Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh
KELOMPOK 6
1306447764
Fakhri Rafiki
1306447751
Sonia Limoes
1306412142
1306447726
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan
tentang laporan percobaan pada praktikum Tray Drying pada mata kuliah
Praktikum Unit Operasi Bioproses. Percobaan ini dilakukan di Laboratorium
Proses, Departemen Teknik Kimia, Universitas Indonesia.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami yang kami hormati Eny
Kusrini selaku pembimbing mata kuliah Praktikum Unit Operasi Bioproses yang
telah membimbing kami selama pembuatan makalah ini; asisten laboratorium dan
teman-teman Departemen Teknik Kimia khususnya angkatan 2013 yang selalu
mendukung dan membantu proses penyelesaian makalah ini; dan semua pihak yang
terlibat dalam pembuatan makalah yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu di
sini.
Semua ide dan isi dari karya ini terinspirasi dari keadaan masyarakat
Indonesia dan kami bermaksud untuk meningkatkan kualitas lingkungan di
Indonesia. Semoga makalah ini akan bermanfaat bagi warga Universitas Indonesia
pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya disamping sebagai salah
satu tugas mata kuliah Pencegahan Pencemaran
Depok,
April 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
praktikum Unit Operasi Bioproses.
Tujuan percobaan
Adapun tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah:
1
Untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel, variasi temperatur, dan variasi laju
alir udara terhadap laju pengeringan.
BAB 2
TEORI DASAR
lempeng, atau lembaran sinambung dengan sifat-sifat yang berbeda satu sama lain.
Zat cair yang akan diuapkan bisa terdapat pada permukaan zat padat seperti pada
kristal, dapat pula seluruh zat cair terdapat di dalam zat padat seperti pada
pemisahan pelarut dari lembaran polimer, atau dapat pula sebagian zat cair di luar
dan sebagian di dalam. Jika ditarik garis besarnya, tujuan pengeringan antara lain:
1. Agar produk dapat disimpan lebih lama.
2. Mempertahankan daya fisiologik bahan
3. Mendapatkan kualitas yang lebih baik,
4. Menghemat biaya pengangkutan.
Alat pengering tipe rak (tray dryer) mempunyai bentuk persegi dan di
dalamnya berisi rak-rak yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan
dikeringkan. Pada umumnya rak tidak dapat dikeluarkan. Beberapa alat pengering
jenis itu rak-raknya mempunyai roda sehingga dapat dikeluarkan dari alat
pengering. Ikan-ikan diletakkan di atas rak yang terbuat dari logam dengan alas
yang berlubang-lubang. Kegunaan dari lubang tersebut untuk mengalirkan udara
panas dan uap air.
Alat tersebut juga digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian berupa
biji-bijian. Bahan diletakkan pada suatu bak yang dasarnya berlubang-lubang untuk
melewatkan udara panas. Bentuk bak yang digunakan ada yang persegi panjang dan
ada juga yang bulat. Bak yang bulat biasanya digunakan apabila alat pengering
menggunakan pengaduk, karena pengaduk berputar mengelilingi bak. Kecepatan
pengadukan berputar disesuaikan dengan bentuk bahan yang dikeringkan,
ketebalan bahan, serta suhu pengeringan. Biasanya putaran pengaduk sangat lambat
karena hanya berfungsi untuk menyeragamkan pengeringan. Keuntungan dari alat
pengering jenis tray ini adalah : laju pengeringan lebih cepat, kemungkinan
terjadinya over drying lebih kecil, dan tekanan udara pengering yang rendah dapat
melalui lapisan bahan yang dikeringkan.
Alat pengering tipe bak terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut :
1. Bak pengering yang lantainya berlubang-lubang serta memisahkan bak
pengering dengan ruang tempat penyebaran udara panas (plenum chamber).
2. Kipas, digunakan untuk mendorong udara pengering dari sumbernya ke plenum
chamber dan melewati tumpukan bahan di atasnya.
3. Unit pemanas, digunakan untuk memanaskan udara pengering agar kelembapan
nisbi udara pengering menjadi turun sedangkan suhunya naik.
(1)
dengan
Xi
Ws
(2)
dengan,
dengan,
(5)
BAB 3
PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Tray
Timbangan
Psychrometer
Anemometer
Stopwatch
3.1.2 Bahan
Pasir dengan 3 ukuran (0.3 mm, 0.5 mm, dan 0.7 mm)
Air
Temperatur
Waktu
5. Mengatur pengontrol kecepatan udara pengering pada level 5 dan pemanas pada
level 6.
6. Mencatat berat pasir, kecepatan udara dan temperatur wet dan dry pada
upstream dan downstream pada tiap interval waktu 3, 6, 9, 12, 15 selama operasi
pengeringan.
7. Mengulangi tahap-tahap percobaan seperti prosedur 2-6 untuk pasir berukuran
0.5 mm.
8. Membuat tabel dan kurva hasil percobaan.
3.3.2
3.3.3
10
BAB 4
DATA DAN PENGOLAHAN DATA
Data Percobaan
a. Luas Tray (AT)
Panjang
: 30 cm
Lebar
: 16 cm
= 30 16 = 480 2 = 0.048 2
: level 6
i) Tebal Pasir
= 7 mm
= 20
= 152 gr
= 464 gr
= 478 gr
= 14 gr
= = 312
Tabel 4.1. Tabel Data Pengamatan Percobaan Variasi Diameter (0,3 mm)
Suhu (oC)
Waktu
Berat
(menit)
(gram)
Upstream
Downstream
476
33.0
27.0
36.0
27.0
475
36.0
27.5
36.0
27.5
474
36.5
28.0
37.0
28.0
11
12
473
36.5
28.5
36.5
28.0
15
472
37.0
28.0
37.0
28.0
: level 6
i) Tebal Pasir
= 7 mm
= 20
= 152 gr
= 488 gr
= 501 gr
= 13 gr
= = 336
Tabel 4.2. Tabel Data Pengamatan Percobaan Variasi Diameter (0,5 mm)
Waktu
Berat
(menit)
(gram)
Suhu (oC)
Upstream
Laju Udara
Downstream
499
36.0
28.5
36.0
28.5
498
36.0
28.0
37.0
28.0
497
36.5
28.0
36.5
28.0
12
496
37.0
28.5
36.5
28.0
15
496
37.5
28.5
36.5
28.0
Dimana:
12
Wi (g)
Wst (g)
Ws (g)
476
464
312
0.0385
475
464
312
474
464
12
473
15
472
(menit)
Wi
Wst (g)
Ws (g)
499
488
336
0.0327
0.0353
498
488
336
0.0298
312
0.0321
497
488
336
0.0268
464
312
0.0288
496
488
336
0.0238
464
312
0.0256
496
488
336
0.0238
(g)
Tabel 4.4. Tabel Hasil Perhitungan Kandungan Air Untuk di Plot ke Grafik
t (menit)
d = 0.3 mm
d = 0.5 mm
0.0385
0.0327
0.0353
0.0298
0.0321
0.0268
12
0.0288
0.0238
15
0.0256
0.0238
13
0,035
0,03
0,025
0,02
2
10
11
12
13
14
15
16
t (menit)
Xi d = 0.3 mm
Xi d = 0.5 mm
| 1 | 1
1
. =
.
| 1 |
Dimana:
(menit) (menit)
Wi
As
(kg
Wi
As
(kg
(g)
(g)
(cm2)
H2O/menit.cm2)
(g)
(g)
(cm2)
H2O/menit.cm2)
476
480
0.00139
499
480
0.00139
475
480
0.00069
498
480
0.00069
474
480
0.00069
497
480
0.00069
12
473
480
0.00069
496
480
0.00069
14
472
480
0.00069
496
480
Tabel 4.6. Tabel Data Hasil Perhitungan Laju Pengeringan Untuk Grafik
(kg H2O/menit.cm2)
d = 0.3 mm
d = 0.5 mm
d = 0.3 mm
d = 0.5 mm
0.0385
0.0327
0.00139
0.00139
0.0353
0.0298
0.00069
0.00069
0.0321
0.0268
0.00069
0.00069
0.0288
0.0238
0.00069
0.00069
0.0256
0.0238
0.00069
0,0016
0,0014
0,0012
0,001
15
0,0008
0,0006
0,0004
0,0002
0
0,02
0,022
0,024
0,026
0,028
0,03
0,032
0,034
0,036
0,038
0,04
Gambar 4.2 Kurva Laju Pengeringan (R) Terhadap Kandungan air (Xi)
15
(1 ). (28.8 1 )
.
=
=
= 0.00117 3
3
1
1
. (82.5 . . . )(300 )
. .
Dimana:
v rata-
v rata-
rata
rata
As
(g/cm3)
(cm2)
Kering
Basah
stream
Kering
Basah
stream
H Up-
H Down-
mi (g/s)
(m/s)
(cm/s)
2.38
238
0.00117
480
33
27
0.0295
36
27
0.0442
-0.01
-1.971
2.46
246
0.00117
480
36
27.5
0.0404
36
27.5
0.0404
2.4
240
0.00117
480
36.5
28
0.0414
37
28
0.0439
-0
-0.329
12
2.38
238
0.00117
480
36.5
28.5
0.0393
36.5
28
0.0418
-0
-0.329
15
2.24
224
0.00117
480
37
28
0.047
37
28
0.047
mi (g/s)
16
v rata-
v rata-
rata
rata
(m/s)
(cm/s)
2.26
As
(g/cm3)
(cm2)
226
0.00117
2.36
236
2.46
12
15
(menit)
Kering
Basah
480
36
28.5
0.00117
480
36
246
0.00117
480
2.42
242
0.00117
2.4
240
0.00117
H Up-
H Down-
Kering
Basah
0.0388
36
28.5
0.0388
28
0.0397
37
28
0.0446
-0
-0.657
36.5
28
0.0404
36.5
28
0.0404
480
37
28.5
0.0411
36.5
28
0.0411
480
37.5
28.5
0.0439
36.5
28
0.0414
0.002
0.3285
stream
stream
Tabel 4.8. Tabel Data Hasil Perhitungan Laju Pengeringan Untuk di Grafik
(g/s)
d = 0.3 mm
d = 0.5 mm
d = 0.3 mm
d = 0.5 mm
0.0385
0.0327
-1.971
0.0353
0.0298
-0.657
0.0321
0.0268
-0.329
0.0288
0.0238
-0.329
0.0256
0.0238
0.329
(g/s)
-0,5
0,02
0,025
0,03
0,035
0,04
-1
-1,5
-2
-2,5
d = 0.3 mm
d = 0.5 mm
Gambar 4.3 Kurva Laju Penguapan (m) Terhadap kandugan air (Xi)
17
Data Percobaan
a. Luas Tray (AT)
Panjang
: 30 cm
Lebar
: 16 cm
= 30 16 = 480 2 = 0.048 2
Variasi 1 (level 6)
Ukuran Partikel
0.5
Tray Kosong
152
Gr
Laju Udara
lv. 6
498
Gr
Pemanas
lv. 6
512
Gr
Jumlah Semprotan
20
Tebal pasir
0.8
Cm
Suhu ('C)
Waktu
Berat
(menit)
(gr)
Upstream
Downstream
Basah
511
36
28.5
36
28
2.7
3.3
3.2
2.5
2.8
509
36
28
36
28
2.6
3.1
3.1
2.3
2.6
508
36.5
28
36
28
3.1
3.3
2.6
2.7
12
507
37
29
36.5
28.5
3.7
3.2
3.3
2.4
2.6
15
506
36.5
29
36.5
28.5
3.1
3.2
3.4
2.7
2.7
Variasi 2 (level 8)
Ukuran Partikel
0.5
Tray Kosong
152
Gr
Laju Udara
lv. 8
503
Gr
Pemanas
lv. 6
518
Gr
Jumlah Semprotan
20
Tebal pasir
0.8
Cm
Suhu ('C)
Waktu
Berat
(menit)
(gr)
Upstream
Downstream
Basah
18
516
35
28.5
34
28
4.1
5.1
4.2
3.1
3.6
514
35
28
34
28
4.1
4.8
4.2
3.2
3.9
513
35.5
28.5
34
28
3.7
4.4
4.3
3.7
3.6
12
512
35
28.5
34
28
3.7
4.2
4.2
3.3
3.7
15
507
36
28
34
28
3.5
4.3
3.9
3.5
3.8
Dimana:
(menit) Wi (g)
Xi
511
498
346
509
498
508
12
15
Wi (g)
Xi
0.03757 516
503
351
0.03704
346
0.03179 514
503
351
0.03134
498
346
0.0289
513
503
351
0.02849
507
498
346
0.02601 512
503
351
0.02564
506
498
346
0.02312 507
503
351
0.0114
19
Xi
v = lv.6
v = lv. 8
0.03757
0.03704
0.03179
0.03134
0.0289
0.02849
12
0.02601
0.02564
15
0.02312
0.0114
Xi
10
12
14
16
t (menit)
v = lv.6
v = lv. 8
b. Laju Pengeringan
Laju pengeringan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
=
| 1 | 1
1
. =
.
| 1 |
Dimana:
20
(menit) (menit)
Wi
W As
(g)
(g)
(g)
(cm2) H2O/menit.cm2)
Ri
(kg Wi
W As
Ri
512
480
518
480
511
480
0.00069
516
480
0.00139
509
480
0.00139
514
480
0.00139
508
480
0.00069
513
480
0.00069
12
507
480
0.00069
512
480
0.00069
15
506
480
0.00069
507
480
0.00347
Xi
(menit) v = lv.6
Ri
v = lv. 8 v = lv.6
v = lv. 8
0.0289
12
15
0.02312 0.0114
21
0.00069 0.00347
(kg
Ri (kg H2O/menit.cm2)
0,005
0,01
0,015
0,02
0,025
0,03
0,035
0,04
Xi
Ri v = lv.6
Ri v = lv. 8
Gambar 4.5 Kurva Laju Pengeringan (R) Terhadap Kandungan air (Xi)
c. Laju Penguapan
Laju penguapan () dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
= . . . ()
Dimana:
(1 ). (28.8 1 )
.
=
=
= 0.00117 3
3
1
1
. (82.5 . . . )(300 )
. .
Dimana:
22
rata-
(menit)
rata
(m/s)
v ratarata
(cm/s)
As
(g/cm3)
(cm2)
Suhu Upstream
(C)
Kering
Basah
Suhu
H Up-
Downstream
stream
(C)
Kering
Basah
H
Down-
mi (g/s)
stream
2.9
290
0.00117
480
36
28.5
0.03026
36
28
0.03228
-0.002
-0.3285
2.74
274
0.00117
480
36
28
0.03416
36
28
0.03416
2.94
294
0.00117
480
36.5
28
0.03383
36
28
0.03184
0.00199
0.32854
12
3.04
304
0.00117
480
37
29
0.03079
36.5
28.5
0.03079
15
3.02
302
0.00117
480
36.5
29
0.02906
36.5
28.5
0.03099
-0.0019
-0.3285
mi (g/s)
rata-
(menit)
rata
(m/s)
v ratarata
(cm/s)
As
(g/cm3)
(cm2)
Suhu Upstream
(C)
Kering
Basah
Suhu
H Up-
Downstream
stream
(C)
Kering
Basah
H
Downstream
4.02
402
0.00117
480
35
28.5
0.01892
34
28
0.01746
0.00146
0.32854
4.04
404
0.00117
480
35
28
0.02027
34
28
0.01738
0.0029
0.65707
3.94
394
0.00117
480
35.5
28.5
0.02079
34
28
0.01782
0.00297
0.65707
12
3.82
382
0.00117
480
35
28.5
0.01991
34
28
0.01838
0.00153
0.32854
15
3.8
380
0.00117
480
36
28
0.02463
34
28
0.01847
0.00616
1.31414
23
(menit) v = lv.6
mi (g/s)
v = lv. 8 v = lv.6
v = lv. 8
0.32854
0.03179 0.03134 0
0.65707
0.0289
12
0.02601 0.02564 0
0.32854
15
0.02312 0.0114
1.31414
-0.3285
mi (g/s)
0,5
0
0
0,005
0,01
0,015
0,02
-0,5
0,025
0,03
0,035
0,04
Xi
v = lv.6
v = lv. 8
Gambar 4.6 Kurva Laju Pengeringan (R) Terhadap Kandungan air (Xi)
24
Data Percobaan
a. Luas Tray (AT)
Panjang
: 30 cm
Lebar
: 16 cm
= 30 16 = 480 2 = 0.048 2
= 4 mm
= 10
= 152 gr
= 387 gr
= 395 gr
= 8 gr
= = 237
Berat
(menit) (gram)
Suhu (oC)
Upstream
Kering Basah
Downstream
Kering
Basah
393
33
28
33
27.5
2.8
3.3
3.3
2.4
2.8
392
33
27.5
33
27.5
2.8
3.3
3.2
2.2
2.6
391
33
28
33
27.5
2.9
3.6
3.5
2.5
2.7
12
391
33
28
33
27.5
3.6
3.4
2.4
2.7
15
391
33
28
33
27
2.6
3.3
3.1
2.7
25
Tebal Pasir
= 4 mm
ii)
= 10
iii)
= 152 gr
iv)
= 311 gr
v)
= 317 gr
vi)
= 6 gr
vii)
= = 159
Berat
Upstream
Laju Udara
Downstream
Kering
Basah
Kering
Basah
315
39
28.5
40
29
2.8
3.2
3.1
2.6
2.8
314
40.5
30
41
30
2.7
3.2
3.5
2.4
2.5
313
41
30.5
42
30.5
3.1
3.3
2.6
2.7
12
312
41
30.5
40
30.5
2.8
3.1
3.3
3.2
2.7
15
311
41
30.5
42
30.5
2.9
3.2
3.8
2.5
2.7
Dimana:
26
Waktu
Pemanas Level 8
Xi (gr air/gr
Xi (gr air/gr
(menit)
Wi (g)
Ws (g)
Wst (g)
393
235
387
0.026
315
159
311
0.025
392
235
387
0.021
314
159
311
0.019
391
235
387
0.017
313
159
311
0.013
12
391
235
387
0.017
312
159
311
0.006
15
391
235
387
0.017
311
159
311
0.000
padatan kering)
Wi (g)
padatan kering)
Data yang diperoleh kemudian di plot kedalam grafik Kurva Kandungan Air
() Terhadap Waktu (Menit).
Tabel 4.17 Tabel Data Pengamatan Percobaan Variasi Suhu untuk Grafik
t (menit)
Pemanas
Pemanas
Level 5
Level 8
0.026
0.025
0.021
0.019
0.017
0.013
12
0.017
0.006
15
0.017
0.000
27
0,01
Lv 8
0
0
10
15
waktu (menit)
20
| 1 | 1
1
. =
.
| 1 |
Dimana:
Suhu Level 5
Rt (g H2O/menit
cm2)
Suhu Level 8
Wi (g)
Rt (g H2O/menit
cm2)
393
0.00139
315
0.00139
392
0.00069
314
0.00069
391
0.00069
313
0.00069
12
391
0.00000
312
0.00069
15
391
0.00000
311
0.00069
28
Tabel 4.19 Tabel Data Hasil Perhitungan Laju Pengeringan unutk Grafik
(kg H2O/menit.cm2)
Pemanas
Pemanas
Pemanas
Pemanas
Level 5
Level 8
Level 5
Level 8
0.026
0.025
0.00139
0.00139
0.021
0.019
0.00069
0.00069
0.017
0.013
0.00069
0.00069
0.017
0.006
0.00069
0.017
0.00069
Ri (g H2O/menit cm2)
0,005
0,010
0,015
0,020
Xi (gr air/gr padatan)
Lv 5
0,025
0,030
Lv 8
29
(1 ). (28.8 1 )
.
=
=
= 0.00117 3
3
1
1
. (82.5 . . . )(300 )
. .
Dimana:
Downstream
Laju
Waktu
Vt
(menit)
(cm/s)
(g/cm3)
Kering
Basah
upstream
Kering
Basah
2.9
0.001177
33
28
68.3
33
27.5
65.4
2.9
4.7506
2.86
0.001177
33
27.5
65.4
33
27.5
65.4
2.94
0.001177
33
28
68.3
33
27.5
65.4
2.9
4.8161
12
3.02
0.001177
33
28
68.3
33
27.5
65.4
2.9
4.9472
15
3.02
0.001177
33
28
68.3
33
27
62.7
5.6
9.5532
Downstr
eam
Penguapan
, m (g/s)
Tabel 4.21 Tabel Data Hasil Perhitungan Laju Penguapan Pemanas level 8
Waktu
Vt
(menit)
(cm/s)
(g/cm3)
Upstream
Kering Basah
Downstream
H
upstream
30
Laju
H
Penguapan,
m (g/s)
2.9
0.001177
39
28.5
45.3
40
29
44
1.3
2.1296
2.86
0.001177
40.5
30
46.4
41
30
44.8
1.6
2.5849
2.94
0.001177
41
30.5
46.8
42
30.5
43.5
3.3
5.4804
12
3.02
0.001177
41
30.5
46.8
40
30.5
50.3
3.5
5.9707
15
3.02
0.001177
41
30.5
46.8
42
30.5
43.5
3.3
5.6296
Tabel 4.22 Tabel Data Hasil Perhitungan Laju Penguapan untuk Grafik
m (g/cm2)
Pemanas Level
Pemanas
Pemanas
Pemanas Level
Level 8
Level 5
0.026
0.026
4.7506
2.1296
0.021
0.021
2.5849
0.017
0.017
4.8161
5.4804
0.017
0.017
4.9472
5.9707
0.017
0.017
9.5532
5.6296
8
6
Lv 5
Lv 8
2
0
0,000
0,030
31
BAB 5
ANALISIS
32
Data yang diambil pada setiap pengukuran adalah suhu aliran, baik dry
maupun wet pada upstream dan downstream, serta laju udara pengering diukur pada
5 (lima) titik. Pengukuran laju udara dilakukan pada titik-titik dengan skema yang
digambarkan pada gambar XX, karena diperlukan suatu pengambilan rata-rata
sebagai suatu asumsi laju udara pengering seragam disemua titik, sehingga tidak
bisa dilakukan pengukuran laju di satu atau dua titik saja. Suhu dry maupun wet
diukur untuk memperoleh nilai kelembaban aliran udara dan perbedaan kelembaban
udara pada upstream dan downstream.
5.1.2
optimasi proses pengeringan menggunakan tray drier terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu
perhitungan kandungan air seiring waktu pengeringan, perhitungan laju
pengeringan dibandingkan dengan kandungan air, dan laju penguapan yang juga
dibandingkan dengan kandungan air, sehingga pada analisis pengolahan data akan
dijabarkan dalam tiga sub-part dibawah ini.
Perhitungan Kandungan Air terhadap Waktu Pengeringan
33
34
Pada grafik yang dihasilkan, dapat dilihat bahwa penurunan kandungan air
benar-benar mengalami perubahan yang sama hingga pada menit ke 15 dimana
perununan secara konstan tetap terjadi seperti pada menit-menit sebelumnya untuk
partikel berukuran 0.3 mm, namun pada partikel berukuran 0.5 mm tidak terjadi
penurunan air yang diindikasikan nilai Xi yang sama dengan menit ke-12-nya.
Perbedaan ini menunjukan bahwa semakin kecil ukuran partikel, maka nilai
kandungan air dalam partikel pasir juga semakin kecil dalam interval waktu proses
pengeringan. Nilai penurunan kandungan air yang lebih konstan tersebut
menunjukkan banyaknya kandungan air yang teruapkan selama proses pengeringan
dan mengalami perpindahan massa ke udara, dengan perbandingan 5:4 untuk
partikel berukuran 0.3 mm dan 0.5 mm. Hal ini disebabkan oleh ukuran partikel
yang lebih kecil memiliki kandungan bounded water lebih sedikit daripada partikel
dengan ukuran lebih besar sehingga akan lebih cepat menguapkan kandungan
airnya. Selain itu, partikel halus memiliki luas permukaan kontak yang lebih besar
dibandingkan dengan partikel sedang dan besar sehingga kontak antara air yang ada
dalam partikel dan udara panas yang dialirkan pun akan semakin banyak. Hal ini
tentunya dapat mempercepat proses pengeringan yang dilakukan.
35
5.1.3
Analisis Kesalahan
Pada percobaan ini, perhitungan laju penguapan menggunakan metode
36
upstream dan downstream. Seharusnya, suhu upstream akan selalu lebih tinggi
dibandingkan suhu downstream. Hal ini dikarenakan udara kering yang melewati
tray akan menyerap air dari partikel pasir sehingga suhu udara yang mengalir ke
downstream akan mengalami penurunan. Akan tetapi, pada percobaan ini, suhu
upstream yang didapat tidak selalu lebih tinggi dibandingkan downstream. Hal ini
yang mungkin menyebabkan grafik laju penguapan yang didapat mengalami
fluktuasi sehingga kurang tepat dan kurang valid. Pengukuran suhu dilakukan
dengan thermometer alkohol. Kondisi ruangan praktikum dengan kondisi suhu
upstream maupun downstream berbeda beberapa derajat Celcius sehingga pada saat
pengukuran suhu diperlukan waktu yang cukup lama sampai suhu yang ditunjukan
thermometer konstan
Analisis Percobaan
Percobaan dengan variasi laju udara bertujuan untuk menentukan kurva
37
dalam sekali percobaan. Setiap data akan menunjukkan perubahan yang terjadi
setiap jangka waktunya.
5.2.2
kandungan air, laju pengeringan dan laju penguapan untuk mencapai suatu
kesimpulan bagaimana laju udara berpengaruh pada proses pengeringan dalam tray
dryer. Secara umum, dari data yang didapatkan dari percobaan ini berat tray dan
pasir terus berkurang dengan bertambahnya waktu menunjukkan massa air yang
hilang selama proses pengeringan. Suhu upstream dan downstream baik suhu
kering dan basah hanya memiliki perbedaan yang sangat kecil dan secara umum
menunjukkan suhu upstream lebih tinggi dibanding suhu downstream karena suhu
upstream menunjukkan suhu yang lebih dekat dari sumber pemanas dan juga belum
dilalui suatu penghalang yang dapat menurunkan suhunya seperti yang terjadi pada
suhu downstream. Perubahan suhu upstream dan downstream juga lebih terlihat
pada laju udara level 8 dikarenakan kemampuan udara yang lebih cepat dapat lebih
baik memindahkan massa air ke udara sehingga suhu udara berubah menjadi lebih
basah.
Perhitungan kandungan air bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju alir
udara pengering terhadap kandungan air pada pasir dalam tray. Untuk perhitungan
kandungan air, dapat dilihat dari data tabel dan grafik pada kedua level laju udara
bahwa kandungan air secara umum menurun terhadap waktu pada kedua variabel
laju udara. Perubahan kandungan air pada level 8 sampai pada menit ke 15
menunjukkan perubahan yang lebih besar dibanding pada level 6 dikarenakan
jumlah massa air yang berpindah terbawa oleh udara lebih besar terjadi pada laju
udara level 8 sehingga kandungan air pada pasir menjadi lebih kecil. Hal ini sesuai
dengan teori bahwa pada suhu pemanas yang sama, aliran udara dengan laju yang
lebih besar akan membawa massa air lebih banyak dari aliran udara dengan laju
yang lebih rendah.
Grafik menunjukkan penurunan kandungan air pada kedua laju udara.
Berdasarkan teori, laju udara yang lebih tinggi seharusnya menunjukkan gradien
38
penurunan kandungan air lebih besar daripada laju udara yang lebih lambat. Grafik
hasil percobaan menunjukkan gradien yang hampir sama mulai dari menit 3 sampai
9, hanya saja pada laju level 8 dimulai dari menit 12 gradiennya menjadi lebih besar
dibanding dengan pada laju level 6 menunjukkan hal yang sesuai dengan teori.
Perhitungan laju pengeringan bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju
udara terhadap laju pengeringan. Berdasarkan teori, laju udara yang lebih tinggi
menghasilkan laju pengeringan yang lebih tinggi juga karena banyaknya massa air
yang terbawa oleh udara.
=
| 1 | 1
1
. =
.
| 1 |
Berdasarkan hasil percobaan dan grafik, dapat dilihat bahwa kedua laju
udara tidak menunjukkan gradien yang begitu jelas. Namun, laju pengeringan pada
laju udara level 8 berada di atas laju udara level 6 menunjukkan laju pengeringan
yang lebih besar dan sesuai dengan teori.
Perhitungan laju penguapan bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju
udara terhadap laju penguapan. Berdasarkan teori, laju alir udara berbanding lurus
dengan laju penguapan sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi laju alir
udara maka semakin tinggi juga laju penguapan yang dihasilkan karena udara yang
membantu mempercepat proses penguapan air.
= . . . ()
Berdasarkan hasil percobaan dan grafik, laju penguapan laju alir udara level
8 berada di atas laju penguapan pada laju udara level 6 menunjukkan laju
penguapan yang lebih besar pada laju udara yang lebih tinggi yaitu laju udara level
8 sesuai dengan teori.
5.2.3
Analisis Kesalahan
Terdapat beberapa kesalahan yang mungkin terjadi selama percobaan
sehingga hasil percobaan yang dihasilkan juga tidak begitu akurat. Adapun
kesalahan yang mungkin terjadi adalah ketidakakuratan dan pembacaan skala
(paralaks error) suhu pada termometer oleh praktikan, pengambilan data yang tidak
39
begitu tepat pada setiap 3 menit percobaan dikarenakan harus menunggu perubahan
suhu pada termometer sampai titik yang sesuai.
Analisis Percobaan
Percobaan Tray Drying dengan variasi suhu pemanas bertujuan untuk
40
disimpulkan bahwa semakin besar suhu udara yang diberikan, waktu pengeringan
akan semakin cepat. Hal ini sesuai dengan teori Kurva Pengeringan pada Bab II.
meningkat, kelembaban relative akan berkurang, dan hal ini adalah driving force
dari proses penguapan air. Penguapan yang terjadi pada permukaan pasir
dikendalikan oleh peristiwa difusi uap dari permukaan pasir ke lingkundan melalui
lapisan film tipis udara. Proses difusi dapat terjadi karena kandungan air pada pasir
berada di bawah titik jenuh atmosferik dan pasir dengan air di dalam sistem berifat
mutually soluble, sehingga dapat terpisah.
41
BAB 6
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:
42
DAFTAR PUSTAKA
Tindaon, Westryan. "Teknik Kimia: Pengeringan". Westryantindaon.blogspot.
co.id. N.p., 2013. Web. 12 Apr. 2016.
Dwiyanti, Kristina, and Nia Maulia. PENGARUH UKURAN PARTIKEL
TERHADAP LAJU PENGERINGAN PUPUK ZA DI DALAM TRAY DRYER. 1st
ed. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, 2016. Web. 12
Apr. 2016.
Tim Penulis. Modul Praktikum Unit Operasi Biproses II. Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
Geankoplis, J. 1983. Mass Transfer Operation 2nd Edition. Tokyo: Allyn and
Bacon Inc.
43