Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pakaian adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Pada
mulanya pakaian berfungsi sebagai penutup dan pelindung
pemakainya. Namun dengan perkembangan zaman , kini pakaian
juga berfungsi sebagai hiasan dalam tubuh pemakainya. Bahkan
lebih disayangkan lagi justru sekarang seseorang lebih
mementingkan keindahan pakaian dari pada tetutupnya bagian
tubuh dan amanya tubuh mereka.
Di Indonesia sendiri khususnya di Jawa, dari dulu telah mengenal
batik sebagai pakaian yang digunakan oleh anak-anak hingga orang
tua. Tapi dengan minimnya model atau variasi yang tersedia kini
orang Indonesia lebih memilih pakaian yang berbau keberatbaratan, dan mereka bangga menggunakanya. Padahal batik sendiri
sudah menjadi warisan budaya dunia yang ditetapkan oleh badan
dari PBB yaitu UNESCO. Dan di pentas MISS WORLD 2013 yang
digelar di Bali. Batik adalah kain yang populer dan paling anggun
digunakan, sehingga para putri dari negara luar bangga
menggunakan batik.
Untuk mengembangkan batik kita harus bisa membuat kreasikreasi menarik yang cocok unik dan murah sehingga dapat diminati
dan dijangkau semua kalangan. Misalnya dalam pemanfaatan
barang bekas sebagai hiasan batik. Hal ini bertujuan agar bangsa
indonesia kembali bangga menggunakan batik.
Salah satu barang bekas yang menurut penulis serasi dengan
batik adalah batok, karena dari kesamaan warna dan alaminya
kedua objek tersebut.
Menurut orang awam batok adalah limbah organik, tambahan
kayu bakar, dan lainya. Tapi bagi orang yang kreatif dan berjiwa
1

seni, batok kelapa adalah bahan mentah yang siap menjadi


tambang emas.

Batik cocok dengan warna coklat karena menonjolkan


keanggunan, kewibawaan, dan tradisionalnya, sementara batok
dengan warna coklat alaminya dapat menjadi kesatuan serasi dalam
pmebalut tubuh orang- orang Indonesia. Dari uraian ini penulis
mengambil judul PEMANFAATAN LIMBAH BATOK KELAPA SEBAGAI
KARYA SENI DALAM DUNIA FASHION BATIK.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan


penulis merumuskan masalah yang perlu untuk diperhatikan :
1. Bagaimana upaya pemanfaatan limbah batok kelapa?
2. Apakah upaya pemanfaatkan barang bekas khususnya batok
kelapa sebagai

aksesoris model batik menjadikan batik

lebih diminati dan populer di tanah indonesia ?


3. Keunggulan dan nilai seni apa sajakah dalam akssesoris dari
batok kelapa untuk batik ?
C. Pembatasan Masalah
Dari uraian diatas penulis hanya membahas batok limbah yang
khususnya batok kelapa, batik, dan hubungan keduanya. Penulis
tidak membahas mengenai fashion yang lain dan juga selain batok
kelapa seperti batang pohon kelapa, buah, akar. Tidak dibahas
dalam masalah ini
D. Tujuan

1. Untuk mengetahui upaya pemanfaatan limbah batok kelapa.


2. Untuk mengetahui upaya pemanfaatkan barang bekas
khususnya batok kelapa sebagai aksesoris model batik
menjadikan batik lebih diminati dan populer di tanah indonesia .
3. Untuk mengetahui Keunggulan dan nilai seni apa sajakah dalam
akssesoris dari

batok kelapa untuk batik.

E. Manfaat Penulisan
1. Memberi inforamai kepada pembaca tentang pemanfaatan
barang bekas, khususnya batok kelapa.
2. Mengembangkan kreatifitas pembaca dalam pemanfaatan
barang-barang bekas menjadi barang yang berguna.
3. Mengurangi sampah yang ada disekitar kita sekaligus melatih
kepedulian dalam mengenal lingkungan dan mendukunng
program pemerintah dalam mengurangi pemanasan global
melalui lingkungan.
F. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan karya tulis
ini adalah:
1. Wawancara langsung
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau
lebih dan berlangsung antara Narasumber dengan
Pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi dimana sang pewawancara
melontarkan pertanyaan- pertanyaan untuk dijawab oleh
orang yang diwawancarai.
Untuk menemukan data mengenai Pemanfaatan Limbah
Batok Kelapa sebagai karya Seni dalam Dunia Fashion Batik
penulis melakukan wawancara kelompok terhadap Rumah
Produksi STARCO HANDICRAFT di Wonopringgo milik bapak
Sutarko.
2. Kajian Pustaka
Dalam metode ini penulis mempelajari bahan- bahan
yang ada kaitanya dengan masalah yang dibahas baik dari
narasumber yang diberikan atau dari buku dan media internet.

G. Pelaksanaan Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan pada :
hari, tanggal
: Senin, 15 April 2013
waktu
: 12.30 14.00
tempat
: Rumah Produksi Starco Handicraft.
alamat
: Wonopringgo, Kabupaten
Pekalongan.

Вам также может понравиться