Вы находитесь на странице: 1из 11

KEWALIAN ABAH GURU SEKUMPUL YANG DIAKUI OLEH AL-HABIB MA'SHUM - PASURUAN

??????????????????????
Haji Lukman Adi, sejak tahun 1983 bermukim di Surabaya. Pada suatu Haul Habib Ha
mid Basyaiban Pasuruan, beliau ikut serta.
Sebelum acara, Beliau sowan ke seorang Habib di sana, yang bernama Ma'shum (Beli
au tak tahu, famnya)...
Terjadilah obrolan diantara keduanya :
Habib Ma'shum : Sampeyan aslinya mana?
Haji Lukman : Banjar.
Habib Ma'shum : Martapura?
Haji Lukman : jauh lagi, Barabai (Hulu Sungai Tengah).
Habib Ma'shum : Kenal Guru Zaini ?
Haji Lukman : Kenal, namun tak pernah berguru langsung.
Habib Ma'shum : dia itu Wali Allah.
Haji Lukman : Darimana jenengan tahu ?
Habib Ma'shum : tadinya saya tak percaya dengan keWaliyan beliau.
Hingga saya berkata, Jika Guru Zaini itu betul2 Wali Allah, maka hutangku 21 jut
a rupiah lunas..!
Lalu saya (Habib) sowan ke Sekumpul, disambut oleh beliau (Abah Guru) Setelah ber
cakap2 beberapa saat, tiba2 datang seseorang menyerahkan cek kepada Beliau (Abah
Guru)
Beliau berikan cek itu kepada saya, saya lihat jumlahnya persis 21 juta. Beliau
berikan cek itu untuk saya, untuk melunasi hutang saya.
Padahal saya tak mengatakan pada beliau tentang hutang saya itu.
Sejak itu, SAYA BETUL-BETUL TAK BERANI LAGI KURANG AJAR SAMA BELIAU...
Dalam riwayat ini, ada dua karomah Abah Guru yang nampak :
1. Mengetahuinya Abah Guru bahwa sang tamu punya hutang dan punya hajat untuk me
mbuktikan kewaliyan beliau.
2. Ini yang paling penting, kedermawanan Beliau. betapa Beliau memberikan uang 2
1 juta rupiah tanpa ada keinginan menyimpan sedikit. Betapa dunia, benar2 tak di
anggap apa-apanya oleh Beliau..
Semoga percikan madad dari Beliau selalu tercurah untuk kita sekalian...
Aamiin Allahumma aamiin.

MIMPI GURU KH. ZAKARIA DENGAN ABAH GURU SEKUMPUL


??????????????????????

Tuan Guru KH. Zakaria bin Tuan Guru KH.Ramli yang menikah dengan Hj.Hafifah bint
i Tuan Guru KH.Muhammad Gadung bin Syeikh Salman Al-Farisi.
Beliau adalah cucu pertama dari Tuan Guru KH.Muhammad (salah satu guru dari Abah
Guru Sekumpul) dan beliau inilah yang melayani Abah Guru sewaktu beliau mengaji
kepada Tuan Guru KH.Muhammad selama kurang lebih 2 tahunan.
Setelah Abah Guru Sekumpul wafat, beliau bercerita kalau beliau sering ditemui o
leh Abah Guru Sekumpul, sampai suatu malam beliau bermimpi lagi bertemu dengan A
bah Guru.
Dalam mimpinya itu, Abah Guru Sekumpul hidup enak di dalam Istana dan banyak ber
kumpul para guru-guru Darussalam, Datu Syeikh Salman al-farisi, Tuan Guru KH. Mu
hammad kakek beliau dan Muhammad Nor (Julak Hanor), dalam mimpi tersebut Guru Se
kumpul berucap kepada Tuan Guru KH. Zakaria :
"Pabila lagi nyawa Zak, di sini rami banar sudah takumpulan guru-guru nyawa"
Artinya :
"Kapan lagi kamu kesini Zak, Disini sangat menyenangkan, berkumpul semua guru-gu
ru kamu"
Di jawab oleh Tuan Guru KH. Zakaria :
"kalau memang Guru yang membawai (mengajak) ulun (saya) hakun (mau) haja."
Guru H. Yahya anak beliau yang diceritakan mimpi tersebut, menanyakan kenapa aya
hnya yang mau di ajak oleh Abah Guru Sekumpul, lalu di jawab beliau; karena yang
mengajak adalah paguruan maka beliau mau saja, dan selang 3 hari setelah beliau
menceritakan mimpi tersebut kepada anak beliau, beliau betul betul menyusul Aba
h Guru Sekumpul ...
Subhanallah..!
Beliau wafat malam kamis bulan Sya'ban 1427 H (2006)..
Semoga Allah SWT mengumpulkan beliau dengan Rasulullah SAW beserta guru-guru bel
iau dan seluruh muslimin dan muslimat yang mencintainya...
Amiiinnn Ya Robbal 'alamin...Alfatihah...
Sumber : @Taufiqurrahman Leo'Ana di Jamaah ABAH GURU SEKUMPUL.

"MIMPI BERTEMU RASULULLAH SAW MELEWAT PERANTARA ABAH GURU SEKUMPUL"


??????????????????????
Kisah ini nyata saya alami, saya saksikan sendiri di bulan Rajab pada tahun 1993
dan ini adalah tentang sebagian kecil dari karomah ABAH GURU SEKUMPUL.
Dan kisah ini dapat saya pertanggung jawabkan dihadapan ALLAH dari dunia sampai
ke akhirat kelak
Saya tinggal bersama 3 orang teman dalam 1 kamar asrama dikawasan antasan senor
ilir Malam itu tepat malam jum at di bulan Rajab pada tahun 1993 Selesai rapi melaksan
akan aktifitas di asrama dan aktifitas yang lainnya Kamipun bersiap-siap untuk tid
ur Dikamar hanya ada saya dan kawan saya yang berasal dari kapuas Kebetulan kawan sa
ya yang asal Rantau malam itu ikut kawannya ke Banjarmasin karena jum at siangnya
libur
Sebelum tidur, sudah menjadi kebiasan kami untuk sholat sunnah dulu 2 raka at Sehabi
s sholat sunnah dan sedikit wiridan ada hal aneh yang tidak pernah terjadi seper
ti malam sebelumnya Kawan saya yang asal Kapuas itu tiba-tiba saja berkata begini
:
"iya guru, saya sudah siap Minta ridho piyan dari dunia sampai ke akhirat"
Posisi kawan saya masih duduk di atas sajadah berbicara seperti itu Sambil rebahan
mau tidur saya bertanya sama dia :
"Kenapa kamu kok ngomong sendirian ente Sudah kasyaf?" kata saya sambil bercanda
Kawan saya tadi menjawab begini :
"Mudah-mudahan malam ini menjadi malam yang berkah untuk kita lahir bathin dunia
akhirat"
Memang saya rasakan malam itu berbeda daripada malam-malam sebelumnya Hawa sejuk d
an hati sangat tenang seolah-olah tak ada beban apapun dalam hidup didunia ini
Ringkas cerita kamipun tidur Malam itu saya mimpi melihat cahaya putih yang sangat
silau dan saya sama sekali tidak bisa malihat kiri kanannya Tiba-tiba saja saya d
ibangunkan oleh kawan saya tadi saya liat jam, tidak taunya sudah subuh sekitar ja

m 4 lewat. Saya kaget sekali karena saya tidak sholat malam, saya tegur kawan sa
ya :
"Kenapa kamu tidak membangunkanku untuk sholat malam?"
Kawan saya menjawab :
"Kamu sudah ane bangunin tapi kamu gak mau bangun, dan ente tidur kya orang mati
"
Ada lagi sesuatu juga, yang lebih aneh dan membingungkan bagi saya Saya mencium ba
u harum disana-sini, dan bahkan saya belum pernah mencium bau harum itu sebelumn
ya dimanapun Saya lalu bertanya dengan kawan saya itu :
"Bau harum apa ini ? Harumnya enak sekali"
Kawan saya menjawab :
"Aku habis mimpi bertemu dengan RASULULLAH"
Langsung seketika itu juga spontan saya peluk dia Pakaiannya penuh bau harum sampa
i kebadan dan kerambutnya Subhanallah Walhamdulillah Wa Laailaahaillallah Wallahu
Akbar
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Aaali Sayyidina Muhammad
Saya langsung menangis sujud di atas sajadah bekas dia sholat malam
Jadi kisahnya (ceritanya) malam sehabis Sholat sunnah mau tidur itu, dia melihat
ABAH GURU SEKUMPUL duduk dihadapannya
ABAH GURU SEKUMPUL katanya bertanya dengan dia :
"Sudah siapkah kamu untuk bertemu dengan RASULULLAH?"
Dan di jawab oleh kawan saya dengan jawaban yang di atas saya ceritakan tadi
Kata kawan saya, jam 1 Malam itu dia bangun seperti biasa untuk Sholat malam Tapi
saya di bangunkan dia (untuk Sholat) dan tidak bangun-bangun Selesai sholat dan ba
ca wiridan dia langsung membaca Al-Qur an
Disaat dia membaca Al-Qur an matanya berat dan ngantuk, seketika saat itupun dia l
angsung tertidur
Antara Sadar dan tidak sadar dan antara tidur dan tidak tidur Disaat itulah dia mi
mpi bertemu dengan RASULULLAH, dan di ajak Sholat untuk menjadi ma mum dibelakang
Beliau
Siangnya saya dan kawan saya tadi datang kerumah salah seorang guru kami dan men
ceritakan tentang semuanya Dan guru kami itu menjabarkan semua tentang kejadian mi
mpi kawan saya itu .
Dan dilain hari pada suatu malam saya berangkat ke Sekumpul dengan kawan saya ta
di kebetulan kami malam itu duduk jauh dari palataran (teras) rumah ABAH GURU SEKU
MPUL Tapi masih di pelataran rumah yang masih kawasan Regol
Pas pembacaan tiba-tiba ABAH GURU SEKUMPUL berbicara sprti ini :
"Indahnya Angin Ma rifat, seprti apa
.)
Titik-titik disitu ABAH GURU SEKUMPUL menyebut nama kawan saya itu Allahu Akbar !
Semakin bertambah kuatlah keyakinan hati ini kalau ABAH GURU SEKUMPUL benar-bena
r memiliki karomah yang sangatlah luar biasa
Sampai-sampai kawan saya hendak mimpi RASULULLAH saja beliau sudah lebih dulu me
ngetahuinya
Inilah sebagian kecil kisah nyata yang saya alami sendiri tentang karomah ABAH G
URU SEKUMPUL
Semoga ada hikmah buat kita semua dari kisah saya ini Mudah-mudahan kita semua men
dapatkan Syafa at Baginda RASULULLAH dan Barokah Karomah dari ABAH GURU SEKUMPUL,
serta di ampuni segala bentuk dosa dan kesalahan ke dua orang tua kita, diri kit
a, istri kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita, guru-guru kita, muslimin mu
slimat, mu minin mu minat dan semoga kita dipenuhi dengan Rahmat kasih sayang serta
Ridho ALLAH dan dikumpulkan di akhirat nanti bersama orang-orang yang beriman di
dalam sorganya ALLAH
Aaamin Allahumma Aaamin. Yaa Allah Yaa Robbal Aaalamin
Maaf kalau nama kawan saya itu dirahasiakan Karna saya tidak diizini.
Kawan saya itu asal kapuas dan masih zuriyat Datuk Kalampayan Sekarang kawan saya
itu masih ada, dan dia masih mambujang (belum menikah) belum ber'istri Sampai seka
rang dia masih sering ziarah ke kubur para Auliya Allah dan datang kerumah para
Habaib dan Ulama serta masih sering datang ke Sekumpul
Cuma tetap dengan ciri khasnya yaitu biasa-biasa saja, karna dia gak jadi Ustadz
ataupun kyai, tapi mencari rezeki dengan usaha lain

Hal-hal yang sangat bagus di teladani dari kawan saya ini sangatlah banyak, dian
taranya adalah :
- Orangnya pendiam, jarang ngomong, kecuali hal-hal yang sangat perlu
- Orangnya rajin puasa, khususnya senin kamis dan dibulan-bulan penting lainnya
- Orangnya rutin membaca Al-Qur an dan selalu setiap saat membaca shalawat
- Orangnya sewaktu ayah wan ibunya masih hidup, hendak berangkat kemana-mana sel
alu mencium tangan bahkan kebetis-betis orang tuanya
- Orangnya selalu tak lepas wudhu, rajin ziarah kemaqam auliya, kerumah Habaib d
an Ulama, rajin bershodaqoh walaupun keadaan pas-pasan sewaktu dipesantren dulu
Itulah sebagian kecilnya prilaku kawan saya yang bagus menurut saya untuk ditela
dani Dan banyak juga hal-hal yang aneh terjadi didiri kawan saya ini, diantaranya
adalah :
- Pernah saya mambaca kitab gundul didalam hati sambil mahafal, kemudian ada yan
g salah, tiba-tiba saja dia menegur, padahal saya membaca jelas-jelas dalam hati
dan tidak ada yang tahu
- Pernah sewaktu kawan dahulu sama-sama dipondokan melaksanakan Pernikahan, kawa
n saya yang asal kapuas itu di undang, pas hari Pernikahan dia datang ke Pernika
han itu, saya kaget karena kawan yang Menikah itu bercerita bahwa dia datang, pa
dahal saya jelas-jelas tahu betul kalau dia saat itu sedang berada diMekkah bera
ngkat umroh
- Pernah saya datang kerumah ABAH GURU SEKUMPUL bersama kawan saya ini karna ada
sesuatu hal, dan maaf saya tidak bisa kisahkan dipublik ini, pas dikamar ABAH G
URU SEKUMPUL, Beliau berbicara seperti ini :
"Seperti itu lah bila menjadi Wali"
Beliau berbicara sambil senyum mengelus kepala kawan saya itu
Dalam hati saya berbicara : "Berarti kawan saya ini wali"
Langsung ABAH GURU SEKUMPUL berbicara dengan saya seperti ini :
"Apa yang di bisikkan di hati kamu itu Benar, tidak salah"
Langsung saat itu saya kaget, ABAH GURU SEKUMPUL membaca isi hati saya !
Mudah-mudahan ada mamfaat dari balik kisah saya yang ringkas ini
Di lain waktu mudah-mudahan saya bisa bercerita tentang Karomah lainnya tentang
ABAH GURU SEKUMPUL yang saya alami sendiri
Aaamin.
"TEKS ASLI BERBAHASA BANJAR"
Ulun tinggal bersama 3 orang teman dalam 1 kamar asrama dikawasan antasan senor
ilir Malam itu tepat malam jum at di bulan Rajab pada tahun 1993 Selesai rapi melaksan
akan aktifitas di asrama dan aktifitas nang lainnya Kamipun bersiap-siap untuk gur
ingan Dikamar hanya ada ulun dan kawan ulun nang asal kapuas Kebetulan kawan ulun na
ng asal rantau malam itu umpat kawannya kebanjarmasin karna jum at siangnya libur
Sebelum guring udah jadi kebiasan kami untuk sholat sunnah dulu 2 raka at Sehabis sh
olat sunnah dan sedikit wiridan ada hal aneh yang kada suah terjadi seperti mala
m sebelumnya
Kawan ulun nang asal kapuas itu tiba-tiba saja bapander kaya ini : ( Inggih guru U
lun sudah siap Minta ridho piyan dari dunia sampai ke akhirot )
Posisi kawan ulun masih duduk di atas sajadah bapander kaya itu Sambil barabah han
dak guringan Ulun batakun lawan inya : ( Kanapa ikam jadi bapander sorangan Sudah ka
syaf kah ikam ) Jar ulun sambil bagayaan
Kawan ulun tadi menjawab begini : ( Mudah-mudahan malam ini menjadi malam yang b
erkah gasan kita lahir bathin dunia akhirat )
Memang ulun rasakan malam itu aneh dari malam-malam sebelumnya Hawa sejuk dan hati
sangat tenang seolah-olah kadada beban apapun dalam hidup didunia ini Ringkas cer
ita kamipun guringan Malam itu ulun mimpi melihat cahaya putih yang sangat silau d
an kada kawa sama sekali ulun malihat kiri kanannya Tiba-tiba saja ulun digarak ol
eh kawan ulun tadi Ulun liat jam kada tahunya sudah subuh sekitar jam 4 lewat Ulun t
akajut banar karna kada sholat malam
Ulun managur kawan ulun : ( Kanapa ikam kada garak aku sholat malam )
Kawan ulun menjawab : ( Ikam sudah kugarak taga kada hakun bangun dan ikam gurin
g mati )
Ada lagi sesuatu yang lebih aneh dan membingungkan bagi ulun Ulun mancium bau haru
m disana sini dan bahkan ulun belum suah mencium bau harum itu sebelumnya dimana

pun
Ulun batakun lawan kawan : ( Bau harum apaan ini Harumnya nyaman banar )
Kawan ulun menjawab : ( Aku habis mimpi batamuan lawan RASULULLAH )
Langsung secara spontan ulun maragap inya Pakaiannya hibak bau harum sampai kebada
n dan kerambutnya Subhanallah Walhamdulillah Wa Laailaahaillallah Wallahu Akbar Alla
humma Shalli Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Aaali Sayyidina Muhammad Ulun langsung ta
tangis sujud di atas sajadah bakas inya sholat malam
Jadi kisahnya malam sehabis sholat sunnah handak guring itu Inya malihat ABAH GURU
SEKUMPUL duduk dihadapannya
ABAH GURU SEKUMPUL jarnya batakun lawan inya : ( Sudah siapkah ikam batamuan law
an RASULULLAH )
Dan di jawab oleh kawan ulun dengan jawaban yang di atas ulun kisahkan tadi Jar ka
wan ulun jam 1 Malam itu inya bangun seperti biasa untuk sholat malam Tapi ulun di
bangunkan inya kada hakun bangun-bangun Selesai sholat dan baca wiridan inya lang
sung baca al-Qur an Disaat inya membaca al-Qur an matanya berat dan ngantuk seketika s
erta langsung inya taguringan Antara Sadar gak sadar dan antara guring wan kada gu
ring Disaat itulah inya mimpi batamuan lawan ( RASULULLAH ) dan di ajak sholat unt
uk menjadi ma mum dibelakang Beliau
Siangnya ulun wan kawan ulun tadi datang kerumah salah seorang guru kami dan men
ceritakan tentang semuanya Dan guru kami itu menjabarkan semua tentang kejadian mi
mpi kawan ulun itu .
Dan dilain hari pada suatu malam ulun tulak kasakumpul lawan kawan ulun tadi kebet
ulan kami malam itu duduk jauh dari palataran rumah ABAH GURU SEKUMPUL Tapi masih
di pelataran rumah nang masih kawasan Regol
Pas pembacaan tiba-tiba ABAH GURU SEKUMPUL bapander kaya ini : ( Indahnya Angin
Ma rifat,Kaya apa
.) Titik-titik disitu ABAH GURU SEKUMPUL manyambat ngaran kawan ulun
tu
Allahu Akbar Semakin bertambah kuatlah keyakinan hati ini kalau ABAH GURU SEKUMPUL
benar-benar memiliki karomah yang sangatlah luar biasa sampai-sampai kawan ulun h
andak tamimpi RASULULLAH haja sidin bisa tahu badahulu
Inilah sebagian kecil kisah nyata nang ulun alami sendiri tentang karomah ABAH G
URU SEKUMPUL Semoga ada hikmah buat kita semua dari kisah ulun ini Mudah-mudahan kit
a sabarataan mendapatkan Syafa at Baginda RASULULLAH dan Barokah Karomah dari ABAH
GURU SEKUMPUL serta di ampuni segala bentuk dosa dan kesalahan ke dua orang tua
kita,diri kita,istri kita,anak-anak kita,saudara-saudara kita,guru-guru kita,mu
slimin muslimat,mu minin mu minat dan semoga kita dipenuhi dengan Rahmat kasih sayan
g serta Ridho ALLAH dan dikumpulkan di akhirat nanti bersama orang-orang yang be
riman di dalam sorganya ALLAH Aaamin Allahumma Aaamin Yaa Allah Yaa Robbal Aaalamin
Maaf kalau nama kawan ulun itu dirahasiakan Karna ulun kadada izin balum manyambat
siapa namanya Kawan ulun itu asal kapuas dan masih zuriyat Datuk Kalampayan jua Sek
arang kawan ulun itu masih ada dan inya masih mambujang haja balum babini Sampai w
ayahini inya masih rancak ziarah ke kubur para Auliya Allah dan datang kerumah p
ara habaib dan ulama serta masih haja rancak datang kesekumpul Cuma tetap dengan c
iri khasnya yaitu biasa-biasa haja karna inya kada jadi ustadz ataupun kyai,tapi
mencari rezeki dengan usaha lain Hal-hal yang sangat bagus di teladani dari kawan
ulun ini sangatlah banyak,diantaranya adalah :
Orangnya pendiam,jarang bangat bapander,kecuali hal-hal yang sangat perlu
Orangnya rajin bangat puasa,khususnya senin kamis dan dibulan-bulan penting lain
nya
Orangnya rutin bangat membaca al-Qur an dan selalu setiap saat membaca shalawat
Orangnya sewaktu abah wan umanya masih hidup,handak tulak kemana-mana selalu man
cium tangan bahkan kabatis-batis kuitannya
Orangnya selalu kada lapas wudhu,rajin bangat ziarah kemaqam auliya,kerumah haba
ib dan ulama,rajin bangat bashadaqah walaupun keadaan pas-pasan sewaktu dipesant
ren dulu
Itulah sebagian kecilnya prilaku kawan ulun nang bagus bangat manurut ulun untuk
diteladani
Dan banyak juga hal-hal yang aneh terjadi didiri kawan ulun ini,diantaranya adal
ah :
Pernah ulun mambaca kitab gundul didalam hati sambil mahafal,kemudian ada nang s

alah ,tiba-tiba haja inya managur,padahal ulun mambaca jelas-jelas dalam hati ka
dada nang tahu
Pernah sewaktu kawan bekas sama-sama dipondokan dahulu melaksanakan kawinan,kawa
n ulun nang asal kapuas itu di undang,pas hari kawinan inya datang kakawinan itu
,ulun takajut jua kawan nang kawinan itu bakisah inya datang,padahal ulun jelasjelas tahu banar lamun inya lagi ada dimekkah tulak umroh
Pernah ulun datang kerumah ABAH GURU SEKUMPUL lawan kawan ulun ini karna ada ses
uatu hal,dan maaf ulun kada kawa kisahkan dipublik ini,pas dikamar ABAH GURU SEK
UMPUL,sidin basuara kaya ini : ( Kaya itu pang sudah mun jadi wali ) sidin basua
ra sambil takurihing mamusut kepala kawan ulun itu Dalam hati ulun basuara : ( Bar
arti kawan ulun ini wali ) langsung ABAH GURU SEKUMPUL basuara lawan ulun kaya ini
: ( Napa nang dibisikan hati ikam itu bujur,kada tasalah ) Langsung ulun takajut,
ABAH GURU SEKUMPUL mambaca isi hati ulun
Mudah-mudahan ada mamfaat dari balik kisah ulun yang ringkas ini Di lain waktu mud
ah-mudahan ulun kawa pulang bakisah tentang Karomah lainnya Tentang ABAH GURU SE
KUMPUL yang ulun alami sendiri Aaamin
? Catatan :
Kisah ini di ambil dari pengalaman Al-Habib Ahmad Al-Aydrus dengan akun FB Putra
Kalimantan.
Dan sekaligus mengenang kepergian beliau untuk selamanya, Al-Habib Ahmad Al-Aydr
us meninggal dunia pada Hari minggu malam Senin pukul 08.40 waktu Madinah.
Dalam usia 40 tahun karena sakit kanker liver akut dan dimakamkan pada hari Seni
n waktu Madinah.
Mohon do anya untuk beliau. Semoga amal ibadah beliau diterima disisi Allah SWT &
Mohon dimaafkan jika ada segala kesalahan Beliau.

KISAH SEORANG MANTAN PASTUR YANG DI ISLAMKAN OLEH ABAH GURU SEKUMPUL
??????????????????????
Dari seseorang mantan pastur, sebut saja namanya Hendra (40).
Saya (Hendra) sejak kecil dididik dalam ajaran Kristen yang ketat. Bahkan oleh o
rangtua
saya, saya disekolahkan hingga ke Vatikan.
Sekian lama, akhirnya sayapun menyandang predikat sebagai pastur.
Saya juga memperoleh kepercayaan untuk menggembala umat di sebuah gereja di
Banjarbaru, tepatnya seberang Unlam Banjarbaru.
Sekitar tahun 2.000, saya bersama rekan pastur lainnya berniat untuk rekreasi me
ngisi
liburan akhir pekan.
Tujuan kami ke Pantai Takisung, Tala. Menggunakan bis pinjaman dari gereja di Ba
njarmasin, kami pun berangkat.
Di pantai, kami mendirikan tenda. Sebagaimana
kebiasaan, sebagai pastur saya memperoleh tenda sendiri, jadi tidak ada teman da
lam tenda
saya, sementara tiga tenda lainnya ada di dekat tenda saya. Sebelum tengah malam
, kami pun
masuk kemah dan terlelap.
Pada tengah malam, saya terbangun karena ada ucapan salam dari seseorang.
"Assalamu'alaikum,"
kata orang asing itu. Salam itu diulang lagi sambil menepuk-nepuk tenda saya.
Penasaran, saya pun bangkit dan keluar kemah.
Karena saya Kristen, saya tak menyahut
salam tersebut. Saya lalu menghampiri seorang kakek yang belum pernah saya kenal
.
Ia memakai jubah berwarna hijau dan bolang juga berwarna hijau, janggutnya hitam
namun ada kombinasi putih di bagian ujungnya.
Saya lalu salami tangannya.
Aneh, kehalusan tangan kakek itu lebih halus rasanya dari kain sutra. Pada bagia
n jempol kanan kakek itu seperti tidak bertulang.

"Kenapa jempol kakek seperti tidak bertulang," tanya saya.


"Oh ini akibat kecelakaan, tapi nanti saja saya
ceritakan," kata kakek itu.
"Ada apa kakek, ada keperluan apa," tanya saya.
"Saya hanya menyampaikan bahwa sudah saatnya kamu berpindah dari agamamu ke Isla
m, seperti agama kakek," sahut kakek misterius itu.
Saya lihat sekeliling, tak ada yang terbangun dari dalam kemah lainnya.
"Saya tidak bisa kakek, karena sudah delapan turunan, kami adalah penganut Krist
en
yang taat," jawab saya.
"Tidak, memang sudah saatnya kami mengikuti agama yang benar, yakni Islam, sebab
sejak dalam perut ibumu, di dahimu sudah dituliskan Allah asma-Nya," tegas kake
k tersebut.
Saya lantas berpikir cepat.
"Kalau memang kakek benar, apa kakek bisa menunjukkan mu'jizat sebagai tanda
kebenaran dari Tuhan," pancing saya.
"Kalau itu soal gampang," kata kakek itu sambil
tertawa.
Entah bagaimana, tiba-tiba dari genggaman kakek itu muncul sebuah gelas kecil la
gi bening.
"Zam-zam, ambil air Zam-zam itu," perintah kakek itu kepada saya sambil menyodor
kan gelas dan menunjuk ke laut.
Mengertilah saya kalau saya mesti mengambil air laut itu.
Kakek itu menyuruh saya minum tiga tegukan.
Anehnya, kala minum tidak asin, melainkan tawar.
Baru saja selesai tegukan ketiga, tiba-tiba saya merasakan gatal yang sangat heb
at. Saya
sadari rasa gatal itu dari jubah pastur, salib dan perlengkapan yang saya kenaka
n kala itu.
Seketika itu juga saya melepaskan atribut kepasturan saya. Begitu sudah lepas se
mua, tinggal celana dan sepatu, barulah rasa gatal yang hebat itu hilang.
Rasanya seeperti digigit semut gatal yang sangat banyak. Mulai saat itu, mulai a
da rasa takjub kepada kakek tersebut.
"Siapa nama kakek, dan di mana
kakek tinggal," tanya saya.
"nanti kamu juga tahu dengan sendirinya siapa saya. Adapun tempat saya di sana,"
kata kakek itu sambil menunjuk ke arah laut yang di kejauhan saya lihat seperti
ada lampu kelap-kelip.
Namun,anehnya saat itu, seperti ada jalan dari tempat kami berdiri ke arah tempa
t yang ditunjuk kakek tersebut.
Kami lalu berjalan menyusuri jalan tersebut.
Namun, di tengah perjalanan, kakek itu
menghentikan langkahnya.
"Belum saatnya kamu memasuki kediamanku, karena kamu masih belum suci. Kamu mest
i beragama seperti agama kakek," kata kakek tersebut yang pembawaannya tenang da
n berwibawa.
Seketika saja kakek tersebut menghilang.
Belum sempat saya berpikir banyak, tiba-tiba sebuah ombak menghantam muka saya,
dan seketika saya sudah ada di air laut. Saya lalu bergegas keluar air menuju pa
ntai.
Sekali lagi aneh, yang basah cuma muka saya, celana dan sepatu saya masih kering
seperti semula.
Dengan masih terheran-heran, saya memandang ke arah laut. Seiring waktu, saya pu
n masuk ke
tenda dan merebahkan diri dan akhirnya tertidur.
Pukul enam pagi saya bangun dari pembaringan dan ingin melihat keadaan pantai di
mana saya bersama seorang kakek misterius terlibat dialog yang masih segar diin
gatan.
Saya perhatikan, memang masih ada jejak sepatu saya di pantai. Bahkan, meski omb
ak beberapa kali menghantam pantai, jejak kaki saya masih ada. Saya kenal betul

bagaimana tapak sepatu saya.


Sepulang dari Takisung itu lah, pikirannya saya mulai berkecamuk. Keimanan saya
kepada
ajaran Kristen sedikit demi sedikit mulai luntur,
Di tengah berkecamuknya pikiran apakah akan pindah agama atau tetap dalam keperc
ayaan lama, bahkan saya juga sempat ikut ke Sampit pada saat kerusuhan.
Saya (Hendra) kebetulan punya kenalan yang masih keluarga dari Guru Rosyad.
Dari sini saya punya keinginan untuk mempelajari Islam sedikit demi sedikit.
Namun, oleh karena Guru Rosyad sakit-sakitan, beliau menyarankan agar saya masuk
Islam dengan bimbingan Abah Guru Sekumpul.
Diantar Guru Rosyad dan menantunya, saya menghadap Abah Guru Sekumpul, di rumah
beliau di Sekumpul, sekitar tahun 2001. Begitu melihat saya, Abah Guru Sekumpul
berkata :
"Masih saja kah mencium secara tajam?"
Saya kaget karena beliau langsung tahu kalau saya bisa mencium bau suku tertentu
.
"Inggih," kata saya.
"Ibarat kebun binatang, perut kamu berkumpul banyak binatang," lanjut Abah Guru
Sekumpul.
Dan memang, karena saya bersuku Dayak, dan masih bercampur dengan kepercayaan Ka
haringan, ajian atau untalan apa saja sudah pernah masuk ke dalam perut saya.
"Kalau ingin berislam, kamu mesti dibersihkan dahulu," kata Abah Guru Sekumpul.
Saya manut saja, ketika beliau menyuruh saya mengambil air minum di dapur. Belia
u menyuruh saya meminum air tersebut dan beliau lalu menepuk pundak saya.
Seketika saya merasa mulas dan muntah-muntah. Ada banyak kotoran hitam yang kelu
ar dari mulut saya, sekira-kira satu mangkok ukuran sedang.
Setelah beliau merasa sudah habis semua yang jelek-jelek dalam perut saya, kemud
ian beliau menyuruh saya berwudhu dan kemudian diislamkan dengan cara dituntun o
leh beliau dua kalimat syahadat yang saya ikuti dengan pelan.
"Asyhaduan-laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan rasulullaah," ucap sa
ya mengikuti.
Begitu selesai pengucapan dan disahkan oleh hadirin, plong lah sudah rasa di hat
i.
Selesai acara pengislaman saya, saya kembali bercengkrama dengan Abah Guru Sekum
pul.
Kemudian saya memaparkan kisah lama saya di Pantai Takisung.
Beliau sepertinya sudah mafhum.
"Tahu kah kamu Nak, yang menemui kamu di Pantai Takisung itu ialah Nabi Khidr AS
.
Beliau itulah yang menguasai lautan maupun perairan. Apakah kamu ingin berjumpa
kembali dengan beliau?" terang sekaligus tawar Abah Guru Sekumpul.
"Inggih," jawab saya singkat.
Beliau lalu menyuruh saya mengambil air dalam baskom dari dapur. Beliau kemudian
menyuruh saya bertawasul ke Nabi Khidr AS, bershalawat serta menepuk air di bas
kom itu tiga kali.
Ajaib, sekonyong-konyong keluarlah kakek seperti yang pernah saya lihat di Panta
i Takisung. Kakek yang adalah Nabi Khidr itu muncul sepinggang dari permukaan ai
r baskom. Saya cuma kagum tak bisa bicara.
Abah Guru Sekumpul saya lihat menunduk dan mengangguk tiga kali.
Sekejap kemudian, Nabi Khidr sudah menghilang.
"Nak, tadi beliau berpesan agar kamu benar-benar dalam beragama (Islam).
Ibarat sekarang sudah diberi lembaran kertas putih, jangan sampai dibikin kotor
lagi," kata Abah Guru Sekumpul.
Saya (Hendra) mengingat betul pesan Nabi Khidr AS yang disampaikan melalui Abah
Guru Sekumpul.
Abah juga menyampaikan nasihat tambahan.
"Nak, bila kamu sudah Islam kemudian menjadi kaya raya, berarti Islam kamu tidak
lah benar-benar. Namun, jika nanti kehidupanmu sulit dan susah, maka berarti ka
mu sudah beragama dengan benar. Sebab Allah berkehendak menguji keikhlasan kamu
mengikut agama yang hak ini," papar Abah Guru Sekumpul.

Saya hanya bisa menganggukkan kepala seraya berkata,


"Inggih Abah."
Beliau kemudian berdoa memohon kepada Allah semoga saya ditetapkan iman dan sela
mat dunia wal akhirat untuk bisa berkumpul dengan beliau kembali di akhirat.
Saya merinding jika mengingat peristiwa itu.
Perlu diketahui bahwa selama saya menjadi pastur di gereja di Banjarbaru itu, ke
hidupan saya begitu menyenangkan, tak ada kesusahan. Tiap kali mau belanja atau
apa saja, tinggal ambil duit di kas gereja.
Pokoknya, sumbangan dari gereja yang lebih tinggi, dari Vatikan dan sumbangan je
maat begitu banyak, saya tak pernah kekurangan uang, bahkan berlebih.
Setelah saya masuk Islam, kehidupan yang susah pun langsung saya temui. Namun, u
ntunglah, keluarga Guru Rosyad terkadang memanfaatkan jasa saya menyetirkan mobi
l keluarga mereka, misal pergi ke undangan acara maulidan dan pengajian.
Pernah ada pengalaman aneh atau yang bisa disebut karomah Abah Guru Sekumpul.
Kami rombongan malam-malam baru saja pulang dari Madurejo di salah satu kecamata
n di Kabupaten Banjar. Pada tengah malam saya menyetir mobil membawa rombongan k
eluarga Guru Rosyad, sementara Abah Guru dan rombongan lainnya di mobil lain di
belakang kami.
Begitu tiba di kawasan Astambul, mobil yang saya setir tiba-tiba mogok. Sadarlah
saya kalau mobil sudah kehabisan bensin. Tengah malam itu sudah tidak ada lagi
kios bensin yang buka.
Tak berapa lama, tiba lah mobil di belakang yang membawa Abah Guru Sekumpul. Bel
iau keluar mobil,
"Ada apa Nak," tanya beliau.
"Kehabisan bensin Abah," ujar saya.
"Coba cari ember," perintah beliau.
Saya pun mencoba mencari ember. Kebetulan di sisi jalan lain ada truk terparkir
dan ada sopirnya. Saya tanya apakah punya ember dan syukurlah si sopir truk puny
a ember.
Saya pinjam dan saya bawa ke hadapan Abah Guru Sekumpul.
"Ambil air ke sungai," saran beliau.
Saya pun turun ke sungai di bawah jembatan Astambul mengambil air.
"Masukkan air itu ke tangki bensin," perintah beliau lagi.
Meski agak bingung saya turuti saja perintah beliau.
"Masih kurang." tanya beliau.
Saya cuma mengangguk.
"Tambahi lagi dua ember," tendas beliau.
Setelah semua air dimasukkan, saya diperintah menstarter mobil dan ajaib, mesin
mobil hidup, dan penunjuk (indikator) bensin menunjukkan tanda full.
Rombongan pun melanjutkan perjalanan.
Sebelumnya, Abah Guru Sekumpul berpesan, jika sudah sampai ke rumah, buang kemba
li air dari tangki.
Kelebihan Abah Guru Sekumpul lainnya yang saya temui langsung, pernah saya lagi
sakit dan mesti berobat ke dokter, namun tak punya duit.
Saya lantas melapor ke kediaman Abah Guru Sekumpul. Saya ditemani seorang teman.
Setelah dipersilakan penjaga regol saya masuk.
Abah Guru Sekumpul dari dalam rumah terlihat tergesa sambil memakai sarung.
"Kenapa Nak, ada masalah apa," tanya beliau penuh kasih sayang.
Saya pun mengisahkan kesulitan akibat sakit namun tak punya duit.
Beliau dengan sigap merogoh buntalan sarung dan mengambil sesuatu.
"Nah ini Nak, untuk berobat," ucap beliau.
Saya mengucap terima kasih, mengecup tangan beliau dan permisi.
Namun, berjalan keluar rumah beliau itu dengan hati bertanya-tanya. Teman saya b
ilang ada yang aneh, karena waktu masuk rumah, tampak sekali Abah Guru Sekumpul
memakai sarung dan mustahil sempat memasukkan uang ke buntalan sarung.
Ketika sampai ke dokter saya berobat, periksa dan menebus obat. Sekali lagi ajai
b. uang yang diminta dokter maupun apoteker, totalnya pas Rp250 ribu, sejumlah u
ang yang dikasih Abah Guru Sekumpul.
Pernah saya meminta uang ke paman saya yang adalah pendeta terhormat di gereja B
anjarmasin, namun karena dia tahu kalau saya sudah Muslim, saya malah dihardik.

Bahkan bukan uang yang saya terima, melainkan hantaman gelas ke pelipis kanan, h
ingga sobek dan mengucurkan darah.
Saya pulang dan mengadu ke Abah Guru Sekumpul.
Beliau mengingatkan agar saya tak usah dendam.
"Rasulullah sering dianiaya, dihina dan dicaci oleh umatnya yang belum beriman,
namun Rasulullah tetap sabar, tak dendam bahkan beliau mendoakan agar orang tadi
mendapat hidayah dari Allah," nasihat beliau.
Itulah kenangan saya (Hendra si mantan pastur) bersama Abah Guru Sekumpul
Mungkin bubuhan pian sudah mambaca kisah ini, tapi mudahan imbah mambaca kisah i
ni kita makin cinta lawan ABAH GURU SEKUMPUL
Aamiin Allahumma aamiin.
"KESAKSIAN AL-'AALIMUL FAADHIL KH. AHMAD BAKERI BERTEMU WALI QUTHB MEKKAH AL-MUK
ARROMAH" ( AL-HABIB ABU BAKAR BIN ABDULLAH AL-HABSYI )
??????????????????????
KH. Ahmad Bakeri berucap :
"Jika saya berdusta dalam kesaksian ini maka bolehlah saya dicap sebagai munafik
".
Ketika saya akan berangkat haji pada suatu tahun, saya showan kepada Abah Guru S
ekumpul.
Dalam kesempatan itu saya bertanya : "Wahai Abah! Siapakah Wali Quthub di Negeri
Makkah pada masa sekarang?
Guru Sekumpul tersenyum seraya berkata :
Bakeri, Bakeri Nama beliau adalah Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Habsyi.
Guru Bakri Berkata :
Dimanakah ulun dapat menjumpai beliau? .
Abah Guru Sekumpul menjawab :
Engkau pasti akan berjumpa dengan beliau
Saya pun (KH. Ahmad Bakeri) berangkat haji. Satu minggu sebelum pulang ke tanah
air, belum juga saya jumpa dengan beliau (Habib Abu Bakar).
Akhirnya saya bertanya kepada salah seorang mukimin di Makkah, dimanakah ada seo
rang yang terkenal sebagai Wali di Makkah ini.
Maka dijawab :
Ada, beliau tinggal di daerah jabal Nur, nama beliau adalah Habib Abu Bakar al-Ha
bsyi .
Sayapun mencarter taxi ke sana dengan satu orang teman (tidak ramai-ramai, karen
a ahlussunnah wal jama ah sangat dicurigai dan diawasi di Saudi).
Sesampainya di sana pas waktu Ashar. Selesai sholat Ashar, saya kagum dan terkej
ut karena ternyata wiridan yang dibaca di sana persis seperti wiridan di sekumpu
l.
Setelah selesai wirid dilanjutkan dengan majelis ta lim dengan membaca kitab syara
h ainiyyah, inipun ternyata sama seperti di sekumpul (waktu itu Abah Guru sekumpu
l pun sedang mengajarkan kita syarah ainiyyah).
Setelah selesai majelis, maka sayapun minta izin untuk bertemu dengan beliau. Ti
dak lama beliaupun keluar.
Ternyata orangnya sudah tua tetapi tampak masih sangat kuat dan bertenaga.
Belum sempat saya mengucap salam, beliau langsung berkata
????? ?????? ?????? ??? ???? ??? ????????
(selamat datang, seorang 'Alim yang Besar syaikh Zaini Ghani Martapura).
Padahal saya tidak pernah memberi tahu beliau.
Ternyata yang beliau lihat bukan saya, tetapi Abah Guru Sekumpul.
Berarti Abah Guru sekumpul sudah memberi tahu beliau (entah bagaimana caranya) k
alau saya akan showan kepada beliau.
Tanpa panjang pembicaraan, saya pun pulang. Karena sebelumnya sudah dinasehati o
leh Abah Guru sekumpul untuk tidak banyak bicara. Yang penting minta diakui seba
gai murid, itu sudah cukup, sebab seorang Guru akan memberi syafaat kepada murid
nya kelak.
Setibanya di Banjarmasin saya pun showan ke Abah Guru sekumpul dengan niat mence
ritakan kepada beliau apa yang terjadi sekaligus menggembirakan beliau dengan ka
jadian itu.

Malam itu pas malam kamis, selesai pengajian, saya ikuti beliau dari belakang. B
eliau menoleh dan berkata :
Naik (masuk kedalam rumah), Bakeri .
Sayapun mengikuti beliau. Kami masuk ke rumah beliau sampai ke dalam kamar belia
u.
Beliau mematikan lampu dan berdoa agak lama.
Setelah kurang lebih sepuluh menitan, selesai berdoa beliau berkata :
Sudah Bakeri, kada usah bakesah lagi, Abah Tahu ai (yang terjadi)".
(selesai kisah KH. Ahmad Bakeri)
KAROMAH ABAH GURU SEKUMPUL YANG DISAKSIKAN LANGSUNG OLEH KH. SAIFUDDIN ZUHRI - P
IMPINAN MAJELIS TA'LIM BANI ISMAIL - BANJAR INDAH (PAL-5)
??????????????????????
Kisah nyata ini dialami dan disaksikan langsung oleh Tuan Guru Syaifuddin Zuhri
Banjarmasin. Teman seperjalanan dan seperjuangan Guru Zaini muda dalam menuntut
'ilmu.
Saat Guru disuruh oleh Gurunya untuk Siyahah, tak jarang Guru Saifuddin Zuhri ya
ng menemani kehutan-hutan. Suatu saat ketika menjelang waktunya makan, Guru Saif
uddin Zuhri yang biasanya menyiapkan makan, namun lauknya kelupaan membawa, Guru
Saifuddin Zuhri memberitahukan kepada Abah Guru Sekumpul :
"Hari ini kita makan kada ba iwak guru ae, ulun kada ingat membawa iwaknya"
( hari ini kita makan ngga ada ikannya Guru, saya kelupaan membawa ikannya / lau
knya )
Guru Zaini muda yang ada disamping beliau nampak tenang saja menjawabnya :
"iyakah, tapi hadangi dulu"
(benarkah?, tapi tunggu dlu sebentar )
...Kata Abah Guru, sambil pandangannya melihat keatas. Nampak diatas ada serombo
ngan burung belibis yang sedang terbang.
Tiba tiba salah satu dari segerombolan itu turun, dan hinggap persis dihadapan m
ereka berdua.
"Nah, ini nah ada iwaknya"
(nah, ini bisa dijadikan lauk )
...Kata Abah Guru Sekumpul, burung belibis itu nampak jinak untuk ditangkap, set
elah ditangkap lalu disembelihlah burung tersebut untuk dijadikan lauk, maka jad
ilah hari itu makan dengan lauk istimewa yaitu makan dengan lauk burung belibis.
Subhanallah..!
Nampak sekali, seekor burung pun tunduk kepada orang-orang yang dicintai Allah S
WT..
Sabda Nabi SAW :
"Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka hamba itu dicintai oleh segala sesu
atu".
mudah mudahan cerita ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin Allahumma aamiin.

Вам также может понравиться