Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan praktek mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan dan membedakan mode pengendalian kontinyu dan tidak
kontinyu.
2. Menjelaskan terminologi yang digunakan daalam simulasi unit CRpH.
3. Memahami prinsip pengendalian level air pada unit CRpH
4. Melakukan simulasi pengendalian dan menjelaskan grafik tersebut
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan :
1 set peralatan pengendalian Ph
Peralatan CRpH terdiri dari beberapa unit :
1. Tangki umpan Asam dan Basa kapasitas volume 10 liter
2. Pompa umpan proporsional dengan laju maksimum 12 liter/jam
3. Pompa sentrifugal dengan laju maksimum 570 L/jam
4. Flowmeter jenis float dengan rentang laju 0-15 L/jam
5. Alat ukur pH
6. Tangki penampung 20 L
1 : Feeding Tank,
3 : Feeding Centrifugal Pump
5 : Measurement Probe of The pH
7 : Oil Collecting tray
III.
DASAR TEORI
Peralatan proses pengendalian pH terdiri dari dua tangki yang terletak
dibagian atas alat dan dibagian dasar. Tangki atas terbagi dua, tangki A dan
tangki B yang masing-masing berisi larutan umpan berupa larutan asam dan
tangki bawah sebagai tangki penampung.
laju alir
yang
lambat, pengendali
tidak
dapat
Proporsional
Integral
Derivativ
Sinyal yang diregulasi yang didasarkan atas error (perbedaan antara
set point dengan control point ditentukan oleh jumlah ketiga definisi
diatas.
PROPORSIONAL
Bagian atau komponen mode pengendali ini menyatakan error yang
terjadi sebanding antara set point dan harga terukur. Sebanding ini
dinyatakan sebagai harga konstanta proporsional (Kp).
Ketika sinyal regulasi mencapai 100% atau katup pneumatic terbuka
penuh, error mencapai level saturasi (jenuh), penambahan error tidak akan
meningkatkan sinyal regulasi.
Disini perlu diketahui range interval error sinyal regulasi dapat
beroperasi antara 0%-100%. Range variasi error dinyatakan sebagai
Proportional apabila error (e) antara 0-PB, maka persen sinyal regulasi (x)
adalah :
X = e . PB
Semakin besar PB, semakin kecil keluaran controller (x) untuk error yang
sama. Dengan kata lain, semakin rendah Gain proportional kontroler.
Sistem pengendali yang hanya menggunakan mode Proportional ini
mempunyai ketentuan sebagai berikut :
a.
b.
INTEGRAL
Mode kontrol integral selalu digunakan berpasangan dengan mode
proporsional dengan persamaan :
0
X(t) = Kp.e(t) + Ki
(x)
t
dx
e(t)
Jika error konstan, derivative sebagai fungsi waktu akan mempunyai harga
nol (tidak ada output). Mode proportional derivative ini digunakan apabila
diharapkan perubahan yang cepat dan dalam batas level yang diizinkan.
Oleh karena level control mempunyai variasi bahan yang rada lambat,
penggunaan mode derivatif kurang memberi pengertian yang jelas.
Mode gabungan yang melibatkan derivative yang digunakan pada
CRpH adalah mode gabungan lengkap atau mode PID (Proportional,
Integral, Derivatif) dengan persamaan :
0
X(t) = Kp.e(t) + Ki
(x)
t
dx + Kd.
d
dT
e(t)
PROSEDUR KERJA
1. Memipet 6 mL larutan NaOH 30% ke dalam galon aquadest bagian
bawah, menambahkan aquadest hingga terisi 9 L.
2. Memipet 3 mL larutan HCl 30% ke dalam galon aquadest bagian atas dan
menambahkan aquadest hingga terisi 9 L.
3. Menghidupkan alat dengan memutar MAIN SWITCH ke posisi ON.
4. Mengambil sampel dari masing-masing galon sejumlah 50 mL dan
mengecek pH dengan menggunakan pH elektroda tersedia. Membilas
elektroda.
Keterangan :
-
V. DATA PENGAMATAN
-
Set point
=6
pH awal HCl
pH awal NaOH
= 4,64
= 7,08
Variabel
Percobaan 1
Percobaan 2
Satuan
Proporsional Band
30
30
Integral
Menit
Derifativ
Detik
pH maksimum
6,62
6,50
940
905
Detik
Laju alir
3,5
3,5
L/H
Kecepatan pengadukan
350
350
rpm
VI.
PERHITUNGAN
A. Pengendalian dengan Mode PI
- PB = 100/Kp
100
100
- Kp = PB = 30 = 3,3
-
Ep
6,626
x 100%
14
= 4,43%
-
Ki = 0,3
1
1
=1
Sehingga,
t
P = Kp.Ep + Ki
Ep dt
0
+ P0
x 100%
( 4,43 ) dt
)% + 50%
Ep
6,506
x 100%
14
= 3,75%
Ki =1, Kd = 1
1
t = 1 = 1
=1
Sehingga,
t
Ep dt
P = Kp.Ep + Ki
+ Kd(
P - Kp.Ep - Ki
dt
Kd
Ep dt
0
- P0 = Kd(
dEp
+ P0
dt
dEp
dt
dEp
t
x 100%
t 2t 1
Kd
1
= - Kp . Ki
10
1
1
= - (3,3)1
ln (P - Kp.Ep - Ki
Ep dt
0
3,57
ln (P (3,3)(3,57) [1
1
0,3 = ln (P 65,351)
-3,3 = ln (P 65,351)
3,3
= P 65,351
0,037 = P 65,351
P = (65,351 + 0,037)
P = 65,388
VII.
ANALISA DATA
- P0)
)(1-0)] - 50)
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa tujuan dari
pengendalian pH adalah untuk menjaga nilai pH agar tetap berada pada set
point yang diinginkan. Pada alat pengendalian pH terdapat 2 galon yang
terletak dibagian atas dan bagian bawah. Galon yang terletak pada bagian atas
berisikan larutan asam yaitu HCl 0,01% dan pada bagian bawah berisi larutan
basa yaitu NaOH 0,02%. pH awal larutan HCl 4,64 dan pH awal larutan
NaOH 7,08. Set point pada praktikum ini adalah 6.
Dari percobaan ini galon yang berada di atas akan masuk ke dalam
reaktor dengan dipompakan oleh dosing pump, sedangkan larutan NaOH
akan dikendalikan oleh proporsional pump. Pencampuran kedua larutan
dilakukan dengan pengadukkan secara otomatis dengan kecepatan 350 rpm.
Output dari controller kemudian diberikan ke pompa dosing yang akan
memompa sejumlah larutan NaOH, sehinngga pH didalam reaktor akan
mencapai set point.
Pada grafik dapat dilihat bahwa NaOH akan dipompakan ke dalam
reaktor apabila pH campuran lebih kecil dari set point. NaOH secara otomatis
akan berhenti dipompakan apabila campuran dalam reaktor memiliki pH di
atas 6. Pengendalian ini akan berlangsung terus-menerus, sehingga NaOH
secara otomatis akan hidup / mati sesuai pH yang ada didalam reaktor.
Pada percobaan 1 digunakan pengendali proporsional integral (PI) dan
pada percobaan 2 digunakan pengendalian proporsional integral derifativ
(PID). Dari grafik dapat dilihat bahwa, pada percobaan dengan menggunakan
pengendali PID lebih cepat mencapai set point dibandingkan dengan
pengendali PI. Selain itu, bentuk lembah yang terbentuk dari hasil output
dosing pump berupa bukaan katup menunjukkan pengendali PI memiliki
lembah lebih kecil dibandingkan dengan pengendali PID. Ini akan
menyebabkan error yang dihasilkan oleh pengendali PI lebih besar dari
pengendali PID. Terlihat dari pH maksimum percobaan 1 sebesar 6,62 dan pH
maksimum pada percobaan 2 sebesar 6,50.
VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengendalian pH bertujuan untuk menjaga agar nilai pH dalam reaktor
tetap berada pada set point yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
PENGENDALIAN Ph (CRpH)
DISUSUN OLEH :
ALIFANTO DHIASTAMA
06144041 0790
06144041 0792
M. ANJAS ABDUL K.
06144041 0796
MAIDIA YUNITA
06144041 0798
RAHMAT RENDI S.
06144041 0805
06144041 0807
SEPTIANI WULANDARI
06144041 0810
KELOMPOK 1
KELAS : 4 EGB
DOSEN PEMBIMBING: Anerasari Meidinariasty, B.Eng., M.Si.