Вы находитесь на странице: 1из 38

Sosio Antropologi Pendidikan

KEBUDAYAAN PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
5.

Kelompok 3:
Erni Tyas Fatnani
14304241001
Sifaul Faidah
14304241009
Mega Rini Puspita S 14304241018
Oni Nur Rasjiatmi 14304241026
Fenti Richa Rukmana
14304244012

Kebudayaan Pendidikan
Gagasan konsep
yang mendasari
pendidikan
Merupakan aspek
kebudayaan
Tidak terlepas dari
filsafat, ilmu
pengetahuan, adatistiadat, cara hidup.
Mengandung dimensi
spasial dan temporal

Kebudayaan Pendidikan di Indonesia


Zaman HinduBudha

Zaman Islam

Kolonialisme

Revolusi
Perancis
Pasca
Perang
Dunia II
Paham
Demokrasi

Materi Kebudayaan
Pendidikan

Peringatan Jerome
Bruner

Peringatan Jerome Bruner


Budaya baru di era
teknologi dan informasi
Munculnya budaya
komputerisme
Memaksimalkan
penggunaan komputer
sebagai media
pendidikan

Pandangan Pedagogik

Beberapa Budaya
Praktis Pendidikan di
Indonesia

Berdasarkan Pendapat Lombard dalam bukunya


SILANG BUDAYA

Pengaruh budaya luar yang masih mendominasi


dalam praktis pendidikan Indonesia adalah budaya
pendidikan Kolonial

IJAZAH FORMAL

Budaya Intelektualisme telah membawa


pendidikan nasional pada apa yang
disebut oleh Paulo Freire sebagai
pendidikan sistem bank:
1. Pendidikan menitikberatkan peserta
didik dalam khazanah hapalan.
2. Pendidikan juga lebih menekankan
pada ilmu pengetahuan (science) dan
menyisihkan
ilmu
sosial
atau
humaniora

3. Budaya Intelektualisme juga akan


menimbulkan metode pendidikan
yang verbalistik:
a.Proses
pendidikan
bersifat
monolog
b.Tidak ada pengembangan analisis
berpikir dan menyampaikan penda

Faktor-faktor penyebab dipertahankannya


budaya pendidikan intelektualisme dan
formalistis antara lain:

Adanya
pengaruh
delopmentalisme
Praktis
Pendidikan
Indonesia
kurang
didasarkan
pada
penelitian
mengenai

Praktis pendidikan terlalu


berorientasi pada konsepkonsep dan hasil penelitian
masayarakat Barat,.
Perkembangan kemampuan
kognitif
anak
Indonesia
belum pernah diteliti.
Sikap
bangsa
Indonesia
yang cenderung feodalistik
dan birokratik.

Budaya Administrasi
dan Manajemen
Pendidikan Nasional

Budaya administrasi dan manajemen


pendidikan nasional

administrasi

Usa
ha

Perencana
an
Pembiayaan
Penyelenggar
aan
Evaluasi

Administrasi dan manajemen


pendidikan nasional dirujukan untuk
Mewujudkan suatu sistem
pendidikan nasional yang
efisien serta relevan dengan
kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa.
Menyelenggarakan pendidikan
nasional untuk menghidupkan
demokrasi dalam rangka

Unsur-unsur administrasi dan


manajemen pendidikan nasional:

mempunyai visi, misi, dan programprogram yang jelas,


mempunyai rencana,
mempunyai seperangkat strategi,
merupakan suatu organisasi yang
efisien dan dinamis,
didukung oleh sumberdaya manusia
yang profesional, biaya, prasarana

bersifat
nasional

makro
bersifat daerah

Administrasi
dan manajemen
pendidikan
nasional

Masyarakat
setempat
(lokal)

mikro
Lembagalembaga
pendidikan

Pelaksanaan administrasi dan manajemen


pendidikan masa orde baru
pada tingkat makro (secara berlebihan)
tingkat mikro menjadi kurang diperhatikan
tidak dilandasi oleh strategi pelaksanaan
yang konsisten
birokrasi dominan ditingkat pusat
organisasi pendidikan nasional berjalan
dengan lamban dan sangat kaku, serta
tidak ada tempat bagi inovasi pendidikan

Dua komponen administrasi dan manajemen pendidikan nasional

Aspek manajemen atau


perangkat teknis

Aspek kepemimpinan

Manajemen pendidikan nasional


Merupakan keseluruhan strategi
untuk mencapai atau
mewujudkan visi dan misi
pendidikan nasional

Strategi tersebut selanjutnya akan


dilaksanakan di dalam suatu struktur
organisasi yang jelas-arah sehingga
memungkinkan pelaksanaan strategi
untuk mewujudkan program-program
yang telah dirinci

Kepemimpinan
Syarat dari kepemimpinan
pendidikan nasional yang efektif
antara lain para pemimpin
pendidikan nasional adalah
pribadi-pribadi yang berwatak,
artinya yang patut dicontoh

Para pemimpin pendidikan


nasional adalah seorang yang
demokratis namun tegas dan
berdisplin

Manajemen pendidikan
nasional yang efisien dan
efektif

Kepemimpinan yang
demokratis

Pendidikan nasional yang


optimal

Administrasi dan manajemen


pendidikan yang bertumpu pada
sekolah (school based management)
Selama ini administrasi dan
manajemen pendidikan nasional
terlalu menekankan pada tingkat
makro dan kurang memperhatikan
peningkatan administrasi pada
tingkat mikro yaitu lembaga
sekolahPerlunya administrasi dan manajemen
berbasis sekolah telah mendapat perhatian
khusus dalam Konferensi Pendidikan
Indonesia, Mengatasi Krisis-Menuju
Pembaruan yang diselenggarakan bersama
oleh BAPPENAS, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Bank Dunia dan Bank
Pembangunan Asia di Jakarta, 23-24 Februari

Administrasi dan manajemen pendidikan yang


sentralis
Organisasi yang sentralis,
manajemen yang
terpusat, dengan
keterbatasan sumber
daya serta biaya,
tentunya akan
menghasilkan suatu
sistem yang tampaknya
sangat efisien namun
kenyataannya
menghasilkan output
pendidikan sangat
beragam serta
perbedaan yang
mencolok antardaerah

Gaya manajemen yang


sentralistis cenderung pada
otoriterisme, tentunya tidak
akan menghasilkan kualitas
pendidikan yang diinginkan,
atau lembaga-lembaga
pendidikan kita hanya
sekadar menghasilkan
robot-robot tanpa
mengembangkan
kemampuan kreativitas

Partisipasi masyarakat
Administrasi dan
manajemen
pendidikan nasional
yang efisien dan
efektif memberikan
tempat yang seluasluasnya bagi
partisipasi
masyarakat

Dewasa ini badan


PBB seperti UNICEF
telah menganjurkan
community based
education yaitu
pendidikan yang
diabdikan untuk
bersama-sama, dan
dari masyarakat
sendiri

Fon
da
si

Community
based
education

masyarakat madani
(civil society).

Guru dan administrator yang


otonom
Guru adalah profesi
yang otonom, artinya
dia harus mempunyai
keleluasaan untuk
menginterpretasikan
gaya dan materi yang
akan dibawakannya
sesuai dengan
kemampuan peserta
didik dan tuntutan
masyarakat lokal

Supervisor
mempunyai peranan
dan fungsi untuk
memberikan
pengarahan dan
bukan untuk
mematikan inisiatif
dari para guru.

Peran supervisi
Supervisi di dalam pengertian
manajemen bukanlah sekadar untuk
melihat ketepatan pelaksanaan
peraturan yang berlaku, tetapi lebih
ditekankan kepada self supervision
yaitu kesadaran dari para pelakunya
untuk bertanggungjawab terhadap visi
misi organisasi.

Administrasi dan
Manajemen Pendidikan
yang Bertujuan pada
Lembaga Sekolah

Pendekatan PIAM perlu adanya :


1.
2.
3.
4.
5.

Kerjasama
Loyalitas dan komitmen
Rencana-rencana
Keterampilan
Tujuan organisasi

Pendekatan PIAM :
mengikutsertakan banyak pihak
dalam mencapai keputusan yang
demokratis
Diperlukan restrukturisasi dalam
manajemen sekolah
Menjadi tidak tepat dan dibentuk
desentralisasi manajemen ke
lembaga pendidikan itu sendiri.

Masalah dan hambatan pelaksanaan PIAM :

1.
2.
3.
4.

Sikap menentang
Menunutut kepemimpinan
Peraturan yang berlaku
Implementasi memerlukan waktu

Bagaimana agar PIAM


sukses???
1. Tujuan organisasi
2. Pelaksanaan pendidikan
3. Supervisi
Pendekatan PIAM akan meningkatkan
akuntabilitas dari lembaga karena para
pelakunya sadar mengenai apa yang
ingin dicapainya.

4. Masalah 1 tim
5. Evaluasi
Penerapan PIAM akan melahirkan
suatu lembaga yang goal driven,
needs responsive, resource oriented,
dan team work

TERIMA KASIH

ADA PERTANYAAN???

Вам также может понравиться