Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar belakang................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1.
2.
3.
4.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Promosi Kesehatan. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Promosi kesehatan di semester
ganjil dua Akper RS Dustira. Guna melengkapi nilai indifidu dalam semester ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari pembimbing dan para pembaca demi kesempurnaan makalah.
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
kebutuhan
dasar
manusia,
yaitu
setiap
penduduk,
jadi
tanggung
jawab
untuk
yang optimal berada di tangan seluruh masyarakatindonesia, pemerintah dan swasta bersamasama.
Salah satu usaha pemerinyah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaany abagaimanan car ahidup sehat adalah dengan car amelakukan pendidikan
kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bias dilakukan dengan cara
penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun
penyuluhan kesehatan.
Mengingat tugas kita sebgaai tim medis adlaah salah satunya memperkanalkan
bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami
akan membahas tentang Promosi Kesehatan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan
kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya
hidup saja, namun berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih
mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.
2.
jelas. Dalam konteks promosi kesehatan Visi merupakan sesuatu atau tujuan apa yang
ingin dicapai dalam promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk penunjang programprogram kesehatan lainnya.
Tentunya akan mudah dipahami bahwa visi dari promosi kesehatan tidak akan terlepas
dari koridor Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 serta organisasi kesehatan
dunia WHO(World Health Organization).
Adapun visi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut : Meningkatnya
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik,
mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
Pendidikan kesehatan disemua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit
menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program
kesehatan lainnya dan bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
individu, kelompok, maupun masyarakat.
Dalam mencapai visi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang
harus dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah Misi . Misi promosi kesehatan merupakan
upaya yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu visi.
Secara umum Misi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut :
1.Advokasi(Advocation)
Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada para
3
penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isyu kebijakan yang spesifik. Dalam hal
ini kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan
(decission maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang
ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui kebijakan atau keputusan-keputusan.
2.Menjembatani(Mediate)
Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerjasama
dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas sektor yang terkait. Untuk itu
perlu adanya suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai
program dan sektor-sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan.
3.Kemampuan/Keterampilan(Enable)
Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta
meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian keterampilan
kepada masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga
diharapkan dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan keluarga akan meningkat.
3.
masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global
Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan
misi Promosi Kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok,yaitu :
1). Advocacy,
2). Social support,
3). Empowerment.
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap
mempunyai
suatu
program
atau
kegiatan yang
dilaksanakan.Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau
pengambil kebijakan( policy makers) atau pembuat keputusan(decision makers) baik di
institusi pemerintah maupun swasta.
Jelas ( clear )
2.
Benar ( correct )
3.
Konkret ( concrete )
4.
Lengkap ( complete )
5.
Ringkas ( concise )
6.
Meyakinkan ( Convince )
7.
Konstekstual ( contexual )
8.
Berani ( courage )
9.
Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan sangat penting untuk
mendukung atau mengeluarkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat,misalnya untuk pembahasan kenaikan anggaran kesehatan,contoh konkrit
pencanangan Indonesia Sehat 2010 oleh presiden. Untuk meningkatkan komitmen ini sangat
dibutuhkan advokasi yang baik.
Adanya komitmen politik dari para eksekuti,maka perlu ditindaklanjuti dengan advokasi
lagi agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program yang telah memperoleh komitmen
politik tersebut.
5
Penerimaan sosial artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat. Suatu program
kesehatan yang telah memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan,maka langkah
selanjutnya adalah mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan
masyarakat.
Agar suatu program kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau prosedur kerja
yang jelas mendukung.
Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada bermacam-macam,
yaitu :
1.
2.
Seminar/presentasi
3.
Media
4.
Perkumpulan
2.
3.
4.
5.
Membangun koalisi
6.
7.
8.
2.
3.
Membangun kemitraan
4.
Memobilisasi massa
5.
Membangun kapasitas.
LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI
1. Tahap Persiapan
Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau
instrumen advokasi.Bahan advokasi adalah: data- informasi bukti yang dikemas dalam
bentuk tabel,grafik atau diagram yang mnjelaskan besarnya masalah kesehatan,akibat atau
dampak masalah, dampak ekonomi, dan program yang diusulkan/proposal program.
2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara advokasi.
3. Tahap Penilaian
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Menurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global
Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO
Berdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam tiga
DAFTAR PUSTAKA
Bahan ajar Ayubi Dian( 2010 ).Konsep Promosi Kesehatan. Departemen Promosi Kesehatan
dan Ilmu Perilaku FKM UI.
Efendi, F & Makhfudli.( 2009 ). Keperawataan kesehatan Komunitas teoti dan praktik dalam
keperawatan. Jakarta; Salemba Medika
Evans, dkk.( 2011 ). Health Promotion and Public Health for Nursing Students. Exeter Great
Britain; Learning Matters Ltd.
Maulana, Herry.( 2007 ). Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC
10