Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DESA
MANAJEMEN
PEMERINTAHAN DESA
KEWENANGAN DESA
PENGERTIAN
DESA
TENTANG
POKOK-POKOk
PEMERINTAHAN DAERAH
7) UU NO. 22 TAHUN 1998
TENTANG PEMERINTAHAN DESA
4) UU NO. 19 TAHUN 1965
TENTANG
DESA PRAJA
8) UU NO.6 TAHUN
2014
TENTANG DESA
10
Banyak
perubahan
perubahan
/
perbedaan
dalam
menjalankan
pemerintahan Desa, terkait dengan
diberlakukannya UU No.6 Tahun 2014
Tentang Desa , yang ditindaklanjti
dengan PP. No. 72 /2005, PP. No.43 2014
dan
PP
No.47/2015,
mengenai
Pengaturan tentang Desa , penataan
desa, penyelenggaraan pemerintahan
desa, Pemilihan Kades dan perangkat
desa, Masa Jabatan Kades, Mekanisme
pengangkatan Perangkat Desa, BPD,
Musyawarah Desa , sistym penggajihan /
penghasilan pemerintahan desa (Kades
11
PENGERTIAN
PENGERTIAN
KEWENANGA
KEWENANGAN
N
12
13
14
15
16
17
18
Pasal 20
Pelaksanaan kewenangan berdasarkan
hak asal
usul dan kewenangan lokal
berskala Desa sebagaimana dimaksud
dalam pasal 19 huruf a dan huruf b
diatur dan diurus oleh Desa.
Pasal 21
Pelaksanaan
kewenangan
yang
ditugaskan
dan
pelaksanaan
kewenangan tugas lain dari pemerintah.
Pemerintah
Daerah
atau
Provinsi,
Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota
19
Pasal 22
(1)Penugasan dari pemerintah dan /
atau Pemerintah Daerah kepada Desa
meliputi
penyelenggaraan
Pemerintahan
Desa,
pelaksanaan
Pembangunan
Desa,
pembinaan
kemasyarakatan
Desa
dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa
(2)Penugasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disertai biaya.
20
Pasal 18
Yang dimaksud dengan Hak Asal Usul dan
adat istiadat desa adalah hak yang masih
hidup dan sesuai dengan perkembangan
kehidupan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 19. huruf a.
Yang dimaksud dengan Hak Asal Usul adalah
hak yang merupakan warisan yang masih
hidup dan prakarsa desa atau prakarsa
masyarakat
desa
sesuai
dengan
perkembanga kehidupan masyarakat, antara
lain sistim organisasi masyarakat adat,
kelembagaan, pranata dan hukum adat,
21
Pasal 19 huruf b.
Yang dimaksud dengan Kewenangan Lokal
Berskala Desa adalah kewenangan untuk
mengatur
dan
mengurus
kepentingan
masyarakat desa yang telah dijalankan oleh
desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh
desa atau yang muncul karena perkembangan
desa dan prakarsa masyarakat desa, antara
lain :
Pengelolaan ;
1. Tambatan Perahu,
2. Pasar Desa ;
3. Tempat Pemandian Umum ;
4. Saluran irigasi ;
5. Sanitasi Lingkungan
22
23
24
Tambahan :
Kewenagan Desa Berdasarkan
hak
asal
usul
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33
huruf a terdiri atas :
a). Sistim organisasi masyarakat
adat
b).
Pembinaan
kelembagaan
masyarakat
c). Pembinaan Lembaga dan
Hukum Adat
25
Kewenangan
lokal
berskala
Desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33
huruf b paling sedikit terdiri atas
kewenangan :
1. Pengelolaan Tambatan Perahu,
2. Pengelolaan Pasar Desa ;
3.
Pengelolaan
Tempat
Pemandian
Umum ;
4. Pengelolaan Jaringan irigasi ;
5. Pengelolaan lingkungan Permukiman
Masyarakat Desa
6.Pembinaan kesehatan Masyarakat dan
pengelolaan Pos Pelayanan Terpadu
26
7. Pengembangan
dan
Pembinaan
sanggar seni dan belajar
8. Pengelolaan perpustakaan desa, dan
taman bacaan
9. Pengelolaan embung desa ;
10. Pengelolaan air minum berskala
desa
11.
Pembuatan
jalan
Desa
antar
permukiman ke wilayah pertanian.
Selain
kewenangan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
Menteri
yang
menyelenggarakan
27
2015
28
29
Pasal 3
a. Penataan sistem organisasi dan kelembagaan
masyarakat adat
b. Pranata hukum adat
c. Pemilikan hak tradisional
d. Pengelolaan tanah kas Desa adat
e. Pengelolaan tanah ulayat
f. Kesepakatan dalam kehidupan masyarakat Desa adat
g. Pengisisaan jabatan kepala Desa adat dan perangkat
Desa adat
h. Masa jabatan kepala Desa adat
Pasal 4
Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/
kota harus mengakui, menghormati dan melindungi
kewenangan berdasarkan hak asal usul sebagaimana
30
31
32
Lanjutan :
33
Pasal 7 huruf a antara lain meliputi :
h. Pendataan penduduk yang bekerja di luar
negeri ;
i. Penetapan organisasi pemerintah Desa :
j. Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa ;
k. Penetapan perangkat desa :
l. Penetapan BUMDes ;
m.Penetapan APBDes ;
n. Penetapan Peraturan Desa ;
o. Penetapan kerjasama antar Desa ;
p. Pemberian ijin penggunaan gedung pertemuan
atau balai desa ;
q. Pendataan potensi desa ;
r. Pemberian ijin hak pengelolaan atas tanah desa
s. Penetapan desa dalam keadaan darurat seperti
kejadian bencana, konflik rawan pangan, wabah
penyakit, gangguan keamanan dan kejadian luar
34
35
Lanjutan
d. Pembinaan dan pengawasan upaya
kesehatan tradisional
e. Pemantauan dan pencegahan
penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif
di desa.
f. Pembinaan dan pengelolaan pendidikan
usia dini
g.Pengadaan dan pengelolaan sanggar
belajar, sanggar seni budaya dan
perpustakaan desa ;
h.Fasilitasi dan motivasi terhadap kelompok-
36
Pasal 9 huruf b
a.Pembangunan dan pemeliharaan kantor dan balai desa ;
b.Pembangunan dan pemeliharaan jalan desa ;
c.Pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani ;
d.Pembangunan dan pemeliharaan embung desa ;
e.Pembangunan denergi baru dan terbarukan
f. Pembangunan dan pemeliharaan rumah ibadah
g.Pengelolaan pemakaman desa dan petilasan
h.Pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan
i. Pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala desa
j. Pembangunan dan pemeliharaan irigasi tersier
k.Pembangunan dan pemeliharaan lapangan desa
l. Pembangunan dan pemeliharaan tanam desa
m.Pembangunan dan pemeliharaan serta pengelolaan
saluran untuk budidaya perikanan ;
n.Pengembangan sarana dan prasarana produksi di desa.
37
38
Lanjutan :
l. Pembangunan dan pengelolaan energi mandiri
m. Pendirian dan pengelolaan BUMDes.
n. Pembangunan dan pengelolaan tambahan perahu
o. Pengelolaan padang gembala
p. Pengembangan wisata desa di luar rencana induk
pengembangan pariwisata kabupaten / Kota
q. Pengelolaan balai benih ikan
r. Pengembangan teknologi tepat guna pengolahan
hasil pertanian dan perikanan;
s. Pengembangan sistim usaha produksi pertanian
yang bertumpu pada sumberdaya, kelembagaan
dan budaya lokal.
39
Pasal 7 huruf c :
a.Membina keamanan, ketertiban dan
ketenteraman wilayah dan
masyarakat desa
b.Membina kerukunan warga
masyarakat desa
c.Memelihara perdamaian, menangani
konflik dan melakukan mediasi di
desa ; dan
d.Melestarikan dan mengembangkan
gotong royong masyarakat desa.
40
Pasal 7 huruf d :
a. Pengembangan seni budaya lokal ;
b. Pengorganisasian melalui
pembentukan dan fasilitas lembaga
kemasyarakatan dan lembaga adat;
c. Fasilitas kelompok-kelompok
masyarakat melalui :
1. Kelompok tani
2. Kelompok nelayan
3. Kelompok seni budaya ; dan
4. Kelompok kemasyarakatan lain di
41
Lanjutan :
d. Pemberian santunan sosial kepada
keluarga fakir miskin ;
e. Fasilitasi terhadap kelompokkelompok masyarakat miskin,
perempuan, masyarakat adat, dan
difabel.
f. Pengorganisasian melalui
pembentukan dan fasilitasi paralegal
untuk memberikan bantuan hukum
warga masyarakat desa.
42
Lanjutan :
h.Penyelenggaraan promosi kesehatan
dan gerakan hidup bersih dan
sehat ;
i. Pengorganisasian melalui
pembentukan dan fasilitas kader
pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat
j. Peningkatan kapasitas melalui
pelatihan usaha ekonomi desa.
k. Pendayagunaan teknologi tepat
43
Lanjutan :
1). Kader pemberdayaan masyarakat desa;
2). Kelompok Usaha Ekonomi produktif
3). Kelompok perempuan
4). Kelompok tani
5). Kelompok masyarakat miskin.
6). Kelompok nelayan
7). Kelompok pengrajin
8). Kelompok pemerhati dan perlindungan
anak
9). Kelompok Pemuda ; dan
10. Kelompok lain sesuai kondisi Desa.
44
IMPLIKASI
1.KEWENANGAN MENGATUR ADA PADA TINGKAT DESA,
SEHINGGA TERJADI :
PERGESERAN KEWENANGAN DARI PEMERINTAHAN
KABUPATEN/KOTA KEPADA PEMERINTAH DESA
ADANYA PRAKARSA DAN KEWENANGAN MENGATUR
OLEH PEMERINTAHAN DESA, SEHINGGA TERJADI
PENINGKATAN VOLUME PERUMUSAN PERATURAN DESA,
PERATURAN KEPALA DESA DAN KEPUTUSAN KEPALA
DESA.
2. ADANYA ANGGARAN YANG DIBERIKAN KAB/KOTA
KEPADA DESA DALAM RANGKA PELAKSANAAN URUSAN
PEMERINTAHAN TERSEBUT :
PERGESERAN ANGGARAN DARI POS PERANGKAT
DAERAH KEPADA POS PEMERINTAHAN DESA.
ADANYA PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BISA
MENGATASI KEBUTUHAN MASYARAKAT DESA DALAM
SKALA DESA
SEPERTI REHABILITASI
GEDUNG SD
MEMBUTUHKAN
TINGKAT KEMAMPUAN
PERBAIKAN
BALAI
POS NYANDU,
PEMBANGUNAN
JALAN
YANG
MEMADAI
DARI KEPALA
DESA,
DESA, DLL.
PERANGKAT DESA DAN ANGGOTA BPD
DALAM MENGELOLA URUSAN
3. SUSUNAN
ORGANISASI
PEMERINTAHAN DESA HARUS
PEMERINTAHAN TERSEBUT
BERUBAH MENJADI ORGANISASI STAF DAN LINI (BUKAN
ORGANISASI
PERLU STAF)
DILAKUKAN SOSIALISASI , PENDIDIKAN,
PELATIHAN DAN ATAU STUDY BANDING BAGI
KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN ANGGOTA
47
60 %
48
49
DASAR PERTIMBANGAN :
50
DASAR PERTIMBANGAN :
51
DASAR PERTIMBANGAN :
52
SEBAGAI CONTOH :
Pelaksanaan program Bantuan Langsung Tunai /
( Dalam rangka membantu rumah tangga miskin
dalam mengurangi beban pengeluaran keluarga )
yang merupakan kewenangan Pemerintah Pusat,
yang dalam proses pendataan Rumah tangga
miskin dilaksanakan oleh pemerintah Desa ( melalui
pelaksanaan akses Tugas Pembantuan ) Karena
pemerintah Desa dinilai lebih mengetahui nama dan
jumlah rumah tangga miskin di desanya masingmasing.
Dalam melaksanakan Tugas Pembantuan tersebut
Pemerintah
DesaBertanggung
jawab
kepada
Pemerintahan Atasan yang menugaskan (Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Provinsi,
atau
53
54
55
dalam
mencermati
setiap
permasalahan dalam kehidupan masyarakat
desa. asyarakat desa.
56
BIDANG PEMERINTAHAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
57
BIDANG PEMERINTAHAN :
7.
8.
58
BIDANG PEMERINTAHAN :
13.Melaksanakan administrasi Pemerintahan Desa,
yang
meliputi administrasi umum , administrasi
pelayanan serta administrasi kependudukan dan
administrasi keuangan desa.
14.Menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam
masyarakat.
15.Mengadakan kerjasama antar Desa dan kerjasama
Desa dengan pihak ketiga.)
59
BIDANG PEMBANGUNAN :
1. Menyiapkan data dan informasi yang akurat tentang
esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat
desa yang perlu diatasi melalui pelaksanaan programprogram pembangunan desa.
2. Menyusun dan menetapkan Rencana Pembangunan
Desa , yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa / RPJM Desa ( Rencana lima tahunan Desa ) dan
Rencana Kerja Pembangunan Desa / RKP-Desa
( Rencana Tahunan Desa )
3. Mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai potensi
yang ada di Kawasan Desa dan yang dimiliki oleh
masyarakat desa untuk tujuan tujuan pembangunan.
60
BIDANG PEMBANGUNAN :
4. Mengembangkan partisipasi masyarakat dalam seluruh
proses pengelolaan
pembangunan (
tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan
pelestarian hasil-hasil pembangunan )
5. Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat, termasuk
masyarakat miskin.
6. Meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan masy.
Desa pada umumnya sesuai lingkup kewenangan serta
kemampuan masyarakat dan pemerintahan Desa.
61
62
proyek
63
64
LANJUTAN :
Kesiapan Pemerintahan Desa untuk melaksanakan urusan
pemerintahan Kabupaten / Kota, ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Desa atas Persetujuan Pimpinan BPD.
5. Bupati / Walikota menetapkan Bupati / Waliko tentang penyerahan
urusan pemerintahan Kabupaten / Kota kepada masing-masing Desa.
6. Bupati / Walikota dalam menetapkan Peraturan daerah Kabupaten /
Kota, wajib memperhatikan Keputusan Kepala Desa.
7. Bupati / Walikota menyerahkan secara nyata urusan Pemerintahan
Kabupaten / Kota kepada Kepala Desa dilaksanakan secara serentak
yang disaksikan oleh Camat dan dihadiri oleh seluruh Kepala Dinas /
Badan / Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
PELAKSANAAN URUSAN
65
66
68
PerilaPeu Kerja
URUSAN
PEMERINTAHAN
KAB/KOTA YANG
DAPAT
DISERAHKAN
KEPADA DESA
URUSAN
BERSAMA
( CONCURENT
FUNCTION)
KAB/KOTA
DAN DESA
I. Dinamika Kelompok.
PENGERTIAN
DESA
70
Evaluasi Pelatihan.