Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NURHIDAYAH
ENDOMETRIOSIS
Endometriosis adalah suatu kelainan di
mana adanya jaringan rahim
(endometrium) yang berada di luar dari
rahim. Lokasi endometriosis
terseringadalah pada organ-organ di
dalam rongga panggul (pelvis), seperti
indung telur (ovarium) dan lapisan
yang melapisi rongga abdomen
(peritoneum). Endometriosis dapat juga
terjadi di saluran pencernaan (usus,
misalnya), paru-paru, kulit, kelenjar
Endometriosis
bukanlah penyakit
infeksi sehingga tidak menular
kepada orang lain. Endometriosis
juga bukan penyakit kanker.
Endometriosis merupakan
pernyakit yang dipengaruhi
hormon estrogen. Pada
endometriosis, jaringan rahim
berfungsi dengan normal, yang
artinya, dipengaruhi hormon dan
mengikuti siklus menstruasi.
Jaringan
Penyakit
endometriosis sering
menyerangwanita usia produktif(masa
menstruasi, sejak awal menstruasi hingga
menopause). Sekitar 1 dari 10 wanita
dalam usia reproduksi menderita
endometriosis. Namun endometriosis
dapat terjadi juga pada remaja (usia awalawal menstruasi) dan wanita pascamenopause yang mendapat terapi
hormonal. Penyakit endometriosis
membaik sementara saat kehamilan dan
membaik secara permanen saat
menopause, kecuali bila ada penggunaan
hormon estrogen.
GEJALA
Gejala
pasien
dengan endometriosis
sering kali datang terlambat
untuk pengobatan. Apabila
nyeri yang dirasakan sampai
mengganggu dan membatasi
aktivitas sehari-hari, maka
nyeri tersebut bukan hal yang
normal.
Pada
Nyeri
Hubungan
antara endometriosis
dengan sulit hamil masih
kontroversial. Wanita dengan
endometriosis dapat hamil dan
memiliki anak. Namun, tingkat
keberhasilan untuk hamil sangat
bergantung pada setiap individu dan
derajat keparahan endometriosis.
Pada pasien dengan endometriosis,
risiko terjadinya keguguranspontan
meningkat sekitar40%
dibandingpada wanita tanpa
endometriosis(15%-25%).
Gejala
endometriosis pada
saluran pencernaan dapat
berupa: nyeri perut dan
punggung, perdarahan dari anus
yang mengikuti siklus
menstruasi, dan sulit buang air
besar. Bila terdapat
endometriosis pada saluran
urin, mungkin saja terjadi gejala
nyeri saat buang air kecil dan
urin yang mengandung darah.
Endometriosis
di paru-paru
dapat menimbulkan gejala
batuk darah saat menstruasi
dan gangguan pernafasan.
Terabanya massa pada tubuh
yang nyeri dan mengikuti
menstruasi juga bisa menjadi
gejala dari endometriosis.
Endometriosis
Beberapa
laporan menyatakan
bahwa wanita dengan
endometriosis memiliki risiko
yang lebih besar untuk
terjadinya kanker ovarium.
Namun, kasus kanker ovarium
sangat jarang terjadi. Teori
endometriosis meningkatkan
risiko kanker ovarium masih
kontroversial.
Komplikasi
PENYEBAB
Belum
Teori
Pada
Saudara
tingkat pertama
yang dimaksud adalah ibu,
bibi, atau saudara kandung.
Faktor lainnya untuk terjadi
endometriosis antara lain:
masa siklus menstruasi yang
pendek, menstruasi yang
banyak, durasi menstruasi
yang panjang, tidak pernah
melahirkan, riwayat infeksi
pelvis, kelainan bentuk rahim.
PENGOBATAN
Sampai
Untuk
Karena
endometriosis dipengaruhi
hormon estrogen, maka pengobatan
dengan obat hormonal yang menekan
estrogen dapat membantu
meringankan gejala. Namun,
pengobatan hormonal ini hanya
bersifat sementara dan bila dihentikan
gejala akan muncul kembali.
Pengobatan hormonal yang dapat
dipakai contohnya pil kontrasepsi oral,
selama minimal 6-12 bulan. Namun,
perlu diperhatikan bahwa pasien tidak
bisa hamil selama pengobatan.
Kehamilan
tidak menyembuhkan
endometriosis. Kehamilan hanya
dapat memperbaiki endometriosis
untuk sementara. Menyusui juga
membantu meringankan gejala
namun hanya bersifat sementara.
Hal ini disebabkan karena selama
kehamilan dan menyusui, hormon
estrogen ditekan. Namun setelah
melahirkan dan menyusui, gejala
akan kembali.
Sampai
Pembedahan
Belum
ada pencegahan
endometriosis yang sukses.
Dilaporkan bahwa olahraga
aerobik dapat membantu
menurunkan risiko terjadi
endometriosis. Penggunaan pil
kontrasepsi sebagai pencegahan
masih kontroversial. Pencegahan
lain yang dapat dilakukan adalah
tidak memperlambatkehamilan,
melakukan pemeriksaan dengan
baik dan benar serta tidak
Endometriosis
memiliki
kecenderungan untuk kambuh.
Pada kasus endometriosis yang
dilakukanbedahdefinitif, 3% dari
kasus tersebut akan timbul
endometriosis berulang. Sementara
pada pasien yang
menjalanipembedahan konservatif,
timbul kekambuhan pada 10%
kasus dalam3 tahun pertama.
Tingkat kekambuhan pada
endometriosis mencapai 40% dalam
5 tahun.