Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
KELOMPOK II
AJ-2A
1. Devi Eka Jayarni
101511123020
2. Aulia Imanda
101511123024
3. Hujatul Kalamillah
101511123031
4. Aulia Rahmawati
101511123034
101511123038
101511123039
101511123041
8. Yayuk Octaliana N.
101511123044
9. Daniar Mukti S.
101511123066
Peraturan yang membahas mengenai baku mutu air limbah adalah Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang Baku
Mutu Air Limbah.
Peraturan ini bertujuan untuk memberikan acuan mengeni baku mutu air limbah
kepada (pasal 2):
a. Gubernur dalam menetapkan baku mutu air limbah yang lebih ketat;
b. Penyusunan dokumen AMDAL, UKL-UPL atau dokumen lain mengenai
kajian pembuangan air limbah dalam menghasilkan baku mutu air limbah
yang lebih spesifik dan/atau ketat dan berdasarkan kondisi lingkungan
setempat.
Di dalam PERMEN LH no 5 tahun 2014 ini mengatur baku mutu air limbah
yang seharusnya dicapai oleh semua industri hingga hotel sampai rumah potong
hewan serta domestik (dapat di pada pasal 3 pada PERMEN LH no 5 tahun
2014).
menyatakan bahwa apabila usaha dan/atau kegiatan yang belum ditetapkan, maka
berlaku ketentuan sebagai berikut:
1. Jika air limbah dibuang ke badan air penerima sungai kelas I maka baku
mutu air limbah mengikuti baku mutu air limbah golongan I (lampiran);
2. Jika kandungan air limbah sebelum pengolahan mengandung BOD <
1500 ppm dan COD < 3000 ppm, maka berlaku baku mutu air limbah
golongan I walaupun badan air penerimanya bukan sungai kelas I
(lampiran);
3. Jika kandungan air limbah sebelum pengolahan mengandung BOD >
1500 ppm dan/atau COD > 3000 ppm dan badan air penerimanya bukan
sungai kelas I maka diberlakukan baku mutu air limbah golongan II
(lampiran).
Usaha dan/atau kegiatan yang belum memiliki baku mutu air limbah yang
ditetapkan tetapi sudah beroperasi, dapat mengurangi parameter pemeriksaan
sesuai dengan alur diagram pengurangan parameter dengan ketentuan (pasal 15):
1. Konsentrasi pencemar dalam aliran keluar IPAL selalu lebih kecil 25%
dan atau lebih kecil dari 75% untuk aliran masuk IPAL dari baku mutu;
2. Melakukan analisa parameter air limbah paling sedikit 10 kali berurutan
dan seluruh data dikumpulkan paling lama dalam waktu 5 tahun.
Sedangkan untuk usaha dan/atau kegiatan yang belum memiliki baku mutu
air limbah yang ditetapkan tetapi belum beroperasi, dapat mengurangi parameter
pemeriksaan dengan ketentuan:
1. Telah melakukan kajian air limbah yang dihasilkan untuk penentuan
golongan penggunaan;