Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MASA NIFAS
I. Pengertian
Masa nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu,
kejadian yang yang terpenting dalam nifas adalah involusi dan laktan. ( arif manjoer, kapita
selekta kedokteran hal : 316 ).
II. Patofisiologi
Masa nifas
Aspek fisiologis
Aspek psikososial
Kelahiran bayi
Tanda
vital
Suhu
System
pernafas
an
Nafsu
makan
penurunan
tonus otot
abdomen
Nyeri
Rx konstipasi
III.
System
muskulus
kletal
reproduksi
System
urinaria
Gangguan
eliminasi
BAK
Gangguan
pemenuhan
adopsi
adopsi
Perubahan
dalam
keluarga
Tidak terteradopsi
Rx
gangguan
proses
parenting
Rx gangguan proses
parenting
Setelah janin lahir , pundus uteri setinggi pusat, segera setelah plasenta lahir maka
tinggi pundus uteri 2 jari dibawah pusat . pada hari ke 5 pasca persalinan uterus
setinggi 1 cm atas simpisis atau setengah simpisis-pusat, setelah 12 hari uterus tidak
teraba lagi di atas simpisis.
Bagian bekas implamasi plasenta merupakan luka besar dan menonjol ke dalam
kavum uteri yang berdiameter 7,5 cm dan sering disangka sebagai bagian plasenta
yang tertinggal , sudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan pada 6 minggu
telah mencapai 2,4 mm.
-
Berat uterus gravidus atrem kira-kira 1000 gram, 1 minggu pasca persalinan menjadi
kira-kira 500 gram, 2 minggu pasca persalinan 300 gram dan setelah 6 minggu pasca
persalinan 40-60 gram ( berat uterus normal kira-kira 30 gram ).
Servik agak terbuka seperti corong pada pasca persalinan dan konsistensinya lunak ,
segara setalah melahirkan, tangan masih bisa dimasukkan kedalam kavum uteri,
setelah 2 jam hanya dapat dimasukkan 2-3 jari dan setelah 1 minggu hanya dapat
dimasukkan 1 jari.
b. Suhu badan pasca persalinan dapat naik lebih dari 0,5 oC dari keadaan normal tetapi tidak
lebih dari 39oC , sesudah 12 jam pertama melahirkan umumnya suhu badan kembali
normal, bila lebih dari 38oC mungkin terjadi infeksi.
c. Nadi umumnya 60-80 x / mnt dan segera setelah partus dapat menjadi takikardi, bila
terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin ada perdarahan berlebihan atau ada
penyakit jantung , pada masa nifas pada umumnya denyut nadi lebih labil disbanding
suhu badan.
d. Hemo konsentrasi dapat terjadi pada hari ke 3-15 pasca persalinan.
e. Perasaan mules akibat kontraksi uterus kadang-kadang sangat terganggu selama 2-3 hari
pasca persalinan dan biasanya lebih sering pada multipara dibanding primipara. Perasaan
mules lebih dirasakan saat menyusui dan dapat pula timbul bila masih ada selaput
ketuban, sisa plasenta, atau gumpalan darah pada kavum uteri , pasien dapat diberikan
analgetik dan sedative.
f. Kaadaan servik, uterus , dan adneksa bila ada perdarahan biasanya karena involosi uteri,
dapat diberikan tablet ergometrin dan tirah baring untuk menghentikan perdarahan , bila
servik tampak hiperemis, meradang, ada erosi, dan curiga kearah keganasan, lakukan
pemeriksaan sitologi, bila tidak ada keganasan, lakukan kauterisasi kimiawi atau eliktrik
dan dapat juga dengan bedah kaku.
g. Lokia adalah secret dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas, hari 1 dan 2 lokia
rubra , terdiri dari darah segar bercampur sisa selaput ketuban, sisa serviks kaseosa,
lanugo dan mekonium. Hari berikutnya keluar lokia sangau molenta berupa darah
bercampur lender . setelah satu minggu keluar lokia serosa berwarna kuning dan tidak
mengaandung darah , setelah 2 minggu keluar lokia alba yang hanya berupa cairan putih
biasanya lokia berbau agak amis , bila berbau busuk mungkin terjadi lokia statis ( lokia
tidak lancer keluar ) dan infeksi.
h. Miksi harus secepatnya dilakukan sendiri bila kandung kemih penuh dan tidak bisa miksi
sendiri dilakukan kateterisasi bila perlu dipasang dover catheter atau indwelling catheter,
untuk mengistirahatkan alat-alat kandung kemih dengan melakukan mobilisasi secepatnya
tak jarang kesulitan miksi dapat diatasi.
i. Defekasi harus ada dalam 3 hari pasca persalinan , bila terjadi obstipasi dan timbul
koprostase hingga tertimbun directum mungkin terjadi febris, lakukan klisema atau beri
laktan peroral, dengan melakukan mobilisasi sendiri mungkin tidak jarang kesulitan
defekasi dapat diatasi.
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
No
1.
Pemeriksaan diagnostic
Kondisi uterus: palpasi pundus , kontraksi TFU Kontraksi
hasil
mometrium,
tingkat
involusi uteri.
2.
3.
Pengeluaran lochea
4.
Hematuria, protenium
5.
Nadi
terhadap
jam
pertama
penyimpangan komposisi
cardiovaskuler.
sistolik
38
kardiovaskuler
menurun
20
C,
TD
mmHg,
upaya mengatasi
n. SO
-
5. Data Psikososial
a. Sedih/cemas
b. Hubungan dengan keluarga
c. Hubungan dengan bayi
d. Self care
-
Perawatan Perinium
Perawatan bayi
6. Keluhan-keluhan
7. Data Penunjang
a. Diagnosa medis
b. Laboraturium
VI. MASALAH-MASALAH YANG LAZIM TERJADI PADA IBU NIFAS
-
Nyeri akut karena adanya agen injuri (episiotomi, laserasi, perineum, hemoroid)
Kelelahan karena perubahan pola tidur, sensasi nyeri, lamanya proses persalinan
Menyusui tidak efektif karena ketidak mauan bayi utuk mengisap, kurangnya
pengetahuan ibu, intake nutrisi tidak adekuat, intake cairan tidak adekuat, tidak ada
dukungan dari pasangan/keluarga
Menyusi berhenti karena prematuritas bayi, kebutuhan untuk menyapih secara tiba-tiba
Discharge Planning
Kerja istirahat, latihan, hygiene, koitus, kontrasepsi, follow up, kunjungan rumah
-
Mengajarkan ibu untuk merawat perubahan fisik dan emosi yang terjadi selama priode
post partum
Mengkaji dan memonitor status fisik, tingkah laku dan nutrisi bayi
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Genekologi FK Unpad.1994. Obstetri Patologi. Bagian Obstetri dan
Ginekologi FK Unpad : Bandung
Mansjoer, Arief dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 jilid I. Media Aesculapius: Jakarta
Moctar, Rustam. 1990. Sinopsis Obstetri, obstetri fisiologis danpatologi. Jakarta: EGC
Moore Hacher. 1999.Esensial Obstetri dan genekologi edisi 2. Bandung : EGC
Tanggal masuk
: 16 Februarii 2010
Jam Masuk
: 13.00 WITA
Ruang/Kelas
: Nifas/III
No. RM
: 10.72.87
Pengkajian tanggal
: 26 Februari 2010
Jam
: 07.00 WITA
A. IDENTITAS
1. Nama Pasien
: Ny. M
2. Umur
: 35 tahun
Umur
3. Suku/Bangsa
: Banjar/Indonesia
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
4. Agama
: Islam
Agama
: Islam
5. Pendidikan
: SMP
Pendidikan
: SMA
6. Pekerjaan
7. Alamat
8. Status
: Kawin
: Kawin
: 36 tahun
Pekerjaan
Status
: Swasta
Menarche
: 14 tahun
Siklus
: 28 hari
Banyaknya
Lamanya
: 6 hari
GPA
: G1 P1 A0
-
HPHT
: 15 Mei 2009
TP
: 22 Februari 2010
Uk
: 37 minggu
b. Riwayat Kehamilan
Anak ke
N
o
Kehamilan
Tahun
2010
Umur
kehamilan
Persalinan
Penyulit
Jenis
Penolong
SPT
Bidan
37
minggu
Komplikasi nipas
Penyulit
Laserasi
Infeksi
Anak
Pndrhn
Jk
Bb
Pj
3,2kg
50 cm
c. Genogram
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
serumah
= Kawin
klien
5. Aspek Psikososial
Klien merasa lega dan senang setelah melahirkan anak keempatnya, klien mengatakan
ingin cepat pulang, dan mengurus anaknya, klien tinggal bersama suami dan anak
ketiganya, orang yang terpenting bagi klien adalah suaminya, sikap keluarga juga merasa
senang karena adanya bayi yang telah dilahirkan klien, klien sudah merasa siap untuk
mengurus anaknya.
6. Kebutuhan Dasar Khusus
a. Pola Nutrisi
-
Di rumah
Klien makan 3 x sehari dengan nafsu makan baik dan jenis makanannya berupa
nasi, sayur, lauk pauk dan kadang-kadang ditambah dengan buah , klien tidak
memiliki makanan pantangan.
Di RS
Klien makan 3x sehari sesuai dengan diet (nasi biasa) yang disediakan RS
Di rumah
Klien BAB 1 x sehari dengan konsistensi padat dan BAK 3-4 kali sehari berwarna
kuning jernih berbau khas..
Di RS
Pada saat pengkajian klien belum BAB dan BAK
Di rumah
Klien mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari dan keramas 2x seminggu, potong
kuku bila panjang
Di RS
Pada saat pengkajian klien mengatakan belum mandi.
Di rumah
Klien istirahjat dan tidur siang 1-2 jam, sedangkan malam tidur 7-8 jam
Di RS
Klien siang hari hanya berbaring di tempat tidur dan malam 6-7 jam
e. Pola Aktivitas
-
Di rumah
Klien seorang ibu rumah tangga, merawat suami dan anaknya, apabila ada waktu
luang digunakan untuk bersantai dan nonton TV.
Di RS
Klien hanya berbaring di temapt tidur
A. Keadaan Umum
-
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
GCS
: E4 V5 M6
TTV
: TD
: Compos Mentis
: 130/100 mmHg
: 80 x/m
: 20 x/menit
: 36,2 0C
B. Head to Toe
a. Kepala
Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan dan lecet, tidak ada
kotoran yang menempel, klien terlihat sesekali meringis kesakitan.
b. Mata
Bentuk simetris, gerakan simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ekterik
dan tampak bersih, reflek pupil baik.
c. Hidung
Bentuk dan struktur simetris, tidak terdapat sekret/benda asing, fungsi penciuman
baik (dapat membedakan bau alkohol dan minyak kayu putih)
d. Mulut dan Gigi
Mokusa bibir lembab, gigi lengkap, bentuk mulut simetris, tidak ada peradangan
atau pendarahan, tidak ada gangguan menelan.
e. Dada dan Thorax
Bentuk dada simetris, mammae membesar, tidak terdapat nyeri tekan, areola
mammae tampok coklat kehitaman, sudah keluar kolostrom, pernafasan teratur 24
x/menit
f. Telinga
Bentuk dan posisi simetris, tidak ada peradangan dan pendarahan yang keluar dari
telinga, bersih cukup, fungsi pendengaran baik.
g. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada luka bekas oprasi, terdapat linea pada perut, TFU 1 jari
dibawah pusat dan klien merasa nyeri pada bagian perutnya.
h. Genitorinaria
Terdapat jahitan bekas episiotomi sepanjang 7 cm 12 jahitan, terdapat lochea
rubra, tidak ada varises, tidak ada pendarahan aktif post partus atau episiotomi,
tidak menggunakan kateter.
i. Ekstrimitas
Turgor kulit baik, ekstrimitas atas atau bawah bisa bergerak bebas, warna kulit
sawomatang, tidak ada kontraktur pada persendiaan
Etiologi
Luka bekas
episiotomi
Masalah
Nyeri
DO :
-
Klien
terlihat
sesekali
meringis
kesakitan
-
Terdapat
jahitan
pada
bekas
luka
Luka episiotomi
terjadinya
DO :
-
Resiko tinggi
infeksi
Klien
tampak
sesekali
meringis
kesakitan
-
TTV
: TD
N
: 130/100mmHg
: 80 x/m
: 20 x/menit
: 36,2 0C
F. DAFTAR MASALAH
No
1
Diagnosa keperawatan
TGL
Muncul
Gangguan rasa nyaman /Nyeri berhubungan dengan Senin, 16
TGL
teratasi
Februari
Februari2010
DO :
-
TTV
: TD
: 120/80mmHg
: 80 x/m
: 36,1 0C
: 20 x/menit
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
No
1
Hari/tgl/
Dx.
jam
Selasa, 16
Kep
Tujuan
Intervensi
1. Kaji TTV
Februari
2010, jam
hasil :
09.00
WITA
nyeri
nyeri
4. mengurangi
persepsi
terhadap
nyeri
Selasa, 16
Februari
Rasional
2010, jam
10.00
II
WITA
RR : 20x/menit
Hari/tgl
Dx
/jam
Selasa,
Keperawatan
16
Februari
2010,
Implementasi
Evaluasi
1. mengkaji TTV
TD : 120/80mmHg
N : 80 x/m
RR : 20 x/menit
jam
4. mengajarkan teknik relaksasi ( tarik nafas dalam lewat hidung lalu hembuskan perlahan
09.00
lewat mulut )
WITA
Selasa,
1. mengajarkan klien dalam perawatan vulva hygene dengan teknik yang benar
16
2. mengenali tanda-tanda infeksi ( tomor, dolor, kolor, lobor, fungsi laesa ), tidak terdapat
Februari
tanda-tanda infeksi
2010,
O:
tidak terdapat tanda-tanda
jam
10.00
fungsi laesa )
WITA
II
terdapat
luka
bekas
episiotomi
: 20 x/menit
Hari/tgl/
Dx
o
1
jam
Rabu, 17
Keperawatan
Implementasi
1. mengkaji TTV
Februari
2010,
jam
09.00
WITA
Evaluasi
S: klien mengatakan dia masih
TD : 120/80mmHg
T : 36,1 0C
RR : 20 x/menit
perineum
: 80 x/m
O:
-
4. mengajarkan teknik relaksasi ( tarik nafas dalam lewat hidung lalu hembuskan perlahan
lewat mulut )
5. berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik as.mefenamat 3x 500 mg
Rabu, 17
Februari
II
1.
mengajarkan klien dalam perawatan vulva hygene dengan teknik yang benar
2.
mengenali tanda-tanda infeksi ( tomor, dolor, kolor, lobor, fungsi laesa ), tidak
2010,
jam
O:
-
10.00
WITA
fungsi laesa )
-
T : 36,5 0C
R
: 20 x/menit
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan (pasien
pulang)