Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Temperature (C)
Pressure (barg)
Pressure
drop
( mmwc)
Fluid
comp.
(kgmole/hr)
Carbon
dioxide
(CO2)
Nitrogen (N2)
Water
vapor
(H2O)
Oxygen (O2)
Argon (Ar)
Total flow (kgs/hr)
Molecular weight
Density ( kg/m3)
Specific
heat
(kj/kgmol/ C)
Thermal
conductivity
Viscosity ( cp )
Fouling allowance
Design
temperature
Design pressure
(mmwc)
Material
Side 1
Combustion
air
Inlet
30
Side 2
Flue gas
outlet
243
Inlet
286
14.442
25
Outlet
133
0.000
0.000
32.1935
32.1935
122.1502
1.8376
122.1502
1.8376
122.15
37.2678
122.15
37.2678
32.8276
1.5660
4569
28.8433
1.1745
29.1464
32.8276
1.5660
2.2897
1.566
0.6912
30.0106
2.2897
1.566
5668
28.8949
0.6188
33.6168
0.0262
0.0396
0.0408
0.0303
0.0190
0.001
538
0.0278
0.0263
0.001
0.0204
60
0.8458
32.2711
254
Stainless steel 304
Desain standar
0.0005- 0.003
0.03-1.5
2-3
0.0015 0.005
Dari data desain yang digunakan merupakan data yang diasumsikan, karena
dimensi sebenarnya tidak diketahui. Asumsi desain ini akan berakibat pada
perbedaan pressure drop antara pressure drop desain dengan pressure drop hasil
perhitungan.
Hasil perhitungan menunjukan bahwa heat exchanger memiliki koefisien
perpindahan panas keseluruhan ( U ) sebesar 48.6675 W/m2C. Hasil ini
menunjukan bahwa desain dengan asumsi dimensi yang diberikan masih
memenuhi standar untuk desain plate exchanger bagi sistem gas-gas, standar nilai
koefisien perpindahan panas keseluruhan berdasarkan gambar 12.1 pada buku
Chemical Engineering Design 4th Edition karangan Coulson and Richardson yang
menyatakan bahwa koefisien perpindahan panas keseluruhan untuk sistem gasgas pada alat penukar panas sebesar 10-50 W/m2C.
Dari hasil U pehitungan di dapatkan jumlah plat sebanyak 381 dengan number of
channel per pass sebesar 95 dengan luas area transfer panas sebesar 81.71 m 2. Bila
hasil U perhitungan yang diperoleh dengan yang diasumsikan berbeda jauh, maka
dapat diatasi dengan merubah jumlah plate dengan cara menurunkan/menaikan
number of channel per pass.
Parameter yang diamati selanjutnya adalah pressure drop. Pressure drop menjadi
parameter karena berhubungan dengan energi yang mengalir pada fluida tersebut.
Perhitungan pressure drop plate exchanger berbeda dengan perhitungan sheel
and tube exchanger, perbedaan ini terjadi karena dimensi dari kedua alat ini
berbeda. Area transfer panas pada shell and tube adalah melalui dinding- dinding
tube yang ada pada heat exchanger, sedangkan area perpindahan panas pada
bentuk plate exchanger juga melibatkan plate-plate sebagai media transfer panas.
Pressure drop dalam plate exchanger dihitung pada masing-masing aliran,
penyebab terjadinya pressure drop pada plate exchanger dapat ditinjau pada dua
titik, yaitu pada bagian port dan pada bagian path. Port adalah lubang untuk
fluida masuk kedalah plate exchanger, sedangkan path adalah tempat fluida
mengalir pada alat exchanger.
Perhitungan total pressure drop yang didapatkan dari asumsi desain sebesar 3.9
psi. Perhitungan ini masih memenuhi untuk sistem gas-gas yang menyatakan
batas pressure drop sebesar 5 psi. Namun dari desain yang diberikan tertulis
bahwa pressure drop plate exchanger sebesar 0.12 psi. Hal ini jelas berbeda jauh
antara pressure drop perhitungan asumsi desain dengan pressure drop desain
sebenarnya. Perbedaan ini terjadi karena tidak diketahuinya dimensi desain
sebenarnya, sehingga dimensi perhitungan pada laporan ini menggunakan asumsi
dimensi yang disesuaikan dengan data-data standar yang terdapat pada literatur
Chemical Engineering Design 4th Edition karangan Coulson and Richardson.