Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
JUDUL
OPTIMASI INJEKSI GAS DALAM PERENCANAAN GAS LIFT DI
LAPANGAN FB STAR ENERGY LAUT NATUNA
II.
turunnya
tekanan
dasar
sumur
seiring
dengan
diproduksikannya
dan
TINJAUAN PUSTAKA
Gas Lift sebagai salah satu metode artificial lift merupakan suatu proses
Gambar 4.1.
Prinsip Kerja Gas Lift 11)
Syarat syarat suatu sumur dapat dilakukan gas lift 3):
1.
Tersedianya gas yan memadai untuk injeksi, baik dari reservoar itu
sendiri maupun dari tempat lain.
2.
Berdasarkan dari productivity indeks dan tekanan dasar sumur maka cara
penginjeksian gas lift dibagi dalam 3,11) :
1. Continous gas lift.
Continous gas lift digunakan apabila tekanan dasar sumur dan productivity
indeks tinggi. Pada continous gas lift gas diinjeksikan secara terus menerus
kedalam annulus dan melalui valve yang dipasang pada tubing masuk kedalam
tubing.
2. Intermitent gas lift.
Intermitent gas lift digunakan apabila productivity indeks besar dan tekanan
static dasar sumur kecil, atau productivity indeks kecil dan tekanan static dasar
sumur besar. Pada intermittent gas lift, gas diinjeksikan secara terputus-putus
pada selang waktu tertentu dengan rate yang besar dengan demikian injeksi
gas merupakan suatu siklus injeksi dan diatur sesuai dengan rate fluida dari
formasi ke lubang sumur.
Maksud dari penggunaan gas lift adalah untuk meningkatkan produksi
minyak 7,9,10). Untuk mendapatkan perolehan produksi yang maksimum maka perlu
dilakukan optimasi pada penggunaan ataupun design gas lift. Pada dasarnya
optimasi dari gas lift adalah menentukan laju injeksi gas yang optimum untuk
mendapatkan laju produksi yang maksimum. Laju injeksi optimum disini adalah
laju injeksi gas yang mana penambahan laju injeksi akan menurunkan laju
produksi minyak. Sementara itu karakteristik reservoar mempunyai pengaruh
penting dalam penggunaan gas lift. Kirpatrick mengemukakan karakteristik
reservoar Rocky Mountain yang menjadi permasalahan dalam pembangunan gas
lift. Kandungan paraffin dan kalsium deposite pada reservoar tersebut sangat
efektif membentuk scale sementara itu kandungan gas asam sangat berpengaruh
terhadap alat-alat yang digunakan.
3)
reservoar dari suatu proyek apabila menggunakan natural flow atau menggunakan
gas lift.
Gambar 4.2.
Produksi Komulatif Vs Waktu
V.
METODOLOGI PENDEKATAN
Evaluasi dilakukan pada sumur-sumur gas lift ini, dilakukan dengan tiga
metode
sumur
Pudjo
dimana
metode
ini
menggunakan
konsep
Hogedorn
dan
Brown.
Dengan
IPR dengan kurva Outflow dapat ditentukan laju produksi maksimum dan
laju injeksi gas optimum. Selanjutnya dari kurva gas lift performance
dapat dianalisa berbagai pengaruh laju injeksi gas terhadap peningkatan
laju produksi yang dihasilkan.
3. Mengevaluasi ultimate recovery dari lapangan FB yang menggunakan
gas lift dengan ditunjukan grafik komulatif produksi (Np) versus Waktu
(t).
VI.
VII.
-
KESIMPULAN SEMENTARA
Penggunaan gas lift pada lapangan FB akan memberikan performance
dan life time reservoar yang lebih baik.
IX.
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB
i. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN
2.1
2.2
Stratigarfi Lapangan FB
2.3
V.
PEMBAHASAN
VI.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PROPOSAL
SKRIPSI
OPTIMASI INJEKSI GAS DALAM
PERENCANAAN
GAS LIFT DI LAPANGAN FB STAR
ENERGY
LAUT NATUNA
Oleh :
FAISAL BAFADAL
113970034/TM
Di setujui oleh :
PROPOSAL
SKRIPSI
Oleh :
FAISAL BAFADAL
113970034/TM