Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.3.6
1.3.7
1.3.8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kesuksesan
besar
mereka
berdua
menggaet
ilmuwan
brilian
Gottlieb Daimler untuk terus mengembangkan formulanya, hingga kini lahirlah beriburibu macam jenis kendaraan yang kita gunakan.
2.2 Motor Bakar
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar
menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik.
Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada masin itu sendiri.
2.3 Golongan Mesin Bakar
Jika ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini (proses pembakaran bahan
bakar), maka motor bakar dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu
a. Motor pembakaran luar (external combustion engine)
suatu motor bakar dimana proses pembakaran atau perubahan energi panas dilakukan
diluar dari mekanisme/konstruksi mesin, dan dari ruang pembakaran energi panas
tersebut dialirkan ke konstruksi mesin melalui media penghubung. Contoh aplikasinya
adalah pada mesin uap / turbin uap
3
bergerak ke bawah, udara dan campuran bahan bakar yang berada di ruang bawah
piston tidak dapat keluar menuju saluran masuk, karena adanya reed valve.
4
Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya,
maka untuk mesin 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam
satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri dari1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari
piston saja. Desain dari ruang bakar mesin 2 tak memungkinkan terjadunya hal
semacam itu. Ketika piston naik menuju TMA untuk melakukan kompresi maka katup
hisap terbuka dan masuklah campuran bahan bakar dan udara, sehingga dalam satu
gerakan piston dari TMB ke TMA menjalankan dua langkah sekaligus yaitu kompresi
dan isap. Pada saat sesaat sebelum piston mencapai TMA maka busi menyala,
gascampuran meledak dan memaksa piston kembali bergerak ke bawah menuju TMB.
Gerakan piston yang inidisebut langkah ekspansi. Namun sembari piston melakukan
langkah ekspansiatau usaha, sesungguhnya juga melakukan langkah buang melalui
katup buang . Hal ini bisa terjadi karena gas hasil pembakaran terdorong keluar akibat
campuran bahan bakar dan udara baruyang juga masuk dari sisi kiri dinding silinder.
Jadi menapa motor dengan mesin 2 tak harus memakai oli pelumas samping
selain pelumas mesin sudah jelas, karena model kerja yang seperti itu membuat
tenaga yang dihasilkan lebih besar. Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali
putaran crankcase = 1 x kerja sedangkan untuk 2 tak2 kali putaran crankcase = 2 x
kerja. Untuk itu dibutuhkan pelumas yang lebih karena putaran yang dihasilkan lebih
cepat. Hal itu juga menjawab kenapa mesin 2 tak lebih berisik,boros bahan bakar,
menghasilkan asap putih dari knalpotnya tetapi unggul dalam kecepatan dibandingkan
mesin 4 tak. Perbedaan yang lain juga terdapat pada bentuk fisik pistonnya. Piston 2
tak lebih panjang dibanding piston 4 tak. Selain itu bentuk piston head nya juga lain,
piston 2 tak memiliki semacam kubah untuk memuluskan gas buang untuk bisa
keluarsedangkan 4 tak tidak. Piston 2 tak juga memiliki slot lubang yang berhubungan
dengan reed valve yang berhubungan dengan cara kerja masukan campuran bahan
bakar udara ke ruang bakar.
2.5 Kelebihan Mesin 2 TAK
Dibandingkan mesin empat tak, mesin dua tak memiliki beberapa kelebihan:
1. Hasil tenaganya lebih besar dibandingkan mesin empat tak.
2. Mesin dua tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak.
3. Kombinasi kedua kelebihan di atas menjadikan rasio berat terhadap tenaga
(power to weight ratio) mesin dua tak lebih baik dibandingkan mesin empat
tak.
4. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang
sederhana.
5. Meskipun memiliki berbagai kelebihan, mesin ini sudah jarang digunakan
dalam kendaraan-kendaraan terutama kendaraan mobil dikarenakan oleh
beberapa kekurangan.
2.6 Kekurangan Mesin 2 TAK
Kekurangan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak:
1. Efisiensi bahan bakar mesin dua tak lebih rendah dibandingkan mesin empat
tak (boros).
2. Mesin dua tak memerlukan percampuran oli dengan bahan bakar (oli
samping/two stroke oil) untuk pelumasan silinder mesin.
3. Kedua hal di atas mengakibatkan biaya operasional mesin dua tak menjadi
lebih lebih tinggi dibandingkan biaya operasional mesin empat tak.
4. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak. Polusi terjadi dari
pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang lolos/bocor dan masuk
langsung ke lubang pembuangan.
5. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak. Ini mengakibatkan usia
suku cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih singkat.
2.7.3
Piston menuju TMB (langkah kerja), dan ketika lubang ekhaust mulai
terbuka, dimulai langkah pembuangan.
b. Di bawah piston
Bahan Bakar Udara di ruang crankcase ditekan terus sampai lubang
transfer mulai terbuka. Untuk kemudian campuran dipindahkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Motor bakar adalah mesin atau pesawat yang menggunakan energi termal untuk
melakukan kerja mekanik, yaitu dengan cara merubah energi kimia dari bahan bakar
menjadi energi panas, dan menggunakan energi tersebut untuk melakukan kerja mekanik.
Energi termal diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada masin itu sendiri.
Dibandingkan mesin empat tak, mesin dua tak memiliki beberapa kelebihan:
1. Hasil tenaganya lebih besar dibandingkan mesin empat tak.
2. Mesin dua tak lebih kecil dan ringan dibandingkan mesin empat tak.
3. Kombinasi kedua kelebihan di atas menjadikan rasio berat terhadap tenaga
(power to weight ratio) mesin dua tak lebih baik dibandingkan mesin empat
tak.
4. Mesin dua tak lebih murah biaya produksinya karena konstruksinya yang
sederhana.
5. Meskipun memiliki berbagai kelebihan, mesin ini sudah jarang digunakan
dalam kendaraan-kendaraan terutama kendaraan mobil dikarenakan oleh
beberapa kekurangan.
Kekurangan mesin dua tak dibandingkan mesin empat tak:
1. Efisiensi bahan bakar mesin dua tak lebih rendah dibandingkan mesin empat
tak (boros).
2. Mesin dua tak memerlukan percampuran oli dengan bahan bakar (oli
samping/two stroke oil) untuk pelumasan silinder mesin.
3. Kedua hal di atas mengakibatkan biaya operasional mesin dua tak menjadi
lebih lebih tinggi dibandingkan biaya operasional mesin empat tak.
4. Mesin dua tak menghasilkan polusi udara lebih banyak. Polusi terjadi dari
pembakaran oli samping dan gas dari ruang bilas yang lolos/bocor dan masuk
langsung ke lubang pembuangan.
5. Pelumasan mesin dua tak tidak sebaik mesin empat tak. Ini mengakibatkan usia
suku cadang dalam komponen ruang bakar relatif lebih singkat.