Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
Kelompok 12
Disusun Oleh :
Kelompok 06 kelas A01
1. Ahmad Rizal Futaqi
(125080401111043)
(125080401111047)
3. M. Rifaldi Arendra
(125080402111002)
(125080401111044)
(125080401111 )
AGROBISINIS PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Menyetujui,
Asisten Kelompok
Koordinator Asisten
Angela Natalie P.
NIM. 115080401111012
1. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Laut Indonesia memiliki luas lebih kurang 5,6 juta km2 dengan
garis pantai
terutama perikanan laut yang cukup besar, baik segi kuantitas maupun
diversitasnya. Wilayah laut yang luas dari 2/3 dari seluruh wilayah RI
tersebut memegang peranan penting dalam bidang sosial ekonomi yang
menguasai hajat hidup orang banyak serta mengatur iklim dunia
sekaligus sebagai tempat berbagai aktivitas komersial berlangsung. Hal
ini yang menyebabkan potensi dari sumberdaya laut di Indonesia sangat
besar yang di tunjang dengan keanekaragaman hayati yang terkandung
di dalamnya. Adapun sumberdaya ikan laut yang di perkirakan sebesar
6,4 juta ton per tahun. Potensi tersebut terdiri dari ikan pelagis besar 1,65
juta ton, ikan pelagis kecil 3,6 juta ton, ikan demersal 1,36 jutaton, ikan
karang 145 ribu ton, udang paneid 94,8 ribu ton, lobster 4,8 ribu ton dan
cumi cumi 28,25 ribu ton (Dahuri, 2001 dalam Densuri 2009).
Salah satu sifat khas produk perikanan yang menjadi masalah
dalam pemasarannya adalah mudah rusak (perishable).Sifat ini menuntut
tindakan penangan secara spesifik dan cermat, baik dalam proses
produksi (penangkapan dan pendaratan) maupun selama pemasaran,
guna menghindari kemerosotan mutu. Tindakan ini sangat penting bila
disadari bahwa wilayah kita berada di daerah iklim tropis (Hanafiah dan
Saefudin, 1993).
1.2
Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang ada di praktikum pemasaran hasil
perikanan ini adalah :
1. Bagaimana gambaran umum usaha pemasaran produk olahan hasil
perikanan.
2. Bagaimana karakteristik konsumen pada usaha pemasaran produk
olahan hasil perikanan.
3. Bagaimana efesiensi saluran pemasaran dan lembaga pemasaran yang
berjalan pada usaha pemasaran produk olahan hasil perikanan.
4. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat pada usaha pemasaran
produk olahan hasil perikanan.
.
1.3
Tujuan
pada
usaha
Kegunaan praktikum
Kegunaan dari praktikum pemasaran hasil perikanan ialah secara
tidak langsung kita dapat mempelajari bagaimana cara darimenjual suatu
produk, mengetahui strategi pemasaran yang baik, bisa mengetahui sifat
dari konsumen, dan mengetahui cara menganalisis margin suatu
pemasaran produk.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Pasar
sebagai
berikut:
Pasar
adalah
orang-orang
yang
2.2.
a)
b)
c)
harga
dan
kuantitas
(jumlah
barang).
Setiap
transaksi
penawaran
dan
permintaan
digunakan
untuk
menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat
penting untuk melakukan analisis ekonomi mikro terhadap perilaku serta
interaksi para pembeli dan penjual. Penawaran adalah jumlah barang
atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai
tingkat harga, dan pada waktu tertentu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi penawaran antara lain : harga barang itu sendiri, harga
sumber produksi, tingkat produksi, ekspektasi / perkiraan. Sedangkan
permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli
oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan : harga barang itu
sendiri, harga barang lain yang berkaitan, tingkat pendapatan, selera
konsumen, ekspektasi / perkiraan.
2.3
Saluran Pemasaran
Menurut Iqbal (2012), banyak produsen yang membuat suatu
produk tidak menjual secara langsung produknya kepada konsumen
akhir, pertimbangan biaya distribusi biasanya menjadi faktor utama
perusahaan memilih tidak mendistribusikanya sendirian kekonsumen
akhir terutama untuk wilayah pemasaran yang belum tercover oleh
perusahaan.Diantara produsen dan konsumen ada sekelompok perantara
yang menyalurkan produk diantara mereka. Perantara ini sering disebut
dengan saluran pemasaran. Saluran pemsaran adalah organisasi
organisasi yang
tercakup
dalam
proses
2.4
Tjiptono
(2004),
bauran
pemasaran
merupakan
Menurut
Jerome
Mc-Carthy
(2004),
Produk (Products)
Merupakan
bentuk
penawaran
organisasi
jasa
yang
Harga (Price)
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan
taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan
tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan.
Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan
seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan
hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.
c)
d)
Promosi (Promotion)
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan,
Promosi
Penjualan,
Penjualan
Tatap
Muka
dan
Hubungan
2.5
Dahl
(2011),
nilai
margin
2.6
Efisiensi Pemasaran
Menurut Hasibuan (1984) dalam Haryati (2012), efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil
antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti
halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber
yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah
diselesaikan.
Menurut
Soekartawi
(2012),
Jika input yang ditargetkan berbanding input aktual lebih besar atau
sama dengan 1 (satu), maka akan terjadi efisiensi.
2.7
Analisa Pelanggan
Pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali datang ke
tempat yang sama untuk membeli suatu barang atau peralatan atau
pelanggan adalah seseorang yang beberapa kali yang datang ke tempat
yang sama untuk memenuhi apa yang diinginkan (Lupiyoadi,et al., 2006).
Pelanggan adalah orang-orang yang kegiatannya membeli dan
menggunakan suatu produk, baik barang maupun jasa, secara terus
menerus. Pelanggan atau pemakai suatu produk adalah orang-orang
yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsungdengan
perusahaan-perusahaan bisnis. Sehingga kesimpulannya pelanggan
adalah setiap orang yang menuntut pemberian jasa (perusahaan) untuk
memenuhi suatu standar kualitas pelayanan tertentu, sehingga dapat
memberi pengaruh pada performance pemberi jasa (perusahaan)
tersebut (Nawawi, 1986 dalam Dhila 2013).
2.8
Segmetasi Pasar
Segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompokkan pasar,
dari pasar yang bersifat heterogen menjadi bagian-bagian pasar yang
memiliki sifat yang homogen. Jadi segmentasi pasar merupakan proses
yang menyeluruh dimana perusahaan harus memperhatikan pembelian
dari masing-masing segmen, paling tidak usahanya akan lebih ekonomis
apabila unit-unit pembelian itu dikelompokkan ke dalam beberapa
kelompok saja. Ini semua tidak terlepas dari usaha untuk mencapai laba
maksimum (Swastha,2001).
Segmentasi pasar dapat mempermudah dalam penentuan strategi
pemasaran yang tepat untuk menembus masing-masing dari segmen
pasar yang ada karena perilaku konsumen pada tiap-tiap segmen
berbeda (Gitosudarno, 2008).
3. METODE PELAKSANAAN
3.1
Lokasi
praktikum
Pemasaran
Hasil
Perikanan
di
daerah
langsung
kepada
konsumen
di
daerah
Bantaran
untuk
menengah
menempati
daerah
dusun/kampung
mulai
3.2.2
Wawancara
Menurut Budiarto dan Anggraeni (2001), Wawancara merupakan
proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewawancara
dengan responden.
Data yang dikumpulkan dapat bersifat:
1.
2.
4.
5.
3.2.3
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengambilan data yang
memanfaatkan teknologi untuk mengabadikan data-data yang diperoleh
dengan mengambil gambar berupa foto atau video. (Rangkuti, 2004)
Dalam praktikum juga dilakukan pengambilan data dengan
dokumentasi dengan mengambil gambar atau foto para konsumen
membeli produk serta proses penjualan produk kepada konsumen.
Dengan pengambilan gambar maka data yang diperoleh berupa data
fakta dan dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.Dokumentasi tidak
hanya berupa gambar, melainkan kami juga menggunakan kuisioner
untuk mendapatkan data.
3.2.4
yang
mendalam,
kecerdikan,
kreativitas,
kepekaan
analisis
kuantitatif
sebab
tidak
diformulasi
dan
kemudian
sistematis.Dimulai
dikumpulkan
dari
untuk
wawancara,
diolah
observasi,
secara
mengedit,
data.Teknis
analisis
data
dalam
penelitian
ini
praktikum ini adalah para wanita dan ibu rumah tangga umur 25-50
tahun. Umumnya para konsumen membeli produk untuk konsumsi
seluruh anggota keluarga, terutama untuk konsumsi para anak
mereka.
3.3.2
dari
produk
yang
ditawarkan.
Dalam
penelitian
ini,
Karakteristik Konsumen
Menurut
Nugroho
(2003),
karakteristik
konsumen
produk
Perilaku Konsumen
Menurut Sumarwan (2003), perilaku konsumen adalah keputusan
yang diambil konsumen dengan menggunakan sumber-sumber yang
tersedia yaitu waktu, uang dan upaya untuk ditukarkan menjadi barang
atau jasa. Perilaku konsumen meliputi apa ynag dibeli konsumen,
mengapa, dimana, kapan, dan seberapa sering konsumen tersebut
membeli.
Berdasarkan hasil penelitian pemasaran dengan menggunakan
kuisioner sebagai alat pengumpul informasi pokok, didapatkan hasil
perilaku
yang
berbeda-beda
dalam
membelanjakan
Quantity (Q)
(Jumlahnya)
Total Harga
(QxPrice)
asisten)
Batari
Bandeng crispy
Bakso ikan bandeng
Nugget ikan bandeng
Krezy
Cumi ring
3
3
3
3
3
3
14. 000
13.000
11.000
11. 000
22. 500
19. 500
42.000
39.000
33.000
33.000
67.500
58.500
Cumi Flower
FIB
Total
3
1
22
19. 500
35. 000
146.500
58.500
35.000
366.500
Biaya Pemasaran = VC + FC
= Rp 10.000 + Rp 388.500 + Rp 1.500
= Rp 400.000
Jadi, biaya pemasaran dalam praktikum ini sebesar Rp 400.000
4.2.2
Margin Pemasaran
Margin pemasaran menunjukkan perbedaan harga diantara tingkat
lembaga dalam system pemasaran. Hal tersebut juga dapat
didefinisikan sebagai perbedaan antara apa yang dibayar oleh
konsumen dan apa yang diterima oleh produsen untuk produk
pertaniannya (Anindita, 2004).
Margin pemasaran yang kami peroleh selama pamasaran :
1. Bandeng Tanpa Duri (BATARI) :
= PS-PB
= Rp. 60. 000 - Rp. 42. 000
= Rp. 18. 000
2. Bandeng Crispy
= PS-PB
= Rp. 60. 000 Rp. 42. 000
= Rp. 18. 000
3. Bakso Ikan Bandeng
= PS-PB
= Rp. 45. 000 Rp. 33. 000
= Rp. 12. 000
4. Nugget Ikan Bandeng
= PS-PB
= Rp. 45. 000 Rp. 33. 000
= Rp. 12. 000
5. Crezy (Fillet Kakap Merah)
= PS-PB
= Rp. 90. 000 - Rp. 67. 500
= Rp. 22. 500
6. Cumi Ring
= PS-PB
= Rp. 75. 000 - Rp. 58. 500
= Rp. 16. 500
7. Cumi Flower
= PS-PB
= Rp. 75. 000 - Rp. 58. 500
= Rp. 16. 500
8. Fillet Ikan Bandeng (FIB)
= PS-PB
= Rp. 40. 000 Rp. 35. 500
= Rp. 4. 500
Margin total
Rp .44 . 750
3
= Rp. 14. 916
Keuntungan = Harga Jual - BEP
= Rp. 20. 000 - Rp. 14. 916
= Rp. 5. 083
2. Bandeng Crispy
Harga Beli dari 3 Bandeng Crispy :
3 Rp.14 .000=Rp . 42.000
BEP=
BEP=
Rp .44 . 750
3
= Rp. 14.916
Keuntungan = Harga Jual - BEP
= Rp. 20. 000 - Rp. 14. 916
= Rp. 5. 083
3. Bakso Ikan Bandeng
Harga Beli dari 3 Bakso Ikan Bandeng
3 x Rp. 11. 000 = Rp. 31. 500
BEP=
BEP=
Rp .10. 000
8
Rp .35 .750
3
= Rp 11. 916
Keuntungan = Harga Jual - BEP
= Rp. 15. 000 - Rp.11. 916
= Rp. 3. 083
4. Nugget Ikan Bandeng
Harga Beli dari 3 Bakso Ikan Bandeng
3 x Rp. 11. 000 = Rp. 33. 000
Biaya Variabel+ Biaya Teatap
BEP=
Jumlah Produk
3 x Rp .11 .000+ Rp. 1. 500+
BEP=
Rp . 10.000
8
Rp .35 .750
3
= Rp 11. 916
BEP=
BEP=
Rp . 10. 000
8
Rp .70 .250
3
= Rp. 23. 416
Keuntungan = Harga Jual - BEP
= Rp.30. 000 - Rp. 23. 500
= Rp. 6. 583
6. Cumi Ring
Harga Beli dari 3 ekor Bandeng Tanpa Duri (BATARI) :
3 Rp.19 . 500=Rp . 58.500
BEP=
BEP=
Rp . 10.000
8
Rp .61. 250
3
= Rp. 20. 416
Keuntungan = Harga Jual - BEP
= Rp. 25. 000 - Rp. 20. 416
= Rp. 4. 583
7. Cumi Flower
BEP=
Rp . 10.000
8
Rp .61. 250
3
= Rp. 20. 500
Keuntungan = Harga Jual - BEP
= Rp. 25. 000 - Rp. 20. 416
= Rp. 4. 583
8. Fillet Ikan Bandeng
Harga Beli dari 1 Fillet Ikan Bandeng
1 x Rp. 35. 500 = Rp. 35. 500
BEP=
BEP=
Rp . 10.000
8
Rp .38 .250
1
= Rp 38. 250
Keuntungan = Harga Jual - BEP
= Rp. 40. 000 - Rp. 38. 250
= Rp. 1. 750
Keuntungan total
Total Cost
100
Total Value Product
Efisiensi Pemasaran=
Dimana :
Total cost
Efisiensi Pemasaran=
TC
100
TVP
10.000
+1500
8
100
Rp . 60.000
3 x Rp .14 . 000+
Efisiensi Pemasaran=
Efisiensi Pemasaran=
Rp .44 .750
100
Rp .60 .000
74,58
2.
Bandeng Crispy :
Efisiensi Pemasaran=
TC
100
TVP
10.000
+1500
8
100
Rp . 60.000
3 x Rp .14 . 000+
Efisiensi Pemasaran=
Efisiensi Pemasaran=
74,58
3.
TC
100
TVP
10.000
+1500
8
100
Rp.45 . 000
3 x Rp .11 . 000+
Efisiensi Pemasaran=
Efisiensi Pemasaran=
79,44
Jadi efisiensi pemasaran Bakso Ikan Bandeng dari kelompok kami
sebesar 79,44
4.
Efisiensi Pemasaran=
TC
100
TVP
10.000
+1500
8
100
Rp.45 . 000
3 x Rp .11 . 000+
Efisiensi Pemasaran=
Efisiensi Pemasaran=
Jadi efisiensi pemasaran Nuget Ikan Bandeng dari kelompok kami sebesar
79,44
5.
Efisiensi Pemasaran=
TC
100
TVP
10.000
+1500
8
100
Rp . 90. 000
3 x Rp .22. 500+
efisiensi Pemasaran=
Efisiensi Pemasaran=
78
Jadi efisiensi pemasaran Crezy (Fillet Kakap Merah) dari kelompok kami
sebesar 78
6.
Cumi Ring :
Efisiensi Pemasaran=
TC
100
TVP
10.000
+ 1500
8
100
Rp .75. 000
3 x Rp . 19.500+
Efisiensi Pemasaran=
Efisiensi Pemasaran=
7.
Cumi Flower :
Efisiensi Pemasaran=
TC
100
TVP
kami sebesar
10.000
+ 1500
8
100
Rp .75. 500
3 x Rp . 19.500+
Efisiensi Pemasaran=
Efisiensi Pemasaran=
81,67
8.
Efisiensi Pemasaran=
TC
100
TVP
10.000
+1500
8
100
Rp . 40. 000
1 x Rp .35. 500+
efisiensi Pemasaran=
Efisiensi Pemasaran=
95,62
Jadi efisiensi pemasaran Fillet Ikan Bandeng (FIB) dari kelompok kami
sebesar 95,62
Jadi, efesiensi pemasaran paling tinggi adalah pada pemasaran fillet ikan bandeng
(FIB), yaitu sebesar 95,62
5.
5.1 Kesimpulan
PENUTUP
5.2 Saran
Semua produk yang ditawarkan dalam praktikum PHP ini berbahan
dasarikan,terutama ikan bandeng. Kebanyakan masyarakat belum pernah
mencoba merasakan produk olahan seperti sosis, bakso, dan nugget yang
berbahan dasar ikan. Sehingga, produk ini tergolong produk yang belum
terlalu dikenal di masyarakat dan bias menjadi peluang pasar untuk dijadikan
produk unggulan apabila lebih sering dilakukan promosi dan pengenalan
produk
DAFTAR PUSTAKA
Angipora. 1999. Pengantar Bisnis. PT gramedia Putaka utama : Jakarta.
Bagus. 2011. Pengertian Efisiensi. http:// dansite.wordpress.com /2009 /03 /28 /
pengertian - efisiensi/. Diakses pada tanggal 19 Mei 2014.
perikanan.blogspot.com/2010/07/sistem-pemasarankepitingbakau.html.
Diakses tanggal 19 Mei 2014, pukul 18.40 WIB.
Nugroho. 2003. Mikro Ekonomi Teori Penganta Edisi Ketiga. PT
Rajagrfindo Persada: Jakarta.
Rangkuti. Freddy. 2004. Flexibel Marketing. PT gramedia pustaka utama.
Jakarta.
Sudijono. 1987. Marketing. Ghalia Indonesia : Jakarta.
Sumarwan. 2003. Analisis Preferensi dan Faktor-Faktor
yang Membentuk Preferensi KonsumenTerhadap Produk Ikan Laut
Segar. FTP IPB : Bogor.
Sunarta. 2007. Pemasaran Pertanian. Universitas Muhammadiyah,
Malang.
Supriyono. 1992. The Effects Of Different Processing
Method Toward Quality Of Shrimp (AcetesErythraeus) Sausage.
Jurnal Perikanan dan Kelautan 15,1 (2010) : 71-82.
Swastha. 2001. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. PT Grasindo :
Jakarta Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Tjiptono. 2004. Manajemen Penelitian (Teknik Analisis Data). Diakses di
http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-data.html
pada tanggal 19 Mei 2014.
LAMPIRAN
Daftar harga dan keuntungan
Produk (P)
Quantity (Q)
(Jumlahnya)
PS (harga Total
Keuntungan
jual
jual
dari Harga
3
3
kalian)
Rp 20.000
Rp 20.000
Rp 60.000
Rp 60.000
Asisten
Rp 14.000
Rp 13.000
(QxPS)
Rp 42.000
Rp 39.000
Rp 15.249
Rp 15.249
crispy
Bakso
ikan 3
Rp 15.000
Rp 45.000
Rp 11.000
Rp 33.000
Rp 9.249
bandeng
Nugget
ikan 3
Rp 15.000
Rp 45.000
Rp 11.000
Rp 33.000
Rp 9.249
Rp 30.000
Rp 25.000
Rp 25.000
Rp 40.000
Rp
Rp 90.000
Rp 75.000
Rp 75.000
Rp 40.000
Rp 490.000
Rp 22.500
Rp 19.500
Rp 19.500
Rp 35.500
Rp
146.000
Rp 67.500
Rp 58.500
Rp 58.500
Rp 35.500
Rp
367.000
Rp 19.749
Rp 13.749
Rp 13.749
Rp 1.750
Rp
97.993
Batari
Bandeng
bandeng
Krezy
Cumi ring
Cumi Flower
FIB
Total
3
3
3
1
22
190.000
Hasil dari praktikum Pemasaran Hasil Perikanan kelompok kami adalah :
Produk (P)
Quantity (Q)
(Jumlahnya)
Total Harga
(QxPrice)
asisten)
Batari
Bandeng crispy
Bakso ikan bandeng
Nugget ikan bandeng
Krezy
Cumi ring
Cumi Flower
FIB
Total
3
3
3
3
3
3
3
1
22
14. 000
14.000
11.000
11. 000
22. 500
19. 500
19. 500
35. 000
146.500
42.000
42.000
33.000
33.000
67.500
58.500
58.500
35.000
369.500
Jadi biaya pemasaran Fillet Ikan Bandeng (FIB) dari kelompok kami
sebesar Rp. 381.500,00
Lokasi
Peta Lokasi
Foto Lokasi