Вы находитесь на странице: 1из 36

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny N G1 P0000 Ab000 UK 38-39 MG

TUNGGAL, HIDUP, INTRA UTERIN, LETKEP, PUKA INPARTU


KALA I FASE AKTIF DENGAN KETUBAN PECAH DINI
DI PUSKESMAS TUMPANG

Oleh :
Paramita Aurenina Tertuti
NIM : 0403.29

AKADEMI KEBIDANAN WIDYAGAMA HUSADA


MALANG
2006

LEMBAR PENGESAHAN
Laporan studi kasus ini telah mendapat persetujuan dan pengesahan oleh
pembimbing kami melaksanakan praktek klinik di Puskesmas Tumpang yang
dimulai tanggal 20 November 2006 sampai 30 Desember 2006
Laporan studi kasus ini disusun oleh :
Nama : Paramita Aurenina Restuti
NIM

: 0403.29
Disahkan dan disetujui pada :

Hari

Tanggal

Mahasiswa

(Paramita Aurenina Restuti)


NIM : 0403.29

Mengetahui
Pembimbing

Pembimbing Akademik

Kepala Ruangan Kaber Puskesmas Tumpang

Hj. Ida Prijanti, Amd.Keb

Patemah S,SiT

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan Karunian-Nyakepada penulis sehingga kami dapat
menyelesaikan Asuhan Kebidanan ini dnegan baik.
Penyusunan Asuhan Kebidanan ini bertujuan untnuk memnuhi tugas praktek
klinik kebidanan di Puskesmas Tumpang yang dimulai tanggal 20 November 31
Desember 2006
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada Yth :
1. Ibu Yulianik, S.KM selaku direktur Akademi Kebidanan Widyagama
Husada Malang yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami
untuk belajar dan melaksanakan praktek klinik kebidanan
2. Ibu Hj. Ida Priyanti Amd.Keb selaku pembimbing praktek klinik
kebidanan
3. Ibu Patemah, S.Sit selaku dosen pembimbing Akademi Kebidanan
Widyagama Husada Malang yang telah terjun langsung dalam
memberikan bimbingan asuhan kebidanan
4. Orang tua, teman dan semua pihak yang membantu sampai terselesainya
laporan ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan di waktu yang akan dating.
Akhirnya penulis berharap agar laporan ini bermanfaat bagi semua
pihak dan penyusun pada khususnya
Malang, Desember 2006

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan
prosentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin. Kelahiran seorang bayi yang merupakan peristiwa
social yang dinantikan oleh ibu dan keluarganya.
Dalam manghadapi proses persalinan bidan berkewajiban memantau
persalinan, mendeteksi dini, kelainan atau komplikasi, bersama keluarga
memberikan motivasi dan semangat kepada ibu bersalin.
Proses persalinan mulai dari kala I dan berakhir kala IV. Kala I persalianan
dimulai sejak terjadi kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai
pembukaan lengkap yang biasanya ibu merasakan kenceng-kenceng yang makin
lama makin sering sakit, kemudian disertai dengan keluarnya darah dan lender
KPD / ketuban pecah dini (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum ada
tanda-tanda inpartu, yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada
multipara kurang dari 5 cm. angka kejadian dari KPD/ PROM menurut Eastman
kira-kira 12% dari semua kehamilan.
Peran bidan sangat diperlukan untuk memberikan motivasi dan semanagt
atas dasar empati. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk mengambik
kasus Asuhan Kebidanan pada Ny N G1 P oooo Abooo Uk 38-39 mg tunggal,
hidup, intra uterin, letkep, puka inpartu kala I fase aktif dengan ketuban pecah
dini
B. Tujuan
1. Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu inpartu kala I

2. Khusus
a. Melakukan pengkajian pada ibu inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD
b. Mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada ibu inpartu kala 1 fase
aktif dengan KPD
c. Menyusun rencana tindakan dengan benar pada ibu inpartu kala 1 fase
aktif dengan KPD
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang dibuat pada ibu
inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD
e. Melaksanakan evaluasi dan perkembanganya
C. Metode Penulisan dan Teknik Pengolahan Data
Penyusunan askeb ini menggunakan metode studi kepustakaan dalam
bentuk studi kasus yaitu mencari gambaran yang jelas dari proses kebidanan
saat ini
1. Pengamatan dan pengkajian
Penulis melaksanakan pengamatan dan pengakajian terhadap klien untuk
memeriksa KU dan keadaan fisiknya
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara untuk mendapatkan data tentang klien,
keluhan-keluhan dan gejala yang dirasakan oleh klien sebagai data dalam
penentuan diagnosa serta asuhan tindakan yang di berikan
D. Sistematika Penulisan
BAB I

: PENDAHULUAN, meliputi ; latar belakang, tujuan, metode


penulisan

BAB II

: TINJAUAN TEORI, meliputi ; Konsep persalinan normal,


Konsep ketuban pecah dini dan Konsep manajemen kebidanan

BAB III

: TINJAUAN KASUS , meliputi; Pengkajian, Identifikasi


diagnosa dan masalah, Identifikasi diagnosa dan masalah
potensial,

Identifikasi

Implementasi dan Evaluasi

kebutuhan

segera,

Intervensi,

BAB IV

: PEMBAHASAN

BAB V

: PENUTUP, meliputi; Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori Persalinan
1. Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain
(Rustam Mochtar, 1998:91)
Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepdi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Manuaba, 1998 : 157)
2. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan

Teori penurunan hormone


1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan hormone estrogen
dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot
polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga akan menyebabkan timbul his bila kadar progesterone turun

Teori placenta menjadi tua


Akan menyebabkan turunya kadar estrogen dan progesterone yang
menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan
kontraksi rahim

Teori disterdi rahim


Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otototot rahim sehingga menggangu sirkulasi utero/ plasenter

Teori iritasi mekanik


Dibelakang serviks terletak ganglion serviks (fleksus fron kenhauser)
bila ganglion ini digeser dan ditekan misalnya oleh kepala janin akan
menimbulkan kontraksi uterus

Induksi partus
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan

Ganggang laminaris merangsang fleksus Franken hauser

Amniotomi / pemecahan ketuban

Oksitosin drips pemberian oksitosin lewat infus

Teori prostaglandin
-

Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15


minggu yang dikeluarkan desidua

Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi


otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan

Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya


persalinan

3. Tahap-tahap persalinan
Tahap-tahap persalinan antara lain :
Kala I

: Satdium dilatasi serviks, mulai dari pembukaan persalinan


sampai menjadi pembukaan lengkap

Kala II

: Kala pengeluaran janin waktu uterus dengan kekuatan his


ditambah kekuatan mengejan ibu mendorong janin keluar
hingga lahir

Kala III

: Waktu untuk pelepasan dan penegluaran uri

Kala IV

: Waktu mulai setelah lahirnya uri sampai 2 jam pertama


setelah persalinan

Pengertian kala I
Kala 1 disebut pembukaan dimana masa persalinan dimulai dari timbulnya
his disertai pengeluaran lender bercampur darah ketika serviks mulai
membuka sampai dengan pembukaan lengkap. Kala I ini dibagi menjadi 2
fase yaitu :

Fase laten
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebakan penipisan dan
pembukaan serviks bertahap pembukaan serviks kurang sari 4 cm dan
biasanya berlangsung dibawah hingga 8 jam

Fase aktif
Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus umumnya meningkat (3x
dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
pembukaan 4 cm sampai 10 cm, terjadi penurunan bagian terbawah
janin. Pada fase aktif ini dibagi dalam 3 fase :

Fase akselerasi
Waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm

Fase dilatasi maksimal


Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4cm
9cm

Fase deselerasi
Pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam,
pembukaan dari 9 menjadi lengkap

4. Tahap-tahap permulaan persalinan


Beberapa minggu sebelumnya terjadi persalinan wanita akan mengalami
tanda-tanda yang disebut kala pendahuluan (preparatory stagr of labor) :
yaitu
-

Lightening/ setting/ droping yaitu kepala turun memasuki pintu atas


panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu
kentara

Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun

Perasaan sering-sering atau susah-susah kencing karena kandung


kemih tertekan oleh bagian terbawah janin

Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksikontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang disebut fase labor pains

Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah


bias bercampur darah (blood show)

Tanda-tanda gejala inpartu


a. Penipisan dan pembukaan servikas
b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan dari serviks
c. Keluar lender bercampur darah melalui vagina
5. Factor-faktor yang mempengaruhi persalinan
Factor yang terlibat dalam persalinan, antar lain :
a. Power (tenaga)
Power utama pada persalinan adalah tenaga atau kekuatan yang
disebabkan oleh kontraksi dan retraksi otot rahim
Kontraksi (his)
Gerakan memendek dan menebal otot-otot rahim yang terjadi
untuk sementara waktu
Retraksi
Pemendekan otot rahim yang menekan setelah terjadinya kontraksi
Tenaga sekunder atau mengejan
Tenaga ini biasanya digunakan pada saat kala II untuk ekspulsi
b. Passenger (janin)
Postru janin dalam rahim :
-

Sikap , hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin

Letak janin, bagaimana sumbu janin berada terhadap sumbu ibu

Letak membujur

Letak melintang

Letak miring

Presentasi menentukan bagian janian yang ada di bagian bawah


rahim

Bagian terbawah janin

Posisi

Letak belakang kepala

Presentasi dahi

Presentasi muka

Presentasi bokong

Letak lintang

c. Passage (jalan lahir)


-

Bagian keras, tulang-tulang panggul

Bagian lunak, otot-otot, jaringan-jaringan dan ligament-ligamen

d. Psikis
e. Penolong
6. Pemantauan
Pemantauan bertujuan untuk menilai setiap perubahan kondisi sehingga
dapat mendeteksi secara dini jika terdapat tanda-tanda komplikasi
Parameter
Tekanan darah

Frekuensi ps fase laten


Setiap 4 jam

Frekuensi pd fase aktif


Setiap 4 jam

Suhu tubuh

Setiap 4 jam

Setiap 2 jam

Nadi

Setiap 30-60 menit

Setiap 30-60 menit

Denyut jantung janin

Setiap 1jam

Setiap 30 menit

Kontraksi

Setiap 1 jam

Setiap 30 menit

Pembukaan serviks

Setiap 4 jam

Setiap 4 jam

Penurunan serviks

Setiap 4 jam

Setiap 4 jam

B. Konsep Ketuban Pecah Dini


1. Definisi
-

Pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu bila pembukaan pada primi <
3cm dan multipara < 5cm
(Rustam Mochtar, 1998 : 255)

Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan ditunggu 1


jam belum mulainya tanda persalinan
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 229)

2. Etiologi
-

Serviks inkompeten

Ketegangan rahim : kehamilan ganda, hidramnion

Kelainan letak janin dalam rahim : letak sungsang, letak lintang

Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah


belum masuk PAP, CPD

Kelainan bawaan dari selaput ketuban

Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput


ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban
pecah

Trauma
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 229)

3. Tanda dan gejala


-

Ketuban pecah tiba-tiba / keluar cairan ketuban

Cairan tampak di introitus

Tidak ada his dalam 1 jam

Bau cairan ketuban yang khas


(Saifuddin, 2002 : 113)

4. Patogenesis
Menurut taylor PROM ada hubunganya dengan
-

Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban


pecah. Penyakit-penyakit seperti pielonetritis, servisitis, dan vaginnitis
terdapat bersama-sama dengan hipermotilitas rahim ini

Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)

Infeksi (amnionitis/korioamnionotis)

Factor-faktor yang merupakan factor predisposisi ialah multipara,


malposisi, disproporsi, serviks inkompeten, dan lain-lain

Ketuban pecah dini artificial (amniotomi) dimana ketuban dipecahkan


terlalu dini
( Rustam Muchtar, 1998 : 256)

5. Diagnosis
-

Terjadi pengeluaran cairan mendadak disertai bau yang khas

Pemeriksaan yang mendapatkan bahwa cairan yang keluar adalah air


ketuban, diantaranya tes terning dan nitrazing tes . Langkahnya :

Pemeriksaan speculum, untuk mengambil sample cairan ketuban di


fornik posterior dan mengambil sample cairan untuk kultur dan
pemeriksaan bakteriologis

Pemeriksaan dalam dengan hati-hati, sehingga tidak banyak


manipulasi daerah pervis untuk mengurangi kemungkinan infeksi
asenden dan persalinan prematuritas
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 230)

6. Komplikasi
-

Pada anak : IUFD, IPFD, asfiksia prematuritas

Pada ibu : partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan post partum
infeksi nifas
(Rustam Mochtar, 1998 : 258)

7. Penanganan
a. Rawat di RS
b. Jika ada perdarahan pervaginam dengan nyeri perut pikirkan solution
plasmenta
c. Jika ada tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau) berikan
antibiotika sama halnya jika terjadi amnionistis
d. Jika tidak ada tanda-tanda infeksi dan kehamilan < 37 minggu
-

Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin :


ampicillin 4x500 mg selama 7 hari ditambah eritromicin 250 mg
peroral 3x1 selama 7 hari

Berikan kortikosteroid kepad ibu untuk memperbaiki kematangan


paru janin

Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu

Jika terdapat his dan darah lender, kemungkinan terjadi persalinan


preterm

e. Jika tidak ada infeksi dan kehamilan > 37 minggu


-

Jika ketuban telah pecah > 18 jam, berikan antibiotika profilaksis


untuk mengurangi resiko infeksi streptococcus group B

Nilai serviks
Jika serviks matang, lakukan induksi persalinan dengan
oksitosin
Jika serviks belum matang, matangkan serviks dengan
prostaglandin dan infuse oksitosin atau lahirkan dengan operasi
sectiocessarea
( Saifuddin, 2002 : 114)

C. Konsep Manajemen Kebidanan


I. Pengkajian
A. Data Subyektif
1. Biodata
2. Alasan masuk kaber
Adanya ketuban ibu merasakan kenceng-kenceng dan mengeluarkan
cairan dari kemaluannya
3. Riwayat kesehatan yang lalu
-

Apakah

ibu

mempengaruhi

pernah

menderita

kehamilan

misalnya

penyakit

kronis

yang

(TBC

(karena

akan

memperburuk keadan dirinya dan janin menyebabkan BBLR,


selain itu juga dapat berpengaruh pada masa laktasi nanti
menimbulkan penularan pada bayi secara langsung), Dm (dapat
bertambah berat badan dengan adanya kehamilan, dan pada janin
dapat menyebabkan IUFD, penyakit jantung, hipertensi, PMS,
malaria, atau penyakit menular lainnya
-

Apakah ibu pernah dioperasi ?

4. Riwayat kesehatan sekarang


Apakah saat ini ibu menderita penyakit kronis yang mempengaruhi
kehamilan
5. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah dalam keluarga ibu ada yang menderita penyakit menular
atau menurun serta adakah riwayat kembar
6. Riwayat haid
Amenorrhea, menarche, siklus, lama haid, fluor albous, banyaknya
haid, keluhan HPHT
7. Riwayat perkawinan
Berapa kali menikah, lama menikah, umur pertama kali menikah
8. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
-

Berapa kalli hamil, anak lahir hidup, persalinan tepay waktu,


perslainan dengan tindakan, jenis kelamin, riwayat perdarahan
yang lalu, keadaan masa nifas yang lalu, menyusui bayinya atau
tidak, imunisasi bayinya, BB bayinya waktu lahir

Masalah-masalah lain yang ditemui

9. Riwayat kehamilan sekarang


-

Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada


perubahan)

Masalah atau tanda bahaya seperti perdarahan pervaginam, sakit


kepala lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan
pada wajah/tangan nyeri abdomen dan janin tidak bergerak

Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan

Penggunaan obat-obatan termasuk jamu-jamuan

Kekawatiran lain yang dirasakan

Pelayanan yang sudah didapat dari tenaga kesehatan tentang


kehamilan

10. Riwayat KB
Metode KB yang pernah diikuti serta rencana KB setelah kehamilan
ini

11. Pola kebiasaan sehari-hari


-

Pola nutrisi (makan 3x/hari dengan komposisi nasi, lauk pauk,


sayur-mayur, buah-buahan)
-

Istirahat (normalnya tidur malam 8 jam, tidur siang 1 jam

Pola eliminasi (normalnya BAB 1x/hari, BAK 6-7 x/hari)

Aktivitas sehari-hari (tidak boleh beraktivitas berlebihan,


seperti mengangkat beban berat)

Kebersihan (mandi 2x/hari, gosok gigi, ganti baju, ganti celana


dalam bila tiap kali basah)

12. Keadaan psikologis


- Psikologis

: Harapan ibu, suami dan keluarga

- Sosial

: Hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar

13. Latar belakang budaya


Tradisi / kebiasaan selama hamil, kebiasaan berobat / pertolongan
persalinan dimana
14. Data spiritual
-

Apakah ibu ada larangan mengkonsumsi zat gizi tertentu yang


penting untuk kehamilan dan persalinan

Apakah ibu beribadah sesuai agamanya selama hamil ini

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
KU

: Baik/ cukup/ lemah

Kesadaran

: Composmentis

TD

: Normal (110/70-130/90 mmHg)

Nadi

:Normal (60-90 x/ menit)

Pernafasan

: Normal (16-24 x/menit)

TB

: 145 cm

BB sebelum hamil :
BB saat hamil

: kenaikannya 9-13 kg

2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Rambut

: Apakah hitam /pirang, bersih /kotor,


rontok /tidak

Muka

: Adakah oedema / tidak,

pucat/ tidak,

cloasma gravidarum ada/ tidak


Mata

: Conjungtiva pucat/ tidak, skera ikterus/


tidak

Telinga

: Apakah ada pengeluaran cairan/ tidak

Mulut

: Bibir pecah-pecah/ tidak, pucat/ tidak

Leher

: Adakah pembesaran kelenjar tyroid/ tidak,


adakah pembesaran vena jugularis / tida

Dada

: Adakah retraksi / tidak, payudara simetris/


tidak,

bersih

kotor,

putting

susu

menonjol /datar/ masuk. Ada benjolan /


tidak
Perut

: Adakah striae /tidak, ada bekas operasi/


tidak, pembesaran perut sesuai Uk/ tidak

Genetalia

: Apakah ada tanda Chadwick/ tidak, ada


penyakit kelamin/ tidak, bersih/ kotor

Ekstremitas

: oedema/ tidak, varises/ tidak, reflek


pattela ada/ tida

b. Palpasi
Leher

: Teraba pembesaran vena jugularis / tidak,


kelenjar tiroid/ tidak

Payudara

Teraba

benjolan

abnormal

/tidak,

colostrums keluar/ tidak, putting susu


keluar/ masuk
Perut : Leopold I

: Untuk menentukan tinggi fundus uteri

Leopold II

: Untuk menentukan bagian terkecil dan


letak punggung janin

Leopold III : Untuk menentukan apakah kepala sudah


PAP
Leopold IV : Untuk menentukan seberapa jauh kepala
masuk PAP
His berapa kali dalam 10 menit (normal : 120-160x/menit)
c. Auskultasi
BJA +/-, tertaur/ tidak, kuat/ lemah, frekuensi normalnya
d. Pemeriksaan penunjang
e. Pemeriksaan dalam
II. Identifikasi Diagnosa / Masalah
Dx

: G .. P .. Ab ..UK .. minggu, tunggal, hidup, intra uteri,


letkep puka inpartu kala I fase aktif dengan KPD

Ds

: Ibu mengatakan hamil anak ke . Hamil .. bulan. Kencengkenceng sejak tanggal jam ..

Do

: palpasi Leopold I, II, III, IV, his x dalam 10 menit, BJA


teratur (120-160 x/menit), pembukaan . Sampai dengan ..cm

Masalah : Nyeri saat his


Ds

:-

Do

: Ekpresi wajah tampak sakit


His x dalam 10 menit

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Pada anak

: IUFD
IPFD
Asfiksia
Prematuritas

Pada ibu

: Partus lama
Infeksi

Atonia uteri
Perdarahan post partum
Infeksi nifas
IV.

Identifikasi

Kebutuhan

Segera
Kolaborasi dengan dokter ApOG
V.

Intervensi
Dx

: G .. P . Ab. UK .. minggu, tunggal, hidup, intra uterin,


latkep, puka inpartu kala I fase aktif dengan KPD

Tujuan

: Ibu dan bayi dalam keadaan sehat sampai akhir kehamilan dan
tidak terjadi komplikasi

Kriteria hasil :
-

Keadaan ibu dan bayi baik

Ibu dan bayi selamat sampai akhir kehamilan

Tidak terjadi komplikasi

Intervensi :
1. Jelaskan pada ibu tentang keadaannya dan janinya sesuai hasil
pemeriksaan
R/ Pengetahuan ibu bertambah sehingga lebih kooperatif dan merasa
dihargai
2. Lakukan inform concement
R/ Untuk persetujuan tindakan medis yang akan diberikan pada klien
3. Lakukan observasi tekanan darah setiap 4 jam dan suhu badan
R/ parameter adanya kelainan pada ibu
4. Observasi nadi Djj, his tiap 1 jam sekali pada fase laten dan tidap jam
sekali pada fase aktif
R/ Parameter adanya kelainan pada ibu dan janin, kemungkinan
terjadinya partus lama dapat dideteksi secara dini

5. Observasi pembukaan serviks dan penurunan kepala tiap 4 jam sekali


pada fase aktif
R/ Parameter adanya kelainan dan kemajuan persalinan ditandai dengan
adanya pembukaan serviks dan penurunan kepala
6. Lakukan induksi persalinan dengan oxytocin jika serviks sudah matang,
jika serviks belum matang, matangkan dnegan prostaglandin dan infuse
oksitosin atau SC
R/ Mempercepat dilatasi serviks dan penurunan kepala
7. Anjurkan ibu untuk makan / minum yang cukup
R/ Makanan ringan dan cairan yang cukup selama persalinan akan
memberikan lebih banyak energi dan mencegah dihidrasi
8. Anjurkan ibu untuk istirahat di kamar bersalin dengan posisi tidur
miring ke kiri
R/ Ibu merasa nyaman, santai, dan aliran darah lancer juga sehingga
tidak terjadi sidrom kava inferior
9. Kolaborasi dengan dr. Sp.OG untuk pemberian antibiotika profilaksis
jika ketuban telah pecah
R/ Antibiotika profilaksis dapat mengurangi resiko infeksi streptococcus
group B
Masalah

: Nyeri saat his

Tujuan

: Klien mampu beradaptasi terhadap nyeri saat his

Criteria hasil

: Ibu dapat melakukan teknik bernafas dengan benar

Intervensi :
1. Dengarkan keluahan dan cobalah untuk lebih sensitive terhadap keluhan
tersebut
R/ Mengidentifikasikan pencetus awal yang secara langsung / tidak
menyebabkan terjadinya gangguan
2. Atur posisi sesuai dengan keinginan ibu
R/ Ibu merasa nyaman dan santai
3. Anjurkan pada keluarga untuk melakukan massase pada punggungnya

R/ Mengurangi rasa sakit dan nyeri


4. Ajarkan pada ibu teknik relaksi yang benar
R/ Akan memperlancar suplai O2 sehingga dapat mengurangi rasa nyeri
5. Anjurkan untuk berdoa menurut kepercayaannya
R/ Untuk menenangkan jiwa sehingga lebih tenang menghadapi
persalinan
VI.

Implementasi
Mengacu pada intervensi

VII.

Evaluasi
Sesuai dengan criteria hasil

BAB III
TINJAUAN KASUS
I.

Pengkajian
Dilakukan tanggal 28 November 2006 Jam 05.30 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama klien

: Ny N

Nama suami : Tn F

Umur

: 25 tahun

Umur

: 26 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: S1

Pendidikan

: S1

Pekerjaan

: Guru

Pekerjaan

: Guru

Alamat

: Jeru Gg VI RT 7 / RW 6 Tumpang

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa kencang-kencang dan mengeluarkan cairan
dari kemaluannya sejak tanggal 27 November 2006 jam 22.00 WIB
3. Riwayat kesehatan yang lalu
-

Ibu tidak mempunyai penyakit jantung, hipertensi, kencing manis,


malaria, PMS atau yang lain

Ibu mengatakan tidak pernah operasi

4. Riwayat kesehatan sekarang


Ibu mengatakan tidak sedang menderita suatu penyakit yang
mempengaruhi kehamilan seperti hipertensi, jantung, kencing manis,
sesak nafas
5. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita suatu
penyakit menular maupun menurun, seperti jantung, kencing manis,
TBC, darah tinggi, serta tidak ada riwayat kembar
6. Riwayat haid
Amenorhoe

: 9 bulan

Menarche

: 13 tahun

Siklus

: 28 hari teratur

Lama

: 4-5 hari

Banyaknya

: ganti pembalut 2-3/ hari

Flour albus :
Keluhan waktu haid : dismenorea
HPHT

: 2-3-2006

TP

: 9-12-2006

7. Riwayat perkawinan
Kawin

: 1x

Lama

: 2 tahun

Umur I menikah : 23 tahun


8. Riwayat KB
Setelah menikah ibu tidak mengikuti KB karena ingin segera punya
anak. Setelah melahirkan bayinya kelak ibu ingin mengikuti KB suntik
3 bulanan suyapa tidak menggangu produksi ASI
9. Riwayat kehamilan sekarang
Kehamilan berlangsung normal tidak ada keluhan yang berbahaya,
pada awal bulan pertama kehamilannya ibu mengalami mual dan
muntah sampai usia kehamilan 3 bulan. ANC rutin tiap bulan dan
menginjak usia kehamilan 8 bulan tiap 2 minggu sekali di Puskesmas
Tumpang. Mendapatkan tablet tambah darah, vitamin, calcium dam
mendapatkan imunisasi TT 2x pada usia kehamilan 6 bulan dan 8
bulan. Ibu juga mendapatkan nasehat untuk istirahat cukup, makanmakanan bergizi dan kebersihan diri dan alat kelamin
10. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
Di rumah

: makan 3x sehari porsi sedang dengan komposisi


nasi sayur satu mangkok sedang, lauk tempe/ tahu
diselingi daging ayam, ikan laut, sapi

Di PKM

: makan 2x sehari porsi sedang tetapi tidak habis


dengan komposisi yang telah ditentukan. Minum 2
gelas teh hangat dan susu 1 gelas belimbing

b. Eliminasi
Di rumah

: BAK 6-7x / hari, tidak ada keluhan, warna kuning


jernih
BAB 1x/ hari, tidak ada kesukaran, konsisten lunak
sampai padat

Di PKM

: BAK4x/ hari, tidak ada keluhan, warna kuning


jernih
BAB 1x saat inpartu

c. Kebersihan
Di rumah

: mandi 2x/ hari, gosok gigi 2x/ hari, ganti pakaian


1x/ hari, ganti celana dalam 2x/ hari atau bila terasa
basah dan kotor

Di PKM

: belum ganti pakaian dan celana dalam sejak datang

d. Istirahat
Di rumah

: sehari 8 jam pada malam hari, kadang-kadang


tidur siang 1 jam

Di PKM

: tidak bias tidur terganggu oleh his sehingga


kesulitan untuk tidur

e. Aktivitas
Di rumah

: ibu bekerja sebagai guru. Kadang-kadang ibu


melakukan

pekerjaan

rumah

tangga

seperti

memasak, membersihkan rumah


Di PKM

: ibu tidur di kamar bersalin

f. Hubungan seksual
Di rumah

: ibu dan suami melakukan hubungan suami istri


kadang-kadang seminggu sekali sampai usia
kehamilan 8 bulan, tidak ada keluhan

11. Keadaan psikososial


a. Psikologis
Kehamilan ini sangat diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga
karena ini adalah kehamilannya yang pertama
b. Sosial
Hubungan ibu dengan suami keluarga baik, dengan petugas
kesehatan bias bekerja sama dengan baik
12. Latar belakang budaya
Ibu mengatakan tidak ada pantangan, tidak percaya tahayul, punya
tradisi selamatan seperti brokohan, telonan dan mitoni
13. Data spiritual
Ibu menjalankan sholat 5 waktu di rumah, di PKM belum sholat tetapi
ibu selalu berdoa agar peralinannya normal
B. Data Obyektif
1. Pemerikasaan umum
KU

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

TD

: 110/80 mmHg

Nadi

: 80 x/menit

RR

: 24 x/menit

Suhu tubuh

: 36,8oC

2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut

: hitam, bersih, tidak rontol, bergelombang

Muka

: oedema (-), cloasma gravidarum (-), tidakm


pucat, tidak ikterus

Mata

: conjungtiva tidak pucat, skera tidak ikterus,


simetris

Hidung

: tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada


kelainan

Telinga

: tidak ada secret, bersih, tidak ada gangguan


pendengaran

Mulut

bibir

tidak

kering,

tidak

pucat,

tidak

adastomatitis, lidah tidak kotor, tidak ada caries


gigi
Leher

: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan


pembesaran vena jugularis

Dada

: payudara bersih, putting susu menonjol,


hiperpigmentasi areola mamae

Perut

: tampak membesar, terdapat linea nigra, tidak


ada bekas operasi

Genetalia

: tidak oedema, tidak ad varices, tampak ketuban


di vagina

Ekstremitas

:- -

varices (-)

- b. Palpasi
Leher

: tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan


tidak teraba pembesaran vena jugularis

Payudara

: tidak ada benjolan abnormal, colostrums belum


keluar, putting susu menonjol

Perut

: dinding perut tegang, gerak anak (+)


Leopold I : TFU 2 jari di bawah processus
xypoideus, pada fundus teraba
bokong
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : 4/5
His

: 3x10.40

Tbj

: (34cm-12cm)x 155 gram = 3410

gram

c. Auskultasi
BjA (+) = 12.11.12, frekuensi = 140 x/menit
d. Pemeriksaan dalam
Dilakukan bidan jam 05.30 WIB tanggal 28 November 2006
-

Vulva vagina : keluar cairan ketuban

1cm, eff = 25% ketuban (-)

Bagian terdahulu : kepala

Bagian terendah : UUK

Disekitar bagian terdahulu : tidak teraba bagian kecil janin

Hodge :I

II.

Identifikasi Diagnosa dan Masalah


Dx : G1 Poooo Abooo UK 38-39 minggu, tunggal, hidup, intrauteri, lektep puka
inpartu kala I fase aktif dengan ketuban pecah dini
Ds : Ibu mengatakan hamil 9 bulan. Merasa kenceng-kenceng dan
mengeluarkan cairan ketuban sejak tanggal 27 Nov 2006 jam 22.00 wib
Do : - Ispeksi perut : membesar sesuai usia kehamilan, kinea nigra (+)
- Genetalia : oedema (-), varices (-), keluar cairan ketuban pervaginam
- Palpasi

: Leopold I

TFU

jari

di

bawah

processus

xypoideus, pada fundus teraba bokong


Leopold II

: punggung kanan

Leopold III : presentasi kepala


Leopold IV : 4/5
His

: 3x10.40

Tbj

: (34cm-12cm)x 155 gram = 3410 gram

Auskultasi : BjA (+) 12-11-12 teratur frekuensi 140 x/menit

Vt

: -V/V keluar darah 1cm, eff 25%, ketuban (-)


- Bagian terdahulu

: kepala

- Bagian terendah

: UUK

- Disekitar bagian terdahulu tidak teraba bagian kecil janin


- Hodge

Masalah : Nyeri seiring dengan terjadinya his


Ds : - Ibu mengatakan nyeri saat terjadi his/rasa kenceng-kenceng yang
semakin sering
- Ibu mengeluh kesakitan saat terjadi his (menangis)
Do : - wajah iub menyeringai kesakitan saat timbul his
- His 3x10.40, TD : 110/80 mmHg. Nadi: 80x/menit, RR :
24x/menit
III.

Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial


Pada anak : - IUFD
- IPFD
- Asfiksia
- Prematuritas
Pada Ibu

: - Partus lama
- Infeksi
- Atonia uteri
- Perdarahan post partum
- Infeksi nifas

IV.

Identifikasi Kebutuhan Segera


Kolaborasi dengan dokter Sp.OG

V.

Intervensi
Dx

: Ny. N G1 P0000 Ab000 UK 38-39 Minggu tunggal, hidup, intrauteri,


letkep, puka inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD

Tujuan : Ibu dan bayi dalam keadaan sehat sampai akhir kehamilan dan tidak
terjadi komplikasi
Kriteria hasi: -

Keadaan ibu dan bayi baik

Ibu dan bayi selamat sampai akhir kehamilan

Tidak terjadi komplikasi

Inervensi
1. Jelaskan

pada

ibu

tentang

keadaannya

dan

janinnya

sesuai

hasilpemeriksaan
R/ Pengetahuan ibu bertambah ibu lebih kooperatif dan merasa dihargai
2. Lakukan inform concent
R/ Untuk persetujuan tindakan medis yang akan diberikan kepada klien
3. Lakukan observasi tekanan darah setiap 4 jam, suhu ban setiap 2 jam,
pembukaan servik setiap 4 jam, penurunan kepala setiap 4 jam.
R/ Parameter adanya kelainan dan kemajuan persalinan ditandai adanya
pembukaan servik dan penurunan kepala.
4. Lakukan observasi nadi, Djj, dan kontraksi setiap 30 menit
R/ Parameter adanya kelainan pada ibu dan janin, kemungkinan
terjadinya partus lama dapat dideteksi secar adini
5. Lakukan infuksi persalinan dengan oksitosin jika servik sudah matang,
jika servik belum matang, matangkan dengan prostaglandin dan infuse
oksitosin datau SC
R/ Mempercvepat dilatasiserviks dan penurunan kepala
6. Anjurkan ibuuntuk makan/minum yang cukup
R/ Makanan ringan dan cairan yang cukup selama persalinan akan
memberikan lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi
7. Kolaborasi dengandr. Sp.OG untuk pemberian antibiotika protilaksis jika
ketuban sudah pecah
R/ Antibiotika profilaksis dapat mengurangi resiko infeksi streptococcus
group B
8. Anjurkan ibu untuk istirahat di kamar bersalin dengan posisi tidur miring
ke kiri
R/ Ibu merasa nyaman, santai dan aliran darah lancer juga shingga tidak
terjadi sindrom vena kava interior.
9. Anjurkan ibu untuk buang air kecil / besar jika ingin

R/ Kandung kemih yang peuh akan memperlambat turunnya bagian


terbawah janin, meningkatkan resiko perdarahan post partum yang
disebabkan atonia uteri dan infeksi saluran kemih post partum
10. Anjurkan keluarga untuk memebri dukungan pada ibu, menggosok
punggung, pinggang, atau mengiipasi klien
R/ Dukungan dapat menangkan psikologis ibu sehingga persalinan dapat
berlangsung normal, ibu merasa nyaman dan segar.
11. Ajarkan ibu untuk melakukan teknik bernafas jika ada kontraksi
R/ Dengan asupan O2 yang maksimal dapat mencuplai O2 ke jaringan dna
saraf sehingga rasa sakit berkurang.
Masalah : Nyeri seiring dengan terjadinya his
Tujuan

: Klien mampu beradaptasi terhadap nyeri his

Kriteria hasil : -Klien dapat melakukan teknik relaksasi dengan benar saat
terjadinya his
- Rasa nyeri dapat berkurang
Intervensi
1. Dengarkan keulhannya dan cobalah untuk lebih sensitive terhadapnya
R/ Mengidentifikasikan pencetus awal yang secara langsung / tidak
menyebabkan terjdinya gangguan
2. Atur posisi sesuai denga keingingan ibu
R/ Ibu merasa nyaman dan santai
3. Anjurkan pada keluarga untuk melakukanmassase pada punggung ibu
R/ Mengurangi raa sakit/ nyeri
4. Ajarkan pada ibu teknik relaksasi yang benar
R/ Dengan teknik relaksasi yang benar akan memperlancar suplai O 2
sehingga dapat mengurangi rasa nyeri
5. Anjurkan pada ibu untuk berdoa agar proses perslainanya berjalan lancar
R/ dengan berdoa dapat menangkan jiwa ibu sehingga dapat lebih tenang
dalam menghadapi persalinan

VI.

Implementasi
Dx

: Ny. N G1 P0000 Ab000 UK 38-39 Minggu tunggal, hidup, intrauteri,


letkep, puka inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD

1. Lakukan informed concent untuk persetujuan tindakan medis yang akan


diberikan pada klien
2. Membeirkan informasi tentang keadaan ibu dan janinnya sesuai hasil
pemeriksaan juga mengenai proses dan kemajuan persalinannya.
3. Melakukan observasi
Tanggal/
jam
28 Nov 06
05.30 wib

Pemeriksaan

Tensi

Nadi

Suhu

88

36,5

88

36,8

110/70

88

36,8

100/70

80

36,8

TFU : 33 cm
110/80
VT : 1jari, Eff : 25%, ket (-)
HI : Letkep

05.50 wib

Gentamicin 1 amp
Infuse D5%

06.30 wib
07.30 wib
08.30 wib
09.30 wib

His 3x1040 Djj : 136x/mnt


His 3x1040 Djj : 136x/mnt
His 3x1040 Djj : 140x/mnt
VT : 2jari, Eff : 25%, ket (-) 110/70
HI : Letkep

10.00 wib

Konsul dr. Pua


Drip oxytocin 8tts/menit
His 3x1040 Djj : 140x/mnt
His 3x1040 Djj : 140x/mnt
Drip oxitocin 36tts/menit
His 3x1045 Djj : 140x/mnt
His 3x1045 Djj : 140x/mnt
His 3x1045 Djj : 140x/mnt
His 3x1045 Djj : 140x/mnt
Drip oxytocin 28tts/menit
His 3x1045 Djj : 140x/mnt
VT : 5cm, Eff : 50%, ket (-)
HII

10.30 wib
11.30 wib
12.00 wib
12.30 wib
13.30 wib
14.30 wib
15.30 wib
16.00 wib
16.30 wib
17.30 wib
18.00 wib
18.30 wib
19.00 wib
19.30 wib

His 3x1045
His 4x1040
His 4x1040
His 4x1040

Djj : 144x/mnt
Djj : 144x/mnt
Djj : 144x/mnt
Djj : 144x/mnt

20.00 wib
20.30 wib
21.00 wib
21.30 wib
22.00 wib

His 4x1040 Djj : 144x/mnt


His 4x1050 Djj : 144x/mnt
His 4x1045 Djj : 144x/mnt
His 4x1045 Djj : 144x/mnt
His 4x1045 Djj : 144x/mnt
VT : 10cm, Eff : 100%,
ket (-), Horge IV

100/70

80

36,8

4. Melakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan ibu dna


menganjurkan tidur miring ke kiri atau ke kanan jika merasa lelah
5. Memberikan ibu makan pagi, siang, malam dengan porsi sedang, dan
memberi minum the dan menganjurkan ibu utuk menghabiskan
6. Menyarankan ibu sering berkemih jika kandung kemih terasa peuh dan
BAB jika ingin
7. Mengajarkan ibu teknik bernafas yaitu menarik nafas panjang, menahan
nafas sebentar kemudiandilepaskan dengan cara meniupkan udara keluar
sewaktu terasa kontraksi.
8. Membantu ibu jika ia tampak gelisah, kekuatan, dan kesakitan dengan
cara dukungan dengan cara menggosok punggung , pinggang, dan
mengipasinya.
Masalah : Nyeri dengan timbulnya his
1. Mendengarkan keluhan-keluhan ibu dan memberikan konseling agar ibu
tetap bersemangat tidak putus asa.
2. Mengkaji factor penyebab rasa nyeri pada ibu yaitu karena kontraksi his
yang kuat dan semakin sering
3. Mengatur posisi sesuai dengan keinginan ibu dan menganjurkan ibu untuk
tidur dengan posisi miring ke kiri / ke kanan
4. Menganjurkan pada keluarga untuk melakukan massase, peminjatan,
penggosokan pda punggung ibu untuk mengurangi rasa nyeri.
5. Menganjurkan pada ibu teknik relaksasi yang benar, yaitu dengan cara
menghirup udara dalam-dalam melalui hidung kemudian tahan sebentar
dan lepaskan perlahan-lahan dari mulut

6. Menganjrkan apda ibu untuk berdoa kepada YME agar diberi kekuatan
dalam menghadapi proses persalinannya.
VII.

Evaluasi
Tanggal 28 November 2006, jam 22.00 WIb
Dx : Ny. N G1 P0000 Ab000 UK 38-39 Minggu tunggal, hidup, intrauteri,
letkep, puka inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD
S

: Ibu mengatakan ingin meneran dan ada keinginan untuk BAB

: - Perineum terlihat menonjol


- Vulva vagina dan anus terlihat membuka
- Peningkatan pengeluaran darah
- Pembukaan servik telah lengkap

: Inpartu Kala II

:- Anjurkan keluarga untuk mendampingi ibu selama persalinan dan


kelahiran
- Berikan dukungan dan semangat pada ibu dan anggota keluarga
- Jelaskan proses kelahiran dan kemajuan persalinan kepada ibu dan
keluarganya
- Tentramkan hati ibu selam kala II pesalinan, berikan bimbingan dan
bantuan jika diperlukan
- Bantu ibu memilih posisi yang nyaman saat meneran
- Jelaskan pada ibu untuk hanya meneran apabila ada dorongan kuat
untuk meneran
- Pimpin ibu untuk meneran
- Lanjurkan penilaian kondisi ibu dna janin serta kemajuan persalinan
secara berkala

BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan askeb pada klien Ny. N GI P0000 Ab000 inpartu kala
I fase aktif dengan ketuban pecah dini didapatkan adanya kesenjangan antara
tinjauan teori dengan tinjauan kasus yang terjadi. Pada teori disebutkan bahwa
jika pasien mengalami ketuban pecah dini harus tidur dengan posisi miring kiri
supaya tidak terjadi tali pusat menumbung tetapi pada kenyataanya pasien lebih
sering miring ke kanan atau telentang karena pasien capek miring ke kiri.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Pada persalinan akan berjalan normal jika diberikan Asuhan Kebidanan


yang tepat

Pengkajian kepada klien yang dilakukan secara tepat dan dijadikan


pedoman dalam menentukan rencana tindakan.

Ketuban pecah dini juga meningkatkan kejadian infeksi inptra partum

Penangana KPD harus berdasarkan usia kehamilan

5.2 Saran

Ibu hamil harus mengetahui tanda-tanda persalinan termasuk cairan


ketuban

Jika cairan ketuban sudah pecah atau keluar dari vagina, ibu hamil
dianjurkan untuk segera periksa ke petugas kesehatan

Pada kasus ketuban pecah dini petugas harus membatasi pemeriksaan


dalam untuk mencegah timbulnya infeksi

Untuk mendapatkan penegtahuan tentang kehamilan, ibu hamil harus


memeriksakan diri ke petugas kesehatan minimal 4x selama hamil

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebinanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berancana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC
Saifudin. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta:
YBPSP
Mochtar, Rustam. 1998. Synopsis Obtetri. Jakarta : EGC

Вам также может понравиться