Вы находитесь на странице: 1из 14

Usaha dan Energi

A. Usaha
Ketika mendengar kata usaha pasti kita berpikir usaha adalah angka atau cara yang
ditempuh untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Tetapi dalam pengertian usaha di dalam
fisika tentu saja berbeda dengan usaha dalam keseharian yang sering kita dengar. Dalam
fisika usaha didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan perpindahan benda. Ketika gaya
yang kita berikan terhadap benda menyebabkan benda berpindah maka dapat dikatakan kita
melakukan usaha terhadap benda tersebut.
Contoh : seorang anak mendorong gerobak sehingga gerobak berpindah tempat, maka
orang tersebut melakukan usaha kepada gerobak. Doni mendorong mobil sekuattenaga tetapi
mobil tidak berpindah tempat, maka dikatakan usaha Doni terhadap mobil sama dengan nol
karena perpindahan mobil sama dengan nol.

Besar usaha yang dilakukan benda dirumuskan :


W=F.s
Dengan :
W = Usaha (joule)
F = Gaya (Newton)
S = perpindahan (meter)

Jika gaya yang diberikan membentuk sudut sebesar terhadap perpindahan benda, maka
besar usaha dirumuskan :
W = F cos s

B. Energi
Semua makhluk hidup memerlukan energi untuk kelangsungan hidupnya. Setiap manusia
memerlukan berjuta juta kalori untuk melakukan aktivitas. Ketika sedang sakit nafsu makan
berkurang sehingga tubuh terasa lemas karena enegi yang ada di dalam tubu hanya sedikit.
Dalam kehidupan sehari-hari energi dikenal dengan usaha. Dalam fisika energi merupakan
kemampuan untuk melakukan usaha. Satuan energi adalah joule. 1 joule sama dengan 0,24
kalori. 1 kalori sama dengan 4.2 joule.

Ada beberapa bentuk energi diantaranya : energi panas, energi bunyi, energi angin,
energi listrik, energi kinetik, energi potensial, energi mekanik. Untuk kali ini hanya akan
membahas energi kinetik dan energi potensial.

Energi kinetik adalah energi karena gerakan benda tersebut. Benda yang diam tidak
mempunyai energi kinetik. Energi kinetik bergantung pada massa dan kecepatan benda.
Contoh : orag yang berlari, peluru yang meluncur dari senapan, kipas angin yang berputar.

Ek = m v 2
Keterangan :
Ek = Energi kinetik (joule)
m = Massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

Energi potensial adalah energi benda karena ketinggian benda terhadap bumi. Energi
potensial bergantung pada massa benda, ketinggian atau kedudukan benda terhadap
permukaan bumi, dan percepatan gravitasi dimana benda berada. Contoh : burung yang
terbang iatas permukaan bumi, buah yang masih berada di pohonnya.
Ep = m g h
Keterangan :
Ep = Energi potensial (joule)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = ketinggian benda (m)

Energi mekanik adalah penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetik.
Em = Ep +Ek
Benda yang sedang bergerak jatuh dari ketinggian tertentu memiliki energi mekanik, air tejun
yang mengalir juga memiliki energi mekanik

ENERGI KINETIK
Energi kinetik adalah energi gerak, juga disebut sebagai energi dalam gerakan, atau energi
yang berhubungan dengan pergerakan suatu benda. Secara matematis, energi kinetik dihitung
sebagai dari massa suatu benda, dikalikan dengan kecepatan tubuh kuadrat, KE = mv^2.

Istilah energi kinetik berasal dari kata Yunani, yaitu kinesis (gerak) dan energeia (aktif
bekerja). Secara umum berarti, Melalui gerak melakukan pekerjaan aktif. Lebih sederhana,
setiap hal, suatu benda, objek, dll. yang memiliki massa dan bergerak akan memiliki beberapa
jenis energi kinetik. Misalnya, energi panas ada karena pergerakan atom atau molekul,
sehingga energi panas adalah variasi dari energi kinetik.

Bagaimana Energi Ditransfer?

Salah satu konsep yang mendasari di balik energi kinetik adalah bagaimana memahami
transfer energi bekerja dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contohnya, ketika massa atau
suatu benda tidak bergerak (diam), benda tersebut dianggap memiliki energi potensial. Ketika
kekuatan atau pekerjaan diterapkan ke objek ini, energi potensial berubah menjadi kinetik.
Setelah ditransfer, energi kinetik suatu benda dapat diubah menjadi bentuk lain seperti
potensi, gravitasi, atau energi elastis.

Jenis Energi Kinetik

Ada dua jenis energi kinetik, yaitu energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi. Energi
kinetik translasi adalah energi yang terkandung atau dimiliki oleh suatu benda yang sedang
mengalami gerak garis lurus. Sedangkan energi kinetik rotasi adalah energi yang terkandung
dalam sebuah objek yang sedang berputar.

Beberapa Contoh Energi Kinetik

Advertisements
Setiap objek yang bergerak memiliki energi kinetik. Beberapa contoh energi kinetik adalah:

Sebuah planet berputar mengelilingi matahari


Sebuah kendaraan yang bergerak
Air yang mengalir di sungai atau air terjun yang jatuh ke bawah
Elektron bergerak mengelilingi inti
Seseorang yang berjalan atau berlari
Seorang anak sedang mengetik di komputer
Sebuah pesawat terbang
Orang sedang berenang
Seorang bayi yang sedang merangkak

Ada ribuan contoh. Untuk menentukan apakah suatu objek memiliki energi kinetik, hanya
perlu ingat bahwa setiap objek bergerak memiliki beberapa tingkat energi kinetik.

ENERGI POTENSIAL
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengaruh
tempatnya (kedudukannya). Energi potensial ini juga disebut energi diam, karena benda yang
diam pun dapat memiliki energi potensial.

Sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini.

Energi Potensial Gravitasi


Jika tiba-tiba tali penggantungnya putus, benda akan jatuh, sehingga dapat dikatakan benda
melakukan usaha, karena adanya gaya berat (w) yang bekerja sejauh jarak tertentu, misalnya
h. Besarnya energi potensial benda sama dengan usaha yang sanggup dilakukan gaya
beratnya selama jatuh menempuh jarak h.
Ep = w.h = m.g.h
Dengan:
Ep = Energi potensial
w = berat benda
m = massa benda

(joule)

(N)
(kg)

g = percepatan gravitasi

(m/s^2)

h = tinggi benda (m)

Energi potensial gravitasi tergantung dari : percepatan gravitasi bumi dan kedudukan benda ,
massa benda.

ENERGI POTENSIAL ELASTIS


Energi potensial elastis adalah energi potensial dari sebuah benda elastis (contohnya adalah
busur panah) yang mengalami perubahan bentuk karena adanya tekanan atau kompresi.
Akibatnya adalah akan ditimbulkannya gaya yang akan berusaha untuk mengembalikan
bentuk benda tersebut ke bentuk awalnya. Jika tekanan/renggangan ini dilepas, maka energi
ini akan berpindah menjadi energi kinetik.

Contoh: anak panah yang melesat saat dilepaskan dari busurnya; pegas dapat dipakai untuk
menciptakan energi potensial elastis.

Berkenaan dengan sifat elastis pada pegas, gaya pemulih pada pegas akan berbanding lurus
dengan pertambahan panjangnya. Pegas yang berada dalam keadaan tertekan atau teregang
dikatakan memiliki energi potensial elastis karena pegas tidak berada dalam keadaan posisi
setimbang. Perhatikanlah gambar di bawah. Gambar tersebut menunjukkan kurva hubungan
antara gaya dan pertambahan panjang pegas yang memenuhi Hukum Hooke. Jika pada saat
pegas di tarik dengan gaya sebesar F1, pegas itu bertambah panjang sebesar x1. Demikian
pula, jika pegas ditarik dengan gaya sebesar F2, pegas akan bertambah panjang sebesar x2.
Begitu seterusnya.

hubungan gaya dan pertambahan panjang pegas


Dengan demikian, usaha total yang diberikan untuk meregangkan pegas adalah
W = F1 x1 + F2 x2 +
Besarnya usaha total ini sama dengan luas segitiga di bawah kurva F terhadap xsehingga
dapat dituliskan
W = F x
W = (k x x)
W = k x2

Oleh karena usaha yang diberikan pada pegas ini akan tersimpan sebagai energi potensial,
dapat dituliskan persamaan energi potensial pegas adalah sebagai berikut.
EP = k x2
Persamaan ini sering digunakan dalam perhitungan posisi kesetimbangan mekanis.
Energi potensial pegas ini juga dapat berubah karena usaha yang dilakukan oleh gaya pegas.
Besar usaha yang dilakukan oleh gaya pegas itu dituliskan dengan persamaan
W = EP

Hukum Kekekalan Energi


Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk
energi ke bentuk energi yang lain. Energi alam semesta adalah tetap, sehingga energi yang
terlibat dalam suatu proses kimia dan fisika hanya merupakan perpindahan atau perubahan
bentuk energi.
Contoh perubahan energi :
Energi radiasi diubah menjadi energi panas.
Energi potensial diubah menjadi energi listrik.
Energi kimia menjadi energi listrik.
Sistem dan Lingkungan
Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian langsung dalam suatu
percobaan tertentu. Lingkungan adalah bagian lain dari alam semesta yang terdapat di luar
sistem. Secara umum terdapat 3 jenis sistem :
Sistem terbuka. Suatu sistem dimana dapat terjadi perpindahan materi dan energi dengan
lingkungannya. Contoh : kopi panas dalam gelas terbuka, akan melepaskan panas dan uap air
ke lingkungannya.
Sistem tertutup. Suatu sistem dimana hanya dapat terjadi perpindahan energi ke
lingkungannya tetapi tidak dapat terjadi perpindahan materi. Contoh : kopi panas dalam gelas
tertutup, dapat melepaskan panas / kalor ke lingkungannya tetapi tidak ada uap air yang
hilang.
Sistem terisolasi. Suatu sistem dimana tidak dapat terjadi perpindahan materi maupun
energi ke lingkungannya. Contoh : kopi panas dalam suatu termos.
Energi dan Entalpi
Sesuai dengan Hukum Termodinamika I, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk
energi yang lain, maka jumlah energi yang diperoleh oleh sistem akan = jumlah energi yang
dilepaskan oleh lingkungan. Sebaliknya, jumlah energi yang dilepaskan oleh sistem akan =
jumlah energi yang diperoleh oleh lingkungan.
Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja ( w ) atau menghasilkan panas / kalor ( q ).
Energi yang dimiliki oleh sistem dapat berupa energi kinetik ( berkaitan dengan gerak
molekul sistem ) maupun energi potensial. Energi dalam ( E ) adalah jumlah energi yang
dimiliki oleh suatu zat atau sistem. Perpindahan energi antara sistem dan lingkungan terjadi
dalam bentuk kerja ( w ) atau dalam bentuk kalor ( q ). Tanda untuk kerja ( w ) dan kalor
(q):

Sistem menerima kerja, w bertanda ( + ).


Sistem menerima kalor, q bertanda ( + ).
Sistem melakukan kerja, w bertanda ( ).
Sistem membebaskan kalor, q bertanda ( ).

Energi dalam ( E ) termasuk fungsi keadaan yaitu besaran yang harganya hanya bergantung
pada keadaan sistem, tidak pada asal-usulnya. Keadaan suatu sistem ditentukan oleh jumlah
mol ( n ), suhu ( T ) dan tekanannya ( P ). Energi dalam juga termasuk sifat ekstensif yaitu
sifat yang bergantung pada jumlah zat. Misalnya : jika E dari 1 mol air = y kJ maka E dalam
2 mol air ( T,P ) = 2y kJ. Nilai energi dalam dari suatu zat tidak dapat diukur, tetapi yang
diperlukan dalam termokimia hanyalah perubahan energi dalam ( DE ).
DE = E2 E1
E1 = energi dalam pada keadaan awal
E2 = energi dalam pada keadaan akhir
Untuk reaksi kimia :
DE = Ep Er
Ep = energi dalam produk
Er = energi dalam reaktan
Kerja ( w )
Kerja yang dilakukan oleh sistem :
w = F. s ( kerja = gaya x jarak )
F = P. A
maka :
w = ( P. A ) . h
w = P. ( A . h )
w = P. DV
Satuan kerja = L. atm
1 L. atm

= 101,32 J

Contoh : Hitunglah besarnya kerja ( J ) yang dilakukan oleh suatu sistem yang mengalami
ekspansi melawan P = 2 atm dengan perubahan V = 10 L !
Jawaban :
w = P. DV
= 2 atm x 10 liter
= 20 L.atm = 2.026,4 J
Kalor ( q )
Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya, karena adanya
perbedaan suhu yaitu dari suhu lebih tinggi ke suhu lebih rendah. Perpindahan kalor akan
berlangsung sampai suhu antara sistem dan lingkungannya sama. Meskipun kita mengatakan
bahwa sistem menerima atau membebaskan kalor, tetapi sistem tidak mempunyai
energi dalam bentuk kalor . Energi yang dimiliki sistem adalah energi dalam ( E ), yaitu
energi kinetik dan potensial. Perpindahan kalor terjadi ketika molekul dari benda yang lebih
panas bertumbukan dengan molekul dari benda yang lebih dingin. Satuan kalor = kalori
( kal ) atau joule ( J ).
1 kal

= 4, 184 J

Mengukur jumlah kalor :


q = m x c x DT
atau
q = C x DT ; q = m x L
dengan :
q = jumlah kalor ( J )
m = massa zat ( g )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
c = kalor jenis ( J / g.oC ) atau ( J / g. K )
C = kapasitas kalor ( J / oC ) atau ( J / K )
L = kalor laten ( J / g ) = kalor peleburan / pelelehan dan kalor penguapan.

Contoh : Berapa joule diperlukan untuk memanaskan 100 gram air dari 25 oC menjadi 100
oC? ( kalor jenis air = 4,18 J / g.K )
Jawaban :
q = m x c x DT
= 100 x 4,18 x ( 100 25 ) = 31.350 J = 31, 35 kJ.
Hubungan antara E, q dan w :
DE = q + w
w = P. DV
Jika reaksi berlangsung pada sistem terbuka dengan tekanan ( P ) tetap maka :
DE = qp + w
Contoh : Suatu reaksi eksoterm mempunyai harga DE = 100 kJ. Jika reaksi berlangsung
pada P tetap dan V sistem bertambah, maka sebagian DE tersebut digunakan untuk
melakukan kerja. Jika jumlah kerja yang dilakukan sistem = 5 kJ, maka :
qp = DE w
= -100 kJ ( -5 kJ ) = 95 kJ
Jika reaksi berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap ( DV = 0 ) artinya = sistem
tidak melakukan kerja ( w = 0 ).
DE = qv + w
DE = qv + 0
DE = qv
Hal ini berarti bahwa semua perubahan energi dalam ( DE ) yang berlangsung pada sistem
tertutup akan muncul sebagai kalor.

DAYA
Pengertian Daya adalah banyaknya usaha yang dihasilkan atau dipakai setiap satuan waktu.
Persamaan daya dapat dituliskan sebagai berikut. Dalam kehidupan sehari-hari, satuan watt
ini tertera pada pemakaian bola lampu. Nilai yang tertera pada lampu listrik seperti 25 watt
berarti lampu tersebut menghasilkan energi 25 joule setiap sekon. Lampu listrik dengan daya
60 watt akan lebih terang daripada lampu listrik yang dayanya 40 watt ataupun 25 watt.
Selain watt, satuan daya lain yang juga digunakan adalah satuan daya kuda atau horse power
(hp).
1 hp = 746 watt
Dalam fisika, besaran daya dirumuskan sebagai berikut:
P = w / t
Keterangan P = daya (watt), w = usaha (joule), dan t = waktu (sekon). 1 watt = 1 joule /
sekon.
Contoh soal tentang daya:
Sebuah peti dinaikkan dengan usaha sebesar 12 000 joule. Waktu yang diperlukan untuk
menaikkan peti tersebut adalah 2 menit. Hitung daya yang diperlukan!
Jawab:
Dik:
w = 12.000 joule
t = 2 menit = 120 sekon
Dit:
P.?
Penyelesaian:
P = w / t = 12.000 J / 120 s = 100 watt
Jadi, besar daya yang diperlukan ketika menaikkan peti tersebut adalah 100 watt.

KECEPATAN
Pengertian Kecepatan adalah besarnya jarak yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu.
Kecepatan adalah jenis besaran yang bergantung pada arah, sehingga kecepatan termasuk
dalam besaran vektor. Untuk gerak satu dimensi, arah dari kecepatan dapat dinyatakan
dengan tanda positif atau negatif. Konsep tentang kecepatan dibagi menjadi dua, yaitu
kecepatan sesaat dan kecepatan rata-rata. Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada
suatu saat, sedangkan kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang
waktunya. Kecepatan dapat diukur dengan alat yang bernama velocitometer.
Pengertian Kecepatan
Kecepatan adalah besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Besar
dari vektor ini disebut dengan kelajuan dan dinyatakan dalam satuan meter per sekon (m/s
atau ms-1).
Kecepatan biasa digunakan untuk merujuk pada kecepatan sesaat yang didefinisikan secara
matematis sebagai:
Pengertian Kecepatan
dimana \mathbf{v} adalah kecepatan sesaat dan \mathbf{r}(t) adalah perpindahan fungsi
waktu.
Selain kecepatan sesaat, dikenal juga besaran kecepatan rata-rata \bar{\mathbf{v}} yang
didefinisikan dalam rentang waktu \Delta t\, yang tidak mendekati nol.
\bar{\mathbf{v}}=\frac{\Delta\mathbf{r}}{\Delta t}
Satuan kecepatan
Beberapa satuan kecepatan lainnya adalah:
meter per detik dengan simbol m/s
kilometer per jam dengan simbol km/jam atau kph
mil per jam dengan simbol mil/jam atau mph
knot merupakan singkatan dari nautical mile per jam
Mach yang diambil dari kecepatan suara. Mach 1 adalah kecepatan suara.
Kecepatan cahaya atau disebut juga sebagai konstanta cahaya dinyatakan dengan simbol c
adalah:
c = 299,792,458 \ m/s
Perubahan kecepatan tiap satuan waktu dikenal sebagai percepatan atau akselerasi.
Contoh berbagai kecepatan

Berikut disampaikan kecepatan dari yang paling rendah ke tercepat:


Kecepatan siput = 0.001 ms-1; 0.0036 km/h; 0.0023 mph.
Jalan cepat = 1.667 ms-1; 6 km/h; 3.75 mph.
Olympic sprinters (rata-rata dalam 100 meter) = 10 ms-1; 36 km/h; 22.5 mph.
Batas kecepatan di jalan bebas hambatan Perancis = 36.111 ms-1; 130 km/h; 80 mph.
Kecepatan puncak pesawat Boeing 747-8 = 290.947 ms-1; 1047.41 km/h; 650.83 mph;
(officially Mach 0.85)
Rekor kecepatan pesawat = 980.278 ms-1; 3,529 km/h; 2,188 mph.
Space shuttle pada saat masuk orbit bumi = 7,777.778 ms-1; 28,000 km/h; 17,500 mph.
Kecepatan suara di udara (Mach 1) adalah 340 ms-1, dan 1500 ms-1 di air

Вам также может понравиться