Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Senyawa Kompleks
Heksaureakromium(III) Klorida
Trihidrat [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
Tanggal Praktikum : Awal: 17 Maret 2016
Akhir : 24 Maret 2016
Tujuan Praktikum
1. Mensintesis senyawa kompleks
Heksaureakromium(III) Klorida Trihidrat
[Cr(Ur)6]Cl3.3H2O.
2. Mengkarakterisasi senyawa kompleks
Heksaureakromium(III) Klorida Trihidrat
[Cr(Ur)6]Cl3.3H2O.
3. Menentukan nilai absorbtivitas molar dan
energi splitting orbital d senyawa kompleks
Heksaureakromium(III) Klorida Trihidrat
[Cr(Ur)6]Cl3.3H2O melalui melalui UV-Vis.
2
Your date here
Da s a r
Teori
Dasar Teori
Ion/molekul kompleks adalah ion/molekul yang memiliki
jumlah ikatan diantara atom-atomnya lebih daripada yang
diharapkan dari aspek valensinya. Misalnya pada [Cu(NH 3)4]2+
dan [Fe(CN)6]3-. Ion Cu2+ bervalensi 2 dapat membentuk ikatan
dengan NH3. Ion Fe3+ bervalensi 3 dapat membentuk enam
ikatan dengan ion CN-. Molekul NH3 dan ion CN- dinamakan
ligan, sedangkan atom-atom logam dinamakan atom pusat.
Jadi, ion kompleks dapat berupa kation atau anion, terdiri dari
ion logam dikelilingi sejumlah ligan yang dapat berupa
molekul netral atau ion, dengan syarat mempunyai elektron
bebas.
Jika ligan dapat memberikan satu pasangan elektron bebas
kepada atom pusat, seperti N dalam NH3 atau C dalam CN-,
maka ligan tersebut dinamakan monodentat, ligan yang dapat
memberikan dua pasang elektron pada atom pusat dinamakan
ligan bidentat, senyawa yang dibentuk dinamakan senyawa
kelat, sedangkan ligan yang dapat memberikan tiga atau lebih
pasangan elektron bebas kepada atom pusat dinamakan ligan
polidentat.
4
(Sunarya, 2003, hlm. 171)
Dasar Teori
Bilangan koordinasi menyatakan jumlah ruangan yang
tersedia sekitar atom atau ion pusat dalam apa yang disebut
bilangan koordinasi, yang masing-masingnya dapat dihuni
satu ligan (monodentat). Susunan logam-logam sekitar ion
pusat adalah simetris. Jadi, suatu kompleks dengan suatu
atom pusat dengan bilangan koordinasi 6, terdiri dari ion
pusat, dipusat suatu octahedron, sedang keenam ligannya
menempati ruang-ruang yang dinyatakan oleh suatu sudut
octahedron itu.
(Svehla, 1990, hlm. 95)
Kromium (Cr) merupakan unsur transisi yang berwarna
keperakan berwujud padatan keras dengan massa atom
relative (Ar) 52.00, titik leleh 1900C, titik didih 2640C dan
bisa menyublim pada suhu 1160C. Kromium bereaksi dalam
larutan hidroklorida dan asam sulfat encer membentuk garam
kromat berwarna biru.
Logam
Kromium
dapat
diperoleh
dengan
cara
mengendapkan logam krom dari oksidanya dan berikatan
dengan nitrogen, oleh karena itu biasanya digunakan kromium
dalam bentuk padatan untuk menghasilkan larutan encer atau
5
filtrat yang lebih baik.
Dasar Teori
Senyawa kompleks kromium yakni heksaureakromium (III)
dapat dibuat dengan bukti yang kuat dimana ikatan koordinasi
ion kompleks mengikat ion kromium terhadap atom oksigen,
bukan dengan atom oksigen. Kromiumheksaurea merupakan
bentuk
senyawa
kompleks
yang
paling
khas
[Cr(urea)6]Cl3.3H2O berwarna hijau pucat, merupakan senyawa
yang tidak dapat membentuk kKristalkembali (rekristalisasi)
oleh air tanpa penguraian.
Heksaureakromium
dapat
diperoleh
pada
proses
pembakaran garam kromium yang anaerob, laju hambat dan
terjadi pelepasan atom hydrogen dari air yang berfungsi
sebagai pelarut.
Pada
pembatan
kompleks
ini
[Cr(urea)6]Cl3.3H2O,
mereaksikan Kristal asam oksalat, air hangat, asam
hidroklorat dengan kromium trioksida menghasilkan kromat
klorida CrCl3 dengan persamaan reaksi :
2CrO3 + 3H2C2O4.2H2O + 6HCl 2CrCl3 + 6CO2 + 12 H2O
Reduksi
CrCl3
menghasilkan
kompleks
Cr(4H2O.Cl2)Cl,
kemudian CrCl3.6H2O yang telah dilarutkan dalam HCl dan
6
direaksikan dengan urea dengan persamaan :
CrCl3.6H2O + 6 CO(NH2)2 [Cr(urea)6]Cl3.3H2O + 3H2O
Dasar Teori
Kromium memiliki banyak tingkat oksidasi, +3 merupakan
kondisi biloks yang paling stabil dari Cr dan persenyawaan
membentuk koordinasi octahedral dimana Cr sebagai atom
pusat.
(Catherine, E.H, 2005, hlm. 608)
Pada
kompleks
[Cr(urea)6]Cl3.3H2O,
ion
kompleks
[Cr(urea)6]3+ sebagai kation dan Cl- sebagai anion. Adapun
atom pusat Cr bertemu dengan ligan urea dan membentuk
[Cr(urea)6]Cl3.3H2O
akan
bermuatan
+3.
Berikut
hibridisasinya :
Dasar Teori
Struktur [Cr(urea)6]Cl3.3H2O
8
Dasar Teori
Senyawa kompleks [Cr(urea)6]Cl3.3H2O memiliki bentuk
geometri octahedral dan memiliki bilangan koordinasi 6 pada
atom
pusatnya.
Senyawa
[Cr(urea)6]Cl3.3H2O
bersifat
paramagnetic karena memiliki elektron tidak berpasangan
pada orbital d. Splitting orbital d pada atom pusat Cr 3+.
Alat dan
Bahan
Pembakar Bunsen
1 set
Kaki tiga
1 buah
Kassa asbes
1 buah
Cawan penguapan
1 buah
Spatula
1 buah
Botol semprot
1 buah
Gelas ukur 100 mL
1 buah
Pipet tetes
6 buah
Batang pengaduk
1 buah
Corong Buchner
1 buah
Labu Erlenmeyer vakum
1 buah
Oven
1 set
Gelas kimia 100 mL
1 buah
Gelas kimia 400 mL
1 buah
11
Kaca arloji
1 buah
Neraca analitik
1 set
Kertas saring
4 lembar
Tabung reaksi
6 buah
Rak tabung reaksi
1 buah
Pipa kapiler
1 buah
Melting point apparatus
1 set
Kaca preparat
2 buah
Mikroskop
1 set
Spectronic-20
1 set
Kuvet
2 buah
Labu ukur 50 mL
1 buah
Termometer
1 buah
12
Padatan CrCl3.6H2O
Padatan urea
1
HCl 0,1 M
1
Etanol
1
Aquades
1
Larutan NH3 dalam air
n-heksana
kloroform
6
Es batu
1
1 set
buah
buah
buah
buah
1 buah
1 buah
buah
buah
13
t
a
l
A
t
e
S
Set Alat
Penyaringan
KELOMPOK 5 DAN 6
PRAKTIKUM ANORGANIK 2016
15
Spesifikasi
Bahan
17
18
Langkah Kerja
1.
Pengamatan
CrCl3.6H2O : padatan hijau tua
Massa CrCl3.6H2O = 5,0017 g
Aquades : cairan tak berwarna; V=10
mL
CrCl3.6H2O + aquades : larutan hijau
tua
HCl 3 M tidak tersedia, digunakan HCl
0,1 M
HCl 0,1 M : larutan tak berwarna; 5
tetes
Urea : padatan putih; massa = 7,0000
g
Larutan CrCl3 + HCl 0,1 M : larutan
hijau tua
Larutan CrCl3 + HCl 0,1 M + urea :
larutan hijau tua (setelah diaduk)
Penguapan : 27 menit
Pasta padat berwarna hijau tua
Aquades : cairan tak berwarna, T =
20
51C
V aquades = 40 mL
Residu tidak ada
Langkah Kerja
Pengamatan
Filtrat
dipindahkan ke dalam gelas
kimia 200 mL
dibiarkan selama 30 menit
sampai terbentuk kristal
Kristal tumbuh
gelas kimia diletakkan dalam
wadah yang lebih besar berisi
es batu
dibiarkan selama 30 menit
disaring dengan corong
Buchner. Kristal jangan dibilas
Kristal
dikeringkan di udara terbuka.
Jangan di dalam desikator
ditimbang
Hasil
21
Residu setelah dikeringkan : kristal
hijau
Massa residu = 3,3372 g
Langkah Kerja
Karakterisasi Senyawa
Kompleks (Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
a. Uji Kelarutan
Kristal [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
dimasukkan secukupnya ke
dalam 6 tabung reaksi
ditambahkan pelarut yang
berbeda-beda (air, HCl,
larutan NH3, etanol, nheksana, dan kloroform)
diamati apa yang terjadi
Hasil
Pengamatan
Langkah Kerja
b. Uji Morfologi Kristal
Kristal [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
diletakkan di atas kaca
preparat
ditetesi pelarut yang cocok
diamati bentuk kristalnya
Hasil
c. Uji Titik Leleh Kristal
Kristal [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
Dimasukkan ke dalam pipa
kapiler
Pipa kapiler dimasukkan ke
dalam thiele
diamati dan dicatat suhu awal
meleleh dan suhu saat
meleleh seluruhnya
Hasil
Pengamatan
Langkah Kerja
d. Uji Spektrofotometer Visibel
Kristal [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
Disiapkan labu ukur 50 mL
yang sudah dibilas kloroform
Kristal [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
ditimbang sebanyak 0,055
gram
Dimasukkan ke dalam labu
ukur
Ditambah pelarut sampai
tanda batas
Larutan [Cr(Ur)6]Cl3
Dimasukkan ke kuvet 1
Disiapkan blanko
Diatur panjang gelombang
dari 600-700 nm
Hasil
Pengamatan
0,075
660
0,062
610
0,079
670
0,055
620
0,082
680
0,043
630
0,092
690
0,031
640
0,081
700
0,028
650
0,071
24
Perhitungan
26
27
28
Menentukan Persentase
Rendemen
29
Menentukan Persentase
Kesalahan
30
31
Menentukan Konsentrasi
Larutan Kristal
[Cr(Ur)6]Cl3.3H2O UV-VIS
32
33
Menghitung Absortivitas
Molar
34
Pembahasan
37
Uji Kelarutan
40
Uji Morfologi
Pelarut
Morfologi Kristal
Uji Morfologi
dan Titik Leleh
Uji Titik Leleh
Suhu pertama kristal
meleleh adalah 161C
41
Uji UV-VIS
Panjang
gelombang
(nm)
Absorbans
i
600
0.075
610
0.079
620
0.082
630
0.092
640
0.081
650
0.071
660
0.062
670
0.055
680
0.043
690
0.031
700
0.028
Amax
42
Vibrasi (cm)
Urea
[Cr(Ur)6]Cl3.3H2O
N-H
3363,6-3448,5
3193,9-3456,2
C=O
1617,8-1666,4
1486,7-1635,5
C-N
1164,9
1164,9
43
Struktur [Cr(urea)6]Cl3.3H2O
44
C-N
N-H
C=
O
45
N-H
C=
O
C-N
46
Faktor Kesalahan
47
Kesimpulan
Melalui
Praktikum
Sintesis
dan
Karakterisasi [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O diperoleh
Kristal [Cr(Ur)6]Cl3.3H2O berwarna hijau.
Massa kristal, yaitu 3,3372 gram dengan
persentase
randemen
31,01%
dan
persentase kesalahan 68,99%. Berdasarkan
uji titik leleh didapat rentang suhu titik leleh
[Cr(Ur)6]Cl3.3H2O adalah 1610C 1690C
sedangkan pada handbook adalah 1610C
1620C.
48
Terima Kasih
Ada
Pertanyaan?
49