Вы находитесь на странице: 1из 15

Manusia Sebagai Makhluk Budaya

1. Pengertian Budaya dan Kebudayaan


a. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan

dari

diri

manusia

sehingga

banyak

orang

cenderung

menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha


berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang
dipelajari, mengacu pada pola-pola perilaku yang ditularkan secara sosial,
yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu (Keesing).
b. Pengertian Kebudayaan
Pengertian kebudayaan ditinjau dari bahasa sansakerta budhayah
(jamak), budi atau akal. Jadi kebudayaan adalah hasil akal manusia untuk
mencapai

kesempurnaan

seorang

antropolog

E.B.Tylor

mengartikan

kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks yang didalamnya terandung ilmu


pengetahuan serta yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Atau
diartikan pula segala sesuatu yang diciptakan manusia baik materi maupun
non material melalui akal. Budaya itu tidak diwariskan secara generative
(biologis) tapi melalui belajar.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sehingga

kebudayaan dapat diartikan sebagai sesuatu karya manusia yang lahir melalui
proses belajar.
2. Unsur-Unsur Kebudayaan
Budaya mempunyai tiga unsur yang berada dalam diri manusia dan saling
melengkapi satu sama lain dalam satu kesatuan kebudayaan seutuhnya. Unsurunsur tersebut adalah sebagai berikut.
a. Cipta, adalah akal pikiran yang di milik oleh manusia, sehingga dengan akal
pikiran tersebut manusia dapat berkreasi menuangkan segala ide yang non
kebendaan.
b. Rasa, adalah tanggapan atau reaksi perasaan ketiak melihat ataupun
mendengar sesuatu satu bentuk karya, tanggapan ini dapat berupa kepuasan,
keterangan, kekaguman, kesedihan, ketidakpuasan dan sebagainya.
c. Karsa, adalah kehendak, dorongan atau motivasi yang lahir dari hasrat
seseorang.
Ketiga unsur inilah yang mendasari manusia berbudaya, dengan adanya
unsur-unsur tersebut dalam diri manusia maka dapat di katakan bahwa manusia
adalah makhluk yang senantiasa memiliki kebudayaan. Antara manusia dan
masyarakat serta kebudayaan ada hubungan erat. Tanpa masyarakat, manusia dan
kebudayaan tidak mungkin berkembang layak. Tanpa manusia tidak mungkin ada
kebudayaan, tanpa manusia tidak mungkin ada masyarakat.
C. Kluckhohn d dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture
mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu:
1. Sistem Religi (Sistem kepercayaan)
Meruakan produk manusia sebagai homo religious. Manusia yang meiliki
kecerdasan piiran dan perasaan lhur, tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya
terdapat kakuatan lain yang maha besar. Kerena itu manusia takut, sehingga
meyembahnya dan lahilah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Mausia sadar bahwa
tbuhnta

lemah,

namun

memiliki

akal,

maka

disusunlah

organisasi

kemayarakatan

dimana

manusia

bejerja

sam

untuk

meningkatkan

kesejahteraan hidupnya.
3. Sistem Pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat
diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain.
Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian
menyampaikannya

kepada

orang

lain

melalui

bahasa,

meyebabkan

pemgetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan,


maka penyebaranya dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat
kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari
pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tanggannta yang dapat
memengang

sesuatu

dengan

erat,

manusia

dapat

membuat

dan

mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih


mampu mencukup kebutuhannya daripada binatang.
6. Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia
pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian
disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan dan akhirnya menjadi bentuk
bahasa tulisan.
7. Kesenian
Mrupakan hasil dari manusia sebgai homo aesteticuc. Setelah manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk
dipuaskan. Manusia buka lagi semata-mata memenuhi kbutuhan isi perut saja,
mereka juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang
semuanta dapat dipenuhi melalu kesenian.

3. Manusia Sebagai Makhluk Budaya

Manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaaan merupakan obyek


yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan dan
setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya.
Makhluk budaya artinya makhluk yang berkemampuan melakukan hal-hal
yang positif, menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab.
Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk
menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi
kesempurnaan hidupnya. Untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki
ilmu pengetahuan, tekhnologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang tinggi
(tata nilai budaya) sebagai suatu kesinambungan yang saling bersinergi.
4. Nilai-Nilai Kebudayaan
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam
dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang
mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan
karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku
dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
a. Etika
Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yang berarti
adat kebiasaan atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan
perilaku yang baik .
Etika (kesusilaaan) lahir karena kesadaraan akan adannya nalurisolidaritas

sejenis

pada

makhluk

hidup

untuk

melestarikan

kehidupannya,kemudian pada manusia etika ini menjadi kesadaran sosial,


memberi rasa tanggungjawab dan bila terpenuhi akan menjelma menjadi rasa
bahagia.(A.A Djelantik,Estetika Sebuah Pengantar.hal-4).
Pada manusia yang bermasyarakat etika ini berfungsi untuk
mempertahankan kehidupan kelompok dan individu. Pada awalnya etika
dikenal pada sekelompok manusia yang sudah memiliki peradaban lebih

tinggi. Terdapat proses indrawi yang diperoleh secara visual dan akustik
(instrumental).
b. Estetika
Estetika adalah ilmu yang menelaah dan membahas aspek-aspek
keindahan sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan
cara

membandingkannya

dengan

menggunakan

penilaian

perasaan.

Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga terkandung estetika di


dalamnya. Jika etika menyangkut analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab, estetika membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Manfaat nilai etika dan estetika kebudayaan bagi kehidupan
masyarakat adalah menyadari bahwa mempertahankan dan menyelamatkan
kebudayaan suatu daerah atau bangsa harus diletakkan di paling awal . Dan
menjadikan nilai kebudayaan sebagai acuan untuk menempuh kehidupan
masa depan masyarakat, dengan terus melakukan kontekstualisasi dan
aktualisasi pada berbagai dinamika zaman.
c. Moral
Moral adalah kebiasaan berbuat baik. Orang dikatakan bermoral
apabila dapat mewujudkan kodratnya untuk berbuat baik, jujur, dan adil dalam
tindakannya.
Perilaku manusia berbudaya adalah perilaku yang dijalankan sesuai
dengan moral, norma-norma yang berlaku dimasyarakat, sesuai dengan
perintah di setiap agama yang diyakini dan hukum Negara yang berlaku.
Dalam berperilaku, manusia yang berbudaya tidak menjalankan sikap-sikap
atau tindakan yang menyimpang dari peraturan-peraturan baik berupa normanorma yang ada di masyarakat maupun hukum yang berlaku.
5. Problematika Kebudayaan
Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan
hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan, dan adanya budaya dari luar yang
teradang kita langsung menerima dan menerapkan pada diri dan kehidupan kita

tanpa berpikir panjang dengan resiko efek ke kebudayan kita sendiri. Ini lah
beberapa contoh problematika kebudayaan:
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena
adanya pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena
kuatnya

kepercayaan

sekelompok

orang

dengan

kebudayaannya

mengakibatkan mereka tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima
pemikiran-pemikiran dari luar walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik
daripada pemikiran mereka.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut
pandang.
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan
sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena
bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya
kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih
sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.
4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang
komunikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan
yang terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk menerima program-program
pembangunan.
5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian
rupa sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup
mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
6. Sikap etnosentrisme.

Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku


bangsa sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap
seperti ini akan memicu timbulnya pertentangan-pertentangan suku, ras,
agama, dan antar golongan.
7. Perkembangan IPTEK
Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah
gunakan oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk
menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, dan obatobatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak
disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.
8. Pewarisan Kebudayaan.
Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain,
sesuai atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat
saat sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut,
dan munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan.
9. Penolakan Budaya
Dalam suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang
hendak diwariskan oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai
dengan kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak
belakang dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima sekarang ini.
10. Perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara
lain

perubahan

akan

merugikan

manusia

jika

perubahan

itu

bersifat regress(kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa


berdampak buruk atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi,
berlangsung cepat, dan diluar kendali manusia.
11. Penyebaran kebudayaan.
Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa

menimbulkan

masalah,

masyarakat penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat


kuatnya budaya asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya yang
bersumber dari kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya
nilai-nilai budaya global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku
sebagian masyarakat Indonesia. Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme,

pragmatis, dan induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa


seperti rasa kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari
masyarakat Indonesia.
6. Perubahan Budaya
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai
dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang
hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia
terjadi oleh karena adanya hubugan antar kelompok manusia di dalam
masyarakat.
Perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok
manusia dengan kabudayaan tertentu dihadapkan pada unsure-unsur suatu
kebudayaan asing yang berbeda seddemikian rupa, sehingga unsure-unsur
kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam
kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri.
Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide
yang dimiliki bersama oleh warga masyarakat, antara lain aturan-aturan, ormanorma yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera,
rasa keindahan (kesenian) dan bahasa.

Zaman sekarang, perubahan budaya

terjadi diakibatkan karena 2 hal yaitu globalisasi dan perkembangan IPTEK.


1. Globalisasi
Globalisasi budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke
seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat
hubungan sosial. Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang
dibantu oleh Internet, media budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri.
Konsumsi budaya bersama turut mendorong pertukaran barang dan kolonisasi
yang

menyebarkan

budaya

ke

seluruh

dunia.

Penyebaran

budaya

memungkinkan seseorang terlibat dalam hubungan sosial lintas negara dan


kawasan. Penciptaan dan perluasan hubungan sosial seperti ini tidak terlihat di
tingkat material. Globalisasi budaya melibatkan pembentukan norma dan
pengetahuan bersama yang sesuai dengan identitas budaya mereka, baik

individu atau kelompok. Globalisasi budaya terus meningkatkan keterkaitan


penduduk dan kebudayaan di dunia.
Budaya barat yang masuk ke Indonesia menimbulkan multi efek.
Perkembangan teknologi dan masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa
disadari secara perlahan telah menghancurkan kebudayaan bangsa Indonesia.
Rendahnya pengetahuan menyebabkan akulturasi kebudayaan yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam kebudayaan bangsa
Indonesia. Masuknya kebudayaan barat tanpa disaring oleh masyarakat dan
diterima secara mentah atau apa adanya, mengakibatkan terjadinya degredasi
yang sangat luar biasa terhadap kebudayaan asli. Ciri-ciri terjadinya
globalisasi terhadap kebudayaan, yaitu:
a. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
b. Penyebaran prinsip multi kebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan
akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya
c. Berkembangnya turisme dan pariwisata
d. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain
e. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain
lain
f. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia
FIFA.
g. Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
h. Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media
massa
Berikut merupakan proses-proses perubahan sosial budaya yang
sering terjadi dalam kehidupan masyarakat.
1) Akulturasi
Akulturasi

adalah

pertemuan

unsur-unsur

dari

berbagai

kebudayaan yang berbeda yang diikuti dengan pencampuran unsur-unsur


tersebut. Misalnya proses pencampuran dua budaya atau lebih yang saling
bertemu dan saling memengaruhi.
2) Asimilasi

Asimilasi adalah suatu proses penyesuaian atau peleburan sifatsifat asli yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan latar belakang
budaya yang berbeda-beda.
3) Sikap meniru
Meniru perilaku orang yang dianggap baik seperti idola baik dari
perilaku hidp maupun perilaku berbusana.
4) Sekularisme
Sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip
moral alamiah dan terlepas dari agama-wahyu atau supranaturalisme.
Merupakan Ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi harus
berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Dalam kajian keagamaan,
masyarakat dunia barat pada umumnya di anggap sebagai sekular.
Globalisasi menimbulkan banyak pengaruh terhadap kehidupan
bangsa. Berikut ini merupakan dampat positif dan negatif globalisasi
1. Dampak Positif

Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan

Mudah melakukan komunikasi

Cepat dalam bepergian

Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran

Memacu untuk meningkatkan kualitas diri

Mudah memenuhi kebutuhan

Pertukaran budaya mudah dan relatif cepat

2. Dampak Negatif

Lenyapnya identitas cultural nasional dan local

Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri.

Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme

Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.

Informasi yang sampai tidak mengalami tahap penyaringan

Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk

3. Perkembangan IPTEK
Hommes mengemukakan bahwa, informasi IPTEK yang bersumber
dari sesuatu masyarakat lain tak dapat lepas dari landasan budaya masyarakat
yang membentuk informasi tersebut. Karenanya di tiap informasi IPTEK
selalu terkandung isyarat-isyarat budaya masyarakat asalnya. Selanjutnya
dikemukakan juga bahwa, karena perbedaan-perbedaan tata nilai budaya dari
masyarakat pengguna dan masyarakat asal teknologinya, isyarat-isyarat
tersebut dapat diartikan lain oleh masyarakat penerimanya.
Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan dalam
segala hal, untuk dapat memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan oleh
Allah SWT melalui alam ini. Sehingga dengan alam tersebut manusia dapat
membentuk suatu kebudayaan yang bermartabat dan bernilai tinggi. Namun
perlu digaris bawahi bahwa setiap kebudayaan akan bernilai tatkala manusia
sebagai masyarakat mampu melaksanakan norma-norma yang ada sesuai
dengan tata aturan agama. JJ. Hoeningman membagi kebudayaan dalam 3
wujud :
4. Gagasan

Kebudayaan

yang

berbentuk

kumpulan,

ide,

gagasan,nilai,norma, peraturan yang sifatnya abstrak.


5. Aktivitas (tindakan) : Wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat., sering disebut sebagai system sosial,
yaitu aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak,

bergaul

dengan

manusia

lainnya

menurut

pola-pola

tertentu.sifatnya konkret dapat diamati.


6. Artefak ( karya) : Wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda yang dapat diraba dan dilihat.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan penanda adanya
proses pembangunan yang sedang berlangsung, dan dapat mempengaruhi atau
meningkatkan tatanan hidup masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.
Perbaikan dan peningkatan kehidupan masyarakat dengan ilmu pengetahuan

dan teknologi (iptek) ini selanjutnya akan mengarah pada perubahan sosial
dan budaya. Sebelumnya perubahan-perubahan tersebut merupakan hal yang
wajar, namun pada beberapa hal, menimbulkan sikap pro dan kontra diantara
masyarakat.
Munculnya sikap pro dan kontra tersebut dipengaruhi oleh dampak
yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Perkembangan Teknologi Informasi yang sudah sedemikian pesatnya
sehingga sulit bagi kita untuk mengontrolnya. Dampak positif dan negatif
sudah pasti ada dan sudah sewajarnya kita mewaspadai . Dukungan teknologi
informasi, informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagi kepentingan,
dapat dishare/disebarluaskan dengan mudah, sehingga dapat dengan cepat
mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup hingga budaya suatu masyarakat,
bahkan perseorangan. kita terus diberikan dan dicekoki oleh perkembangan
teknologi yang secara terus-menerus meningkat, sehingga kita tidak dapat
memfilter mental.
Dampak positif teknologi informasi adalah perubahan tata nilai dan
pola berpikir, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan tingkat
kehidupan

yang

lebih

baik.

Beberapa

hal

dibwah

ini

Seperti

a. Kemajuan dibidang pendidikan denga berkembangnya kesempatan belajar


serta bertambahnya tenaga ahli dan terampil.
b. Munculnya bentuk-bentuk integrasi formal

di

bidang

politik,

pemerintahan, hokum dan ekonomi.


c. Kemudahan komnikasi dan transportasi sehingga masyarakat yang tempat
tinggalnya berjauhan dapat bertemu dan berbicara setiap saat dengan
mudah.
d. Etos kerja tradisional komnikasi yang hanya menggantungkan diri kepada
nasib berubah menjadi etos kerja yang dinamis, ulet, optimis, dan
terencana.
Selain itu, adanya perkembangan teknologi informasi secara modern
sekarang ini bisa dilihat dari cara berpikir masyarakat yang rasional. Cara

berpikir masyarakat yang rasional diakibatkan karena dengan adanya


perkembangan teknologi informasi, masyarakat dapat dengan mudah
memperoleh informasi dari segala sumber dengan cepat dan mudah. Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih
mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju dalam
meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan sekarang ini.
Adapun dampak negatif yang timbul dari perkembangan teknologi
seperti berikut :
a. Unsur-unsur adat makin memudar, terutama yang berhubungan dengan
religi dan kepercayaan.
b. Ikatan kerabat dan keluarga luas semakin melemah dan bergeser hanya ke
keluarga inti.
c. Pengethuan tradisional, misalnya pengobatan tradisional, semakin
terlupakan
d. Moral masyarakat mengalami degradasi karena orang akan begitu mudah
memproduksi barang dan jasa tanpa memikirkan efek negative nya
e. Budaya asing semakin mudah masuk sehingga dapat melunturkan
kecintaan terhadap budaya lokal.
Kemajuan IPTEK adalah dampak positif dari globalisasi dalam bidang
Teknologi, namun ini sedikit banyak membawa dampak negatif bidang Sosial
Budaya yang diantaranya melahirkan gaya hidup baru seperti berikut
1. Individualisme
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka
merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang
mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.

2.

Pragmatisme
Pragmatisme adalah sikap yang menilai sesuatu dari untung ruginya bagi
diri sendiri. Padahal menolong tanpa pamrih adalah pelajaran dasar dalam
bermasyarakat. Tapi semakin majunya jaman, menyebabkan lunturnya
nilai-nilai

gotong

royong

dan

tolong-menolong

dalam

hal-hal

kebaikan.Individu lebih mengarahkan pada kegiatan yang menguntungkan


dirinya saja. Dalam hal ini, tentu seseorang akan menolong seseorang
lainnya jika ada maunya atau diberi upah yang besar.
3. Matrialistisme
Paham dimana masyarakat memandang segalanya dari segi materi. Orang
yang memiliki jabatan dan harta yang melimpah pasti akan lebih dihargai
oleh masyarakat sekitarnya, walaupun orang tersebut tidak memiliki
intelektual yang bagus. Sebaliknya, orang yang memiliki intelektual tinggi
tetapi tidak memiliki harta dan jabatan maka orang tersebut akan selalu
direndahkan.
4. Konsumerisme
Paham yang menjadikan

seseorang

atau

kelompok

melakukan

proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara


berlebihan atau tidak sepantasnya secara berkelanjutan.
5. Hedonisme
Hedonisme menurut Pospoprodijo (1999:60) adalah kesenangan atau
(kenikmatan) adalah tujuan akhir hidup dan yang baik yang tertinggi.
Namun, kaum hedonis memiliki kata kesenangan menjadi kebahagiaan.

Daftar Pustaka
Admin. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Sosial-Budaya. 9 Februari 2009.
(http://globalisasi-sosial-budaya.blogspot.co.id/, diakses 6 Mei 2016)
Akbar, Muhammad. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya di Indonesia. 13
Desember 2014. (http://akbaar3.blogspot.co.id/2014/12/pengaruh-globalisasiterhadap-budaya-di.html, diakses 4 Mei 2016)
Rieffraff, Arief. Makalah ISBD Manusia Sebagai Makhluk Budaya. 23 Maret 2015.
(http://rieffraff.blogspot.co.id/2015/03/makalah-isbd-manusia-sebagaimakhluk.html, diakses 4 Mei 2016)
Yusmarina, Riani. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA. 27 Maret 2015.
(http://26inggris2brianiyusmarina.blogspot.co.id/2015/03/normal-0-falsefalse-false-en-us-x-none.html, diakses 4 Mei 2016)

Вам также может понравиться