Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB. I
PENDAHULUAN
PT. RAYACONSULT
Spesifikasi Teknis
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Embung adalah salah satu bangunan irigasi yang berfungsi
menampung air hujan untuk persediaan suatu desa atau dusun di
musim kering. Selama musim kering, air akan dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan penduduk, ternak dan kebun.
Dimusim hujan embung biasanya tidak beroperasi karena air di luar
embung mencukupi ketiga kebutuhan di atas. Oleh karena itu pada
setiap akhir musim hujan sangat diharapkan kolam embung dapat
terisi penuh air sesuai desain.
Dari uraian di atas maka dapat dipastikan bahwa konstruksi
embung harus direncanakan dengan standar mutu tertentu sehingga
dapat menjawab fungsi dan manfaat yang diharapkan. Standar
yang dimaksud adalah penggunaan material, dimensi bangunan,
stabilitas konstruksi, operasional dan pemeliharaan.
Penetapan standar sangat berpengaruh terhadap metode pelaksanaan
pekerjaan, metode pengawasan, penggunaan peralatan, waktu
pelaksanaan dan pada akhirnya bermuara pada besarnya biaya
pelaksanaan pekerjaan. Standar yang dimaksud dalam perencanaan
ini disebut dengan nama Spesifikasi Teknik.
Kaitannya dengan pelelangan pekerjaan maka spesifikasi teknik
sangat dibutuhkan dalam menentukan harga satuan setiap jenis
pekerjaan karena dalam spesifikasi teknik tersirat
metode
pelaksanaan yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan. Relevan
dengan uraian di atas maka dalam pekerjaan fisik pembangunan
embung kecil disertakan spesifikasi teknik yang diperlukan.
1.2 Maksud Dan Tujuan
Maks
ud
Memenuhi persyaratan administrasi sebagaimana yang
tertuang dalam KAK.
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
BAB 2 SPESIFIKASI
2.1 Umum
2.1.1Spesifikasi Dasar
Kecuali ditentukan lain, bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Spesifikasi lain mungkin dapat
disubstitusikan atas ketetapan Direksi.
Kontraktor harus menyediakan sekurang-kurangnya satu salinan
Standar Nasional Indonesia yang ditentukan dalam spesifikasi atau
standar lainnya yang disetujui untuk bahan yang disuplai atau
hasil-hasil pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan. Standar
tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan dan
penggunaan oleh direksi.
Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci atau
tidak dicakup oleh Standar Nasional atau Standar lain yang telah
disetujui haruslah bahan dan hasil pekerjaan semacam untuk kelas
satu. Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan
yang dipesan atau dimasukkan untu digunakan dalam pekerjaan
cocok untu maksud tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini
menentukan.
2.1.2Tenaga Kerja
Kontraktor
diwajibkan
menyediakan
tenaga
kerja
yang
bertanggung jawab dan terampil dalam bidang-bidang keahlian
yang dibutuhkan oleh pekerjaan serta dalam jumlah yang memadai
untuk menyelesaikan volume pekerjaan sesuai jadwalnya.
Daftar dari tenaga kerja ini beserta kualifikasinya, terutama tenaga
kerja inti, harus diserahkan kepada direksi sebelum memulai
pekerjaan, dan penggantian tenaga kerja inti harus dilaporkan
kepada Direksi. Kontraktor juga diwajibkan untuk mengikutsertakan
dan memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
2.1.3Peralatan
Kontraktor harus menyediakan alat-alat kerja/bantu dalam kondisi
yang baik dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan agar
dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Alat-alat ini
harus dibuat daftarnya dan diserahkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan sebaelum memulai seluruh pekerjaan.
Bila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan dan hal ini
menurut Direksi disebabkan karena kurangnya jumlah tenaga kerja
atau peralatan atau kurang memenuhi syaratnya dari beberapa
pekerja dan peralatan, maka Direksi berhak memerintahkan
Kontraktor untuk menambah atau mengganti tenaga kerja dan
peralatan tersebut.
2.2 Pekerjaan Persiapan
Yang
termasuk
dalam
Pekerjaan
Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas
Pekerjaan Umum
TA. 2015
Spesifikasi Teknis
Persiapan adalah :
Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Pekerjaan Sosialisasi dan Dokumentasi
Pembuatan Papan Nama Proyek
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
2.2.7Pelaporan
Kontraktor harus menyiapkan dan memasukkan laporan harian,
mingguan, bulanan, gambar kerja, gambar terbangun dalam jumlah
yang sesuai dengan penawaran.
2.2.8Keamanan dan Keselamatan Kerja
Kontraktor harus memasukkan biaya fasilitas pengobatan,
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan dan pengobatan lainnya dalam perhitungan berupa
overhead.
2.3 Pekerjaan Tanggul
Yang termasuk dalam pekerjaan
tanggul adalah :
Pekerjaan pembersihan dan pengupasan,
Pekerjaan galian pondasi,
Pekerjaan galian tanah dan timbunan tanah kedap air
termasuk perataan dan pemadatan,
Pekerjaan penghamparan top soil,
Pekerjaan membuang kelebihan hasil galian,
Pekerjaan mendatangkan tanah timbunan dari borrow area.
2.3.1Pembersihan dan pengupasan
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
d.
Spesifikasi Teknis
Material
.
1
Tanah
Inti
2
3
Lempung
Tanah pilihan
Tanah
embung
Filter
Timbunan
Setempat
B.
air
Min. Kohesi
Fungsi
(C)
33,24 KPa
tubuh
Min. Phi ()
17
20,59 KPa
Menyesuaika
25 o
Menyesuai
kan
Max. Rembesan
(K)
10 -5
Menyesuaikan
Menyesuaikan
Kadar
Kadar air bahan timbunan harus dijaga merata pada setiap
lapisan. Kadar air bahan timbunan tidak boleh melebihi batas
yang disyaratkan, yaitu pada batas 3% di bawah atau di atas
kadar air optimum standar proctor. Kepadatan tanah timbunan
minimal 95% kepadatan kering maksimum standar proctor. Jika
kadar air terlalu tinggi, Kontraktor harus mengendalikannya
kepada
batas
yang
disyaratkan.
Semua
biaya
penyiraman/pengeringan menjadi tanggungan Kontraktor.
C.
Penghamparan
Sebelum penghamparan dilakukan, lokasi harus dibersihkan dari
material yang bisa membusuk dan dipadatkan terlebih dahulu
dengan alat pemadat mekanis dan dilakukan uji permeabilitas
-5
dengan koefisien minimal (K) = 1e10 . Prosedur pemadatan sama
dengan pemadatan untuk pekerjaan timbunan.
Bahan timbunan harus dihampar merata dengan ketebalan tidak
boleh melebihi
25 cm setelah dipadatkan atau sesuai dengan hasil uji kepadatan
untuk timbunan. Kerikil dengan diameter > 1,5 cm harus dibuang.
Sebelum melakukan penghamparan untuk lapisan berikutnya,
permukaan tanah harus digaruk sampai kedalaman yang lebih
besar dari retak-retak tanah yang ada dan paling tidak samapi
kedalaman 0,15 m. kadar air dari tanah yang dikeruk harus dijaga
secara baik.
Kontraktor harus membuat sistim drainase yang baik atas petunjuk
Direksi terutama pada waktu hujan dengan biaya sendiri. Pemadatan
setiap lapisan harus sistimatis dan menerus sedemikian rupa
sehingga setiap bagian dapat dipadatkan dengan alat pemadat yang
memadai, sejajar dengan arah tubuh embung.
Setiap pekerjaan yang telah diterima oleh Direksi akan diukur di
3
lapangan untuk mendapatkan persetujuan dan pembayaran dalam m
Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas
Pekerjaan Umum
TA. 2015
Spesifikasi Teknis
pekerjaan.
Direksi berhak untu memberhentikan sementara pekerjaan
penimbunan akibat mutu pekerjaan yang tidak memenuhi syarat atau
keadaan cuaca yang tidak memungkinkan dan Kontraktor tidak
berhak menganjukan penambahan biaya.
Direksi akan menilai mutu pemadatan. Apabila dinilai kurang, Direksi
berhak memerintahkan
untuk
memadatkan
kembali
tanpa
tambahan
biaya.
Jenis
alat pemadat yang digunakan adalah
Vibrator Path Foot Roller dengan berat minimal 10 ton atau dapat
juga menggunakan alat lain sesuai hasil uji tes pemadatan.
Kontraktor diperbolehkan mengajukan alternatif alat pemadat lain
dan akan dibuktikan dengan melakukan percobaan pemadatan
lapangan. Persetujuan akan diberikan oleh Direksi berdasarkan hasil
pengujian kepadatan lapangan.
2.3.4Pekerjaan Penghamparan Top Soil
Pekerjaan ini berkaitan erat
dengan poin
1.3.1.g yakni
memanfaatkan material hasil stipping
terpilih
yakni
yang
dianggap layak oleh Direksi untuk dijadikan bahan timbunan top
soil. Penghamparan dilakukan pada seluruh bagian permukaan
tanggul guna memungkinkan rumput dapat tumbuh dengan mudah.
Proses pemadatan sebagaimana yang tertuang dalam point 1.3.3.
Pengukuran dan pembayaran sesuai dengan yang dimaksud dalam
2
Daftar Kuantitas dan Harga dengan satuan m .
2.3.5Pekerjaan membuang kelebihan hasil galian
Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap
bahan galian yang tidak disetujui oleh Direksi sebagai material
timbunan, harus dibuang ke luar dari lokasi kolam embung ke
tempat yang ditunjuk oleh Direksi dan diratakan oleh Kontraktor.
3
Kuantitas pekerjaan ditentukan menurut satuan pengukuran m
dan sesuai dengan harga yang tercantum di dalam Daftar kuantitas
dan harga.
2.3.6Pekerjaan mendatangkan tanah timbunan dari borrow area
Pekerjaan timbunan tanah untuk konstruksi tubuh embung dapat
diambil dari lokasi borrow area yang telah ditentukan. Bagian ini
berkaitan dengan point 1.3.1, Pembersihan dan Pengupasan dan
point 1.2.6, Jalan Masuk serta poin 1.3.3, Galian Tanah dan
Timbunan Tanah Kedap Air Termasuk Perataan dan Pemadatan.
Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaan tanah harus
dikupas dari tanaman-tanaman termasuk akar-akarnya. Apabila
diperihtahkan direksi, tanah harus dikupas sampai kedalaman 0,25m
dan untuk sementara ditimbun di sekitar lokasi pengambilan.
Setelah selesai penggalian, Kontraktor harus meninggalkan
daerah
kerja
dalam keadaan rapi samapi memuaskan Direksi
termasuk semua pekerjaan tanah yang diperlukan untuk mencegah
penggenangan air di daerah tersebut.
Selanjutnya, Kontraktor harus menggali, mengangkut memadatkan
dan membentuk bahan-bahan timbunan tersebut seperti yang
diharuskan dalam poin-poin di atas. Satuan pengukuran yang
Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas
Pekerjaan Umum
TA. 2015
Spesifikasi Teknis
3
Spesifikasi Teknis
Pasir
Kualitas pasir yang dipakai untuk pasangan batu harus sama
dengan yang disyaratkan yaitu :
a. Berat jenis antara 2,50 2,65
3
ton/m .
b. Modulus kehalusan 2,30
3,20 c. Kadar lumpur <
5%.
Dengan batasan di atas, pasir haruslah mempunyai gradasi
yang
baik
dan kekerasan yang memungkinkan untuk
menghasilkan mortar yang baik.
B.
Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus Portland Cement
dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi SNI NI-8 dan pasal 3.2 NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh Pemerintah
Indonesia. Tipe semen yang lain dapat digunakan untu keperluan
khusus jika diperintahkan oleh Direksi. Kontraktor harus
menyediakan contoh semen yang berada digudang lapangan atau
dari pabrik yang dapat diusulkan Direksi untuk di tes. Semen lain
yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau
seluruhnya harus ditolak dan Kontraktor harus memindahkan ke
luar daerah pekerjaan.
C.
Air
Air yang dipakai untuk membuat dan merawat mortar harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
Standar Nasional Indonesia (NI-3
PUBI) serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahanbahan yang bisa mengotori air dalam jumlah berapa saja yang
dapat :
a.
Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen
yang melebihi dari
30 menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus
lebih dari 20%
apabila dites sesuai standar ASHTON T26.
b. Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran
permukaan mortar yang sedang mengeras.
c.
Menunjukan reaksi
agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik,
larutan bahan organik tidak lebih dari 500 bagian untuk tiap satu
juta bagian dalam berat.
D.
Pelaksanaan Pasangan
Batu
Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah
Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas
Pekerjaan Umum
TA. 2015
Spesifikasi Teknis
Persiapan
a. Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan
sesuai dengan poin
1.4.1 di atas.
b. Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada gambar,
dasar pondasi untuk struktur dinding harus tegak lurus
atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka dari
dinding. Untuk struktur lain, dasar pondasi harus mendatar
atau bertangga yang juga horisontal.
2.
Batu
a.
Pemasangan
3.
Penempatan Adukan
a. Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi
sampai merata dan dalam waktu yang cukup sehingga untuk
memungkinkan penerapan air mendekati titik
jenuh.
Landasan yang akan menerima setiap batu juga
harus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan (1pc :
3 psr) harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan
dengan batu yang akan dipasang.
b. Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm
sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk
menjamin bahwa seluruh rongga antara batu yang dipasang
terisi penuh.
c. Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada
suatu waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang
pada adukan baru yang belum
mengeras.
batu
Pemerintah
Provinsi Bilamana
Bengkulu Dinas
Pekerjaan Umum
TA. 2015
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
Batu
Batu untuk bronjong haruslah terdiri dari batu kali atau batu
gunung atau batu belah atau batu karang. Batu-batu yang
digunakan memiliki ukuran minimal 15 cm dan maksimal 30 cm.
D. Pelaksanaan
a. Persiapan.
Galian harus memenuhi ketentuan dimensi seperti
gambar rencana.
Seluruh permukaan yang disiapkan harus disetujui oleh Direksi
Pekerjaan sebelum dilakukan penempatan bronjong.
b. Penempatan Bronjong.
Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk
memperoleh bentuk serta posisi yang benar dengan
menggunakan batang penarik atau
ulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke dalam kawat
bronjong. Sambungan antar keranjang haruslah sekuat
seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus
menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan
kerangka bronjong antar segi enam tepi paling sedikit satu
lilitan. Paling sedikit
15
cm
kawat
pengikat
harus
ditinggalkan
sesudah
pengikatan
terakhir
dan
dibengkokkan ke dalam keranjang.
Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh
kepadatan maksimum dan rongga seminimal mungkin.
Bilamana tiap bronjong telah
diisi setengah dari tingginya, dua kawat pengaku horisontal
Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas
Pekerjaan Umum
TA. 2015
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
dibuat.
Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di
lapangan, jika dibutuhkan Direksi. Pada waktu pengecoran,
tulangan harus bersih dan bebas dari kerusakan, sisik gilingan
yang lepas dan karat. Batang-batang yang telah menjadi
bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk
dipakai tanpa persetujuan Direksi.
Baja tulangan dan bahan logam lainnya perlu disimpan
ditempat aman dan bebas dari pengaruh luar yang dapat
menurunkan kualitasnya. Tempat penyimpanan harus diketahui
dan mendapat persetujuan Direksi.
C.
Spesifikasi Teknis
persetujuan Direksi
dan
harus
dilaksanakan di
bawah
pengawasan seorang mandor
yang
berpengalaman. Harus
diperhatikan sehingga pada waktu pembukaan acuan tidak
terjadi goncangan yang dapat menyebabkan pembalikan
tegangan beton. Ketika Direksi berpendapat bahwa usul
Kontraktor untuk membuka acuan belum pada waktunya baik
berdasarkan perhitungan maupun cuaca atau dengan alasan
lainnya, maka ia dapat memerintahkan Kontraktor untuk menunda
pembukaan acuan dan Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian
atas penundaan tersebut.
Perancah.
Tiang-tiang perancah harus dipasang diatas papan kayu yang
kokoh harus mudah disetel dengan baji. Tiang perancah boleh
mempunyai paling banyak satu sambungan yang tidak disokong
ke arah samping. Bambu tidak boleh digunakan untuk tiangtiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan terutama tehadap
berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama
pengecoran. Seperti akibat getaran alat penggetar, berat
pekerja dan lain-lain.
D. Pekerjaan Finishing.
Untuk pekerjaan perapihan permukaan beton dibedakan dua
jenis, sebagaimana diuraikan berikut :
Penyelesaian kasar (formwork
type F1)
Penyelesaian kasar dari beton adalah penyelesaian yang
dihasilkan oleh cor yang menggunakan cetakan dari kayu
yang digergaji baik dan disambung- sambung dengan tajam
dan siku. Permukaan beton dengan penyelesaian kasar
harus bebas dari tonjolan tetapi tetap agak kasar dan
dengan tanda- tanda dari sambungan, mata kayu masih
tampak. Permukaan beton yang tanpa acuan dan ditentukan
dengan penyelesaian kasar, harus digaruk rata dengan kayu
lis tetapi dengan mutu yang sama seperti muka beton yang
diacu dan dengan penyelesaian kasar.
-
Spesifikasi Teknis
amplas
sampai
halus.
Pekerjaan menggosok harus
dilakukan setelah beton cukup keras agar tidak terjadi
timbulnya air dengan butiran halus dipermukaan. Muka
beton tidak boleh diperbaiki tanpa ijin Direksi sesudah
dibongkar cetakannya. Kecuali ditunjuk paa gambar, maka
sudut-sudut tajam harus dibuat tumpul dengan ukuran 2 cm
x 2 cm.
-
E.
Mutu
Beton
(Kg/cm
2)
175
125
Ukuran
maks.
Aggre
gat
(mm)
Berat
min PC
tiap m3
(kg)
20
380
40
270
Estimasi
W/C
ratio
(Kg)
0,50
0,56
Pemakaian
Bak
distribusi
Lantai kerja
Sumber : PBI 71
Perbandingan Campuran
Kontraktor harus menentukan perbandingan bahan untuk beton
sesuai dengan kelasnya sampai mendapat persetujuan Direksi.
Penentuan perbandingan di atas harus sesuai dengan petunjuk
Standar Nasional Indonesia PBI 71, NI-2, dengan minimum semen
yang dipakai sesuai kelas mutu beton pada poin E, kecuali
ditentukan lain oleh Direksi. Kontraktor tidak boleh merubah
perbandingan atau sumber bahan yang sudah disetujui tanpa
persetujuan dari Direksi terlebih dahulu.
Persetujuan dari Direksi tentang campuran yang diusulkan tidak
akan diberikan sebelum Kontraktor mengadakan percobaan
campuran dengan pengujiannya untuk tiap kelas mutu beton
dan telah menyerahkan keterangan lengkap hasil percobaan
tentang mutu pekerjaan (faktor keadaan dan slump), kekuatan
dan berat jenis kepada Direksi untuk persetujuan. Kontraktor tidak
boleh memulai pekerjaan beton sebelum usulan campuran beton
tersebut disetujui oleh Direksi.
Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas
Pekerjaan Umum
TA. 2015
Spesifikasi Teknis
G. Campuran Percobaan
Kontraktor harus membuat perbandingan campuran percobaan
untuk setiap kelas beton dengan memakai alat-alat yang sama
yang akan dipakai di lokasi pekerjaan. Campuran kontraktor akan
diizinkan bila kekuatan dari uji kubus yang diambil dari setiap
kelas beton memenuhi syarat-syarat spesifikasi untuk masingmasing kelas beton. Pembuatan contoh dan pengujian harus
memenuhi standar nasional Indonesia NI-2, PBI tahun 1971.
H. Pengujian Beton
Kontraktor harus melaksanakan pengujian beton menurut
prosedur yang digariskan, dalam NI-2, PBI 1971. Kontraktor harus
mengambil contoh beton untuk tes kubus dari campuran
percobaan dan dari tempat penuangan beton pada pekerjaan
kemudian
dirawat
seperlunya
danmenyerahkan
kepada
laboratorium yang disetujui untuk diadakan pengujian sesuai
diperintahkan.
Kubus-kubus harus dibuat dalam cetakan 15cm x 15cm x
seperti disyaratkan dalam NI-2, PBI 71. Jumlah kubus uji
sekitar 20 buah atau lebih untuk setiap bagian struktur
dengan volume beton cukup besar dansetiap kelas kekuatan
atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
15cm
beton
beton
beton
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan
acian,
Instalasi pipa pada boks stop kran, pipa dia. 1 1/4 dan
sambungan pipa.
Pekerjaan pemasangan plat penutup tebal 3 mm, gembok
dan engsel pada penutup boks intake.
A. Pekerjaan Galian Tanah Termasuk Perapihan
Spesifikasi pekerjaan ini mengacu kepada poin 1.3.3 penjelasan
tentang galian tanah.
B. Pekerjaan Timbunan Kembali Tanah Dan Dipadatkan
Pekerjaan ini mengacu kepada poin 1.4.2 penjelasan tentang
timbunan kembali dipadatkan.
C.
Spesifikasi Teknis
Pekerjaan acian
Spesifikasi untuk
kepada poin 1.4.5.
pekerjaan
ini
mengacu
F. Instalasi pipa pada boks stop kran, pipa dia. 1 1/4 dan
sambungan pipa.
Pipa harus diletakkan/dipasang sesuai gambar rencana atau
mengikuti pertimbangan Direksi apabila dipandang perlu adanya
penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi yang sesungguhnya.
Dalam hal ini instalasi sudah mencakup pemasangan instalasi,
asesoris serta berbagai kelengkapan yang diperlukan.
G. Pekerjaan pemasangan plat penutup tebal 3 mm,
gembok dan engsel pada penutup boks intake.
Pabrikasi plat penutup menggunakan dimensi yang tertera pada
gambar rencana. Sebelum dilakukan pemasangan, plat penutup
harus dicat dengan cat besi agar plat lebih tahan terhadap
bahaya korosi.
H. Pekerjaan Rabat Beton K 125 dan Beton Bertlang K 175
Spesifikasi untuk
kepada poin 1.5.5.
pekerjaan
ini
mengacu
L.
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi Teknis
Standar Nasional
Indonesia
Standar Nasional Indonesia berikut disediakan bersama dengan
standar lainnya. Semua perubahan pada tiap standar atau lainnya
harus dimasukan dalam daftar lampiran ini apabila perubahan
tersebut
berlaku
30
hari
sebelum
hari
pertama
penyerahan/pemasukan penawaran.
Standar Indonesia Judul
NI-2
Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971 (Indonesia Standar
for Reinforced Cocrete)
NI-3
Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di
Indinesia
NI-5
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia
(Indonesia Standar for Timber
Construction) NI-7
Peraturan Kapur Indonesia
(Indonesia Standar of Lime)
NI-8
Peraturan Portland Semen Indonesia
(Indonesia Standar for Portrland
Cement) NI-10
Peraturan Batu Merah Indonesia
(Indonesia Standar of Bricks)
NI-13
Peraturan Batu Belah Indonesia
(Indonesia Standar of Construction Stone)
NI-20
Peraturan Tras dan Semen Merah Indonesia
(Indonesia Standar of Brickdust Cement)
1055
(Indonesia Standar for Steel for
Buildingsand Bridges) PUBI-1982Persyaratan Umum Bahan
Bangunan Indonesia
(Indonesia Standard for Building Materials)
2.
Spesifikasi Teknis
275
302
443
639
709
812
822
890
903
913
1052
1201
1377
1387
1400
1452
1521
1722
1775
1881
2035
2451
2499
2521
2523
2524
2525-2527
2874
3100
3148
3416
3692
4164
Spesifikasi Teknis
4190
4232
4360
4395
4446
4449
4466
4483
4550
4604
4622
4772
5135
5328
5400
5911
CP 114
3.
Spesifikasi Teknis
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Spesifikasi teknik sangat dibutuhkan sebagai acuan dalam proses
pelelangan pekerjaan maupun dalam proses konstruksi embung kecil,
karena itu spesifikasi teknik selalu memuat dan menjelaskan hal-hal
yang berkaitan dengan jenis dan mutu material yang akan digunakan,
juga tersirat metode pelaksanaan yang akan dipakai
3.2 Saran
Sebaiknya spesifikasi teknik dipergunakan dalam proses pelelangan
maupun proses konstruksi.