Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
1. Pendahuluan
Pangan merupakan kebutuhan dasar
manusia yang pemenuhannya menjadi hak asasi
setiap rakyat Indonesia.Menurut Hariyadi
(2008), dengan semakin meningkatnya status
sosial dan pendidikan masyarakat, maka hal ini
mengakibatkan meningkatnya pula kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya mutu, gizi dan
keamanan pangan dalam upaya menjaga
kebugaran dan kesehatan masyarakat.
Banyaknya permasalahan pangan di
Indonesia, disebabkan rendahnya pengetahuan
cara mengolah makanan dan minuman secara
aman dan kurangnya kinerja bagian Quality
Control, serta kurangnya kontrol terhadap
kebersihan dan keamanan pangan.Untuk
memproduksi produk pangan yang aman
dikonsumsi, perlu menggunakan standarstandar keamanan pangan.Salah satu standar
keamanan pangan yang diakui di Indonesia
adalah Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP).HACCP merupakan suatu piranti
(sistem) yang digunakan untuk menilai bahaya
dan menetapkan sistem pengendalian yang
286
2.3 HACCP
HACCP dapat mengidentifikasi critical
control points (CCP) dalam sistem produksi
yang potensial dapat menurunkan mutu produk.
Titik-titik kritis ini harus dikontrol secara ketat
untuk menjamin mutu produk dan menjaga
287
No
1.
Aspek GMP
Lokasi
2.
Bangunan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Fasilitas Sanitasi
Pengawasan
proses
Karyawan
Label dan
keterangan
produk
Penyimpanan
Pemeliharan dan
program sanitasi
9.
Dokumentasi dan
pencatatan
10.
Pelatihan
Kategori
Mayor
Minor
Mayor
Mayor
Minor
Minor
Mayor
Minor
Mayor
Mayor
Serius
Mayor
Mayor
Minor
Mayor
Minor
Minor
Mayor
Keterangan:
Minor : Tingkat penyimpangan yang kurang serius dan tidak menyebabkan risiko terhadap kualitas
keamanan pangan produk
Mayor : Tingkat penyimpangan yang dapat menyebabkan risiko terhadap kualitas keamanan pangan produk
Serius : Tingkat penyimpangan yang serius yang dapat menyebabkan risiko terhadap kualitas keamanan
pangan produk dan segera ditindaklanjuti
288
2.
3.
Aspek SSOP
Kondisi/
kebersihan
permukaan yang
kontak dengan
makanan
Pencegahan
kontaminasi
silang
Kebersihan
pekerja
4.
Pelabelan dan
penyimpanan
yang tepat
5.
Pengendalian
kesehatan
karyawan
6.
Pemberantasan
hama
Penyimpangan
Sebagian besar pekerja
tidak menggunakan sarung
tangan
Umur Simpan
Distribusi
Penggunaan produk
Konsumen
KETERANGAN
Susu Pasteurisasi Dau
Fresh Milk
Susu segar murni sapi
perah
Pasteurisasi
dan
Homogenisasi
Botol plastik, gelas plastik
-Fisik : cair, rasa dan
aroma normal, netto 140cc
dan 200cc
-Kimia : kadar lemak
maks 2,8%, protein min
2,5%,
sukrosa
4,0%,
vitamin A, B, dan D,
kandungan logam
Pb
maks 1 ppm, Cu 2 ppm,
dan Ze ppm
-Biologi : Total bakteri
maks 1.000.000/ml
6
hari
dengan
penyimpanan
suhu
maksimal 4C, jika dalam
suhu ruang bertahan 4-5
jam
Menggunakan
transport
tank
yang
memiliki
pengatur suhu
Konsumsi langsung
Anak-anak hingga orang
tua
289
Susu Segar
O-1
O-2
I-1
O-3
0-4
O-5
O-6
Memanaskan susu
O-7
O-8
Memisahkan lemak
O-9
O10
Perasa
O11
Mencampur
012
Mengemas susu
Menyimpan
Simbol
Kegiatan
Operasi
Inspeksi
Penyimpanan
Jumlah
12
1
1
290
CCP
Batas Kritis
Pada tahap - Suhu susu segar
penerimaan yang
diterima
bahan baku maksimum 4C
dan transit - Pemanasan 72C
sementara
hingga
92C
di
awal selama 15 detik
produksi.
- Bakteri
patogen
maks 1x106 cfu/ml
(pers.1)
dimana:
dij = jarak antara titik pusat fasilitas i dan j
xi = koordinat x dari titik pusat fasilitas i
xj = koordinat x dari titik pusat fasilitas j
yi = koordinat y dari titik pusat fasilitas i
yj = koordinat y dari titik pusat fasilitas j
6. Momen perpindahan
Momen perpindahan merupakan perkalian
antara jarak perpindahan dengan frekuensi
perpindahan
Berikut ini salah satu contoh perhitungan
momen perpindahan dari tempat penerimaan
susu ke dum tank:
Kapasitas produksi
= 8000 liter
Jarak
= 4,8 meter
Kapasitas angkut
= 500 liter
Frekuensi perpindahan = 8000/500
= 40 kali perpindahan
Momen perpindahan = 40 x 4,8
= 192 meter/hari
Perhitungan momen perpindahan dalam
sistem produksi susu pasteurisasi pada tata letak
awal dapat dilihat pada Tabel 5.
Momen perpindahan dalam sistem produksi
susu pasteurisasi pada tata letak awal adalah
sebesar 1.365,9 meter per hari.
291
Stasiun Kerja
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Asal
Tempat
penerimaan
Susu
Dum tank
Plate cooler
Cooling bahan
baku
Transit tank
Plate heat
Exchanger
Homogenizer
Separator
Plate heat
exchanger II
Plate Cooler II
Pemberian rasa
Mesin Pengemas
Tujuan
Jarak
(m)
Kapasitas
Angkut
(liter)
Frekuensi
Perpindahan
Momen
(m/hr)
4,8
500
40
192
6,5
500
40
260
15
3000
45
6000
14
20
1000
160
2,5
3000
7,5
3000
6,5
1000
52
3000
12
1000
210
8
39
110,4
253,5
210
39
253,5
Dum tank
Plate cooler
Cooling bahan
baku
Transit tank
Plate heat
Exchanger
Homogenizer
Separator
Plate heat
exchanger II
Plate Cooler II
Pemberian rasa
13,8
Mesin pengemas
6,5
R. penyimpanan
6,5
produk jadi
TOTAL
1.365,9
292
293
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Stasiun Kerja
Jarak
Kapasitas
Frekuensi
(m) Angkut (liter) Perpindahan
Asal
Tujuan
Tempat
Dum tank
5,3
500
40
penerimaan susu
Dum tank
Plate cooler
3,5
500
40
Plate cooler
Cooling bahan
13
3000
3
baku
Cooling bahan
Transit tank
3,5
6000
2
baku
Transit tank
Plate heat
3,5
1000
8
exchanger
Plate heat
Homogenizer
1,8
3000
3
Exchanger
Homogenizer
Separator
2
3000
3
Separator
Plate heat
2,4
1000
8
exchanger II
Plate heat
Plate Cooler II
2
3000
3
exchanger II
Plate Cooler II
Pemberian rasa
15,3
1000
8
Pemberian Rasa Mesin pengemas
6,5
210
39
Mesin Pengemas R. penyimpanan
6,5
210
39
produk jadi
TOTAL
Momen
(m/hr)
212
140
39
7
28
5,4
6
19,2
6
122,4
253,5
253,5
1.092
294
Thaheer,
Hermawan.
(2005).
Sistem
Manajemen HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Points). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tjahja dan Darwin Kadarisman.(2006). Sistem
Jaminan Mutu Industri Pangan. Bogor: IPB
Press.
Wignjosoebroto, Sritomo. (2003). Tata Letak
Pabrik dan Pemindahan Bahan. Jakarta: Gama
Widya.
Daftar Pustaka
Badan Standarisasi Nasional (BSN). (1998).
Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik
Kritis
(HACCP)
Serta
Pedoman
Penerapannya.Standar Nasional Indonesia. SNI
01-4852-1998.
Hariyadi, Purwiyatno.(2008). Isu Terkini
Terkait dengan Keamanan Pangan.Makalah
dalam Pra-Widyakarya Nasional Pangan dan
Gizi IX, 9 Juni 2008.
Kementerian
Perindustrian
RI.
(2010).
Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia tentang Pedoman Cara Produksi
Pangan
Olahan
yang
Baik
(Good
Manufacturing Practices). Nomor: 75/MIND/PER/7/2012.
Prasetyono, A.Tjahjanto. (2000). Implementasi
GMP dan HACCP dalam Menunjang Quality
Assurance Industri Pangan.Jurnal Teknologi
Industri. Vol. IV No.3.
Siregar, Renata & Sukatendel, Danci. (2013).
Perancangan Ulang Tata Letak Fasilits Produksi
dengan Menerapkan Algoritma Blocplan dan
Algoritma Corelap pada PT. XYZ. Jurnal
Teknik Industri FT USU. Vol 1, No.1:35-44.
295
No
Tahapan Proses
Penerimaan susu
dari peternak
Transit
susu
sementara
di
DumTank
Pendinginan
di
Plate Cooler
Pendinginan
di
Cooling
Bahan
Baku
Transit
susu
sementara
di
Transit Tank
Pemanasan
Pemecahan lemak
Pemisahan lemak
Pemanasan
kembali
10
Pendinginan
plate cooler
11
Pemberian rasa
12
Pengemasan
13
Penyimpanan
di
Jenis Bahaya
P1
Apakah
ada
tindakan
pengendalian untuk bahaya yang
diidentifikasikan?
Ya : lanjut P2
Tidak : Bukan CCP
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
-
Decision Tree
P2
P3
Apakah tahapan dirancang secara spesifik
Apakah bahaya yang diidentifikasi
untuk mengurangi/ menghilangkan bahaya
dapat meningkat sampai melebihi
yang mungkin terjadi sampai tingkatan
batas?
yang dapat diterima?
Ya : lanjut P4
Ya : CCP
Tidak : Bukan CCP
Tidak : Lanjut P3
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
-
P4
Apakah tahap proses berikutnya
dapat menghilangkan/ mengurangi
bahaya yang teridentifikasi sampai
tingkatan yang dapat diterima?
Ya : Bukan CCP
Tidak : CCP
Ya
Ya
Ya
-
CCP/CP
CP
CCP
CP
CCP
CP
CP
CP
CP
CP
CCP
CP
-
296
Down
Down
LANTAI 2
20
21
15 m
10 m
22 m
8m
3m
9m
3m
Up
Up
13 m
26
24
10 m
37 m
Tempat wudhu
14 m
1
19
2
16
Up
11
14
14 m
10
12
4m
7
13
1,5 m
8m
7m
Ice Bank
15
8m
17
13 m
11
7m
LANTAI 1
3m
25
27
Up
14 m
21
21
15 m
15 m
5m
70 m
Down
LANTAI 2
18
31 m
297
Down
LANTAI 2
21
21
21
15 m
Down
21 m
10 m
9m
9m
3m
3m
Up
Up
25
3m
21
22
Up
14 m
20
23
13 m
24
26
27
16
19
Up
11
11
14
13
17
10
12
4m
7m
23 m
LANTAI 1
37 m
Tempat wudhu
Ice Bank
15
1,5 m
2m
8m
15 m
15 m
7m
8m
70 m
Down
LANTAI 2
18
31 m
298