Вы находитесь на странице: 1из 19

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

SATUAN ACARA PERKULIAHAN


MATA AJARAN
POKOK BAHASAN
SUB POKOK BAHASAN
WAKTU

: KONSEP DASAR KEPERAWATAN


: KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
: KOMUNIKASI TERAPEUTIK
: 15 MENIT

T.I.U. : SETELAH MENDAPATKAN PENGALAMAN BELAJAR


DALAM KELAS, MAHASISWA DIHARAPKAN MAMPU
MENERAPKAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN
BAIK DAN BENAR.
T.I.K. : SETELAH MENDAPATKAN PENGALAMAN BELAJAR
DALAM KELAS, DIHARAPKAN MAHASISWA DAPAT :
1.
MENGETAHUI PENGERTIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
2.
MENGETAHUI KEGUNAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
3.
MENGETAHUI TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
4.
MENGETAHUI UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK
5.
MENGETAHUI PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
6.
MENGETAHUI FASE-FASE DALAM KOMUNIKSI TERAPEUTIK
7.
MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK.
8.
MENGETAHUI PERBEDAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN KOMUNIKASI SOSIAL.

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

PENGERTIAN :
Komunikasi terapeutik : adalah
komunikasi yang direncanakan
secara sadar, tujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien .
( Purwanto, 1994 ).

KEGUNAAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
FUNGSI

KOMUNIKASI TERAPEUTIK :
Adalah untuk mendorong dan menganjurkan
kerjasama perawat dengan pasien.

Perawat :
- Mengidentifikasi &
- Mengkaji masalah
- Mengevaluasi tindakan yang dilaksanakan dalam
perawatan.

TUJUAN
TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK :
a. Membantu pasien untuk memperjelas dan
mengurangi beban perasaan dan fikiran serta
dapat mengambil tindakan untuk mengubah
situasi yang ada.
b. Mengurangi keraguan, membantu dalam hal
mengambil tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya
c. Mempengaruhi pasien/lingkungannya dan
perawat sendiri.

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI TERAPEUTIK:

Unsur-unsur dalam komunikasi terapeutik :


a. Sumber proses komunikasi adalah pengirim
dan penerima pesan
b. Pesan-pesan yang disampaikan dalam
bahasa verbal / non vaerbal
c. Penerima adalah orang yang menerima
pesan dan membalas pesan yang
disampaikan oleh sumber sehingga
diketahui, mengerti / tidak.

PRINSIP-2 KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Prinsip-2 dari komunikasi terapeutik menurut Carl


Rogers :
a. Perawat harus mengenal dirinya sendiri,
artinya menghayati, memahami dirinya
sendiri, dan nilai yang dianut.
b. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling
menerima, percaya dan saling menghargai.
c. Perawat harus memahami, menghayati nilai
yang dianut oleh pasien.
d. Perawat harus menyadari pentingnya
kebutuhan pasien : Fisik & Mental.

f.

Perawat harus dapat menciptakan suasana yang


memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk
mengubah dirinya : sikap, tingkah laku sehingga
dapat memecahkan masalah-2 yang dihadapi.

g.

Perawat harus mempu menguasai perasaan diri


sendiri secara bertahap u/- mengatasi perasaan
( gembira, sedih, marah )
Perawat harus mampu menentukan & memahami arti
empati sbg tindakan yg terapeutik, dan simpati
bukan tindakan yg terapeutik.
Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar
hub. Terapeutik.
Perawat mampu berperan sbg Role Model, oleh krn
itu perawat hrs mempertahankan keadaan fisik,
mental dan gaya hidup.

h.

i.
j.

i. Perawat harus menciptakan suasana yg


memungkinkan pasien bebas
berkembang tanpa rasa
takut.
k. Disarankan u/- mengekspresikan
perasaan bila dianggap menggaggu
l. Altruisme : mendapatkan kepuasan
dgn menolong orang secara
manusiawi.
m.Berpegang pada etika
n. Bertanggung jawab dalam dua
dimensi yaitu :
1. Tanggung jwb trhdp diri
2. Tanggung jawab trhdp orang
lain.

TAHAP HUB. THERAPEUTIK


Dalam membina hubungan therapeutik
(berinteraksi) perawat mempunyai empat tahap
yang pada setiap tahapnya mempunyai tugas
yang harus diselesaikan oleh perawat yaitu :
1. Tahap prainteraksi
2. Tahap orientasi
3. Tahap kerja
4. Tahap terminasi

Pra Interaksi
Merupakan tahap dimana perawat belum bertemu
dengan klien. Tugas :
Mendapatkan informasi tentang klien
Mencari literatur yang berkaitan dengan masalah yang
dialami klien
Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri
Menganalisis kekuatan dan kelemahan profesional diri
Membuat rencana pertemuan dengan klien

Tahap orientasi / perkenalan


Merupakan tahap dimana perawat pertama kali bertemu dengan klien.
Tugas :
Menentukan mengapa klien mencari pertolongan
Membangun iklim percaya
Memahami penerimaan dan komunikasi terbuka
Mengeksplorasi perasaan klien, pikiran dan tindakan
Mengidentifikasi masalah dan mendefinisikan tujuan
Memformulasikan kontrak dengan klien

Nama perawat / klien


Tanggung jawab perawat / klien
Tujuan
Kerahasiaan
Harapan
Topik / kegiatan
Waktu dilakukannya interaksi

TAHAP KERJA

Merupakan tahap dimana klien memulai kegiatan


Tugas :
Melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan pada tahap
pra interaksi
Mengeksplorasi stressor
Mendorong perkembangan wawasan diri yang dihubungkan
dengan persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan klien
Menolong klien untuk mengatasi cemas
Meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab thd diri
Mengembangkan mekanisme koping konstruktif

Tahap Terminasi
Merupakan tahap dimana perawat akan menghentikan interaksinya
dengan klien, tahap ini bisa merupakan terminasi sementara
maupun terminasi akhir
Tugas :
Menyediakan realitas berpisah
Mengevaluasi kegiatan kerja yang telah dilakukan baik secara
kognitif, psikomotor maupun afektif
Merencanakan tindak lanjut dengan klien
Melakukan kontrak
Mengakhiri terminasi dengan cara yang baik
Mengeksplorasi perasaan dari penolakan, kehilangan, sedih dan
marah dan tingkah laku yang berkaitan

Kriteria Klien Siap Diterminasi

Pengalaman klien terlepas dari adanya masalah


Fungsi sosial klien meningkat, isolasi telah menurun
Klien mempunyai kekuatan fungsi ego dan mencapai
pemahaman tentang identitas
Klien bekerja lebih efektif dan produktif serta kaya
dalam hal mekanisme pertahanan diri
Klien telah mencapai tujuan dan rencana penanganan
Kebuntuan dalam hubungan perawat klien telah
terselesaikan

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Kemampuan pemahaman yg berbeda-beda


Penafsiran / pengamatan yg berbeda krn pengalaman
masa lalu.
Komunikasi satu arah
Kepentingan yg berbeda
Membicarakan hal-hal yg bersifat pribadi.
Memberikan kritik mengenai perasaan pasien
Menghentikan / mengalihkan topik pembicaraan
Terlalu banyak bicara, yang seharusnya mendengarkan
Memperlihatkan sifat jemu / bosan, pesimis.

PERBEDAAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK DENGAN KOMUNIKASI
SOSIAL
a.

Komunikasi terapeutik :

Terjadi antara perawat & pasien / angg. Tim kes.


Lain.
Komunikasi umumnya lebih akrab krn
mempunyai tujuan berfokus pd pasien yg
membutuhkan bantuan.
Perawat secara aktif mendengarkan / memberi
respon pd pasien, menunjukan sikap mau
menerima/memahami shg pasien mau terbuka
ttg dirinya.

b. Komunikasi sosial :

Terjadi setiap hari antar orang perorang :


pergaulan / lingkungan kerja.
Komunikasi bersifat dangkal krn tdk
mempunyai tujuan.
Pembicara tdk mempunyai fokus tertentu,
lebih mengarah pd keberssamaan & rasa
senang
Dapat direncanakan / tidak direncanakan.

Wassalam!!!!

Terimakasih

Вам также может понравиться