Вы находитесь на странице: 1из 19

BAB IV

BATUAN BEKU

4.1 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan ini adalah :

Untuk dapat mengetahui tentang batuan beku menurut spesifikasi yg ada

pada batuan tersebut


Dapat menentukan nama batuan beku,genesa terbentuknya dan mineral yg
menyusun batuan tersebut.

4.2 Dasar Teori


3.2.1 Pengertian Batuan Beku
Batuan beku atau batuan igneous (dari Bahasa Latin: ignis, api)
adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan
sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan
setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun
kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari
proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau
perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil
dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak
bumi.

23

24

4.2.2 Magma dan Deret Bowen


Magma

adalah

cairan

silikat

yang

sangat

panas,

mengandung oksida, sulfide serta volatile. Volatile ini terutama


terdiri dari CO2, Sulfur (S), Chlorine (Cl), Fluorine (F) dan Boron
(B) yang dikeluarkan ketika magma membeku.
4.2.3 Struktur Batuan Beku
Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibedakan
menjadi batuan beku extrusive dan intrusive. Hal ini pada nantinya
akan menyebabkan perbedaan pada tekstur masing masing batuan
tersebut. Kenampakan dari batuan beku yang tersingkap merupakan
hal pertama yang harus kita perhatikan. Kenampakan inilah yang
disebut sebagai struktur batuan beku
1.Struktur batuan beku ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses
pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku
ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagia struktur yang
memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat
pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:

Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa


batuan yang terlihat seragam.

Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat


sebagai lapisan.

Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan


terpisah poligonal seperti batang pensil.

Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang


bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan
terjadi pada lingkungan air.

25

Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubanglubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat
pelepasan gas pada saat pembekuan.

Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi


oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolitg. Struktur
aliran,

yaitu

struktur

yang

memperlihatkan

adanya

kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran.

Autobrecia,

stuktur

yang

terdapat

pada

lava

yang

memperlihatkan fregmen dari lava-lava itu sendiri.

Xenolith, struktur yang memperlihatkan adanya fregmen


batuan yang masuk atau tertanam kedalam batuan beku.
Struktur ini terbentuk akibat peleburan tidak sempurna dari
batuan samping didalam magma yang menerobos.

Vesikuler merupakan yang ditandai adanya lubang lubang


gas dengan arah tertentu.

Skoria seperti vesikuler tetapi tidak menunjukan arah yang


teratur.

2. Struktur Batuan Beku Intrusif


Intrusive Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang
proses pembekuannya berlangsung dibawah permukaan bumi.
berdasarkan

kedudukannya

terhadap

perlapisan

batuan

yang

diterobosnya struktur tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua


yaitu konkordan dan diskordan.

i.

Konkordan

26

Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan


perlapisan disekitarnya, jenis jenis dari tubuh batuan ini
yaitu :

Sill, tubuh batuan yang berupa lembaran dan sejajar


dengan perlapisan batuan disekitarnya.

Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah


(dome), dimana perlapisan batuan yang asalnya datar
menjadi melengkung akibat penerobosan tubuh batuan
ini, sedangkan bagian dasarnya tetap datar. Diameter
laccolih berkisar dari 2 sampai 4 mil dengan kedalaman
ribuan meter.

Lopolith, bentuk tubuh batuan yang merupakan


kebalikan dari laccolith, yaitu bentuk tubuh batuan
yang cembung ke bawah. Lopolith memiliki diameter
yang lebih besar dari laccolith, yaitu puluhan sampai
ratusan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.

Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin


atau

antiklin

yang

telah

terbentuk

sebelumnya.

Ketebalan paccolith berkisar antara ratusan sampai


ribuan kilometer.

ii.Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang memotong
perlapisan batuan disekitarnya. Jenis-jenis tubuh batuan
ini yaitu:

Dike, yaitu tubuh batuan yang memotong perlapisan


disekitarnya dan memiliki bentuk tabular atau
memanjang. Ketebalannya dari beberapa sentimeter

27

sampai puluhan kilometer dengan panjang ratusan


meter.

Batolith, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran


yang sangat besar yaitu > 100 km2 dan membeku
pada kedalaman yang besar.

Stock, yaitu tubuh batuan yang mirip dengan


Batolith tetapi ukurannya lebih kecil

4.2.4 Tekstur Batuan Beku


Tekstur adalah istilah untuk menyatakan ciri fisik batuan
yang berkaitan dengan

Derajat kehabluran (degree of cristalinity)

Ukuran butir atau granularitas (glanularity)

Bentuk dan kemas (fabric) atau susunan dan distribusi


mineral dalam batuan.
Ciri khas yang dinyatakan oleh tekstur memberikan

gambaran kondisi terbentuknya batuan beku dari pembekuan


magma, induknya yang diatur oleh laju dan urutan kristalisasi
yang bergantung pada suhu komposisi, kandungan gas pada
awalnya dan kekentalan magma serta tekanan saat membeku.
a. Derajat kehabluran (degree of cristalinity)
Bergantungan pada kondisi pembekuan magma, batuan
beku dapat seluruhnya terdiri dari kristal, atau kaca atau campuran

28

dari keduanya. Derajat kehabluran (degree of cristalinity) terdiri


atas:

Holokristalin bila massa batuanseluruhnya terdiri dari


kristal.

Hipokristalin / merokristalin bila massa batuan terdiri dari


kristal dan bahan amorf.

Holohialin bila massa batuan seluruhnya terdiri dari bahan


amorf atau kaca.

b. Granularitas (granularity)
Berdasarkan kekompakan kristal dalam batuan secara
megaskopi maka batuan beku dapat dibagi menjadi 2 kelompok,
yaitu :

Faneritik fanerokristalin bila kristal dalam batuan dapat dilihat


dengan mata telanjang. Ukuran kristal butiran halus (<1 mm),
sedang (1 5 mm),kasar (5 30 mm), peamatif (>30 mm).

Afanitik bila kristal dalam batuan sangat halus yang hanya teramati
dengan mikroskop

c. Bentuk kristal
Ketika pembekuan magma, mineral-mineral yang terbentuk
pertama kali biasanya berbentuk sempurna sedangkan yang terbentuk
terakhir biasanya mengisi ruang yang ada sehingga bentuknya tidak
sempurna. Bentuk mineral yang terlihat melalui pengamatan mikroskop
yaitu:

Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna

Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna

Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna.

29

Batuan beku
Berdasarkan kombinasi bentuk kristalnya, batuan beku dibagi menjadi:

Unidomorphic granular bila seluruhnya terdiri dari kristal euhedral

Hypidiomorphic granular bila terdiri dari kristal subhedral

Allotriomorphyc granular bila terdiri dari kristal anhedral


Berdasarkan keseragaman antar butirnya,batuan beku dibagi menjadi:

Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya hampir sama

Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun batuannya tidak sama


Berdasarkan kriteria ini tekstur batuan beku dapat dibedakan
sebagai berikut:
a.Tekstur berbutir
Tekstur ini mencerminkan proses pendinginan magma secara
perlahan sehingga memberi kesempatan kristal mineral berkembang
sebagai butiran. Contoh batuan bertekstur berbutir antara lain adalah:
granit, pegmatii, syenit.
b. Tekstur fenerik
Batuan bertekstur fenerik berbutir kasar yang dapat dilihat
dengan mata telanjang juga mencerminkan proses pendinginan
magma yang berlangsung sangat lambat.
c.Tekstur afanitik
Batuan bertekstur afanitik berbutir halus sebagai akibat prose
pendinginan yang cepat. Butir kristal terlalu kecil untuk pemeriksaan
mata telanjang. Bila kristal batuan kecil sekali dengan yang dengan
mikroskop optik juga tidak dapat dibedakan disebut kriptokristalin.

30

d.Tekstur kaca
Tekstur ini terjadi akibat proses pendinginan yang terlalu cepat
sehingga tidak sempat terjadi penghabluran (kristalisasi), misalnya
terjadi bila magma tersembur atau meleleh keluar dari gunungapi
dan terkena udara.

e.

Tekstur forfiritik
Tekstur ini mencerminkan terjadinya pendinginan dalam 2
tahap yang ditunjukan oleh kristal yang lebih besar tertanam dalam
massa dasar (matrix) yang berbutir halus. Kristal yang lebih besar
disebut fenokris.

f.

Tekstur piroklastik
Tekstur piroklastik terdapat dalam batuan gunung api butiran
butiran berupa fregmen fregmen batuan akibat letusan.

4.2.5 Klasifikasi Batuan Beku


Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan tempat terbentuknya,
warna, kimia, tekstur dan mineraloginya.
Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan beku dibedakan atas :
1) Batuan Beku Plutonik, yaitu batuan beku yang terbentuk jauh di
perut bumi.
2) Batuan beku Hypabisal, yaitu batuan beku yang terbentuk tidak
jauh dari permukaan bumi.
3) Batuan beku vulkanik, yaitu batuan beku yang terbentuk di
permukaan bumi.
Berdasarkan warnanya, mineral pembentuk batuan beku ada
dua, yaitu mineral mafic (gelap) seperti olivin, piroksen, amphibol dan
biotik, dan mineral felsic (terang) seperti Feldspar, muskovit, kuarsa
dan feldspatoid.

31

Klasifikasi batuan beku berdasarkan warnanya adalah sebagai


berikut:
1)
2)
3)
4)

Leucocratic rock, kandungan mineral mafic < 30%.


Mesocratic rock, kandungan mineral mafic 30% - 60%.
Melanocratic rock, kandungan mineral mafic 60% - 90%.
Hypermalanic rock, kandungan mineral mafic > 90%.
Batuan beku disusun oleh senyawa-senyawa kimia yang membentuk
mineral. Kemudian Mineral tersebut menyusun batuan beku. Salah satu
klasifikasi batuan beku dari kimia adalah dari senyawa oksidasinya, seperti
SiO2, TiO2, AIO3, Fe2O3, MnO, CaO, Na2O, K2O, H2O, P2O5. Dari
prosemntase setiap senyawa kimia dapat mencerminkan beberapa lingkungan
pembentukan mineral.
Pembagian batuan beku berdasarkan kandungan Silikanya (SiO2)
Tabel 4.1
Pembagian batuan beku berdasarkan kandungan Silika.

Nama Batuan
Batuan Beku Asam

Kandungan Silika
> 66%

Batuan Beku Intermediate

52-66%

Batuan Beku Basa

45-52%

Batuan Beku Ultrabasa

< 45%

4.3 Alat dan Bahan


a.

Bahan:

b.

5 buah Batuan Beku


Alat

Lembar format data klasifikasi batuan beku (5 lembar)

Tabel kalasifikasi batuan

Loop (kaca pembesar)

Tabel klasifikasi mineral

32

Table 7 sistem kristal

Table jenis-jenis pecahan

4.4 Prosedur Percobaan

Pertama-tama,kita ambil sebuah batuan beku yg telah disediakan

Lalu kita amati batuan beku tersebut dengan menggunakan luv dan
table klasifikasi batuan dan mineral

Lalu kita kita tentukan teksturnya dengan meraba.

Setelah itu kita tentukan derajat kristalinitas dengan melihat bentuk


kristalnya.

Untuk menentukan granularitas batuan beku,kita dapat menggunakan


luv untuk melihat kristalnya dan menetukan apakah granularirasnya
afanitik atau fanerik

Dengan menggunakan lup,kita dapat mengamati bentuk Kristal yg


terbentuk pada batuan tersebut,apakah Euhedral atau Anhedral

Untuk menetukan relasi Kristal batuan beku,kita menggunakan luv


agar dapat melihat relasi Kristal

Lalu kita mengamati batuan beku tersebut untuk mengetahui


komposisi,fragmen,groundmass dan semen

pembentuk batuan beku

tersebut.

Setelah itu,kita amati untuk menentukan sruktur batuan beku tersebut.

Dengan mengikuti pengamatan diatas,kita dapat menentukan nama


batuan beku tersebut dan dimana terbentuknya.

33

4.5 Hasil Pengamatan


Hasil Pengamatan yang saya lakukan tentang batuan beku,secara
terinci terlampir pada halaman berikutnya :

Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan


(STT MIGAS BALIKPAPAN)
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
SK. Mendiknas Nomor : 036/D/0/2003

IDENTIFIKASI MEGASKOPIS BATUAN BEKU


Nama Mahasiswa
NIM
Kelompok

: Nurwahyuni Hs
: 1001156
: 03

Nomor Contoh
1. Jenis Batuan
2. Warna
3. Tekstur
a. Derajat Kristalinitas
b. Granularitas
c. Bentuk Kristal
d. Relasi
4. Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Pinokris
b. Mineral sebagai Massa Dasar
5. Struktur
6. Ciri Khusus
7. Nama Batuan
8. Ganesa
9. Sketsa

:
: Batuan beku asam
: Merah keputih-putihan
:
: Hidrokristalin
: Fanerik
: Euhedral
: Inequigranular
:
: Hornblende, biotit, piroksin, muskovit
: Na-amfibol, egirin, kankrinit, turmalin, sodalit
: Masif
:: Riolit
: Permukaan
:

Paraf Dosen

Nilai

34

Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan


(STT MIGAS BALIKPAPAN)
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
SK. Mendiknas Nomor : 036/D/0/2003
IDENTIFIKASI MEGASKOPIS BATUAN BEKU
Nama Mahasiswa
NIM
Kelompok

: Nurwahyuni Hs
:1001156
: 03

Nomor Contoh
1. Jenis Batuan
2. Warna
3. Tekstur
a. Derajat Kristalinitas
b. Granularitas
c. Bentuk Kristal
d. Relasi
4. Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Pinokris
b. Mineral sebagai Massa Dasar
5. Struktur
6. Ciri Khusus
7. Nama Batuan
8. Ganesa
9. Sketsa

:
: Batuan beku basa
: Hitam
:
: Holohyalin
: Glassy
: Anhedral
: Granular
:
: Piroksin, uralit, olivin
: Hornblende, biotit, kuarsa, egirini, Na-amfibol
: Masif
:: Basalt
: Dalam
:

Paraf Dosen

Nilai

35

Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan


(STT MIGAS BALIKPAPAN)
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
SK. Mendiknas Nomor : 036/D/0/2003

IDENTIFIKASI MEGASKOPIS BATUAN BEKU


Nama Mahasiswa
NIM
Kelompok

: Nurwahyuni Hs
: 1001156
: 03

Nomor Contoh
1. Jenis Batuan
2. Warna
3. Tekstur
a. Derajat Kristalinitas
b. Granularitas
c. Bentuk Kristal
d. Relasi
4. Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Pinokris
b. Mineral sebagai Massa Dasar
5. Struktur
6. Ciri Khusus
7. Nama Batuan
8. Ganesa
9. Sketsa

:
: Batuan beku intermediat
: Abu-abu kemerahan
:
: Holohkristalin
: Fanerik
: Euhedral
: Inequigranular
:
: Hornblende, biotit, piroksen (dalam andesit)
: Felspatoid, Na-amfibol
: Skoria
:
: Andesit
: Intermedit
:
Paraf Dosen

Nilai

36

Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan


(STT MIGAS BALIKPAPAN)
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
SK. Mendiknas Nomor : 036/D/0/2003

IDENTIFIKASI MEGASKOPIS BATUAN BEKU


Nama Mahasiswa
NIM
Kelompok

: Nurwahyuni Hs
: 1001156
: 03

Nomor Contoh
1. Jenis Batuan
2. Warna
3. Tekstur
a. Derajat Kristalinitas
b. Granularitas
c. Bentuk Kristal
d. Relasi
4. Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Pinokris
b. Mineral sebagai Massa Dasar
5. Struktur
6. Ciri Khusus
7. Nama Batuan
8. Ganesa
9. Sketsa

:
:Batuan beku Asam
: Putih kehitam-hitaman
:
: Holokristalin
: Fanerik
: Euhedral
: Inequigranular
:
: Hornblende, biotit, piroksen (dalam andesit)
: Felspatoid, Na-amfibol
: Skoria
:: Dasit
: Permukaan
:
Paraf Dosen

Nilai

37

Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Bumi Balikpapan


(STT MIGAS BALIKPAPAN)
JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
SK. Mendiknas Nomor : 036/D/0/2003

IDENTIFIKASI MEGASKOPIS BATUAN BEKU


Nama Mahasiswa
NIM
Kelompok

: Nurwahyuni Hs
: 1001156
: 03

Nomor Contoh
1. Jenis Batuan
2. Warna
3. Tekstur
a. Derajat Kristalinitas
b. Granularitas
c. Bentuk Kristal
d. Relasi
4. Komposisi Mineral
a. Mineral sebagai Pinokris
b. Mineral sebagai Massa Dasar
5. Struktur
6. Ciri Khusus
7. Nama Batuan
8. Ganesa
9. Sketsa

:
: Batuan beku basa
: Hitam keabu-abuan
:
: Holohkristalin
: Fanerik
: Euhedral
: Inequigranular
:
: piroksin
: hornblende,biotite, kuarsa, egirin, Na-amfibol
: Masif
:
:Gabro
: Dalam
:
Paraf Dosen

Nilai

38

4.6 Pembahasan

Dari pengamatan yang saya lakukan,dapat disimpulkan bahwa


batuan pertama merupakan batuan beku asam,dan saya lihat
warnanya

putih

,hitam,merah

,lalu

saya

raba,teksturnya

kasar.dengan menggunakan luv,saya amati derajat kristalinitasnya


yang

sebagian

kristal,sebagian

gelas

maka

dinamakan

hypokristalin,lalu granularitasnya merupakan fenerik,lalu saya


amati dengan menggunakan luv,bentuk kristalnya euhedral,lalu
saya amati lagi dengan luv,relasi batuan ini inequigranular,lalu saya
amati mineral penyusunnya yaitu mineral sebagai penokris adalah
mineral orthoclase dan mineral sebagai matriksnya adalah
biotite,strukturnya

Xenolith,dengan

ini

saya

dapat

menyimpulkan,bahwa nama batuan ini adalah granit,genesanya


kerak bumi.

Dari pengamatan yang saya lakukan,dapat disimpulkan bahwa


batuan kedua merupakan batuan beku basa,dan saya lihat warnanya
gelap,lalu

saya

raba,teksturnya

kasar,dengan

menggunakan

luv,saya amati derajat kristalinitasnya yang semuanya gelas maka


dinamakan

holohyalin,lalu

granularitasnya

merupakan

holohyalin,lalu saya amati dengan menggunakan luv,bentuk


kristalnya anhedral,lalu saya amati lagi dengan luv,relasi batuan ini
granular,lalu saya amati mineral penyusunnya yaitu mineral
sebagai penokris adalah mineral k.felsper,dan mineral sebagai
matriksnya adalah mineral kuarsa ,strukturnya masif,dengan ini
saya dapat menyimpulkan,bahwa nama batuan ini adalah
gebro,genesanya inti bumi

39

Dari pengamatan yang saya lakukan,dapat disimpulkan bahwa


batuan ketiga merupakan batuan beku intermediat ,dan saya lihat
warnanya abu- abu ,lalu saya raba,teksturnya halus,.dengan
menggunakan

luv,saya

amati

derajat

kristalinitasnya

yang

semuanya gelas maka dinamakan holohyalin ,lalu granularitasnya


merupakan glassy,lalu saya amati dengan menggunakan luv,bentuk
kristalnya euhedral,lalu saya amati lagi dengan luv,relasi batuan ini
granular,lalu saya amati mineral penyusunnya yaitu mineral
sebagai penokris adalah mineral k.felspar,dan mineral sebagai
matriksnya adalah kuarsa ,strukturnya masif,dengan ini saya dapat
menyimpulkan,bahwa nama batuan ini adalah andesit ,genesanya
selubung bumi.

Dari pengamatan yang saya lakukan,dapat disimpulkan bahwa


batuan keempat merupakan batuan beku intermediat ,dan saya lihat
warnanya

abu-abu,lalu

saya

raba,teksturnya

halus,dengan

menggunakan luv,saya amati derajat kristalinitasnya yang sebagian


kristal,sebagian

gelas

maka

dinamakan

hypokristalin,lalu

granularitasnya merupakan afanitik,lalu saya amati dengan


menggunakan luv,bentuk kristalnya anhedral,lalu saya amati lagi
dengan luv,relasi batuan ini inequigranular,lalu saya amati mineral
penyusunnya yaitu mineral sebagai penokris adalah mineral kuarsa,
dan

mineral

sebagai

matriksnya

adalah

alivine,piroksen,andesit.strukturnya,skoria dengan ini saya dapat


menyimpulkan,bahwa

nama

batuan

ini

adalah,andesit

dan

genesanya di selubung bumi.

Dari pengamatan yang saya lakukan,dapat disimpulkan bahwa


batuan kelima merupakan batuan beku basa,dan saya lihat
warnanya

gelap,lalu

menggunakan

luv,saya

saya

raba,teksturnya

amati

derajat

halus.dengan

kristalinitasnya

yang

40

semuanya gelas maka dinamakan hypokristalin,lalu granularitasnya


merupakan

fanerik,lalu

saya

amati

dengan

menggunakan

luv,bentuk kristalnya anhedral,lalu saya amati lagi dengan


luv,relasi batuan ini equigranular,lalu saya amati mineral
penyusunnya yaitu mineral sebagai penokris adalah mineral
hornblende dan mineral sebagai matriksnya tidak ada,strukturnya
masif,dengan ini saya dapat menyimpulkan,bahwa nama batuan ini
adalah basalt/obsidian,genesanya intrusive

4.7 Kesimpulan
Kesimpulan :
Berdasarkan dari data klasifikasi dan identifikasi serta analisa
tentang batuan beku dapat disimpulkan bahwa:

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis,


api) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses
kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan
intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik).

Setiap batuan beku yang saya amati memiliki spesifikasi yg


berbeda

tergantung

kandungannya,bagaimana

terbentuknya.

Dan sesuai dengan apa yg saya amati,batuan beku miliki


spesifikasi yg berbeda ,tergantung bagaimana batu tersebut
terbentuk.hal ini menentukan warna batuan beku,derajat
kristalinitas,granularitas,tekstur,bentuk
Kristal,relasi,komposisi

mineralnya

struktur

cirri

khusus,bagaimana terbentuknya yang menetukan nama


batuan beku tersebut.

41

Вам также может понравиться