Вы находитесь на странице: 1из 2

Human Chroic Somatomammotropin (closely related by GH) merupakan protein yang

mulai disekresi oleh plasenta sekitar minggu kelima kehamilan. Pada awal penelitiannya Human
Chroic Somatomammotropin digunakan pada payudara hewan coba dan diperoleh hasil bahwa
beberapa keadaan menyebabkan laktasi. Oleh karena itu merupakan fungsi dari hormone tersebut
yang pertama kali ditemukan, maka dinamakan human placental lactogen dan diyakini
mempunyai fungsi yang mirip dengan prolactin. Akan tetapi, usaha untuk menignkatkan laktasi
manusia dengan hormone ini tidak berhasil. Sedangkan prolaktinlah yang merangsang adanya
laktasi. Prolactin disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior ibu dan konsentrasinya dalam darah
ibu meningkat secara tetap dari minggu kelima kehamilan sampai kelahiran bayi, meningkat
menjadi 10 sampai 20 kali dari kadar normal saat tidak hamil. Konsentrasi prolactin ini tinggi
pada akhir kehamilan. Sedangkan pada saat awal kehamilan, hormone esterogen dan
progesterone akan menghambat sekresi dari air susu yang sesungguhnya. Di samping itu,
plasenta menyekresi sejumlah besar Human Chroic Somatomammotropin yang memiliki sifat
laktogenik pula seperti yang sudah saya jelaskan di atas , yang menyokong prolactin dari
hipofisis ibu selama kehamilan. Meskipun demikian karena adanya efek supresi dari esterogen
dan progesterone, hanya beberapa milliliter cairan yang disekresi setiap hari sampai bayi
dilahirkan. Segera setelah bayi dilahirkan, hilangnya tiba tiba estrogen dan progesterone dari
plasenta akan menyebabkan efek laktogenik prolactin dari kelenjar hipofisi ibu untuk berperan
dalam memproduksi ASI.
Selain itu, selama kehamilan jumlah estrogen yang berlebih menyebabkan relaksasi
ligamentum pelvis ibu, sehingga persendian sakroiliaka menjadi relative lentur dan simfisis pubis
menjadi elastis. Perubahan ini akan mempermudah perjalanan fetus melalui jalan lahir. Selain
itu, estrogen juga mempengaruhi banyak aspek umum perkembangan dan pertumbuhan fetus
selama kehamilan misalnya, mempengaruhi kecepatan reproduksi sel pada embrio muda. Begitu
juga dengan Human Chroic Somatomammotropin yang mempunyai kerja lemah yang serupa
dengan hormone pertumbuhan, menyebabkan pembentukan jaringan protein dengan cara yang
sama seperti hormone pertumbuhan. Human Chroic Somatomammotropin memiliki struktur
kimia yang serupa dengan GH, tetapi dibutuhkan 100kali lebih banyak untuk meningkatkan
pertumbuhan. Selain itu, Human Chroic Somatomammotropin menyebabkan penurunan
sensitivitas insulin dan penurunan penggunaan glukosa pada ibu, sehingga membuat jumlah
glukosa yang tersedia untuk fetus lebih banyak. Glukosa ini merupakan zat utama yang

digunakan fetus untuk memacu pertumbuhannya. Selanjutnya hormone ini juga meningkatkan
pelepasan asam lemak bebas dari cadangan lemak ibu, sehingga menyediakan sumber energy
pengganti untuk metabolism ibu selama kehamilan. Oleh karena itu, Human Chroic
Somatomammotropin merupakan hormone metabolic umum untuk nutrisi ibu maupun fetus.

Вам также может понравиться