Вы находитесь на странице: 1из 17

ENDOMETRIOSIS

46

Endometriosis adalah suatu gangguan ginekologi yang


jinak ditandai dengan jaringan endometrium (selaput
rahim) yang tumbuh diluar rongga rahim (endometrium
ektopik)

LOKASI ENDOMETRIOSIS
Jaringan endometrium
ektopik ini dapat tumbuh
dalam ovarium, tuba falopii,
ligamen-ligamen yang
menyokong uterus, atau pada
kasus yang jarang dapat
mengenai apendiks (usus
buntu), usus, kandung
kencing atau diluar rongga
pelvis

Insiden dari endometriosis


Usia reproduksi 1 dalam 10 wanita,
Dapat juga ditemukan pada usia perimenopause,
menopause dan pascamenopause
Kasus infertilitas yang dilakukan pemeriksaan
laparoskopi ditemukan kurang lebih 20-50%
Wanita fertil yang dilakukan sterilisasi dengan
laparoskopi ditemukan sebesar 22%
Populasi umum wanita sekitar 1-2%
Risiko infertilitas pada wanita dengan
endometriosis 20 kali lebih besar dibandingkan
wanita tanpa endometriosis

Proses yang terjadi


dalam
endometriosis
Sama halnya pada endometrium yang
terdapat dalam rongga uterus
(endometrium eutopik), susukan
endometriosis (endometriotic implants)
juga membengkak dan berdarah akibat
respon terhadap hormon-hormon
ovarium yang dihasilkan selama
proses menstruasi setiap bulan.
Hal ini menimbulkan inflamasi,
perlengketan, kista dan jaringan parut
yang dapat merusak atau
menghancurkan organ-organ yang
terkena

Dampak dari endometriosis


Endometriosis salah satu penyebab paling sering dari
Nyeri haid yang hebat
Nyeri pelvik
Perdarahan abnormal pada wanita
Bila tidak diobati, dapat mengakibatkan komplikasi
jangka panjang seperti :
perlengketan daerah pelvik
kista ovarium yang berisi darah
infertilitas
Pada suatu saat, usus, kandung kencing dan ureter
dapat rusak

Faktor-faktor menimbulkan infertilitas pada


endometriosis

Distorsi anatomi dan obstruksi tuba;


Anovulasi, insufisiensi korpus luteum, dan
disfungsi endokrin;
Hiperprolaktinemia/galaktorea;
Luteinized unruptured follicle syndrome,
sindrom folikel yang mengalami luteinisasi yang
tidak pecah;
Autoimum/ disfungsi imun;
Respon makrofak peritoneum dan respon
peradangan peritoneum;
Eikosanoid peritoneum;
Abortus spontan.

Penyebab endometriosis
Teori retrograde menstruasi
Walaupun endometriosis berhubungan dengan
keluarga, predisposisi genetik masih belum
jelas dan penyebab pasti tetap masih dalam
misteri (belum pasti). Untuk menjelaskan
penyebab dari endometriosis ini, bermacam
teori telah dikemukakan, sehingga penyakit
ini dikenal dengan disease of theory

Penyebab endometriosis
Teori retrograde menstruasi
Teori ini juga dikenal sebagai teori
implantasi jaringan endometrium yang
viable (hidup) dari Sampson. Teori ini
didasari atas 3 asumsi:
terdapat darah haid berbalik
melewati tuba falopii,
sel-sel endometrium yang
mengalami refluks tersebut hidup
(viable) dalam rongga peritoneum,
sel-sel endometrium yang
mengalami refluks tersebut dapat
menempel ke peritoneum dengan
melakukan invasi, implantasi dan
proliferasi.

Teori metaplasia soelomik


Diperkenalkan pada abad ke-20 oleh Meyer
Berasal dari perubahan metaplasia spontan dalam
sel-sel
mesotelial yang berasal dari epitel soelom (terletak
dalam pleura
dan peritoneum)
Perubahan metaplasia ini dirangsang sebelumnya
oleh beberapa
faktor seperti infeksi, hormonal dan rangsangan
induksi lainnya.

Teori metaplasia soelomik

Dapat menerangkan endometriosis yang ditemukan


pada laki-laki, sebelum pubertas dan gadis remaja,
pada wanita yang tidak pernah menstruasi, serta yang
terdapat di tempat yang tidak biasanya seperti di pelvik,
rongga toraks, saluran kencing dan saluran pencernaan,
kanalis inguinalis, umbilikus, dimana faktor lain juga
berperan seperti transpor vaskular dan limfatik dari sel
endometrium

Teori transplantasi langsung


Transplantasi langsung jaringan endometrium
pada saat tindakan yang kurang hati-hati
seperti saat seksio sesaria, operasi bedah lain,
atau perbaikan episiotomi, dapat
mengakibatkan timbulnya jaringan
endometriosis pada bekas parut operasi dan
pada perineum bekas perbaikan episiotomi
tersebut.

Teori genetik dan imun


Semua teori diatas tidak dapat menjawab kenapa tidak
semua wanita yang mengalami haid menderita
endometriosis, kenapa pada wanita tertentu
penyakitnya berat, wanita lain tidak, dan juga tidak
dapat menerangkan beberapa tampilan dari lesi.
Penelitian tentang genetik dan fungsi imun wanita
dengan endometriosis dan lingkungannya dapat
menjawab pertanyaan diatas.

Keluhan-keluhan endometriosis

Bervariasi dan tidak tergantung dengan beratnya penyakit.


Derajat endometriosis berat tetapi keluhan secara lengkap
tidak ada.
Kebanyakan keluhan, yang meliputi:
nyeri waktu haid/dismenorea sebanyak 80%,
waktu ovulasi atau saat berhubungan seks,
nyeri belakang bawah (50%),
nyeri saat buang air kecil atau ketika usus terbuka,
gangguan haid sebanyak 20% berupa perdarahan siklus
menstruasi yang tidak teratur, bercak menjelang haid, darah
haid yang banyak dan lama,
infertilitas (40%).

Diagnosis endometriosis
Diagnosis berdasarkan adanya keluhan-keluhan,
Disertai tanda-tanda seperti uterus retroversi atau
nyeri pada pemeriksaan pelvis,
Pemeriksaan ultrasonografi transvaginal
Endometriosis harus dicurigai pada setiap wanita yang
mengeluh infertilitas.
Kecurigaan semakin tinggi bila juga dijumpai keluhan
dismenorea dan disparenia (nyeri waktu berhubungan)
Definisi dulu dari endometriosis memerlukan
gambaran histologik dari kelenjar endometrium dan
stroma ektopik, tetapi sekarang dengan laparoskopi
juga dapat dipakai sebagai diagnosis

Klasifikasi endometriosis
Klasifikasi endometriosis ada beberapa macam antara
lain: Pembagian menurut topografi, dibagi atas 2 gol:
Endometriosis interna; adalah endometriosis yang
terjadi di miometrium, yang lazim disebut dengan
adenomiosis
Endometriosis eksterna; adalah endometriosis yang
terjadi diluar uterus, lazim disebut dengan
endometriosis sebenarnya

Derajat endometriosis
Derajat endometriosis: menggunakan sistem
skoring dari Revisi AFS (American Fertility
Society) :
Klasifikasi endometriosis AFS 1985 (revisi)
Derajat I (minimal) : 1-5
Derajat II (ringan ) : 6-15
Derajat III (sedang) : 16-40
Derajat IV (berat) : >40

Pengobatan endometriosis

Pengobatan medisinal

Pseudomenopause (contohnya danazol, GnRH agonist)


Penghambat enzim aromatase (aromatase inhibitor)
Antiprogestogen (contohnya gestrinon dan mifepriston)
Terapi imunologi
Terapi antiangiogenesis

Pengobatan secara pembedahan

Menghancurkan atau menghilangkan susukan endometriosis


di peritoneum dan ovarium
Mengangkat kista endometriosis
Reseksi adenomiosis/mengangkat uterus
Mengangkat sususkan endometriosis di septum rekto-vaginal
Pembebasan perlekatan akibat endometriosis

Kombinasi pembedahan dan hormonal

Вам также может понравиться