Вы находитесь на странице: 1из 15

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REGULATION OF THE MINISTER OF

REPUBLIK INDONESIA TRADE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA


NOMOR 22/M-DAG/PER/3/2016 NUMBER 22/M-DAG/PER/3/2016
TENTANG Concerning
KETENTUAN UMUM DISTRIBUSI BARANG GENERAL PROVISIONS FOR
DISTRIBUTION OF GOODS

Sebagaimana diubah oleh: As amended by:


Permendag No. 66 Tahun 2019, 22 Agustus 2019 Permendag No. 66 of 2019, August 22, 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA WITH THE BLESSING OF GOD ALMIGHTY
ESA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK THE MINISTER OF TRADE OF THE


INDONESIA, REPUBLIC OF INDONESIA,

Menimbang: Considering:
bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan that to give effect to Article 11 of Law Number 7
Pasal 11 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 of 2014 concerning Trade, it is necessary to issue
tentang Perdagangan, perlu menetapkan Peraturan Regulation of the Minister of Trade concerning
Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Umum General Provisions for Distribution of Goods;
Distribusi Barang;
Mengingat: Bearing in Mind:
1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 1. Law Number 3 of 1982 concerning
tentang Wajib Daftar Perusahaan (Lembaran Mandatory Company Registration (State
Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Gazette of the Republic of Indonesia Number
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara 7 of 1982, Supplement to the State Gazette of
Republik Indonesia Nomor 3214); the Republic of Indonesia Number 3214);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 2. Law Number 5 of 1999 concerning Bans on
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Monopolistic and Unfair Business
Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Competition Practices (State Gazette of the
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Republic of Indonesia Number 33 of 1999,
Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Supplement to the State Gazette of the
Republik Indonesia Nomor 3817); Republic of Indonesia Number 3817);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 3. Law Number 25 of 2007 concerning
tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Investment (State Gazette of the Republic of
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Indonesia Number 67 of 2007, Supplement to
Tambahan Lembaran Negara Republik the State Gazette of the Republic of Indonesia
Indonesia Nomor 4724); Number 4724);
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 4. Law Number 20 of 2008 concerning Micro,
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Small, and Medium Business (State Gazette
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun of the Republic of Indonesia Number 93 of
2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara 2008, Supplement to the State Gazette of the
Translated by: Wishnu Basuki
wbasuki@gmail.com
Republik Indonesia Nomor 4866); Republic of Indonesia Number 4866);
5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 5. Law Number 39 of 2008 concerning The State
tentang Kementerian Negara (Lembaran Ministries (State Gazette of the Republic of
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Indonesia Number 166 of 2008, Supplement
Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara to the State Gazette of the Republic of
Republik Indonesia Nomor 4916); Indonesia Number 4916);
6. Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang 6. Law Number 7 of 2014 concerning Trade
Perdagangan (Lembaran Negara Republik (State Gazette of the Republic of Indonesia
Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Number 45 of 2014, Supplement to the State
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Gazette of the Republic of Indonesia Number
5512); 5512);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 7. Regulation of the Government Number 42 of
tentang Waralaba (Lembaran Negara 2007 concerning Franchising (State Gazette
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 90, of the Republic of Indonesia Number 90 of
Tambahan Lembaran Negara Republik 2007, Supplement to the State Gazette of the
Indonesia Nomor 4742); Republic of Indonesia Number 4742);
8. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 8. Decision of the President Number 121/P of
2014 tentang Pembentukan Kementerian dan 2014 concerning Formation of the Ministries
Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode and Appointment of the 2014-2019 Working
Tahun 2014-2019; Cabinet Ministers;
9. Keputusan Presiden Nomor 79/P Tahun 2015 9. Decision of the President Number 79/P of
tentang Penggantian Beberapa Menteri 2015 concerning Replacement of Several
Negara Kabinet Kerja Periode Tahun 2014- State Ministers of the 2014-2019 Working
2019; Cabinet;
10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 10. Regulation of the President Number 7 of 2015
tentang Organisasi Kementerian Negara; concerning Organization of the State
Ministries;
11. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 11. Regulation of the President Number 48 of
tentang Kementerian Perdagangan; 2015 concerning The Ministry of Trade;
12. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 12. Regulation of the Minister of Trade Number
08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi 08/M-DAG/PER/2/2016 concerning
dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan; Organization and Functions of the Ministry of
Trade;

MEMUTUSKAN: HAS DECIDED:


Menetapkan: PERATURAN MENTERI To Issue: REGULATION OF THE
PERDAGANGAN TENTANG MINISTER OF TRADE
KETENTUAN UMUM CONCERNING GENERAL
DISTRIBUSI BARANG. PROVISIONS FOR
DISTRIBUTION OF GOODS.

2
BAB I CHAPTER I
KETENTUAN UMUM GENERAL PROVISIONS
Pasal 1 Article 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud In this Regulation of the Minister:
dengan:
1. Barang adalah setiap benda, baik berwujud 1. Good(s) means anything tangible or
maupun tidak berwujud, baik bergerak intangible, movable or immovable,
maupun tidak bergerak, baik dapat dihabiskan consumable or non-consumable, tradable,
maupun tidak dapat dihabiskan dan dapat applicable, usable, or exploitable by a
diperdagangkan, dipakai, digunakan, atau consumer or business operator.
dimanfaatkan oleh konsumen atau pelaku
usaha.
2. Distribusi adalah kegiatan penyaluran Barang 2. Distribution means an activity in which
secara langsung atau tidak langsung kepada Goods are distributed directly or indirectly to
konsumen. consumers.
3. Perdagangan adalah tatanan kegiatan yang 3. Trade means a system that deals with a
terkait dengan transaksi Barang dan/atau Jasa domestic and cross-border transaction in
di dalam negeri dan melampaui batas wilayah Goods and/or Services with the aim of
negara dengan tujuan pengalihan hak atas transfer of right in Goods and/or Services for
Barang dan/atau Jasa untuk memperoleh a fee or compensation.
imbalan atau kompensasi.
4. Perizinan adalah pemberian legalitas usaha di 4. Licensing means the recognition of the
bidang Perdagangan berupa izin usaha, izin legality of business in the field of Trade in the
khusus, pendaftaran, pengakuan, dan form of a business license, special license,
persetujuan. registration, acknowledgment, and approval.
5. Pelaku Usaha adalah setiap orang 5. Business Operator means any individual of
perseorangan warga negara Indonesia atau Indonesian citizen or a business entity,
badan usaha yang berbentuk badan hukum incorporated or unincorporated, that engages
atau bukan badan hukum yang didirikan dan in Trade, formed and domiciled within the
berkedudukan dalam wilayah hukum Negara jurisdiction of the Unitary State of the
Kesatuan Republik Indonesia yang Republic of Indonesia.
melakukan kegiatan usaha di bidang
perdagangan.
6. Pelaku Usaha Distribusi adalah Pelaku Usaha 6. Distribution Business Operator means a
yang menjalankan kegiatan Distribusi Barang Business Operator that engages in the
di dalam negeri. Distribution of Goods domestically.
7. Produsen adalah perusahaan yang berbentuk 7. Producer means a company, whether
perorangan atau badan hukum yang individual or incorporated, that produces
memproduksi Barang. Goods.
8. Distributor adalah Pelaku Usaha Distribusi 8. Distributor means a Distribution Business
yang bertindak atas namanya sendiri dan atas Operator that acts on his behalf and on
penunjukan dari Produsen atau supplier atau appointment by a Producer or supplier or
Importir berdasarkan perjanjian untuk Importer by agreement to market Goods.
melakukan kegiatan pemasaran Barang.
9. Sub-Distributor adalah Pelaku Usaha 9. Sub-Distributor means a Distribution
Distribusi yang bertindak atas penunjukkan Business Operator that acts on appointment
3
dari Distributor berdasarkan perjanjian untuk by a Distributor by agreement to market
melakukan kegiatan pemasaran Barang. Goods.
10. Agen adalah Pelaku Usaha Distribusi yang 10. Agent means a Distribution Business
bertindak sebagai perantara untuk dan atas Operator that acts as an intermediary for and
nama pihak yang menunjuknya berdasarkan on behalf of a party by whom an agent is
perjanjian untuk melakukan kegiatan appointed by agreement to market Goods.
pemasaran Barang.
11. Sub-Agen adalah Pelaku Usaha Distribusi 11. Sub-Agent means a Distribution Business
yang bertindak sebagai perantara untuk dan Operator that acts as an intermediary for and
atas nama Agen yang menunjuknya on behalf of an Agent by whom a sub-agent is
berdasarkan perjanjian untuk melakukan appointed by agreement to market Goods.
kegiatan pemasaran Barang.
12. Grosir adalah Pelaku Usaha Distribusi yang 12. Grocer means a Distribution Business
menjual berbagai macam Barang dalam partai Operator by whom various Goods in large
besar dan tidak secara eceran. lots, not at retail, are sold.
13. Perkulakan adalah Grosir yang berbentuk 13. Wholesale means a Grocer in the form of a
toko dengan sistem pelayanan mandiri. self-service shop/store.
14. Pengecer adalah Pelaku Usaha Distribusi 14. Retailer means a Distribution Business
yang kegiatan pokoknya memasarkan Barang Operator with the main activity is to market
secara langsung kepada konsumen. Goods directly to consumers.
15. Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki 15. Franchise means a specific right that is
oleh orang perseorangan atau badan usaha retained by an individual or an entity to have
terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha access to a business system to typically
dalam rangka memasarkan Barang dan/atau market Goods and/or services that are proved
jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat viable, and allows other parties to use and/or
dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak enjoy them by a franchise agreement.
lain berdasarkan perjanjian waralaba.
16. Importir adalah perorangan atau badan usaha 16. Importer means an individual or entity that is
yang melakukan Perdagangan dengan cara engaged in Trade by bringing Goods or
mengeluarkan Barang atau jasa dari luar ke services into a customs zone of Indonesia
dalam wilayah pabean Indonesia dengan from abroad under the prevailing laws and
memenuhi ketentuan peraturan perundang- regulations.
undangan yang berlaku.
17. Penjualan langsung secara satu tingkat (single 17. Single level marketing means sale of specific
level marketing) adalah penjualan barang Goods that is carried out without going
tertentu yang tidak melalui jaringan through multiple level network marketing.
pemasaran berjenjang.
18. Penjualan langsung secara multi tingkat 18. Multilevel marketing means sale of specific
(multi-level marketing) adalah penjualan Goods that is carried out through multiple
barang tertentu melalui jaringan pemasaran level network marketing that is developed by
berjenjang yang dikembangkan oleh penjual a direct seller who works on commission
langsung yang bekerja atas dasar komisi and/or bonus on the sales of goods to
dan/atau bonus berdasarkan hasil penjualan consumers.
barang kepada konsumen.
19. Hak Distribusi Eksklusif adalah hak untuk 19. Exclusive Distribution Right means the right
mendistribusikan barang yang dimiliki oleh to distribute Goods that are retained by a sole
hanya satu perusahaan dalam wilayah company in the territory of Indonesia, as

4
Indonesia yang didapat dari perjanjian secara acquired under an agreement, directly or
langsung maupun tidak langsung dengan indirectly, with a trademark distribution right
pemilik hak distribusi merek dagang atau dari holder or through trademark ownership.
kepemilikan atas merek dagang.
20. Toko Swalayan adalah toko dengan sistem 20. Self-Service Shop/Store means a shop/store
pelayanan mandiri yang menjual berbagai with a self-service system that sells various
jenis Barang secara eceran kepada konsumen Goods at retail to consumers at a fixed price.
dengan label harga yang sudah ditetapkan.
BAB II CHAPTER II
DISTRIBUSI BARANG DISTRIBUTION OF GOODS
Pasal 2 Article 2
Distribusi Barang yang diperdagangkan di dalam Goods that are traded domestically may be
negeri dapat dilakukan secara tidak langsung atau distributed indirectly or directly to consumers.
secara langsung kepada konsumen.
BAB III CHAPTER III
DISTRIBUSI BARANG SECARA TIDAK INDIRECT DISTRIBUTION OF GOODS
LANGSUNG
Pasal 3 Article 3
(1) Distribusi Barang secara tidak langsung (1) Goods shall be distributed indirectly as
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, referred to in Article 2 by a Distribution
dilakukan oleh Pelaku Usaha Distribusi Business Operator through the following
dengan menggunakan rantai distribusi yang general chain of distribution:
bersifat umum, yaitu:
a. Distributor dan jaringannya; atau a. Distributors and their networks; or
b. Agen dan jaringannya. b. Agents and their networks.
(2) Pelaku Usaha Distribusi yang menggunakan (2) Distribution Business Operators that engage
Distributor dan jaringannya sebagaimana Distributors and their networks as referred to
dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari: in section (1) point (a) shall include:
a. Distributor; a. Distributors;
b. Sub-Distributor; b. Sub-Distributors;
c. Perkulakan; c. Wholesale;
d. Grosir; dan d. Grocers; and
e. Pengecer. e. Retailers.
(3) Pelaku Usaha Distribusi yang menggunakan (3) Distribution Business Operators that engage
Agen dan jaringannya sebagaimana dimaksud Agents and their networks as referred to in
pada ayat (1) huruf b terdiri dari: section (1) point (b) shall include:
a. Agen; a. Agents;
b. Sub-Agen; b. Sub-Agents;
c. Perkulakan; c. Wholesale;
d. Grosir; dan d. Grocers; and

5
e. Pengecer. e. Retailers.
Pasal 4 Article 4
(1) Distribusi Barang secara tidak langsung (1) Goods as referred to in Article 2 may be
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dapat distributed indirectly by a Distribution
juga dilakukan oleh Pelaku Usaha Distribusi Business Operator through a chain of
dengan menggunakan rantai distribusi Franchise distribution.
Waralaba.
(2) Pelaku Usaha Distribusi sebagaimana (2) Distribution Business Operators as referred to
dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: in section (1) shall include:
a. Pemberi Waralaba; a. Franchisors;
b. Pemberi Waralaba Lanjutan; b. Sub-Franchisors;
c. Penerima Waralaba; dan c. Franchisees; and
d. Penerima Waralaba Lanjutan. d. Sub-Franchisees.
Pasal 5 Article 5
Pelaku Usaha Distribusi yang mendistribusikan Distribution Business Operators that distribute
Barang dengan menggunakan rantai distribusi Goods through a chain of Franchise distribution
Waralaba wajib memenuhi ketentuan peraturan must comply with the laws and regulation in the
perundang-undangan di bidang Waralaba. field of Franchise.
Pasal 6 Article 6
(1) Pelaku Usaha Distribusi dalam (1) In the indirect distribution of Goods as
mendistribusikan Barang secara tidak referred to in Article 3 section (2) and section
langsung, sebagaimana dimaksud dalam (3), Distribution Business Operators must
Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3) wajib memenuhi comply with the following provisions:
ketentuan:
a. Distributor hanya dapat mendistribusikan a. Distributors may only distribute Goods to
Barang kepada Sub-Distributor, Grosir, Sub-Distributors, Grocers, Wholesale
Perkulakan dan/atau Pengecer; and/or Retailers;
b. Sub-Distributor hanya dapat b. Sub-Distributors may only distribute
mendistribusikan Barang kepada Grosir, Goods to Grocers, Wholesale and/or
Perkulakan dan/atau Pengecer; Retailers;
c. Agen hanya dapat mendistribusikan c. Agents may only distribute Goods to
Barang kepada Sub-Agen, Grosir, Sub-Agents, Grocers, Wholesale and/or
Perkulakan dan/atau Pengecer; dan Retailers; and
d. Sub-Agen hanya dapat mendistribusikan d. Sub-Agents may only distribute Goods to
Barang kepada Grosir, Perkulakan Grocers, Wholesale and/or Retailers.
dan/atau Pengecer.
a. Distributor hanya dapat a. Distributors may only distribute
mendistribusikan Barang kepada Goods to Producers, Sub-Distributors,
Produsen, Sub-Distributor, Grosir, Grocers, Wholesale and/or Retailers;
Perkulakan dan/atau Pengecer;
b. Sub-Distributor hanya dapat b. Sub-Distributors may only distribute
mendistribusikan Barang kepada Goods to Producers, Grocers,
Produsen, Grosir, Perkulakan Wholesale and/or Retailers;
6
dan/atau Pengecer;
c. Agen hanya dapat mendistribusikan c. Agents may only distribute Goods to
Barang kepada Produsen, Sub-Agen, Producers, Sub-Agents, Grocers,
Grosir, Perkulakan dan/atau Wholesale and/or Retailers; and
Pengecer; dan
d. Sub-Agen hanya dapat d. Sub-Agents may only distribute Goods
mendistribusikan Barang kepada to Producers, Grocers, Wholesale
Produsen, Grosir, Perkulakan and/or Retailers. [Permendag No. 66/2019]
dan/atau Pengecer. [Permendag No.
66/2019]

(2) Distribusi Barang secara tidak langsung (2) Goods shall be distributed indirectly by
dilakukan oleh Pelaku Usaha Distribusi Distribution Business Operators as referred to
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) in section (1) by agreement, on appointment,
berdasarkan perjanjian, penunjukan dan/atau and/or by written proof of transaction.
bukti transaksi secara tertulis.
Pasal 7 Article 7
(1) Dalam hal pendistribusian Barang, Produsen (1) To distribute Goods, a Producer or Producer’s
atau perwakilan Produsen harus menunjuk representative must appoint a company as a
perusahaan sebagai Distributor atau Agen. Distributor or Agent.
(2) Distributor atau Agen sebagaimana dimaksud (2) A Distributor or Agent as referred to in
pada ayat (1) dapat menunjuk Sub-Distributor section (1) may appoint a Sub-Distributor or
atau Sub-Agen. Sub-Agent.
(1) Produsen di dalam negeri dapat menunjuk (1) Domestic Producers may appoint a
perusahaan sebagai Distributor atau Agen company as a Distributor or an Agent to
untuk mendistribusikan Barang kepada distribute Goods to Retailers.
Pengecer.
(2) Selain Produsen di dalam negeri (2) Producers must, otherwise than domestic
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Producers as referred to in section (1),
Produsen harus menunjuk perusahaan appoint a company as a Distributor or an
sebagai Distributor atau Agen untuk Agent to distribute Goods to Retailers.
mendistribusikan Barang kepada
Pengecer.
(3) Distributor atau Agen sebagaimana (3) Distributors or Agents as referred to in
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat section (1) and section (2) may appoint a
menunjuk Sub-Distributor atau Sub-Agen. Sub-Distributor or a Sub-Agent. [Permendag
[Permendag No. 66/2019] No. 66/2019]

Pasal 8 Article 8
(1) Distributor, Sub Distributor, Agen dan Sub (1) To distribute Goods as referred to in Article 7,
Agen yang mendistribusikan barang Distributors, Sub-Distributors, Agents and
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 wajib Sub-Agents must hold a certificate of
memiliki surat tanda pendaftaran distribution/agency registration from the
kedistributoran/keagenan dari Menteri. Minister.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat tanda (2) Ancillary provisions for certificates of
pendaftaran diatur dengan Peraturan Menteri registration shall be governed individually by
tersendiri. Regulation of the Minister.

7
Pasal 9 Article 9
(1) Pengecer sebagaimana dimaksud dalam Pasal (1) In the distribution of Goods, Retailers as
3 ayat (2) huruf e dan Pasal 3 ayat (3) huruf e, referred to in Article 3 section (2) point (e)
dalam mendistribusikan Barang harus and Article 3 section (3) point (e) must use a
menggunakan sarana penjualan toko dan selling facility in the form of a shop/store and
sarana penjualan lainnya. other selling facilities.
(2) Sarana penjualan toko sebagaimana dimaksud (2) A shop/store as referred to in section (1) may
pada ayat (1) dapat berupa: be in the form of:
a. toko swalayan dengan bentuk a. a self-service shop/store such as a
minimarket, supermarket, department minimarket supermarket, department
store, hypermarket; atau store, hypermarket; or
b. toko dengan sistem pelayanan b. a shop/store with a conventional service
konvensional. system.
(3) Sarana penjualan lain sebagaimana dimaksud (3) Other selling facilities as referred to in section
pada ayat (1) dapat berupa: (1) may be in the form of:
a. sistem elektronik; a. an electronic system;
b. penjualan dengan perangkat mesin b. a vending machine; or
elektronik (vending machine); atau
c. penjualan bergerak. c. mobile sale.
Pasal 10 Article 10
(1) Distributor sebagaimana dimaksud dalam (1) Distributors as referred to in Article 3 section
Pasal 3 ayat (2) huruf a, wajib memenuhi (2) point (a) must comply with the following
ketentuan: provisions:
a. badan usaha yang berbentuk badan a. be an entity, whether incorporated or
hukum atau bukan badan hukum yang unincorporated, that is established and
didirikan dan berkedudukan di wilayah domiciled in the territory of Indonesia;
Indonesia;
b. memiliki Perizinan di bidang b. hold a license in the field of Trade as a
Perdagangan sebagai Distributor dari Distributor from the competent agency
instansi dan/atau lembaga yang and/or institution;
berwenang;
c. memiliki atau menguasai tempat usaha c. own or possess a place of business with a
dengan alamat yang benar, tetap dan correct, permanent and full address;
jelas;
d. memiliki atau menguasai gudang yang d. own or possess a registered warehouse
sudah terdaftar dengan alamat yang with a correct, permanent and full
benar, tetap dan jelas; dan address; and
e. memiliki perjanjian dengan Produsen e. enter into an agreement with a Producer
atau supplier atau Importir mengenai or supplier or Importer on goods to be
barang yang akan didistribusikan. distributed.
(2) Sub-Distributor sebagaimana dimaksud (2) Sub-Distributors as referred to in Article 3
dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b, wajib section (2) point (b) must comply with the
memenuhi ketentuan: following requirements:

8
a. badan usaha yang berbentuk badan a. be an entity, whether incorporated or
hukum atau bukan badan hukum yang unincorporated, that is established and
didirikan dan berkedudukan di wilayah domiciled in the territory of Indonesia;
Indonesia;
b. memiliki Perizinan di bidang b. hold a license in the field of Trade as a
Perdagangan sebagai Sub Distributor Sub-Distributor from the competent
dari instansi dan/atau lembaga yang agency and/or institution;
berwenang;
c. memiliki atau menguasai tempat usaha c. own or possess a place of business with a
dengan alamat yang benar, tetap dan correct, permanent and full address;
jelas;
d. memiliki atau menguasai gudang yang d. own or possess a registered warehouse
sudah terdaftar dengan alamat yang with a correct, permanent and full
benar, tetap dan jelas; dan address; and
e. memiliki perjanjian dengan Distributor. e. enter into an agreement with a
Distributor.
Pasal 11 Article 11
(1) Agen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 (1) Agents as referred to in Article 3 section (3)
ayat (3) huruf a, wajib memenuhi ketentuan: point (a) must comply with the following
provisions:
a. badan usaha yang berbentuk badan a. be an entity, whether incorporated or
hukum atau bukan badan hukum yang unincorporated, that is established and
didirikan dan berkedudukan di wilayah domiciled in the territory of Indonesia;
Indonesia;
b. memiliki Perizinan di bidang b. hold a license in the field of Trade as an
Perdagangan sebagai Agen dari instansi Agent from the competent agency and/or
dan/atau lembaga yang berwenang; institution;
c. memiliki atau menguasai tempat usaha c. own or possess a place of business with a
dengan alamat yang benar, tetap dan correct, permanent and full address;
jelas;
d. memiliki perjanjian keagenan dengan d. enter into an agreement with a party by
pihak yang menunjuknya yang mengatur whom the Agent is appointed, in which
hak dan kewajiban masing-masing pihak; the rights and obligations of the
dan respective parties are set forth; and
e. menjalankan usaha berdasarkan komisi e. conduct business on commission earned
yang diperoleh dari pihak yang from a party by whom the Agent is
menunjuknya. appointed.
(2) Sub-Agen sebagaimana dimaksud dalam (2) Sub-Agents as referred to in Article 3 section
Pasal 3 ayat (3) huruf b, wajib memenuhi (3) point (b) must comply with the following
ketentuan: provisions:
a. badan usaha yang berbentuk badan a. be an entity, whether incorporated or
hukum atau bukan badan hukum yang unincorporated, that is established and
didirikan dan berkedudukan di wilayah domiciled in the territory of Indonesia;
Indonesia;
b. memiliki Perizinan di bidang b. hold a license in the field of Trade as a
9
Perdagangan sebagai Sub Agen dari Sub-Agent from the competent agency
instansi dan/atau lembaga yang and/or institution;
berwenang;
c. memiliki atau menguasai tempat usaha c. own or possess a place of business with a
dengan alamat yang benar, tetap dan correct, permanent and full address;
jelas;
d. memiliki perjanjian dengan Agen yang d. enter into an agreement with an Agent in
mengatur hak dan kewajiban Sub Agen; which the rights and obligations of the
dan respective parties are set forth; and
e. menjalankan usaha berdasarkan komisi e. conduct business on commission earned
yang diperoleh dari Agen yang from an Agent by whom the Sub-Agent
menunjuknya. is appointed.
Pasal 12 Article 12
(1) Perkulakan sebagaimana dimaksud dalam (1) Wholesale as referred to in Article 3 section
Pasal 3 Ayat (2) huruf c dan Pasal 3 Ayat (3) (2) point (c) and Article 3 section (3) point (c)
huruf c, wajib memenuhi ketentuan: must comply with the following provisions:
a. badan usaha yang berbentuk badan a. be an entity, whether incorporated or
hukum atau bukan badan hukum yang unincorporated, that is established and
didirikan dan berkedudukan di wilayah domiciled in the territory of Indonesia;
Indonesia;
b. memiliki Perizinan di bidang b. hold a license in the field of Trade as
Perdagangan sebagai perkulakan dari wholesale from the competent agency
instansi dan/atau lembaga yang and/or institution;
berwenang;
c. memiliki atau menguasai tempat usaha c. own or possess a registered place of
minimal lebih dari 5.000 m2 (lima ribu business with an area of more than 5,000
meter persegi) yang sudah terdaftar m2 (five thousand square meters), with a
dengan alamat tetap, benar dan jelas yang correct, permanent and full address, with
lokasinya berdekatan dengan jalan arteri the location in proximity to an arterial
atau jalan tol; road or toll road;
d. memiliki kerjasama dengan Produsen, d. establish cooperation with a Producer,
Distributor atau Importir Barang yang Distributor or Importer of Goods by
dilandasi dengan perjanjian; dan agreement; and
e. transaksi penjualan Barang hanya dapat e. transaction of sale of Goods may only be
dilakukan dengan Pelaku Usaha dan/atau made with a Business Operator and/or a
Pedagang Pengecer yang memiliki kartu Retailer with a membership card.
anggota.
(2) Grosir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 (2) Wholesale as referred to in Article 3 section
Ayat (2) huruf d dan Pasal 3 Ayat (3) huruf d, (2) point (d) and Article 3 section (3) point (d)
wajib memenuhi ketentuan: must comply with the following provisions:
a. badan usaha yang berbentuk badan a. be an entity, whether incorporated or
hukum atau bukan badan hukum yang unincorporated, that is established and
didirikan dan berkedudukan di wilayah domiciled in the territory of Indonesia;
Indonesia;
b. memiliki Perizinan di bidang b. hold a license in the field of Trade as a
Perdagangan sebagai Grosir dari instansi Grocer from the competent agency
10
dan/atau lembaga yang berwenang; dan and/or institution; and
c. memiliki atau menguasai tempat usaha c. own or possess a place of business with a
dengan alamat yang benar, tetap dan correct, permanent and full address.
jelas.
Pasal 13 Article 13
Pengecer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Retailers as referred to in Article 3 section (2)
Ayat (2) huruf e dan Pasal 3 Ayat (3) huruf e, point (e) and Article 3 section (3) point (e) must
wajib memenuhi ketentuan: comply with the following provisions:
a. badan usaha yang berbentuk badan hukum a. be an entity, whether incorporated or
atau bukan badan hukum yang didirikan dan unincorporated, that is established and
berkedudukan di wilayah Indonesia; domiciled in the territory of Indonesia;
b. memiliki Perizinan di bidang Perdagangan b. hold a license in the field of Trade as a
sebagai Pengecer dan instansi dan/atau Retailer from the competent agency and/or
lembaga yang berwenang; dan institution; and
c. memiliki atau menguasai tempat usaha c. own or possess a place of business with a
dengan alamat yang benar, tetap dan jelas. correct, permanent and full address.
Pasal 14 Article 14
Pelaku Usaha Distribusi yang menggunakan rantai Distribution Business Operators with a chain of
distribusi Waralaba sebagaimana dimaksud dalam Franchise distribution as referred to in Article 4,
Pasal 4, wajib memenuhi ketentuan: must comply with the following provisions:
a. memiliki izin usaha dari instansi teknis sesuai a. hold a business license from the technical
dengan bidang usahanya; dan agency competent in the line of business; and
b. memiliki Surat Tanda Pendaftaran Waralaba. b. hold a Franchise Registration Certificate.
BAB IV CHAPTER IV
DISTRIBUSI BARANG SECARA LANGSUNG DIRECT DISTRIBUTION OF GOODS
Pasal 15 Article 15
(1) Distribusi Barang secara langsung (1) Goods shall be distributed directly as referred
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, to in Article 2 in a specific distribution
dilakukan dengan menggunakan manner through a direct selling system.
pendistribusian khusus melalui sistem
penjualan langsung.
(2) Sistem penjualan langsung sebagaimana (2) A direct selling system as referred to in
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan section (1) shall be carried out through:
cara:
a. Penjualan Langsung Satu Tingkat a. Single level marketing; or
(Single level marketing); atau
b. Penjualan Langsung Multi Tingkat b. Multi-level marketing.
(Multi-level marketing).
Pasal 16 Article 16
Barang yang didistribusikan dengan Goods that are distributed in a direct selling
menggunakan sistem penjualan langsung hanya system may only be marketed by an authorized
dapat dipasarkan oleh penjual resmi yang terdaftar seller that is registered as a member of a direct

11
sebagai anggota perusahaan penjualan langsung selling company with the Exclusive Distribution
dengan hak distribusi eksklusif. Right.
Pasal 17 Article 17
(1) Pelaku Usaha Distribusi dalam sistem (1) Distribution Business Operators in a direct
penjualan langsung sebagaimana dimaksud selling system as referred to in Article 15 must
dalam Pasal 15 wajib memenuhi persyaratan comply with the following business
usaha sebagai berikut: provisions:
a. badan usaha berbentuk Perseroan a. be an entity in the form of a Limited
Terbatas (PT); dan Liability Company (PT); and
b. memiliki Perizinan di bidang penjualan b. hold a license in the field of direct selling
langsung dari instansi dan/atau lembaga from the competent agency and/or
yang berwenang. institution.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Distribusi (2) Ancillary provisions for Direct Distribution of
Barang secara Langsung diatur dengan Goods shall be governed individually by
Peraturan Menteri tersendiri. Regulation of the Minister.
Pasal 18 Article 18
Pelaku Usaha Distribusi sebagaimana dimaksud Distribution Business Operators as referred to in
dalam Pasal 3, Pasal 4 dan Pasal 15 wajib Article 3, Article 4 and Article 15 must comply
memenuhi ketentuan tata cara distribusi terkait with the procedures for distribution of Goods as
Barang yang diatur secara khusus berdasarkan governed by specific laws and regulations.
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V CHAPTER V
LARANGAN PROHIBITIONS
Pasal 19 Article 19
(1) Distributor, Sub-Distributor, Grosir, (1) Distributors, Sub-Distributors, Grocers,
Perkulakan, Agen, dan Sub-Agen dilarang Wholesale, Agents, and Sub-Agents are
mendistribusikan Barang secara eceran prohibited from distributing Goods to
kepada konsumen. consumers at retail.
(2) Agen dan Sub-Agen dilarang melakukan (2) Agents and Sub-Agents are prohibited from
pemindahan hak atas fisik Barang yang transferring right in physical Goods that are
dimiliki/dikuasai oleh Produsen atau supplier owned/possessed by Producers or suppliers
luar negeri dan Produsen atau Importir yang abroad and Producers or Importers by whom
menunjuknya. the Agents and Sub-Agents are appointed.
(3) Pelaku Distribusi tidak langsung, dilarang (3) Indirect Distribution Business Operators are
mendistribusikan Barang yang dipasarkan prohibited from distributing Goods that are
oleh sistem penjualan langsung yang marketed by a direct selling system with the
memiliki hak distribusi eksklusif. exclusive distribution right.
(4) Produsen skala usaha besar dan menengah (4) Large-scale and medium-scale Producers and
serta Importir dilarang mendistribusikan Importers are prohibited from distributing
Barang kepada Pengecer. Goods to Retailers.
(4) Importir yang tidak bertindak sebagai (4) Importers that do not act as a Distributor
Distributor dilarang mendistribusikan are prohibited from distributing goods
barang secara langsung kepada pengecer. directly to retailers. [Permendag No. 66/2019]
[Permendag No. 66/2019]

12
BAB VI CHAPTER VI
KETENTUAN LAIN-LAIN MISCELLANEOUS PROVISIONS
Pasal 20 Article 20
Importir yang juga bertindak sebagai Distributor Importers that act as Distributors may sell Goods
dapat menjual Barang secara langsung kepada directly to Retailers. [Rescinded by Permendag No.
Pengecer. [Dihapus oleh Permendag No. 66/2019] 66/2019]

Pasal 21 Article 21
Dalam menjual Barang kepada Distributor, To sell Goods to Distributors, Producers shall not
Produsen tidak perlu memiliki Perizinan di bidang be required to hold a license in the field of Trade.
Perdagangan.
Pasal 22 Article 22
Produsen dapat memasok atau mendistribusikan Producers may supply or distribute Goods
Barang yang diperuntukkan sebagai bahan baku specifically for raw materials or indirect materials
atau bahan penolong kepada Produsen lainnya to other Producers without going through
tanpa melalui Distributor atau Agen, dan Distributors or Agents and their networks.
jaringannya.
Produsen dapat memasok atau Producers may supply or distribute Goods
mendistribusikan Barang yang diperuntukkan specifically for raw materials, indirect
sebagai bahan baku, bahan penolong, atau materials, or capital Goods to other Producers
Barang modal kepada Produsen lainnya tanpa without going through Distributors or Agents
melalui Distributor atau Agen, dan and their networks. [Permendag No. 66/2019]
jaringannya. [Permendag No. 66/2019]
Pasal 23 Article 23
Produsen dengan skala usaha mikro dan kecil Producers with micro-scale business and small-
dapat menjual Barang kepada konsumen tanpa scale business may sell Goods to consumers
melalui Distributor atau Agen, dan jaringannya. without going through Distributors or Agents and
their networks.
Pasal 24 Article 24
Untuk Barang yang diawasi, diatur dan/atau Distribution of Goods subject to trade supervision,
dibatasi perdagangannya, pendistribusiannya regulation and/or limitation shall be governed
diatur dengan Peraturan Menteri tersendiri. individually by Regulation of the Minister.
Pasal 24A Article 24A
(1) Ketentuan distribusi Barang dalam (1) The provisions for distribution of Goods
Peraturan Menteri ini dikecualikan untuk under this Regulation of the Minister shall
pengadaan barang pemerintah dengan not apply to the government procurement
kriteria barang untuk keadaan tertentu. of goods according to the criteria for goods
under certain conditions.
(2) Pengadaan barang pemerintah (2) The government procurement of goods as
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) referred to in section (1) shall be conducted
dilaksanakan berdasarkan peraturan under the laws and regulations concerning
perundang-undangan mengenai government procurement of
pengadaan barang/jasa pemerintah. goods/services. [Permendag No. 66/2019]
[Permendag No. 66/2019]

13
BAB VII CHAPTER VII
SANKSI SANCTIONS
Pasal 25 Article 25
(1) Pelaku Usaha Distribusi yang melanggar (1) Distribution Business Operators that breach
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam the provisions of Article 8, Article 10, Article
Pasal 8, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, 11, Article 12, Article 13, Article 14, Article
Pasal 14, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 16, Article 17, Article 18, and Article 19 shall
19, dikenakan sanksi administratif. be imposed administrative sanctions.
(1) Pelaku Usaha Distribusi yang melanggar (1) Distribution Business Operators that
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam breach the provisions of Article 6, Article
Pasal 6, Pasal 8, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 8, Article 10, Article 11, Article 12, Article
12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 16, Pasal 17, 13, Article 14, Article 16, Article 17, Article
Pasal 18, dan Pasal 19, dikenakan sanksi 18, and Article 19 shall be imposed
administratif. [Permendag No. 66/2019] administrative sanctions. [Permendag No.
66/2019]

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud (2) Administrative sanctions as referred to in


pada ayat (1) diberikan secara bertahap section (1) shall be imposed in phases
berupa: through:
a. peringatan tertulis; a. written warnings;
b. pembekuan izin usaha; dan b. suspension of a business license; and
c. pencabutan izin usaha. c. revocation of a business license.
BAB VIII CHAPTER VIII
PENUTUP CONCLUDING PROVISIONS
Pasal 26 Article 26
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Upon this Regulation of the Minister coming into
Keputusan Menteri Perindustrian dan effect, Decision of the Minister of Industry and
Perdagangan Nomor 23/MPP/Kep/1/1998 tentang Trade Number 23/MPP/Kep/1/1998 concerning
Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan dicabut Trading Business Institutions is revoked and
dan dinyatakan tidak berlaku. declared to no longer be in effect.
Pasal 27 Article 27
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal This Regulation of the Minister shall come into
diundangkan. effect on the date it is promulgated.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan In order that every person may know of it, the
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan promulgation of this Regulation of the Minister is
penempatannya dalam Berita Negara Republik ordered by placement in the Official Gazette of the
Indonesia. Republic of Indonesia.

14
Ditetapkan di Jakarta Issued in Jakarta
pada tanggal 28 Maret 2016 on March 28, 2016
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK MINISTER OF TRADE OF THE
INDONESIA, REPUBLIC OF INDONESIA,
ttd sgd
THOMAS TRIKASIH LEMBONG THOMAS TRIKASIH LEMBONG

Translated by: Wishnu Basuki


wbasuki@gmail.com

15

Вам также может понравиться