ARTIKEL

PENCEMARAN AIR DI SUNGAI

YANG DISEBABKAN OLEH SAMPAH

disusun untuk memenuhi tugas akhir Pendidikan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu:
Drs. Sigit Yulianto, M.Pd

oleh :
Yunita Khasna Rifianidya
1401413047 / 13
3A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UPP TEGAL

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

Abstrak
Sungai merupakan sumber air permukaan yang memberikan manfaat kepada
kehidupan manusia. Namun semakin berkembangnya penduduk, maka semakin
terlihat pula kerusakan dan pencemaran air di sungai tersebut. Pengaruh dominan
terjadinya pencemaran air adalah kerusakan yang diakibatkan oleh manusia itu
sendiri salah satunya adalah membuang sampah ke sungai. Banyak sungai di
Indonesia yang airnya sudah mulai tercemar karena beralih fungsinya sungai
menjadi sebuah tempat pembuangan sampah.
Dampak yang ditimbulkan akibat membuang sampah di sungai sangat
banyak, yaitu terjadinya pencemaran air, banyak penyakit yang berdatangan,
memusnahkan biotik yang ada di sungai, berpotensi bencana seperti banjir dan
longsor akibat kurangnya peresapan air serta mengganggu jalannya aktivitas
masyarakat sekitar. Sehingga perlu adanya sebuah solusi untuk mengurangi
dampak-dampak yang terjadi, yaitu berawal dari diri kita sendiri yang harus sadar
akan pentingnya sungai bagi kehidupan kita. Dengan adanya kesadaran tersebut,
maka masyarakat akan berupaya untuk tidak membuang sampah di sungai lagi
dan sampah-sampah yang mereka hasilkan jika sampah organik dapat bisa
langsung dibakar dan jika anorganik dapat dibuat sesuatu yang menghasilkan
uang.
Untuk itu, masyarakat diharapkan tidak membuang sampah lagi ke sungai
dan dapat menjaga dan melestarikan air sungai dengan penuh kesadaran. Serta
untuk mahasiswa, diharapkan terus menjaga dan merawat aliran sungai serta terus
belajar dan mengembangkan wawasannya mengenai cara menanggulangi
pencemaran air sungai
Kata Kunci :Pencemaran air di sungai, Sampah organik dan anorganik

Pendahuluan
Sungai merupakan sumber air permukaan yang memberikan manfaat kepada
kehidupan manusia. Namun semakin berkembangnya penduduk, maka semakin
terlihat pula kerusakan dan pencemaran air di sungai tersebut. Pencemaran air
tentunya diakibatkan oleh kehidupan di sekitarnya baik pada sungai itu sendiri
maupun perilaku manusia sebagai pengguna. Pengaruh dominan terjadinya
pencemaran air adalah kerusakan yang diakibatkan oleh manusia itu sendiri. Kita
tahu bahwa setiap manusia tidak terlepas dari sifat pemalas, tidak peduli, dan
tidak bertanggung jawab sehingga ingin mencari sesuatu yang praktis yaitu
melalui jalan pintas.
Banyak sungai di Indonesia yang airnya sudah mulai tercemar karena
beralih fungsinya sungai menjadi sebuah tempat pembuangan sampah. Sungai
yang seharusnya menjadi saluran pembuangan air hujan tetapi malah tertutup
dengan sampah-sampah yang mengapung. Air sungai menjadi tercemar, warna air
sungai menjadi keruh dan aliran sungai pun menjadi terhambat. Pencemaran air
ini dapat menyebabkan berbagai macam kerugian, tidak hanya kerugian bagi
manusia tetapi kerugian juga di derita oleh hewan dan tumbuhan karena ekosistem
di dalam sungai tersebut semakin sulit untuk berkembang sehingga tak jarang
ditemukan biotik-biotik yang mati.
Untuk itu, di dalam artikel ini saya akan membahas penyebab pencemaran
air di sungai, dampak yang akan ditimbulkan, dan solusi untuk mencegah dan
menanggulangi pencemaran air di sungai.
Landasan Teori
1. Sampah
Sampah yang dibuang oleh masyarakat setiap harinya berasal dari kegiatan
pertanian, pasar, rumah tangga, hiburan dan industri. Salah satu bentuk sampah
adalah sampah dometik yang merupakan salah satu kegiatan rumah tangga yang
menyisakan limbah domestik atau sampah masyarakat. Bertambahnya sampah
domestik sejalan dengan perkembangan pembangunan fisik, dan pertambahan
peningkatan sarana dan prasarana yang memadai. Akibat dari pencemaran tersebut
keseimbangan lingkungan terganggu, misalnya terjangkitnya penyakit menular
(Sudiran, 2005) dalam Surahma (2014:2).

Kebiasaan membuang sampah sembarangan dilakukan hampir di semua

kalangan masyarakat, tidak hanya warga miskin, bahkan mereka yang
berpendidikan tinggi juga melakukannya. Ini sangat menyedihkan karena
minimnya pengetahuan tentang sampah dan dampaknya. Perilaku buruk ini
semakin menjadi karena minimnya sarana kebersihan yang mudah dijangkau oleh
masyarakat di tempat umum (Kartiadi, 2009) dalam Surahma (2014:2).
2. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suat tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus
kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata (Fajar, 2013)
Pencemaran air terutama di berbagai kota di Indonesia berdampak besar
terhadap penurunan kualitas air nasional. Hasil pembuangan secara alami sumber
air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya
regenerasi mengikuti suatu daur ulang yang disebut daur hidrologi (Suryani,
1987) dalam Fajar (2013).
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi
air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit.(Fajar,
2013)

Pembahasan
1. Penyebab Pencemaran Sungai
Penyebab utama tercemarnya air di sungai adalah banyak warga yang
kurang peduli akan pentingnya sungai. Banyak dari mereka yang membuang

sampah di sungai, mulai dari hal kecil seperti bungkus permen hingga sampah
rumah tangga yang bervolume cukup besar. Mereka hanya melihat kepraktisannya
saja tanpa memedulikan dampak yang akan muncul nantinya ketika mereka terusmenerus membuang sampah di sungai.
Ada banyak alasan masyarakat lebih memilih membuang sampah di sungai,
yaitu karena tidak adanya tempat pembuangan sampah di dekat rumah, hal ini
disebabkan karena padatnya pembangunan yang tidak menyisakan lahan kosong
sebagai tempat menampung sampah rumah tangga. Kemudian ikut-ikutan
tetangga atau orang banyak yang juga melakukannya sehingga seakan menjadi
budaya. Lalu, awalnya berniat ingin membuang sampah pada tempatnya namun
ketika melihat ada yang lebih praktis maka memilih melemparkannya saja di
sungai. Selain itu, banyak masyarakat yang mempertimbangkan biaya, karena
biaya pembuangan sampah di sungai lebih murah jika dibanding mengerjakan
tukang kebersihan untuk mengangkutnya ke tempat pembuangan sampah akhir
TPA. Tinggal di bantaran sungai sehingga lebih dekat membuangnya, tinggal
melempar maka selesai sudah urusan pembuangan sampah. Namun, sebenarnya
apapun alasannya yang jelas membuang sampah di sungai merupakan sebuah
tindakan tidak terpuji yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang banyak.
2. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Membuang Sampah di Sungai
Dampak yang ditimbulkan akibat membuang sampah di sungai, yaitu air
sungai tidak dapat mengalir dengan normal karena tersumbat sampah pada area
tertentu yang terjadi penumpukan misalnya pada pintu air. Banjir terjadi karena
sungai tidak dapat berfungsi dengan baik. Ikan juga banyak yang mati dan terjadi
kepunahan beberapa spesies yang hidup di sungai karena jenis sampah tertentu
membawa bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem yang hidup di
dalam air sungai. Selain itu, pepohonan atau tanaman yang seharusnya tumbuh
subur di sekitar sungai menjadi mati sehingga lingkungan menjadi rusak tidak
bersahabat. Kemudian kualitas air menjadi rusak, hamparan sungai yang
sebelumnya terlihat biru bersih menyegarkan bisa berubah menjadi hitam pekat
atau warna lainnya dengan bau busuk menyengat. Hal ini juga mempengaruhi
psikologi masyarakat di sekitar sungai terganggu, karena sering menutup hidung
karena bau menyengat yang ditimbulkan dan terganggunya aktivitas kehidupan

sehari-hari. Dan yang paling mengerikan, banyak ragam jenis penyakit baru
karena kualitas air sungai yang buruk, padahal banyak warga yang
menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.
Banyak sekali kerugian yang ditimbulkan akibat membuang sampah di
sungai, akibatnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang membuangnya saja
namun harus ditanggung masyarakat umum, hewan-hewan, ikan, pepohonan dan
keseimbangan alam menjadi terganggu sehingga planet bumi menjadi tidak layak
untuk dihuni. jadi mari mulai dari diri sendiri untuk membudayakan membuang
sampah pada tempatnya.
3. Solusi Penanggulangan Pencemaran Air Sungai Kemiri
Untuk menanggulangi sampah-sampah yang telah tertumpuk di sungai
adalah mengadakan kerja bakti untuk membersihkan sungai-sungai di sekitar kita
minimal satu minggu sekali. Dengan adanya kerja bakti ini, maka sungai-sungai
di Indonesia akan menjadi lebih bersih dan dapat mengurangi potensi segala
dampak yang akan terjadi di kemudian hari. Dan kinerja ini juga memerlukan
campur tangan pemerintah yang aktif.
Sedangkan untuk mencegah bertambahnya sampah di sungai dan terjadinya
pencemaran pencemaran air dapat dilakukan mulai dari pengenalan dan
pengertian yang baik oleh perilaku masyarakat. Menurut Prawirohartono (2000)
dalam Fitria (2014) perubahan perilaku masyarakat secara alami, ekosistem air
dapat melakukan rehabilitasi apabila terjadi pencemaran terhadap badan air.
Kita menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai dengan
memaparkan potensi dampak-dampak yang akan terjadi dan berupaya untuk
menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap lingkungan. Kemudian masyarakat juga
dapat memanfaatkan sampah-sampah yang tidak berharga menjadi berharga.
Khususnya pada sampah anorganik. mereka dapat dengan kreatif membuat
sesuatu yang berbahan dasar dari sampah, misalkan membuat tas atau dompet dari
sampah plastik yang memiliki nilai jual sehingga akan menambah pendapatan
ekonomi mereka sendiri. Sedangkan untuk sampah organik dapat langsung di
bakar.
Pernyataan di atas merupakan cara mengatasi dan mencegah terjadinya
pencemaran air secara sederhana. Sebenarnya tidak terlalu susah untuk

mengatasi pencemaran air apabila kita menyadari bahwa air merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan setiap orang wajib untuk menjaga dan
melestarikan ekosistem air.
Simpulan
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas
manusia. Penyebab utama tercemarnya air sungai adalah banyak warga yang
kurang peduli akan pentingnya sungai sehingga mereka memilih membuang
sampah di sungai. Dampak yang ditimbulkan akibat membuang sampah di sungai
sangat banyak, yaitu terjadinya pencemaran air, banyak penyakit yang
berdatangan, memusnahkan biotik yang ada di sungai, berpotensi bencana seperti
banjir dan longsor akibat kurangnya peresapan air serta mengganggu jalannya
aktivitas masyarakat sekitar.
Untuk itu perlu adanya sebuah solusi untuk mengurangi dampak-dampak
yang terjadi, yaitu berawal dari diri kita sendiri yang harus sadar akan pentingnya
sungai bagi kehidupan kita. Dengan adanya kesadaran tersebut, maka masyarakat
akan berupaya untuk tidak membuang sampah di sungai lagi dan dapat mendaur
ulang kembali sampah-sampah tersebut. Dengan seperti itu, maka masalah
sampah akan teratasi dan akan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Saran
Melihat banyak dan bahayanya dampak negatif yang ditimbulkan dari
pencemaran air sungai maka masyarakat diharapkan tidak membuang sampah lagi
ke sungai dan dapat menjaga dan melestarikan air sungai dengan penuh kesadaran
agar air sungai tersebut tidak tercemar dan dapat berguna serta bermanfaat bagi
seluruh makhluk hidup. Sedangkan untuk mahasiswa diharapkan terus menjaga
dan merawat aliran sungai serta terus belajar dan mengembangkan wawasannya
mengenai cara menanggulangi pencemaran air sungai agar pencemaran air sungai
tersebut dapat dikurangi atau bahkan diatasi sehingga kehidupan nyaman dan
sejahtera akan terwujud.

Daftar Pustaka
Asbar, Fajar Hidayat. 2013. Penelitian tentang Pencemaran Bantaran Sungai.
From:

http://fajarhidayatasbar.blogspot.com/2013/03/penelitian-tentang-

pencemaran-bantaran.html. Diakses pada 10 Desember 2014

Fitria,

Nur

W.

L.

2014.

Hidrologi

Makalah

Artikel

Danau.

From

http://nurwildalailatulfitria27.blogspot.com/2014/02/hidrologi-makalahartikel-danau.html. Diakses pada 3 Desember 2014

Mulasari, Surahma Asti dan Sulistyawati. 2014. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
ISSN 1858-1196. Universitas Negeri Semarang.