Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tugas tugas tersebut sangat vital dalam kaitannya dengan kualitas layanan
yang diberikan, suatu kondisi menjadi lebih signifikan karena hubungan seorang
2
professional sebagai pemegang amanah bagi kliennya. Suatu hubungan fidusia dapat
terjadi ketika suatu jasa kedudukannya sangat penting bagi klien dan juga ketika
terdapat perbedaan tingkat keahlian yang signifikan antara klien dan professional,
sehingga klien harus percaya dan bergantung pada penilaian dan keahlian
professional.Menjaga kepercayaan yang ada pada suatu hubungan fidusia merupakan
hal yang fundamental bagi seorang professional sehingga para professional
umumnya diharapkan untuk mengorbankan dirinya jika kesejahteraan klien atau
public dipertaruhkan.
4. Hal/aspek yang menjadikan (suatu) profesi :
Fitur fitur Penting
Pelatihan ekstensif
Otonomi
intelektual
Diawasi oleh organisasi yang keanggotaannya secara otomatis mengatur diri
sendiri
Akuntabel pada otoritas pemerintah
kepentingan lainnya
Pengembangan dan pemeliharaan pengetahuan dan skill yang diperlukan,
termasuk skeptisisme/keilmiahan (pembawaan diri yang mengarah pada
Kejujuran
Integritas
Objektivitas, berdasarkan pada penilaian independen
Keinginan untuk menerapkan ketelitian dan skeptisisme professional
Kompetensi
Kerahasiaan
Komitmen untuk menempatkan kepentingan public, klien, profesi, dan atasan
atau perusahaan sebelum kepentingan professional sendiri
Penilaian resiko
Pengukuran kinerja bisnis
Keandalan sistem informasi
Perniagaan elektronik (stempel persetujuan situs web)
Pengukuran kinerja perawatan kesehatan
Perawatan khusus lansia
Pembukuan atau jasa lain yang berhubungan dengan pencatatan akuntansi atau
kind)
Jasa aktuaria
Jasa alih daya (outsourcing) audit internal
Fungsi-fungsi manajemen atau sumber daya manusia
Pialang atau agen, penasihat investasi atau jasa perbankan investasi
Layanan hukum dan layanan ahli yang tidak terkait dengan audit.
Prinsip-prinsip independensi SEC tersebut dalam kaitannya dengan layanan
yang diberikan oleh auditor sebagian besar didasarkan pada tiga prinsip dasar :
1. Auditor tidak dapat berfungsi dalam peran manajemen
2. Auditor tidak dapat melakukan audit atas pekerjaannya sendiri
3. Auditor tidak dapat melakukan pembelaan untuk kliennya
SEC juga mengambil kebijakan lain di luar pembatasan penawaran jenis jasa tertentu, yang
akan :
Mengharuskan beberapa mitra yang memiliki perjanjian dengan tim audit untuk
digilir setelah tidak lebih dari lima atau tujuh tahun berturut-turut, tergantung pada
keterlibatan mitra dalam audit, terkecuali pada beberapa kantor akuntan public kecil
dapat dibebaskan dari ketentuan ini
Menetapkan peraturan bahwa suatu KAP tidak akan independen jika anggota tertentu
dalam manajemen emiten itu merupakan anggota tim audit KAP dalam periode satu
tahun sebelumnya dimulainya prosedur audit :
Menetapkan peraturan bahwa seorang akuntan tidak akan independen dari klien audit
jika ada mitra audit menerima kompensasi berdasarkan penugasan pengadaan mitra
dengan klien untuk jasa lain selain audit, review, dan layanan atestasi
Mengharuskan auditor untuk melaporkan hal-hal tertentu kepada komite audit dan
non audit yang diberikan auditor pada emiten dan
Mengharuskan pengungkapan pada investor segala informasi terkait dengan jasa-jasa
audit dan non audit yang diberikan oleh auditor yang kemudian auditor tersebut
memperoleh bayaran atas jasanya.
13. Nilai tambah Kritis oleh Seorang Akuntan Profesional
Kredibilitas adalah nilai tambah kritis yang dihasilkan oleh seorang akuntan
professional dalam pelayanan verifikasi terbaru dan juga yang standar.Kompetensi
adalah factor fundamrntal dan tingkat kompetensi yang tinggi dapat dan memang
8
Prakonvensional
1. Kepatuhan
2. Sifat angkuh pengganti atau pertukaran instrumental dan sosial
Konvensional
3. Penyelarasan interpersonal
4. Hukum dan tugas (tatanan sosial)
Post-konvensional, autonomous, atau berprinsip
a. Hak-hak umum individu dan standar-standar yang diterima
masyarakat
b. Prinsip-prinsip yang dipilih sendiri
16. Sumber Pedoman Etika
Ekspektasi perilaku dari akuntan professional telah dan akan diwujudkan dalam :
10
kepentingan umum :
Bekerja dengan :
- Integritas
- Objektif dan independen
- Kompetensi professional, due care, dan skeptisisme professional, serta
- Rahasia
Tidak dikaitkan dengan informasi yang menyesuaikan atau keliru
11
Integritas seorang akuntan professional harus tegas dan jujur dalam semua
keterlibatannya dalam hubungan profesional dan bisnis.
spesifik kecuali ada hak hukum atau professional atau kewajiban untuk mengungkapkan.
Informasi rahasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan bisnis professional seharusnya
tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi para akuntan professional atau pihak ketiga.
Perilaku Profesional seorang akuntan professional harus patuh pada hukum dan peraturanperaturan terkait dan seharusnya menghindari tindakan yang bisa mendeskreditkan profesi
dan
sekaligus
menjamin
mutu
moral
profesi
akuntansi
dimata
masyarakat. Akuntan sebagai suatu profesi untuk memenuhi fungsi auditing harus
tunduk pada kode etik profesi dan melaksanakan audit terhadap suatu laporan
keuangan dengan cara tertentu. Etik sebagai suatu prinsip moral dan perbuatan yang
menjadi landasan bertindaknya seseorang sehingga apa yang dilakukannya dipandang
13
oleh masyarakat sebagai perbuatan yang terpuji dan meningkatkan martabat dan
kehormatan seseorang. Etik yang telah disepakati bersama oleh anggota suatu profesi
disebut dengan Kode Etik Profesi.
Akuntan sebagai suatu profesi mempunyai kode etik profesi yang dinamakan
Kode Etik Akuntan Indonesia. Khusus untuk akuntan public terdapat Kode Etik
Profesi Akuntan Publik yang sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen
Akuntan Publik. Kode Etik Profesi Akuntan Publik adalah aturan etika yang harus
diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang sebelumnya
dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik (IAI KAP) dan
staf profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang
bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).
a.
untuk mempertahankan pendiriannya, dan karakter yang kuat untuk menolak peluangpeluang yang mengutamakan kepentingan pribadi. Layanan yang disediakan oleh sebuah
profesi sangat penting bagi publik, sehingga mereka siap untuk memberikan hak-hak kepada
suatu profesi tertentu yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi mereka juga akan memastikan
bahwa seorang professional tersebut dapat melakukan tugasnya dengan baik dan benar
seperti yang diharapkan.
b.
1.
IFAC
Berikut adalah prinsip-prinsip IFAC :
a. Integritas
Seorang akuntan profesional harus bertindak tegas dan jujur dalam semua hubungan
bisnis dan profesionalnya.
b. Objektivitas
Seorang akuntan profesional seharusnya tidak boleh membiarkan terjadinya bias,
konflik kepentingan, atau di bawah pengaruh orang lain sehingga mengesampingkan
pertimbangan bisnis dan profesional.
diperolehnya sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnis serta tidak boleh
mengungkapkan informasi apa pun kepada pihak ketiga tanpa izin yang benar dan
spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum atau terdapat hak profesional untuk
mengungkapkannya.
e. Perilaku Profesional
Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan perundang-undangan yang
relevan dan harus menghindari tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
1.1 Kerangka dasar Kode etik IFAC dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Ciri yang membedakan profesi akuntan (atasan), yaitu kesadaran bahwa
kewajiban akuntan yaitu untuk melayani kepentingan publik.
b. Harus dipahami bahwa tanggung jawab akuntan tidak secara ekslusif hanya
melayani klien (dari sudut pandang akuntan publik), atu hanya melayani
atasan (dari sudut pandang akuntan bisnis), melainkan melayani kepentingan
publik dalam arti luas. Pengertian publik bagi akuntan terdiri dari atas klien,
manajemen (atasan), kreditur, investor, pemerintah, karyawan, masyarakat
bisnis, dan keuangan, media masa, para pemerhati bisnis dan ekonomi, para
aktivis, dan sebagainya.
16
2.AICPA
Berikut adalah prinsip-prinsip AICPA :
a. Tanggung JawabDalam menjalankan tanggung jawab sebagai seorang
profesional, anggota harus menjalankan pertimbangan moral dan
profesional secara sensitif.
b. Kepentingan Publik Anggota harus menerima kewajiban mereka untuk
bertindak
sedemikian
rupa
demi
melayani
kepentingan
publik,
memelihara
dan
17
memperluas
keyakinan
publik,
anggota
kualita
jasa,
dan
menunaikan
tanggung
jawab
profesional
3.
b.
Kepentingan Publik
c.
Integritas
d.
Obyektivitas
e.
f.
Kerahasiaan
g.
Perilaku Profesional
h.
Standar Teknis
18
1.
2.
3.
4.
5.
perusahaan
6. Undang-undang yang mengatur persyaratan indepedensi dari perusahaan
1.
2.
3.
jaminan
4. Suatu struktur tata kelola perusahaan
Jenis-jenis konflik kepentingan berdasarkan dampak pada pemangku
kepentingan
1. Konflik kepentingan diri profesional sendiri dengan kepentingan
pemangku kepentingan lainnya
2. Konflik kepentingan diri profesionaldan beberapa pemangku
kepentingan yang lainya
3. Kepentingan suatu kliaen lebih diutamakan dibandingkan kepentingan
lain
4. Kepentingan satu atau lebih pemangku lebih diutamakan dari pada
kepentingan satu atau lebih pemangku kepentingan lain
19
etis.
Ketika kode-kode dan peraturan tidak membantu
Seringkali,akuntan profesional mendapati diri mereka menghadapi situasi
yang tidak tercakup yang tidak tercakup secara eksplisit dalam kode etik,atau
tidak cukup dengan yurisprudensi sehingga bisa diperoleh manfaat dari sumbersumber atau pedoman itu.terkadang,badan akuntansi profesional akan
menyediakan bagi anggota layanan konsultasi melalui apa yang disebut dengan
20
sistem insentif
Budaya korporasi yang etis
Kode etik perusahaan
Mekanisme kesesuaian dengan etika dan pelaporan ke dewan
Kerangka pedoman dan pengambilan keputusan yang etis
Sistem pengendalian risiko etika
21