Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
Andi Syahid Muttaqin (G24070010)
Sigit Deni Sasmito (G24070029)
Loris Panahatan S. (G24070046)
Arif Baswantara (C54080027)
2.1 Radiosande
Radiosonde pertama kali diluncurkan pada tahun 1930 oleh Pavel A.
Molchanov dari Rusia. Sebelumnya bernama Radio Meteorograf, namun sekarang
disebut radiosonde pemberian H. Hergesell. Radiosonde digunakan mulai tahun
1936 oleh US Weather Bureau. Radiosonde digunakan untuk menggantikan
pengamatan sounding yang sebelumnya memanfaatkan layang-layang dan
pesawat terbang.
Radiosonde digunakan untuk mengukur profil vertikal atmosfer mulai dari
lapisan troposfer sampai dengan stratosfer hingga ketinggian 20 km. Keuntungan
radiosonde diantaranya dapat mengukur profil vertikal dari variabel-variabel
atmosfer sekaligus dalam sekali peluncuran dan langsung mengirimkan hasil
pengukuran melalui gelombang radio ke stasiun meteorologi di permukaan bumi.
Sistem pengolahan data mencakup pengolahan profil vertikal atmosfer pada real
time, mengukur ketinggian balon, dan mengukur kecepatan serta arah angin
berdasarkan sistem informasi data posisi balon saat diluncurkan.
Gambar 1. Radiosonde
(Sumber : www.pagasa.dost.gov.ph)
3. Pilih file (data) yang akan dijalankan dalam program RAOB. Dalam hal
ini kelompok kami menggunakan Data untuk wilayah Cengkareng dan
Juanda pada bulan April (minggu satu hinga minggu ke 3).
4. Ketika RAOB dijalankan, akan muncul tampilan seperti di bawah ini,
kemudian pindahkan data yang diperlukan ke lembar kerja Ms. Excel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Kesimpulan
Pengamatan udara atas dapat dilakukan melalui radiosonde dan satelit.
Praktikum ini menggunakan data sounding hasil satelit NOAA bulan April pada
minggu ke-1 sampai ke-3. Nilai parameter udara atas dapat diketahui dengan
menggunakan software RAOB 5.7. Nilai-nilai kondisi cuaca pada kedua stasiun
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dan relatif stabil.
5.2. Saran
Proses pengolahan data sounding tidak bisa dilakukan pada komputer selain
menggunakan Operating System Windows XP, maka perlu adanya software
terbaru agar semua praktikan bisa melakukan praktikum dengan lancar.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Subarna D, Satiadi D. 2006. Variasi dari energi potensial konvektif (CAPE) dan
perubahan iklim di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional perubahan Iklim
dan Lingkungan di Indonesia : LAPAN BANDUNG, 9 November 2006.
BANDUNG. LAPAN. Halaman 16- 26.