Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Jurnal Pharmascience
11
I. PENDAHULUAN
Penyakit rheumatoid arthritis (RA)
(Sokka
et
al.,
2008),
membuat
sedini
meningkatkan
(Brooke, 2014).
hingga
sehingga
hasil
mampu
jangka
pendek
menyebabkan
(Muchid, 2006).
Menurut
dapat
mungkin
Arthritis
Foundation
kunyit
yang
kurkumin.
mengandung
senyawa
tersebut,
mencapai
RA.
tetapi
secara
target
fisik
terapi.
mampu
Sistem
penulisan
review
yang
Jurnal Pharmascience
12
teknik menganalisis isi dari pustaka yang
B. Manisfestasi Klinis
artikel
dari
berbagai
situs
website
terpercaya.
autoimun
yang menyebabkan
pembengkakan,
panas,
eritema
dan
A. Patofisiologi
melibatkan
Bare,
proses
fagositosis.
Dalam
2002).
Pola
karakteristik
dari
pada
persendian
kecil
di
tangan,
menghilangnya
kemampuan
elastisitas
Jurnal Pharmascience
13
beberapa bulan, bila diraba akan terasa
kerusakan
meningkatkan
kualitas
hidup
pasien
meringankan
gejala
tetapi
juga
sendi
memperlambat
sehingga
kemajuan
dapat
penyakit.
C. Diagnosis
Dagnosis RA di Indonesia mengacu
Anti-Rheumatic
College
of
Rheumatology/European
(American
College
Subcommittee, 2012).
Drugs)
of
seperti
Rheumatology
2014).
Pada pasien dengan skor kurang dari 6 dan
tidak diklasifikan sebagai RA kondisinya
dapat
dinilai
kembali
dan
mungkin
1.
D. Terapi Farmakologi
Tujuan dari pengobatan rheumatoid
arthritis tidak hanya mengontrol gejala
penyakit, tetapi juga penekanan aktivitas
penyakit
untuk
mencegah
kerusakan
kerusakan
pada
sendi,
Jurnal Pharmascience
14
adalah metotreksat (MTX), sulfasalazin,
(Perhimpunan
2014).
Reumatologi
Penanganan
medik
Indonesia,
kombinasi
dosis
inflamasi
memerlukan
pasien
persiapan
dan
monitor
maupun
perlu
analgesik.
Namun
diberitahukan
untuk
darah
bisa
dipertahankan
sehingga
tidak
merespon
pengobatan
2.
Agen Biologik
DMARDs
yang
digunakan
pada
Jurnal Pharmascience
15
3.
Kortikosteroid
oral
dalam
dalam
dosis
dihindari
selagi
RA,
namun
pemberian
menunggu
DMARDs
(Innes
OAINS
terapi
menyebabkan
penurunan
indeks
RA.
diingatkan
meningkatkanrespon
bahwa
mempengaruhi
al.,
dari
2009).
ataupun
et
sebaiknya
bersama
efek
Rhemautoid
Arthritis
Penanganan
OAINS
perjalanan
mencegah
tidak
penyakit
kerusakan
sendi.
Kurkumin
juga
mampu
kekebalan
tubuh
TNF
sehingga
menurunkan
Harikumar,
dihindari
karena
efektivitas
tetapi
tidak
menambah
meningkatkan
efek
dosis
2009).
Pasien
RA
yang
rendah
jika
katarak
terjadinya
2003).
dan
kemungkinan
GVT-0
terjadi
penurunan
Jurnal Pharmascience
16
rematik indeks, peradangan pada kaki
membentuk
tulang
secara
toksisitas
rawan
signifikan.
juga
Pada
menurun
uji
nanoemulsi
pada
Penghantaran
Obat
memperbaiki
potensi
kestabilan
untuk
obat,
Rhemautoid Arthritis
Obat
memiliki
konvensional
maupun
Chen, 2006).
memperbaiki
kelarutan
dari
suatu
nanopartikel
IV. KESIMPULAN
dirancang
Penderita
rheumatoid
pengobatan
mereka
(Disease
Modifying
arthritis
memulai
dengan
DMARDs
Anti-
isotropik
kosurfaktan
minyak,
yang
surfaktan
dengan
dan
cepat
Jurnal Pharmascience
17
DAFTAR PUSTAKA
Aggarwal, B., and Harikumar, K., 2009,
Potential Therapeutic Effects of
Curcumin, the Anti-inflammatory
Agent, Against Neurodegenerative,
Cardiovascular,
Pulmonary,
Metabolic,
Autoimmune
and
Neoplastic Diseases, Int J Biochem
Cell Biol. 2009 ; 41(1): 4059
Aletaha D, Neogi, Silman J, Funovits,
Felson T. 2010. Rhematoid
Arthritis Collaborative Initiative.
Arthritis Rheum. 62: 2569 2581
Alldredge, B.K., Corelli, R.L, Ernst, M.E,
Guglielmo, B.J, Jacobson, P.A, &
Kradjan, W.A. 2013, Koda-Kimble
& Youngs Applied Therapeutics
The Clinical Use of Drugs.
Lippincott Williams & Wilkins
Pennsylvania, United States of
America.
American College of Rheumatology
Subcommittee Reumatoid Arthritis.
2012.
Guidelines
for
the
Management of Rematoid Arthritis.
46: 328-46
Arthritis Foundation, 2015, Arthritis
Foundation Scientific Strategy
2015-2020, http://www.arthritis.org
/Documents/arthritis-foundationscientific-strategy.pdf
Brooke MP. 2014. Rheumalology. Med J
Australia.160: 374-377.
Choy, E., 2012, Understanding the
dynamics: pathways involved in
the pathogenesis of rheumatoid
arthritis, Rheumatology, 2012
;51:v3-v11.
doi:10.1093
/rheumatology/kes113
Darmawan J.1988. Rheumatic condition in
the northern part of Central Java.
An epidemiological survey. 97111.
DiPiro, Robert L. Talbert, Gary, C. Yee,
Gary, R. Matzke, Barbara G.
Wells,
Michael,
P.
2010.
Pharmacotherapy
:
A
Pathophysiologic Approach. The
Mc. Graw Hill Company. USA.
Jurnal Pharmascience
18
Nanobiotechnol. 2011 ; 3(6): 607
619
Schwinghammer, T.L., & Koehler, J.M.
2009. Pharmacotherapy Casebook
: A Patient-Focused Approach. The
Mc. Graw Hill Company. USA.
Singh, J., Saag, K., Bridges, L., Aki, E.,
Bannuru, R., 2015, 2015 American
College
of
Rheumatology
Guideline for the Treatment of
Rheumatoid Arthritis, Arthritis
Care
&
Research,
DOI
10.1002/acr.22783, VC 2015,
American
College
of
Rheumatology.
Sokka T, B. Abelson, & T. Pincus. 2008.
Mortality in Rematoid Arthitis.
Clin Exp Rheumatol. 26: 35-36
Tobon G.J., P. Youinou, A. Saraux. 2010,
The
Environment,
GeoEpidemiology, and Autoimmune
Disease: Rematoid arthritis. J
Autoimmun 35: 10-4
Patel J, Patel A, Raval M, and Sheth N,
2011,
Formulation
and
development
of
a
selfnanoemulsifying drug delivery
system of irbesartan, J Adv Pharm
Techno Res, 2(1): 9-16
Perhimpunan Rematologi Indonesia, 2014.
Diagnosis dan Pengelolaan Artritis
Reumatoid.
Perhimpunan
Reumaologi Indonesia, Bandung.
Petri M. 2007. Hopkins Lupus Pregnancy
Centre: Ten Key Issues in
Management. Rheum Dis Clin
North Am. 33: 227-34
Saag K.G., Teng G.G, Patkar N.M,
Anuntiyo J, Finney C, & Curtis.
2008. American College of
Rheumatology Recommendations
for the Use of Nonbiologic and
Biologic
Disease-Modifying
Antirheumatic Drugs in Rematoid
Arthritis. Arthritis Rheum. 59: 762784.
Smeltzer, Suzanne. dan Bare, Brenda,
2002. Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth Ed.8. EGC, Jakarta.
Jurnal Pharmascience