Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Lesson 1 : Familiarity
Menuurt sbeauh penilitean di Cmabrigde Uinervtisy, tdaik mejnadi maslaah
bgaimanaa urtaun hufur-hufur di dlaam sebauh kaat, ynag palngi pnteing adlaah
leatk hruuf partema dan terkhair itu bnaer. Siasnya dpaat brantaaken saam
skelai dan kmau maish dpaat mebmacanya tnpaa msaalah. Hal ini kerana oatk
masunia tdaik mambeca seitap huurf msaing-msaing, tatepi kaat kesuleruhan.
Manejkubakn naggk?
Bagaimana hal di atas bisa terjadi? Apa yang sesungguhnya terjadi di otak kita?
Dalam mempelajari otak, para ahli mempunyai suatu istilah yang disebut
Familiarity. Maksudnya adalah bahwa otak kita selalu membuat suatu
pola/pattern atas segala yang kita pelajari/ketahui. Dan jika ada stimulus baru
masuk maka otak akan mencari apakah ada padanannya dari apa yang sudah
dipelajari/diketahui.
Para ahli ada yang menghubungkan Familiarity ini dengan fenomena Deja Vu.
Menurut mereka Deja Vu terjadi karena stimulus baru yang kita lihat mempunyai
suatu atas memori yang ada di otak kita, sehingga kesannya pernah mengalami.
Padahal menurut mereka hal ini dikarenakan pola antara stimulus baru dan
memori yang ada di otak kita mempunyai kemiripan.
Dalam contoh tulisan di atas, begitu kita membaca tulisan tersebut, otak
langsung mencari di memori database kita berdasarkan jumlah huruf dan jenis
huruf, begitu ketemu langsung dibawa ke pikiran sadar sehingga kita dapat
membacanya.
Roddick dan Federer yang msing-masing berumur 22 tahun dan 23 tahun kini
sedang berada dalam puncak prestasi. Yang menjadi pertanyaan, sampai kapan
mereka mampu mempertahankan prestasi tersebut? Jika kita lihat petenis-
petenis sebelum mereka seperti Pete Sampras, Boris Becker, Michael Chang dll,
mereka semua pernah mengalami puncak kejayaan tetapi kemudian mulai
tenggelam dan tidak terdengar lagi. Yang mengherankan sekaligus
mengagumkan adalah Andre Agassi. Dari grafik, terlihat bahwa Andre Agassi
mencapai puncak prestasinya pada usia 25 tahun, kemudian ia mengalami
kemunduran TETAPI ia bisa kembali ke puncak prestasi pada usia 29 tahun dan
33 tahun!!
Sesuatu yang langka terjadi pada Andre. Ia pernah mengalami kemerosotan
tetapi ia berhasil bangkit dari keterpurukan dan berjaya kembali.
Berita lain yang masih hangat adalah dari dunia tinju ketika Barrera
mengalahkan Morales. Di Kompas beritanya berbunyi "Petinju Meksiko, Marco
Antonio Barrera, sempat mengalami sindrom rendah diri setelah kalah TKO dari
petinju Filipina, Manny Pacquiao, 15 November 2003. Namun, Sabtu (27/11) di
Las Vegas, harga dirinya kembali tegak setelah unggul pada pertandingan ketiga
(dalam tiga kelas berbeda) melawan musuh abadinya, juara dunia kelas bulu
This file belong to Anugerah Perdana
2 0811 217 201 or kang_agah@yahoo.com
super versi WBC, Erik Morales, dengan angka mayoritas". Sama seperti Andre,
Barrera berhasil bangkit dari keterpurukan untuk menjadi juara lagi.
Bagaimana Andre dan Barrera bisa bangkit dari kekalahan untuk menjadi
seorang juara kembali? Saya tidak tahu apa yang dilakukan oleh Barrera, tetapi
untuk Andre saya tahu karena ia dilatih oleh Anthony Robbins, seorang pakar
kesuksesan di dunia. Anthony menjelaskan bahwa otak kita merekam setiap
kejadian yang terjadi pada diri kita. Jika kita bisa menghidupkan kembali apa
yang terjadi pada waktu kita menjadi juara (baik apa yang terjadi di otak
maupun gerakan apa yang kita lakukan), maka kita akan berada kondisi yang
sama pada saat kita menjadi juara.
Anda mungkin bingung dengan apa yang baru saja saya jelaskan. Baik, saya
akan memberikan contoh lain yang merupakan kasus nyata. Belum lama ini saya
membantu seorang teman yang menderita Disfungsi Ereksi (DE). Sebelum
membantu, saya melakukan dialog dengan beliau untuk menggali latar
belakangnya. Ternyata masalah ini baru-baru saja ia dapatkan, sebelumnya hal
ini tidak pernah terjadi pada dirinya. Ia mengatakan bahwa sebelum DE terjadi,
ia ingat terakhir melakukan hubungan suami istri, ia mengalami sakit pada
kelaminnya dan sejak itu ia mengalami DE jika hendak berhubungan.
Berdasarkan informasi itu saya mengajarkan beliau melakukan mind
programming. Salah satu yang ia harus lakukan dalam mind programming adalah
membayangkan suatu momen hubungan suami istri yang paling menggairahkan
bagi dia, dan itu harus terus diulang di benaknya sampai ia mempercayai apa
yang ia bayangkan. Mau tahu hasilnya? Berikut adalah email dari beliau :
"Pak Norman, terima kasih atas teknik Mind Programming yang Bapak ajarkan.
Hanya dalam waktu 1 minggu setelah menjalaninya setiap malam selama 10
menit, sudah ada hasil walaupun belum kembali normal. Tetapi setelah 2 minggu
melakukan Mind Programming, saya sudah kembali normal. Sekarang saya akan
This file belong to Anugerah Perdana
3 0811 217 201 or kang_agah@yahoo.com
melakukan teknik ini untuk tujuan- tujuan hidup saya, doakan semoga berhasil"
– Pak J di Jakarta.
Jika selama ini anda menggunakan otak anda sebagian besar hanya untuk
recall/mengingat apa yang sudah terjadi, maka anda baru menggunakan ½ dari
kemampuannya. Anda perlu melatih diri untuk mengoptimalkan ½ sisanya
karena kemampuan berimajinasi ini sungguh luar biasa. Albeit Einstein-pun
menggunakan imajinasi untuk menemukan hukum relativitas yang sangat
terkenal itu. Demikian pula Leonardo da Vinci menggunakan imajinasinya
terlebih dahulu sebelum menciptakan karya-karyanya
MENULIS
Membaca tulisan di Koran-koran, majalah atau novel sastra, itu memicu saya
untuk menulis hal-hal yang berbau sastra. Misalnya mencoba menulis tentang
Pintu seperti karya salah seorang penulis muda terkenal. Tapi kok setelah
dicoba malah Cuma jadi judul saja"Pintu" begitu. Mau ditambahin apalagi,
"tempat keluar masuk orang" atau ditambahi kata "jendela" ah, pusing. Memang
sepertinya saya tidak punya bakat menulis. Apalagi yang berbau sastra. Setelah
itu saya mencoba menulis novel remaja. Ikut-ikutan trend?? Memang. Tidak tahu
kenapa tapi memang setelah membaca sejumlah novel "chicklit" dan "teenlit"
kayaknya kok jadi ingin sekali menulis cerita-cerita remaja. Lucunya, ketika
sudah duduk di depan computer, sepertinya semua ide-ide tentang cerita remaja
kok langsung menguap begitu saja. Kemana perginya ya, pikir saya. Buntu..
Cuma itu yang ada di otak saya.
Dulu sekali ketika saya masih SD, saya pernah menulis cerita tentang kisah si
penjual es. Cerita itu terkenang-kenang sampai sekarang., tapi ya itu saya lupa
di mana saya taruh tulisan itu. Kata Ibu Guru saya waktu itu, saya punya
kemampuan menulis yang besar. Beranjak dewasa, sepertinya saya terlalu sibuk
dengan kegiatan-kegiatan saya. Dari mulai pramuka, PMR,, drumband sampai
degung saya tekuni.; Waktu untuk menulis? Tentu saja tidak ada. Energi saya
rasanya terkuras untuk kegiatan-kegiatan sekolah. Kesuakaan yang tidak
berubah adalah kecintaan saya pada buku.
Kembali di depan computer saya masih bingung harus menulis apa. Tapi lagi-lagi
saya diganggu pikiran-pikiran "kenapa harus menulis??, "apa itu suatu
This file belong to Anugerah Perdana
6 0811 217 201 or kang_agah@yahoo.com
keharusan?? Apakah ada tuntutan untuk menulis?" Ah suara-suara kecil dari
kepala saya kadang-kadang memang menyurutkan keinginan saya untuk
menulis. Memang tidak ada seorangpun yang memaksa saya menulis, tapi kok
rasanya aneh sekali, akhir-akhir ini saya merasa mempunyai dorongan kuat
untuk menulis. Kembali di depan computer mencoba mengingat-ingat novel-
novel yang pernah saya baca dan mencoba untuk mengikuti gaya si penulis.
Lagi-lagi "Buntu" sampai ketika ada panggilan "Bunda, aku mau bobo, kelonin
dulu dong" Ternyata si buah hatiku sempat terlupakan karena kesibukanku
bengong di depan computer. Ku sempatkan untuk meninabobokan dan
menceritakan cerita-cerita kesayangannya.
Kembali ke depan computer (untuk kesekian kalinya) aku terbayang buah hatiku
yang sudah tertidur. Terbayang kelucuannya, kenakalannya dan tingkah lakunya
yang menggemaskan. Kadang-kadang malah celetukan- celetukannya bikin
hidup saya menjadi berarti. Tanpa terasa tangan saya sudah mengetikan cerita-
cerita tentang anak saya dan kehidupan saya bersamanya. Ah, selesai sudah,
lega rasanya. Puas hati saya, akhirnya keluar juga yang ada di dalam dada.
Akhirnya saya bisa berkata juga "MENULIS ITU MUDAH, MENIRU TULISAN
ORANG YANG SUSAH
--------------------
Apa yang diutarakan oleh rekan kita di atas mengenai "menulis" ini sebenarnya
mencerminkan salah satu cara kerja otak. Dr Larry Cahill melalui penelitiannya
mengatakan bahwa otak melihat dalam bentuk "gambar" dan "pola". Setiap kali
ada stimulus yang masuk, otak akan mencari stimulus tersebut dalam daftar
inventori apakah ada yang mempunyai kecocokan pola. Apa artinya? Artinya
semakin sering anda memasukkan informasi ke otak anda, semakin banyak pula
inventorinya, semakin mudah pula otak mencari hubungan antar stimulus.
Balik ke contoh rekan kita di atas. Ketika ia mau menulis mengenai sesuatu yang
mungkin ia tidak terlalu dalami/fahami (inventori terbatas) maka akan kesulitan
This file belong to Anugerah Perdana
7 0811 217 201 or kang_agah@yahoo.com
untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Tetapi ketika ia membayangkan
mengenai anaknya, tulisan dapat mengalir dengan deras dan cepat dikarenakan
sudah terdapat inventori yang banyak di otak si Ibu. Ia dengan cepat bisa
membuat hubungan antara suatu kejadian dengan kejadian lain.
Jadi jika anda ingin menguasai suatu bidang, menjadi seorang ahli dalam suatu
bidang, anda harus memasukkan sebanyak mungkin informasi ke otak anda agar
anda mempunyai banyak inventori yang siap digunakan pada saat anda
membutuhkannya.
Anda mau melihat kejadian ini secara langsung? Anda memerlukan seorang
rekan untuk permainan berikut ini. Minta seorang rekan anda untuk
memfokuskan perhatian pada benda-benda berwarna merah yang ada di
sekelilingnya . Tidak usah dicatat, cukup minta dia untuk mengingat-ingat saja
sebanyak mungkin benda-benda berwarna merah yang ada di sekelilingnya.
Kalau sudah minta ia menutup mata dan setelah itu minta ia untuk menyebutkan
benda berwarna PUTIH. Anda akan melihat ia gelagapan dalam menjawab, dan
kadang-kadang benda berwarna putih yang ada di depannya-pun tidak dapat ia
ingat, persis seperti saya tidak mengenali mobil saya sendiri. Kenapa hal ini bisa
terjadi? Hal ini terjadi karena pikiran kita tidak dipersiapkan untuk hal-hal yang
tidak kita rencanakan/duga, sehingga pikiran kita mengabaikannya.
This file belong to Anugerah Perdana
8 0811 217 201 or kang_agah@yahoo.com
Jadi prinsipnya, pikiran kita akan melihat kepada hal-hal yang kita mau lihat, kita
rencanakan, sesuatu yang kita anggap penting. Di luar itu, pikiran kita
cenderung untuk mengabaikan. Balik ke kejadian di Aceh, bagi mereka yang
tidak mempunyai saudara yang mengalami bencana di Aceh, pasti tidak akan
terlalu memfokuskan diri kepada orang per orang yang ditayangkan TV, tetapi
mereka yang kehilangan kontak dengan saudaranya pasti akan memfokuskan
pada orang per orang yang ditayangkan di TV dengan harapan bisa mengenali
salah seorang dari mereka dan ini terbukti banyak orang yang mengenali
saudara-saudari mereka setelah melihat tayangan di TV. Stasiun TV kedatangan
banyak orang yang minta diputar ulang gambar berita karena mereka merasa
melihat wajah saudara-saudari mereka.
Jika anda mempunyai suatu impian yang kuat, maka pikiran anda akan mulai
mempersiapkan diri untuk dapat melihat hal-hal yang berhubungan dengan
impian anda, inilah yang dinamakan The Primed Mind.
Ahli binatang liar Clive Walker mendukung pandangan itu. Dari hasil
pengamatannya selama ini, hewan mempunyai kemampuan untuk bisa
menangkap fenomena alam. Salah satu hewan yang paling peka terhadap
perubahan fenomena alam adalah burung.
Jadi sebenarnya kita manusia juga mempunyai kepekaan, tapi karena kita sudah
hidup di zaman modern, dimana insting untuk mempertahankan hidup terhadap
apa yang terjadi di alam sudah tidak terlalu diperlukan, kita cenderung
mengabaikan kepekaan tersebut.
Jadi APA dan BAGAIMANA anda memfokuskan pikiran akan sangat berpengaruh
terhadap emosi anda. Jika anda mempunyai teman atau saudara yang
mengalami kejadian di Aceh dan Sumut, bantulah mereka untuk merubah Fokus
mereka. Ajak mereka ke tempat-tempat yang bisa membantu mereka melupakan
kejadian, tunjukkan kepada mereka bahwa masih ada orang-orang yang
mencintai mereka. Pelan-pelan ajak mereka berpikir bahwa air adalah juga
sesuatu yang penting bagi manusia. Ajak ia pelan-pelan menyadari bahwa air
sangat diperlukan untuk hidup, bagaimana dengan mereka yang hidup di padang
pasir, bagaimana mereka yang menjadi nelayan. Ini semua untuk pelan-pelan
This file belong to Anugerah Perdana
11 0811 217 201 or kang_agah@yahoo.com
mengurangi ketakutan mereka terhadap air, agar mereka berani lagi terhadap air
dan tidak memusuhi air.
Apapun yang kita bayangkan terus-menerus secara detail dan nyata maka akan
diterima oleh otak bawah sadar kita sebagai kenyataan, sehingga ketika kita
benar-benar melakukannya sudah tidak masalah lagi. Hal inilah yang sering
dilakukan oleh para olahragawan. Teknik ini juga berguna untuk membantu
mereka yang sering berbicara di depan umum atau presentasi, juga dapat
membantu seseorang menghadapi suatu interview, dsb.
Teknik visualisasi yang sangat luar biasa ini belum terlalu banyak digunakan
dalam dunia bisnis dibandingkan dengan dunia olahraga. Teknik visualisasi
adalah teknik rahasia yang banyak digunakan oleh atlet Rusia jaman dahulu.
Jack Niclaus, pemain golf legendaris yang telah memenangkan lebih dari 100
turnamen bahwa sebelum memukul bola, ia terlebih dahulu membayangkannya
di dalam pikiran hasil apa yang ia inginkan dari pukulan tersebut.
Teknik ini sangat membantu sekali untuk membantu anda untuk merasakan
sesuatu hal sebelum hal itu terjadi di dunia nyata. Setiap kali saya akan
memberikan pelatihan, saya pasti melakukannya dahulu di dalam pikiran
beberapa malam sebelumnya. Saya bayangkan berdiri dengan penuh energi di
depan audience, memberikan pelatihan dengan penuh semangat, melihat semua
audience tampak antusias dan pada akhirnya sambutan hangat ketika pelatihan
selesai dilakukan. Semakin sering anda melakukan visualisasi ini sebelum
melakukannya di dunia nyata, semakin baik hasilnya.
Pada ulang tahun Walt Disney Theme Park, para wartawan bertanya kepada istri
mendiang Walt Disney, "Bagaimana seandainya Walt Disney masih hidup dan
melihat semua ini?" Istrinya menjawab "Walt Disney sudah melihat semua ini di
dalam pikirannya jauh sebelum ini terwujud". Luar biasa sekali, apakah anda bisa
melihat impian anda sebelum impian itu terwujud?
This file belong to Anugerah Perdana
13 0811 217 201 or kang_agah@yahoo.com
Lesson 10 : Making a Genius
"Apa yang dipunyai oleh Einstein tetapi tidak dipunyai oleh orang lain?" adalah
suatu pertanyaan yang sangat ingin diketahui oleh Dr. Thomas Harvey, seorang
pathologist yang sedang bertugas pada RS Princeton pada saat Einstein
meninggal pada tahun 1955. Harvey adalah orang yang ditugasi untuk
mengotopsi Einstein dan tanpa seizin keluarga Einstein, Harvey mengambil otak
Einstein untuk dipelajari. Selama 40 tahun ke depan, Harvey meneliti otak
Einstein di bawah miskrokop dengan tujuan untuk menyingkap rahasia
kejeniusan Einstein. Tetapi Harvey tidak menemukan suatu perbedaan yang
menyolok antara otak Einstein dan otak orang biasa.
Rahasia baru tersingkap oleh salah seorang rekan kerja Harvey yaitu Marian
Diamond, seorang neuroanatomist pada University of California di Berkeley. Ia
mengumumkan suatu penemuan spektakuler yang menyibak misteri mengenai
kejeniusan.
Kebanyakan orang mengasumsikan bahwa orang jenius adalah bawaan dari lahir
bukan dibentuk, tetapi Dr. Diamond telah menghabiskan waktunya untuk
membuktikan bahwa kejeniusan bisa dipelajari.
Jadi jelas bahwa untuk menjadi seorang yang jenius diperlukan banyak
sambungan pada sel-sel otak dan sambungan itu terjadi pada saat kita
memberikan stimulus / rangsangan / latihan kepada otak kita. Dan yang lebih
hebat lagi, sambungan ini terjadi tanpa mengenal umur. Siapapun mereka, baik
pria/wanita/tua/muda, dapat meningkatkan sambungan pada sel-sel otak
mereka, untuk menjadikan mereka menjadi jenius.