Вы находитесь на странице: 1из 31

Materi Asuhan Keperawatan

Senin, 30 Desember 2013


Memahami Asuhan Keperawatan

SHARE YUK :
Bagi adik-adik ataupun teman sejawat seperjuangan, berikut saya mempunyai
beberapa tips untuk anda semua:

Sebelumnya saya kasih motivasi dulu yaaa !!!!!!!!!!!!!


Anda itu sebetulnya memiliki kemampuan yang luar biasa tapi kemampuan anda
dibinasakan dengan kemalasan dan kengganan anda untuk mempelajari sesuatu.
Orang gembok aja punya kuncinya masalak segala permasalahan gak ada solusinya
? jadi intinya segala sesuatunya itu akan mudah dikerjakan jika kita memiliki niat
yang ikhlas dan kemauan untuk mengerjakannya ??????????
Tidak usah khawatir saya akan berbagi pada anda semuanya
belajar membuat askep dengan cepat. Anda sebenarnya sudah memiliki bekal
yang sudah anda bawa ketika anda mendapatkan mata kuliah Dokumentasi
Keperawatan.
Pasti adik-adik semua sudah paham betul ni dan pasti sudah diluar kepala
mungkin ya ?
Proses Keperawatan itu terdiri dari 5 tahap
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
Ingat ya adik-adik bahwasannya kalian bisa menentukan diagnose harus tahu
terlebih dahulu masalahnya, penyebabnya, serta tanda dan gejalanya. Masih ingat
kan rumus PES singkatan dari problem, etiologi, symptom.
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi

Senjata yang anda harus miliki adalah buku sebenarnya untuk membuat askep
tetapi kalian bias mencari reverensinya di internet.
Sekarang kita focus ke askep adik-adik ya ?????????
Askep itu berisi :
1. Konsep Teori
Sumber bisa referensi Internet dan
buku

2. Konsep keperawatan

Fokus sama pasien

Konsep teori itu terdiri dari


1. Definisi
2. Etiologi
3. Manifestasi Klinis
4. Patofisiologi
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Penatalaksanaan
Berupa penatalaksanaan medis dan perawat yaaa ?????
Ingat medis itu berhubungan denngan terapi pengobatannya ( farmakologis )
dan perawat atau non farmakologis berhubungan dengan dunia kita yaaa ???
dunia perawat artinya terapi keperawatannya kepada pasien
7. Komplikasi
Jangan lupa cantumkan sumber reverensi yang kalian dapat ya ?????
Tinggal Format Pengkajian Pasien adik adik.
Yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut ini sebelum adik-adik mengisi
formatnya.
Format yang dipakai di RS. Dr sobirin itu bisa
1. Format KMB untuk rawat inap
2. Format rawat jalan untuk rawat jalan
3. Format IGD untuk ruangan IGD
4. Format OK untuk ruang OK
5. Format Maternitas untuk kebidanan fokusnya keperawatan maternitas
6. Format Neonatus untuk BBL ( bayi baru lahir ) fokusnya keperawatan anak
7. Format Kespro ( Kesehatan Reproduksi ) ini untuk mata kuliah maternitas aka
tetapi hanya menyangkut untuk masalah yang berkaitan dengan system
reproduksi bukan mengarah ke ibu hamil yaaaa !!!!!!!!!!!!!
Kalau adik-adik sudah tahu formatnya tinggal adik adik focus ke pengisian
askepnya ????
ASUHAN KEPERAWATAN
INGAT:
1. FORMAT YANG ADIK ADIK PAKAI
2. LIHAT PASIEN ADIK-ADIK SADAR ATAU TIDAK

3. PENGISIAN FORMAT PADA PASIEN SADAR DAN TIDAK ITU


BERBEDA YA ADIK-ADIK
JIKA PASIEN KALIAN ADALAH SADAR MAKA SEBAGIAN BESAR
FORMAT YANG KALIAN ISI ADALAH NORMAL BERBEDA DENGAN
PASIEN ADIK-ADIK YANG TIDAK SADAR SEBAGIAN BESAR ADALAH
ABNORMALLLL..
4. DALAM MENGISI ASKEP HAL YANG PERTAMA ADIK-ADIK
LAKUKAN ADALAH
A. PENGKAJIAN IDENTITAS
B. LAKUKAN ANAMNESA HAL INI AKAN BERGUNA SEBAGAI
DATA SUBJEKTIF ( DS ) DAN DATA OBJEKTIF ( DO )
DS: Merupakan data yang diperoleh dengan melakukan
wawancara kepada pasien langsung
Do: Merupakan data yang diperoleh dengan mengobservasi
langsung pasien dan melakukan penilaian misalnya penilaian TTV
dan untuk observasi: lihat kondisi umum klien ( lakukan
pemeriksaan mulai dari kepala sampai kaki ).
Lalu bagaimana jika pasien adik-adik tidak sadar:
DS juga bisa dibuat dengan kalimat pembantu : Keluarga klien
mengatakan
1. Lakukan anamnesa kepada keluarganya bagaimana kronologis kejadiannya
dan nilai kesadarannya :
Jika compos mentis : sadar penuh nilai GCS :14-15
Jika apatis: Acuh tak acuh terhadap lingkungan GCS : 12-13
Jika Delirrium: Disorientasi tempat,waktu dan lingkunangan, berteriak teriak,
mengamuk GCS : 9-11
Jika Somnollen: Mudah tertidur dan mudah dibangunkan serta kemungkinan
masih dapat dirangsang dengan rangsangan verbal GCS : 7-8
Jika Sopor : Mudah tertidur dan sulit untuk dibangunkan tetapi masih bias
dibangunkan dengan rangsangan nyeri GCS : 4-6
Jika Koma : Sudah tidak mampu lagi dirangsang dengan rangsangan verbal
maupun rangsangan nyeri GCS : 1-3
3. Penegakan diagnose dan prioritas masalah
Prioritaskan rumus ABC :
1. Airway ( jalan nafas )
2. Breathing ( pola nafas )
3. Circulation ( sirkulasi )
Jika salah satu dari pasien adik-adik ada indikasi di atas kalian dapat
mengambil diagnose sesuai dengan masalah di atas.
Yang bisa kalian ambil adalah
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola nafas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas
Data objektifnya berupa:
1. Sesak nafas/ sukar bernafas
2. Tacypnea pernafasan dengan frekuensi lebih dari 24

3. Dyspnea pernafasan dengan frekuensi kurang dari 16


4. SEkret/slem/dahak ( + )
5. Batuk
6. Terpasang oksigen
7. Suara nafas ronchie
8. Ada tarikan dinding dada atau tidak
9. Ada pernafasan cuping hidung atau tidak
10. Berapa frekuensi pernafasannya, kedalaman pernafasannya
Untuk etiologinya bisa lihat di buku ya adik-adik bergantung pada pasien
kalian semua:
Bisa diambil contoh bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan produksi skrettt ..
Jika pasien kalian memiliki keluhan dibawah ini kalian bisa ambil beberapa
diagnose ya adik-adik:::::::
1.Anorexia ( tidak nafsu makan ), Penurunan BB sekitar 10 %, Mual,
muntah: kalian bisa ambil ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
2.Mual, muntah, bibir mukosa kering, turgor kulit tidak elastis, BAB lebih
dari 3 kali, kalian bisa ambil kekurangan volume cairan hal yang perlu
diperhatikan dalam diagnose ini adalah input ( masukan cairan ) dan output
( keluaran cairan ) seimbang atau tidak ?????????
3. Jika klien mengalami penurunan kesadaran misalnya dari compos mentis ke
apatis, dari apatis ke delirium, dari delirium ke somnollen bisa ke spoor
sampai koma, kalian bisa ambil Perubahan perfusi jaringan serebral
Data objektifnya juga bisa berupa: MAP (mean arteri pressure ) dalam
keadaan abnormal normalnya adalah 70-110 mmHg., Paralisis/parase/plegia
atau bisa serimg disebut kelemahan otot, syncope, SPo2 yang abnormal,
normalnya adalah 92-100 %.
4. Jika suhunya, T: lebih dar 37,5 misal 38, kalian bisa ambil peningkatan
suhu tubuh atau hipertermi jika suhu klien lebih dari 38 o C
5. ambulasi dibantu oleh keluarga, klien dalam keadaan lemah, disini kalian
bisa mengambil Intoleransi aktifitas
6. Jika pasien mengeluhkan nyeri, kemudian wajah tampak meringis, klien
tampak memegang bagian yang nyerinya missal di kepala,kaki, perut atau
tempat yang lain kalian bisa mengambil nyeri
Tapi jangan lupa:
Data objektiv kalian harus memuat PQRST
P=Paliatif (Penyebab )
Q=Quality (Quality)
R=Region (Penyebaran)
S=Severity ( tanda dan gejala nyeri )
T=Time (waktu timbulnya nyeri )

Misal kita ambil contoh gastritis:


P: Radang Lambung
Q: Ditusuk-tusuk
R: Epigastrium dan lihat apakah ada penyebaran ke seluruh tubuh
S: Skala : 1-10 tergantung sama pasiennya misal S= 8 atau s= 6
T: Hilang timbul/ terus menerus/ sesaat
Skala Nyeri
1. Tidak nyeri=0
2. Nyeri ringan=1-3
3.Nyeri Sedang=4-7
4. Nyeri berat=8-10
7. Jika pasien mengalami luka maka kaji luka klien dan kalian bisa mengambil
kerusakan integritas kulit
Data objektif yang bisa kalian ambil bisa berupa kajian Luka, mulai dari
warna, karakter, luas luka dan lain sebagainya.
8. Jika pasien kalian mengalami gangguan imobilisasi kalian bisa mengambil
Gangguan mobilitas fisik
Data objektifnya kalian bisa ambil dari keterbatasan gerak pasien.........
Untuk implementasi dapat disesuaikan dengan diagnosa dan perlu diingat
bahwa implementasi merupakan tindakan dari perencanaan yang dilakukan
sebelumnya.
Evaluasi:
Terdiri dari SOAP
S: Subjektif disertai dengan kalimat (klien mengatakan)
O: Objektif
A: Analisa
Masalah teratasi
Masalah teratasi sebagian
Masalah belum teratasi
Missal dX: Bersihan jalan nafas analisanya
Bersihan jalan nafas teratasi
Bersihan jalan nafas teratasi sebagian
Bersihan jalan nafas belum teratasi
P: Planing
Adalah intervensi lanjutan

Gimana adik adik mudah dan gampang kan membuat askep ituu ???????????
Rumusnya masih ingat kan ?
1. Tentukan formatnya

2. Lihat pasien sadar atau tidak


3. Cari reverensi Konsep Teorinya di buku atau sumber lain seperti internet
4. Isilah formatnya
Penegakan diagnose ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
1. Kaji /anamnesa pasien
Tanyakan keluhannya
Lihat keadaan umum pasien dan nilai TTV nya
2. Penegakan diagnose
3. Prioritaskan diagnose
1. Aktual baru kemudian resiko atau potensial

Di Bawah ini ada contoh askep Thypoid untuk adik-adik silakan baca dengan
seksama ya <<<<<<<<< jika mengalami kesulitan hubungan aja ke no
085609084532.. atau silahkan
invite ke BBM dengan pin 22199599

FORMAT PENGKAJIAAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

1. BIODATA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Status Perkawinan
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Tanggal masuk RS
No. Register
Ruangan/ Kamar
Golongan Darah
Tanggal Pengkajian
Tanggal Operasi
Diagnosa Medis

: Ny R
: Perempuan
: 34 Tahun
: Kawin
: Islam
: SMP
: Ibu Rumah Tangga
: Megang Sakti
: 14 Desember 2012
: 0020589
: Nusa Indah/ III.2
:: 16 Desember 2012
:: Thypoid

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama
Hubungan dengan pasien
Pekerjaan
Alamat

: Tn A
: Suami Pasien
: Swasta
: Megang Sakti

II. KELUHAN UTAMA


Demam > 7 hari
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
A. Provocative/ Palliative
1. Apa Penyebabnya
Terinfeksi bakteri salmonella thypi akibat makan makanan yang tidak higienis.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Berobat ke mantri setempat dan istirahat
B. Quantity/ Quality
1. Bagaimana yang dirasakannya
Klien mengatakan badannya terasa panas, mual, nyeri di abdomen dengan skala nyeri 5
2. Bagaimana dilihat
Klien tampak lemah dan pucat
C. Region
1. Dimana lokasinya
Di abdomen
2. Apakah menyebar
Ya, menyebar karena klien mengalami intoleransi aktivitas
D. severity ( Mengganggu aktivitas )
Ya, Mengganggu aktivitas klien dan aktivitas klien dibantu oleh keluarga
E. Time
SMRS 4 hari Klien ,mengeluh demam naik turun disertai dengan nyeri abdomen, mual
dan badan terasa lemas.
MK: Hipertermi
Nyeri abdomen
Yang ini untuk mempermudah
adik adik saja
Intoleransi aktifitas
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Sebelumnya klien belum pernah mengalami penyakit seperti sekarang, klien hanya
mengalami demam biasa
B. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan
Membeli obat di warung ( bodrex )
C. Lamanya dirawat
Klien belum pernah dirawat sebelumnya
D. Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi baik makanan maupun obat-obatan

MK : Demam
E. Imunisasi
Klien melakukan imunisasi lengkap
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua
Orang tua klien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang dialami klien sekarang.
B. Saudara Kandung
Tidak ada saudara kandung yang mengalami penyakit seperti yang dialami klien.
C. Penyakit Keturunan yang ada
Hipertensi
D. Anggota keluarga yang meninggal
Ayah klien
E. Penyebab meninggal
Penyakit Hipertensi
F. Genogram

VI. RIWAYAT/ KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan adalah bahasa daerah
B. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya
C. Konsep Diri
y Image
:Klien tidak terlalu khawatir dengan penyakit yang dideritanya karena tanggapan klien masih
baik-baik saja
Diri
: Dengan dirawat klien mengharapkan akan kesembuhan penyakitna
Diri
: Dengan dukungan keluarga klien merasa dakui keberadaannya
n Diri
:Peran diri klien sebagai ibu rumah tangga merasa terganggu
onal Identity :Klien adalah orang yang baik dipandang dari keluarga, masyarakat dan perawat.
D. keadaan Emosi
Keadaan emosi klien selama sakit stabil, klien tampak sabar dalam menghadapi
penyakitnya
E. Perhatian terhadap orang lain/ lawan bicara
Klien mampu merespon lawan bicara dengan baik
F. Hubungan dengan keluarga
Hubungan klien dengan keluarga baik dilihat dari keluarga yang selalu merawat klien
G. Hubungan dengan saudara
Hubungan klien dengan saudara baik, dilihat dari keterlibatan saudara klien dalam
merawat dirinya
H. Hubungan dengan orang lain
Hubungan klien dengan orang lain baik, dilihat dari banyaknya tetangga yang
menjenguk klien saat sakit
I. Kegemaran
Tidak dikaji
J. Daya adaptasi
Klien mampu beradaptasi baik dengan lingkungan rumah sakit juga dengan tenaga
medis yang ada.
K. Mekanisme pertahanan diri
Mekanisme pertahanan diri klien menurun selama sakit
MK : Tida ada
VII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum
Compos mentis
B. Tanda-tanda Vital
Suhu tubuh
: 38,2 o C
TD
: 160/ 80 mmHg
TB
: 165 cm
Nadi
: 84 X/ Menit
RR
: 22 X/ Menit
BB
: 65 Kg
MK : Hipertermi
C. Pemeriksaan kepala dan leher

1. Kepala dan rambut


Kepala
a. Bentuk
: Bentuk kepala simetris kiri dan kanan
b. Ubun-ubun
: Tidak ada kelainan dan tanda-tanda infeksi
c. Kulit kepala
: Bersih dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Rambut
a. Penyebaran dan keadaan rambut
:Rambut menyebar dan merata
b. Bau
: Rambut tidak bau
c. warna rambut
: Warna rambut hitam
Wajah
a. Warna Kulit
: Sawo matang
b. Struktur wajah
: Simetris kanan dan kiri
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan
Bola mata lengkap satu pasang dan simetris keduanya
b. Palpebra
Tidak ada edema di palbebra
c. Konjungtiva dan sclera
Konjungtiva an anemis dan sklera an ikterik
d. Pupil
Isokor ( ++ ) , pupil dextra dan sinestra mengecil saat diberi rangsangan cahaya
e. Cornea dan Iris
Tidak ada kekeruhan di kornea dan iris
f. Visus
Tidak dikaji
g. Penekanan bola mata
Tidak dikaji
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi
Tulang hidung ada dan posisi septum nasi simetris
b. Lubang hidung
Tidak ada sumbatan di lubang hidung
c. Cuping hidung
Tidak ada pernapasan cuping hidung
4. Telinga
nga :Bentuk telinga simetris kiri dan
kanan
b. Ukuran telinga
: Ukuran telinga normal
c. Lubang telinga
: Bersih, tidak ada serumen
d. Ketajaman pendengaran
:Klien mampu mendengar dengan baik
aring
:Tidak ada tanda-tanda infeksi di mulut dan faring
a. Keadaan bibir
: Mukosa bibir kering
b. Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada infeksi di gusi dan gigi
c. Keadaan lidah
: Lidah kotor dan berwarna putih
d. Orofaring
: Tidak ada tanda kesulitan menelan
6. Leher
a. Posisi trakea
:Posisi trakea simetris kanan dan kiri
:Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
c. Suara
: Suara klien terdengar dengan jelas
d. kelenjar limfe
: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe
e. Vena jigularis
: Tidak ada pembesaran vena jigularis

s
: Denyut nadi karotis teraba dengan jelas
lah keperawatan
D. Pemeriksaan Integumen
1. Kebersihan
: Kulit klien bersih
2. Kehangatan
: Kulit klien teraba panas
3. Warna
: Warna kulit klien sawo matang
4. Turgor
: Turgor kulit klien elastis
5. Kelembaban
: kulit klien lembab
6. Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan kulit pada klien
MK : Tidak ada masalah keperawatan
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
1. Ukuran dan bentuk payudara
: Simetris kanan dan kiri
2. warna payudara dan areola
: Tidak dikaji
3. kelainan payudara dan putting
: Tidak dikaji
4. Aksila dan clavikula
: Tidak ada tanda infeksi di aksila dan clavikula

peksi

F. Pemeriksaan thoraks/ dada


1. Inspeksi thoraks
a. Bentuk thoraks

Normal
Burrel chest
Funnel chest

Pigeon chest
Flail chest
Kifosis

koliasis
b. Pernapasan
Frekuensi
: 22 X/ Menit
Irama
: Reguler
c. Tanda kesulitan bernapas
Tidak ada tanda kesulitan bernapas
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara: Saat telapak tangan diletakkan di punggung klien dan klien
mengucapkan angka 77, getaran suara normal dan tidak ada suara tambahan
.
b. Perkusi
: Resonan
c. Auskultasi
Suara nafas
: Vesikuler
Suara Ucapan
: Suara ucapan klien masih terdengar dengan jelas.
Suara tambahan
: Tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan Jantung
: Palpitasi klien tidak nampak di daerah sekitar jantung serta tidak ada pembesaran di daerah
dada
b. Palpasi
Pulsasi
: Terasa denyut nadi pada area jantung
c. Perkusi
: Dullnes/ redup
d. Auskultasi
Bunyi jantung : S1 dan S2 terdengar murni
Bunyi tambahan : Tidak ada bunyi tambahan
Murmur
: Tidak tedengar bunyi murmur jantung
Frekuensi
: 75 X/ menit
MK: Tidak ada masalah keperawatan

G. Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi
a. Bentuk abdomen : Bentuk abdomen simetris kiri dan kanan
b. Benjolan/ massa : Tidak ada benjolan/ massa
ah: Tidak ada bayangan pembuluh darah
2. Auskultasi
a. Peristaltik usus
: 17 X/ menit
b. Suara tambahan
: Tidak ada suara tambahan
3. Palpasi
a. Tanda nyeri tekan
: Ada nyeri tekan pada abdomen
b. Benjolan/ massa
: Tidak ada benjolan/ massa
c. Tanda ascites
: Tidak ada penumpukan cairan
d. Hepar
: Tidak teraba
e. Lien
: Tidak teraba
f. Titik MC Burney
: Tidak ada nyeri tekan di titik MC Burney
4. Perkusi
a. suara abdomen
: Tympani
b. Pemeriksaan ascites
: Tidak ada ascites
MK: Nyeri abdomen
H. Pemeriksaan kelainan dan daerah sekitarnya
1. Genetalia
a. Rambut Pubis
: Tidak dikaji
b. lubang Uretra
: Tidak dikaji
c. Kelainan pada genetalia eksternal dan daerah inguinal
2. Anus dan Perineum
a. Lubang anus
: Tidak dikaji
b. Kelainan pada anus
: Tidak dikaji
c. Perienum
: Tidak dikaji
MK: Tidak ada masalah keperawatan
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal/ Ekstemitas
1. Kesimetrisan otot
: Simetris kiri dan kanan
2. Pemeriksaan edema
: Tidak ada edema
3. Kekuatan otot
:

5555

5555

5555
5555
4. Kelainan pada ekstremitas dan kuku
Terjadi kelainan pada ekstremitas atas dan bawah, dengan adanya intoleransi aktivitas
pada klien.
MK: Intoleransi aktivitas
J. Pemeriksaan neurologi
1. Tingkat kesadaran
GCS : 15
E:5
M:6 V:4
2. Meningea Sign
3. Status Mental
a. Kondisi emosi/perasaan
Kondisi emosi klien stabil selama sakit, klien masih mampu mengontrol perasaan
b. Orientasi

Orientasi klien dengan keluarga, saudara, tetangga, orang lain serta lingkungan rumah
sakit baik.
c. Proses berpikir ( Ingatan, atensi, keputusan, perhitungan )
Proses berpikir klien masih baik, klien mampu mengingat dengan baik.
d. Motivasi ( Kemauan )
Klien memiliki motivasi sembuh yang tinggi dilihat dari taatnya klien pada
pengobatannya dan semangat klien untuk sembuh dari penyakitnya
e. Persepsi
Klien berpersepsi bahwa dengan tetap bermotivasi dan bersugesti bahwa penyakitnya
akan sembuh bisa mempercepat proses penyembuhan.
f. Bahasa
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa daerah
MK: Tidak ada masalah keperawatan
4. Nervus Cranialis
a. Nervus Olfaktorius/ N I
Normosmi, klien dapat membedakan bau dan mencium bau yang khas
b. Nervus Optikus/ N II
Klien dapat melihat lingkungan sekitarnya
c. Nervus Okulomotorius/ N III, Troklearis/ N IV, Abdusen/ N VI
Celah kelopak mata, gerakan bola mata, dan reflek kornea dalam keadaan normal.
d. Nervus Trigeminus/ N V
Klien masih mampu merasakan sentuhan
e. Nervus Fasialis
Tidak ada kelainan muka jatuh sebelah
f. Nervus Vestibulocochlearis/ N VIII
Klien dapat mendengarkan yang dibicarakan disekitarnya
g. Nervus Glossopharingeus/ N IX, Vagus / N X
Klien mampu merasakan rasa melalui indra pengecapnya
h. Nervus Asesorius/ N XI
klien mampu mengangkat kedua bahunya
i. Nervus Hipoglossus/ N XII
Tidak ada distaria ( nyeri saat menelan )
MK: Tidak ada masalah keperawatan
5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan
Klien masih berjalan dengan sempoyongan
b. Romberg Test
Saat klien berdiri tubuhnya tampak tidak stabil
C. Tes jari-hidung
Jari klien mampu menggapai hidung
d. Pronasi-Supinasi Test
Sistem koordinasinya masih baik
e. Heel to shir test
Bisa menyusuri kaki dengan baik
MK: Tidak ada masalah keperawatan
6. Fungsi Sensori
a. Identifikasi sentuhan ringan
Klien dapat merasakan semua sentuhan ( lengan, perut, kaki )
b. Test Tajam-Tumpul
Klien dapat merasakan semua sentuhan ( tajam, tumpul )

ur

tidur

c. Tes Panas dingin


Klien dapat merasakan sentuhan ( panas, dingin )
d. Test Getaran
Klien masih merasakan getaran
e. Stereognosis Test
Klien dapat menyebutkan benda yang diletakkn di atasnya
f. Graphestesia Test
Klien mampu mengenali huruf yang di tulis di atasnya
g. Membedakan Dua Titik
Klien dapat membedakan dua titik benda yang diletakkna di atasnya
h. Tpognosis Test
MK: Tidak ada masalah keperawatan
7. Reflek
kanan
Kiri
a. Reflek Bisep
:
+
+
b. Reflek Trisep
:
+
+
c. Reflek Brachioradialis :
+
+
d. Reflek Patelar
:
+
+
e. Reflek Tendon Achiles :
+
+
F. Reflek Plantar
:
+
+
VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
A. Pola tidur kebiasaan
: Klien biasa tidur pukul 22.00 WIB tapi klien sering terbangun diwaktu tidurnya
2. Waktu bangun
: Klien biasa bangun pukul 05.00 WIB
: Suhu badan klien yang tinggi dan rasa nyeri di abdomennya membuat klien susah untuk
tidur
4. Hal-hal yang mempermudah tidur
Suasana tenang
5. hal-hal yang mempermudah bangun
Suasana gaduh
MK: Gangguan pola tidur
B. Pola Eliminasi
1. BAB
a. Pola BAB
: 1 X/ hari
Penggunaan laksatif : Tidak
b. Karakter Feses
: Kuning dan lunak
c. Riwayat Perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan
2. BAK
a. Pola BAK
: 5 X/ hari
Inkontinensia
: Tidak
b. Karakter Urine
: Kuning
Retensi
: Tidak
c. Nyeri/ Rasa Terbakar/ Kesulitan BAK
: Tidak
d. Riwayat penyakit ginjal/ kandung kemih
: Tidak
e. Penggunaan diuretika
: Tidak
f. Upaya mengatasi masalah
Tidak ada masalah pola BAB dan BAK klien
C. Pola Makan dan Minum
1. Gejala ( Subyektif )
a. Diit ( Type )
: Bubur

makanan

dan

Jumlah makanan perhari


: 3 Porsi
: Diit nasi bubur lunak diberikan 3 kali dalam sehari
c. Anorexia
: Ya
Mual, muntah
: Mual
d. Nyeri ulu hati
: Tidak
e. Alergi
: Tidak ada alergi makanan dan minuman
f. Berat badan biasa
: 68
2. Tanda ( Obyektif )
Berat badan sekarang
: 65 Kg, TB:165 Cm
Bentuk Tubuh
: Ideal
3. Waktu pemberian makanan
: 3 kali sehari ( pagi, siang, malam )
: Seporsi yang berisi (nasi bubur lunak,lauk dan sayur)
5. Waktu pemberian cairan
: 24 jam
6. Masalah makan dan minum
a. Kesulitan mengunyah : Tidak ada kesulitan mengunyah
b. Kesulitan menelan
: Tidak ada kesulitan menelan
7. Upaya mengatasi masalah
Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering
MK: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
D. Kebersihan diri/ Personal Hygiene
: Klien dimandikan 2 X sehari dibantu oleh keluarga.
2. Pemeliharaan gigi dan mulut
: Klien membersihkan gigi 1 X sehari
3. Pemeliharaan kuku
: Kuku klien bersih, tidak panjang dan kotor

IX. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Diagnosa Medis
Thypoid
B. Pemeriksaan penunjang/ daignostik
1. Laboratorium
PARAMETER
HASIL
LEUKOSIT
4,3
ERITROSIT
5,0
HEMOGLOBIN
15,7
TROMBOSIT
177
MCV
86,6
MCH
30,5
MCHC
35
LYM
27,9
NEUT
65,5
MXD
6,6
HEMATOKRIT
43,2
HEMATOLOGI LAIN
MALARIA
NEGATIF
LPB
NEGATIF
WIDAL
THYPI O
1/ 320

NILAI NORMAL
5-11
4-5
12-14
150-450
86-100
26-31
31-37
20-40
45-77
3-10
35-42

THYPI H
PARATHYPI AO
PARATHYPI AH

1/ 320
1/ 640
1/ 160

X. PENATALAKSANAAN TERAPI
NO NAMA
DOSIS
OBAT
1
IVFD RL
500 CC ( XX
tts/menit )
2
Injeksi
2x1ampul
ulseranium

Injeksi
lapiksime

2x1gram

Sanmol
(oral )

3x1
500mg

Thiamfeniko
l

4x500mg

INDIKASI

KONTRAINDIKA
SI

Tukak lambung, Hipersensitif


usus dua belas
jari, refluks
esofagitis,
hipersekresi
patologis seperti
syndrom
zollinger-ellison
Infeksi saluran
nafas dan THT,
GIT, urogenital,
kulit dan
jaringan lunak,
tulang dan
sendi, intra
abdominal, dan
infeksi lain
Rasa sakit,
termasuk sakit
kepala, gigi,
demam disertai
influenza, dan
demam setelah
imunisasi
Untuk
pengobatan
infeksi yang
disebabkan oleh
salmonella
thipi, infeksi
berat yang
disebabkan oleh
mikroorganisme
yang sensitive
seperti
salmonella sp,
rhiketsia

Hipersensitif

Hipersensitif,
ganguan fungsi
hati dan ginjal.

Hipersensitf
terhadap
thiamfenikol,
gangguan faal hati
berat, gangguan
ginjal, hamil dan
menyusui.

golongan
lymphogranulo
ma psenocosis,
bakteri gram
negative,
penyebab
bakterimia,
menginits dan
gonore

N
O

Ranitidine
(tab)

2x1tab
150 mg

Grahabion

2x1 tab

Captropil

1x12,5 mg

DATA

Pengobatan
jangka pendek
tukak
duodenum aktif,
mengurangi
gejala refluks
esofagitis,
therapy
pemeliharaan
setelah
penyembuhan
tukak
duodenum dan
lambung,
syndrome
zollyngerellison
Defisiensi vit
B1, B6, B12,
seperti pada
polyneuritis.
Hipertensi
ringan sampai
dengan sedang.

ANALISA DATA
ETIOLOGI

MASALAH

1.

DS: Klien mengatakan


badannya terasa panas
DO: - Keadaan umum klien
lemah
- Membran mukosa bibir
kering
- Klien tampak gelisah
- Badan klien teraba panas
T: 38,2 0 c

Salmonella thiposa

Hipertermi

Saluran pencernaan

Diserap usus halus

Terinfeksi

Proses peradangan
usus
2.

Ds: Klien mengatakan


nyeri di bagian perutnya.
DO: - Keadaan umum klien
lemah
- Klien tampak gelisah
- P= Peradangan usus
Q= Berdenyut
R= Abdomen
S= 5
T= Terus menerus

Hipertermi
Salmonella thiposa

Saluran pencernaan

Diserap usus halus

Terinfeksi usus

Merangsang nyeri

Nyeri

Nyeri

3.

DS: Klien mengatakan


mual dan tidak nafsu
makan
DO :- Keadaan umum klien
lemah.
- Klien tampak lemas
- Porsi makan klien tidak
dihabiskan ( hanya
menghabiskan 4 sendok
makan )
- Klien mual saat makan
- BB= 65 Kg

Salmonella thiposa

Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan

Saluran pencernaan

Diserap usus halus

Bakteri memasuki
aliran darah sistemik
Mual

anoreksia

ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan

4.

DS : Klien mengatakan
badannya terasa lemas
DO : - Keadaan umum klien
lemah
- Aktivitas klien terbatas
- Aktivitas klien dibantu
oleh keluarga

Salmonella thiposa

Saluran pencernaan

Diserap usus halus

Bakteri memasuki
aliran darah sistemik
Demam

Intoleransi
aktivitas

Kelemahan fisik

Intolerasi aktivitas

5.

DS : Klien mengatakan
susah tidur
DO : - Klien tampak lemas
- Klien sering
terbangun ( 4 jam )
- T: 38,2 O C

Salmonella thiposa

Gangguan pola
tidur

Saluran pencernaan

Diserap usus halus

Terinfeksi

Proses peradangan
usus
Hipertermi, nyeri

Gangguan pola tidur


6

DS: Klien mengatakan


kurang tahu tentang
penyakitnya

perubahan situasi

DO: Klien mengira bahwa


penyakitnya adalah demam
biasa
Konsep salah klien tentang
penyakitnya

informasi minim

misintrevertasi

kurang pengetahuan

Kurang
pengetahuan s

PRIORITAS MASALAH
1. HIPERTERMI
2. NYERI
3. KETIDAKSIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN
4. INTOLERANSI AKTIVITAS
5. GANGGUAN POLA TIDUR
6. KURANG PENGETAHUAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. HIPERTERMI BERHUBUNGAN DENGAN PERADANGAN SALURAN
PENCERNAAN
2. NYERI ABDOMEN BERHUBUNGAN DENGAN INFLAMASI PADA USUS HALUS
3. KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN
BERHUBUNGAN DENGAN INTAKE TANG TIDAK ADEKUAT
4. INTOLERANSI AKTIVITAS BERHUBUNGAN DENGAN ANOREXIA,
KETIDAKSEIMBANGAN SUPLAI NUTRISI DAN O2
5. GANGGUAN POLA TIDUR BERHUBUNGN DENGAN PROSES PENYAKIT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : NY R
Diagnosa Medis
: Thypoid
No. Reg
: 0020583
Ruangan
: Nusa Indah
NO

DIAGNOSA
KEPERAWATAN

TUJUAN

INTERVENSI

RASIONALIS

1.

DS: Klien mengatakan


badannya terasa panas
DO: - Keadaan umum klien
lemah
- Membran mukosa bibir
kering
- Klien tampak gelisah
- Badan klien teraba panas
T: 38,2 0 c

2.

Nyeri abdomen
berhubungan dengan
inflamasi usus halus
DS : Klien mengatakan
nyeri di bagian perutnya
DO : - Keadaan umum
klien
Lemah
- Klien tampak
meringis
- klien tampak gelisah
- Skala nyeri 5

Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 1 X 24 jam
diharapkan suhu
tubuh normal kembali
dengan criteria hasil:
- Keadaan umum
klien
membaik
- Klien tenang
- Mukosa bibir
lembab
- TTV dalam batas
normal
TD: 120/80 mmHg
T : 37,5 o C
P : 84 X/ menit
RR: 20 X/ menit

Setelah dilakukan
asuhan keperawatan 2
X 24 jam nyeri
teratasi dengan
criteria hasil:
- Keadaan umum
klien
membaik
- Klien tenang
- Klien tidak lagi
mengatakan
nyeri

1. Kaji tanda-tanda vital


1. Mengetahui
klien
penyakit kl
2. Monitor suhu badan klien 2. Mengetahui
suhu badan
3. Ciptakan lingkungan
3. Lingkungan
yang
nyaman dapat
aman dan nyaman bagi
klien
4. Membantu
dan pember
4. Monitor faktor yang
meningkatkan dan
menurunkan suhu tubuh 5. Menurunka
klien
klien
5. Berikan kompres hangat
6. Memenuhi
cairan klien
6. Anjurkan klien untuk
memperbanyak minum
air
7. Pakaian yan
putih
mempermu
penyerapan
7. Anjurkan klien untuk
sehingga si
memakai pakaian yang
berjalan de
tipis
8. Memberika
keluarga da
klien
8. Libatkan keluarga dalam 9. Pemberian a
perawatan
menurunka
tubuh
9. Kolaborasi dengan team
medis dalam pemberian
obat antipiretik
1. Kaji tanda-tanda vital
1. Mengetahui
penyakit kl
2. Monitor keluhan nyeri (
2. Nyeri tidak
lokasi, lamanya,
bila ada ban
intensitas ( skala nyeri 0sebelumnya
10 )
mendiagnos
perdarahan d
3. Monitor faktor yang
3. Membantu
meningkatkan atau
dan pember
menurunkan nyeri
4. Beri kompres air hangat
4. Mengurang
dengan kerj
pembuluh d
menekan va
memperlam
simpatis.
5. Berikan rasa aman dan

5. Meningkatk

nyaman
6. Anjurkan kepada klien
untuk mempertahankan
tirah baring yang efektif
7. Beri informasi tentang
penyebab dan rencana
antisipasi nyeri pada
keluarga klien
8. Libatkan keluarga dalam
perawatan
9. Kolaborasi dengan
team medis dalam
pemberian obat
analgetik

DS: Klien mengatakan


tidak nafsu makan
DO : - Keadaan umum
klien
lemah
- Klien tampak lemas
- Porsi makan klien
tidak
Dihabiskan ( hanya
menghabiskan 4
sendok
makan )
- Klien mual saat
makan
- BB klien menurun
= 65 kg
- BB ideal

4.

DS : Klien mengatakan
badannya terasa lemas
DO : - Keadaan umum
klien
Lemah
- Aktivitas klien
terbatas
- Aktivitas klien
dibantu
oleh keluarga

Setelah dilakukan
1.Kaji tanda-tanda vital
asuhan keperawatan 3
X 24 jam malnutrisi 2.Kaji mual dan
teratasi dengan
muntah
klien
kriteria hasil:
3.Anjurkan klien makan
sedikit tapi sering
- Keadaan umum
klien
Membaik
- Mual berkurang
4. Beri klien posisi senyaman
- Nafsu makan
mungkin
meningkat
- BB klien dalam
5. Lakukan kebersihan oral
batas normal

klien
6. Meminimal
meningkatkan

7. Keluarga m
melakukan
antisipasi ji
waktu nyeri
8. Memberika
dalam perawa
9. Analgetik d
menurunkan
penghilang
menurunkan
simpatis

1. Mengetahui
penyakit kli
2. Antisipasi tind
pemberian die
3. Memenuhi nu
mempunyai ef
menghancurka
makan sedikit
haluan gastrin
4. Posisi yang ny
meningkatkan
5. Nafas bau kar
yang tidak bai
nafsu makan d
mual
6. Kolaborasi dengan team 6. Melakukan te
medis dan team gizi dalam
indikasi
pemberian terapi dan diet
Setelah dilakukan
1. Kaji tanda-tanda vital
1. Mengetahui
asuhan keperawatan
penyakit kl
selama 3 X 24 jam 2. Kaji keterbatasan fisik
2. Mengetahui
aktivitas dapat
klien
kemampua
ditoleransi dengan
3. Ajarkan teknik
criteria hasil:
penghematan energy
3.Meminimalk
kepada klien
dan penggun
- Keadaan umum
4. Berikan dorongan untuk
klien
aktivitas perawatan diri
4. Kemajuan a
Membaik
secara bertahap dan jika
mencegah ker
- Kemampuan
dapat ditoleransi berikan
memberikan b
aktivitas klien
bantuan sesuai dengan
kebutuhan aka
meningkat secara
kebutuhan
dalam melaku
bertahap
5. Anjurkan klien untuk
meningkatkan periode
5. Istirahat me
istirahat
energy

6. Libatkan keluarga dalam


perawatan
7. Kolaborasi dengan team
medis dalam pemberian
obat

6. Meminimal
melakukan pe
klien

7. Melakukan

1. Kaji tanda-tanda vital


2. Ciptakan lingkungan
yang aman dan nyaman
3. Berikan posisi senyaman
mungkin
4. Anjurkan klien untuk
mempertahankan tirah
baring yang efektif
5. Ganti pakaian yang tipis
dan menyerap keringat
6. Libatkan keluarga dalam
perawatan
7. Kolaborasi dengan team
medis dalam pemberian
obat

5.
DS : Klien mengatakan
susah tidur
DO : - Klien tampak lemas
- Klien tampak gelisah
- T= 38,2 o C

Setelah dilakukan
asuhan keperawatn
selama 1 X 24 jam
masalah tidur teratasi
dengan criteria hasil:
- Keadaan umum
klien membaik
- Klien dapat tidur
dengan nyenyak

Kurangnya pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya imformasi
tentang penyakit
DS: Klien mengatakan
kurang tahu tentang
penyakitnya

1. Mengetahui
klien
2. Lingkungan
dapat meningk
3. Posisi yang
meningkatka r

4. Meminimal
meningkatkan
1. Mengkaji tingkat
pengetahuan klien tentang
penyakit yang diderita
2. Memberi informasi
kepada klien tentang
penyakit meliputi keadaan,
prognosis dan pengobatan
3. Melibatkan klien dan
keluarga dalam pelaksanaan
pengobatan
4. Mendorong klien untuk
membuat perubahan gaya
hidup yang diperlukan
untuk menunjang
pengobatan

5.Dengan pak
merasa panas

6. Memberika
dalam perawa

7. Pemberian t
diet

1. Mengetahui
dan memband
sebelum dan s

6.

2. Menambah
informasi tind
dalam pengob

DO: Klien mengira bahwa


penyakitnya adalah demam
biasa
Konsep salah klien tentang
penyakitnya

3. Memberika
keluarga dalam
kesembuhan
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan 1
X 8 jam diharapkan
tidak terjadi
missintrepretasi
dengan criteria hasil:
1. Klien mengatakan
tahu tentang
penyakitnya dan
penangannya.
2. Melakukan
perubahan gaya hidup
yang diperlukan
3. Berpartisipasi
dalam pengobatan

4. Mengevalua
pengetahuan p
menerapkan p
menunjang ke

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


Nama Pasien : NY R
No Reg
: 0029583

Diagnosa Medis
Ruangan

: Thypoid
: Nusa Indah

N
O
1
.

HARI/ TGL
Minggu 16 Desember 2012
Dinas malam
Jam 20.30

Jam 08.00

DIAGNO
SA
KEPERA
WATAN
Hiperter
mi
berhubun
gan
dengan
peradang
an
saluran
cerna
DS:
Klien
mengatak
an
badannya
terasa
panas
DO: - Keadaan
umum
klien
lemah
- Membran
mukosa
bibir
kering
- Klien
tampak
gelisah
- Badan
klien
teraba
panas
T:
38,2 0 c

IMPLE
MENTA
SI
Jam
20.45
WIB
1.Mengo
bservasi
keadaan
umum
klien
Hasil:
- Klien
tampak
lemah
- Kulit
klien
teraba
panas
Jam
21.00
WIB
2.
Memonit
or suhu
badan
klien
Menguku
r suhu
badan
klien
Hasil:
T : 38,2 o
C
Memberi
kan
kompres
hangat di
daerah
frontal
klien
Jam
21.30
3.
Melakuk
an
kolabora
si dengan
team
medis
dalam
pemberia
n obat
- IVFD
RL 500
cc ( XX

EVALU
ASI
Jam
08.00
S: Klien
mengata
kan
panas
badanny
a
menurun
O:
-Keadaa
n umum
klien
membai
k
- Klien
tenang
- T : 37 o
C
A:
Masalah
teratasi
P:
Intevens
i di
hentikan

PA
RA
F

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


Nama Pasien : NY R
No Reg
: 0029583

Diagnosa Medis
Ruangan

: Thipoid
: Nusa Indah

N
O

HARI/TGL

1.

Senin 17
Desember
2012
Dinas
Siang
Jam
14.00
Jam 20.00

DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
Nyeri abdomen
berhubungan
dengan inflamasi
usus halus
DS : Klien
mengatakan
masih merasa
nyeri di bagian
perutnya
DO :
- Keadaan umum
Mulai membaik
- P=
Peradangan usus
Q= Berdenyut
R= Abdomen
S= 4
T= hilang
timbul

IMPLEMENTAS
I

EVALUASI

Jam 14.15 WIB


1. Mengobservasi
keadaan umu
klien
Hasil :
- Keadaan klien
tampak mulai
membaik
- Klien masih
merasakan nyeri
di bagian
perutnya
Jam 14.30 WIB
2. Memonitor
keluhan nyeri
klien
Hasil:
Skala nyeri 4
Jam 14.45 WIB
3. Memberikan
rasa aman dan
nyaman kepada
klien
- Memberikan
posisi semi
fowler ( 45 o )
- Membatasi
jumlah
pengunjung
Jam 15.00 WIB
4. Melakukan
kolaborasi
dengan team
medis dalam
pemberian obat

Jam 20.00
S: Klien
mengatakan
nyerinya
berkurang
O:Keadaan
umum klien
membaik
- Klien
tenang
- Skala nyeri
2
A: Masalah
teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
- Kaji tandatanda vital
- Monitor
keluhan
nyeri klien
( lokasi,
skala )
- Berikan
posisi
senyaman
mungkin
- Berikan
kompres
hangat
- Monitor
factor yang
dapat
meningkatka
n dan
menurunkan
nyeri klien
- Kolaborasi
dengan team
medis dalam
pemberian
obat

- IVFD RL 500
cc ( XX tetes/
menit )
- Sanmol 3 X 1
tab
Jam 15.15 WIB
5. Memberi
informasi tentang
penyebab dan
rencana antisipasi
nyeri pada
keluarga klien
- Menjelaskan
kepada klien
bahwa penyebab
nyeri adalah
adanya
peradangan pada
usus halusnya
sehingga
menganjurkan
keluarga untuk

PARA
F

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


Nama Pasien
No Reg

: NY R
: 0029583

Diagnosa Medis
Ruangan

: Thipoid
: Nusa Indah

N
O
1.

HARI/TGL

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Selasa 18
Nyeri abdomen
Desember
berhubungan
2012
dengan inflamasi
Dinas Siang usus halus
Jam
DS : Klien
mengatakan
14.00
masih merasa
nyeri di bagian
Jam 20.00
perutnya namun
tidak separah
sebelumnya
DO :
- Keadaan umum
mulai membaik
- P= Peradangan
usus
Q= Berdenyut
R= Abdomen
S= 2
T=Hilang timbul

IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam 14.15 WIB
1. Mengobservasi
keadaan umum
klien
Hasil :
- Keadaan klien
tampak mulai
membaik
- Klien masih
merasakan nyeri
di bagian
perutnya
Jam 14.30 WIB
2. Memonitor
keluhan nyeri
klien
Hasil:
Skala nyeri 2
Jam 14.45 WIB
3. Memberikan
rasa aman dan
nyaman kepada
klien
- Memberikan
posisi semi fowler
( 45 o )
- Membatasi
jumlah
pengunjung
Jam 15.00 WIB
4. Melakukan
kolaborasi dengan
team medis dalam
pemberian obat
- IVFD RL 500 cc
( XX tetes/
menit )
- Sanmol 3 X 1
tab
Jam 15.15 WIB
5. Memberi
informasi tentang
penyebab dan
rencana antisipasi
nyeri pada
keluarga klien
- Menjelaskan
kepada klien
bahwa penyebab
nyeri adalah
adanya
peradangan pada
usus halusnya
sehingga
menganjurkan
keluarga untuk
selalu mengmpres
di bagian
nyerinya sebagai

Jam 17.15
S: Klien
mengatakan
sudah tidak
merasakan
nyeri lagi
O:Keadaan
umum klien
membaik
- Klien
tenang
- Skala
nyeri 0
A: Masalah
teratasi
P:
Intervensi
dihentikan
klien
pulang
pukul
17.15 WIB

PARA
F

Diposkan oleh wah yudi di 08.38

Вам также может понравиться