Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
SHARE YUK :
Bagi adik-adik ataupun teman sejawat seperjuangan, berikut saya mempunyai
beberapa tips untuk anda semua:
Senjata yang anda harus miliki adalah buku sebenarnya untuk membuat askep
tetapi kalian bias mencari reverensinya di internet.
Sekarang kita focus ke askep adik-adik ya ?????????
Askep itu berisi :
1. Konsep Teori
Sumber bisa referensi Internet dan
buku
2. Konsep keperawatan
Gimana adik adik mudah dan gampang kan membuat askep ituu ???????????
Rumusnya masih ingat kan ?
1. Tentukan formatnya
Di Bawah ini ada contoh askep Thypoid untuk adik-adik silakan baca dengan
seksama ya <<<<<<<<< jika mengalami kesulitan hubungan aja ke no
085609084532.. atau silahkan
invite ke BBM dengan pin 22199599
FORMAT PENGKAJIAAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
1. BIODATA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Status Perkawinan
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Tanggal masuk RS
No. Register
Ruangan/ Kamar
Golongan Darah
Tanggal Pengkajian
Tanggal Operasi
Diagnosa Medis
: Ny R
: Perempuan
: 34 Tahun
: Kawin
: Islam
: SMP
: Ibu Rumah Tangga
: Megang Sakti
: 14 Desember 2012
: 0020589
: Nusa Indah/ III.2
:: 16 Desember 2012
:: Thypoid
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama
Hubungan dengan pasien
Pekerjaan
Alamat
: Tn A
: Suami Pasien
: Swasta
: Megang Sakti
MK : Demam
E. Imunisasi
Klien melakukan imunisasi lengkap
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua
Orang tua klien tidak pernah mengalami penyakit seperti yang dialami klien sekarang.
B. Saudara Kandung
Tidak ada saudara kandung yang mengalami penyakit seperti yang dialami klien.
C. Penyakit Keturunan yang ada
Hipertensi
D. Anggota keluarga yang meninggal
Ayah klien
E. Penyebab meninggal
Penyakit Hipertensi
F. Genogram
s
: Denyut nadi karotis teraba dengan jelas
lah keperawatan
D. Pemeriksaan Integumen
1. Kebersihan
: Kulit klien bersih
2. Kehangatan
: Kulit klien teraba panas
3. Warna
: Warna kulit klien sawo matang
4. Turgor
: Turgor kulit klien elastis
5. Kelembaban
: kulit klien lembab
6. Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan kulit pada klien
MK : Tidak ada masalah keperawatan
E. Pemeriksaan payudara dan ketiak
1. Ukuran dan bentuk payudara
: Simetris kanan dan kiri
2. warna payudara dan areola
: Tidak dikaji
3. kelainan payudara dan putting
: Tidak dikaji
4. Aksila dan clavikula
: Tidak ada tanda infeksi di aksila dan clavikula
peksi
Normal
Burrel chest
Funnel chest
Pigeon chest
Flail chest
Kifosis
koliasis
b. Pernapasan
Frekuensi
: 22 X/ Menit
Irama
: Reguler
c. Tanda kesulitan bernapas
Tidak ada tanda kesulitan bernapas
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara: Saat telapak tangan diletakkan di punggung klien dan klien
mengucapkan angka 77, getaran suara normal dan tidak ada suara tambahan
.
b. Perkusi
: Resonan
c. Auskultasi
Suara nafas
: Vesikuler
Suara Ucapan
: Suara ucapan klien masih terdengar dengan jelas.
Suara tambahan
: Tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan Jantung
: Palpitasi klien tidak nampak di daerah sekitar jantung serta tidak ada pembesaran di daerah
dada
b. Palpasi
Pulsasi
: Terasa denyut nadi pada area jantung
c. Perkusi
: Dullnes/ redup
d. Auskultasi
Bunyi jantung : S1 dan S2 terdengar murni
Bunyi tambahan : Tidak ada bunyi tambahan
Murmur
: Tidak tedengar bunyi murmur jantung
Frekuensi
: 75 X/ menit
MK: Tidak ada masalah keperawatan
G. Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi
a. Bentuk abdomen : Bentuk abdomen simetris kiri dan kanan
b. Benjolan/ massa : Tidak ada benjolan/ massa
ah: Tidak ada bayangan pembuluh darah
2. Auskultasi
a. Peristaltik usus
: 17 X/ menit
b. Suara tambahan
: Tidak ada suara tambahan
3. Palpasi
a. Tanda nyeri tekan
: Ada nyeri tekan pada abdomen
b. Benjolan/ massa
: Tidak ada benjolan/ massa
c. Tanda ascites
: Tidak ada penumpukan cairan
d. Hepar
: Tidak teraba
e. Lien
: Tidak teraba
f. Titik MC Burney
: Tidak ada nyeri tekan di titik MC Burney
4. Perkusi
a. suara abdomen
: Tympani
b. Pemeriksaan ascites
: Tidak ada ascites
MK: Nyeri abdomen
H. Pemeriksaan kelainan dan daerah sekitarnya
1. Genetalia
a. Rambut Pubis
: Tidak dikaji
b. lubang Uretra
: Tidak dikaji
c. Kelainan pada genetalia eksternal dan daerah inguinal
2. Anus dan Perineum
a. Lubang anus
: Tidak dikaji
b. Kelainan pada anus
: Tidak dikaji
c. Perienum
: Tidak dikaji
MK: Tidak ada masalah keperawatan
I. Pemeriksaan Muskuloskeletal/ Ekstemitas
1. Kesimetrisan otot
: Simetris kiri dan kanan
2. Pemeriksaan edema
: Tidak ada edema
3. Kekuatan otot
:
5555
5555
5555
5555
4. Kelainan pada ekstremitas dan kuku
Terjadi kelainan pada ekstremitas atas dan bawah, dengan adanya intoleransi aktivitas
pada klien.
MK: Intoleransi aktivitas
J. Pemeriksaan neurologi
1. Tingkat kesadaran
GCS : 15
E:5
M:6 V:4
2. Meningea Sign
3. Status Mental
a. Kondisi emosi/perasaan
Kondisi emosi klien stabil selama sakit, klien masih mampu mengontrol perasaan
b. Orientasi
Orientasi klien dengan keluarga, saudara, tetangga, orang lain serta lingkungan rumah
sakit baik.
c. Proses berpikir ( Ingatan, atensi, keputusan, perhitungan )
Proses berpikir klien masih baik, klien mampu mengingat dengan baik.
d. Motivasi ( Kemauan )
Klien memiliki motivasi sembuh yang tinggi dilihat dari taatnya klien pada
pengobatannya dan semangat klien untuk sembuh dari penyakitnya
e. Persepsi
Klien berpersepsi bahwa dengan tetap bermotivasi dan bersugesti bahwa penyakitnya
akan sembuh bisa mempercepat proses penyembuhan.
f. Bahasa
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa daerah
MK: Tidak ada masalah keperawatan
4. Nervus Cranialis
a. Nervus Olfaktorius/ N I
Normosmi, klien dapat membedakan bau dan mencium bau yang khas
b. Nervus Optikus/ N II
Klien dapat melihat lingkungan sekitarnya
c. Nervus Okulomotorius/ N III, Troklearis/ N IV, Abdusen/ N VI
Celah kelopak mata, gerakan bola mata, dan reflek kornea dalam keadaan normal.
d. Nervus Trigeminus/ N V
Klien masih mampu merasakan sentuhan
e. Nervus Fasialis
Tidak ada kelainan muka jatuh sebelah
f. Nervus Vestibulocochlearis/ N VIII
Klien dapat mendengarkan yang dibicarakan disekitarnya
g. Nervus Glossopharingeus/ N IX, Vagus / N X
Klien mampu merasakan rasa melalui indra pengecapnya
h. Nervus Asesorius/ N XI
klien mampu mengangkat kedua bahunya
i. Nervus Hipoglossus/ N XII
Tidak ada distaria ( nyeri saat menelan )
MK: Tidak ada masalah keperawatan
5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan
Klien masih berjalan dengan sempoyongan
b. Romberg Test
Saat klien berdiri tubuhnya tampak tidak stabil
C. Tes jari-hidung
Jari klien mampu menggapai hidung
d. Pronasi-Supinasi Test
Sistem koordinasinya masih baik
e. Heel to shir test
Bisa menyusuri kaki dengan baik
MK: Tidak ada masalah keperawatan
6. Fungsi Sensori
a. Identifikasi sentuhan ringan
Klien dapat merasakan semua sentuhan ( lengan, perut, kaki )
b. Test Tajam-Tumpul
Klien dapat merasakan semua sentuhan ( tajam, tumpul )
ur
tidur
makanan
dan
NILAI NORMAL
5-11
4-5
12-14
150-450
86-100
26-31
31-37
20-40
45-77
3-10
35-42
THYPI H
PARATHYPI AO
PARATHYPI AH
1/ 320
1/ 640
1/ 160
X. PENATALAKSANAAN TERAPI
NO NAMA
DOSIS
OBAT
1
IVFD RL
500 CC ( XX
tts/menit )
2
Injeksi
2x1ampul
ulseranium
Injeksi
lapiksime
2x1gram
Sanmol
(oral )
3x1
500mg
Thiamfeniko
l
4x500mg
INDIKASI
KONTRAINDIKA
SI
Hipersensitif
Hipersensitif,
ganguan fungsi
hati dan ginjal.
Hipersensitf
terhadap
thiamfenikol,
gangguan faal hati
berat, gangguan
ginjal, hamil dan
menyusui.
golongan
lymphogranulo
ma psenocosis,
bakteri gram
negative,
penyebab
bakterimia,
menginits dan
gonore
N
O
Ranitidine
(tab)
2x1tab
150 mg
Grahabion
2x1 tab
Captropil
1x12,5 mg
DATA
Pengobatan
jangka pendek
tukak
duodenum aktif,
mengurangi
gejala refluks
esofagitis,
therapy
pemeliharaan
setelah
penyembuhan
tukak
duodenum dan
lambung,
syndrome
zollyngerellison
Defisiensi vit
B1, B6, B12,
seperti pada
polyneuritis.
Hipertensi
ringan sampai
dengan sedang.
ANALISA DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
Salmonella thiposa
Hipertermi
Saluran pencernaan
Terinfeksi
Proses peradangan
usus
2.
Hipertermi
Salmonella thiposa
Saluran pencernaan
Terinfeksi usus
Merangsang nyeri
Nyeri
Nyeri
3.
Salmonella thiposa
Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
Saluran pencernaan
Bakteri memasuki
aliran darah sistemik
Mual
anoreksia
ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
4.
DS : Klien mengatakan
badannya terasa lemas
DO : - Keadaan umum klien
lemah
- Aktivitas klien terbatas
- Aktivitas klien dibantu
oleh keluarga
Salmonella thiposa
Saluran pencernaan
Bakteri memasuki
aliran darah sistemik
Demam
Intoleransi
aktivitas
Kelemahan fisik
Intolerasi aktivitas
5.
DS : Klien mengatakan
susah tidur
DO : - Klien tampak lemas
- Klien sering
terbangun ( 4 jam )
- T: 38,2 O C
Salmonella thiposa
Gangguan pola
tidur
Saluran pencernaan
Terinfeksi
Proses peradangan
usus
Hipertermi, nyeri
perubahan situasi
informasi minim
misintrevertasi
kurang pengetahuan
Kurang
pengetahuan s
PRIORITAS MASALAH
1. HIPERTERMI
2. NYERI
3. KETIDAKSIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN
4. INTOLERANSI AKTIVITAS
5. GANGGUAN POLA TIDUR
6. KURANG PENGETAHUAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. HIPERTERMI BERHUBUNGAN DENGAN PERADANGAN SALURAN
PENCERNAAN
2. NYERI ABDOMEN BERHUBUNGAN DENGAN INFLAMASI PADA USUS HALUS
3. KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN
BERHUBUNGAN DENGAN INTAKE TANG TIDAK ADEKUAT
4. INTOLERANSI AKTIVITAS BERHUBUNGAN DENGAN ANOREXIA,
KETIDAKSEIMBANGAN SUPLAI NUTRISI DAN O2
5. GANGGUAN POLA TIDUR BERHUBUNGN DENGAN PROSES PENYAKIT
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : NY R
Diagnosa Medis
: Thypoid
No. Reg
: 0020583
Ruangan
: Nusa Indah
NO
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONALIS
1.
2.
Nyeri abdomen
berhubungan dengan
inflamasi usus halus
DS : Klien mengatakan
nyeri di bagian perutnya
DO : - Keadaan umum
klien
Lemah
- Klien tampak
meringis
- klien tampak gelisah
- Skala nyeri 5
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
selama 1 X 24 jam
diharapkan suhu
tubuh normal kembali
dengan criteria hasil:
- Keadaan umum
klien
membaik
- Klien tenang
- Mukosa bibir
lembab
- TTV dalam batas
normal
TD: 120/80 mmHg
T : 37,5 o C
P : 84 X/ menit
RR: 20 X/ menit
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan 2
X 24 jam nyeri
teratasi dengan
criteria hasil:
- Keadaan umum
klien
membaik
- Klien tenang
- Klien tidak lagi
mengatakan
nyeri
5. Meningkatk
nyaman
6. Anjurkan kepada klien
untuk mempertahankan
tirah baring yang efektif
7. Beri informasi tentang
penyebab dan rencana
antisipasi nyeri pada
keluarga klien
8. Libatkan keluarga dalam
perawatan
9. Kolaborasi dengan
team medis dalam
pemberian obat
analgetik
4.
DS : Klien mengatakan
badannya terasa lemas
DO : - Keadaan umum
klien
Lemah
- Aktivitas klien
terbatas
- Aktivitas klien
dibantu
oleh keluarga
Setelah dilakukan
1.Kaji tanda-tanda vital
asuhan keperawatan 3
X 24 jam malnutrisi 2.Kaji mual dan
teratasi dengan
muntah
klien
kriteria hasil:
3.Anjurkan klien makan
sedikit tapi sering
- Keadaan umum
klien
Membaik
- Mual berkurang
4. Beri klien posisi senyaman
- Nafsu makan
mungkin
meningkat
- BB klien dalam
5. Lakukan kebersihan oral
batas normal
klien
6. Meminimal
meningkatkan
7. Keluarga m
melakukan
antisipasi ji
waktu nyeri
8. Memberika
dalam perawa
9. Analgetik d
menurunkan
penghilang
menurunkan
simpatis
1. Mengetahui
penyakit kli
2. Antisipasi tind
pemberian die
3. Memenuhi nu
mempunyai ef
menghancurka
makan sedikit
haluan gastrin
4. Posisi yang ny
meningkatkan
5. Nafas bau kar
yang tidak bai
nafsu makan d
mual
6. Kolaborasi dengan team 6. Melakukan te
medis dan team gizi dalam
indikasi
pemberian terapi dan diet
Setelah dilakukan
1. Kaji tanda-tanda vital
1. Mengetahui
asuhan keperawatan
penyakit kl
selama 3 X 24 jam 2. Kaji keterbatasan fisik
2. Mengetahui
aktivitas dapat
klien
kemampua
ditoleransi dengan
3. Ajarkan teknik
criteria hasil:
penghematan energy
3.Meminimalk
kepada klien
dan penggun
- Keadaan umum
4. Berikan dorongan untuk
klien
aktivitas perawatan diri
4. Kemajuan a
Membaik
secara bertahap dan jika
mencegah ker
- Kemampuan
dapat ditoleransi berikan
memberikan b
aktivitas klien
bantuan sesuai dengan
kebutuhan aka
meningkat secara
kebutuhan
dalam melaku
bertahap
5. Anjurkan klien untuk
meningkatkan periode
5. Istirahat me
istirahat
energy
6. Meminimal
melakukan pe
klien
7. Melakukan
5.
DS : Klien mengatakan
susah tidur
DO : - Klien tampak lemas
- Klien tampak gelisah
- T= 38,2 o C
Setelah dilakukan
asuhan keperawatn
selama 1 X 24 jam
masalah tidur teratasi
dengan criteria hasil:
- Keadaan umum
klien membaik
- Klien dapat tidur
dengan nyenyak
Kurangnya pengetahuan
berhubungan dengan
kurangnya imformasi
tentang penyakit
DS: Klien mengatakan
kurang tahu tentang
penyakitnya
1. Mengetahui
klien
2. Lingkungan
dapat meningk
3. Posisi yang
meningkatka r
4. Meminimal
meningkatkan
1. Mengkaji tingkat
pengetahuan klien tentang
penyakit yang diderita
2. Memberi informasi
kepada klien tentang
penyakit meliputi keadaan,
prognosis dan pengobatan
3. Melibatkan klien dan
keluarga dalam pelaksanaan
pengobatan
4. Mendorong klien untuk
membuat perubahan gaya
hidup yang diperlukan
untuk menunjang
pengobatan
5.Dengan pak
merasa panas
6. Memberika
dalam perawa
7. Pemberian t
diet
1. Mengetahui
dan memband
sebelum dan s
6.
2. Menambah
informasi tind
dalam pengob
3. Memberika
keluarga dalam
kesembuhan
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan 1
X 8 jam diharapkan
tidak terjadi
missintrepretasi
dengan criteria hasil:
1. Klien mengatakan
tahu tentang
penyakitnya dan
penangannya.
2. Melakukan
perubahan gaya hidup
yang diperlukan
3. Berpartisipasi
dalam pengobatan
4. Mengevalua
pengetahuan p
menerapkan p
menunjang ke
Diagnosa Medis
Ruangan
: Thypoid
: Nusa Indah
N
O
1
.
HARI/ TGL
Minggu 16 Desember 2012
Dinas malam
Jam 20.30
Jam 08.00
DIAGNO
SA
KEPERA
WATAN
Hiperter
mi
berhubun
gan
dengan
peradang
an
saluran
cerna
DS:
Klien
mengatak
an
badannya
terasa
panas
DO: - Keadaan
umum
klien
lemah
- Membran
mukosa
bibir
kering
- Klien
tampak
gelisah
- Badan
klien
teraba
panas
T:
38,2 0 c
IMPLE
MENTA
SI
Jam
20.45
WIB
1.Mengo
bservasi
keadaan
umum
klien
Hasil:
- Klien
tampak
lemah
- Kulit
klien
teraba
panas
Jam
21.00
WIB
2.
Memonit
or suhu
badan
klien
Menguku
r suhu
badan
klien
Hasil:
T : 38,2 o
C
Memberi
kan
kompres
hangat di
daerah
frontal
klien
Jam
21.30
3.
Melakuk
an
kolabora
si dengan
team
medis
dalam
pemberia
n obat
- IVFD
RL 500
cc ( XX
EVALU
ASI
Jam
08.00
S: Klien
mengata
kan
panas
badanny
a
menurun
O:
-Keadaa
n umum
klien
membai
k
- Klien
tenang
- T : 37 o
C
A:
Masalah
teratasi
P:
Intevens
i di
hentikan
PA
RA
F
Diagnosa Medis
Ruangan
: Thipoid
: Nusa Indah
N
O
HARI/TGL
1.
Senin 17
Desember
2012
Dinas
Siang
Jam
14.00
Jam 20.00
DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
Nyeri abdomen
berhubungan
dengan inflamasi
usus halus
DS : Klien
mengatakan
masih merasa
nyeri di bagian
perutnya
DO :
- Keadaan umum
Mulai membaik
- P=
Peradangan usus
Q= Berdenyut
R= Abdomen
S= 4
T= hilang
timbul
IMPLEMENTAS
I
EVALUASI
Jam 20.00
S: Klien
mengatakan
nyerinya
berkurang
O:Keadaan
umum klien
membaik
- Klien
tenang
- Skala nyeri
2
A: Masalah
teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan
- Kaji tandatanda vital
- Monitor
keluhan
nyeri klien
( lokasi,
skala )
- Berikan
posisi
senyaman
mungkin
- Berikan
kompres
hangat
- Monitor
factor yang
dapat
meningkatka
n dan
menurunkan
nyeri klien
- Kolaborasi
dengan team
medis dalam
pemberian
obat
- IVFD RL 500
cc ( XX tetes/
menit )
- Sanmol 3 X 1
tab
Jam 15.15 WIB
5. Memberi
informasi tentang
penyebab dan
rencana antisipasi
nyeri pada
keluarga klien
- Menjelaskan
kepada klien
bahwa penyebab
nyeri adalah
adanya
peradangan pada
usus halusnya
sehingga
menganjurkan
keluarga untuk
PARA
F
: NY R
: 0029583
Diagnosa Medis
Ruangan
: Thipoid
: Nusa Indah
N
O
1.
HARI/TGL
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Selasa 18
Nyeri abdomen
Desember
berhubungan
2012
dengan inflamasi
Dinas Siang usus halus
Jam
DS : Klien
mengatakan
14.00
masih merasa
nyeri di bagian
Jam 20.00
perutnya namun
tidak separah
sebelumnya
DO :
- Keadaan umum
mulai membaik
- P= Peradangan
usus
Q= Berdenyut
R= Abdomen
S= 2
T=Hilang timbul
IMPLEMENTASI EVALUASI
Jam 14.15 WIB
1. Mengobservasi
keadaan umum
klien
Hasil :
- Keadaan klien
tampak mulai
membaik
- Klien masih
merasakan nyeri
di bagian
perutnya
Jam 14.30 WIB
2. Memonitor
keluhan nyeri
klien
Hasil:
Skala nyeri 2
Jam 14.45 WIB
3. Memberikan
rasa aman dan
nyaman kepada
klien
- Memberikan
posisi semi fowler
( 45 o )
- Membatasi
jumlah
pengunjung
Jam 15.00 WIB
4. Melakukan
kolaborasi dengan
team medis dalam
pemberian obat
- IVFD RL 500 cc
( XX tetes/
menit )
- Sanmol 3 X 1
tab
Jam 15.15 WIB
5. Memberi
informasi tentang
penyebab dan
rencana antisipasi
nyeri pada
keluarga klien
- Menjelaskan
kepada klien
bahwa penyebab
nyeri adalah
adanya
peradangan pada
usus halusnya
sehingga
menganjurkan
keluarga untuk
selalu mengmpres
di bagian
nyerinya sebagai
Jam 17.15
S: Klien
mengatakan
sudah tidak
merasakan
nyeri lagi
O:Keadaan
umum klien
membaik
- Klien
tenang
- Skala
nyeri 0
A: Masalah
teratasi
P:
Intervensi
dihentikan
klien
pulang
pukul
17.15 WIB
PARA
F