Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
II;
ISI
A; Definisi
B; Epidemiologi
Insidens endokarditis di negara maju berkisar antara 5,9 sampai 11,6
episode per 100.000 populasi. Endokarditis infektif lebih sering terjadi padalakilaki dibandingkan wanita dengan rasio 1,6 sampai 2,5. Sekitar 36-75% pasien
dengan endokarditis infektif katup asli memiliki faktor predisposisi seperti
penyakit jantung rematik, penyakit jantung kongenital, prolaps katup mitral,
penyakit jantung degeneratif, hipertrofi septal asimetrik, atau penyalah guna
narkoba intravena (PNIV). Endokarditis pada katup prostetik berkisar 7-25% kasus
(Sudoyo, 2007)
C; Etiologi
Endokarditis
infektif
dapat
disebabkan
oleh
mikroorganisme
seperti bakteri, virus, ataupun fungi. Pada endokarditis infektif, lebih sering
disebabkan
oleh
bakteri
dan
jarang
disebabkan
oleh
Coxiella,
atau
Enterococci
dan
grup
HACEK
(Haemophilus,
Actinobacillus,
(misalnya
S.
epidermidis)
dan
mikroorganisme
D; Klasifikasi
Berbeda dengan klasifikasi lama yang membedakan akut, subakut dan
kronik. Klasifikasi baru merujuk pada (Sudoyo, 2009):
1; Aktivitas penyakit dan rekurensi: membedakan aktif dan sembuh terutama
penting untuk pasien yang menjalani operasi. Endokarditis infektif aktif jika
4
2;
3;
4;
5;
kultur darah positif dan demam ada pada saat operasi, atau kultur positif saat
operasi atau morfologi inflamasi aktif ditemukan intraoperatif, atau operasi
dikerjakan sebelum teraoi antibiotik lengkap selesai. Akhir-akhir ini
direkomedasikan menyebut endokarditis infektif aktif jika diagnosis
ditetapkan <2 bulan sebelum operasi.
Status diagnosis: definite, suspected dan possible
Patogenesis: endokarditis pada katup asli (native valve endokarditis),
endokarditis katup prostetik (prosthetic valve endokarditis) dan endokarditis
pada penyalahangunaan narkoba intravena (intravenous drug abuse)
Lokasi anatomis : endokarditis infektif pada sisi kanan jantung (right sided
endocarditis) dan endokarditis pada sisi kiri jantung (left sided endocarditis).
Mikrobiologi: jika organisme penyebab dapat diidentifikasi. Jika tidak
ditemukan secara mikrobiologi disebut endokarditis infektif mikrobiologi
negative.
E; Patogenesis
Mekanisme terjadinya endokarditis infektif pada pasien dengan katup
normal belum diketahui dengan pasti. Mikrotrombi steril yang menempel pada
endokardium yang rusak diduga merupakan nodus primer untuk adhesi bakteri.
Faktor hemodinamik (stress mekanik) dan proses imunologis mempunyai peran
penting pada kerusakan endokard (Sudoyo, dkk., 2009).
Adanya kerusakan endotel, selanjutnya akan mengakibatkan deposisi
fibrin dan agregasi trombosi, sehingga akan terbentuk lesi nonbacterial
thrombotic endocardial (NTBE). Jika terjadi infeksi mikroorganisme, yang masuk
dalam sirkulasi melalui infeksi fokal atau trauma, maka endokarditis non bacterial
akan menjadi endokarditis infektif. Faktor-faktor yang terdapat pada bakteri
seperti dekstran, ikatan fibronektin dan asam teichoic berperan dalam perlekatan
bakteri dengan matriks fibrin-trombosit pada katup yang rusak (Sudoyo, dkk.,
2009).
Kerusakan katup endotel
Proliferasi
lokal
dengan penyebaran
hematogen
Baganbakteri
tahapan
patogenesis
endokarditis
F; Patofisiologi
Endokarditis terjadi karena menempelnya mikro organisme dari sirkulasi
darah pada permukaan endokardial, kemudian mengadakan multiplikasi, terutama
pada katup-katup yang telah rusak. Penempelan bakteri-bakteri tersebut akan
membentuk koloni, dimana nutrisinya diambil dari darah. Adanya koloni bakteri
tersebut memudahkan terjadinya thrombosis, kejadian tersebut dipermudah oleh
thromboplastin, yang ditimbulkan oleh lekosit yang bereaksi dengan fibrin.
Jaringan fibrin yang baru akan menyelimuti koloni-koloni bakteri dan
menyebabkan vegetasi bertambah (Hurst, 2006).
akan
membentuk
immune
complexes,
yang
menyebabkan
G; Penegakan diagnosis
1 Anamnesis dan Manifestasi Klinis
Pada foto dada : terlihat di atasi dari satu atau lebih dari bilik jantung,
yang akan berkembang menjadi kegagalan ventrikel kiri dengan terlihatnya
adema paru, pleural effusi.
b. Echokardiography
Tampak adanya vegetasi pada katup-katup jantung disertai dilatasi atau
hipertropi dari bilik jantung.
c. Laboratorium
Anemia normokrom normositer. Terdapat toxic granule, kadang
didapatkan staphylococcus dalamnya. LED akan meningkat, lekosi tosis,
kultur darah (+). Pada 50% kasus, paling sedikit selama 6 minggu
menunjukkan rhematik faktor yang (+). Antibodi terhadap teichoic acid (+),
ini merupakan antigen terhadap dinding staphylococus aureus. Pada
pemeriksaan urin didapatkan: proteinuria atau mikroskopic hematuria pada
20-30% kasus (Japardi, 2000).
H; Terapi Lama
Pengobatan terhadap penyebab infeksi endokarditis akan mengurangi
resiko emboli serebral. Resiko emboli ulang jarang terjadi setelah pemberian
terapi yang memadai. Terapi yang diberikan yaitu: penicillin G 4x3 juta unit/hari
selama 4 minggu, kemudian diteruskan gentamicin 3x1 mg/koagulan/hari selama
2 minggu. Tindakan pembedahan perlu dipertimbangkan apabila dengan
pemberian antibiotik mengalami kegagalan. Pada keadaan-keadaan seperti:
1. Emboli yang berulang
2. Terjadinya absces sehingga terjadi kelainan sistim konduksi
3. Pada pemeriksaan echokardiography terdapat lebih dari satu major emboli
dengan ukuran lebih 10 mm
4. Terjadi kegagalan jantung
5. Jamur sebagai penyebab endokarditisnya
6. Pada katup tiruan dimana terjadi infeksi bakteri pyogenik.
Maka pada keadaan-keadaan tersebut perlu dipertimbangkan tindakantindakan pembedahan. Penatalaksaan terhadap komplikasi neurologi tergantung
dari komplikasi apa yang terjadi.
I; Terapi Baru
Tingginya angka vancomycin-resistant Staphylococcus aureus yang telah
berhasil diisolasi dari pasien-pasien endocarditis infektif mengharuskan adanya
terapi baru yang lebih efektif. Daptomycin (6 mg/kg/hari intravena) baru-baru ini
diakui sebagai terapi dalam penanganan bakteremia S. aureus dan endokarditis
infektif sebelah kanan. Penelitian observasional menyatakan bahwa daptomycin
juga dapat dipertimbangkan dalam penanganan endokarditis infektif sebelah kiri
dan dapat mengatasi bakteri yang resisten terhadap methicilin dan vancomycin.
Bagaimanapun juga, dosis pemberian daptomycin ini harus disesuaikan dengan
keadaan pasien demi mencegah terjadinya resistensi. Obat-obat pilihan lain yang
dapat digunakan dalam menangani stafilokokus yang resisten terhadap methicilin
dan vancomycin, diantaranya adalah -lactam baru dengan afinitas PBP2A yang
relatif bagus, quinupristin-dalfopristin dengan atau tanpa -lactam, -lactam
dengan oxazolidinones, dan -lactam dengan vancomycin (Habib, dkk., 2009).
10
K; Prognosis
Endokarditis mempunyai prognosis yang buruk bila (Hurst, 2006) :
1; Bakteri penyebab non streptococcus 7
2; Berkembang menjadi payah jantung
3; Berkenanya katup aorta
4; Infeksi pada katup tiruan
5; Usia tua
6; Terjadinya absces pada miokard
Dengan angka kematian berkisar 20 40%.
III;
KESIMPULAN
11
12