Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
TURFINA SRI SUNARSIH
NIM. 0201300072
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Penyusunan laporan
Asuhan Keperawatan Keluarga pada keluarga Tn.S di Jl. Mayjen Sungkono No. 15
Kelurahan Sentul Kecamatan Kepanjen Kidul Kota Blitar. Laporan ini kami susun
sebagai Tugas praktik klinik Keperawatan Keluarga Prodi Keperawatan Blitar
Poltekes Malang.
Dalam pembuatan laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini penulis mendapat
dukungan dengan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada yang terhormat :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
ketidaksempurnaan, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Blitar,
September 2004
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Dep. Kes. RI, 1988).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya
masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. (Bailon dan
Aracelis Maglaya, 1989).
Keluarga adalah merupakan sebuah unit pelayanan karena masalah
kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama
anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga disekitarnya
atau masyarakat secara keseluruhan. Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat
perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga
sebagai unit / kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai sarana / penyalur. (Solvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya
(1989). Menurut fredman (1981), tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
adalah sebagai berikut :
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3. Memberikan perawatan bagi anggota yang sakit.
4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan bagi kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarganya.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik yang baik antara keluarga dan
lembaga kesehatan.
Mengingat betapa pentingnya peran keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
maka diperlukan adanya suatu asuhan keperawatan bagi keluarga. Asuhan
Tujuan umum.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga terhadap keluarga Tn. S
diharapkan keluarga memiliki pengetahuan yang cukup tentang hipertensi
yang akhirnya mampu melakukan perawatan kesehatan terhadap keluarga.
2.
Tujuan khusus.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga, keluarga Tn.S diharapkan
mampu :
a.
b.
4. Manfaat
Askep keluarga yang dilakukan dimaksudkan untuk dapat digunakan :
5. Bagi mahasiswa
a. Melatih dan membiasakan dalam menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga dengan melalui Askep keluarga.
b. Meningkatkan ketrampilan dalam menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga dengan melalui Askep keluarga.
6. Bagi keluarga
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan
sendiri, sehingga tercipta peningkatan status dan derajat kesehatan keluarga
yang optimal, serta menambah pengetahuan keluarga tentang masalah
kesehatan.
BAB 2
METODOLOGI
A.
N0.
15
Lingkungan
Sentul
Kelurahan
Sentul
Kecamatan
C.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui cara :
1. Wawancara.
Wawancara ini dilakukan terhadap hal-hal yang perlu diketahui baik aspek
fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, lingkungan dan sebagainya.
2. Pengamatan / observasi.
Pengamatan / observasi dilakukan terhadap hal-hal yang tidak perlu
ditanyakan karena sudah dianggap cukup melalui pengamatan misalnya,
berkaitan dengan lingkungan fisik, ventilasi, penerangan.
3. Studi dokumentasi.
Studi dokumentasi berkaitan dengan perkembangan kesehatan anak
diantaranya melalui KK, dan catatan-catatan kesehatan.
4. Pemeriksaan fisik.
Dilakukan terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
dan keperawatan, berkaitan dengan keadaan fisik. Misalnya kelainan organ
tubuh, tanda-tanda penyakit.
D.
Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara diskriptif dari hasil pengkajian yang dilakulan
di masing-masing keluarga.
E.
Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
Tanggal 21 September 2004
: Pendokumentasian.
BAB 3
HASIL KEGIATAN
Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga ini dilaksanakan melalui 2 tahap
yaitu :
D.
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan terlebih dahulu melakukan orientasi wilayah tempat
tinggal keluarga yang akan diberikan askep keluarga. Setelah itu mengadakan
kunjungan
keluarga
untuk
pertama
kalinya.
Pada
kunjungan
pertama
mengenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan atas kedatangan pada
keluarga Tn.S yang beralamatkan di Jl. Mayjen Sungkono No. 15 Kelurahan
Sentul Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar. Selain itu juga dilanjutkan kontrak
dengan keluarga mengenai kapan akan dilakukan pengkajian keluarga.
E.
Tahap pelaksanaan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga menggunakan pendekatan
proses keperawatan dengan tahap-tahapnya sebagai berikut :
1.
Pengkajian
a.
: Tn. S.
Pekerjaan
: Pensiunan.
Pendidikan
: Sarjana Muda
Jenis kelamin
: Laki-laki.
Agama
: Katolik.
Komposisi keluarga
JKL
HUBUNGAN
1 Tn. Suwaji.
2 Ny. Endang Sri
L
P
KK
Istri
TEMPAT/
PENDIDIKTANGGAL
PEKERJAAN
AN
LAHIR
Kediri,26-7-1936 Pensiunan
Sarmud
Malang, 27-1-1945 Pensiunan
Sarmud
Pamungkas.
3 Endita S.
Anak
Kediri, 22-9-1986
No
NAMA
2)
Mahasiswa
Genogram.
Keterangan :
: Menikah
: laki-laki meninggal
: anak
: perempuan meninggal
: laki-laki
: satu rumah
: perempuan
3)
Bentuk keluarga
SMA
5)
Identifikasi Religius
Keluarga Tn. S semua beragama katolik. Dalam melaksanakan ibadah
dilaksanakan di gereja Induk dan di Persekutuan Lingkungan.
6)
7)
2.
b.
c.
Sentul dan ke Dokter tetapi sampai saat ini masih sering kambuh atau
tekanan darahnya masih tinggi dan juga merasa sulit tidur jika ingat
anaknya yang di Malang sebab anaknya manja dan tidak pernah berpisah.
Apalagi baru saja dimarahi
3.
Data lingkungan.
a.
Karakteristik rumah.
Rumah Tn. S merupakan rumah permanen dengan ukuran panjang 18 m
dan lebar 9 m dengan luas tanah 450 m2, terdiri dari :
3 kamar, kamar tersebut berjendela semua.
-
Ruang tamu.
Ruang keluarga.
Ruang makan.
Dapur.
Lantai ruang tamu Tn.S dan lantai ruang lainnya terbuat dari keramik dan
kondisinya bersih. Ventilasi rumah terdiri dari angin-angin dan jendela.
Untuk sumber air keluarga menggunakan sumur gali yang telah dipasang
sanyo yang kualitas airnya bersih sedangkan air PAM dalam keadaan
keruh kekuningan dan hanya digunakan untuk menyirami bunga dan
halaman. Jarak sumur dengan septic tank 10 meter, sedangkan untuk
pembuangan air limbah, keluarga menyalurkan ke peresapan, sedang air
hujan yang di halaman disalurkan ke parit.
Sekitar rumah Tn..S sangat sejuk karena ditanami bunga dan tanaman
buah. Pembuangan sampah setiap harinya dengan cara dibakar di kebun
belakang. Keluarga Tn.S untuk memasak setiap hari menggunakan
kompor gas dan kompor minyak tanah.
Denah rumah :
K. mandi
Dapur
K. mandi
R. makan
R. keluarga
K. tidur
Garasi
mobil
U
T
K. tidur
R. tamu
K. tidur
Halaman
b.
c.
d.
e.
4.
Struktur Keluarga.
a.
b.
c.
5.
Fungsi keluarga.
a.
Fungsi ekonomi.
Menurut Tn. S penghasilan keluarga tidak mengalami perubahan, untuk
mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari tidak ada masalah.
b.
Fungsi sosialisasi.
Interaksi antar anggota keluarga berjalan dengan baik semua anggota
keluarga dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam kehidupan keluarga
maupun masyarakat. Dengan masyarakat sekitarnya berhubungan cukup
baik hal ini terbukti dari rutinnya acara arisan maupun perkumpulan yang
diikuti oleh Ny. E dan keluarganya.
c.
merawat
anggota
keluarga
yang
sakit
keluarga
bisa melakukan
aktifitas sendiri jika ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa ke
dokter atau puskesmas Sentul.
4) Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan rumah
yang sehat.
Keluarga menyatakan sampah dibuang dan dibakar di belakang rumah,
sedangkan air limbah di peresapan, keluarga menyatakan setiap hari
membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Kondisi lantai rumah
tampak bersih, tetapi tidak diberi alas kain (karpet).
5) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan.
Jarak rumah Tn. S dengan puskesmas Bendo sekitar 1 km dan dengan
petugas kesehatan berjarak sekitar 500 m. Tn. S dan Ny. E menyatakan
sering kontrol ke puskesmas Sentul pada waktu merasa sakit.
d.
Fungsi reproduktif.
Keluarga mempunyai 3 orang anak Ny. S tidak menggunakan kontrasepsi
karena telah menopause. Dari 3 orang anak tersebut yang dua (2) sudah
berkeluarga dan tinggal no. 3 yang masih kuliah.
e.
Fungsi afeksi.
Tn.S mengatakan sudah merasa tua, namun masih tetap memperhatikan
anak-anaknya dan perkumpulan yang diikutinya yaitu perkumpulan gereja
dan arisan. Sikap menghormati antar anggota keluarga masih tetap
dianjarkan oleh keluarga.
6.
Koping keluarga.
a.
Pemeriksaan.
a.
Tn. S
TD = 150/100 mmHg N = 84 x/mnt RR = 16 x/mnt
Penglihatan tidak kabur dan saat membaca menggunakan kacamata.
b.
Ny. E.
TD = 170/100 mmHg N = 72 x/mnt RR = 18 x/mnt
8.
Harapan keluarga
Keluarga Tn. S dan Ny. E sangat berharap agar cepat sembuh dari penyakit
hipertensi dan tidak sering kambuh.
PENYEBAB
Kurangnya
MASALAH
Kurang
pengetahuan
terpaparnya
keluarga
informasi
tentang
hipertensi
mengganggu.
Tn.S dan Ny.E Mengatakan
tidak
pernah
mendapatkan
Ganguan
Ketidakmampua
pemeliharaan
kesehatan
masalah
anggota
kesehatan
keluarga
hipertensi
mengenal
hipertensi.
Tn. S dan Ny. E mengatakan sering
mengalami kekambuhan.
DO = TD Tn. S = 150/100 mmHg
TD Ny. E = 160/100 mmHg
3. DS = Tn. S dan Ny. E mengatakan
sulit tidur atau sering bangun
Gangguan
Cemas
pola tidur
berpisah
dengan
lagi.
anaknya
konflik antara an
di potong pendek.
anak
masalah
remajanya
komunikasi
keluarga
anak
remajanya
Diagnosa Keperawatan
Kurangnya penegtahuan keluarga tentang penyakit hipertensi
2.
3.
hipertensi
Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan karena
4.
Skore
Pembenaran
Sifat masalah
3/3 x 1 = 1
(bobot 1)
3 : aktual
2 : resiko
1 : sejahtera
Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 1 = 2
dapat
2 : mudah
mengatakan
1 : sebagian
1 : tidak dapat
Potensi masalah untuk diubah. 3/3 x 1 = 1
(bobot 1)
skala :
sakitnya kambuh.
dimanfaatkan
ingin
keluarga
tahu
lebih
3 Tinggi
2 Cukup
1 Rendah
Menonjolnya masalah (bobot
2/2 x 1 = 1
Keluarga
mengatakan
bahwa
1)
Skala :
Keluarga
0 : tidak dirasakan
Total
mengatakan
bahwa
Skore
2/3 x 1 = 2/3
pembenaran
Keluarga mengatakan hipertensi
(bobot 1)
3 : actual
keluarga
2 : resiko
1 : sejahtera
Kemungkinan
masalah 2/2 x 2 = 2
mengatakan
bahwa
kambuh
Sumber daya keluarga tersedia.
Sakal :
tersedia
2 : Mudah
Mampu
1 : Sebagian
sendiri
0 : tidak dapat
Potensi masalah
untu 3/3 x 1 = 1
memnbeli
peralatan
diubah (bobot 1)
Skala :
3 : Tinggi
Ny. E
2 : Cukup
1 : Rendah
Menonjolnya masalah
2/2 x 1 = 1
(bobot 1)
Skala
kambuh
2 : Berat, segera
ditangani
1 : Tidak perlu ditangani
0 : Tidak dirasakan
Total
4 2/3
3) Diagnosa keperawatan : Resiko tinggi konflik antara orang tua dan anak
remajanya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah komunikasi yang tepat bagi anak remajanya
Kriteria
Sifat masalah
Skore
3/3 x 1 = 1
pembenaran
Tn. S dan Ny. E mengatakan memarahi
(bobot 1)
3 = actual
dipotong pendek
2 = resiko
1 = sejahtera
Kemungkinan
masalah x 1 = 1
Skala :
2 : mudah
1 : sebagian
0 : tidak dapat
Potensi masalah untuk 3/3 x 1 = 1
menerima
Tn. S dan Ny. E mengatakan bahwa
diubah (bobot 1)
anaknya
Skala :
berjanji
untuk
membiarkan
3 : tinggi]
2 : cukup
1 : rendah
Menonjolnya masalah
(bobot 1)
Skala :
Skore
pembenaran
2 : resiko
memikirkan anaknya
1 : sejahtera
keluarga tersedia
Skala :
2 : mudah
Pembiayaan
untuk
1 : sebagian
0 : tidak dapat
Potensi masalah untuk 1/3x1
diubah (bobot 1)
1/3
Skala :
3 : tinggi
2 : cukup
1 : rendah
Menonjolnya masalah
(bobot 1)
merasa sulit
Skala :
2 : Berat, segera
ditangani
1 : tidak perlu segera
ditangani
0 : tidak merasakan
Total
2.
berhubungan
4 2/3
dengan
tentang hipertensi
Gangguan pol atidur berhubungan dengan
4.
anaknya
remajanya
berhubungan
dengan
Kriteria
Verbal
Standart hasil
Keluarga dapat :
dilakukan
pengetahuan 1.
Intervensi keperawatan
1.
Kontrak dengan
Menjelas
keluarga.
tindakan
kan pengertian 2.
keperawatan
hipertensi
dengan kata
hipertensi
jungan
kata sendiri.
(saat
Implementasi)
2.
menyebut
kaji pengetahuan
3.
pertemuan dengan
keluarga dan membahas
keluarga
kan 4 dari 10
mampu
tanda
a.
Pengertian
memahami
gejala
b.
Penyebab.
kesehatan
hipertensi.
c.
Faktor
penyakit
hipertensi
3.
dan
menyebut
kan 3 dari 9
resiko
terjadinya hipertensi
d.
faktor
Tanda
dan
gejala.
penyebab
e.
Komplikasi
hipertensi.
f.
Pencegahan.
menyebutkan 2
g.
Diet
dari 4
hipertensi.
pada
komplikasi
h.
hipertensi
4.
cara
menyebut 4.
pantau tentang
kan 2 dari 8
cara
diberikan.
pencegahan
5.
hipertensi
5.
Ajarkan
terhadap kemampuan
menjelas
berikan pujian
diberikan.
6.
berikan
dengan kata
katanya sendiri
berikan penjelasan
ulang bila ada.
8.
evaluasi secara
singkat terhadap topik yang
telah diberikan.
9.
pantau tentang
respon atau materi yang telah
diberikan.
Pukul
09-10.00
1.
Implementasi
Melakukan kontrak dengan keluarga.
2.
pengertian
b.
penyebab
c.
d.
komplikasi
e.
f.
pencegahan
g.
5.
6.
7.
Pukul
09. 30
Evaluasi
S : Keluarga mengatakan senang telah dapat belajar
tentang penyakit hipertensi karena bisa menambah
pengetahuan
dan
wawasan
tentang
penyakit
hipertensi.
O:
1.
3.
hipertensi,
keluarga
mampu
5.
6.
7.
= 80 x / mnt
TD
= 160 / 90 mmHg
= 80 x / mnt.
A. Analisa Data
NO
DATA
DS = Tn. S mengatakan bahwa TD
PENYEBAB
MASALAH
Ganguan
Ketidakmampuan
pemeliharaan
mengenal masalah
kesehatan
kesehatan hipertensi
anggota
keluarga
B.
Diagnosa keperawatan :
pemeliharaan
kesehatan
mengenal
Gangguan
Kriteria
Verbal
Standart hasil
Keluarga dapat :
dilakukan
Pengetahuan 1.
1.
Menjelaska
Intervensi Keperawatan
Kontrak dengan
keluarga.
tindakan
keperawatan
pengukuran
pengetahuan keluarga
satu
tekanan darah
tentang pengukuran
kali
kunjungan
penegrtian 2.
2.
Menjelaska
Mengkaji
tekanan darah
(saat Imple
mentasi
tujuan pengukuran
keluarga
tekanan darah
tentang pengukuran
mampu
mengukur
3.
3.
tekanan darah
a.
Pengertian
Menyebutk
alat
Pertemuan dengan
tekanan
an
alat
b.
Tujuan
darah.
pengukuran tekanan
c.
Hal hal
darah
4.
yang perlu
Mendemons
trasikan
dipersiapkan.
cara
d.
Cara kerja.
pengukuran tekanan
e.
darah
perlu diperhatikan
4.
Pantau tentang
tindakan dalam
melaksanakan
pengukuran tekanan
5.
darah.
Berikan pujian
terhadap kemampuan
melaksanakan
pengukuran tekanan
darah.
6.
Berikan kesempatan
keluarga untuk
menanyakan penjelasan
yang telah diberikan
selama demonstrasi.
7.
Berikan penjelasan
ulang bila ada yang
belum di mengerti
8.
Evaluasi secara
singkat pelaksanaan
pengukuran tekanan
darah.
Implementasi
Melakukan kontrak dengan keluarga.
20-09-2004
2.
4.
a.
Pengertian
b.
Tujuan
c.
d.
Cara kerja.
e.
tekanan darah
Hari tangal
Pukul
5.
Memantau
Implementasi
tentang
tindakan
dalam
melaksanakan
pengukuran tekanan darah.
6.
Memberikan kesempatan pada keluarga
untuk menanyakan penjelasan yang belum
7.
dimengerti
Memberikan evaluasi tentang cara
Pukul
10. 00
Evaluasi
S:
Keluarga mengatakan senang telah dapat belajar
tentang cara mengukur tekanan darah.
O:
1.
2.
3.
4.
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
PERIODE III Pada Tanggal 4 Oktober s.d. 9 Oktober 2004
Pengkajian lanjutan pada keluarga Tn. S.
Data Kesehatan Tn. Dan Ny. E.
Keluahan Utama : Tn. S dan Ny. E sering mengalami gangguan tidur atau bangun
tengah malam dan sulit tidur lagi semenjak berpisah dengan anaknya yang kost di
Malang karena kuliah.
Pemeriksaan Fisik Tn. S :
TD
= 80 x / mnt
TD
= 160 / 90 mmHg
= 80 x / mnt.
A : Analisa data
NO
DATA
3. DS = Tn. S dan Ny. E mengatakan sulit
tidur atau sering bangun tengah
PENYEBAB
MASALAH
Gangguan pola Cemas berpisah
tidur
dengan anaknya
Kriteria
Standart hasil
Intervensi
Keluarga dapat :
pengetahuan 1.
1.
Menjelaskan
dengan keluarga
keperawatan satu
pengertian relaksasi 2.
kali
dengan
kunjungan
(saat
Implementasi)
kata
Menjelaskan
Kaji
pengetahuan tentang
katanya sendiri.
2.
Kontrak
relaksasi.
3.
Pertemuan
Keluarga mampu
berapa lama
dengan
melakukan
relaksasi dilakukan.
dan
relaksasi.
3.
4.
Menjelaskan
kapan waktunya
melaksanakan
Pengertian
relaksasi.
Menjelaskan
Berapa
lama
dilakukan.
relaksasi.
6.
membahas
tentang relaksasi :
keluarga
Menjelaskan
Kapan dilakukan.
persiapan sebelum
relaksasi.
Bagaimana
Mendemonstra
posisi
latihan.
Persiapan
4.
sebelum
relaksasi.
Pantau
tentang
melakukan
relaksasi
5.
Berikan
pujian terhadap
cara
kemampuan
melakukan relaksasi
6.
Berikan
kesemaptan
keluarga untuk
menanyakan
penjelasan yang
telah diberikan.
7.
Berikan
penjelasan ulang
bila ada yang belum
8.
dimengerti
Evaluasi
secara singkat
pelaksanaan
relaksasi
9.
Pantau
respon tentang
materi yang telah
diberikan
D. Implementasi keperawatan keluarga.
Diagnosa keperawatan : Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan
karena berpisah dengan anaknya.
Hari tangal
Kamis
Pukul
9.30 10. 30
1.
7 10 2004
Implementasi
Melakukan kontrak
dengan keluarga.
2.
Mengkaji
pengetahuan keluarga tentang relaksasi
3.
Mengadakan
pertemuan dengan keluarga dan membahas
tentang relaksasi
a.
Pengertian
b.
Berapa lama
dilakukan
c.
Kapan
dilakukan
d.
Bagaimana
posisi latihan.
e.
Persiapan
sebelum latihan.
f.
Cara
relaksasi
4.
Mendemonstrasika
n cara relaksasi
5.
6.
Memantau tentang
tindakan dalam melaksanakan relaksasi.
Memberikan
kesempatan pada keluarga untuk menanyakan
Pukul
09. 00
Evaluasi
S:
Keluarga mengatakan senang telah dapat belajar
tentang relaksasi
O:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
TD
= 84 x / mnt
TD
= 160 / 90 mmHg
= 80 x / mnt.
A. Analisa Data
No.
DATA
4. DS = Tn. S dan Ny. E mengatakan
PENYEBAB
MASALAH
Resiko tinggi Ketidakmampuan
di potong pendek.
anak
remajanya
remajanya
mengenal
Kriteria
Standart hasil
Keluarga dapat :
pengetahuan 1. Menjelaskan
keperawatan 1
pengertian
kali kunjungan
komunikasi
(saat
2. Menjelaskan dan
Intervensi
1. Kontrak
dengan
keluarga.
2. Kaji
pengetahuan
keluarga
tentang
komunikasi
implementasi)
menyebutkan
keluarga mampu
unsur-unsur
mengenal
komunikasi
tentang komunikasi :
masalah
3. Menjelaskan dan
komunikasi yang
menyebutkan
bentuk-bentuk
remajanya.
komunikasi
4. Menjelaskan sikap
komunikator yang
baik.
5. menyebutkan
3. Pertemuan
dengan
a. Pengertian
b. Unsur-unsur
komunikasi
c. Bentuk komunikasi
d. Sikap komunikator
e. Faktor-faktor yang
menghambat
f. Tugas
faktor-faktor yang
perkembangan
menghambat
remaja
komunikasi.
6. Dapat
g. Ciri-ciri remaja
4. Pantau
pengetahuan
menyebutkan
keluarga
perkembangan bagi
komunikasi.
remaja.
7. Dapat
menyebutkan ciriciri remaja.
tentang
keluarga
tentang komunikasi.
6. Beri
keluarga
kesempatan
untuk
menanyakan penjelasan
keluarga
tentang komunikasi.
D. Implementasi Keperawatan Keluarga
Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi konflik antara orang tua dan anak
remajanya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
komunikasi yang tepat bagi anak remajanya.
Hari, tanggal
Sabtu,
09-10-2004
Pukul
16.00-17.00
Implementasi
1. Melakukan kontrak dengan keluarga.
2. Mengkaji
pengetahuan
keluarga
tentang
komunikasi
3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan
membahas tentang komunikasi :
a. Pengertian
b. Unsur-unsur komunikasi
c. Bentuk komunikasi
d. Sikap komunikator
e. Faktor-faktor yang menghambat
f. Tugas perkembangan remaja
g. Ciri-ciri remaja
4. Memantau
pengetahuan
keluarga
tentang
komunikasi.
5. Memberi
pujian
terhadap
kemampuan
kesempatan
keluarga
untuk
Evaluasi
mampu
menjelaskan
pengertian
mampu
menjelaskan
dan
mampu
remaja.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan
BAB 4
PEMBAHASAN
C. Tahap Pengkajian.
menyebutkan
ciri-ciri
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data merupakan suatu tahapan dimana seorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya. Pada pengumpulan data ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu :
a. Membina hubungan yang baik dengan keluarga. Kegiatan ini dapat
dilakukan dengan menggunakan komunikasi terapiutik yang baik
mengenai beberapa hal yaitu :
1) Perawat memperkenalkan dengan sopan dan ramah.
2) Menjelaskan tujuan kunjungan.
3) Meyakinkan keluarga bahwa kehadiran perawat adalah untuk
membantu keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang
dialami.
4) Menjelaskan luas kesanggupan bantuan perawat yang dapat dilakukan.
5) Menjelaskan kepada keluarga siapa tim kesehatan lain yang menjadi
jaringan perawat.
b. Mengadakan pengkajian awal.
Pengkajian ini terfokus sesuai data yang diperoleh dari unit pelayanan
kesehatan.
c. Pengkajian lanjutan.
Pengkajian ini untuk memperoleh data yang lebih lengkap sesuai masalah
kesehatan keluarga yang berorientasi pada pengkajian awal.
Pengumpulan data meliputi unsur : struktur dan sifat keluarga, riwayat
dan tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, koping keluarga, kegiatan hidup sehari-hari. Dari beberapa unsur ini
penulis berusaha untuk mendapatkan data selengkapnya dengan cara
wawancara, pemeriksaan fisik, observasi dan studi dokumentasi serta studi
kepustakaan walaupun kenyataannya tidak semuanya dapat dikaji dengan
lengkap dan terinci. Hal ini dikarenakan pengumpulan data yang dilakukan
meliputi semua komponen dalam satu keluarga dan tanpa memfokuskan pada
satu
permasalahan
dalam
melaksanakan
pengumpulan
data
serta
anaknya telah tinggal sendiri. Kegiatan implementasi dapat berjalan lancar karena
kelaurga benar ebnar meluangkan waktu dantidak ada kegiatan lain. Topik
pembicaraan pada waktu implementasi dapat terfokuskan karena keluarga
mengikuti dengan penuh perhatian walaupun kadang di selingi dengan gurauan.
F. Tahap Evalausi
Evaluasi dilakukan pada waktu kegiatan pembelajaran / penyuluhan bersama
yaitu secara subyektif dengan mengajukan pertanyaan secara lesan di akhir
penyuluhan..
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga yang telah diberikan pada keluarga Tn. S
dapat kami simpulkan beberapa hal yaitu :
1. Pengumpulan data dilakukan untuk semua komponen keluarga sehingga
waktu yang diperlukan tidak cukup satu kali kunjungan. Hal ini mengingat
kesibukan keluarga dan terbatasnya waktu serta mencegah terjadinya
kebosanan keluarga.
2. kegiatan analisa data membutuhkan ketrampilan berfikir dan pengalaman
dengan bantuan literatur literatur yang telah ada.
3. dalam memprioritaskan masalah kesehatan keluarga dipergunakan konsep
typology keperawatan dengan menghitung skore. Hak ini membutuhkan
kejelian daru perawat serta kesediaanh dan kesiapan keluarga baik dalam
menyusun bersama ataupun menerima sosialisasi hasil pemrioritasan masalah
yang telah di buat perawat sehingga bisa mempunyai pandangan yang sama.
4. keluarga Tn. S sangat kooperatif walaupun hanya Tn. S danistrinya sehingga
dapat menunjang dalam kelancaran penyusunan perncanaan maupun
implementasi keperawatan.
5. penilaian secara lisan dilakukan langsung pada saat akhir proses pembelajaran
/ penyuluhan dengan keluarga.
B. Saran
Agar asuhan keperawatan yang diberikan pada keluarga Tn. S dapat bermanfaat,
maka alangkah baiknya apabila asuhan keperawatan ini ditindaklanjuti secara
terus menerus dan berkesinambungan. Tindak lanjut ini dapat berupa evaluasi
yang terus menerus sehingga bisa mengetahui perubahan pengetahuan,
ketrampilan dan perilaku keluarga dalam mengoptimalkan kehidupan yang sehat
yang akhirnya bisa mencapai tingkat kesejahteraan keluarga. Selain itu diperlukan
adanya kerja sama antara keluarga dengan perawat maupun dengan fasilitas /
tenaga kesehatan lainnya.
Pengertian hipertensi.
Faktor penyebab.
Komplikasi hipertensi.
7. Materi Belajar.
-
Pengertian hipertensi
Komplikasi hipertensi.
8. Metode Belajar.
-
Ceramah.
Tanya jawab.
Diskusi.
9. Sarana.
-
Leaflet.
Mengadakan kontrak.
Pemebrian materi.
Diskusi.
Evaluasi.
Penutup
11. Waktu.
Hari
Jam
: 09. 00 10. 00
Materi
A. Pengertian.
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana di dapatkan tekanan darah >
150/90 mmHg untu usia > 45 tahun dan atau tekanan darah > 130/80 mmHg
pada penderita berusia < 45 tahun.
B. Faktor penyebab hipertensi.
-
Kebiasaan merokok.
Stress.
Kegemukan / obesitas.
Sembelit.
Mimisan.
Sukar tidur.
Melakukan olah raga yang teratur dan dinamik (contoh jalan kaki,
senam, jogging, bersepeda atau berkebun.
2. Pengaturan diit.
a. Pentingnya diit.
-
b. Jenis diit.
1) Diit rendah garam.
Bertujuan untuk menentukan tekanan darah serta mencegah
terjadinya oedema dan penyakit jantung.
Hal hal yang perlu diperhatikan :
-
(kecuali
buah
yang
banyak
mengandung
7. Materi Belajar
-
8. Metode belajar
-
Ceramah.
Tanpa jawab.
Demonstrasi.
9. Sarana.
-
Leaflet.
Mengadakan kontrak.
Pemberian materi.
Demonstrasi
Evaluasi.
Penutup.
11. Waktu.
Hari
Jam
MATERI
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
1. Pengertian
Pengukuran tekanan darah adalah mengukur tekanan / desakan darah pada
dinding arteri.
2. Tujuan
-
Manset.
Pipa karet.
Ear tips / bagian ujung dari banaural unit yang terbuat dari
palstik / ebonit.
Tube / pipa karet yang menghubungkan chest piece atau ear unit
dengan bagian lainnya.
b. Penderita.
Penderita diatur dalam posisi rileks berbaring / duduk.
c. Lingkungan.
Mengatur pencahayaan yang terang dan suasana yang aman dan
nyaman.
4. Cara kerja.
a. Penderita diberitahu bahwa tindakan akan dilakukan.
b. Meminta / membantu menggulung lengan baju sebatas bahu.
c. Pasang manset pada lengan bagian atas sekitar 3 cm diatas siku dengan
pipa karet di bagian depan lengan atas menghadap ke bawah.
d. Memakai stetoskope di telinga.
e. Meraba nadi brakhialis (pada siku dengan jari tengah dan telunjuk)
f. Meletakkan stetoskope bagian bell diatas arteri brakhialis.
g. Mengunci skrup balon karet.
h. Pengunci air raksa dibuka.
i. Balon di pompa sampai denyut nadi tidak terdengar / tekanan darah
biasanya ditambah 30 mmHg.
j. Membuka sekrup balon dan menurunkan tekanan perlahan, kira kira
2 3 mmHg perdetik.
k. Mendengarkan dengan teliti dan membaca skala air raksa / jarum
sejajar dengan mata, pada skala beberapa mulai terdengar bunyi denyut
pertama sampai suara bunyi terakhir terdengar lambat dan menghilang.
l. Mencatat denyut pertama sebagai tekanan sistolik dan tekanan terakhir
sebagai tekanan diastolic.
m. Pengunci air raksa ditutup kembali.
n. Melepas stetoskope dari telinga.
o. Melepas manset dan digulung dengan rapi kemudian dimasukkan dalam
tempatnya.
p. Penderita dirapikan kembali dan alat alat dibereskan.
5. Hal hal yang perlu diperhatikan :
a. Sphigmomanometer tensi meter harus dalam keadaan baik.
b. Letakkan sphigmomanometer harus dalam keadaan tegak lurus.
c. Memasang manset harus tepat diatas arteri brakhialis dan jangan terlalu
kencang / kendur.