Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LAPORAN PRAKTIKUM
KEWIRAUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN PADA UKM PENETASAN ITIK LOKAL DAN ITIK
PEKING BAPAK BAMBANG DI DUSUN NGABLAK KELURAHAN
KARANGMOJO KECAMATAN TASIKMADU
KARANGANYAR
Disusun Oleh:
Andita Dwi D.
H0511011
Dewi Elliyana K.
H0511018
Erlina Yuniati
H0511027
Iqlima Al Afuw
H0511039
Nico Fredianto
H0511047
Sahra Hendartika
H0511060
Thomas Saputro
H0511066
Yustitia Dilla S.
H0511076
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
12
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
KEWIRAUSAHAAN
KEWIRAUSAHAAN PADA UKM PENETASAN ITIK LOKAL DAN ITIK
PEKING BAPAK BAMBANG DI DUSUN NGABLAK KELURAHAN
KARANGMOJO KECAMATAN TASIKMADU
KARANGANYAR
Disusun Oleh:
Andita Dwi D.
H0511011
Dewi Elliyana K.
H0511018
Erlina Yuniati
H0511027
Iqlima Al Afuw
H0511039
Nico Fredianto
H0511047
Sahra Hendartika
H0511060
Thomas Saputro
H0511066
Yustitia Dilla S.
H0511076
Juni 2013
Asisten Mahasiswa,
Kewirausahaan
Shanti Emawati, S.Pt., MP.
NIP. 19830706 200812 2 001
Nining Dewi A.
NIM H 0510052
Mengetahui,
Ketua Lab. Sosek Peternakan
13
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan Kewirausahaan. Penyusun menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini
tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :
1.
2.
3.
4.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena
itu penyusun mengharap saran dan kritik yang dapat membangun. Demikian
penyusun berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surakarta,
Juni 2013
Penyusun
14
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... viii
I.
PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................. 2
C. Manfaat.............................................................................................. 2
II.
15
39
A. Kesimpulan........................................................................................
39
B. Saran...................................................................................................
39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
16
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Analisis SWOT Usaha Kecil Menengah Penetasan Itik.....................
........................................................................................................8
Tabel 2. Analisis SWOT Rencana Usaha Baru.................................................
......................................................................................................12
Tabel 3. Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian Usaha Baru......
.....................................................................................................14
Tabel 4. Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan Usaha Baru...............
19
Tabel 5. Kapasitas produksi..............................................................................
.....................................................................................................20
Tabel 6. Proyeksi Pengembangan Populasi Sapi Selama 5 Tahun....................
....................................................................................................21
Tabel 7. Mesin dan alat perencanaan baru........................................................
....................................................................................................22
Tabel 8. Bahan baku dan bahan pembantu perencanaan baru..........................
......................................................................................................22
Tabel 9. Proyeksi pengembanagan perencanaan baru....................................
......................................................................................................22
Tabel 10.Tenaga Produksi Sistem Harian Rencana Baru..................................
......................................................................................................23
Tabel 11.Biaya Umum Usaha Rencana Baru....................................................
......................................................................................................24
Tabel 12. Hasil/Produksi...................................................................................
......................................................................................................24
Tabel 13.Permintaan Rencana Baru..................................................................
......................................................................................................25
Tabel 14.Penawaran Rencana Baru..................................................................
......................................................................................................26
17
18
19
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Ruang Penetasan Telur Itik.......................................................... 6
Gambar 2. Telur yang Ditetaskan.................................................................. 7
Gambar 3. Itik yang Sudah Ditetaskan.......................................................... 7
Gambar 4. Itik siap Jual................................................................................. 7
Gambar 5. Limbah Cangkang Telur............................................................... 8
Gambar 6. Struktur Organisasi...................................................................... 13
I. PENDAHULUAN
20
A. Latar Belakang
Hakekatnya semua orang adalah wirausaha dalam arti mampu berdiri
sendiri dalam menjalankan usahanya dan pekerjaannya guna mencapai tujuan
pribadinya, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya, akan tetapi banyak
diantara kita yang tidak berkarya dan berkarsa untuk mencapai prestasi yang
lebih baik untuk masa depan dan menjadikan ketergantungan pada orang lain,
kelompok lain bahkan bangsa dan Negara lainnya. Wirausaha addalah
seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Wirausaha bebas merancang, menentukan,
mengelola, dan mengendalikan semua usahanya, sedangkan kewirausahaan
adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif
atau kreatif dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam
kegiatan usahanya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu
tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. waktu demi waktu, hari demi
hari, minggu demi minggu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha
dan kehidupannya. Seorang wirausaha selalu berkreasi dan berinovasi tanpa
henti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperoleh.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam
mengembangkan usahanya dengan tujuan meningkatkan kehidupannya.
Paradigma pembangunan ekonomi sekarang ini menitik beratkan pada
pertumbuhan ekonomi masa orde baru . Hal ini ternyata dapat menimbulkan
Over Heated Economic dan High Cost Economic yang berakhir dengan krisis
ekonomi, ditandai dengan daya beli masyarakat yang turun, demikian juga
perbankan dan dunia usaha mengalami kemuduran sehingga menimbulkan
penambahan pengangguran, inflasi yang tinggi dan menimbulkan kemiskinan
B. Tujuan
1. Menumbuhkembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan
tinggi dan memiliki pola pikir pencipta lapangan kerja.
21
kemampuan
lingkungan,
pribadi,
distribusi,
22
2.
Observasi
yaitu
pengenalan
langsung
4.
Studi
Pustaka
yaitu
kegiatan
yang
23
Lokasi UKM
: Dusun
Ngablak,
kelurahan
Karangmojo,
Umur
: 45 Tahun
Pendidikan
: S1
Pengalaman
Penetasan Bapak Bambang ini berdiri sejak tahun 2005 hingga saat
ini. Awalnya perusahaan ini adalah peternakan sapi uang sempat berjalan
kurang lebih 3 tahun tetapi karena usaha peternakan sapi ini dianggap
kurang menguntungkan maka pada tahun 2008 usaha peternakan sapi
beralih menjadi usaha penetasan telur. Usaha penetasan telur ini dijalankan
hingga saat ini karena dianggap lebih menguntungkan dibanding usaha
peternakan sapi karena masih jarang dijumpai usaha penetasan telur
tersebut.
Perkembangan Usaha :
Awalnya pada penetasan itik hanya menggunakan 130 mesin tetas
yang kapasitas satu mesinnya adalah 360 butir telur. Tenaga kerja awalnya
dibayar perhari karena belum menjadi tenaga kerja yang tetap dan saat ini
jumlah tenaga kerja yang sudah tetap berjumlah 5 orang dan digaji
24
bulanan. Semakin tahun usaha Penetasan Itik Pak Bambang ini semakin
bertambah dalam jumlah produksinya.
2. Kondisi Perusahaan pada Saat Sekarang
1) Populasi
: Populasi awal meningkat dari 80 mesin menjadi
130 mesin dimana masing-masing berkapasitas
360 butir telur/ mesin.
2) Modal Sekarang : Modal sekarang meningkat 80% -95%.
3) Harga
1. Harga Beli
: Itik lokal Rp. 1.700,-/ butir
Itik peking Rp. 2.500,-/ butir
2. Harga Jual
a. Itik lokal
Jantan
:
Betina
:
b. Itik Peking
Jantan
:
Betina
:
3. Kondisi Produksi
a. Produksi
b. Wilayah Pemasaran
Rp. 4.000,-/DOD
Rp. 5.500,-/DOD
Rp. 8.000,-/DOD
Rp. 8.000,/DOD
: 28.000 46.800 butir/ bulan
: Solo, Yogyakarta, Karanganyar, dan Jawa
Timur
4. Proses Produksi yang Dijalankan
a. Prosesing Hasil Penetasan : Hasil penetasan dipelihara selama itik
belum laku terjual
: Pukul 06.00 09.00 WIB
Pukul 10.00 14.00 WIB
Pukul 15.00 19.00 WIB
5. Sumber Daya yang Dimiliki Perusahaan
a. Alat
: Mesin Tetas, Termometer, Termostat
b. SDM
: 5 orang pekerja
6. Denah Lokasi
a. Denah UKM
b. Waktu Kerja
Arah
Sragen
Pasar
Balong
Arah Tasikmadu
Lokasi
Lampu
merah
Kampus
UNS
palur
US
25
b. Tempat Penetasan
26
27
Opportunities
Threat
Strength
Weakness
28
berkurang ketika terdapat flu burung. Menurut Paimin (2000), Penetasan telur
adalah usaha untuk menetaskan telur unggas dengan bantuan mesin penetas
telur yang sistem atau cara kerjanya mengadopsi tingkah laku (behaviour)
induk ayam atau unggas lainnya selama masa mengeram. Perbanyakan
populasi unggas biasanya ditempuh dengan cara menetaskan telur yang sudah
dibuahi. Pemasaran dan korelasi Penetasan Itik Pak Bambang dengan
peternakan-peternakan yang lain dijalankan dengan sangat baik, karena
pemilik penetasan merupakan seorang pebisnis yang tidak hanya memiliki
satu usaha tetapi memiliki usaha lainnya sebagai kontraktor, distibutor air
mancur, distributor minyak dan madu. Sehingga hal inilah yang dimanfaatkan
untuk pemasaran dan promosi usaha penetasannya.
Unsur-unsur utama dalam strategi pemasaran adalah 4P, yaitu product
(produk), place (tempat/metode distribusi), price (harga), dan promotion
(promosi). Keempat faktor ini saling memperkuat dan jika terkoordinasi
dengan baik akan meningkatkan daya tarik penjualan suatu produk. Manajer
perusahaan harus memadukan faktor-faktor tersebut untuk memaksimumkan
pengaruh produknya terhadap pelanggan. Empat faktor tersebut harus
mendukung citra produk perusahaan (Zimmerer, 2008). Menurut Kotler dan
Keller (2009), product (produk) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kesuatu pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk yang
dipasarkan dapat berupa fisik, jasa, pengalaman, orang, tempat, informasi dan
gagasan. Produk yang dipasarkan ditempat ini adalah itik yang baru
ditetaskan. Produk ini masih sangat jarang dipasarkan oleh peternak-peternak
lainnya jadi peluang usahanya lebih besar untuk mendapatkan keuntungan
yang besar. Place yang dipilih Pak Bambang merupakan daerah yang sepi
namun mudah pendistribusiannya karena memiliki tempat yang strategis
menuju berbagai arah. Price pada penetasan Itik Pak Bambang sama dengan
harga-harga lainnya di pasaran, namun segi kualitas DOD dari Pak Bambang
libih baik. Segi promotion mungkin tidak terlalu dilakukan karena hanya
dilakukan dari mulut ke mulut ke konsumen namun karena Pak Bambang
29
30
Strength
Weakness
Rata-rata
kontaminasi
bakteri dalam pemerahan
susu secara tradisional
masih banyak sehingga
dapat menurunkan kualitas
Susu.
Solusi
yang
dilakukan
adalah
melakukan
manajemen
pemerahan yang baik dan
higienis
31
Threat
dalam
membantu
menstrukturkan
masalah,
terutama
dengan
32
PRODUKSI
1. SEKRETARIS
Andita Dwi D.
2. BENDAHARA
Sahra Hendartika
1.Thomas S.
2.Iqlima Al.
KEUANGAN
Gambar 6. Struktur Organisasi
Dewi Elliyana K.
PEMASARAN
1. Yustitia Dilla
2. Erlina Yuniati
Tabel 3. Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian Usaha Baru
Jabatan
Pimpinan
1. Direksi
Staf
1. Bagian
Pemasaran
2. Bagian
Produksi
3. Bagian
Keuangan
Jumlah Gaji/Bulan
Total
(B)
(Rp) (C)
(BxC)
1
2.500.000
2.500.000
800.000
1.600.000
850.000
1.800.000
950.000
950.000
6.750.000
33
34
2. Perijinan
Perijinan sangat perlu dilakukan oleh setiap pengusaha sebelum
menjalankan usaha, dengan adanya perijinan makan usaha tersebut telah
memiliki kekuatan hukum dan telah diakui oleh pemerintah bahwa usaha
yang dijalankan legal. Sebelum melakukan ijin usaha ada hal yang perlu
dilakukan terlebih dahulu, antara lain :
a. Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pengusaha,
baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan harus
diperhatikan bahwa objek dari perjanjian tersebut digunakan sebagai
kegiatan usaha. Berdasarkan Pasal 1554, Pasal 1560 KUHPer,
pengusaha sebagai penyewa wajib untuk menggunakan objek sewa
sebagaimana tujuan sewa yang diberikan oleh si pemberi sewa dan
tidak diperkenankan untuk mengubah wujud maupun tataan objek
yang disewa. Apabila pengusaha sebagai penyewa tidak menggunakan
objek sewa sesuai dengan perjanjian sewa hingga menerbitkan suatu
kerugian kepada pihak pemberi sewa, maka pemberi sewa dapat
meminta pembatalan perjanjian sewa kepada pengusaha. Hal ini jika
pengusaha belum memiliki lahan atau tanah pribadi untuk kegiatan
usaha.
b. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Setiap kegiatan yang akan membangun bangunan/bangunanbangunan wajib memiliki IMB. Permohonan IMB ini dapat diajukan
secara tertulis kepada Gubernur bila tempat usaha berada di daerah
provinsi atau Bupati bila tempat usaha berapa di daerah kabupaten
melalui Suku Dinas untuk : bangunan rumah tinggal, bangunan bukan
rumah tinggal dan bangunan-bangunan. Perlu diperhatikan apakah
IMB yang dimiliki oleh pemilik tanah dapat digunakan sebagai tempat
usaha atau hanya izin untuk membangun rumah tinggal. Apabila
perjanjian sewa dan IMB yang ada sudah sesuai dengan peruntukan
35
Negara
Republik
36
tertentu,
apabila
perusahaan
kecil
tersebut
yang
dijalankan
perusahaan
yang
diurus,
perusahaan,
namun
apabila
dihendaki
untuk
37
surat
permohonan
yang
ditandatangani
oleh
yang
disyaratkan
dalam Lampiran
II
Permendag 36/2007.
3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), memiliki NPWP atas nama
pemilik/ penanggung jawab perusahaan.
4) Izin Gangguan
Berdasarkan Pasal 1 angka 3 Permendagri 27/2009, yang
dimaksud dengan Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat
usaha/kegiatan kepada orang pribadi/badan di lokasi tertentu yang
dapat menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan, tidak
termasuk tempat/kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah.
38
Survei pasar
Menyusun rencana usaha
Perijinan
Survei tempat usaha
Survei mesin/peralatan
Pemasangan sarana penunjang
Mencari tempat kerja
Uji coba produksi
Operasional
terpenuhi
maka
minggu
keempat
kami
dapat
langsung
39
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk diperhatikan ,dimiliki, digunakan ,atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan dan kebutuhan (Kotler et al., 2001). Perencanaan
usaha baru yang akan diproyeksikan adalah memproduksi susu. Adanya
susu ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan konsumsi susu. Hal
ini karenakan banyak susu yang diproduksi oleh sapi setiap harinya. Selain
itu perlu memberi penyadaran akan konsumsi susu itu sangat penting,
karena dapat memberikan nutrisi yang lebih.
2. Proses Produksi
Proses produksi ini menjelaskan tentang tahapan-tahapan untuk
menghasilkan susu. Tahapan-tahapannya adalah :
a.
b.
c.
d.
tangan.
e. Menampung susu hasil pemerahan.
2. Kapasitas Produksi
Tabel 5. Kapasitas Produksi
Tahun
2013
2014
2015
2016
2017
Rencana Produksi
Susu (liter)
Penjualan Pedet Jantan
(ekor)
18.000
3
18.000
3
25.200
4
32.400
4
57.600
7
40
Jumlah Biaya
Rp 1.500.000
Rp 700.000
Rp 300.000
Rp 500.000
Rp 3.000.000
Jumlah
Harga
Jumlah
41
1
Ember
2
Milk can
3
Sapu lidi
4
Sikat
5
Kain penyaring susu
6
Chopper
Total pembelian mesin/peralatan
Pembelian
mesin
dan
Unit
6
5
2
5
6
2
(Rp)
8.000
143.000
8.000
3.000
6.000
300.000
peralatan
juga
Harga (Rp)
48.000
715.000
16.000
15.000
36.000
600.000
1.430.000
diperlukan
untuk
Harga (Rp)
12.000.000
15.000.000
-
Jumlah Harga
(Rp)
60.000.000
15.000.000
32.400.000
7.020.000
114.420.000
Induk
5
5
7
9
16
Pedet
Betina
2
2
3
4
7
Dara
Dewasa
2
2
3
4
7
2
2
3
4
Populasi
*)
7
9
12
16
29
Penjualan
ternak (ekor)
3 pedet jantan
3 pedet jantan
4 pedet jantan
4 pedet jantan
7 pedet jantan
42
3. Semua pedet jantan dijual setelah lepas kolostrum umur 6-7 hari
4. Kematian pedet = 7% per tahun
5. Kematian sapi dara = 2% per tahun
6. Kematian sapi dewasa = 2% per tahun
7. Kematian sapi induk = 2% per tahun
8. Jumlah kelahiran 90% /tahun
7. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
a. Sistem Harian
Tabel 10. Tenaga Produksi Sistem Harian Rencana Baru
Jenis Kegiatan
Tarif/
Upah
perhari
Jumlah
Tenaga
Kerja
Jumlah
Hari
Kerja/
Tahun
365
Jumlah (Rp)
Rp 12.775.000
Rp 12.775.00
43
(Rp)
500.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
6.500.000
biaya
bermacam-macam.
Biaya
tersebut
digunakan
untuk
pemeliharaan mesin dan peralatan, suku cadang, bahan bakar, oli, rekening
listrik, air, telepon, dan pemeliharaan bangunan. Biaya yang diperlukan
digunakan untuk jangka 1 tahun.
Hasil / Produksi
Tabel 12. Hasil/Produksi
Jumlah Produksi Total Produksi Total
Produksi
Sapi
Susu/ Produksi Feses Produksi
Urine/
Tahun
Susu
Feses/
Tahun
(liter)
Tahun
(kg)
5 ekor 12,4 liter 18.000
20 kg x 36.000 10 liter x
x 5 ekor x
5 ekor x
5 ekor x
30 hari x
30 hari x
30 hari x
10 bulan
12 bulan
12 bulan
Total
Produksi
Urine/
Tahun
(liter)
18.000
44
pada
seorang
tengkulak
yang
telah
2. Penawaran
Tabel 14. Penawaran Rencana Baru
Nama
Perusahaan
Pesaing
Gesrek Mekar Jaya
45
46
2013
2014
2015
2016
2017
18.000
18.000
25.200
32.400
57.600
2.000
5.000
1.000
1.000
4.000
Rencana
Penjualan
(D)
18.000
18.000
25.200
32.400
57.600
Pangsa
Pasar
(E=D x 100
% / C)
9%
3,6 %
25,2 %
32,4 %
14,4 %
Jumlah
(c = a + b)
200.000.000
200.000.000
47
Banyaknya
(1)
200 m2
50 m2
26
Harga/ Unit
(2)
Rp 200.000
Rp 300.000
-
1
1
-
Rp 6.000.000
Rp 10.000.000
-
Jumlah
(3 = 1 x 2)
Rp 40.000.000
Rp 6.000.000
Rp 1.430.000
Rp 6.000.000
Rp 10.000.000
Rp 1.000.000
Rp 64.430.000
Banyaknya
(1)
5 ekor
1 ekor
6 ekor
Harga/ Unit
(Rp)
(2)
12.000.000
15.000.000
Jumlah
(3 = 1 x 2)
60.000.000
15.000.000
75.000.000
48
setiap
periodenya
sepanjang
hidupnya
perusahaan
(Djarwanto, 2001).
Analisis Biaya Tetap 1 tahun
Tabel 20. Analisis Biaya Tetap 1 Tahun Rencana Baru
Uraian
a. Gaji
b. Penyusutan
c. Bunga
Pinjaman
d. Biaya
Pemasaran
e. Biaya Lainnya
Harga/Unit
(Rp)
(2)
-
3.000.000
Jumlah
44.150.000
Banyaknya
(1)
Jumlah (Rp)
(3 = 1 x 2)
6.750.000
34.400.000
-
untuk
setiap
bulan
dan
merupakan
biaya
yang
49
Upah
Biaya Bahan
Obat
Biaya
Transportasi
Banyaknya
(1)
1
12
-
Harga/ Unit
(2)
12.775.000
100.000
-
Jumlah
Jumlah (Rp)
(3 = 1 x 2)
12.775.000
114.420.000
1.200.000
3.000.000
131.395.000
(Santosa,
2001).
Biaya
tidak
tetap
terhitung
Banyaknya
Susu
Pedet
Jumlah
18.000 liter
3 ekor
Harga/Unit
(Rp)
6.000
4.000.000
Jumlah (Rp)
108 000 000
12.000.000
121.500.000
Banyaknya
Susu
Pedet
Jumlah
18.000 liter
3 ekor
Harga/Unit
(Rp)
6.000
4.000.000
Jumlah (Rp)
108.000.000
12.000.000
121.500.000
Banyaknya
Susu
Pedet
Jumlah
25.200
4 ekor
Harga/Unit
(Rp)
6.000
4.000.000
Jumlah (Rp)
151.200.000
16.000.000
167.200.000
50
Banyaknya
Susu
Pedet
Jumlah
32.400
4 ekor
Harga/Unit
(Rp)
6.000
4.000.000
Jumlah (Rp)
194.400.000
16.000.000
210 400.000
Banyaknya
Susu
Pedet
Jumlah
57.600
7
Harga/Unit
(Rp)
6.000
4.000.000
Jumlah (Rp)
345.600.000
28.000.000
373.600.000
e. Biaya Produksi/Tahun
Tabel 27. Biaya Produksi Tahun ke 1
Uraian
Banyaknya
Pakan
Obat-obatan
Biaya tetap
Biaya
transportasi
Upah
Jumlah
Harga/Unit
(Rp)
-
Jumlah (Rp)
55.188.000
1.200.000
44.150.000
3.000.000
1.850.000
105.388.000
Banyaknya
Pakan
Obat-obatan
Biaya tetap
Biaya
transportasi
Upah
Jumlah
Harga/Unit
(Rp)
-
Jumlah (Rp)
55.188.000
1.200.000
44.150.000
3.000.000
1.850.000
105.388.000
51
Banyaknya
Pakan
Obat-obatan
Biaya tetap
Biaya
transportasi
Upah
Jumlah
Harga/Unit
(Rp)
-
Jumlah (Rp)
63.072.000
1.200.000
44.150.000
3.000.000
1.850.000
113.272.000
Banyaknya
Pakan
Obat-obatan
Biaya tetap
Biaya
transportasi
Upah
Jumlah
Harga/Unit
(Rp)
-
Jumlah (Rp)
86.724.000
1.200.000
44.150.000
3.000.000
1.850.000
136.924.000
Banyaknya
Pakan
Obat-obatan
Biaya tetap
Biaya
transportasi
Upah
Jumlah
Harga/Unit
(Rp)
-
Jumlah (Rp)
165.564.000
1.200.000
44.150.000
3.000.000
1.850.000
215.764.000
52
200.000.0
00
310.724.0
00
105.388.0
00
Tahun
3
321.448.000
362.104.000
398.656.0
00
105.388.0
00
113.272.000
136.924.000
215.764.0
00
94.612.00
0
205.336.0
00
208.176.000
225.180.000
182.892.0
00
16.112.000
16.112.000
53.928.000
73.476.000
157.836.000
110.724.0
00
221.448.0
00
262.104.000
298.656.000
198.678.0
00
Rp
total investasi
= 1,27 tahun
PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah
dimengerti, dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu
unvestasi. Adanya nilai PBP 1,27 tahun maka menyatakan bahwa modal
yang telah ditanamkan dapat diterima kembali setelah 1,27 tahun.
Kelemahan dari PBP yaitu tidak dapat menganalisa penghasilan usaha
53
35
Dimana PV
c
(1 i) n
benefit
Cost
net benefit
DF (34%)
NPV (34%)
DF (32%)
NPV (32%)
DF (10%)
PV Benefit
PV Cost
10
11
12
13
105,388,000
4
105,388,000
-105388000
-105388000
105388000
121,500,000
105,388,000
16,112,000
0.746268657
12023880.6
0.757575758
12206060.61
0.909090909
110454545.5
95807272.73
121,500,000
105,388,000
16,112,000
0.556916908
8973045.222
0.573921028
9247015.611
0.826446281
100413223.1
87097520.66
3
4
167,200,000
210,400,000
113,272,000
136,924,000
53,928,000
73,476,000
0.415609633
0.310156442
22412996.28
22789054.76
0.434788658
0.329385347
23447282.74
24201917.75
0.751314801
0.683013455
125619834.7
143706031
85102930.13
93520934.36
373,600,000
215,764,000
157,836,000
0.231460032
36532725.56
0.249534354
39385504.25
0.620921323
231976206.3
133972468.3
Jumlah
994,200,000
782,124,000
212,076,000
3.260411672
-2,656,298
3.345205145
3,099,780.97
4.79
712,169,840.61
600,889,126.23
NPV1 yang diperoleh yaitu Rp 3,099,780.97 dengan bunga 32 %. Hal ini menunjukkan dengan bunga 32% setiap periodenya
maka investasi menguntungkan dan hasilnya melebihi tingkat bunga yang dipakai. NPV 2 yang diperoleh bernilai Rp -2,656,298
dengan bunga 34%. Hal ini menunjukkan dengan bunga 34% setiap periodenya maka investasi yang ada rugi dan hasilnya di
bawah tingkat bunga yang dipakai.
35
IRR
NPV1
x 100%
(NPV1 NPV2 )
Di mana :
1
IRR
0,34 x
IRR
3.099.780,97
x 100%
(3.099.780,97 2.656.298)
3.099.780,97
x 100%
443.482,97
IRR
IRR
= 0,90 x 100%
IRR
= 90%
Adanya nilai IRR yang diperoleh maka besarnya suku bunga yang
xxxvi
Profitability index
PV of benefit
= 600.889.126,23
= 1,185
121.500.000
1131.395.000
44.150.000
1 - 0,92
BEP (rupiah)
44.150.000
0.08
= Rp 551.875.000
Analisa BEP atau titik impas adalah suatu metode yang
mempelajari
hubungan
antara
biaya,
keuntungan,
dan
volume
tidak
mengalami
keuntungan
maupun
kerugian
kerugian
setelah
berhasil
Rp 551.875.000
xxxvii
menjual
produknya
senilai
38
2. Konstribusi Margin
Rasio konstribusi margin
Biaya variabel
= 1 hasil penjualan
= 1
121.500.000
131.395.000
1 0,92
= 0,08
Minimal penjualan
44.150.000 16.112.000
121.500.000
=
1
131.395.000
60.262.000
1 - 0,92
60.262.000
0,08
= Rp
= 753.275.000
xxxviii
DAFTAR PUSTAKA
xxxix
xl
xli