Вы находитесь на странице: 1из 2

Critical Review

Explanators of Local Government Distress


Stewart Jones and R. G. Walker. (2007). ABACUS, Vol. 43, No. 3, 2007

Pendahuluan
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk membangun sebuah model statistik
yang dapat menjelaskan sumber-sumber kesukaran bagi dewan lokal. Diharapkan
dari model tersebut (atau modifikasinya) dapat menjadi sistem peringatan dini bagi
pihak-pihak yang melakukan pemantauan kondisi dan kinerja dari dewan lokal.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada
laporan keuangan dan data laporan infrastruktur pada 172 dewan lokal di New South
Wales, Australia selama periode 2 tahun (2001-2002). Data yang dikumpulkan
termasuk karakteristik dewan lokal, output pelayanan/jasa, kondisi infrastruktur, dan
variabel finansial yang luas.
Data dikumpulkan dari berbagai sumber. Data infrastruktur diakses dari
laporan infrastruktur Dewan Negara Bagian New South Wales kepada Menteri tahun
2002. Data latar belakang dewan dikumpulkan dari informasi komparatif mengenai
Dewan Pemerintahan Lokal New South Wales (Comparative Information on New
South Wales Local Government Councils) yang disusun oleh Departemen
Pemerintahan Lokal pada tahun 2002. Laporan tersebut juga digunakan sebagai
sumber macam-macam variabel keuangan dan non-keuangan yang ada dalam
penelitian ini. Variabel keuangan yang lain didapat dari laporan tahunan atau laporan
keuangan dewan lokal tahun 2001 dan 2002.
Diskusi
Kesukaran

di

artikel

ini

diartikan

sebagai

ketidakmampuan

untuk

mempertahankan tingkat layanan yang telah ada sebelumnya kepada masyarakat.


Dari penelitian, diperoleh hasil bahwa tingkat kesukaran pada dewan lokal
berbanding lurus dengan jumlah penduduk dan luas daerah dewan lokal tersebut
(dewan lokal yang memiliki luas daerah lebih besa dan jumlah penduduk lebih
banyak relatif memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan
dewan lokal daerah lebih kecil dan jumlah penduduk lebih sedikit).

Diperoleh juga hasil bahwa tingkat kesukaran dewan lokal berbanding terbalik
dengan kemampuan menghasilkan pendapatan. Biaya pemeliharaan jalan juga
tampil menonjol dalam hasil, semakin tinggi biaya pemeliharaan jalan maka semakin
tinggi pula tingkat kesukaran dewan lokal daerah tersebut.
Yang mengejutkan, beberapa variabel yang secara luas diduga terkait dengan
kesukaran dewan lokal di Australia, ternyata tidak berdampak signifikan pada hasil
penelitian ini, contohnya seperti perbedaan antara dewan lokal daerah perdesaan
dengan perkotaan.
Kesimpulan
Artikel ini telah berhasil membangun sebuah model statistik yang dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang paling mendekati terjadinya kesukaran bagi
dewan lokal di Australia.
Model statistik yang digunakan dalam mengevaluasi tingkat kesukaran dewan
lokal adalah metode regresi berganda yang memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
1) Model regresi berganda memungkinkan sejumlah hubungan kompleks
diantara variabel diuji secara bersamaan dan menentukan kontribusi
gabungannya dalam menjelaskan variasi dalam kesukaran dewan lokal.
2) Model statistik menyediakan sebuah basis formal dalam menentukan
signifikansi masing-masing variabel dalam sistem model keseluruhan.
3) Model statistik, jika sudah diestimasi, relatif efisien dan mudah
diaplikasikan dalam praktek, khususnya pada sampel yang banyak.
Sehingga dapat digunakan sebagai sarana penyaringan yang efektif untuk
mengidentifikasi kesulitan keuangan dan tekanan yang mulai muncul
diantara dewan-dewan lokal.
Artikel ini telah berhasil menciptakan suatu pendekatan untuk menilai kinerja
keuangan pemerintahan lokal. Hal ini terlihat dari setidaknya telah ada 11 artikel
lainnya yang menggunakan artikel ini sebagai referensi/kutipan.
Artikel ini juga menimbulkan pertanyaan dan hipotesa baru sehingga terbitnya
artikel baru berjudul A New Predictor of Local Financial Distress oleh Isabel-Maria
Garcia-Sanchez, et.al, yang dipublikasikan pada International Journal of Public
Administration Volume 35, Issue 11, tahun 2012.

Вам также может понравиться