Вы находитесь на странице: 1из 20

Tugas Spektroskopi

MAKALAH
SPEKTROKOSKOPI MASSA

OLEH :
KELOMPOK III
AGUSTINA F. S.

(F1F1 13 065)

MUHAMMAD IRFAN

(F1F1 13 083)

AHMED MAQBULAAH

(F1F1 13 084)

M. ARIF

(F1F1 13 085)

NOVAYANA INDAH P.B.

(F1F1 13 087)

MUHAMMAD TAFAKUR

(F1F1 13 096)

HAMZAH AZALI

(F1F1 13 098)

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. LATAR BELAKANG........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.

PENGERTIAN SPEKTROSKOPI MASSA......................................................


PRINSIP SPEKTROSKOPI MASSA................................................................
KEGUNAAN SPEKTROSKOPI MASSA.........................................................
SKEMA SPEKTROSKOPI MASSA.................................................................
INSTRUMENTASI SPEKTROSKOPI MASSA...............................................
CARA KERJA SPEKTROSKOPI MASSA.......................................................
ANALISA KUALITATIF DAN ANALISA KUANTITATIF..........................
BENTUK BENTUK SPEKTRA SPEKTROSKOPI MASSA...........................

BAB III PENUTUP....................................................................................................


A. KESIMPULAN...................................................................................................
B. SARAN...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah sebagai tugas
mata kuliah Spetroskopi yang berjudul Spektroskopi Massa..
Tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari adanya kekurangan dalam
penulisan maupun kedalaman materi yang kami bahas di dalam isi makalah ini
dikarenakan keterbatasan waktu dan juga pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.
Penulis berharap makalah ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam
pembelajaran Elusidasi Struktur khususnya pada pokok bahasan mengenai
Spektroskopi Massa.
Maka dari itu, kami dari penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk penyempurnaan dari makalah ini. Terima kasih.

Kendari, Mei 2016

Penulis

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya


berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau
dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah,
spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan
dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam
masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang
dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga
bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti
gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x
dan lain sebagainya.
Spektroscopi massa atau spektrometer massa adalah suatu instrumen yang
dapat menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau
beratnya. Teknik ini tidak dapat dilakukan dengan spektroskopi, akan tetapi nama
spektroskopi dipilih disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan
spektrum garis optik. Umumnya spektrum massa diperoleh dengan mengubah
senyawa suatu sampel menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan
berdasarkan perbandingan massa terhadap muatan. Proses ionisasi menghasilkan
partikel-partikel bermuatan positif, dimana massa terdistribusi adalah spesifik
terhadap senyawa induk. Selain untuk penentuan struktur molekul, spektrum
massa dipakai untuk penentuan analisis kuantitatif. Jika didapat data IR dan NMR
yang cukup lengkap, maka MS ini dapat digunakan untuk konfirmasi dengan
memperhatika bobot molekul dan kemungkinan rumus strukturnya (Warner,
1989). Ketika suatu bahan murni digunakan, kadang kita temukan adanya dua atau
lebih tanda yang berdekatan yang muncul dalam film. Sebagai contoh bahan Neon
murni meninggalkan dua tanda yang jari-jari lintasannya berhubungan dengan
atom-atom bermassa 20 dan 22 amu (atomic mass unit), karena bahan neon
tersebut murni dan tidak mengandung unsur lain, maka kita simpulkan bahwa
pasti ada dua jenis neon yang berbeda, kedua atom Neon yang berbeda itu disebut
dengan isotop. Pada kenyataanya ditemukan bahwa kebanyakan unsur-unsur
disusun oleh campuran berbagai isotop dan bahwa perbedaan massa pada isotop-

isotop suatu unsur disebabkan oleh jumlah netron yang berbeda. Perbedaan massa
dari berbagai isotop disebabkan oleh jumlah netron yang berbeda. Selain dapat
memisahkan berbagai isotop dan unsur yang berbeda, spektrometer massa juga
dapat memisahkan molekul-molekul yang berbeda.
Spektrometri massa pada dasarnya adalah untuk suatu teknik "berat"
molekul. Ini tidak dilakukan dengan neraca konvensional atau skala. Sebaliknya,
spektrometri massa didasarkan pada gerak sebuah partikel bermuatan yang disebut
ion, dalam suatu medan listrik atau magnet. Massa untuk perbandingan muatan
m/z ion ini diakibatkan oleh efek gerak. Karena muatan elektron diketahui, massa
dengan perbandingan muatan pada pengukuran massa ion tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apa pengertian spektroskopi massa ?


Bagaimana prinsip spektroskopi massa ?
Apa kegunaan spektroskopi massa ?
Bagaimana skema spektroskopi massa ?
Bagaimana instrumentasi spektroskopi massa ?
Bagaimana cara kerja spektroskopi massa ?
Bagaimana analisa kualitatif dan analisa kuantitatif ?
Bagaiman bentuk bentuk spektra spektroskopi massa ?

C. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Untuk mengetahui pengertian spektroskopi massa


Untuk mengetahui prinsip spektroskopi massa
Untuk mengetahui kegunaan spektroskopi massa
Untuk mengetahui skema spektroskopi massa
Untuk mengetahui instrumentasi spektroskopi massa
Untuk mengetahui cara kerja spektroskopi massa
Untuk mengetahui analisa kualitatif dan analisa kuantitatif
Untuk mengetahui bentuk bentuk spektra spektroskopi massa

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Spektroskopi Massa
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi
molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini
tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih
disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spectrum garis optic.
Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sample

menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan


massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana
massa terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk
penentuan stuktur molekul, spektum massa dipakai untuk penentuan analisis
kuantitatif.
Jika didapat data IR dan NMR yang cukup lengkap, maka MS ini dapat
digunakan untuk konfirmasi dengan memperhatika bobot molekul dan
kemungkinan rumus strukturnya.
B. Prinsip Spektroskopi Massa
Merupakan suatu instrument yang menghasilkan berkas ion dari suatu zat
uji, memilah ion tersebut menjadi spektum yang sesuai dengan perbandingan
massa terhadap muatan dan merekam kelimpahan rewlatif tiap jenis ion yang ada.
Umumnya hanya ion positif yang dipelajari karena ion negative yang dihasilkan
dari sumber tumbukan umumnya sedikit.
C. Kegunaan Spektroskopi Massa
Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga

diketahui berat dan rumus molekulnya


Mengetahui unsure senyawa baik senyawa organic maupun anorganik
Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan.
Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel.

Kelebihan Spektrometri Massa


Metode terbaik untuk mendapatkan identifikasi cepat pengotor minor, yang
idealnya harus dilakukan dengan menggunakan pemisahan secara kromatografi
bersama dengan spektrometri massa resolusi tinggi sehingga komposisi unsur
tersebut dapat ditentukan dengan munculnya spektrometri massa elektrosemprot
dan munculnya kembali spektrometri massa waktu lintas, teknik tersebut akan
menjadi metode utama dalam pengendalian mutu antibodi dan peptida terapeutik.

Keterbatasan Spektrometri Massa


Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi
ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang
digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses
rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan
dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur. Namun,
keterbatasan ini secara bertahap dihilangkan
D. Skema Spektroskopi Massa

Gambar: komponen dan proses kerja MS


Secara umum prosedur MS :
1.

Sampel di masukkan dalam instrument MS dan mengalami penguapan.

2.

Komponen dari sample diionisasikan ,dapat digunakan berbagai metode


,salah satunya

mengenai nya dangan sinar berelectron, sehingga

menghasilkan partikel bermuatan ( ion).


3.

Ion di pisahkan berdasarkan rasio massa atau muatan dalam analizer oleh
medan elektromagnetik.

4.

Ion-ion dideteksi, metode yang di gunakan biasanya kuantitatif.

5.

Sinyal ion diproses menjadi spectra massa.

E. Instrumentasi Spektroskopi Massa


Instrument MS terbagi 3 bagian :
1.

Sumber ion-ion mengubah molekul sample dari fasa gas menjadi ion-ion
( memindahkan ion-ion dalam larutan menjadi fasa gas )

2.

Massa

analyzer

memilih

ion-ion

berdasarkan

massanya

dengan

menggunakan medan elektromagnetik.


3.

Detektor : mengukur nilai kuantitas dan menyediakan data untuk


menghitung kelimpuhan masing-masing ion.

1. Teknologi sumber ion


Sumber ion adalah bagian MS yang berfungsi untuk mengionkan material
analit. Ion kemudian di transfer oleh medan listrik dan medan magnet ke massa
analizer . Karena ion sangat reaktif dan massa hidupnya singkat, pembentukan dan
pemanipulasian harus di lakukan di ruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760
toor.
Tekanan ion dapat di gunakan sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya,
ionisasi di pengaruhi oleh energy sinar yang tinggi dari electron, dan pemisahan
electron di capai dengan meningkatkan dan memfokuskan sinar ion, yang
kemudian di bengkokkan oleh medan magnet eksternal. Ion ion kamudian di
deteksi sehingga menghasilkan informasi dan di analisis dalam computer.
Jantung spectometer adalah sumber ion disini molekul sample (titik hitam)
di hancurkan oleh electron ( garis biru ) dikeluarkan dari filaman panas. Ini
disebut sumbar EI ( electron-impact ). Gas dan sampel volatil padatan dan cairan
non volatil dapat di hubungkan secara lansung.
Cation dibentuk oleh pembom electron (titik merah) yang di dorong oleh
plat repeller lain, mempunyai celah yang berbanding terbalik dengan massa tiaptiap ion. Ion berat di belokkan lebih sulit dangan memvariasikan medan magnet,
ion yang mempunyai massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke
defector.

Gambar 3: Proses pengionan sampel


Ketika electron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan
terjadi ionisasi dengan mengetuk salah satu electron molekul (electron ikatan dan
non ikatan). Ini meninggalkan ion molekul (berwarna merah gambar 3). Energy
yang tersisa dari tumbukan dapat menyebapkan ion molekul terbagi menjadi
bagian neutron (warna hijau) dan bagian ion yang lebih kecil (warna pink dan
orange). Ion molekul adalah kation bebas, tetapi fragmen ion dapat berupa kation
bebas (pink) atau karbokation (orange) bergantung pada sifat neutron.

Gambar : Fragmen fragmen analit saat diionisasikan


Teknik ionisasi adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang dapat
dianalisis oleh MS. ionisasi electron dan ionisasi kimia digunakan untuk gas dan
uap. Dalam sumber ionisasi kimia, analit di ionisasikan oleh reaksi ion-molekul
selama tumbuhan dan dua teknik yang ini sering digunakan pada sampel cairan
atau padatan biologis meliputi ionisasi electrospray ( di kembangkan oleh John
Fenn ) dan matrix-assisted laser desorption / ionization ( MAIDI di kembangkan
oleh K. Tanaka ).
Inductively Couple Plasma ( ICP ), sumber yang digunakan untuk
menganalisis kation. Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi punya
fraksi atom yang terionisasi oleh

temperature tinggi, digunakan untuk

mengatokan molekul sampel selanjutnya memotong electron terluar dari atom ini.
Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy ionisasi pertama gas
argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah dari energy ionisasi

kedua untuk semua unsure kecuali arus logam frekuensi yag melewati coil
sekeliling plasma.
2. Teknologi Penganalisis Massa (Mass Analyzer)
Mass Analzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan
muatan. Dua hukum dinamika muatan partikel dalam medan magnet dan medan
listrik dalam vakum.
F = Q ( E+V+B )

Hukum Lorentz

F = m.a
( Hukum kedua Newton pada kasus non relative vistik, kecepatan ion lebih rendah
dari kecepatan cahaya ).
Keterangan :
F= gaya yang dipilih untuk ion, m=massa ion
A= percepatan ion
Q= muatan ion
E= medn listrik
V X B vector kecepatan ion dan medan magnet
Persamaan disederhanakan
( M/Q ) a = E+V x B
Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di antaranya :

1. Sector
Sector field mass analyzer manggunakan medan magnet dan medan listrik
untuk meningkatkan kecepatan partikel bermuatan dan mengukur berdasarkan
rasio massa atau muatan.
2. Time-of-flight
Menggunakan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan ion-ion
melalui pokusial sama, dan mengukur waktu yang di perlukan untuk mensapai
defaktor. Jika partikel mempunyai muatan sama, energy kinetik sama dan

kecepatan akan bergantung pada massa nya. Ion ringan akan mencapai defaktor
terlebih dahulu.
3. Quadrupole mass filter
Menggunakan medan listrik yang bergerak-gerak untuk menstabilkan ion
yang melewati medan rasio frekuensi ( rf ) quadrupole di buat 4 tangkai parallel.
Hanya ion dalam batas mass atau muatan tertentu, tetapi nilai potensial terhadap
muatan di biarkan tersapu dengan cepat. Quadrupole pertama bertindak sebagai
massa filter dan quadrupole ke dua bertindak sebagai sel penumbuk dimana ion di
pecah menjadi fragmen-fragmen. Fragmen yang di filter oleh quadrupole ke tiga
yang selanjutnya dibiarkan melewati defector menghasilkan rumus fragmen
ms/ms.
4. Three-dimensional qudrupole
Ion dapat juga di keluarkan dengan metode eksitasi resonansi, dimana
tegangan

eksitasi

penggerak

tambahan

dipilih

sebagai

elektroda

dan

memerangkap tegangan amplitude atau frekuensi tegangan eksitasi di keluarkan


untuk membawa ion-ion dalam kondisi resonansi dan di susun menurut
perbandingan massa atau muatan.
5. Linear qudrupole ion trap
Sama dengan quadrupole ion trap, tapi pemerangkap ion 2 (2D) dimensi
diganti dengan medan tiga dimensi (3D)
3. Detektor
Detector menghitung muatan yang terinduksi atau arus yang dihasilkan
ketika ion dilewatkan atau mengenai suatu permukaan.
Dalam scanning instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama
scanning, dimana scanning massa dan menghitung ion sebagai m/z. menurut
tipenya, beberapa tipe elektron multipileir digunakan, meliputi faradaycups dan
detektor ion ke photon karena jumlah ion yang yang meninggalkan massa analizer
cukup kecil, maka sering di gunakan Microchanels plate defector, defector ini
terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan massa analizer atau daerah
pemerangkap ion.
Karakteristik penganalisis;

Mass Rosolving power : ukuran kemampuan membeda-badakan dua

puncak yang perbedaannya kecil ( m/z ).


Mass Accuracy : Rasio kesalahan pengukuran m/z di banding dengan

kebenaran m/z biasanya di ukur dalam ppm atau mili massa unit.
Mass Range : batas m/z yang dapat di terima, yang di berikan oleh

analizer.
Linear Dinamic Range : Batas yang menunjukkan bahwa sinyal ion

linear dengan konsentrasi analit.


Speed : Menunjukkan waktu awal dan akhir, percobaan di gunakan
untuk menentuksn jumlah spectra per unit waktu yang dapat di
hasilkan.

F. Cara Kerja Spektroskopi Massa


1. Keadaan hampa udara
Penting bagi ion-ion yang telah dibuat dalam ruang ionisasi untuk dapat
bergerak lurus dalam mesin tanpa bertabrakan dengan molekul-molekul udara.
2. Ionisasi
Sampel yang berbentuk gas (vaporised sample) masuk ke dalam ruang
ionisasi. Kumparan metal yang dipanaskan dengan menggunakan listrik
melepaskan elektron-elektron yang ada pada sampel dan elektron-elektron lepas
itu menempel pada perangkap elektron (electron trap) yang mempunyai muatan
positif.
Partikel-partikel dalam sample tersebut (atom atau molekul) dihantam oleh
banyak sekali elektron-elektron, dan beberapa dari tumbukan tersebut mempunyai
energi cukup untuk melepaskan satu atau lebih elektron dari sample tersebut
sehingga sample tersebut menjadi ion positif.
Kebanyakan ion-ion positif yang terbentuk itu mempunyai muatan +1
karena akan jauh lebih sulit untuk memindahkan elektron lagi dari sample yang
sudah menjadi ion positif.Ion-ion positif yang terbentuk ini diajak keluar dan
masuk ke bagian mesin yang merupakan sebuah lempengan metal yang bermuatan
positif (Ion repellel).

Ruang ionisasi ini menggunakan tegangan listrik positif yang besar (10.000
V). Ketika kita berbicara tentang kedua lempengan bermuatan positif, berarti
lempengan tersebut mempunyai muatan lebih dari 10.000 V.
3. Percepatan
Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan
melewati 3 celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada di
tengah mempunyai voltase menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai
menjadi sinar yang sangat terfokus.
4. Pembelokkan
Ion yang berbeda-beda akan dibelokkan secara berbeda pula oleh medan
magnet. Besarnya pembelokan yang dialami oleh sebuah ion tergantung pada:

Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial
listrik yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil

pembelokan.
Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
Massa ion (partikel) Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih
daripada ion-ion yang bermassa berat. Makin besar massa partikel, makin

kecil pembelokan.
Muatan ion. Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan
lebih daripada ion-ion yang bermuatan +1. Makin besar muatan, makin
besar pembelokan
.
Dua faktor di atas (massa dan muatan ion) digabungkan ke dalam

Perbandingan Massa/Muatan. Perbandingan ini mempunyai simbol m/z (atau


m/e). Sebagai contoh: apabila sebuah ion mempunyai massa 28 dan bermuatan
+1, maka perbandingan massa/muatan ion tersebut adalah 28. Ion yang
mempunyai massa 56 dan bermuatan +2 juga mempunyai perbandingan
massa/muatan yang sama yaitu 28.
5. Pendeteksian
Ketika sebuah ion menubruk kotak logam, maka ion tersebut akan
dinetralisasi oleh elektron yang pindah dari logam ke ion (gambar kanan). Hal ini

akan menimbulkan ruang antara elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut,
dan elektron-elektron yang berada dalam kabel akan mengisi ruang tersebut.
Aliran elektron di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa
diperkuat dan dicatat. Semakin banyak ion yang datang, semakin besat arus listrik
yang timbul.
Dari gambar tersebut bahwa sinar A dibelokkan paling besar, berarti ia
mempunyai nilai m/z yang paling kecil (ion yang paling ringan bila bermuatan
+1). Untuk membuat sinar ini sampai ke detektor ion, anda perlu membelokkan
sinar tersebut dengan menggunakan medan magnet yang lebih kecil(gaya luar
yang lebih kecil).
Untuk membuat ion-ion yang mempunyai nilai m/z yang besar (ion yang
berat bila bermuatan +1) sampai ke detektor ion, maka perlu membelokkannya
dengan menggunakan medan magnet yang lebih besar.
Dengan merubah besarnya medan magnet yang digunakan, maka bisa
membawa semua sinar yang ada secara bergantian ke detektor ion, dimana disana
ion-ion tersebut akan menimbulkan arus listrik dimana besarnya berbanding lurus
dengan jumlah ion yang datang. Massa dari semua ion yang dideteksi itu
tergantung pada besarnya medan magnet yang digunakan untuk membawa sinar
tersebut ke detektor ion. Mesin ini dapat disesuaikan untuk mencatat arus listrik
(yang merupakan jumlah ion-ion) dengan m/z secara langsung. Massa tersebut
diukur dengan menggunakan skala 12C.
G. Analisa Kualitatif Dan Analisa Kuantitatif
Teknik yang di gunakan dalam MS adalah dengan analisa kualitatif dan
kuantitatif, meliputi identifikasi suatu senyawanya, menentukan komposisi isotop
unsure dalam molekul dan menentukan struktur senyawa dengan mengamati
fragmen-fragmen nya.
Penggunaan lain, menghitung jumlah senyawa dalam sample dan
mempelajari kimia ion fasa gas ( kimia ion dan neutron dalam vakum ). MS
sekarang sangat umum di gunakan dalam labor analitik yang mempelajari sifat
fisika atau sifat biologi dari senyawa-senyawa yang luar biasa bervariasi.

1. Analisis kualitatif
Mengidentifikasi

suatu

senyawa

yang

tidak diketahui,

dengan

mengkalibrasi terhadap senyawa yang telah diketahui. Pola fragmen dipergunakan


untuk mengidentifikasi senyawa, juga memungkinkan terdapat pengenalan gugus
fungsi dengan melihat puncak-puncak fragmentasi spesifik.
2. Anilisis kuantitatif
Analisis ini dapat dipergunakan untuk analisis campuran, baik senyawa
organik ataupun anorganik yang bertekanan uap rendah. Persyaratan dasar
analisisnya adalah setiap senyawa harus mempunyai paling tidak 1 puncak yang
spesifik, konstribusi puncak harus aditif dan sensitif harus reproduksibel serta
adanya senyawa referens yang sesuai
Contoh sederhana aplikasi pada spektrometri massa;
Contoh berikut mendeskripsikan operasi mass analizer yang merupakan
sector penting dari MS. Sample natrium klorida dalam komponen sumber ion, di
uapkan ( membentuk gas ) dan diionkan ( di rubah ke dalam partikel yang
bermuatan listrik ) Ion natrium ( Na ) dan klorida (C1). Atom natrium adalah
monoisotop, dengan massa sekitar 23 amu. Atom klorida dan ion terdiri dari 2
isotop dengan kelimpahan 75 % 35 amu dan 25% 27 amu.
Bagian analizer terdiri dari medan magnet dan medan listrik yang
menggunakan sumber ion-ion yang berpindah melalui medan ,kecepatan partikel
bermuatan dapat di tingkatkan atau di turunkan ketika melalui medan listrik dan
arah tersebut dapat diubah oleh medan magnet. Tingkat pembelokan pada ion-ion
yang bergerak bergantung pada rasio massa atau muatan ion-ion tersebut.
Ion-ion yang lebih besar massa atau muatannya lebih sulit di belokkan
oleh sumber magnet dari pada ion yang massa atau muatannya kecil, sesuai
dengan hukum ke 2 newton f = m.a. Arus yang melewati analizer masuk ke
defector, detektor merekam kelimpahan relatif masing-masing ion. Informasi ini
di gunakan untuk menghitung kelimpahan relative masing-masing tipe ion.
Sehingga dapat di gunakan untuk menentukan komposisi sampel ( natrium dan
klorin ) dan komposisi isotop

( perbandingan 35 C1 dan 37 C1 ).

H. Bentuk Bentuk Spektra Spektroskopi Massa


Spectrum massa biasanya di tampilkan sebagai grafik vertical menunjukkan
rasio massa atau muatan dan horizontal menunujukkan kelimpahan relatif unsur.
1. Spekta MS n-dekana

2. Spectra MS benzyl alkoho

3. Spectra MS unsure yang mempunyai isotop (2 kloropropana)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi
molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini
tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih
disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spectrum garis optic.
Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sample
menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan
massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana
massa terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk
penentuan stuktur molekul, spektum massa dipakai untuk penentuan analisis
kuantitatif.
Aplikasi dari spekroskopi massa diantaranya untuk:

Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui

berat dan rumus molekulnya


Mengetahui unsure senyawa baik senyawa organic maupun anorganik
Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan
Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel

B. SARAN
Perlu dilakukan aplikasi langsung terhadap alat agar praktikan mampu
memahami baik secara teori maupun praktek.

DAFTAR PUSTAKA
http://flowerizayulia.blogspot.co.id/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://yuleedhys91.blogspot.co.id/2014/02/mass-spectroscopy.html
http://www.en.wikipedia.org
http://www.chemistry.msu.edu/faculty/research/virtex.html

Вам также может понравиться