Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MAKALAH
SPEKTROKOSKOPI MASSA
OLEH :
KELOMPOK III
AGUSTINA F. S.
(F1F1 13 065)
MUHAMMAD IRFAN
(F1F1 13 083)
AHMED MAQBULAAH
(F1F1 13 084)
M. ARIF
(F1F1 13 085)
(F1F1 13 087)
MUHAMMAD TAFAKUR
(F1F1 13 096)
HAMZAH AZALI
(F1F1 13 098)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. LATAR BELAKANG........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah sebagai tugas
mata kuliah Spetroskopi yang berjudul Spektroskopi Massa..
Tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari adanya kekurangan dalam
penulisan maupun kedalaman materi yang kami bahas di dalam isi makalah ini
dikarenakan keterbatasan waktu dan juga pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.
Penulis berharap makalah ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dalam
pembelajaran Elusidasi Struktur khususnya pada pokok bahasan mengenai
Spektroskopi Massa.
Maka dari itu, kami dari penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk penyempurnaan dari makalah ini. Terima kasih.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
isotop suatu unsur disebabkan oleh jumlah netron yang berbeda. Perbedaan massa
dari berbagai isotop disebabkan oleh jumlah netron yang berbeda. Selain dapat
memisahkan berbagai isotop dan unsur yang berbeda, spektrometer massa juga
dapat memisahkan molekul-molekul yang berbeda.
Spektrometri massa pada dasarnya adalah untuk suatu teknik "berat"
molekul. Ini tidak dilakukan dengan neraca konvensional atau skala. Sebaliknya,
spektrometri massa didasarkan pada gerak sebuah partikel bermuatan yang disebut
ion, dalam suatu medan listrik atau magnet. Massa untuk perbandingan muatan
m/z ion ini diakibatkan oleh efek gerak. Karena muatan elektron diketahui, massa
dengan perbandingan muatan pada pengukuran massa ion tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C. TUJUAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Spektroskopi Massa
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi
molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini
tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih
disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spectrum garis optic.
Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sample
2.
Ion di pisahkan berdasarkan rasio massa atau muatan dalam analizer oleh
medan elektromagnetik.
4.
5.
Sumber ion-ion mengubah molekul sample dari fasa gas menjadi ion-ion
( memindahkan ion-ion dalam larutan menjadi fasa gas )
2.
Massa
analyzer
memilih
ion-ion
berdasarkan
massanya
dengan
mengatokan molekul sampel selanjutnya memotong electron terluar dari atom ini.
Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy ionisasi pertama gas
argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah dari energy ionisasi
kedua untuk semua unsure kecuali arus logam frekuensi yag melewati coil
sekeliling plasma.
2. Teknologi Penganalisis Massa (Mass Analyzer)
Mass Analzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan
muatan. Dua hukum dinamika muatan partikel dalam medan magnet dan medan
listrik dalam vakum.
F = Q ( E+V+B )
Hukum Lorentz
F = m.a
( Hukum kedua Newton pada kasus non relative vistik, kecepatan ion lebih rendah
dari kecepatan cahaya ).
Keterangan :
F= gaya yang dipilih untuk ion, m=massa ion
A= percepatan ion
Q= muatan ion
E= medn listrik
V X B vector kecepatan ion dan medan magnet
Persamaan disederhanakan
( M/Q ) a = E+V x B
Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di antaranya :
1. Sector
Sector field mass analyzer manggunakan medan magnet dan medan listrik
untuk meningkatkan kecepatan partikel bermuatan dan mengukur berdasarkan
rasio massa atau muatan.
2. Time-of-flight
Menggunakan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan ion-ion
melalui pokusial sama, dan mengukur waktu yang di perlukan untuk mensapai
defaktor. Jika partikel mempunyai muatan sama, energy kinetik sama dan
kecepatan akan bergantung pada massa nya. Ion ringan akan mencapai defaktor
terlebih dahulu.
3. Quadrupole mass filter
Menggunakan medan listrik yang bergerak-gerak untuk menstabilkan ion
yang melewati medan rasio frekuensi ( rf ) quadrupole di buat 4 tangkai parallel.
Hanya ion dalam batas mass atau muatan tertentu, tetapi nilai potensial terhadap
muatan di biarkan tersapu dengan cepat. Quadrupole pertama bertindak sebagai
massa filter dan quadrupole ke dua bertindak sebagai sel penumbuk dimana ion di
pecah menjadi fragmen-fragmen. Fragmen yang di filter oleh quadrupole ke tiga
yang selanjutnya dibiarkan melewati defector menghasilkan rumus fragmen
ms/ms.
4. Three-dimensional qudrupole
Ion dapat juga di keluarkan dengan metode eksitasi resonansi, dimana
tegangan
eksitasi
penggerak
tambahan
dipilih
sebagai
elektroda
dan
kebenaran m/z biasanya di ukur dalam ppm atau mili massa unit.
Mass Range : batas m/z yang dapat di terima, yang di berikan oleh
analizer.
Linear Dinamic Range : Batas yang menunjukkan bahwa sinyal ion
Ruang ionisasi ini menggunakan tegangan listrik positif yang besar (10.000
V). Ketika kita berbicara tentang kedua lempengan bermuatan positif, berarti
lempengan tersebut mempunyai muatan lebih dari 10.000 V.
3. Percepatan
Ion-ion positif yang ditolak dari ruang ionisasi yang sangat positif itu akan
melewati 3 celah, dimana celah terakhir itu bermuatan 0 V. Celah yang berada di
tengah mempunyai voltase menengah. Semua ion-ion tersebut dipercepat sampai
menjadi sinar yang sangat terfokus.
4. Pembelokkan
Ion yang berbeda-beda akan dibelokkan secara berbeda pula oleh medan
magnet. Besarnya pembelokan yang dialami oleh sebuah ion tergantung pada:
Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion. Makin besar potensial
listrik yang digunakan, makin besar kecepatan ion dan makin kecil
pembelokan.
Kuat medan magnet. Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
Massa ion (partikel) Ion-ion yang bermassa ringan akan dibelokkan lebih
daripada ion-ion yang bermassa berat. Makin besar massa partikel, makin
kecil pembelokan.
Muatan ion. Ion yang mempunyai muatan +2 (atau lebih) akan dibelokkan
lebih daripada ion-ion yang bermuatan +1. Makin besar muatan, makin
besar pembelokan
.
Dua faktor di atas (massa dan muatan ion) digabungkan ke dalam
akan menimbulkan ruang antara elektron-elektron yang ada dalam logam tersebut,
dan elektron-elektron yang berada dalam kabel akan mengisi ruang tersebut.
Aliran elektron di dalam kabel itu dideteksi sebagai arus listrik yang bisa
diperkuat dan dicatat. Semakin banyak ion yang datang, semakin besat arus listrik
yang timbul.
Dari gambar tersebut bahwa sinar A dibelokkan paling besar, berarti ia
mempunyai nilai m/z yang paling kecil (ion yang paling ringan bila bermuatan
+1). Untuk membuat sinar ini sampai ke detektor ion, anda perlu membelokkan
sinar tersebut dengan menggunakan medan magnet yang lebih kecil(gaya luar
yang lebih kecil).
Untuk membuat ion-ion yang mempunyai nilai m/z yang besar (ion yang
berat bila bermuatan +1) sampai ke detektor ion, maka perlu membelokkannya
dengan menggunakan medan magnet yang lebih besar.
Dengan merubah besarnya medan magnet yang digunakan, maka bisa
membawa semua sinar yang ada secara bergantian ke detektor ion, dimana disana
ion-ion tersebut akan menimbulkan arus listrik dimana besarnya berbanding lurus
dengan jumlah ion yang datang. Massa dari semua ion yang dideteksi itu
tergantung pada besarnya medan magnet yang digunakan untuk membawa sinar
tersebut ke detektor ion. Mesin ini dapat disesuaikan untuk mencatat arus listrik
(yang merupakan jumlah ion-ion) dengan m/z secara langsung. Massa tersebut
diukur dengan menggunakan skala 12C.
G. Analisa Kualitatif Dan Analisa Kuantitatif
Teknik yang di gunakan dalam MS adalah dengan analisa kualitatif dan
kuantitatif, meliputi identifikasi suatu senyawanya, menentukan komposisi isotop
unsure dalam molekul dan menentukan struktur senyawa dengan mengamati
fragmen-fragmen nya.
Penggunaan lain, menghitung jumlah senyawa dalam sample dan
mempelajari kimia ion fasa gas ( kimia ion dan neutron dalam vakum ). MS
sekarang sangat umum di gunakan dalam labor analitik yang mempelajari sifat
fisika atau sifat biologi dari senyawa-senyawa yang luar biasa bervariasi.
1. Analisis kualitatif
Mengidentifikasi
suatu
senyawa
yang
tidak diketahui,
dengan
( perbandingan 35 C1 dan 37 C1 ).
A. KESIMPULAN
Spektroskopi massa adalah suatu instrument yang dapat menyeleksi
molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya. Teknik ini
tidak dapat dilakukan dengan spekstroskopi, akan tetapi nama spektroskopi dipilih
disebabkan persamaannya dengan pencatat fotografi dan spectrum garis optic.
Umumnya spectrum massa diperoleh dengan mengubah senyawa suatu sample
menjadi ion-ion yang bergerak cepat yang dipisahkan berdasarkan perbandingan
massa terhadap muatan.
Proses ionisasi menghasilkan partikel-partikel bermuatan positif, dimana
massa terdistribusi adalah spesifik terhadap senyawa induk. Selain untuk
penentuan stuktur molekul, spektum massa dipakai untuk penentuan analisis
kuantitatif.
Aplikasi dari spekroskopi massa diantaranya untuk:
B. SARAN
Perlu dilakukan aplikasi langsung terhadap alat agar praktikan mampu
memahami baik secara teori maupun praktek.
DAFTAR PUSTAKA
http://flowerizayulia.blogspot.co.id/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://yuleedhys91.blogspot.co.id/2014/02/mass-spectroscopy.html
http://www.en.wikipedia.org
http://www.chemistry.msu.edu/faculty/research/virtex.html