Вы находитесь на странице: 1из 55

PERUBAHAN IKLIM GANGGU KEMAJUAN KESEHATAN

Sumber : Harian Kompas Sabtu, 27 Juni 2015 | 17:48 WIB

KOMPAS.com - Perubahan iklim memang sering kali membawa dampak buruk


bagi kesehatan. Namun, bukan sekedar menjadi penyebab flu atau batuk,
perubahan iklim ternyata berefek buruk pada kemajuan kesehatan. Begitulah
menurut studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal The Lancet.
Perubahan iklim dapat menghapus kemajuan kesehatan selama 50 tahun.
Perubahan iklim berpotensi menimbulkan risiko luar biasa pada kesehatan publik,
terutama pada penyebaran penyakit, keamanan makanan, polusi udara, dan
sebagainya.
Ketika perubahan iklim digolongkan pada masalah kesehatan, bukan hanya
tantangan lingkungan, ekonomi dan teknologi, jelas artinya bahwa kita
menghadapi masalah sulit yang menyerang hidup manusia, tulis Richard Horton,
editor Lancet.
Masalah kesehatan yang disebabkan perubahan iklim semakin nyata. Cuaca
ekstrem seperti badai dan tornado melukai dan membunuh banyak orang, dan
kejadian ini makin lama makin sering. Beberapa wilayah, bahkan terpapar cuaca
panas yang ekstrem.
Studi ini juga mengatakan, bahwa ada konsekuensi sekunder yang menyerang
kesehatan manusia melalui cara-cara yang tidak diperkirakan sebelumnya. Polusi
1

udara dapat menyebabkan alergi. Kekeringan menyebabkan penurunan pada


bidang agrikultural yang bisa mengacaukan ekosistem.
Meski, perubahan iklim bisa memberikan efek buruk bagi kesehatan, di sisi lain
bisa jadi kesempatan yang baik untuk membangun sistem kesehatan yang lebih
kuat. Kebutuhan untuk mengurangi pemanasan global menginspirasi untuk
beralih ke clean energy. Hal tersebut bisa mendukung sebuah kota, untuk
melaksanakan gaya hidup sehat. Lagipula, mengendarai sepeda ke tempat kerja
bukan hanya menghemat bensin, tapi juga memperbaiki lingkungan serta
kesehatan kita.

LIMBAH PT KALTIM PRIMA COAL CEMARI SUNGAI SANGATTA


Sumber : Harian Kompas Jumat, 16 Januari 2015 | 17:00 WIB
2

Tribun Kaltim/Kholish CheredBupati Kutai Timur, Isran Noor.

SAMARINDA, KOMPAS.com - Lagi, Sungai Sangatta, Kabupaten Kutai Timur


(Kutim),

Kalimantan

Timur

(Kaltim)

tercemar

oleh

limbah

aktivitas

pertambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC). Akibatnya, Sungai Sangatta menjadi


kotor dan berwarna coklat. Padahal, sungai tersebut digunakan masyarakat
Sangatta untuk kebutuhan sehari-hari.
Bupati Kutai Timur Isran Noor membenarkan hal itu. Dia mengatakan, peristiwa
pencemaran oleh perusahaan tambang KPC, diakibatkan dari limbah yang keluar
sebelum diolah. Penyebab utamanya karena dorongan dari hujan lebat, sedangkan
kolam penampungan terus meluber dan tidak bisa menampung limbah.
Iya, benar terjadi pencemaran, yang berasal dari pengolahan limbah itu tidak
sesuai kapasitas air. Saat hujan turun, air melimpah. Sedangkan limbah yang
belum diolah tumpah, padahal belum diproses. Jadi mestinya diolah dulu, belum
sempat diproses, kata Isran, Jumat (16/1/2015).
Seharusnya, kata dia, sebelum limbah-limbah hasil tambang dilepas ke sungai,
harus disimpan di sed pon atau kolam pengendap untuk diolah. Sehingga, jika air
limbah sudah sesuai dengan baku mutu air, baru boleh dilepas ke sungai.
Saya pikir, ini murni karena hujan lebat dan tidak ada unsur kesengajaan. Limbah
tersebut belum sempat diolah, tapi sudah keluar duluan karena hujan, ujarnya.
3

Isran juga membenarkan, akibat dari pencemaran itu, PDAM Kutai Timur sempat
mengurangi produksinya.
Jadi warga harus rela kekurangan air bersih karena PDAM menggilir aliran air.
Karena Sungai Sangatta adalah sumber air baku PDAM. Jadi, karena pencemaran
itu, kapasitas produksi diturunkan sampai 60 persen dan masyarakat harus
bergiliran, ungkap bupati yang juga ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten
Seluruh Indonesia (Apkasi) itu.
Diketahui, laporan tersebut bermula dari keluhan masyarakat Sangatta yang tidak
bisa menggunakan air sungai lantaran berwarna coklat. Badan Lingkungan Hidup
(BLH) Kutim memeriksa dan menguji laboraturium kadar air tersebut, serta
menemukan tingkat kekeruhan Sungai Sangatta yang sangat tinggi pada akhir
November 2014 lalu. Setelah ditelusuri, penyebab utama pencemaran tersebut
terletak dari Sungai Bendili, yang merupakan anak Sungai Sangatta. Di hulu
Sungai Bendili berada aktivitas pertambangan batu bara milik KPC, yang
diketahui merupakan kawasan Pit Pelikan SP, dan menjadi pintu air terakhir
sebelum dilepas ke Sungai.

LIMBAH CEMARI SUNGAI, RATUSAN "HOME INDUSTRY" BELUM


PUNYA INSTALASI
Sumber : Harian Kompas, Jumat, 12 Juni 2015 | 14:18 WIB
4

KOMPAS.com/Achmad FaizalAktifitas warga di sungai Kali Surabaya.

SURABAYA, KOMPAS.com - Limbah industri rumahan (home industry) di


sepanjang Sungai Kali Surabaya dinilai masih menyumbang banyak pencemaran
sungai. Ini karena sebagian besar ratusan industri rumahan tersebut belum
memiliki Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL).
Industri rumahan berbagai macam produk makanan dan barang itu tersebar dari
kawasan Mlirip Mojokerto hingga kawasan Karangpilang Surabaya sepanjang 70
kilometer.
"Tak mudah memberi pemahaman kepada para pengusaha itu, perlu aksi nyata
dari berbagai pihak, khususnya pemerintah untuk memberikan penyadaran bagi
mereka," kata Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup, Imam Rohani, Jumat
(12/6/2015).
Mereka masih terus membuang air limbah industrinya langsung ke Kali Surabaya
tanpa melalui proses pengolahan.

"Ini sangat membahayakan apalagi saat ini musim kemarau, dan debit air sungai
rendah," ujarnya. Sementara itu, untuk puluhan industri besar di sepanjang sungai
Kali Surabaya kata dia, saat ini sudah banyak yang memiliki IPAL.

"Meskipun ada beberapa yang secara sembunyi-sembunyi tetap membuang air


limbah ke Kali Surabaya melalui pipa tersembunyi pada waktu-waktu khusus,"
terangnya.
Kesadaran industri besar mulai tumbuh sejak pihaknya bersama PT Jasa Tirta dan
Badan Lingkungan Hidup pada 2008 gencar melakukan patroli di sungai Kali
Surabaya.
Saat itu, dari sekitar 30 perusahaan yang berada di sisi sungai, hampir tidak ada
yang memiliki instalasi pengolah limbah. Namun menurut dia, aksi penyelamatan
lingkungan di sungai Kali Surabaya tidak berhenti sampai sadarnya pelaku
industri, karena pencemaran kali Surabaya justru lebih banyak disumbang oleh
limbah rumah tangga atau domestik sebanyak 65 persen, limbah industri hanya 30
persen, dan sisa lima persennya dari limbah pertanian.
Sungai Kali Surabaya dianggapnya sangat vital karena sebagai sumber kebutuhan
air bersih bagi kebanyakan warga Surabaya. Bahan baku air bersih warga
Surabaya yang diambil PDAM Surabaya sebagian besar dari Sungai Kali
Surabaya.

AIR KALIMALANG TERCEMAR, PT AETRA KURANGI


PRODUKSI AIR
Sumber : Harian Kompas Selasa, 30 September 2014 | 23:48 WIB
6

Kompas.com/Robertus BelarminusAliran air di Kalimalang mendadak berubah


warna keruh menghitam diduga tercemar. Selasa (30/9/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak dugaan pencemaran yang terjadi di


Kalimalang membuat perusahaan pengelola air PT Aetra menurunkan produksi air
baku hingga belasan persen. Meski demikian, pasokan air diklaim masih
mencukupi.
Direktur Operasional PT Aetra Lintong Hutasoit mengatakan, pihaknya
menemukan pasokan air baku berada di bawah standar. "Produksi air bersih pada
hari ini dikurangi sebesar 11 persen. Jadi dari 5.500 liter per detik menjadi 4.900
liter per detik," kata Lintong, kepada wartawan, Selasa siang.
Meski demikian, Lintong mengatakan, penurunan produksi air ini tidak
mengganggu pasokan air bersih bagi Jakarta. Ia menjamin bahwa pihaknya tetap
mampu memasok kebutuhan air 400.000 pelanggannya.
Berdasarkan hasil sampel pemeriksaan laboratorium, katanya, tingkat kepekatan
di Kalimalang terus mengalami peningkatan setiap jam-nya. Pada pengambilan
sampel pukul 06.00, kandungan mangan mencapai 0,519 ppm, amonia 1,05 ppm,
organik 10,12 ppm dan turbidity 46 Ntu.
7

Selanjutnya, pada pukul 08.00, kadarnya meningkat, yakni mangan sebesar 0,353
ppm, amonia 1,19 ppm, organik 14, 75, dan turbidity 241 Ntu.

PT SIDO MUNCUL BANTAH LIMBAHNYA CEMARI SUNGAI


KLAMPOK
Sumber : Harian Kompas Jumat, 24 Oktober 2014 | 14:54 WIB

kompas.com/ syahrul munirAktivis lingkungan dari Organisasi Pelestari Sungai (Opsi)


melihat pencemaran Sungai Klampok dibelakang pabrik PT Sidomuncul, Diwak,
Pringapus, Rabu (22/10/2014) siang.

UNGARAN, KOMPAS.com - Industri jamu dan farmasi PT Sido Muncul


membantah telah berkontribusi dalam pencemaran yang kini terjadi di Sungai
Klampok, di wilayah Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
Perusahaan jamu nasional ini bersama enam perusahaan lainnya sebelumnya
disebut oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH), diduga paling bertanggungjawab
terhadap pencemaran Sungai Klampok.
Manager Plant Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul, Hadi Hartojo
mengatakan, terkait pengelolaan limbah Sido Muncul telah melaksanakan apa
yang dipersyaratkan. Seluruh hasil pengelolaan ini bahkan rutin dilaporkan
kepada

Badan

Lingkungan

Hidup

(BLH)

Kabupaten

Semarang.

BLH juga menilai proses pengelolaan ini sudah baik dan bisa dilanjutkan, karena
telah dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip kepedulian lingkungan, kata dia melalui
sambungan telepon, Jumat (23/10/2014).
Hadi juga menjelaskan, dalam mengelola limbah, baik cair, B3 maupun limbah
padat, Sido Muncul telah mendapatkan pengakuan proper biru. BLH Kabupaten
Semarang juga sudah tahu apa yang sudah kami lakukan selama ini, tegas Hadi.
9

Semantara itu, dihubungi terpisah, Manajer PT Industri Bapak Djenggot, Yohanes


mengaku perusahaannya mengelola limbah cair sesuai baku mutu yang
dipersyaratkan. Pengelolaan limbah cair ini dilakukan dengan proses biologis
lumpur aktif (memanfaatkan mikroorganisme) dan proses aerasi.
Proses ini dilakukan secara berkesinambungan hingga kualitas air memenuhi
ketentuan baku mutu. Sehingga air yang dibuang ke badan sungai tidak
membahayakan. Kita juga rutin mengirim sampel air hasil pengelolaan ini dan
pengawasan rutin dari pihak yang berwenang pun dilakukan berkala setiap tiga
bulan sekali, tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, BLH Kabupaten Semarang menduga tujuh perusahaan di
kawasan Diwak, Pringapus, Kabupaten Semarang telah mencemari Sungai
Klampok. Sejumlah desa mengeluhkan kondisi air Sungai Klampok yang
berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Selain air, bebatuan dan tanah yang ada di dasar maupun bibir sungai juga
berubah warna menjadi hitam pekat.

SUNGAI BERBUSA AKIBAT LIMBAH

10

Sumber : Harian Kompas Senin, 27 April 2015 | 17:00 WIB


KOMPAS/HERPIN DEWANTO PUTROAir Kali Wonorejo, Surabaya, Jawa Timur,
mengeluarkan busa ketika pompa air di Rumah Pompa Wonorejo dinyalakan, Minggu (26/4). Busa
berwarna putih itu kemudian menutupi permukaan sungai di sekitar pompa.

SURABAYA, KOMPAS Limbah rumah tangga, terutama dari detergen,


mencemari sungai-sungai di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pencemaran paling
parah terlihat di Kali Wonorejo. Air di sungai itu kini mengeluarkan busa tebal
yang memenuhi permukaan sungai ketika rumah pompa beroperasi.
Minggu (26/4), ketika pompa di Rumah Pompa Wonorejo II belum dinyalakan, air
Kali Wonorejo yang berwarna coklat tampak bersih, tidak ada sampah di
permukaannya. Namun, ketika dua pompa dinyalakan, busa berwarna putih segera
memenuhi permukaan sungai.
Pompa dinyalakan sekitar 10 menit karena hujan dan menimbulkan busa tebal
hingga jarak sekitar 15 meter dari mulut pipa pompa. Lebar sungai itu sekitar 10
meter. "Jumat pekan lalu, saya menyalakan pompa dari pukul 15.00 dan dimatikan
pada Sabtu keesokan harinya pukul 09.00. Busanya jauh lebih banyak," kata
penjaga Rumah Pompa Wonorejo, Martono.
Ketika pompa dimatikan, air sungai yang berbusa itu mengalir kembali dari arah
muara karena air laut sedang pasang. Busa putih itu mulai terpecah dan mirip
tumpukan salju di daerah bermusim dingin. Jika tertiup angin, busa itu ikut
11

beterbangan.
Kali Wonorejo adalah sungai di kawasan Pantai Timur Surabaya. Sungai itu
melewati kawasan permukiman dan industri. Di sekitar muara, air sungai
melintasi kawasan hutan mangrove dan area tambak. Di dekat Rumah Pompa
Wonorejo II juga terdapat obyek wisata Mangrove Wonorejo yang menjadi
kawasan konservasi.
Menurut Martono, busa itu sudah muncul sejak pertama kali rumah pompa itu
beroperasi sekitar 1,5 tahun lalu. Busa hanya muncul saat pompa dinyalakan.
Menurut Martono, mulut pompa yang berada sekitar tiga meter dari permukaan
sungai memicu munculnya busa. "Air dari atas jatuh dengan keras dan mengaduk
air di bawahnya," katanya.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya Musdiq Ali Suhudi menegaskan,
munculnya busa itu akibat limbah domestik atau limbah dari rumah tangga.
Kandungan detergen di sungai mengendap di dasar sungai. Ketika air sungai
teraduk, kandungan detergen bereaksi membentuk gumpalan busa.
"Di sepanjang sungai banyak rumah yang langsung mengalirkan limbah domestik
ke sungai. Solusinya harus ada instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal.
Ini yang menjadi tugas berat kami," kata Musdiq. Dengan IPAL, limbah diproses
terlebih dahulu sebelum masuk ke sungai.

Harus tegas
Limbah domestik sebagian besar mengandung detergen dari pencucian perabot
dapur, kendaraan, atau air sabun dari kamar mandi. Musdiq mengatakan, kondisi
itu terjadi di semua sungai di Surabaya, tetapi tingkat pencemaran paling tinggi
terjadi di Kali Wonorejo.
Musdiq menambahkan, kini di Surabaya ada sekitar 20 unit IPAL komunal di
bagian Surabaya tengah. IPAL komunal tambahan perlu dibangun di kawasan
yang bersentuhan langsung dengan Kali Wonorejo. Satu unit IPAL komunal

12

membutuhkan lahan minimal 100 meter persegi dan biaya Rp 400 juta.
Pemerintah Kota Surabaya biasanya terkendala faktor lahan.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah
(Ecoton) Prigi Arisandi mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya harus tegas dalam
menyelesaikan persoalan ini. Selain rumah tangga, sektor industri juga diduga ikut
menyumbang limbah ke sungai. Pemerintah Kota Surabaya harus mencari sumber
pencemaran dan menindaknya. "Solusi harus menyeluruh dari hulu ke hilir, tidak
hanya selesai dengan membangun IPAL," katanya.
Menurut Prigi, limbah domestik jelas membahayakan populasi ikan di sungai dan
mematikan mangrove. Berdasarkan penelitian Ecoton, ikan di sungai di Surabaya
dapat berubah kelamin akibat pencemaran itu. Sementara anakan tanaman
mangrove dapat mati.

PENCEMARAN TANAH
KERUSAKAN LAPISAN TIPIS BUMI
13

Sumber : http://pengertian-definisi.blogspot.com/2011/11/pencemaran-tanah.html

Definisi dan Pengertian dari Pencemaran tanah adalah kerusakan lapisan


tipis bumi yang bermanfaat yaitu tanah produktif untuk menumbuhkan tanaman
sebagai sumber bahan makanan. Tanpa tanah yang subur, petani tidak bisa
bercocok tanam dan menghasilkan makanan untuk orang di seluruh dunia.

Tanah yang subur dipengaruhi juga oleh organisme seperti bakteri, jamur,
dan organisme lain yang menguraikan limbah dalam tanah dan menyediakan
unsur hara. Unsur hara memberikan pertumbuhan bagi tanaman. Pupuk dan
pestisida dapat membatasi kemampuan organisme tanah untuk menguraikan
limbah. Akibat penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan dapat merusak
produktivitas tanah.
Pencemaran tanah disebabkan oleh hasil pembuangan limbah yang
mengandung bahan-bahan anorganik yang sukar terurai dalam tanah seperti
plastik, kaca, dan kaleng. Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan
mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang. Jika limbah atau sampah yang
dibuang mudah terurai oleh mikroorganisme, bahan-bahan itu akan mengalami
proses pembusukan kemudian terurai dan menyatu dengan tanah sehingga tidak
menimbulkan pencemaran.

14

Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan manusia adalah timbulnya


bau yang tidak sedap dan kotor. Dampak yang tidak langsung diantaranya tempat
pembuangan limbah dapat menjadi tempat berkembangnya organisme penyebab
penyakit. Organisme ini dapat menyebabkan pernyakit ataupun hanya sebagai
vektor (pembawa) penyakit yang merugikan manusia.
Adapun penyakit yang dapat berkembang pada daerah berlimbah yang
tidak terjada sanitasinya seperti pes, kaki gajah, malaria, demam berdarah ataupun
penyakit yang lain.

Penyebab pencemaran tanah diantaranya sampah-sampah anorganik yang


tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Upaya untuk mengurangi penumpukan sampah
adalah dengan melakukan daur ulang sampah anorganik. Bahan-bahan yang tidak
bisa terurai seharusnya dapat dipisahkan kemudian dimasukan dalam proses daur
ulang. Proses daur ulang yang dilakukan membuat limbah diolah kembali menjadi
barang yang dapat dipergunakan. Barang hasil daur ulang dapat berupa barang
yang sama dengan asalnya ataupun dapat memproduksikan barang yang berbeda.
Limbah padat mungkin merupakan bentuk yang paling terlihat dari
Pencemaran. Setiap tahun, orang membuang miliaran ton sampah padat. Limbah
padat dari rumah, kantor, dan toko disebut limbah padat perkotaan. Limbahlimbah termasuk kertas, plastik, kaca, kaleng logam, sisa makanan, dan sisa
pangkasan taman di halaman. Limbah lainnya dibuang terdiri dari mobil, besi tua,

15

bahan sisa dari proses pertanian, dan limbah pertambangan yang diketahui sangat
membahayakan dan merusak.
Penanganan

limbah

padat

menjadi

masalah

karena

metode

pembuangannya merusak mencemari lingkungan. Pembuangan terbuka merusak


keindahan tanah alam dan menyediakan persembunyian untuk tikus dan hewan
pembawa penyakit. Kedua pembuangan terbuka dan landfill (daerah penanaman
limbah) dapat mengandung racun yang meresap ke dalam air tanah atau mengalir
ke sungai dan danau. Kegiatan Pembakaran limbah padat menciptakan asap dan
Pencemaran udara lainnya. Bahkan pembakaran limbah dapat melepaskan bahan
kimia beracun, abu, dan logam berat berbahaya ke udara.
Limbah berbahaya terdiri dari zat dibuang yang dapat mengancam
kesehatan manusia dan lingkungan. Sumber limbah berbahaya meliputi industri,
rumah sakit, dan laboratorium. Limbah tersebut dapat menyebabkan cedera
langsung ketika orang bernapas, menelan, atau menyentuhnya. Ketika
dikuburkankan di tanah atau ditinggalkan di tempat pembuangan terbuka,
beberapa limbah berbahaya dapat mencemari udara, air tanah, dan tanaman
pertanian.
Sejumlah kegiatan manusia lainnya juga dapat merusak tanah. Irigasi
tanah di daerah kering dengan drainase yang buruk bisa menyebabkan genangan
air di ladang. Ketika air yang ada menguap, ia meninggalkan endapan garam,
membuat tanah terlalu asin untuk tanaman bertumbuh.
Kegiatan pertambangan dan peleburan mencemari tanah dengan logam
berat beracun. Banyak ilmuwan percaya bahwa hujan asam juga dapat
mengurangi kesuburan tanah. Beberapa limbah berbahaya serius dapat
membahayakan kesehatan manusia, satwa liar, dan tanaman. Polutan ini termasuk
radiasi, pestisida, dan logam berat.
Radiasi adalah polutan tak terlihat yang dapat mencemari setiap bagian
dari lingkungan. Kebanyakan radiasi berasal dari sumber-sumber alam, seperti
mineral dan sinar matahari. Para ilmuwan juga dapat menghasilkan unsur-unsur
radioaktif dari laboratoriumnya. Radiasi radio aktif dalam jumlah besar dapat
merusak sel dan menyebabkan kanker.
16

Limbah radioaktif yang dihasilkan oleh reaktor nuklir dan pabrik-pabrik


senjata menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Beberapa limbah ini akan
tetap bersifat radioaktif selama ribuan tahun. Penyimpanan limbah radioaktif yang
aman sangat sulit dan mahal.

Pestisida disemprotkan pada tanaman atau di kebun, pestisida dapat ditiup


oleh angin ke daerah lain. Mereka juga dapat mengalir dengan air hujan ke sungai
terdekat atau dapat merembes melalui tanah ke dalam air tanah. Beberapa
pestisida dapat tetap berada di lingkungan selama bertahun-tahun dan lolos dari
satu organisme ke organisme lain. Sebagai contoh, ketika pestisida yang hadir
terdapat dalam sungai, ikan kecil dan organisme lain dapat menyerapnya. Ikan
yang lebih besar memakan ikan terkontaminasi, dalam organisme ini tertimbun
sejumlah pestisida yang lebih besar dalam dagingnya. Proses ini disebut
bioakumulasi.

Logam

berat termasuk

merkuri

dan

timah

menyebabkan

pencemaran.Aktivitas pertambangan, penghasil limbah padat, proses industri,


dankendaraan bermotor semua dapat melepaskan logam berat ke lingkungan
sekitar. Seperti pestisida, dapat bertahan lama dan menyebar melalui
lingkungan.Pestisida dapat terakumulasi dalam tulang dan jaringan dalam tubuh
hewan. Pada manusia, logam berat dapat merusak tulang, berbagai organ, dan
sistem saraf. Banyak juga dapat menyebabkan kanker

17

SUMBER DAN PENYEBAB PENCEMARAN UDARA

Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu terkait
dengan manusia. Manusia menjadi penyebab utama dan terbesar terjadinya
pencemaran udara. Pun manusia pula yang merasakan dampak terburuk dari
terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa
penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara
atau atmosfer bumi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer
tersebut bisa berupa karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2),
chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda
Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida (CO2). Unsur-unsur tersebut bisa
disebut juga sebagai polutan atau jenis-jenis bahan pencemar udara.
Masuknya

polutan

ke

dalam

atmosfer

yang

menjadikan

terjadinya pencemaran udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan
faktor manusia. Penyebab pencemaran udara dari faktor adalah alam contohnya
adalah

aktifitas

gunung

berapi

yang

mengeluarkan

abu

dan

gas

vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan


biasanya berupa asap, debu, dan gas.

18

Penyebab polusi udara yang kedua adalah faktor manusia dengan segala
aktifitasnya. Berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan antara
lain :
1. Pembakaran; Semisal pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan
rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang
dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
2. Proses peleburan; Semisal proses peleburan baja, pembuatan soda, semen,
keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
3. Pertambangan dan penggalian; Polutan yang dihasilkan terutama adalah
debu.
4. Proses pengolahan dan pemanasan; Semisal proses pengolahan makanan,
daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap,
debu, dan bau.
5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
6. Proses kimia; Semisal pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral,
dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap
dan gas.
7. Proses pembangunan; Semisal pembangunan gedung-gedung, jalan dan
kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
8. Proses percobaan atom atau nuklir; Polutan yang dihasilkan terutama
adalah gas dan debu radioaktif.

19

Emisi akibat gunung meletus masih kalah dibanding emisi akibat aktivitas
manusia. Di awal artikel sudah dituliskan bahwa manusia menjadi penyebab
utama dan terbesar terjadinya pencemaran udara. Belum lagi jika kebakaran
hutan, sebagai salah satu penyebab polusi udara terbesar, dimasukkan sebagai
pencemaran udara yang disebabkan oleh manusia. Karena tidak dapat dipungkiri
bahwa sebagian besar kebakaran hutan dan lahan sengaja dilakukan oleh manusia.
Faktor alami penyebab pencemaran udara terbesar lainnya adalah meletusnya
gunung berapi. Letusan gunung berapi adalah kejadian luar biasa. Menyaksikan
letusannya di televisi saja bikin ngeri. Tidak terbayangkan berapa banyak karbon
dioksida (CO2) yang dikeluarkan oleh satu gunung berapi. Padahal di dunia
terdapat ratusan gunung berapi.
Namun jangan salah. Letusan gunung berapi hanya terjadi sesaat dalam hitungan
hari saja. Sehingga para peneliti memperkirakan seluruh gunung api di dunia
mengeluarkan hanya 0,13 hingga 0,44 miliar ton CO2 per tahunnya.

20

Bandingkan dengan emisi karbon dioksida yang dihasilkan manusia.


Manusia memiliki pabrik-pabrik dan kendaraan yang konsisten mengeluarkan
emisi karbon dioksida 24 jam tiap hari. Kendaraan bermotor di seluruh dunia
diperkirakan menghasilkan emisi karbon hingga 2 miliar pertahunnya. Produksi
semen

menghasilkan

1,4

miliar

ton

per

tahun.

Dan

pembukaan hutan mengakibatkan emisi sekitar 3,5 miliar ton per tahun.
Total emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas
manusia pada tahun 2010 saja mencapai 35 miliar ton. Bandingkan dengan emisi
yang dihasilkan gunung berapi yang hanya 0,44 miliar ton per tahunnya.
Nyata, emisi karbon yang dihasilkan manusia dalam beberapa hari saja
menyamai emisi CO2 yang dikeluarkan gunung berapi dalam setahun. Padahal
manusia sangat berkepentingan dengan udara bersih yang bebas dari CO2.

Tingkat Pencemaran Udara Di Indonesia


Sumber : http://alamendah.org/2009/09/23/tingkat-pencemaran-udara-di-indonesia/

Tingkat pencemaran udara di Indonesiasemakin memprihatinkan. Bahkan


salah satu studi melaporkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat
polusi udara tertinggi ketiga di dunia. World Bank juga menempatkan Jakarta

21

menjadi salah satu kota dengan kadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing,
New Delhi dan Mexico City.

Di Indonesia sendiri, sebagaimana data yang dipaparkan oleh Pengkajian


Ozon dan Polusi Udara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan),
Jawa Barat menduduki peringkat polusi udara tertinggi di Indonesia.
Dari semua penyebab polusi udara yang ada, emisi transportasi terbukti
sebagai penyumbang pencemaran udara tertinggi di Indonesia, yakni sekitar 85
persen. Hal ini diakibatkan oleh laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan
bermotor yang tinggi. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi
gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari
penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misalnya kadar timbal
yang tinggi). Kebakaran hutan dan industri juga turut berperan.
Dampak Pencemaran Udara Pada Kesehatan
Dari segi kesehatan, pencemaran udara dapat berakibat pada terganggunya
kesehatan dan pertumbuhan anak-anak. Misalnya anemia. Memang, di masa
pertumbuhan sel-sel darah merah terus diproduksi. Namun, karena masuknya
timbal akan merusak sel darah merah, maka jumlahnya makin lama makin
berkurang dan akhirnya anak menderita anemia.
Timbal yang masuk ke dalam tubuh juga akan merusak sel-sel darah
merah yang mestinya dikirim ke otak. Akibatnya, terjadilah gangguan pada otak.
Hal yang paling dikhawatirkan, anak bisa mengalami gangguan kemampuan
berpikir, daya tangkap lambat, dan tingkat IQ rendah. Dalam hal pertumbuhan
22

fisik, keberadaan timbal ini akan berdampak pada beberapa gangguan, seperti
keterlambatan pertumbuhan dan gangguan pendengaran pada frekuensi-frekuensi
tertentu.

Pada
orang
dewasa,

timbal

dapat

mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan. Zat ini dapat mengurangi


jumlah dan fungsi sperma sehingga menyebabkan kemandulan. Timbal juga
mengganggu fungsi jantung, ginjal, dan menyebabkan penyakit stroke serta
kanker. Ibu hamil akan menghadapi risiko yang tinggi jika kadar timbal dalam
darahnya di ambang batas normal. Timbal ini akan menuju janin dan menghambat
tumbuh-kembang otaknya. Risiko lain adalah ibu mengalami keguguran.
Yang perlu diketahui, timbal layaknya musuh dalam selimut. Awalnya,
kadar timbal yang tinggi dalam darah tidak akan menunjukkan gejala penyakit.
Dampak baru muncul dalam jangka panjang.
Sudah banyak studi yang dilakukan berkaitan dengan pencemaran timbal.
Pada tahun 2001 anak-anak pernah dijadikan sampel riset dampak timbal. Dari
sampel darah sebanyak 400 yang diambil dari siswa SD kelas II dan III di Jakarta,
hasilnya sekitar 35 persen sampel ternyata memiliki kadar timbal dalam darah di
atas normal. Angka ini berarti melebihi ambang batas kadar timbal pada tubuh
23

anak-anak yang ditetapkan CDC (Center for Deseases Control and Prevention)
yang hanya 10 mikrogram per desiliter.
Dampak Pencemaran Udara pada Lingkungan
Menghambat fotosistesis tumbuhan. Terhadap tanaman yang tumbuh di
daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya
dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat
yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
Menyebabkan hujan asam. pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya
CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini
antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman, Melarutkan
logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan, serta Bersifat korosif sehingga merusak material dan
bangunan.
Meningkatkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh
keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang
menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global. Pemanasan global sendiri akan berakibat pada;
Pencairan es di kutub, Perubahan iklim regional dan global, Perubahan siklus
hidup flora dan fauna.
Kerusakan

lapisan

ozon. Lapisan

ozon yang

berada

di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang


berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi
CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju
penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga
terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan
sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkankanker kulit serta
penyakit pada tanaman.

24

Mengurangi Pencemaran Udara


Untuk menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan melalui
beberapa usaha antara lain:

Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang


tidak menghasilkan gas karbon monoksida.

Pengolahan atau daur ulang limbah asap industri

Penghijauan dan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon


pengganti

Menghentikan pembakaran hutan.

KERUSAKAN LINGKUNGAN
Karena Kemiskinan Masyarakat
25

Sumber:http://pengertian-definisi.blogspot.com/2012/04/kerusakan lingkungan.html

Pembangunan membawa dampak positif bagi peningkatan ekonomi


masyarakat tetapi dibalik semua itu ada sejumlah masalah berkaitan dengan
lingkungan. Jika pembangunan dilakukan hanya memperhatikan faktor ekonomi
saja maka faktor lingkungan akan dilupakan. Padahal masalah lingkungan bukan
berpengaruh pada saat ini saja tetapi dampaknya sampai ke anak cucu.

Negara-negara dunia ketiga dan berkembang selalu memacu pertumbuhan


ekonomi

agar

kesejahteraan

rakyatnya

cepat

tercapai.

Mereka

masih

memperhatikan bagaimana cara menyediakan kebutuhan pokok bagi rakyatnya,


seperti pangan dan sebagainya. Namun negara-negara maju telah berpikir jauh ke
depan tidak lagi dipusingkan dengan masalah-masalah tersebut, karena
perekonomiannya sudah lebih baik. Mereka memikirkan agar masa depan lebih
baik dengan lingkungan yang sehat dan mewariskannya kepada anak cucu.
Banyak kerusakan lingkungan akibat ulah manusia yang terjadi karena
tuntutan hidup dan rendahnya pengetahuan tentang lingkungan hidup itu sendiri.
Negara terbelakang dan berkembang mempunyai Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) yang rendah bila dibandingkan dengan negara-negara maju. Dengan
pendidikan yang terbatas dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari yang mendesak
membuat masyarakat miskin berusaha untuk mempertahankan hidupnya tanpa ada
26

terlintas dalam pikirannya tentang kelestarian lingkungan. Apalagi jika


masyarakat miskin itu tinggal di sekitar hutan, maka hutan akan menjadi sasaran
eksploitasi yang menyebabkan kerusakan hutan. Kemiskinan masyarakat
merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan tetapi masih banyak lagi
faktor-faktor yang lain.
Faktor perbedaan pandangan dan pemenuhan kebutuhan inilah yang
membuat kerusakan lingkungan lebih banyak terjadi pada negara-negara
berkembang. Bahkan negara-negara berkembang dan terbelakang menjadi sasaran
pembuangan limbah-limbah industri dari negara-negara maju. Contoh kerusakan
lingkungan seperti pencemaran lingkungan yang terjadi dengan intensitas yang
berbeda-beda, baik dari pembuangan limbah yang tidak beracun sampai kepada
limbah beracun yang sangat berbahaya.
Pengertian dari Kerusakan lingkungan adalah dampak dari tindakan
manusia yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap
sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria
baku mutu lingkungan.
Macam-macam kerusakan lingkungan dapat terjadi pada lingkungan
sekitar kita. Hal ini ditunjukan dengan menurunnya kualitas lingkungan akibat
pencemaran lingkungan seperti pencemaran udara, pencemaran tanah dan
pencemaran air. Selain itu kerusakan lingkungan termasuk di dalamnya kerusakan
ekosistem darat maupun laut yang memberikan dampak terhadap kesehatan
lingkungan.
Sedangkan Pengertian dan Definisi dari Pencemaran lingkungan
hidupadalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Agar kerusakan lingkungan tidak terjadi semakin parah maka perlu dibuat
pengendalian kerusakan atau pengendalian pencemaran lingkungan hidup. Usaha
ini adalah upaya pencegahan dan penanggulangan serta pemulihan kerusakan
lingkungan hidup yang berkaitan dengan pencemaran udara, pencemaran air dan
pencemaran tanah.
27

Pencegahan

kerusakan

lingkungan

hidup

adalah

upaya

untuk

mempertahankan lingkungan yang sehat melalui cara-cara yang tidak memberi


peluang berlangsungnya kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan
pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah termasuk di dalamnya
kebakaran hutan dan lahan. Penanggulangan kerusakan lingkungan hidup adalah
upaya untuk menghentikan meluas dan meningkatnya kerusakan lingkungan
hidup serta dampaknya yang berkaitan dengan pencemaran udara, pencemaran air
dan pencemaran tanah.

Bila kita melihat suatu dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan


suatu perusahaan atau badan usaha maka kita berhak membuat pengaduan kepada
pihak yang berwajib berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
sNomor 09 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Pengaduan dan Penanganan Pengaduan
Akibat Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup.
Untuk menentukan apakah lingkungan hidup itu rusak atau tidak, maka
ditetapkan suatu standart sebagai pedoman yaitu kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup meliputi kriteria
baku kerusakan ekosistem dan kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim.
Kriteria baku kerusakan ekosistem meliputi:
1. kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa;
2. kriteria baku kerusakan terumbu karang;
28

3. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan


kebakaran hutan dan/atau lahan;
4. kriteria baku kerusakan mangrove;
5. kriteria baku kerusakan padang lamun;
6. kriteria baku kerusakan gambut;
7. kriteria baku kerusakan karst; dan/atau
8. kriteria baku kerusakan ekosistem lainnya sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim didasarkan pada paramater antara
lain:
1. kenaikan temperatur;
2. kenaikan muka air laut;
3. badai; dan/atau
4. kekeringan.

AIR ASAM TAMBANG (AAT)


Sumber : http://kampungminers.blogspot.com/2012/11/air-asam-tambang-aat.html

Air Asam Tambang (AAT) Air Asam Tambang (AAT) atau disebut juga
Acid Mine Drainage (AMD), yang disebut juga Acid Rock Drainage (ARD)
29

terjadi sebagai akibat proses fisika dan kimia yang cukup kompleks yang
melibatkan

beberapa

faktor

dalam

kegiatan

pertambangan.

Kegiatan

pertambangan ini dapat berupa tambang terbuka maupun tambang dalam (bawah
tanah). Umumnya keadaan ini terjadi karena sulfur yang terjadi dalam batuan
teroksidasi secara alamiah (pada proses pembukaan tambang). Selanjutnya dengan
kondisi kelembaban lingkungan yang cukup tinggi akan menyebabkan oksida
sulfur tersebut berubah menjadi asam.

Kualitas air digunakan sebagai pembanding dalam usaha pemantauan


ketika tambang sedang berjalan. Pengukuran kualitas air dapat ditentukan dari
beberapa faktor yaitu :
1. Temperatur Temperatur yang terukur adalah suhu yang dianggap normal
pada daerah tersebut.
2. Derajat keasaman (pH) Nilai pH menunjukkan derajat keasaman dalam air
dinyatakan sebagai logaritma konsentrasi ion H+. Larutan bersifat asam
bila nilai pH kurang dari 7 dan larutan bersifat basa bila nilai pH lebih dari
7.
3. Kekeruhan dan padatan terlarut Kekeruhan, muatan padat tersuspensi dan
residu terlarut merupakan sifat fisik air yang saling berkait. Semakin tinggi
muatan padat tersuspensi maka semakin tinggi nilai residu terlarut dan
kekeruhan air.
4. Daya hantar listrik (DHL) atau electroconductivity Daya hantar listrik
menggambarkan jumlah ion-ion yang terlarut dalam air.

30

5. DO Oksigen terlarut merupakan O2 bebas yang terdapat dalam perairan


dan secara kimia tidak bereaksi dengan air serta berperan dalam proses
penguraian bahan organik secara biologis.
6. Logam Kandungan logam-logam dapat mempengaruhi kehidupan biota air
terutama logam berat yang dapat meracuni manusia.
Sumber-sumber air asam tambang ini antara lain berasal dari kegiatankegiatan sebagai berikut :

Air dari lokasi penambangan Lapisan batuan akan terbuka sebagai


akibat dari terkupasnya lapisan tanah penutup, sehingga sulfur yang
terdapat dalam batubara akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi

dengan air akan membentuk air asam tambang.


Air dari lokasi penimbunan Timbunan batubara dapat menghasilkan
air asam tambang karena adanya kontak langsung dengan udara bebas
yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air. Masalah ini
berkaitan erat dengan proses pembentukan batubara dimana
pembentukan batubara terdapat sulfur dan mineral pengotor yang
berupa mineral sulfida (pyrit). Air lokasi penimbunan ini merupakan
sumber air utama air asam tambang.

Proses Terjadinya Air Asam Tambang Prinsip terjadinya air asam tambang
adalah adanya reaksi pembentukan H+ yang merupakan ion pembentuk asam
akibat oksidasi mineral-mineral sulfida dan bereaksi dengan air (H2O). Kemudian
oksidasi dari Fe2+, hidrolisis Fe3+ dan pengendapan logam hidroksida. Prinsip
tersebut bila dilihat secara kimia, sedangkan secara biologi terjadi air asam
tambang akibat adanya bakteri-bakteri tertentu yang sanggup untuk mempercepat
proses (katalisator) dari oksida mineral-mineral sulfida dan oksidasi-oksidasi besi.

Berikut reaksi pembentukan air asam tambang secara kimia dan secara
biologi :
1. Secara Kimia Oksidasi mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pyrit) yang
menyebabkan keasaman dari air asam tambang dapat digambarkan
dengan tiga reaksi :
a. FeS2 + 7/2 O2 + H2O Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+
31

b. Fe2+ + O2 + H+ Fe3+ + H2O


c. Fe3+ + 3 H2O Fe(OH)3 + 3 H+
d. FeS2 + 15/4 O2 + 7/2 H2O 2 H2SO4 + Fe(OH)3
Persamaan a. menunjukkan oksidasi dari kristal pyrit oleh oksigen,
persamaan b. menunjukkan oksidasi dari ferrous iron (Fe2+) menjadi Ferric iron
dan persamaan c. menunjukkan hidrolisis ferric iron dan pengendapannya menjadi
besi hidroksida [Fe(OH)3]. Bila ketiga persamaan tersebut dijumlah akan
memberikan hubungan stokiometri secara menyeluruh 2.
Secara Biologi Kondisi keasaman dari pelapukan ion-ion hidrogen selama
oksidasi dapat pula disebabkan karena adanya aktivitas biologi oleh bakteribakteri. Bakteri tersebut mampu untuk mempercepat proses oksidasi dari mineralmineral sulfida dan oksidasi besi serta mendapat energi hasil pelepasan energi dari
proses oksidasi. Bakteri ini termasuk dalam subgroup strick aerobes, genus
trobhasillus,

species

thiobasillus,

ferroxidans

(kadang-kadang

dijumpai

Ferrobacillus ferroxidans).
Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang berdasarkan aktivitas
biologi sebagai berikut :
a. FeS2 + H2O + 7/2 O2 Fe2+ + 2 SO42b. Fe2+ + O2 + 5/2 H2O T.Ferroxidans Fe(OH)3 + 2 H+
c. FeS2 + 7/2 H2O + 15/4 O2 Fe(OH)3 + 2 H2SO4

Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana terbentuk
asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat, dengan adanya kadar asam
sulfat ini menyebabkan air yang mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia
dan biologi tersebut akan bersifat asam, inilah yang disebut air asam tambang. Air
asam tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan besi
hidroksida di dasar aliran atau bau belerang, tetapi ini tidak selalu terjadi karena
ada air asam tambang yang warnanya agak jernih.
Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang adalah
terjadinya pencemaran lingkungan, dimana komposisi atau kandungan air di
daerah yang terkena dampak tersebut akan berubah sehingga dapat mengurangi
kesuburan tanah, mengganggu kesehatan masyarakat sekitarnya, dan dapat
mengakibatkan korosi pada peralatan tambang. Derajat keasaman tanah yang telah
32

tercemar akibat air asam tambang ini akan semakin meningkat, sehingga tanaman
tidak dapat tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi. Apabila air
asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana masyarakat
memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar,
diantaranya dapat menimbulkan penyakit diare maupun penyakit lainnya yang
berhubungan dengan pencernaan. Sedangkan air asam tambang juga dapat
mempercepat proses pengkaratan pada peralatan tambang, sehingga perlu
penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut tidak merusak
peralatan tambang.
Pengendalian air asam tambang secara umum dapat dilakukan dengan
cara :
1. Pencegahan atau pengendalian proses pembentukan asam Upaya mencegah
dapat dilakukan dengan cara :
a. Mengisolasi mineral sulfida Dengan memisahkan material yang
mengandung mineral sulfida dari air dan udara akan mencegah
terjadinya reaksi oksidasi.
b. Mengendalikan aliran air
Mencegah aliran air permukaan masuk ke material asam
Mencegah penyerapan air hujan pada material asam
Mencegah aliran air tanah masuk pada lokasi material asam

2. Mengendalikan perpindahan air asam yang telah terbentuk Hal ini dapat
dilakukan dengan :
a. Pembuatan saluran penirisan di sepanjang daerah sumber air asam
b. Pemasangan sistem pipa penirisan di bawah timbunan penghasil air
asam untuk selanjutnya dialirkan ke dalam kolam pengendapan
3. Menampung dan menetralkan air asam yang telah terbentuk
Komposisi air asam tambang terdiri dari asam sulfat dan besi
sulfat. Dalam hal ini besi sulfat berada dalam bentuk ferro (Fe2+) ataupun
ferri (Fe3+). Salah satu proses pengolahan terhadap air asam tambang ini
adalah proses netralisasi asam dengan senyawa alkali, oksida besi (II)
menjadi besi (III) yang tidak larut dan proses sedimentasi untuk
menghasilkan endapan yang berbentuk Fe3+.

Air asam yang terjadi

ditampung pada kolam pengendapan yang berfungsi sebagai sarana


33

pemantauan kualitas air sekaligus tempat penetralan air asam sebelum


dilepaskan ke alam.

KONSEP PENCEGAHAN AIR ASAM TAMBANG


Sumber : http://abfertiawan.blog.com/2011/12/konsep-pencegahan-air-asam-tambang-bagian-1/

Salah satu isu besar dalam kegiatan pertambangan yakni pembentukan air
asam tambang (AAT). AAT adalah air yang berasal dari galian batuan yang
bersifat asam dan tersingkap bersama logam-logam yang dulunya ada dibumi. Air
asam tambang ini akan merembes kedalam sumber-sumber air, mengakibatkan
kualitas pH yang rendah, peningkatan kadar logam terlarut dan terganggunya
ekosistem mahluk hidup sekitarnya. AAT yang timbul akibat dari kegiatan
pertambangan

sangat

berpengaruh

negatif

terhadap

penurunan

kualitas

lingkungan, terutama bila sudah masuk ke dalam sistem air permukaan, air bawah
tanah serta tanah di sekitarnya. Berdasarkan dari hal tersebut di atas, prediksi
keberadaan sumber dari AAT harus telah dilakukan sejak awal operasi sehingga
34

upaya pencegahan dan pengelolaan penurunan kualitas lingkungan akibat AAT


dapat dilakukan dengan baik.

Upaya pencegahan AAT dapat dilakukan sejak tahapan eksplorasi


(Gambar 1) dimana sampel dari lubang bor eksplorasi (drilling core) dilakukan
pengujian

laboratorium

untuk

mengetahui

karakteristik

batuan

penutup

(overburden) yang akan digunakan sebagai data dalam pembuatan model


geokimia (geochemical model). Dalam hal perencanaan penambangan yang
terintegrasi, model geokimia menjadi tahapan awal yang penting guna
mendapatkan berbagai informasi sebagai landasan dalam merencanakan tiap
tahapan penambangan.
Selain dari model cadangan batubara, model yang dapat dikembangkan
yakni model persebaran batuan berpotensi membentuk asam (Potentially Acid
Forming/PAF) dan yang tidak berpotensi membentuk asam (Non acid
forming/NAF). Model persebaran ini akan bermanfaat untuk mengetahui
karakteristik dan volume batuan penutup. Sehingga dapat dilakukan perencanaan
35

terhadap disain daerah penimbunan yang ditujukan untuk pencegahan air asam
tambang.

Overburden management dalam upaya pencegahan air asam tambang di


daerah timbunan. Penggunaan metode dry cover untuk memutus kontak material
sulfida terhadap udara dan/atau air
Pengelolaan batuan penutup dilakukan dengan melakukan pemisahan
antara material PAF dan material NAF (selective dumping method). Pemisahan ini
dilakukan untuk melakukan proses enkapsulasi sebagai salah satu metode
pencegahan AAT. Pada prinsipnya enkapsulasi merupakan sebuah cara untuk
memutus salah satu komponen dari proses pembentukan air asam tambang yakni
menghindarikan material sulfida untuk kontak secara langsung dengan udara
dan/atau air dengan memanfaatkan material NAF untuk mengisolasi material
PAF. Metode ini sering disebut dengan Dry Cover (Gambar 2). Material PAF
ditimbun terlebih dahulu yang akan ditutup dengan lapisan NAF dengan ketebalan
tertentu untuk memutus kontak udara dan/atau air dengan material sulfida.
Dengan mengetahui volume masing-masing material, maka akan mudah untuk
mendisain geometri daerah penimbunan. Selanjutnya seluruh area akan kembali
dilapisi oleh tanah sebagai media untuk melakukan reklamasi.

36

Proses penambangan batubara pada umumnya menggunakan metode


penambangan terbuka (open pit) dimana lapisan penutup akan digali kemudian
dipindahkan ke lokasi penimbunan menggunakan dump truck. Material tersebut
akan di timbun di daerah waste dump yang sudah ditentukan baik di lokasi outside
dump maupun lokasi backfilling. Penambangan dengan metode tambang terbuka
ini akan memberikan dampak terhadap perubahan topografi di lokasi
penambangan akibat adanya proses penggalian dan penimbunan. Hal ini tentu
akan mempengaruhi kondisi hidrologi melalui perubahan catchment area. Pola
aliran air permukaan akan mengalami perubahan yang akan mempengaruhi debit
aliran pada sungai di catchment tersebut. Selain itu, terdapatnya material sulfida
pada daerah timbunan akan berpotensi terhadap pembentukan air asam tambang
yang akan berdampak pada kualitas aliran sungai.

Oleh karena itu, water management menjadi bagian yang penting dalam
upaya pencegahan terhadap pembentukan air asam tambang. Prinsip dari water
management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan memisahkan air
yang tercemar (air asam tambang) terhadap air yang masih berkualitas baik.
Selain dari mengurangi beban pengolahan dari aliran air yang tercemar, upaya ini
dapat mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak terganggu.
Perhatikan Gambar 1. Setidaknya ada 3 lokasi di area pertambangan yang
memiliki potensi terhadap pencemaran air permukaan yakni daerah penambangan
37

aktif,

daerah

disposal/penimbunan

material

penutup,

dan

instalasi

pengolahan/pencucian batubara.
Daerah penambangan aktif merupakan salah satu sumber pembentukan air
asam tambang yang tidak dapat dihindari. Sehingga metode penanganan pada
daerah aktif ini adalah melakukan pengolahan terhadap air asam tambang yang
terbentuk (active treatment). Material sulfida yang berasal dari dinding pit
penambangan akan kontak dengan air pada saat hujan terjadi , mengalir menuju
sump pit untuk kemudian dipompa menuju ke sistem pengolahan.

Pada umumnya, metode pengolahan aktif yang digunakan yakni melalui


penambahan senyawa penetral kapur untuk menetralkan pH. Selain itu, terdapat
pula kolam pengendap sebelum keluar ke badan air penerima. Pengendalian
melalui sistem pengolahan aktif diharapkan dapat menjaga kualitas aliran yang
berasal dari daerah terganggu sebelum masuk ke dalam badan sungai utama
sehingga dapat sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan.
Sedangkan daerah penimbunan (disposal area) adalah daerah kedua yang
memiliki potensi besar pembentukan air asam tambang. Kondisi daerah disposal
yang masih aktif akan menyebabkan material sulfida masih terekspos dan dengan
bebas kontak dengan udara dan air pada saat hujan terjadi. Hal ini menyebabkan
potensi pembentukan air asam tambang dengan debit aliran yang besar serta
konsentrasi material erosi yang tinggi akan terjadi. Daerah timbunan tersebut
harus dapat di isolasi agar aliran yang telah terkontaminasi tidak langsung masuk
ke badan air secara langsung yang dapat menurunkan kualitas aliran air. Melalui
38

pembangunan saluran-saluran di sekitar daerah timbunan, maka aliran air akan


dapat dikendalikan. Hal ini juga dapat menghindari terjadinya erosi yang sering
terjadi. Umumnya, daerah disposal aktif masih akan dilakukan pengolahan secara
aktif dengan melakukan penambahan senyama kimia penetral. Hal ini dilakukan
sampai pada proses reklamasi dilakukan dimana material PAF telah ditutup
dengan material NAF dan tanah sebagai media tanam.

PENCEMARAN AIR KARENA LIMBAH INDUSTRI TAHU


Sumber : http://adithabib.blogspot.com/2013/11/pencemaran-air-karena-limbah-industri.html

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya air harus
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk
hidup yang lain. Akibat dari proses kegiatan manusia yang menyebabkan kondisi
sumber daya air yang ada akan semakin menurun kualitas maupun kuantitasnya.
Pengelolaan suatu industri dan pembuangan limbah yang tidak di lakukan dengan
benar akan berpengaruh terhadap kualitas sumber daya air yang ada di sekitarnya.

Tahu merupakan makanan yang digemari masyarakat, baik masyarakat


kalangan bawah hingga atas. Keberadaannya sudah lama diakui sebagai makanan
39

yang sehat, bergizi dan harganya murah. Hampir ditiap kota di Indonesia dijumpai
industri tahu. umumnya industri tahu termasuk ke dalam industri kecil yang
dikelola oleh rakyat Pada saat ini sebagian besar industri tahu masih merupakan
industri kecil skala rumah tangga yang tidak dilengkapi dengan unit pengolah air
limbah, sedangkan industri tahu yang dikelola koperasi beberapa diantaranya telah
memiliki unit pengolah limbah. Unit pengolah limbah yang ada umumnya
menggunakan sistem anaerobik dengan efisiensi pengolahan 60-90%. Dengan
sistem pengolah limbah yang ada, maka limbah yang dibuang ke peraian kadar zat
organiknya (BOD) masih terlampau tinggi yakni sekitar 400 1 400 mg/l. Untuk
itu perlu dilakukan proses pengolahan lanjut agar kandungan zat organik di dalan
air limbah memenuhi standar air buangan yang boleh dibuang ke saluran
umum. Industri tahu dan tempe mengandung banyak bahan organik dan padatan
terlarut. Untuk memproduksi 1 ton tahu atau tempe dihasilkan limbah sebanyak
3.000 5.000 Liter. Sumber limbah cair pabrik tahu berasal dari proses merendam
kedelai serta proses akhir pemisahan jonjot-jonjot tahu.
Pada umumnya penanganan limbah cair dari industri ini cukup ditangani
dengan system bilogis, hal ini karena polutannya merupakan bahan organic seperti
karbohidrat, vitamin, protein sehingga akan dapat didegradasi oleh pengolahan
secara biologis. Tujuan dasar pengolahan limbah cair adalah untuk menghilangkan
sebagian besar padatan tersuspensi dan bahan terlarut, kadang-kadang juga untuk
penyisihan unsur hara (nutrien) berupa nitrogen dan fosfor
Pabrik Tahu seringkali belum ditangani secara baik sehingga menimbulkan
dampak terhadap lingkungan.Salah satunya dampak limbah-bau limbah cair dan
padat. Limbah tahu mengandung protein tinggi sehingga konsekuensinya
menimbulkan gas buang berupa Amoniak/ Nitrogen dan Sulfur yang tidak sedap
dan mengganggu kesehatan. Sampai saat ini resiko bau ini masih belum ada jalan
keluarnya sedangkan di sisi lainnya produk tahu sudah merupakan makanan
Favorit yang hampir harus selalu ada dalam konsumsi masyarakat kecil sampai
dengan masyarakat golongan atas. Dampak negatif yang ditimbulkan pabrik tahu
ini mengancam keberlangsungan usaha dan lebih lanjut terhadap ketersediaan tahu
bagi masyarakat, karena terancam tutup / dilarang operasi. Jalan lain yang dapat

40

dilakukan biasanya dengan menalakukan relokasi pabrik yang bertakibat pada


meningkatnya biaya produksi dan harga tahu.
Limbah industri tahu adalah limbah yang dihasilkan dalam proses
pembuatan tahu maupun pada saat pencucian kedelai. Limbah yang dihasilkan
berupa limbah padat dan cair. Limbah padat belum dirasakan dampaknya terhadap
lingkungan karena dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, tetapi limbah cair
akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan
menyebabkan tercemarnya sungai. Limbah cair yang dihasilkan mengandung
padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia,
dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk
tumbuhnya kuman dimana kuman ini dapat berupa kuman penyakit atau kuman
lainnya yang merugikan baik pada tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila
dibiarkan dalam air limbah akan berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan
berbau busuk. Bau busuk ini akan mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila
limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih
digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal, diare, dan penyakit lainnya.
Dalam proses pembuatan tahu menghasilkan dua jenis limbah, yaitu
limbah padat dan limbah cair. Limbah padat atau yang sering kita sebut ampas
tahu dapat diolah kembali menjadi oncom atau dapat dimanfaatkan sebagai
makanan ternak, seperti ayam, bebek, sapi, kambing dan sebagainya.

Pencemaran air adalah pencemaran yang disebabkan oleh masuknya


partikel-partikel ke dalam air sehingga mempengaruhi pH normal pada air.
Penyebab-penyebab pencemaran air di sekitar pabrik tahu tersebut antara lain:
Penyebab Utama :

Limbah dari bekas air pencucian bahan baku pembuatan tahu


Limbah cair dari proses pengolahan bahan baku ( kedelai, dll)
Limbah padat berupa ampas dari pengolahn tahu.

Penyebab lain :
41

Limbah dari rumah tangga (bekas cucian piring, cucian baju, dll) di

sekitar pabrik
Air bekas untuk memandikan ternak yang berada di sekitar lokasi

observasi.
Banyak warga yang membuang sampah rumah tangga ke sungai.

Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh adanya pencemaran air di sekitar pabrik


tersebut antara lain :

Keadaan air sungai menjadi kotor dan keruh.


Menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga mengganggu pernapasan

warga di sekitarnya.
Banyak biota sungai yang mati
Air di sungai tempat pembuangan limbah menjadi tergenang akibat

sampah.
Warga yang mempergunakan air, banyak yang terkena penyakit gatal-gatal

dan diare.
Merusak pemandangan / mengurangi nilai keindahan.
Mencemari sumur warga

42

PENCEMARAN BUNYI
Sumber : http://adithabib.blogspot.com/2013/11/pencemaran-bunyi.html

Pencemaran bunyi (bunyi persekitaran) merupakan bunyi hasil dari mesin,


hewan dan manusia yang mengganggu aktivitas atau keseimbangan kehidupan
manusia atau hewan.

Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan


yang diakibatkan oleh bunyiatau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman
makhluk hidup di sekitarnya.
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan.
Syarat syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup.
Sifat polutan adalah :
43

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang
bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul udara
sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber ini
menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam medium
udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan gelombang diudara ini
dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks ruang dan waktu
sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam,
yaitu :
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat
gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi
pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan
dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan
gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain.
Sebagai contoh beberapa bunyi/suara yang menyebabkan kebisingan yang
kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah :

Orang ribut / silat lidah = 80 Db


Suara kereta api / krl = 95 dB
Mesin motor 5 pk = 104 dB
Suara petir = 120 dB
Pesawat jet tinggal landas = 150 dB

Dampak dari Pencemaran Bunyi/Suara

44

Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu


(lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu
sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem
lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga
menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Pencemaran bunyi dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti
gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian.
Ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan Auditory, misalnya
gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non Auditory seperti gangguan
komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya performan kerja, stres dan
kelelahan. Lebih rinci dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja dijelaskan
sebagai berikut:
1. Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi
bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa
peningkatan tekanan darah ( 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi
pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.Bising dengan intensitas tinggi
dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat
merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan
menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak
nafas

disbabkan

oleh

rangsangan

bising terhadap sistem saraf,

keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan


dan keseimbangan elektrolit.
2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang
konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam
waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis,
jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
45

3. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang
menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara.
Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak.
Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada
kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau
tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung
membahayakan keselamatan seseorang.
4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang
angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis
berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.
5. Efek pada pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera
pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui
dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada
pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat
sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja
terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak
dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan
kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai
frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan.
Cara Menanggulangi Pencemaran Bunyi/Suara
1. Penggunaa alat peredam suara
Ada berbagai cara untuk mengurangi pencemaran suara, salah satunya
adalah penggunaan alat peredam suara, kini banyak digunakan sistem
kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc,
peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi
Bandung (ITB), secara konvensional bising diredam dengan memakai
bahan-bahan peredam. Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising
atau di dinding ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Selain itu
kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota kota besar yang dekat
dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya
mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia,
46

maka Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan


bangunan peredam bising.

Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :


a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin
baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
2. Pendidikan
Melalui pendidikan dapat memberikan kesadaran serta membentuk sikap
positif terhadap alam sekiar terutama dari hal-hal yang sangat kecil. Melalui
pendidikan mereka dapat mengetahui berbagai pencemaran alam dari segi
efek-efek negative terhadap lingkungan dan manusia.
3. Tanggung jawab bersama
Pemerintah harus berperan dalam membuat hukum untuk melindungi alam
sekitar. Pengawasan oleh pejabat lingkungan perlu ditingkatkan. Pengusaha
pabrik harus mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk pencemaran
dan dampaknya terhadap lingkungan sebelum memulai operasi pabriknya.
Sehingga pemilik pabrik dapat memasang alat peredam suara dalam setiap
poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir. Terutama untuk pabrik
kendaran, Pabrik kendaraan perlu memikirkan produksi kendaraan yang
mesinnya lebih senyap dan ramah lingkungan.
Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan alat-alat yang dapat
menimbulkan kebisingan. karena delapan puluh persen penyebab pencemaran
suara ini datangnya dari manusia sendiri. Terutama peralatan rumah tangga,
seperti tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara
bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik
dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu
bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.

4. Pameran dan kampanye lingkungan


Mengadakan pameran secara berkala disetiap daerah tertentu tentu
perlu dilakukan dengan mendistribusikan brosur tenteng penyebab dan
47

dampak pencemaran suara terhadap lingkungan dan manusia. Selain itu,


pemerintah perlu menunjukkan slide terkait pencemaran suara agar dapat
menyadarkan masyarakat dan mengajar masyarakat untuk melindungi
lingkungan.
5.

Melalui media massa


Penyiaran masalah terkait lingkungan agar masyarakat peka dan

berhati-hati untuk melindungi lingkungan dari pencemaran. Di samping itu


juga pihak media massa juga harus selalu meng-uptade informasi tentang
lingkungan terutama masalah pencemaran.

POLUSI CAHAYA
Sumber : http://adithabib.blogspot.com/2013/11/penanggulangan-polusi-cahaya.html

Polusi cahaya adalah salah satu jenis polusi. Definisi dari polusi cahaya
adalah "dampak buruk akibat cahaya buatan manusia". Polusi cahaya biasanya
48

berarti intensitas cahayanya terlalu besar. Beberapa spesies, termasuk tumbuhan


dan manusia, mengalami dampak dari polusi cahaya. Kebanyakan orang tidak
pernah mendengar apa itu polusi cahaya, dan yang mengetahuinya biasanya tidak
peduli atau tidak melakukan apa-apa untuk menanggulanginya. Polusi cahaya
merugikan Amerika Serikat satu miliar dollar setiap tahun.

Polusi cahaya adalah efek samping dari industrialisasi. Polusi cahaya


berasal dari pencahayaan eksterior dan interior bangunan, papan iklan, properti
komersial, kantor, pabrik, lampu jalan dan stadion. Polusi cahaya paling parah
terjadi di wilayah yang telah terindustrialisasi dengan kepadatan penduduk tinggi
di Amerika

Utara, Eropa,

dan Jepang,

serta

kota-kota

utama

di Timur

Tengahdan Afrika Utara seperti Kairo.

Polusi cahaya dapat dibagi menjadi dua tipe:

Cahaya tak menyenangkan yang mengganggu alam atau cahaya rendah

Cahaya berlebihan (biasanya di dalam ruangan) yang mengganggu dan


berefek pada gangguan kesehatan
49

Pengaruh lain dari adanya polusi cahaya adalah pertumbuhan industri.


Sumbernya meliputi cahaya pembangunan exterior dan interior, reklame, properti
komersil, kantor, perusahaan, cahaya jalan, dan penerangan tempat olahraga. Hal
ini paling banyak terjadi di daerah-daerah yang memiliki industrialisasi tinggi,
area dengan populasi yang padat di Amerika Utara, Eropa, Jepang, dan mayoritas
kota-kota di Timur Tengah dan Afrika Utara seperti Teheran dan Kairo tapi sekecil
apapun jumlah cahaya tetap bisa menyebabkan masalah. Semenjak awal 1980
sebuah gerakan Langit-Gelap global telah muncul, dengan orang-orang terkait
yang berkampanye untuk

Dampak dari polusi cahaya


1. Dampak pada penelitian astronomi
Langit yang terkena polusi cahaya akan nampak terang sehingga
bintang - bintang atau benda - benda langit lain yang seharusnya bisa
terlihat menjadi tidak terlihat. Sekarang Komplek Observatorium Bosscha
di Lembang mengalami masalah dalam melaksanakan tugasnya melakukan
pengamatan bintang. Hal ini dikarenakan oleh cahaya-cahaya lampu yang
berasal dari kota Bandung dan desa kecil Lembang. Bintang menjadi
tampak berkedip cepat berkas cahayanya, hal ini menandakan turunya
kualitas cahaya pada suatu waktu
2. Dampak pada hewan
Kita semua pasti pernah melihat berbagai jenis serangga yang
menggeromboli sekitar lampu jalan. Ketika melihat mereka, kita mungkin
hanya berfikir bahwa memang serangga tertarik dengan lampu, tapi pada
kenyataannya, serangga lebih dari sekedar tertarik melainkan sebuah
obsesi. Serangga yang terbang di sekitar lampu bersama dengan serangga
lainnya lama kelamaan akan kelelahan, buta, atau bahkan mati
terpanggang karena kepanasan. Sebuah studi di Amerika menemukan
bahwarata-rata setiap lampu jalan di malam hari bisa membunuh sekitar
150 serangga. Jikasatu tahun berarti sekitar 54.750 serangga dibunuh oleh
sebuah lampu. Bayangkanseandainya ada 50 buah lampu dalam satu
kompleks, berarti ada 2.737.500 ekor serangga yang terbunuh dalam satu
50

tahun.
Bagaimana pula jika kita hitung juga lampu di seluruh kota,
seluruh negara, dan sampai seluruh dunia, pasti akan ratusan juta serangga
yang mati. Kita mungkin berpikir semakin bagus semakin banyak
serangga yang mati sehingga semakin sedikit yang mengganggu kita, tapi
bagi penghuni bumi yang lain seperti burung, kelelawar, reptil dan katak
mungkin akan berpikiran lain.

Pada saat sekarang ini, cahaya benda-benda langit semakin kalah


dan redup dengan semakin terangnya cahaya buatan dari perkotaan.
(Anonim, 2010)Cahaya buatan dari gedung-gedung pencakar langit telah
mengecoh penginderaan burung-burung sehingga banyak burung yang
mati menabrak dinding ataupun kaca gedung tersebut, hal ini terjadi di
Toronto, lebih dari 1000 ekor dari 89spesies mati hanya dalam kurun
waktu 3 bulan.Penyu yang hendak bertelur yang biasanya mencari pantai
gelap semakin sulit mencari tempat yang tepat akibat pemukiman di
pinggir pantai
Burung-burung dalam keluarga blackbird dan Bulbul di Amerika
berkicau pada jam-jam yang tidak tepat akibat cahaya artifisial. Burungburung di kilangminyak lepas pantai terpikat oleh lampu sorot, hingga
mereka berputar-putar hingga elelahan dan mati. Populasi Angsa bewick
yang menghabiskan musim panas di Inggris menjadi gemuk lebih cepat,
mendorong mereka migrasi ke siberia lebih awal. Jumlah spesies
kelelawar juga mulai berkurang akibat lampu lampu berlebihan yang
sangat terang. Tumbuhan yang mekar pada malam haripun ikut terganggu
aktivitas penyerbukannya. Karena suasana terlalu terang, kupu-kupu
menjadi terganggu untuk melakukan penyerbukan. Hal ini sudah jelas
bahwa polusi udara menyebabkan ekosistem ikut terganggu.
Kehidupan bawah airpun ternyata ikut terganggu juga dengan
adanya polusicahaya. Menurut penelitian, cahaya buatan pada malam hari
dapat menurunkan tingkat kualitas air di danau. Dengan menurunnya
kualitas air, maka banyak vitoplankton dan zooplankton yang mati. Hal ini
51

menyebabkan ikan-ikan kehilangan makanannya. Jika sudah begitu, rantai


makanan akan terganggu. Ikan-ikan akan semakin berkurang populasinya,
dan hasil tangkapan nelayanpun akan ikut berkurang. Dengan begini tentu
semua pihak akan ikut dirugikan.
3. Dampak pada manusia
Terangnya cahaya malam membuat siklus hormon dalam manusia
menjadi sedikit berubah, dan perubahan ini memberi kontribusi yang
sangat besar terhadap kesehatan dan psikologi manusia. Menurut
penelitian di Eropa menunjukkan bahwa ada kaitan antara wanita yang
berada di lingkungan berpolusi cahaya dengan kanker payudara. Selain itu
masih banyak hal - hal lain yang masih diteliti dampaknya.Ketika kita
tidur, tubuh kita menghasilkan hormon Melatonin. Hormon ini banyak
manfaatnya, diantaranya untuk mengatur jam tidur dan mencegah stress.
Namun, pembentukan hormon ini terhambat dengan adanya cahaya. Jadi,
dianjurkan untuk mematikan lampu saat tidur biar sehat dan tidak
gampang stress.
Polusi cahaya adalah suatu polusi yang poluttannya (unsur penyebab
polusi) bukan berupa partikel-partikel tapi berbentuk cahaya. Cahaya di sini dalam
artian cahaya yang berlebihan. Seperti halnya polusi udara timbul karena udara
yang berlebihan dan kotor. Polusi cahaya juga timbul karena adanya cahaya yang
berlebihan atau tidak efisien dan tidak terkontrol. Tidak efisien dan tidak
terkontrol, berarti penggunaannya tidak efektif dantidak sesuai dengan kebutuhan.
Seperti penerangan lampu yang cahayanya tidak mengarah ke arah yang tepat
sesuai dengan kebutuhan, dengan kata lain mengarah kearea yang tidak perlu.
Contoh penerangan permukaan yang mengarah ke langit,tembok dan lain-lain.
Biasanya faktor-faktor yang bisa menimbulkan polusi cahaya berupa jenis lampu
serta wadah lampu yang digunakan, arah penyinaran, serta titik-titik pencahayaan
yang tidak perlu/tidak efektif. Perlu juga kita ketahui beberapa hal penting yang
berkaitan dengan polusi cahaya. Dimana jika terus dibiarkan akan berdampak
kepada lingkungan dengan terputusnya mata rantai pada siklus ekologi.Yaitu akan
membuat matinya burung-burung migran serta fauna malam lainnya. Burungburung tersebut mati karena benturan terhadap kaca-kaca gedung pencakar langit
dengan pancaran cahaya-nya yang berlebihan. Selain itu sudah sangat jelas bahwa
52

penggunaan cahaya yang berlebihan akan berakibat terhadap borosnya energi


yang terpakai.
Cara Menanggulangi Polusi Cahaya
Terdapat beberapa kelompok yang berusaha mencegah polusi cahaya. Polusi
cahaya pertama kali dimasukan ke dalam berita tahun 1964, ketika sebuah
observatorium pindah untuk menghindari polusi cahaya. Namun, polusi cahaya
tidak diperhatikan hingga 6 Juni 2002, ketika Ceko mengsahkan undang-undang
polusi cahaya pertama di dunia. Setelah itu polusi cahaya pelan-pelan mulai
dianggap sebagai masalah publik.
Upaya penanggulangan dalam menurunkan polusi cahaya ini bisa dilakukan
dengan meyakinkan masyarakat untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Contohnya, dengan meyakinkan mereka bahwa pencahayaan yang tepat adalah
dengan menggunakannya di tempat dan saat yang memang diperlukan. Cara ini
akan mengurangi polusi cahaya, emisi karbon, dan pada saat yang sama,
menghemat pengeluaran. Menanam pohon juga perlu dilakukan hal ini bisa
mengurangi cahaya yang terpancar ke langit sehingga langit tetap gelap.
Upaya yang lain adalah dengan cara menggunakan lampu seefektif mungkin
dan memakai lampu yang tepat, seperti menggunakan lampu yang bertudung di
jalan-jalan sehingga cahayanya tidak menyebar kemana-mana, jangan lupa
memakai lampu yang hemat energi. Lampu yang terpasang di luar ruangan diatur
agar tidak memancar ke arah langit.
Atau menghindari penggunaan lampu natrium berwarna kuning, karena lampu
itu bisa mengganggu pengamatan astronomi. Yang terpenting jangan gunakan
lampu jika tidak diperlukan. Mengurangi polusi cahaya dengan cara mematikan
lampu saat tak diperlukan dan membatasi pengadaan lampu dalam jumlah yang
tak diperlukan juga akan mengurangi energi listrik. Ini berarti juga ikut
menanggulangi dampak perubahan iklim.

53

KESIMPULAN

Pencemaran lingkungan merupakan peristiwa dimana peristiwa yang


menyebabkan kondisi lingkungan menjadi berubah atau merusak lingkungan yang
dapat disebabkan oleh kegiatan manusia maupun akibat bencana alam. Tetapi
selama ini pencemaran lingkungan terjadi adalah akibat dari kegiatan manusia.
Baik itu dari penggunaan Bahan Bakar Fosil, kegiatan industri, maupun kegiatan

54

pertmbangan. Berdasarkan artikel-artikel diatas terlihat jelas pencemaran


lingkungan di dunia ini didominasi akibat kesalahan manusia.
Pencemaran lingkungan yang semakin parah akan membahayakan
kelansungan kehidupan didunia ini. Sampai saat ini masih belum ditemukan caracara yang ampuh untuk menyadarkan manusia akan penting nya lingkungan
tersebut. Dalam hal ini pemerintah yang semesti nya mengayomi masyarakat akan
hal ini, masih bersikap tidak tegas. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap
pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan yang melakukan pencemaran
lingkungan.
Praktik KKN masih terlihat dengan jelas, pemerintah seolah-olah hanya tutup
mata dengan praktik pencemaran lingkungan tersebut. Jika hal ini dibiarkan terusmenerus maka kelangsungan hidup di dunia ini akan dapat diperkirakan
kehancurannya.
Oleh sebab itulah, diharapkan pemerintah mulai bersikap tegas dengan pelakupelaku pencemaran lingkungan. Karena pencemaran lingkungan ini akan
berhubungan dengan kelangsungan hidup umat manusia. Selain itu diharapkan
juga kesadaran dan peran aktif manusia untuk mulai melakukan kegiatan-kegiatan
rehabilitasi terhadap lingkungan.

55

Вам также может понравиться