Вы находитесь на странице: 1из 9

3.3.3.

Perhitungan
A. SP Log
1. Kedalaman = 1510 ft

BHT - Ts
x Depth

2. Tf = Ts + Depth BHT

129 - 75

2843,76 x 1510

= 75+

= 103,67 F
3. R chart (ILM) = 1,3

Ts
Rmf = Rm chart x Tf
75
= 1,3 x 103,67
= 1,0128 m
4. Rmf corr = 0,75 x Rmf
= 0,75 x 1,0128
= 0,7596m
5. ESP

= 25mV

6. Rm@Tf

Ts
= Rm@Ts x Tf
75
= 1,5 x 103,67
= 1,0852 m

7. Ri (ILD) = 1,2

Ri
1,2
Rm@Tf = 1,0852 = 1,1058
Dengan di = 40, bed thickness = 6 ft
K = 1,0774

8. ESSP = K x ESP
= 1,0774 x 25
= 26,9351mV
9. Kc = 61 + ( 0.1333 x Tf )
= 61 + ( 0,1333 x 103,67 )
= 74,81

Rmfc
( ESSP/K)
11. Rweq = 10
0,7596
= 10

( 26,9351/74,81)

= 0,3315 m
12. Rw@Tf menggunakan grafik SP-2
Dengan Interpolasi diperoleh 0,4044 m
12. ASP
diperoleh dari chart SP Log pada kedalaman 1510 ft, diperoleh harga ASP =
- 4,14368mV (melihat dari defleksi dari shale base line)

ASP

14. Vclay = 1- ESSP

4,14368

26,9351

= 1= 0,8461
B. Induksi Log
1.

Ts
Rm@Tf = Rm@Ts x Tf
75
= 1,5 x 103,67
= 1,0852 m

2.

Ri (ILM) = 1,3
Rxo

= Ri (ILM) x K
= 1,3 x 1,0774

= 1,40062 m
Ri (ILD) = 1,2
Rt

= Ri (ILD x K
= 1,2 x 1,0774
= 1,29288 m

Tabel III-1
Tabulasi Perhitungan Log SP
No

Depth
(ft)

Tf ( F)

Rmf
(m)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1510
1520
1530
1540
1550
1560
1570
1580
1590
1600

103.67
103,86
104,05
104,24
104,43
104,62
104,81
105,002
105,19
105,38

1,0128
0,8665
0,8649
1,2951
1,0054
1,5054
2,1467
1,4999
1,0694
0,9964

Rmf
Corr
(m)
0,7596
0,6499
0,6487
0,9713
0,75405
1,12905
1,6100
1,1249
0,80205
0,7473

Rm@Tf(
m)

ESP
(mV)

0,7596
1,0832
1,0812
0,9713
0,75405
1,12905
1,6100
1,1249
1,0695
1,0676

25
25
25
25
25
25
25
25
25
25

Ri
/Rm@T
f
1,1058
1,0155
1,1099
1,6679
1,2067
1,7669
2,7017
1,8667
1,3090
1,2177

Tabel III-1
Tabulasi Perhitungan Log SP (Lanjutan)

0,4044

ASP
(koreksi)
(mV)
-4,14368

0,8461

0,2837

0,2744

-6,21517

0,7692

74,869

0,2833

0,3761

-6,2149

26,9425

74,869

0,4242

0,0119

-4,1448

0,76924
1
0,84616

26,9367

74,92

0,4393

0,8902

-4,14394

0,84616

1,0778

26,9461

74,94

0,65778

1,3008

-6,21805

0,76924
1

1570

1,0784

26,96

74,94

1,4865

-20,317

0,24646

1580

1,0779
1,0775
3
1,0774
7

26,9475

74,99

0,70318
7
0,49177

0,6640

-8,2192

0,6923

26,9382

75,02

0,3508

0,4945

-4,14418

0,84615

26,9361

75,04

0,3269

0,4064

-4,143949

0,84615

Dept
h (ft)

ESSP
(mV)

Kc

Rweq
(m)

Rw
(m)

1,0774
1,0773
4

26,9351

74,81

0,3315

26,9336

74,84

1530

1,0773

26,9325

1540

1,0777
1,0774
7

1560

1510
1520

1550

1590
1600

Vclay

Tabel III-2
Tabulasi
Log

No

Depth
(ft)

Rm @
Tf

Rxo

Rt

1510

0,7596

1,40062

1520

1,0832

1,2928

1530
1540
1550
1560
1570
1580
1590
1600

1,0812
0,9713
0,75405
1,12905
1,6100
1,1249
1,0695
1,0676

1,4004
2,0476
1,5094
2,1556
3,2352
2,2635
1,6163
1,50836

1,2988
1,18507
4
1,2927
1,9398
1,4007
2,047
3,12736
2,1558
1,50842
1,40062

2
3
4
5
6
7
8
9
10

Perhitungan
Induction

3.3.4. Analisa Data


Pada kedalaman 1510 ft, ASP = -4,1436 dan Vclay = 0.8461, hal ini
mengindikasikan bahwa lapisan pada kedalaman tersebut mengandung
unsur clay 84,61% sehingga

lapisan pada kedalaman tersebut

merupakan lapisan shale. Dari hasil log ILM diperoleh Rxo menyatakan
resistivitas zona invasi sebesar 1,40062 m. Sedangkan pada log ILD
diperoleh Rt sebesar 1,29288 m.
Pada kedalaman 1590 ft, ASP = -4,14418 dan Vclay = 0.84615, hal ini
mengindikasikan bahwa lapisan pada kedalaman tersebut mengandung
unsur clay 84,615% sehingga

lapisan pada kedalaman tersebut

merupakan lapisan shale. Dari hasil log ILM diperoleh Rxo menyatakan
resistivitas zona invasi sebesar 1,6163 m. Sedangkan pada log ILD
diperoleh Rt sebesar 1,508542 m.
Pada kedalaman 1590 ft, ASP = -4,143949 dan Vclay = 0.84615, hal ini
mengindikasikan bahwa lapisan pada kedalaman tersebut mengandung
unsur clay 84,615% sehingga

lapisan pada kedalaman tersebut

merupakan lapisan shale. Dari hasil log ILM diperoleh Rxo menyatakan
resistivitas zona invasi sebesar 1,50836m. Sedangkan pada log ILD
diperoleh Rt sebesar 1,40062 m.

3.4. PEMBAHASAN
Dalam analisa ini, analisa yang dilakukan adalah analisa SP log dan
Induction log. Sebelum menghitung Vclay, perlu dihitung terlebih dahulu
besarnya temperature formasi (Tf), Rmf, ESP, ESSP, Kc, Rweq. Harga Tf dipakai
untuk mencari harga Rmf.
Untuk Ri diperoleh dari pembacaan Resistivity Log. Setelah memperoleh
Ri, lalu Ri dibandingkan dengan Rmfc. Perbandingan Ri/Rmfc dipakai untuk
memperoleh harga K. K merupakan koreksi terhadap ESP. Koreksi terhadap ESP
menghasilkan ESSP. ESSP dipakai untuk menentukan Rweq. Sedang

Vclay

ditentukan dengan membandingkan ASP dengan ESSP.


Untuk pembacaan SP log, yaitu untuk lapisan yang permeabel baik itu
untuk air asin ataupun hidrokarbon maka defleksi kurva SP akan ke arah kiri dari
shale baseline. Jika defleksi nya ke kanan maka ini mengidentifikasikan adanya
air formasi. Dari praktikum ini di dapat, bahwa lapisan yang di analisa dari
kedalaman 1590-1600 ft diperoleh volume clay sebesar 84,615 %, berarti lapisan
pada kedalaman tersebut adalah lapisan shale. Resistivitas dari yang terkecil
hingga paling besar berurutan diantaranya, salt water, fresh water, minyak, gas,
batuan. Rxo merupakan resistivitas batuan pada zona terinvasi (flushed zone), dan
Rt merupakan resistivitas sebenarnya dari lapisan batuan pada zona tidak terinvasi
(uninvaded zone).
Pembacaan pada Induction log, pada kedalaman 1590 diperoleh Rxo
1,6163 m dan Rt 1,508542 m. Dapat diinterpretasikan bahwa pada daerah
flushed zone

terisi oleh filtrat lumpur dan tidak ada hidrokarbon karena

resistivitasnya rendah, dan pada daerah uninvaded zone

juga tidak terdapat

hidrokarbon karena resistivitasnya rendah. Untuk pembacaan pada Induction log,


pada kedalaman 1600 diperoleh Rxo 1,50836m dan Rt 1,40062 m. Dapat
diinterpretasikan bahwa pada daerah flushed zone terisi oleh filtrat lumpur dan
tidak ada hidrokarbon karena resistivitasnya rendah, dan pada daerah uninvaded
zone juga tidak terdapat hidrokarbon karena resistivitasnya rendah. Harga Rt juga
untuk menentukan besarnya Sw ( water saturation ) pada kedalaman yang
dianalisa menggunakan perumusan persamaan Archie.
Adapun aplikasi lapangan dari praktikum iniyakni, dapat mengetahui
pembacaan SP dan Indcution log, mengetahu shale baseline, lithologi batuan pada
kedalaman tertentu. Lapisan yang prospek yakni pada kedalaman 1570-1580 ft
sebab pada SP log kurvanya ke kiri dari shale baseline, dan memiliki nilai Rt yang
cukup tinggi.

3.5. KESIMPULAN
1. Dari percobaan ini di peroleh data sebagai berikut :
a. Pada kedalaman 1590-1600 realtif menunjukkan sahle baseline.
b. Mengidentifikasikan adanya kandungan hidrokarbon atau tidak.
c. Dari praktikum ini kita juga dapat mengetahui pembacaan SP dan
Induction log.
2. Prospek tidaknya suatu lapisan mengandung hidrokarbon dapat dilihat
dari defleksi kurva SP, dan juga defleksi antara kurva ILD dan ILM.
Serta permeable nya suatu lapisan dilihat dari Vclay yang terkandung
pada lapisan tersebut.
3. Untuk lapisan yang prospek yakni pada kedalaman 9534-9546 ft, sebab
pada SP log kurvanya ke kiri dan harga Rt juga tinggi.
4. Aplikasi di lapangan dari pratikum kali ini adalah untuk menentukan
lithologi batuan dari suatu lapisan pada kedalaman tertentu, serta
mengindikasikan kandungan fluida yang terdapat di dalam lapisan
tersebut dan permeabilitas secara kualitatif.

Вам также может понравиться