Вы находитесь на странице: 1из 26

Bab. III.

Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

BAB. III. SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN

PASAL 1.
1.1.

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pengukuran
1)
2)
3)
4)

1.2.

Pemasangan Bowplank
1)
2)

PASAL 2.

Kontraktor harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara pengukuran


dengan alat-alat penyipat datar (theodolith, waterpass dan sebagainya) dan
lain-lain peralatan yang diperlukan.
Pengawas Lapangan dan Kontraktor akan menetapkan tempat/posisi patok
penandaan permanen (bench mark) sebagai referensi pengukuran bangunan,
dan dituangkan dalam Berita Acara Penentuan Titik 0 (nol).
Pergeseran patok hanya dapat dilakukan atas persetujuan Pengawas
Lapangan dan tetap merujuk pada pergeseran patok awal.
Berdasarkan patok tersebut Kontraktor menentukan level bangunan dan
jarak as bangunan pada setiap pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.
Ketetapan letak bangunan diukur di bawah pengawas Pengawas Lapangan
dengan patok yang dipancang kuat-kuat dihubungkan dengan papan kayu
yang kuat dengan ketebalan minimum 2 cm, diketam rata pada sisi atasnya.
Pemasangan patok pondasi bangunan dikerjakan menurut gambar kerja.

PEKERJAAN TANAH

2.1.

Umum
Semua pekerjaan penggalian tanah harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Pengawas Lapangan terutama tentang ukuran galian. Bahan-bahan galian
yang akan dipakai untuk penimbunan harus diperiksa lebih dahulu oleh Pengawas
Lapangan.

2.2.

Penggalian dan Pengupasan Tanah

Kontraktor harus menjaga agar seluruh galian tidak digenangi air yang
berasal dari air hujan, parit, banjir, mata air atau lain-lain sebab,
pengeringan diusahakan dengan jalan memompa, menimba, menyalurkan
keparit-parit atau lain-lain dan biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut
harus dianggap telah termasuk harga kontrak/borongan.

Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman,


kemiringan, lokasi serta lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar kerja dan disetujui oleh
Pengawas Lapangan.

Bahan-bahan sisa galian yang tidak digunakan tidak boleh ditempatkan


berserakan. Tanah-tanah galian yang tidak diperlukan lagi supaya
disingkirkan. Bahan-bahan sisa galian tersebut harus segera dikeluarkan dari
pekerjaan paling lambat 2 x 24 jam dan dibuang pada tempat yang disetujui
Pengawas Lapangan.

2.3.

Urugan dan Pemadatan

Tanah hasil kupasan yang berupa humus harus dipisahkan dari lapisan tanah
dibawahnya. Pengupasan dengan kedalaman rata-rata 20 cm digunakan
3-1

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

PASAL 3.
3.1.

PEKERJAAN PONDASI
Lingkup Pekerjaan
1)
2)

3.2.

2)

Sebelum dilaksanakan pondasi, maka Kontraktor harus mengadakan


pengukuran-pengukuran untuk as-as pondasi seperti yang tertera pada
gambar-gambar detail perencanaan dan harus meminta persetujuan
Pengawas Lapangan.
Kontraktor diwajibkan memberikan laporan kepada Pengawas Lapangan,
bila ada perbedaan gambar-gambar dari gambar konstruksi dengan gambar
arsitektural atau bila ada hal-hal yang kurang jelas.

Penggalian Pondasi
1)
2)
3)
4)

3.4.

Pekerjaan pembuatan pondasi meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan material untuk pekerjaan tersebut dan perlengkapan serta mesinmesin yang diperlukan.
Macam pondasi yang digunakan adalah :
a
Pondasi pasangan batu kali/gunung yang tertera dalam gambar.
b.
Pondasi plat/pondasi tapak beton bertulang atau sebagaimana
ditentukan dalam syarat-syarat khusus/gambar kerja.
c.
Pondasi batu bata sebagaimana ditentukan dalam gambar kerja.

Pedoman Pelaksanaan
1)

3.3.

sebagai lapisan penutup sekeliling bangunan sesuai petunjuk Pengawas


Lapangan. Jika tebal lapisan humus lebih besar dari 20 cm, maka seluruh
tebal humus harus digali dan digunakan kembali sebagai urugan lapisan
penutup dan biaya yang diakibatkannya dianggap telah termasuk dalam
harga kontrak.
Setelah lapisan permukaan dikupas dan sebelum urugan dilaksanakan,
daerah bangunan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang sesuai.
Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tidak melebihi
dari 20 cm dan setiap lapisan harus dipadatkan dengan menggunakan
steamper atau compactor.

Penggalian tanah dasar pondasi dilakukan dengan kedalaman sesuai gambar


kerja.
Jika pada kedalaman tersebut ternyata masih ditemukan lapis tanah yang
jelek, maka perlu konsultansi dengan Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan pengarahan tindak lanjutnya.
Lebar galian di bagian bawah minimal lebar pondasi ditambah 2 x 5 cm (kiri
kanan).
Jika penggalian melampaui kedalaman yang ditentukan sedangkan lapis
tanah yang baik sudah dicapai pada peil yang ditentukan, maka galian yang
terlalu dalam tersebut harus ditimbun dengan pasir pasang dan dipadatkan
atas biaya Kontraktor.

Pengurugan Kembali
1)
2)

Jika ditemukan lubang pada dasar galian pondasi, maka lubang tersebut
harus diurug dengan pasir pasangan dan harus dipadatkan dengan vibro
stamper.
Tanah yang digunakan untuk pengurugan bekas galian harus mendapat
persetujuan dari Pengawas Lapangan.
3-2

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

3)
4)
5)
3.5.

Pelaksanaan Pondasi
1)
2)
3)
4)

3.6.

Semua bahan-bahan organis, sisa-sisa bongkaran bekisting, sampah-sampah


harus disingkirkan.
Bongkaran-bongkaran tanah harus dipecah menjadi komponen-komponen
yang lebih kecil lebih dahulu.
Pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis (max. 30 cm/lapis) dengan
vibro stamper dengan memperhatikan kadar air tanah.
Pelaksanaan pondasi harus dalam keadaan lobang pondasi kering atau bebas
genangan air.
Ketentuan mengenai struktur dan kualitas beton lihat pasal pekerjaan beton
dalam buku spesifikasi ini dan gambar detail perencanaan.
Stek kolom, stek kolom penguat, stek tangga, sparing-sparing yang
diperlukan harus terpasang bersamaan dengan pekerjaan pondasi sesuai
gambar kerja.
Pelaksanaan pondasi juga harus memperhatikan gambar kerja jika ada
kelainan/ ketidaksesuaian harus dikonsultasikan dengan Pengawas
Lapangan.

Pondasi Batu kali/gunung


1)
2)
3)
4)
5)
6)

Pondasi batu kali/gunung digunakan untuk Pondasi, sesuai yang tertera


dalam gambar kerja.
Pada dasar pondasi, digunakan alas lantai kerja dengan pasir urug, dengan
ketebalan sesuai gambar kerja.
Campuran semen untuk pengisi spesi batu kali/gunung adalah 1 PC : 5 pasir
pasangan dalam perbandingan volume.
Pemasangan spesi batu kali/gunung tidak boleh berongga.
Diatas pondasi pasangan batu kali/gunung diberi sloof untuk meratakan
penyebaran beban dari atas.
Ukuran dari pada balok sloof disesuaikan dengan gambar kerja.

Pekerjaan
Galian Tanah Alur Pondasi
Urugan Pasir Alas Pondasi
Batu Kosong
Batu gunung /Batu kali

PASAL 4.
4.1.

Adukan
Tebal 7 Cm
Tebal 20 Cm
1Pc : 5 Psr

Keterangan
Lihat Gambar Kerja
Lihat Gambar Kerja
Lihat Gambar Kerja
Lihat Gambar Kerja

PEKERJAAN BETON
Lingkup pekerjaan
Melengkapi semua tenaga, peralatan (equipment) dan bahan-bahan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi,
dan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam RKS,
Gambar Kerja dan Kontrak Kerja, serta tambahan penjelasan dari Pimpinan
kegiatan dan Pengawas Lapangan.

4.2.

Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain berikut ini, maka Sebagai dasar code PBI 1971 dan SKSNI
Tahun 1991 tetap digunakan.

3-3

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

4.3.

Bahan-bahan
4.3.1.

Portland Cement
Digunakan Portland semen yang memenuhi No. SII (Standard Industri
Indonesia) S.400 menurut Standard Semen Indonesia (NI 8 1972). Tidak
boleh mencampur merek semen yang berbeda untuk 1 tahap proses
pengecoran

4.3.2. Agregat

Dimensi maksimum dari agregat kasar tidak melebihi seperempat


ukuran yang telah ditetapkan
Pasir yang digunakan harus bersih dari lumpur, bahan organik atau
kotoran lainnya, serta tidak mengandung garam asam.
Batu kerikil yang digunakan rata-rata berukuran 20 sampai 30 mm
dengan kualitas jenis batu tidak rapuh dan harus mendapat
persetujuan untuk dipakai dari Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
Untuk pekerjaan dengan pasangan batu kali/gunung digunakan batu
kali/gunung berukuran rata-rata < 10 cm.

4.3.3. Besi Beton

Kecuali ditentukan lain dalam gambar kerja, digunakan dari jenis U


24 besi polos standar SNI
Ukuran besi yang digunakan adalah ukuran besi 10 - 12 untuk
tulangan dan besi 6 untuk besi beugel sesuai dengan gambar kerja.
Ambang batas susut minimal 0,3 mm, ketika di siqma.
Besi yang digunakan tidak kotor, tidak berminyak dan tidak berkarat.

4.3.4. Kawat Pengikat


Kawat pengikat besi beton ditentukan dari jenis kawat beton pengikat No.
16 SWG ( 1 mm) dan tidak bersepuh seng.
4.3.5. Air
Air untuk adukan beton dan perawatan beton harus bersih, bebas dari
bahan-bahan yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi
daya lekat semen, seperti asam dan garam.
4.3.6. Bahan Tambahan
Tidak diperkenankan menambah bahan-bahan tambahan kedalam
campuran beton, kecuali telah ada ketentuan atau keputusan tertulis
sebelumnya dari Pengawas Lapangan.
4.3.7. Pengiriman dan Penyimpanan

Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus


sesuai dengan waktu dan urutan pelaksanaan pekerjaan, sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan (time schedule & network plan).
Semen harus didatangkan dalam kantongan/kemasan standard (zak).
Semen harus masih dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras),
jika ada bagian yang mulai mengeras, bagian tersebut masih harus

3-4

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

4.4.

dapat ditekan hancur dengan melebihi dari beras 5% berat dan kepada
campuran diberi tambahan semen yang baik dalam jumlah yang sama.
Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing
lainnya, misalnya ; minyak dan lain-lain.
Agregat harus ditempatkan secara terpisah antara satu dengan yang
lain menurut jenis dan gradasinya.

Bekisting
4.4.1. Material
Beton
Sloef
Kolom
Balok
Balok Plat
Ringbalk
Plat

Bekisting
Papan Kayu Klas III-IV +
Tripleks
Papan Kayu Klas III-IV +
Tripleks
Papan Kayu Klas III-IV +
Tripleks
Papan Kayu Kls III IV +
tripleks 4 mm
Papan Kayu Klas III-IV
Papan kayu kls III-IV + tripleks
4 mm

Keterangan

Bekisting harus dipakai kayu yang cukup kering dan kuat sesuai dengan
finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari
beton, seperti pada gambar kerja. Papan-papan untuk cetakan harus
bermutu baik, lurus dan rata atau menggunakan triplex atau multipleks
pada pekerjaan-pekerjaan beton tertentu dengan ketebalan yang sesuai.
4.4.2. Perencanaan
Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada
perubahan bentuk yang nyata dan cukup dapat menampung beban-beban
sementara sesuai dengan jalannya kecepatan pembetonan. Semua bekisting
harus diberi penguat datar dan silang sehingga kemungkinan bergeraknya
bekisting dalam pelaksanaan dapat ditiadakan. Juga harus dapat untuk
menghindarkan keluarnya bagian adukan (mortar leakage). Susunan
bekisting dengan penunjang-penunjang harus teratur sehingga kontrol atas
kekurangannya dapat mudah dilakukan. Penyusunan bekisting harus
sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidak akan merusak
dinding balok atau kolom beton yang bersangkutan.
Bahan penyangga atau silangan-silangan adalah sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor, demikian juga kedudukan dan
dimensinya.
Kayu bekisting harus bersih dan dibasahi terlebih dahulu sebelum
pengecoran. Adakan tindakan untuk menghindarkan pengumpulan air
pembasahan tersebut pada sisi bawah.
4.4.3. Pembongkaran Cetakan

Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai suatu


kekuatan khusus untuk memikul 2 x beban sendiri atau melalui waktu
3-5

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

4.5.

pengerasaan selama 21 (dua puluh satu) hari, kecuali campuran beton


menggunakan bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan beton.
Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan
bekerja beban-beban yang lebih tinggi dari pada beban rencana, maka
cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap
berlangsung. Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan
konstruksi beton seluruhnya terletak pada Kontraktor.
Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan bilamana ia
bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi
utama dan minta persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan ini
tidak berarti Kontraktor lepas dari tanggung jawab atas hasil
pekerjaan tersebut.

Pemasangan Pipa-Pipa
Pemasangan pipa dalam beton harus tidak boleh sampai merugikan kekuatan
konstruksi.

4.6.

Kualitas Beton
1)
Kecuali yang ditentukan dalam gambar, kualitas beton untuk bagian
sloof, pondasi tapak, kolom selain kolom dan ring balok adalah K.175-225.
(tegangan tekanan hancur karakteristik untuk kubus uji beton pada usia 28
(dua puluh delapan) hari, dengan derajat konfidensi 0,95.
2)
Untuk bagian kolom praktis menggunakan beton cor campuran 1 PC :
2 pasir : 3 kerikil dalam perbandingan volume.
3)
Pelaksana harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat
kualitas beton ini dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain
tempat atau dengan mengadakan trialmixes.
4)
Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump.
5)
Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan kubus
percobaan untuk umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan hasilnya tidak boleh
kurang dari 65% kekuatan yang diminta pada 28 (dua puluh delapan) hari.
6)
Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik
terhitung setelah seluruh komponen adukan masuk dalam mixer.
7)
Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus
dilakukan dengan cara tidak mengakibatkan terjadinya separasi komponenkomponen beton.

4.7.

Syarat-syarat Pelaksanaan
1)

2)
3)

Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian


utama dari pekerjaan, Kontraktor harus memberitahu Pengawas Lapangan
untuk mendapat persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan sebagaimana
mestinya atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh Pengawas
Lapangan, maka Kontraktor dapat diperintahkan untuk menyingkirkan beton
yang telah dicor atas perongkosan Kontraktor sendiri.
Adukan beton harus sedemikian rupa, sehingga dapatdihindarkan adanya
pemisahan dari bagian-bagian bahan.
Sebelum beton dicor, semua kotoran-kotoran dan benda-benda lepas harus
dibuang dari cetakan. Permukaan cetakan dan pasangan-pasangan dinding
yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air sebelum
dicor.
3-6

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

4)

5)

4.8.

Penggantian Besi
1)
2)

4.9.

Besi tulangan beton yang dipasang adalah sesuai dengan apa yang tertera
pada gambar kerja.
Dalam hal ini berdasarkan pengalaman Kontraktor atau menurutnya terdapat
kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian yang ada,
maka :

Kontraktor dapat menambah besi ekstra dengan tidak mengurangi


pembesian yang tertera pada gambar, secepatnya hal ini diberitahukan
kepada Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan.

Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian untuk


kesempurnaan pekerjaan maka perubahan tersebut hanya dapat
dijalankan setelah ada persetujuan tertulis dari Pengawas Lapangan.
Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas adalah merupakan juga
keharusan dari Kontraktor.

Curing Beton
1)
2)
3)

4.10.

Pengecoran kedalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai


mengental, yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit.
Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa
berhenti dan tidak boleh terputus tanpa adanya persetujuan Pengawas
Lapangan. Tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan, kecuali jika
Kontraktor mengambil tindakan-tindakan mencegah kerusakan yang telah
disetujui Pengawas Lapangan.
Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan penggunaannya (tidak
termasuk plesteran) adalah 2,5 cm.
6)
Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Pengawas
Lapangan mempunyai wewenang untuk menolak hasil konstruksi beton
yang cacat, sebagai berikut :

Konstruksi beton yang sangat keropos.

Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan


atau posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja.

Konstruksi beton tidak tegak lurus, atau rata seperti yang


direncanakan.

Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.

Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan sewaktu
pengecoran, harus diperhatikan.
Beton harus terus dibasahi paling sedikit selama 14 (empat belas) hari
setelah pengecoran.

Tanggung Jawab Kontraktor


Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kualitas konstruksi sesuai dengan
ketentuan-ketentuan diatas dan sesuai dengan gambar-gambar konstruksi yang
diberikan. Adanya Pengawas Lapangan yang sejauh mungkin melihat/mengawasi/
menegur atau memberi nasehat tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor
tersebut diatas.

PASAL 5.

PEKERJAAN DINDING DAN BESI


3-7

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

5.1.

Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum


1)
2)

5.2.

Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.


Meliputi pekerjaan pasangan dengan bahan yang disebut dalam persyaratan
ini.

Bahan/ Material dan Campuran


5.2.1.

Bahan/Material
a. Semen
:
b. Pasir

c.

Air

Semen seperti untuk pekerjaan dinding harus sama


kualitasnya seperti semen yang ditentukan untuk
pekerjaan beton.
Pasir untuk pekerjaan dinding adalah pasir
pasangan dengan kualitas yang baik dan sesuai
untuk pekerjaan tersebut.
Air yang dipakai untuk pekerjaan dinding harus
memenuhi syarat-syarat sama dengan pekerjaan
beton.

5.2.2. Campuran/Adukan
Komposisi :
Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang diinstruksikan
dalam gambar atau dalam spesifikasi teknis.
Ketinggian pemasangan dinding dan komposisi campurannya harus sesuai
dengan gambar kerja.
5.2.3. Mengatur Adukan
Adukan harus dicampur dalam alat tempat pencampuran yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan, diatas permukaan yang keras. Jangan
memakai adukan yang sudah mulai mengeras atau membubuhkannya
untuk dipakai lagi.
5.3.

Dinding Pasangan Bata


5.3.1.

Batu Bata
a. Batu bata biasa (tangan) dari tanah liat, hasil produksi lokal yang
dibakar dengan baik dan bersudut tajam serta rata, tanpa cacat atau
mengandung kotoran.
b. Sesuai dengan pasal 82 dari A.V. 1941, minimum daya tekan ultimate
harus 100 Kg/Cm2. Bata yang dipakai harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
Kualitas baik
Pembakaran matang
Sisi dengan permukaan rata tegak lurus dan tajam
Keras dan tidak mudah patah
Harus satu ukuran dan satu kualitas (kalau ada perbedaan tidak
boleh lebih dari3 mm).
Penyerahan ditempat hanya diizinkan maksimum 5% yang
patah.

5.3.2. Campuran

3-8

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

a.

b.

Semua dinding mulai dari ujung atas sloof pondasi beton sampai 30
cm diatas lantai jadi (trasraam) harus dibuat dari campuran 1 PC : 2
pasir. Selanjutnya diatasnya dipakai campuran 1 Pc : 5 Pasir, kecuali
ditentukan lain dalam gambar kerja.
Dinding untuk kamar mandi, harus memakai campuran 1 PC : 2 pasir
sampai ketinggian 150 cm diatas sloof termasuk bak mandi.

5.3.3. Pelaksanaan
a.

b.

Dinding harus dipasang dan didirikan untuk masing-masing ukuran


ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar dan Kontraktor harus memasang uitzet lubang-lubang
dan sebagainya dengan alat uitzet yang disetujui. Blok-blok atau bata
dipasang dengan adukan pengikat sambungan (spesi) 10 mm didasari
dengan baik dan sambungan-sambungan yang terus lurus dan rata.
Dalam pemasangan tembok tidak boleh meneruskan disuatu bagian
lebih dari satu meter tingginya.

5.3.4. Perlindungan dan Perawatan


a.
b.

Dalam mendirikan dinding yang terkena udara terbuka, selama


waktu-waktu hujan lebat, harus diberi perlindungan dengan menutup
bagian atas dari tembok bahan penutup yang sesuai.
Dinding tembok harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit 7
hari setelah didirikan/pemasangan.

5.3.5. Angker dan Pengikat lainnya


Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan lain-lain harus
dipasang angker-angker dan pengikat lainnya pada sambungan-sambungan
dinding tersebut setelah dibersihkan dari kulit ozid besi, karat atau debu
bangunan diameternya minimal 10 mm. Beton harus dikasarkan dengan
alat yang sesuai pada sambungan vertikal dengan dinding agar adukan
spesi dapat merekat.
Pasangan
Dinding Trasraam
Dinding Bata
Dinding Keramik
5.4.

Adukan
1Pc : 3Psr
1Pc : 5Psr
1Pc : 3Psr

Bahan
Batu bata (lokal)
Batu Bata (Lokal)
Keramik Motif 20x25

Keterangan
Lihat Gambar Kerja
Lihat Gambar Kerja
Lihat Gambar Kerja

Penyelesaian Dinding Dengan Plasteran


Dinding bangunan yang terbuat dari pasangan bata dilapisi dengan plester
semen setebal 1,5 cm dan dihaluskan permukaannya dengan acian.
5.4.1. Lingkup Pekerjaan dan Ketentuan Umum
a.
b.
c.

Pekerjaan meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga kerja untuk


keperluan pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan
yang disebut dalam persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan
spesifikasi khusus.
Plesteran harus dibuat pada semua tembok, kolom, bidang vertikal
lainnya yang dikerjakan dengan pasangan bata kecuali bagian dalam
3-9

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

tembok layar yang tertutup atap, balok beton yang tidak dinyatakan
dalam gambar sebagai penyelesaian dengan bahan lain, tembok
tersebut diselesaikan dengan plesteran yang kemudian dihaluskan
(acian) dicat emulsi vinyl kecuali disebut lain dalam gambar kerja
atau syarat-syarat bagian dinding lainnya.
5.4.2. Bahan
Bahan/material seperti portland cement (PC) type 1, pasir dan air harus
sesuai dengan syarat-syarat dalam pasal 5 ayat 5.2.c.
5.4.3. Komposisi Adukan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Adukan 1 pc : 3 Psr, digunakan pada pasangan batu bata trasram.


Adukan 1 pc : 3 Psr, digunakan pada plesteran trasram.
Adukan 1 pc : 3 Psr, digunakan pada plesteran pondasi
Adukan 1 pc : 5 Psr, digunakan pada pasangan batu bata dinding
Adukan 1 pc : 5 Psr, digunakan pada plesteran dinding
Adukan 1 pc : 3 Psr, digunakan pada plesteran beton

Semua komposisi adukan yang dilaksanakan harus sesuai dengan petunjuk


gambar kerja.
5.4.4. Pengolahan Permukaan Plesteran
a.
b.
c.

Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton harus


diberikan cukup waktu. Tidak boleh memulai pekerjaan, sampai
tembok dinding benar-benar kering.
Sebelum pemlasteran permukaan-permukaan beton harus dikasarkan.
Lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan dengan sikat
dengan memakai sikat yang kaku atau sikat kawat.
Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya,
permukaan-permukaannya harus dibasahi dengan air sehingga tetap
lembab.

5.4.5. Pelaksanaan
a.

b.
c.

d.

Sebagai penyelesaian permukaan beton, diharuskan diberi dua lapisan


adukan, tapi satu lapisan juga bisa diterima asalkan tebal lapisannya
tidak lebih dari 1,5 cm dan diberi lapisan finish yang disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga rata. Hasil
permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata
dan halus.
Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah
dipasang. Mulailah membasahinya, begitu plesteran telah mengeras,
untuk menghindari kerusakan (retakan). Sewaktu kondisi udara
lingkungan kering dan panas, plesteran harus dibasahi agar tidak
terjadi penguapan terlalu banyak dan menjadi tidak rata.
Bagian-bagian dinding yang tertutup antara atap dengan plafond yang
tidak terlihat, tidak diplaster.

5.4.6. Memperbaiki dan Membersihkan


3 - 10

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Memperbaiki semua pekerjaan yang cacat, harus dilaksanakan dengan


membongkar bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar. Pekerjaan
yang sudah selesai, tidak boleh ada yang retak, bernoda serta cacat
lainnya. Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan, semua pekerjaan-pekerjaan yang menjadi kotor
dalam pelaksanaan pekerjaan, harus dibersihkan.
5.5.

Penyelesaian Dinding Dengan Keramik


5.5.1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan alat, bahan/material dan tenaga kerja ahli untuk
menyelesaikan pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti tersebut
dalam gambar kerja atau dalam syarat-syarat lainn.
5.5.2.

Bahan/material Keramik
a.
b.
c.
d.

5.5.3.

Ukuran 30 x 60 cm dengan kualitas setara Mulia, KIA,Platinum dan


atau bahan yang disetujui oleh pengawas lapangan.
Warna yang disetujui oleh Pengawas Lapangan maupun ketentuan
Direksi.
Ukuran, klas dan warna harus sama, mekanis kuat dan mengikat
sedikit saja air.
Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.

Pemasangan
a.

b.
c.

d.

e.
f.
g.

Pemasangan keramik pada dinding-dinding dipergunakan pasta


perekat khusus, dengan adukan 1Pc : 3Ps atau perekat lain yang
sesuai (bahan khusus yang ditentukan pabrik yang memproduksi
keramik tersebut).
Dalam menggunakan pasta perekat atau perekat lain, diselesaikan
sesuai instruksi pabrik pembuat.
Pemasangan jalur/joint (nat) yang teratur harus dipertahankan dengan
sempurna. Jalur-jalur dinding adukan pasta semen putih atau warna
yang sesuai dengan warna keramik dan disetujui oleh Pengawas
Lapangan.
Kerataan permukaan harus benar-benar diperhatikan dan setelah
cukup kering harus dicuci dan dilap dengan air atau bahan lain yang
ditentukan oleh pabrik serta bagian-bagian yang terlepas harus segera
diperbaiki.
Bila terjadi pemotongan-pemotongan dalam pemasangan harus
diperhatikan agar potongan-potongan tersebut sempurna dan teratur
rapi.
Dalam pemasangan dan sebelum waktu penyerahan agar dijaga dari
benturan-benturan atau hal-hal yang menyebabkan rusak/cacat pada
keramik tersebut.
Pemasangan keramik dinding yang tidak lurus, tidak rata, terdapat
cacat pada keramik atau tidak sesuai gambar kerja dapat dilakukan
perintah pembongkaran oleh Pengawasa Lapangan, dan biaya yang
timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
Kontraktor.

3 - 11

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Pasangan
Plesteran Trasraam
Plesteran biasa
Plesteran beton
Plesteran Pondasi
PASAL 6.
6.1.

Lingkup Pekerjaan

2)
3)

Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan semua jenis penutup


lantai seperti tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan.
Mengerjakan timbunan dan pemadatan dasar lantai.
Mengadakan koordinasi kerja yang berkaitan dengan pekerjaan
pemasangan penutup lantai, seperti instalasi air, listrik dan lain-lain.

Persyaratan dan Bahan


1)
2)
3)
4)
5)

6.3.

Keterangan
Lihat Gambar Kerja
Lihat Gambar Kerja
Lihat Gambar Kerja
Lihat Gambar Kerja

PEKERJAAN LANTAI

1)

6.2.

Adukan
1Pc : 3Psr
1Pc : 5Psr
1Pc : 3Psr
1Pc : 3Psr

Ukuran lantai keramik Kamar mandi 30 x 30 cm anti slip/permukaan kasar


dengan kualitas setara Platinum atau sejenis dengan warna yang disetujui
oleh Pengawas Lapangan atau Direksi.
Ukuran lantai ruangan granit 60 x 60 cm dengan kualitas granito atau
sejenis dengan warna yang disetujui oleh Pengawas Lapangan maupun
Direksi.
Ukuran, klas dan warna harus sama, mekanis kuat dan mengikat sedikit saja
air.
Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Keramik yang telah diterima Kontraktor di lapangan, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

Pelaksanaan
6.3.1. Dasar Lantai :
a. Sebelum pemasangan keramik/granit, tanah dasar lantai harus
dipadatkan kemudian dilapisi pasir urug dan dipadatkan.
b. Dasar lantai untuk KM/WC harus rata dan pada kemiringan yang
tepat kearah pembuangan air (floor drain).
c. Dasar lantai setelah dilapisi pasir urug selanjutnya di rabat beton
terlebih dahulu.
6.3.2. Pemasangan
a. Pemasangan granit untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai
dengan gambar kerja dan petunjuk Pengawas Lapangan..
b. Setelah dasar lantai siap, maka granit yang akan dipasang diseleksi
sesuai dengan warna-warna yang sama. Apabila diperlukan
pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan memakai mesin
pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah.
c. Sebelum pemasangan, granit harus direndam air hingga tercapai
kondisi jenuh air untuk menghindari pengeringan adukan mortar/spesi
yang terlalu cepat.
3 - 12

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

d.

e.

f.

g.

Granit dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1 Pc : 3 Ps


dalam perbandingan volume. Pemasangan dengan jalur-jalur
(joints/nat) yang lurus dan apabila terjadi ketidakteraturan jalur diisi
dengan pasta semen. Sesudah cukup kering keramik dicuci dengan lap
basah sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus
cepat diperbaiki.
Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus
dihindari dari injakan dan gangguan lain. Kotoran-kotoran dan
lainnya yang menempel pada permukaan lantai harus segera
dibersihkan sebelum menjadi kering.
Pemasangan granit lantai yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat
atau tidak sesuai gambar kerja dapat dilakukan perintah
pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan biaya yang timbul
akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
Kontraktor.

Pemasangan plint 10x60 dipasang sepanjang dinding dalam


ruangan dan teras, pemasangan plint tersebut harus rapi dan
direkatkan dengan spesi 1Pc : 3Psr

Pekerjaan
Rabat Lantai

Bahan
Lihat Spesifikasi Bahan

Lantai
Keramik Anti Slip
Plint Keramik
PASAL 7.
7.1.

1Pc : 3Psr
1Pc : 3Psr

Bangunan
Lihat Gambar Kerja
Lihat Gambar Kerja

1Pc : 3Psr

Lihat Gambar Kerja

PEKERJAAN KAYU DAN KACA


Lingkup Pekerjaan
1)
2)

7.2.

60x60, Granito/sejenis
30x30, Platinum
sejenisnya
10x60, granit

Spesi/Adukan Keterangan
1Pc:3Psr:5Krl Dalam dan Luar

Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan


yang berhubungan dengan pekerjaan kayu (kasar dan halus) dalam
hubungan dengan gambar dan spesifikasi.
Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan kayu adalah :
Pekerjaan pemasangan kusen pintu, jendela dan ventilasi.
Pekerjaan Daun Pintu, Jendela dan Papan Ventilasi

Kualitas, Kelembaban dan Jenis Kayu


7.2.1. Kualitas
a.
b.
c.

Kayu yang dipakai harus dari kayu klas kuat I dan klas kuat II, mutu
yang sesuai NI - 5 PPKI 1961 Lampiran I.
Kayu berkualitas terbaik, lurus, tua, kering dan tidak cacat, tidak
pecah-pecah, tidak terdapat kayu muda.
Kayu yang dipakai harus sesuai dengan pasal III PPKI 1965 mutu A.

7.2.2. Jenis Kayu :


Jenis kayu yang dipergunakan pada pasal ini (lihat tabel diatas).
7.2.3. Ukuran

3 - 13

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

a.

b.
c.

7.3.

Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu


ukuran kayu setelah selesai dikerjakan dan terpasang. Kayu dasar
diketam, dibor atau jika tidak, dikerjakan dengan mesin menurut
ukuran-ukuran dan bentuk yang tertera dalam gambar.
Ukuran-ukuran nominal telah disebutkan untuk kayu yang sudah
dikerjakan, maka potongan pengurangan (kekurangan) sebanyak 3
mm diperbolehkan untuk tiap permukaan yang sudah dikerjakan.
Jika terdapat perbedaan yang menyolok antara ukuran dilapangan
dengan ukuran dalam gambar kerja, hendaknya segera dilaporkan
pada Pengawas Lapangan untuk disetujui cara-cara pemecahannya.

Permukaan Luar
Semua permukaan kayu yang akan kelihatan permukaannya bila sudah jadi
(finish), harus dikerjakan dengan baik kecuali jika ada penentuan lain. Semua kayu
untuk pekerjaan kayu kasar dibiarkan bekas gergajiannya kecuali jika ditentukan
untuk dihaluskan. Jika terdapat mata kayu yang mulus (keras) pada salah satu
permukaan kayu yang akan di cat, dan mata kayu itu diameternya tidak lebih dari 4
cm dan tidak memenuhi lebih dari setengah permukaan kayu tersebut, maka kayu
tersebut dapat diterima.

7.4.

Pengawetan/Perlindungan Kayu
Penyimpanan kayu ditempatkan pada tempat yang kering, tidak terkena hujan.

7.5.

Susut (Mengkerut)
Persiapan, Penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu harus
sedemikian rupa, hingga susut dibagian mana saja dan kearah manapun tidak akan
mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah
jadi, juga tidak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.

7.6.

Jenis dan Tipe


1)
2)

7.7.

Pemasangan jenis pintu dan jendela disesuaikan dengan denah gambar


kerja, jika terdapat keraguan terhadap jenis pintu dan jendela pada gambar
kerja, maka segera laporkan kepada Pengawas Lapangan.
Setiap pintu dan jendela mempunyai nomor sesuai dengan jenisnya.

Bahan/Material
1)
2)

Daun pintu dan jendela dibuat dari kayu jati


Kaca yang digunakan untuk jendela kaca adalah jenis kaca bening tebal
5mm.

7.8.

Kunci-kunci, handle dan penggantung digunakan jenis dan merek sesuai dengan
ketentuan spesifikasi material (bagian II)

7.9.

Pembuatan dan Pemasangan


1)

Kotraktor harus melaksanakan semua pekerjaan seperti; mempasak,


memahat, menyetel (memasang), membuat lidah-lidah, lubang pasak,
sponing dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk penyambungan kayu
dengan baik. Kontraktor juga harus melakukan pekerjaan-pekerjaan yang
diperlukan untuk konstruksi semua rangka-rangka, lapis-lapis dan sebagainya
dan pasangan serta penyangga pada bangunan.
3 - 14

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

2)

Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu, harus dijaga dengan


menyimpannya ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan panas.
3) Kontraktor yang bersangkutan wajib memasang pengangkeran dan
pemasangan semua komponen lengkap dengan ukuran-ukurannya.
Kontraktor harus memeriksa kualitas bahan yang dipakai, apakah dimensi
yang ditunjukkan dalam gambar rencana dan spesifikasi teknis memenuhi
ketentuan struktur dan ketahanan.
4) Kontraktor harus mengukur setempat semua dimensi yang mempengaruhi
pekerjaannya. Ukuran lapangan yang berbeda dengan gambar kerja, harus dikoreksi/diselesaikan bersama Pengawas Lapangan, untuk mendapatkan
kepastian.
5) Kontraktor harus memperhitungkan kekuatan atas syarat-syarat teknis yang
ditentukan
6) Bahan-bahan yang diserahkan ke lapangan untuk dipasang harus sesuai
dengan contoh-contoh yang disetujui dan dalam keadaan terpelihara baik.
Bahan-bahan ini harus dijaga dan dilindungi sebaik-baiknya sewaktu
penyimpanan, pemasangan sampai diserahkan dengan baik.
7) Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga terlatih/berpengalaman
untuk pekerjaan yang serupa dan dipimpin oleh tenaga ahli.
8) Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus distel tengah-tengah
dengan hati-hati sampai kerenggangan (clearence) yang sama.
9) Kaca diidentifisir dengan tanda-tanda peringatan menggunakan tape atau cara
lain yang tidak membekas pada kaca ketika dibersihkan.
10) Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan semua alat-alat
pelindung, tanda-tanda label dibersihkan dan kaca-kaca dicuci.
11) Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan kerusakan, baik pada
bahan maupun cara pengerjaannya, water tight serta jaminan
pemeliharaannya.
12) Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak berfungsinya komponen pintu
dan jendela, tidak lurus dan tidak berfungsinya pintu dan jendela dengan
baik, yang apabila menurut Pengawas Lapangan atau Pemilik kegiatan harus
diperbaiki atau harus diganti, maka seluruh biaya akibat kesalahan tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor

7.10.

Bahan
Menggunakan Kayu Kalapi atau sejenisnya yang
disetujui oleh pengawas dan direksi teknis,
Menggunakan papan jati, dibuat sesuai gambar kerja
Menggunakan papan jati, dibuat sesuai gambar kerja
Kaca bening tebal 5 mm
1 x 1 List profil kayu jati

Kunci-Kunci dan penggantung


7.10.1. Lingkup pekerjaan

Ket
Lihat syarat-syarat pelaksanaan

Pekerjaan
Kusen Pintu Jendela
dan Ventilasi
Daun pintu
Daun Jendela
Kaca
List kaca

Meliputi penyediaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi kunci, engsel, dan kelengkapan pintu serta jendela
lainnya.
7.10.2. Kunci-kunci
b. Pintu mengunakan kunci type cylinder lock heavy duty 2 slag dengan
sistem instalasi masterkey untuk tiap shop.
3 - 15

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

c.
d.

Pintu kamar mandi menggunakan kunci putar.


Tiap kunci harus mempunyai minimal dua buah anak kunci. Sebelum
pemasangan Kontraktor harus memperlihatkan contohnya terlebih
dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan.

7.10.3. Engsel-engsel, Pegangan (handle) dan grendel.


a.

b.
c.
d.
e.
f.

Engsel-engsel harus dari bahan yang disyaratkan dengan memakai 2


buah ring nylon. Engsel dengan ukuran 4 inch dipakai tiga buah untuk
satu daun pintu. Engsel dengan ukuran 3 atau 2,5 inch dipakai dua
buah untuk satu daun jendela.
Pegangan pintu dari bahan besi tuang lapis kuningan atau sejenisnya
yang disetujui oleh pengawas lapangan.
Pegangan pintu kamar mandi dari bahan besi tuang atau sejenisnya
yang disetujui oleh pengawas lapangan..
Pegangan jendela dari bahan besi tuang lapis perunggu atau
sejenisnya yang disetujui oleh pengawas lapangan..
Grendel jendela dari dari bahan mild steel lapis perunggu dipasang 2
buah untuk setiap daun.
Hak angin kait dari dari bahan mild steel lapis perunggu dipasang 2
buah untuk setiap daun.

Sebelum pemasangan Kontraktor harus memperlihatkan material/bahan


tersebut di atas terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Lapangan.
7.10.4. Pemasangan barang-barang dari besi
a.

b.
c.

Sekrup-sekrup dalam pemasangannya harus cocok dengan barang


besi yang dipasang. Tidak diperbolehkan memukul sekrup pada
barang-barang besi, pengokohan sekrup harus dengan memutar.
Sekrup yang rusak pada waktu dipasang harus dicabut kembali dan
diganti.
Semua kunci-kunci, pegangangan engsel dan lain-lain harus terpasang
dengan baik, dan tidak cacat. Semua bagian yang cacat, rusak harus
segera diganti.
Semua pekerjaan kunci dan alat gantungan harus diminyaki sehingga
bekerja dengan baik.

7.10.5. Perlindungan terhadap barang-barang dari besi


semua barang-barang dari besi harus disingkirkan dan dibungkus dengan
plastik atau tempat aslinya setelah dicoba. pemasangannya dilakukan
setelah bangunan selesai dan dicat.

PASAL 8.
8.1.

PEKERJAAN PLAFOND
Lingkup Pekerjaan
Penyediaan bahan, alat dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi pemasangan rangka dan dan penutup plafond dengan bahan
dan ketentuan dalam persyaratan ini dan gambar kerja.

8.2.

Bahan
3 - 16

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

1)
2)
3)
4)
8.3.

Persiapan Pemasangan
1)
2)
3)

8.4.

Pola pemasangan plafond dilakukan sesuai dengan gambar kerja


Sebelum pemasangan rangka plafond, Kontraktor harus menyajikan
metoda sambungan dan sistim penggantungan rangka plafond untuk
disetujui Pengawas Lapangan.
Bahan/material yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah
disetujui oleh Pengawas Lapangan.

Pemasangan
4)

5)

6)
7)

8.5.

Jenis bahan untuk rangka plafond dan lesplafond yang digunakan sesuai
dengan spesifikasi material.
Bahan penutup plafond sesuai dengan spesifikasi material.
Penggantung rangka plafond menggunakan besi kotak/hollow 20x40.
Pengecatan plafond sesuai dengan persyaratan pengecatan.

Penetapan pengukuran yang tepat untuk pemasangan dengan


memperhatikan rencana peletakan, rangka batang-batang pengantung
harus terpasang dengan menjamin kekakuan kebidangan (level), kelurusan
dan kerataan (flush) seluruh bidang langit-langit setelah terpasang.
Setelah beberapa waktu sistem langit-langit sudah pada bidang yang lurus
dan rata. Dimana diperlukan lubang masuk keruangan langit-langit kepada
bagian instalasi tertentu. Bagian langit-langit yang dapat dibuka harus
dipasang.
Perlu dilakukan koordinasi kerja dalam pemasangan langit-langit terhadap
pekerjaan lain yang berkaitan, seperti pekerjaan listrik dan lain-lain sesuai
dengan gambar kerja.
Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak lurus atau tidak rata seluruh
atau sebagian bidang plafond, adanya bagian plafond yang cacat, sehingga
menurut Pengawas Lapangan atau Pemilik kegiatan harus diperbaiki atau
harus diganti, maka seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pemeliharaan
Setelah plafond diselesaikan, bersihkan bagian-bagian yang kotor dan terpelihara
dari kerusakan-kerusakan yang dapat ditimbulkan hingga masa penyerahan
pekerjaan secara keseluruhan.
Pekerjaan
Bahan
Pola
Keterangan
Rangka Plafond
Besi Hollow/Kotak
60 x 120
Di sekrup dan di
20x40 mm
las jika perlu
Penutup plafond Plafond Kalsiboard
Disekrup
(dalam ruangan)
3,5 mm
Penutup plafond Plafond
Kalsiboard (Lihat gambar Disekrup
kerja)
(luar ruangan)
3,5 mm
List plafond
List motif Gypsum
Disekrup
(dalam ruangan)
List plafond (luar List profil kayu jati
Disekrup
ruangan)

3 - 17

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

PASAL 9.

PEKERJAAN BESI

9.1.

Lingkup Pekerjaan
1.
2.

9.2.

Bahan
1.

9.3.

Bahan/material yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan yang telah


disetujui oleh Pengawas Lapangan.

Pemasangan
1.
2.

9.5.

Bahan kusen aluminium sesuai dengan spesifikasi material.

Persiapan Pemasangan
1.

9.4.

Penyediaan bahan, alat dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini.


Pekerjaan meliputi pemasangan kusen aluminum dengan bahan dan
ketentuan dalam persyaratan ini dan gambar kerja.

Penetapan pengukuran yang tepat untuk pemasangan dengan


memperhatikan rencana peletakan, kelurusan dan kerataan (flush).
Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak lurus atau tidak rata seluruh
atau sebagian bidang pintu besi dan kusen, sehingga menurut Pengawas
Lapangan atau Pemilik kegiatan harus diperbaiki atau harus diganti, maka
seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

Pemeliharaan
setelah kusen aluminium diselesaikan, bersihkan bagian-bagian yang kotor dan
terpelihara dari kerusakan-kerusakan yang dapat ditimbulkan hingga masa
penyerahan pekerjaan secara keseluruhan

PASAL 10. PEKERJAAN SANITASI


10.1.

Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini yaitu pengadaan dan pemasangan
perlengkapan sanitair seperti diperlihatkan dalam gambar rencana serta testing
peralatan terpasang sesuai uraian kerja dan syarat-syarat.

10.2.

Pedoman Pelaksanaan
Untuk melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor harus mengikuti ketentuanketentuan seperti yang diuraikan dalam syarat-syarat ini.

10.3.

Persyaratan Bahan
1)
2)

Peralatan/perlengkapan sanitair yang akan dipasang harus benar-benar baru


dan disetujui oleh Pengawas Lapangan. Peralatan yang tidak memenuhi
persyaratan harus dikeluarkan dan diganti oleh Kontraktor.
Kontraktor wajib menyediakan bahan/material yang akan digunakan untuk
mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan, selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sebelum pemasangan.

3 - 18

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

10.4.

Pemasangan
1)

2)

Tempat dimana akan dipasang alat-alat plumbing, harus dipersiapkan lebih


dahulu dengan teliti. Ukuran-ukuran harus diperiksa kembali, apakah
masih sesuai dengan gambar perencanaan. Khusus untuk semua tipe
kloset, lubang yang tersedia harus diukur kembali posisinya terhadap
syarat kemiringan pipa buangan dan elevasi septictank, apakah sudah tepat
seperti yang tertera dalam gambar.
Kesalahan pemasangan yang berakibat tidak berfungsinya peralatan sanitair
atau salurannya, atau adanya bagian sanitair yang cacat, sehingga menurut
Pengawas Lapangan atau Direksi harus diperbaiki atau harus diganti, maka
seluruh biaya akibat kesalahan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

Pekerjaan
Instalasi air bersih
Pas. Kran Air San-EI

Bahan
Pipa PVC AW
Stainless Steel

Keterangan
Termasuk accessories
Termasuk accessories

PASAL 11. PEKERJAAN PLUMBING


11.1.

Lingkup Pekerjaan
1)
2)

11.2.

Penggalian Saluran
1)

2)
3)

11.3.

Penyediaan bahan/material, tenaga kerja, peralatan yang berhubungan


dengan pasal ini.
Meliputi pekerjaan yang dimaksud pada tabel diatas ternmasuk
pemasangan saluran air hujan di luar bangunan sesuai dengan gambar
kerja.
Kontraktor diharuskan membuat shop drawing sesuai dengan gambar kerja
sebelum melaksanakan pekerjaan saluran air hujan yang menyajikan
dimensi, gradasi peil, penyambungan dan posisi bak kontrol untuk
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Penggalian saluran dan pengarahannya harus benar-benar lurus dan dalam,
kemiringannya seperti yang diminta, pipa-pipa dan alasnya harus sesuai
dengan yang ditunjukkan gambar kerja.
Tanah galian tidak boleh ditaruh dalam jarak 50 cm dari pinggir-pinggir
galian yang digali dan sisa-sisa galian harus disangga dengan papan-papan
dan jika dikehendaki memakai penopang agar pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan baik dan cepat.

Saluran Pembuangan
1)
2)
3)
4)
5)

Saluran-saluran pembuangan air terbuat dari pipa PVC diameter 2 merek


Invilon tertanam dalam beton.
Pemasangan dan kemiringan saluran disesuaikan dengan gambar kerja.
Sebelum saluran ditutup/ditimbun, Sub Kontraktor harus meminta
persetujuan Pengawas Lapangan.
Saluran-saluran pembuangan harus dibuat dalam garis lurus dan gradasi
ditunjukkan pada gambar.
Memasang dan menentukan level harus dilaksanakan dengan seksama dan
Kontraktor harus menyediakan alat-alat yang sesuai seperti papan bidik,
mistar T, titik tetap duga dan sebagainya yang diperlukan untuk itu.
3 - 19

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

6)

11.4.

Semua saluran harus bebas dari tanah, puing-puing kelebihan semen dan
lain-lain rintangan pada waktu pembuatan sampai penyelesaian kontrak,
dimana pekerjaan akan diserahkan dalam keadaan bersih.

Pengujian Saluran
Seluruh pekerjaan saluran air hujan dan seluruh pembuangan harus diuji.
Pengujian tersebut harus dilakukan dari titik masuk air tersebut ada ditunjukkan di
dalam gambar kerja. Saluran cabang yang pendek harus diuji disatukan dengan
saluran induk. Cabang-cabang saluran yang panjang harus diuji secara terpisah.
Pengujian dilaksanakan dengan jalan menyumbat ujung saluran yang rendah,
mengisi bagian saluran tersebut dengan air dari hulu air pada titik yang tertinggi
dari bagian yang diuji. Jika dikehendaki untuk mengadakan pengujian test head,
suatu ruas bengkok (knukkle bend) yang cukup panjang vertikal harus
disambungkan sementara ke ujung bagian atas. Setelah ditumbuhkan cukup air
leluasa untuk diserap, pengujian ditunggu sampai tidak kurang dari 10 menit.
Bagian pekerjaan yang terbukti tidak bocor atau terlalu banyak rembesan dari
sambungan, harus dipotong dan diperbaiki.

11.5.

Kualitas Bahan
1)
2)
3)

11.6.

Kloset duduk berukuran standard fabrikasi, terbuat dari keramik buatan


porselin dengan warna yang sesuai dengan lantai dan disetujui Pengawas
Lapangan dan Direksi.
Pipa yang digunakan harus kualitas baik, tidak mudah pecah.
Floordrain yang digunakan terbuat dari stainless steel standar untuk lubang
pembuangan air kotor.

Septictank
Septictank dan rembesan harus dari jenis yang sudah ditentukan dan dilaksanakan
sesuai dengan detail dan ukuran dalam gambar. Penempatannya harus seperti yang
ditunjukan dalam gambar kerja.
Pekerjaan
Instalasi air kotor dalam beton
Instalasi air kotor
Instalasi air kotor
Urinoir porselin
Pas. Klosed duduk
Pas. Floor Drain
Saluran air hujan
Septicktank dan resapan

Bahan
Pipa PVC 2 AW
Pipa PVC 1.5 AW
Pipa PVC 3 AW
Keramik porselin
standar
Porselin merk TOTO
Stainless Steel
Lihat analisa pekerjaan
Lihat gambar

Keterangan
Termasuk accessories
Termasuk accessories
Termasuk accessories
Termasuk accessories
Termasuk accessories
Termasuk accessories
Termasuk accessories

PASAL 12. PEKERJAAN RANGKA ATAP, LISTPLANK DAN TALANG


12.1.

Lingkup Pekerjaan
1)
2)

Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini, serta


peralatan keselamatan pekerja
Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap dan talang, serta pemasangan
dan pembuatan lesplank, dan pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan
pekerjaan ini seperti disebut dalam persyaratan ini.
3 - 20

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

12.2.

Bahan/Material dan Ketentuan Umum


12.2.1. Penutup Atap
Penutup atap adalah atap spandek CS.5 Type Modern 0,5 dengan warna
yang disetujui Pengawas Lapangan dan Direksi.
12.2.2. Rangka Atap
Rangka atap menggunakan baja ringan Zinc Galvanis C75.100 (lihat
petunjuk gambar kerja ) dan disetujui Pengawas Lapangan dan Direksi
12.2.3. Kusen Aluminium
Pemasangan kusen aluminium 5/10 disesuaikan dengan petunjuk dalam
gambar kerja, kesalahan dalam pemasangan merupakan tanggung jawab
pelaksana pekerjaan,
12.2.4. Lisplank
Lesplank terbuat dari wood plank 4 mm sesuai pada gambar kerja dan
pemasangan sesuai dengan gambar kerja. Lesplank dilapisi cat dengan
warna finishing yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Direksi.
Kontraktor harus memberikan contoh bahan/material atap selambat-lambatnya 30
hari sebelum pemasangan untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Pemilik
kegiatan.

12.3.

Pedoman Pelaksanaan
1)

2)
3)
4)
5)

Sebelum melaksanakan pekerjaan Kontraktor diharuskan membuat shop


drawing yang menyajikan sistim konstruksi penggantung talang,
penyambungan dan pembautan atap, penyambungan nok dan
flashing/talang, pemasangan plat ventilasi atap, pemasangan lesplank,
sesuai gambar kerja untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Overlap pemasangan penutup atap minimal 30 cm atau sesuai dengan
ketentuan pabrik.
Penyambungan penutup atap dilakukan sesuai dengan petunjuk yang
diberikan oleh pabrik pembuatnya atas persetujuan Pengawas Lapangan.
Sambungan talang mendatar dan tegak dilapisi dengan lapisan anti bocor
yang tahan hujan dan panas.
Pada pertemuan talang mendatar dan tegak dipasang saringan kotoran.

Pekerjaan
Rangka Atap

Nok Bumbungan Atap

Bahan
Rangka Baja Ringan Zinc
Galvanis C75.100
Kusen aluminium 5/10
Genteng Metal Type Sakura
Roof
Nok Atap Sakura roof

Talang dan Jurai Atap


Listplank 1 x 30 cm

Karet Talang + Seng Plat


Wood Plank 30 cm

Kusen ventilasi atap


Penutup Atap

Keterangan
multi truss
sejenisnya

atau

Zn Coated, warna di
tentukan kemudian
Nok atap standar
Atap spandek
Karet Lapis sengplat
-

3 - 21

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

PASAL 13. PEKERJAAN PENGECATAN


13.1.

Lingkup Pekerjaan
1)
2)

13.2.

Ketentuan Umum
1)
2)
3)
4)
5)
6)

7)
8)

13.3.

Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.


Meliputi pengecatan untuk semua permukaan kayu, plesteran, besi dan
lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan ini.
Semua bahan-bahan cat yang telah disetujui harus diperoleh dari supplier
beserta keterangan lengkap mengenai barang tersebut dan prosesnya.
Semua cat harus digunakan dan dipulaskan betul-betul sesuai dengan
instruksi pabriknya.
Plamir dan cat dasar harus dikeluarkan oleh pabrik yang sama untuk
masing-masing lapisan pemakaian.
Kaleng yang diisi cat harus diaduk benar-benar sebelum dituangkan dan
dipulaskan menurut aturan dari pabriknya.
Jangan sekali-kali mencampurkan bahan pengering atau bahan-bahan lain
kedalam cat, jika tidak disarankan atau dikehendaki oleh pabriknya.
Untuk pengecatan dinding/palsteran, plesteran harus dibiarkan sampai
mengering dalam waktu yang cukup dan jangan dipulas (dicat) sampai
benar-benar mengering. Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat
harus dipotong dan diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.
Retak-retak kecil harus ditambal dengan penambal keras. Retak-retak yang
lebar harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya bersambungan menjadi
rata dengan plesteran sekelilingnya. Sebelum permukaan diplester lebih
dahulu dilapis cat dasar yang tahan alkali, debu-debu yang menempel pada
permukaan harus dibersihkan dengan kain lap kering lalu dilanjutkan
dengan menyekanya memakai lap yang dibasahi.
Lapisan cat yang terluka harus diulang/diperbaiki.
Semua konstruksi baja sebelum dipasang harus dicat dasar terlebih dahulu
dan diulang lagi sebelum dilaksanakan pengecatan akhir sebanyak 1 (satu)
kali.

Bahan dan Ketentuan-Ketentuan Khusus


13.3.1. Kayu
Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan kayu adalah :
a. Lapisan dasar menggunakan wood filler putih dengan merek dan jenis
ditentukan kemudian atas persetujuan pengawas lapangan.
b. Lapisan finishing menggunakan jenis synthetic enamel dengan merek
dan jenis ditentukan kemudian atas persetujuan pengawas lapangan
c. Lapisan finishing kayu bagian luar bangunan, seperti lesplank
menggunakan jenis cat synthetic, mek dan jenis ditentukan kemudian
atas persetujuan pengawas lapangan.
13.3.2. Dinding/Plasteran
Pelapis yang dipakai untuk pekerjaan dinding/plasteran adalah :
a. Lapisan dasar menggunakan jenis alkali resin dengan merek yang
setara Nippon Paint atau Paragon.
b. Lapisan finishing menggunakan jenis acrylic emulsion dengan merek
yang setara Nippon Paint atau Paragon. Warna yang digunakan adalah
3 - 22

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

c.

13.4.

sesuai dengan spesifikasi material atau ditentukan oleh Pengawas


Lapangan dan Direksi.
Lapisan finishing untuk plafond digunakan jenis dan merek yang
sama dengan warna Putih, kecuali ditentukan lain oleh Pengawas
Lapangan dan Direksi.

Pengajuan Bahan-Bahan
Setelah kontrak ditandatangani, Kontraktor harus secepatnya, tidak kurang dari
dua bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua
bahan-bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan, kepada Pengawas
Lapangan. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Direksi.

13.5.

Pemilihan Warna
Semua warna harus dipilih oleh Pengawas Lapangan dan Direksi, Kontraktor harus
bawa contoh-contoh warna yang akan disetujui.

13.6.

Daftar Persyaratan Pengecatan/Penyelesaian


Daftar ini menunjukkan dimana finish dekorasi-dekorasi yang ditentukan dalam
bab yang sudah disebutkan harus dipakai.
Komponen
Dinding/Plesteran
Plafond
Kayu

Di dalam
2 lapis Cat Dasar Plamur
+ 2 Lapis Cat Emulsi
1 lapis Cat Dasar Plamur
+ 2 Lapis Cat Emulsi
1 kali amplas
1 kali cat dasar
1 kali amplas
2 lapis cat synthetic

Di luar
2 lapis Cat + 3 Lapis Cat
Emulsi
1 lapis Cat Dasar Plamur
+ 2 Lapis Cat Emulsi
1 kali amplas
1 kali cat dasar
1 kali amplas
2 lapis cat synthetic

PASAL 14. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


1)

2)
3)
4)
5)
6)
7)

Pemasangan Instalasi Listrik didalam gedung dan luar gedung yang


mencakup jumlah titik lampu, penempatannya serta pemasangan (tidak
termasuk penyambungan daya) disesuaikan dengan gambar. Pemasangan
saklar dan stop kontak (merek Panasonic Kw 1 warna putih) setinggi 1.50
m dari lantai, kabel memakai jenis LMK Prima NYY 2,5 mm dan untuk
kontak daya menggunakan kabel 4 mm.
Semua keperluan untuk pekerjaan ini disesuaikan dengan
keperluan/gambar dan harus yang berkualitas baik, baru dan mendapat
persetujuan Direksi.
Untuk bahan pekerjaan instalasi tersebut harus memenuhi peraturan dan
persyaratan dari AKLI atau PLN.
Untuk instalatur listrik harus dilaksanakan oleh instalatir yang disyahkan
oleh PLN setempat
Pemasangan pipa instalasi listrik harus dikerjakan sebelum pekerjaan
plesteran dimulai.
Pemasangan kabel listrik dikerjakan sebelum pekerjaan penutup plafond.
Bok sekring merk PRESTO, penempatan blok sekring di letakkan dalam
panel box termasuk MCB.
3 - 23

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

8)
9)
10)
11)
12)

Pengadaan dan pemasangan panel box lengkap dengan lampu indikator 2


buah dan meteran panel, 1 indikator untuk lampu, 1 untuk indikator arus
dan 1 untuk indikator stop kontak
Pemasangan stop kontak lengkap dengan pengaman, dipasang pada
instalasi kabel tersendiri dan tidak mengandeng pada instalasi titik lampu,
termasuk untuk pemutus arus dalam hal ini MCB dan Sekring.
Dalam pipa tidak boleh ada sambungan kabel, sambungan hanya boleh
dilakukan dalam doos-doos PVC maksimum 2 buah sambungan, kemudian
diisolasi dan dilasdop.
Pipa yang menuju ke stop kontak dan saklar ditanam dalam tembok. Stop
kontak dan saklar-saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai.
Sebelum pekerjaan diserahkan, pemborong harus melakukan pengetesan
terhadap instalasi-instalasi yang telah selesai dan dilakukan bersama-sama
dengan pihak yang berwenang (PLN) disaksikan oleh Direksi. Hasilnya
dituangkan dalam sertifikat tanda instalasi baik dan aman.

Pekerjaan
Lampu Downlight
Lampu Plafond (KM,
Ruangan dan luar)
Stop kontak
Saklar Tunggal
Saklar Ganda
Panel Box
Sekring Box 3 Phase
MCB
(Mini
circuit
braker)
Grounding System

Bahan
Lampu SL 1 x 19 Watt, philips,
tornado
Philips 11 Watt, lengkap fitting
plafond warna putih
Merk Panasonic KW 1,
Merk Panasonic KW 1, 1 titik
saklar minimal 2-3 mata lampu
Merk Panasonic KW 1, 1 titik
saklar minimal 2-3 mata lampu
Uk. 40x50,
Presto 3 Phase 25 A, lengkap
sekring otomatis
Standar PLN 25 A
Arde, Kabel BC, Lempeng
Tembaga dan kotak pas batu.
Box
Lempeng
tembaga
(Tertanam)

Keterangan
Tertanam dalam plafond,
sehingga tampak rata.
Lihat detail gambar
Instalasi MCB dan
Sekring tersendiri.
Instalasi sesuaikan
gambar kerja
Instalasi
sesuaikan
gambar kerja
Instalasi
sesuaikan
gambar kerja
Instalasi
sesuaikan
gambar kerja
Instalasi
sesuaikan
gambar kerja
Instalasi di pasang oleh
tenaga
ahli
yang
berpengalaman.

PASAL 15. PEMBERSIHAN DAN PEMELIHARAAN


1)

2)

Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan atau kesalahan


pada borongan yang disebabkan oleh kelalaian Kontraktor pada waktu
pelaksanaan maupun selama dalam masa pemeliharaan atau kekurangan
setelah serah terima pertama dilaksanakan.
Bila terjadi kerusakan atau kecelakaan pada borongan sebelum diserah
terimakan akibat dari kesalahan atau kekeliruan Kontraktor atau Sub
Kontraktor atau karena bahan yang kurang baik atau dikarenakan
kesalahan pelaksanaan yang dibuat Kontraktor dan belum mendapat
persetujuan dari Pemilik kegiatan atau Pengawas Lapangan (kecuali
perencanaan yang diserahkan Pemilik kegiatan) seluruhnya adalah
tanggungan Kontraktor.
3 - 24

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

3)
4)

5)

6)
7)

8)

9)
10)

11)
12)

13)

14)

Selama dalam masa pemeliharaan setelah serah terima 100%, Kontraktor


bertanggung jawab memperbaiki selekas mungkin segala kerusakan dan
kekurangan-kekurangan akibat dari kesalahan atau kelalaian Pemborong.
Pengawas Lapangan akan memberitahukan terlebih dahulu kepada
Kontraktor tentang maksud untuk melakukan inspeksi selama jangka
waktu pemeliharaan dan berdasarkan ini Kontraktor menunjuk seorang
wakil yang bertanggung jawab untuk hadir dalam waktu dan tanggal yang
ditentukan. Wakil ini akan memberi bantuan yang diperlukan untuk
mencatat semua hal dan persoalan yang perhatikan sesuai dengan
pengarahan Pengawas Lapangan.
Bilamana terjadi kerusakan atau kekurangan selama dalam masa
pemeliharaan, Pengawas Lapangan akan memberitahukannya kepada
Kontraktor secara tertulis, agar Kontraktor secepatnya memperbaiki/
mengganti yang rusak atau yang tidak baik.
Bilamana Kontraktor tidak memperbaiki yang rusak atau yang kurang baik
dalam waktu yang wajar sebelum berakhirnya masa pemeliharaan, Pemilik
kegiatan dapat melakukannya atas biaya Kontraktor.
Jika kekurangan-kekurangan menurut Konsultan tidak praktis atau sukar
diperbaiki, Pengawas Lapangan harus menentukan pengurangan nilai
borongan dan memotongnya dari jumlah yang akan dibayarkan kepada
Kontraktor.
Sampai dengan waktu Berita Acara Serah Terima terakhir dikeluarkan,
Kontraktor wajib pada jam-jam kerja atas tanggungan dan biaya sendiri
mengadakan pemeriksaan apakah semua bagian dari borongan dapat
bekerja dengan baik atau tidak dengan membuat catatan-catatan mengenai
kerusakan atau malfungsi dari elemen-elemen borongan.
Kontraktor harus berusaha menjaga kebersihan dan kerapihan lapangan
selama jangka waktu Kontrak.
Selain itu Kontraktor sewaktu-waktu wajib memelihara kelayakan dari
setiap areal dan jika diminta Pengawas Lapangan, memindahkan semua
kotoran, alat-alat konstruksi, kelebihan bahan dan segala rongsokan bekas
pekerjaan konstruksi dari areal tersebut.
Kebersihan ini termasuk tugas Kontraktor sehingga lokasi pekerjaan
umumnya selalu dalam kondisi bersih dan selayaknya.
Setelah selesai pekerjaan Kontraktor harus membersihkan seluruh
lapangan sehingga mendapat persetujuan Pengawas Lapangan, Sub
Kontraktor lain berkewajiban hadir di lapangan untuk turut/ikut
melaksanakan pembersihan.
Seluruh bangunan-bangunan sementara atau bagian-bagian pekerjaan
pembantu yang diperlukan selama pelaksananaan pekerjaan (proyek)
berlangsung harus dibongkar sebelum seluruh pekerjaan diserah
terimakan.

Biaya pembersihan dan pembongkaran sepenuhnya dalah tanggung jawab


Kontraktor.
3 - 25

Bab. III. Syarat-Syarat Teknis Pekerjaan

Kendari, Februari 2016


Di Susun Oleh :
Konsultan Perencana
CV. BURSA IDEA CONSULTANT

Ir. MUH. ARSYAD, M.Si


Direktur

3 - 26

Вам также может понравиться