Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
NIM : 14509134021
NIM : 14509134022
NIM : 14509134023
NIM : 14509134024
NIM : 14509134025
NIM : 13509134033
KELAS B2
TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
I.
Tujuan :
Setelah praktek mahasiswa dapat :
II.
III.
Keselamatan Kerja
Hati-hati saat melepas pin control
IV.
Dasar Teori
Sistem EPS (Elektronic Power Steering) adalah sistem yang membantu
pengoperasian steering waktu dibelokkan dengan menggunakan motor listrik, dipakai
pada kendaraan sedang dan kecil.
Power Steering elektrik merupakan sistem power kemudi yang memanfaatkan
aliran listrik(motor listrik) di dalam berkerja. Yakni motor listrik yang digunakan
untuk membantu meringankan sistem kemudi. electronic power steering (EPS) atau
controled by wire, adalah power steering yang kerjanya dibantu atau bahkan diambil
alih oleh suatu unit elektronik/ komputer yang biasanya disebut ECU.
Pada intinya EPS tidak membutuhkan perawatan ( maintenance ) yang biasa
dilakukan di Hidroulic Power Steering karena semua sudah diatur oleh System
Electric di EPS, namun yang bisa kita lakukan adalah menjaga pemakaiannya agar
EPS yang ada di mobil bisa tahan lama umur pemakaiannya. Untuk itu berikut
beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisa meminimalisir kerusakan yang terjadi,
diantaranya adalah sebagai berikut.
dan Swift.
Mazda Vantrend
Bahkan
lansiran
pada
generasi
awal
yang
diterapkan
b. Semi
electric
Putaran motor elektrik hanya dimanfaatkan
untuk
mendorong hidraulis.
Ini
di
mesin
dan
diputar
oleh
sabuk V-belt.
sebagai
yang
Misalnya
seperti pada Chevrolet Zafira dan Mercedes Benz A-Class. Perangkat EPS yang
digunakan tentunya tidak lagi menempel
V.
Langkah Kerja
1. Mengamati apakah electric power steering dalam keadaan baik dan komplit.
2. Membuka tutup motor listrik dengan membuka mur pengikatnya.
VI.
Data Praktikum
1. Pemeriksaan Komponen
Input terdapat bekas pukul
Seal rusak
Terdapat korosi
Gear carrier aus
2. Pengukuran
Pengukuran turning ratio : 18
3. Pemeriksaan Roda Gigi Motor Listrik
VII.
Pembahasan
1. Menhitung Gear Ratio
Gear Ratio =
Input
Output
Gear ratio Planetary gear ditentukan oleh jumlah gigi carrier, ring gear dan sun
gear. Karena carrier bukan merupakan gigi, banyaknya gigi perumpamaan
dipergunakan pada carrier. Banyaknya gigi carrier Zc dapat diperoleh dengan
persamaan :
Zc = Zr + Zs
Di mana ,
Zc = jumlah gigi carrier
Zr = jumlah gigi ring gear
Zs = jumlah gigi sun gear
Untuk cara kerja planetary gear, yaitu Sun gear 1 sebagai input. Ring gear
ditahan/tidak berputar, carrier berputar, sehingga sungear 2 juga berputar.
Kemudian sun gear 2 menjadi input untuk unit planetary gear 2. Ring gear
ditahan/tidak berputar. Dan sebagai outputnya yaitu carrier.
Sehingga untuk gear ratio yang didapatkan yaiu :
Zc = Zr + Zs
= 52 + 14 = 66
Gear Ratio =
output
input
5
1
Motor listrik yang digunakan adalah jenis planetary gear. Fungsi dari planetary
gear ini digunakan untuk mereduksi putaran motor listrik. Komponen dari
motor listrik tersebut yaitu : armature, internal gear, planetary gear, planetary
gear shaft, dan pinion gear. Planetary gear system yang digunakan terdapat dua
unit. Planetary gear system terdiri dari tiga elemen, yaitu : Sun gear, Carrier
dan Ring gear.
i. Noise suppressor
Berfungsi untuk mendeteksi aktifitas mesin, yaitu seperti saat mesin menyala
atau tidak, jika hanya kunci kontak posisi on dan belum di start, dan juga
mendeteksi putaran dari mesin, dengan cara mengambil signal dari ignition
coil yang kemudian di kirimkan ke ECM.
3. Cara Kerja
Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke
posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by,
bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin
hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk
mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor
dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas
memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut
Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar
dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module
segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk
memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.
Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini
menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada
kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan
dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi
sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik
hanya sesuai kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan
informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada
sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip
tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan
motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir.
Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan
setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau
memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan :
1. Dalam melakukan pembongkaran electric power steering system harus dilakukan
secara efisien dan sistematik, supaya tidak melukai komponen electric power
steering, agar pada saat dilakukan pemasangan kembali, electric power steering
masih dalam keadaan baik.
2. Electric power steering Power Steering elektrik merupakan sistem power kemudi
yang memanfaatkan aliran listrik(motor listrik) di dalam berkerja. Yakni motor
listrik yang digunakan untuk membantu meringankan sistem kemudi. Di dalam
motor listrik terdapat unit planetary gear. Fungsi dari planetray gear digunakan
untuk mereduksi puutaran dari motor listrik.