Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Asersi
Transaksi
Keberadaan
atau
Keterjadian
neraca
Kelengkapan
Hak
dan Kewajiban
tanggal neraca.
Aktiva tetap dicatat pada harga
Transaksi untuk beban
Penilaian atau
Alokasi
dengan tepat .
yang material.
Aktiva tetap dan lease modal
telah diidentifikasi dalam
laporan keuangan .
Pengungkapan yang berkaitan
dengan harga pokok, nilai buku,
Transaksi penyusutan,
Penyajian dan
Pengungkapan
laporan keuangan .
1. Materialitas
Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan
besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan
keuangan yang layak. Pertimbangan kedua adalah hubungannya dengan biaya untuk
mendeteksi kesalahan.
2. Risiko Inheren
Risiko inheren (inherent risk) yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan
seringkali rendah Karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Risiko inheren akan
keberadaan dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa
aktiva dibesituakan atau tidak digunakan lagi, mungkin tidak dihapuskan. Asersi
kelengkapan dapat mencapai tingkat sedang sampai tinggi dalam kasus aktiva-aktiva
konstruksi, atau lease modal yang mungkin dicatat sebagai lease operasi Karena
kerumitan akuntansi untuk lease. Tergantung pada industri dan tingkat kesulitan yang
berkaitan dengan estimasi umur manfaat dan nilai sisa serta kerumitan metode
penyusutan, risiko inheren yang menyangkut asersi penilaian mungkin dinilai sedang atau
tinggi berkaitan dengan estimasi akuntansi dalam hubungannya dengan estimasi beban
penyusutan.
3. Risiko Prosedur Analitis
Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor
dalam mengevaluasi kelayakan laporan keuangan. Aktiva tetap secara relative harus
stabil, dan akibatnya, prosedur analitis dapat memberikan keyakinan tentang kewajaran
penyajian laporan keuangan.
4. Risiko Pengendalian
Transaksi yang secara individu bersifat material, seperti akuisisi tanah atau bangunan,
atau pengeluaran modal yang besar, biasanya merupakan pokok dari pengendalian
terpisah yang mencakup anggaran modal dan otorisasi oleh dewan komisaris. Akibatnya,
risiko pengendalian mungkin rendah untuk asersi keberadaan atau keterjadian.
Pengendalian yang berkaitan dengan asersi penilaian mencakup pengendalian atas
estimasi akuntansi menyangkut beban penyusutan.
PENGUJIAN SUBSTANTIVE ATAS SALDO AKTIVA TETAP
prosedur analitis konsisten dengan ekspektasi auditor, maka strategi audit dapat
dimodifikasi untuk mengurangi luas pengujian rincian transaksi dan saldo.
c. PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI
Pengujian substantive ini mencakup tiga jenis transaksi yang berkaitan dengan aktiva
tetap: (1) penambahan, (2) pelepasan, dan (3) reparasi serta pemeliharaan.
1) Memvouching Penambahan Aktiva Tetap
Semua penambahan yang normal harus didukung oleh dokumentasi berupa
otorisasi dalam notulen rapat, voucher, faktur, kontrak dan cek-cek yang
dibatalkan. Jumlah yang dicatat harus divouching untuk mendukung dokumentasi
(EO1).
Vouching
atas
penambahan
memberikan
bukti
tentang
asersi
Siklus investasi dan pendanaan berkaitan dengan akuisisi sumber daya modal melalui
utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup
pembayaran bunga dan dividen.
Empat karakteristik siklus akuisisi modal dan pembayaran
wesel bayar
uang kontrak
utang hipotek
utang obligasi
beban bunga
bunga accrual
appropriasi laba ditahan
kas di bank
modal sumbangan
laba ditahan
utang deviden
perusahaan perseorangan
persekutuan-akun modal.
Dalam menentukan pengujian atas rincian saldo wesel bayar, auditor mempertimbangkan
risiko bisnis, salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, risiko pengendalian, hasil
pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi, serta hasil prosedur
analitis.
Auditor sering kali menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi pada tingkat yang rendah
karena biasanya saldo akun dan transaksi yang mempengaruhi saldo akun wesel bayar
dapat diaudit sepenuhmya.
Untuk memahami dengan baik prosedur audit atas banyak akun dalam siklus akuisisi
modal dan pembayaran kembali, akun reprensentatif yang merupakan bagian signifikan
dari siklus bagian bisnis yang signifikan dari siklus bagi bisnis yang tipikan maka kita
akan membahas tentang antara lain:
1. Audit atas wesel bayar dan beban bunga terkait untuk mengilustrasikan modal berbunga.
2. Audit atas saham biasa, agio saham, deviden, serta laba ditahan untuk mengilustrasikan
akun ekuitas.
WESEL BAYAR
Wesel bayar adalah kewajiban hukum kepada kreditur, yang mugkin dijamin atau tidak
diljamin oleh aktiva, dan mengenakan bunga. Pada umumnya wesel diterbitkan selama
satu periode antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga yang lebih lama. Wesel
diterbitkan dengan tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai jaminan
mencakup barbagai aktiva, seperti sekuritas, piutang usaha, persedian, dan aktiva tetap.
Tujuan dari audit wesel bayar adalah untuk menentukan;
a. Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai.
b. Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi secara
layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
c. Kewwajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual telah
dinyatakan secara layak seperti yang didefinisikan oleh tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo.
Dalam wesel bayar terdapat empat pengendalian antara lain;
1) Pengendalian internal
Pengujian atas transaksi wesel yang melibatkan penerbitan wesel dan pembayaran
kembali pokok serta bunganya. Pengajuan audit tersebut merupakan bagian dari
pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi untuk penerimaan kas.
Pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi tambahan juga sering
dilakukan sebagai bagian dari pengujian atas rincian saldo karena materialitas dari setiap
transaksi.
3) Prosedur analitis
Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel karena pengujian atas
rincian saldo untuk beban bunga dan bunga accrual sering kali dapat dieliminasi apabila
hasilnya kurang menguntungkan. Prediksi independen auditor mengenai beban bunga
dengan menggunakan rata-rata wesel bayar yang beredar dan rata-rata suku bunga, akan
membantu auditor mengevaluasi kelayakan beban bunga dan juga menguji wesel bayar
yang dihilangkan..
Prosedur Analitis untuk Wesel Bayar
Prosedur Analitis
Menghitung ulang beban bunga atas
wesel
bayar
bulanan
secara
keseluruhan
Membandingkan setiap wesel yang
bayar.
Salah saji beban bunga dan bunga
dengan
saldo
tahun
sebelumnya
Jika ada sejumlah besar transaksi yang melibatkan wesel selama tahun tersebut,
mungkin tidak praktis bagi auditor untuk memperoleh skedul semacam itu. Dalam situasi
tersebut, auditor harus lebih baik meminta klien untuk hanya menyiapkan skedul wesel
dengan saldo yang belum dibayar pada akhir tahun, yang menunjukan deskripsi dari
setiap wesel, saldo akhirnya, dan utang bunga pada akhir tahun, termasuk jaminan dan
suku bunga.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel
bayar adalah;
a. Wesel bayar yang ada telah dicantumkan ( kelengkapan )
b. Wesel bayar dalam skedul talah dicatat secara akurat ( keakuratannya )
Tujuan tersebut sangat vital karena salah saji dapat menjadi material meskipun salah satu
wesel dihilangkan atau tidak benar. Selain tujuan yang berkaitan dengan saldo, empat
tujuan yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan juga merupakan hal yang
penting bagi wesel bayar Karena prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
mengharuskan agar catatan kaki menggabarkan secara memadai syarat wesel bayar yang
beredar dan aktiva yang dijaminkan atas penjaman tersebut.
Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahaman atas aktiva
yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan (misalnya mesin,
peralatan, fasilitas, tanah atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang
diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua
dalam mengaudit investasi meliputi penentuan aktiva apa yang diakuisisi selama periode
Wesel
bayar
dalam
skedul
wesel
bayar
yang Umum
dijumlahkan
benar
serta
dengan
buku
besar umu
Wesel bayar
skedul
dalam
memang
ada
daftar
wesel
dilakukan
100%
Menelusuri
totalnya
atas
karena
dasar
ukuran
ke
dilakukan
menggunakan perangkat
lunak
Mengkonfirmasi
wesel
bayar
(eksistensi)
Memfoot
audit
sepenting
Memeriksa
duplikat
jika
ada
kelengkapan
atau keakuratan
salinan
wesel
dengan
untuk
melihat otorisasi
dicantumkan
skedul
wesel
bayar (kelengkapan)
Memeriksa
notulen
perusahaan
menyangkut
persetujuan pinjaman
Memeriksa wesel yang
dibayar
setelah
akhir
kesalahan
kecurangan.
baik
maupun
neraca
Memperoleh
bank
konfirmasi
standar
yang
dihapus
diperlukan
pengendalian internalnya
bisnis
lemah.
Mereview
mungkin
jika
rekonsiliasi
pada
sudah
oleh bank
Memeriksa
salinan
skedul
duplikat
akurat
menghitung,
dengan
suku bunga
menggunakan
metode
(keakuratan)
wesel
Mengkonfirmasi
mungkin
nilai
wesel
bayar
skedul
dalam
dibayar
dengan
Menghitung
bunga akrual
Memeriksa tanggal jatuh
tempo
duplikat
benar (klasifikasi)
menentukan
semua
kembali
pada
diklasifikasikan dengan
salinan
wesel
untuk
apakah
bagian
merupakan
wesel
kewajiban
tidak lancar
suku
telah
sekarang,
pemegang wesel
Wesel
perlu
Mereview
wesel
untuk
Wesel
bayar
dicantumkan
dalam
duplikat
periode
benar
yang
(pisah batas)
wesel
untuk
Wesel
harus
dicantumkan
sebagai
kewajiban
periode
berjalan
ketika
diberi
tanggal
pada
atau
Perusahaan
kewajiban
memiliki
untuk
perusahaan
(kewajiban)
kewajiban
apakah
memiliki
untuk
membayar
EKUITAS PEMILIK
Akan tetapi, bagi perusahaan terbuka verifikasi atas ekuitas pemilik jauh
lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang sahamdan individu yang memiliki
saham sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama
dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup:
Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai
Transaksi ekuitas pemilik telah dicatatat dengan benar, seperti didefinisikan oleh
Pengendalian Internal
Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik. Berikut
1. Otorisasi Transaksi yang Tepat. Karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya
bersifat material, banyak dari transaksi tersebut harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis
transaksi ekuitas pemilik berikut biasanya memerlukan otorisasi khusus:
Penerbitan Modal Saham. Otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang akan
diterbitkan (seperti saham preferen atau saham biasa), jumlah saham yang akan
diterbitkan, nilai pari saham, kondisi privilege bagi setiap saham selain saham
2. Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat. Jika perusahaan menyimpan
catatan miliknya sendiri menegenai transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk mememastikan bahwa:
Pemilik aktual saham diakui dalam catatan perusahaan.
Jumlah dividen yang benar dibayar ke pemegang saham yang memiliki saham
menyimpan pembukuan sertifikat saham dan file induk modal saham pemegang saham.
Catatan sertifikat modal saham (capital stock certificate record) mencatat penerbitan dan
pembelian kembali modal saham selama umur perusahaan. File induk modal saham
pemegang saham (shareholders capital stock master file) adalah catatan saham yang
beredar pada suatu waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap
keakuratan catatan sertifikat modal saham dan saldo saham biasa dalam buku besar
umum. File tersebut juga digunakan sebagai dasar pembayaran dividen.
3. Panitera Independen dan Agen Transfer Saham. Setiap perusahaan yang sahamnya
terdaftar di bursa saham diwajibakan memiliki pantera independen (independent
registrar) sebagai pengendali untuk mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak
tepat. Tanggung jawab panitera independen adalah memastikan bahwa saham diterbitk
oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal saham dalam akta perusahaan dan otorisasi
dewan direksi. Kebanyakan perusahaan berukuran besar juga menggunakan jasa agen
transfer saham (stock transfer agent) untuk menyimpan catatan pemegang saham,
termasuk mendokumentasikan transfer kepemilikan saham.
4. Modal saham telah disajikan dan diungkapkan secara layak (keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan)
pengujian substantif atas transaksi, sementara dua yang terakhir melibatkan pengujian
atas rincian saldo.
Transaksi Modal Saham yang Ada Telah Dicatat. Tujuan ini dapat dengan mudah
dipenuhi
apabila
panitera
atau
agen
transfer
digunakan.
Auditor
dapat
Transaksi Modal Saham yang Dicatat Memang Terjadi dan Dicatat Secara Akurat.
Akan diperlukan audit yang ekstensif atas transaksi yang melibatkan penerbitan modal
saham seperti penerbitan modal saham baru secara tunai, merger dengan perusahaan lain
melalui pertukaran saham, saham sumbangan, dan pembelian saham treasuri. Auditor
dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham secara tunai
dengan mengkonfirmasikan jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri jumlah
transaksi modal saham yang tercatat ke penerimaan kas. Selain itu, auditor juga harus
memverifikasi apakah jumlah yang benar telah dikredit ke modal saham dan agio saham
dengan mengacu ke akta perusahaan untuk menentukan nilai pari atau ditetapkan modal
saham. Mengaudit transaksi modal saham seperti dividen saham, akuisisi properti dengan
saham, merger, atau transfer nonkas yang sangatlah menantang karena diperlukan
keahlian teknis yang tinggi sehingaga untuk menentukan penilaian yang tepat seringkali
diperlukan banyak pertimbangan.
Modal Saham Dicatat Secara Akurat. Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal
saham dengan menentukan terlebih dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal
neraca. Konfirmasi dari agen transfer merupakan cara yang paling sederhana untuk
memperoleh informasi ini. Jika agen transfer tidak ada, auditor harus mengandalkan
pemeriksaan atas catatan saham dan akuntansi untuk semua saham yang beredar dalam
catatan sertifikat saham, pemeriksaan semua sertifikat yang dibatalkan, serta akuntansi
untuk sertifikat kosong. Pertimbangan utama ketika mengaudit tujuan yang berkaitan
dengan saldo-keakuratan bagi modal saham adalah memverifikasi apakah jumlah saham
yang digunakan dalam perhitungan laba per saham (EPS) sudah akurat.
Modal Saham Disajikan dan Diungkapkan Secara Layak. Sumber informasi yang
paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan yang berkaitan dengan
penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah dipenuhi adalah akta
perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan analisis auditor mengenai trabnsaksi modal
saham. Auditor harus menentukan bahwa setiap kelas saham memiliki deskripsi yang
tepat, termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan beredar serta setiap hak khusus atas
masing-masing kelas. Auditor juga harus memverifikasi penyajian dan pengungkapan
yang tepat atas opsi saham, waran saham, dan sekuritas konvertibel dengan memeriksa
dokumen hukum atau bukti lainnya menyangkut provisi persetujuan tersebut.
Audit Dividen
memeriksa notulen rapat dewan direksi menyangkut otorisasi jumlah dividen per saham
dan tanggal dividen. Prodesur audit yang berkaitan dengan erat adalahg meriview file
permanen audit untuk menetukan apakah trdapat restriksi atas pembayaran dividen dalam
perjalanan indenture obligasi atau provisi saham preferen. Keakuratan pengumuman
dividen dapat diaudit dengan menghitung kembali jumlah atas dasar dividen per saham
dikalikan dengan jumlah saham yang beredar. Pengujian atas utang dividen harus
dilakukan dengan dividen yang diumumkan. Setiap dividen yangbelum dibayar harus
dicatat sebagai kewajiban.
Untuk memulai audit atas laba ditahan, pertama auditor menganalisis laba
ditahan selama tahun berjalan. Untuk menyelesaikan audit atas pengkreditan ke laba di
tahan bagi laba bersih selama tahun tersebut, auditor hanya perlu menelusuri ayat jurnal
laba ditahan ke angka laba bersih pada laporan laba rugi. Dalam megaudit pendebetan
dan pengkreditan laba ditahan, selain laba bersih dan dividen, auditor juga harus
menentukan apakah transaksi itu telah dicantumkan. Setelah auditor yakin bahwa
transaksi yang tercatat telah diklasifikasikan dengan benar sebagai transaksi laba ditahan,
langkah selanjutnya adalah memutuskan apakah hal itu dicatat dengan akurat. Bukti audit
yang diperlukan untuk menentukan keakuratan itu tergantung pada sifat transaksinya.