Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan
tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, serta pertumbuhan dan pergantian sel
yang rusak. Masalah nutrisi merupakan hal yang sangat berhubungan dengan
intake makanan yang diberikan pada tubuh.
Pengkajian dan penilaian kecukupan gizi atau nutrisi diperlukan untuk
mengetahui keseimbangan kebutuhan tubuh akan nutrisi dan kegunaannya.
Keseimbangan kebutuhan nutrisi pada seseorang dikatakan baik apabila asupan
nutrisinya seimbang dengan kegunaannya. Keseimbangan nutrisi dipengaruhi oleh
2 hal yaitu konsumsi makanan dan keadaan kesehatan tubuh.
Salah satu cara yang digunakan untuk mengkaji dan menilai angka kecukupan
nutrisi adalah dengan antopometri.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari antropometri?
2. Apa konsep pertumbuhan sebagai dasar antropometri?
3. Apa keunggulan dan kelemahan antropometri?
4. Apa saja jenis-jenis antropometri?
5. Bagaimana cara mengetahui indeks masa tubuh?
1.3.
1.
2.
3.
4.
5.
TUJUAN
untuk mengetahui pengertian antropometri.
Untuk mengetahui konsep pertumbuhan sebagai dasar antropometri
Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan antropometri
Untuk mengetahui jenis-jenis antropometri yang diukur.
Untuk mengetahui indeks masa tubuh.
BAB II
ISI
manusia.
dibagi
atas
dua
bagian
utama,
yaitu:
pelayanan
kesehatan
dll.
Pengukuran
pertumbuhan
secara
antropometri akan berkait dengan umur yang nantinya akan dipadukan dengan
ukuran: berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan lingkar
dada. Berat badan untuk umur (BB/U) merupakan indikator yang mendasar dan
absah untuk penentuan keadaan gizi , terutama gizi kurang. Panjang badan untuk
umur (PB/U) untuk mengukur riwayat kekurangan gizi di masa lampau. Berat
badan untuk panjang badan (BB/PB) merupakan indikator yang kuat untuk
menentukan akibat gizi salah akut dan masa penyembuhannya.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: kelenjar yang
menghasilkan hormon pertumbuhan , penyakit, keturunan, emosi, system syaraf,
musim dan iklim, gizi, seluler, social ekonomi. Faktor ras dapat mempengaruhi
densitas tulang. Ras Afrika memiliki densitas tulang yang tinggi, sehingga
perbedaan ras memiliki hubungan yang penting pada osteoporosis.
b. Perkembangan
Definisi perkembangan menurut Sinclair, D (1973) meliputi parameter
psikologi, idea dan pemahaman dan perolehan skill motorik dan sensory.
Hurlock, B (1980) dalam psikologi perkembangan menganggap penting dasar
permulaan merupakan sikap kritis karena dasar permulaan merupakan atau
mengarah kepada penyesuaian diri pribadi atau sosial bila sudah tua. Banyak para
ahli psikologi memandang tahun pra sekolah merupakan tahapan penting atau
kritis dimana mulai diletakkan dasar struktural perilaku komplek yang dibentuk
dalam kehidupan.
Perkembangan juga seperti pertumbuhan mengikuti suatu pola spesifik dan
dapat diramalkan mengikuti hukum arah perkembangan yang disebut hukum
cephalocaudal yang menjelaskan bahwa perkembangan menyebar keseluruh
tubuh dari kepala ke kaki dan hukum proximodistal yang menentapkan bahwa
perkembangan menyebar keluar dari titik poros sentral ke anggota tubuh.
Perkembangan akan mengikuti pola yang berlaku umum jika kondisi lingkungan
mendukung. Setiap tahapan perkembangan mempunyai perilaku karakteristik.
Perkembangan sangat dibantu rangsangan. Setiap tahapan mempunyai resiko.
Perkembangan terjadi karena kematangan dan pengalaman dari lingkungan serta
perkembangan dipengaruhi oleh budaya. Namun disadari tahap perkembangan
anak berbeda seperti yang dikemukakan oleh beberapa pakar.
Pola perkembangan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, fisik dan psikis
yang menimbulkan perbedaan tampilan dari setiap anak.
Perkembangan
Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio
mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara
gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan
penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial,
kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dari dwarfism adalah akibat transmisi gen
yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena
konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan
genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang
diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai
peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak
dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa
hereditas
lebih
banyak
mempengaruhi
inteligensi
dibandingkan
dengan
berupa
makrosomia,
kardiomegali
dan
hiperplasia
adrenal.
Hiperplasia pulau Langerhans akan mengakibatkan hipoglikemia. Umur ratarata ibu yang melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih
tinggi dibandingkan dengan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini
mungkin disebabkan oleh kelainan beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang
meningkat pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan endokrin juga
ikut berperan.
5) Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain). Pemakaian radium dan sinar
Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus.
Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali, spina bifida,
retardasi mental dan deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan
akibat radiasi bom atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardasi
mental, kelainan kongenital mata dan jantung.
6) Infeksi (trimester I: rubela dan mungkin penyakit lain, trimester II dan
berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain). Rubela
(German measles) dan mungkin pula infeksi virus atau bakteri lainnya yang
diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat mengakibatkan kelainan pada
fetus seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan
kongenital jantung. Lues kongenital merupakan contoh infeksi yang dapat
menyerang fetus intrauterin sehingga terjadi gangguan pertumbuhan fisis dan
mental. Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital
atau mikrosefali dan renitinitis.
7) Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus). Keadaan ini timbul atas dasar
adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu
membentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi yang kemudian melalui
plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan
hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi akan timbul anemia dan
hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini
dan dapat terjadi kerusakan.
8) Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta) Keadaan anoksia pada embrio
dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
KMS, apakah berada berat badan anak berada pada kurva berwarna hijau, kuning
atau merah.
11
3. Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan
dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir,
ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah
sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan
pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap
berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih
dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah
+ 10 cm.
12
Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita
bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan
hasilnya (lihat Gambar 1)
Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarangdilakukan.
Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang
Xifoidius( insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan
posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi
berbaring.
Cara pengukuran lingkar dada adalah :
Siapkan pita pengukur
Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada seperti pada gambar 1
Catat hasil pengukuran pada KMS
14
IMT atau sering juga disebut indeks quatelet pertama kali ditemukan oleh
seorang ahli matematika Lambert Adolphe Jacques Quatelet adalah alat pengukur
komposisi tubuh yang paling umum dan sering dilakukan. Beberapa studi telah
mengungkapkan bahwa IMT adalah alat pengukuran yang berguna untuk
mengukur obesitas, dan telah direkomendasikan untuk evaluasi klinik pada
obesitas anak
Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:
IMT =
Kurus
Kategori
IMT
< 17,0
17,1-18,5
18,6-25,0
25,1-27,0
Normal
Gemuk
15
Tingkat
Normal
Tingkat Berat
Ringan
<18 kg/m2
18 - 25 kg/m2
Pria
>25 27 kg/m2
>27 kg/m2
<17 kg/m2
Wanita
17 23 kg/m2
>23 27 kg/m2
Keterangan :
-
IMT < 17,0 : Keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK)
16
IMT 17,0 18,4 : Keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
17
18