Вы находитесь на странице: 1из 15

HIPERPARATIROID

Kelompok 3
1. ANDIK UDIANSYAH
2. DINA ROICHATUN
3. FERA AYU FEBRIAN EKA
4. RIZKI EMIL LINDA
5. SRI NURIYATI

Kelenjar Paratiroid
Kelenjar

paratiroid berjumlah empat buah. Masing


masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid.
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathorhormon yang
berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam
tubuh.
Fungsi ion Kalsium :
1.Penting dalam cairan intersel dan ekstrasel
2.Penting dalam pembekuan darah dan system enzim
3.Pelepasan kalsium intersel untuk mengaktifkan sel
dan kontraksi otot
4.Kalsium ekstrasel mengadakan perubahan
hipokalsemia yang menimbulkan epilepsi dan tetani

Kelenjar

paratiroid
mengeluarkan
hormon
paratiroid (parathiroid hormone, PTH) yang
bersama-sama dengan Vit D3, dan kalsitonin
mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis
PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma,
yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium
tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah.
PTH akan merangsang reabsorbsi kalsium pada
tubulus ginjal, meningkatkan absorbsi kalsium
pada usus halus, sebaliknya menghambat
reabsorbsi fosfat dan melepaskan kalsium dari
tulang. Jadi PTH akan aktif bekerja pada tiga titik
sasaran
utama
dalam
mengendalikan
homeostasis kalsium yaitu di ginjal, tulang dan
usus.

Pengertian Hiperparatiroid
Hiperparatiroidisme adalah
berlebihnya produksi hormon paratiroid
oleh kelenjar paratiroid ditandai dengan
dekalsifikasi tulang dan terbentuknya
batu ginjal yang mengandung kalsium.
Hiperparatiroidisme dibagi menjadi 3,
yaitu hiperparatiroidisme primer,
sekunder, dan tersier.

Etiologi Hiperparatiroidisme
1. Hiperparatiroidisme Primer
Adenoma
Hiperplasi
2. Hiperparatiroidisme Sekunder
Gagal ginjal kronik
Malabsorbsi
3. Hiperparatiroidisme Tersier
Hipernefroma
Karsinoma sel skuamuosa paru

Patofisiologi Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme

ditandai oleh kelebihan PTH

dalam sirkulasi.
Kelebihan jumlah sekresi PTH menyebabkan
hiperkalsemia yang langsung bisa menimbulkan efek
pada reseptor di tulang, traktus intestinal, dan ginjal.
Secara fisiologis sekresi PTH dihambat dengan
tingginya ion kalsium serum.Mekanisme ini tidak
aktif pada keadaan adenoma, atau hiperplasia
kelenjar, dimana hipersekresi PTH berlangsung
bersamaan dengan hiperkalsemia.
Reabsorpsi kalsium dari tulang dan peningkatan
absorpsi dari usus merupakan efek langsung dari
peningkatan PTH.

Faktor resiko
Hiperparatiroidisme
Congenital
Genetic
Autoimun
Manifestasi klinik
Hiperparatiroidisme
Apatis
Mudah lelah
Kelemahan otot
Mual, muntah
Konstipasi
Hipertensi
Aritmia jantung

Komplikasi
Hiperparatiroidisme
Peningkatan
ekskresi kalsium dan
fosfor
Dehidrasi batu ginjal
Hiperkalsemia
Osteoklastik
Osteitis fibrosa
cystic

1. Laboratorium
Kalsium serum meninggi
Fosfat serum rendah
Fosfatase alkali meninggi
Kalsium dan fosfat dalam urin bertambah
2. Foto Rontgen
Tulang menjadi tipis, ada dekalsifikasi
Cystic-cystic dalam tulang
Trabeculae di tulang
3. PA: osteoklas dan osteoblast bertambah

Pemeriksaan Diagnostik Hiperparatiroidisme

Penatalaksanaan Hiperparatiroidisme

1. Pembedahan yaitu dengan ekstirpasi


tumor sedini mungkin .
2. Medikamentosa : terapi ini terdiri atas
diet banyak kalsium, serta cukup vitamin
D.

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN
HIPERPARATIROIDISME

Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama
Umur : Biasa terjadi pada semua kalangan
umur terutama pada wanita yang berumur 50
tahun keatas mempunyai resiko lebih besar 2
kali lipat dari pria.
Jenis kelamin : Terjadi pada laki-laki dan
perempuan
Agama dan suku bangsa

2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Sakit kepala, kelemahan, lethargi dan kelelahan otot
Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, anorexia, obstipasi,
dan nyeri lambung yang akan disertai penurunan berat badan
Depresi
Nyeri tulang dan sendi.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien tampak lemah, anoreksia, konstipasi , dan nyeri lambung
yang akan disertai penurunan berat badan, depresi, nyeri tulang
dan sendi.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Tanyakan pada keluarga riwayat penyakit yang dialami pasien
seperti apakah pasien sebelumnya pernah mengalami penyakit
yang sama.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Kemungkinan keluarga pasien pernah mengalamai penyakit yang
sama atau penyakit lainnya seperti DM, Hipertensi, dan lain
lain.

3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Penampilan : Pasien dengan hipertiroidisme
biasanya dalam kondisi lemah
Kesadaran : Apatis
b. TTV
Tekanan darah : meningkat
Nadi : meningkat
RR : meningkat
Suhu
: normal
BB
: menurun

3. Pemeriksaan Persistem
1) Sistem pernafasan : Nafas pendek, dispnea, batuk, takipnea,
peningkatan frekuensi/kedalaman pernafasan.
2) Sistem Kardiovaskular : Hipertensi (nadi kuat, edema jaringan,
pitting pada kaki, telapak tangan), disritmia jantung, pucat.
3) Sistem persarafan : Perubahan mental, penurunan tingkat
kesadaran, penurunan daya ingat, emosional tidak stabil,
ketidakmampuan konsentrasi, depresi, gangguan tidur, koma.
4) Sistem perkemihan-eliminasi urine : penuerunan frekuensi urine,
obstruksi tarktus urinarius, gagal fungsi ginjal, perubahan warna
urine, oligouria, hiperklasemia, adanya batu ginjal.
5) Sistem pencernaan : anoreksia, mula, muntah, penurunan berta
badan, distensi abdomen, perubahan turgor kulit, kelainan
lambung, dan pankreas, ulkus peptikum, diare atau konstipasi.
6) Sistem musculoskeletal dan integumen : kelemahan, kelelahan
ekstremitas, malaise, penurunan rentang gerak, kehilangan tonus
otot, kelemahan otot, atrofi otot, adanya pruritus pada kulit.

TERIMAKASIH....

Вам также может понравиться