Вы находитесь на странице: 1из 58

Alat kandungan eksterna

Alat kandungan interna

Mons veneris/ mons pubis ialah daerah yang menonjol


berupa bantalan lemak yg ditutupi olah kulit di atas
simfisis pubis, yang akan di tumbuhi rambut pubis setelah
pubertas.
Bibir besar kemaluan (labia mayora) dua lipatan membulat
besar terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil
kebawah, terisi jaringan lemak yg serupa dg mons pubis.
Bibir kecil kemaluan (labia minora) ialah dua lipatan kulit
berwarna merah muda yg lebih kecil terletak memanjang
di bagian dalam labia mayora.
Klentit (klitoris) identik dengan penis pada pria, kira kira
sebesar kacang hijau penuh dg urat syaraf hingga amat
sensitif
Vulva adalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk
lonjong dengan ukuran yg panjang dr muka ke belakang.

Vestibulum terletak dibawah selaput


lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli
kanan dan kiri
Introitus vagina adalah pintu masuk ke
vagina
Selaput dara (hymen) merupakan selaput
yang menututpi introitus vagina. Biasanya
berlubang.
Lubang kemih (orifisium uretra eksterna)
adalah tempat keluarnya air kemih yang
terletak dibawah klitoris
Perinium terletak antara vulva dan anus

Vagina
Uterus (rahim)
Tuba falopii (Saluran telur)
Ovarium (Indung telur)

Penghubung antara vulva dan uterus


Dinding depan lebih pendek dr dinding
belakang masing2 panjangnya 6,6 dan 9 cm.
Dinding dalam berlipat-lipat disebut Rugae
Dinding vagina terdiri dari lapisan mukosa,
otot, dan jaringan ikat
Berbatas dengan serviks membentuk
ruangan lengkung disebut forniks ( lateralis
kanan kiri dan anterior superior)
Vagina mendapat suplai darah dr arteria
uterine, arteria vesikalis inferior, dan arteria
hemorodialis

Saluran untuk mengalirkan darah haid


Alat untuk bersengama
Jalan lahir waktu bersalin

Bentuk seperti buah alpukat atau buah peer


yg sedikit gepeng
Ukuran sebesar telur ayam panjang 7-7,5cm
lebar 5,25 cm tebal 2,5 cm berat 60-70 gr
Uterus dibagi menjadi 5 bagian
Fundus uteri (1/3 bag.uterus atas)
Corpus uteri (1/3 bag.tengah uterus)
Serviks uteri (1/3 bag.bawah uterus)
Cornu uteri(bag.dr uterus yg akan mnuju tuba
falopii)
Isthmus uteri(bag.sempit yg mnghubungkn serviks
dg korpus)
Cavum uteri(rongga uterus)

Bagian-bagian dari
uterus

Posisi rahim

Lapisan serosa (lapisan perimetrium) di luar


Lapisan otot (lapisan miometrium) di tengah
Lapisan mukosa (lapisan endometrium) di dalam
Sikap dan letak rahim terfiksasi dengan baik karena di sokong dan
dipertahankan oleh:
Tonus rahim
Tekanan intra abdominal
otot dasar panggul
Ligamen-ligamen
Ligamentum cardinale sinistra & dekstra
Berfungsi utk mncegah agar uterus tidak turun
Ligamentum sacrouterinum sinistra & dekstra
Berfungsi utk menahan supaya uterus tdk banyak gerak
Ligamen rotundum sinistra & dekstra
Berfungsi utk menahan uterus dlm posisi antefleksi
Ligamentum latum sinistra & dekstra
berfungsi utk memfiksasi uterus
Ligamentum infundibulo pelvikum
Berfungsi utk menahan tuba falopii agar selalu berada ditmpatnya
Ligamentum Ovarii Propium
Berfungsi utk menahan ovarium

Setiap bulan berfungsi siklus haid


Tempat tumbuh dan berkembang janin
Berkontraksi saat bersalin dan sesudah
bersalin

1.
2.
3.
4.

Saluran yg keluar dari kornu rahim


Panjang 12-13 cm diameter 3-8 mm
Saluran tuba terdiri dari 4 bagian
Pars interstisialis (terdapat didinding uterus)
Pars isthmika (bagian tengah saluran telur
yang sempit)
Pars ampularis (agak lebar utk tempat
konsepsi)
Infundibulum (ujung tuba) terdapat umbaiumbai atau (fimbriae)

Sebagai saluran telur, menangkap dan


membawa ovum yang dilepas oleh
indung telur
Tempat terjadinya pembuahan atau
konsepsi atau fertilisasi

Ovarium berjumlah dua buah yaitu kanan &


kiri
Ovarium merupakan organyg kecil
berbebtuk seperti buah kenari berwarna
putih & permukaannya bergerigi
Ukuran 3cmx 2cmx 1cm dan beratnya 58gr
Fungsi indung telur telur
menghasilkan ovum untuk fertilisasi
Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron
Mengatur haid

Panggul merupakan jalan lahir keras yg memiliki


fungsi lebih dominan dr pd jalan lahir lunak.
Anatomi tulang panggul:
Os coxae
Os. Coxae terdiri atas 3 tulang yg masing2 terdiri dr 2 buah
yaitu:
a. Os ilium

Crista- iliaca

Spina i.a.s.

Spina i.a.i.

Spina i.p.i.

Spina i.p.s
b. os. Ischium

Tuber ischii

Spina ischiadica
c. os pubis

Simfisis

Arcus pubis
2. Os sacrum: terdiri dari satu buah
3. Os coccygis: terdiri dari satu buah
1.

1. Simfisis pubis, didepan pertemuan os

pubis
2. Artikulasi sakro-iliaka yang
menghubungkan os sakrum dan os ilium
3. Artikulasi sakro-koksigium yang
menghubungkan os sakrum dan kok-sigius

1. Pelvis major
adalah pelvis yg terletak diatas linea
terminalis yg disebut sbg false pelvis
2. Pelvis minor
adalah bagian pelvis yg ada di sebelah
bawah linea terminalis yg disebut sebagai
true pelvis

Dalam obstetric ada 4 macam bentuk panggul


menurut Caldwell dan Moloy:
Jenis ginekoid, panggul yang baik bagi wanita,
bentuk pintu atas panggul hampir bulat, panjang
diameter antara posterior hampir sama dengan
diameter transversa
Jenis android, bentuk pintu atas panggul hampir
segitiga, umumnya dimiliki pria
Jenis atropoid, bentuk pintu atas panggul agak
lonjong seperti telur panjang diameter antara
posterior lebih panjang dari diameter transversa
Jenis platipelloid, jenis ginekoid yang mengalami
penyempitan pada arah muka belakang ukuran
melintang lebih panjang daripada ukuran muka
belakang

Pintu atas panggul


Yaitu pintu atas panggul merupakan suatu bidang
yang dibentuk oleh promotorium, os. sacii, linia
innominata atau terminalis dan pinggir-pinggir atas
simfisis
Pintu bawah panggul
Pintu bawah panggul tidak merupakan satu bidang
datar, tetapi tersusun oleh 2 bidang datar yang
masing-masing berbentuk segitiga
o Bidang yang dibentuk oleh garis antara kedua
tuber os. ischii dengan ujung tulang sakrum
o Segitiga lainnya alasnya juga tuber os. ischii
dengan bagian bawah symfisis

Bidang Hodge
Bidang hodge ini dipelajari untuk menetukan
tempat di manakah bagian terendah janin turun
dalam panggul pada persalinan
Bidang hodge I :
bidang yang dibentuk pada
lingkaran
pintu atas panggul dengan bagian
atas simpisis dan pamotorium
Bidang hodge II :
bidang ini sejajar hodge I
terletak setinggi bagian bawah simfisis
Bidang hodge III :
bidang ini sejajar dengan
bidang
hodge I, II, terletak setinggi spina
ischiadica
Bidang hodge IV
:bidang ini sejajar dengan
hodge
I,II,III terletak setinggi tulang
koksigis

A.
1.
2.
3.

4.

5.

6.

Ukuran panggul luar


Distansia siparanum
jarak antara kedua spina iliaka anterior superior (24-26 cm)
Distansia christarum
jarak antara kedua crista iliaka kanan dan kiri (28-30 cm)
Konjugata externa (boudeloque)
jarak dari tepi atas symphisis dengan prosdesus spinosus lumbal V
(18-20 cm)
Lingkar panggul
jarak tepi atas symphisis melewati pertengahan antara crista iliaka
kanan dengan trokanter mayor, melewati prosesus spinosus
lumbal V kemudian kembali melewati pertengahan antara crista
iliaka kiri dengan trokanter mayor, dan kembali di atas symphisis
(80-90 cm)
Distansia oblikua eksterna (ukuran miring luar)
ialah jarak antara spinaka iliaka posterior sinistra ke spina iliaka
anterior superior sinistra, kedua ukuran ini bersilang
Distansia tuberum
Ialah jarak antara tuber iskii kanan dan kiri, panjangnya 10,5 cm

B.

Ukuran panggul dalam

1.

Konjugata vera
panjangnya sekitar 11 cm, tidak dapat diukur
secara langsung, tetapi ukurannya
diperhitungkan melalui pengukuran konjugata
diagonalis. Panjang konjugata diagonalis
antara promotorium dan tepi bawah simfisis
pubis. konjugata vera (CV):CD-1,5 cm
konjugata transversa
ialah jarak terjauh garis melintang pada pintu
atas panggul lebih kurang 12,5-13 cm
konjugata obliqua
ialah jarak antara artikulasio cacro illaca
menuju tuberkulum pubikum bertentangan,
lebih kurang 13 cm
konjugata obstetrika
Ialah jarak dari bagian dalam tengah simfisis
ke promotarium

2.

3.

4.

Dalam siklus hormonal wanita ada 3


organ endokrin yg sangat penting
perannya dlm reproduksi.:
1. Hipotalamus: menghasilkan suatu
releasing factors (RF) yaitu:
a. FSH- RF merangsang hipofisis untuk
mengeluarkan FSH
b. LH- RF merangsang hipofisis untuk
mengeluarkan LH

2. Hipofisis terdiri atas 2 bagian yg masing2


menghasilkan hormon spesifik:
a. Hipofise anterior pada setiap siklus mens
hipofise anterior menghasilkan FSH unt
merangsang pematanngan folikel primer
menjadi folikel de graaf dan LH yang
fungsinya untuk memelihara korpus luteum.
b. Hipofise posterior menghasilakn hormon
oksitosin yg berperan dalam proses
persalinan dan laktasi
3. Ovarium
menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron.

Fungsi estrogen yang berasal dari folikel


de graff:
a. Memacu pertumbuhan endometrium
dan meningkatkan vaskularisasi
b. Meningkatkan rergenerasinya
endometrium setelah menstruasi
c. Meningkatkan mukus serviks
d. Menyebabkan proliferasi epitel vagina
dan terisi glikogen

Hormon progesteron berasal dari korpus


luteum:

Menyebabkan mukus serviks lebih


lengket
b. Meningkatkan tonus otot pada tuba
fallopi
c. Menurunkan frekuensi kontraksi
peristaltik
d. Meningkatkan vaskularisasi payudara
dan menyebabkan proliferasi jaringan
payudara.
e. Meningkatkan retensi air dalam tubuh
a.

Fase menstruasi
dimulai sejak hari pertama darah mens biasanya 57 hari pada saat ini agar hormon estrogen dan
progestero dalam tingkat paling rendah. Kemudian
merangsang hipofisis anterior unt melepaskan FSH
sehingga dikeluarkan folikel primordial unt
dimatangka menjadi folikel de graff.
2. Fase proliferasi
berlangsung sekitar hari ke 5 sampai terjadinya
ovulasi. Pada fase ini estrogen mulai di produksi dan
meningkat sehingga menghambat pengeluagran
FSH. Estrogen ini berfungsi untuk regenerasi
endometrium yg telah luluh. Endometrium akan
mengalami penebalan 8- 10 kali lipat. Selain itu
folikel de graff menjadi semakin matang.
1.

3. Fase ovulasi
ada yg mengatakan fase ini merupakan bagian dari
fase proliferasi. Pd fase ini estrogen meninggkat
disertai lonjakan LH sehingga ovum dikeluarkan
dari folikel de graff atau disebut ovulasi. Biasanya
terjadi 14 hari sebelum mens bulan berikutnya.
4. Fase sekresi
setelah terjadi ovulasi maka folikel degraff berubah
menjadi koorpus luteum yg akan dipelihara oleh LH.
Korps luteum inii akan menghasilkan hormon
pregesteron dalam jumlah tinggi yg berfungsi unt
membuat dinding endometrium mengeluarkan
sekret dan semakin berkelok- kelok unt
memfasilitasi jika terjadi pembuahan atau fertilisasi
sebagai tmpat nidasi hasil konsepsi. Jika tidak
terjadi pembuahan maka korpus luteum akan
menjadi korpus albikan dan hormon progesteron
berhenti berproduksi dan akhirnya kadar akan
menurun dan terjadilah menstruasi.

Untuk mempelajari proses konsepsi, sebaiknya


terlebih dahulu memahami ovum dan sperma.
Ovum
1. Bisa dibuahi bila sudah melewati proses oogenesis
2. Dikeluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu
kali setiap siklus haid dan akan habis jika sudah
masuk masa menopause
3. Ovum mempunyai waktu hidup 24- 48 jam setelah
dikeluarkan dari ovarium
4. Mempunyai lapisan pelindung yaitu sel2 granulosa
dan zona pellusida yg harus bs ditembus oleh
sperma unt dapat terjadi suatu kehamilan

Sperma
1. Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa
pematangannya disebut spermatogenesis
2. Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis
sperti pada ovum dan tetap berproduksi pada lansia
3. Kemampuan fertilitas selama 2- 3 hari, rata- rata 3
hari
4. Terdapat 100 juta sperma pada setiap 1 mililiter air
mani yg dihasilkan, rata- rata 3 cc tiap ejakulasi.
5. Mengeluarkan hialuronidase untuk melunakkan
korona radiata atau sel- sel granulosa
6. Mempunyai morfologi yg sempurna, yaitu kepala
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nukleus),
diliputi lagi olek akrosom dan membran plasma,
leher: menghubungkan antara kepala dg bagian
tengah. Ekor: panjang kurang lebih 10 kali bagian
kepala dan dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat.

Fertilisasi
Proses kehamilan dimulai dari proses fertilisasi yaitu
bertemunya sel telur dan sperma, saat ejakulasi
kurang lebih 3 cc sperma di keluarkan dari organ
reproduksi pria yg kurang lebih berisi 300 juta
sperma. Setelah masuk ke dalam organ genetalia
interna wanita, sperma akan menghadapi beberapa
rintangan antara lain: lendir vagina yg bersifat
asam, lendir serviks yg kental, panjang uterus, serta
silia yg ada di tuba fallopi. Unt bisa menghadapi
rintangan tersebut maka sperma harus mempunya
akrosom dan melewati proses kapasitasi.
Sedangkan ovum akan dikeluarkan dari ovarium
sebanyak satu setiap bulan. Ditangkap oleh fibriae
dan berjalan menuju tuba fallopi. Tempat
bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah
di daerah ampula tuba.

Sebelum keduanya bertemu maka akan terjadi 3 fase yaitu,


sbb:
1. Tahap penembusan korona radiata
dari 200- 300 jt hanya 300- 500 yg sampai di tuba fallopi
yg bs menembus korona radiata karena sdh mengalami
proses kapasitasi
2. Penembusan zona pellusida
zona pellusida adl perisai gliko protein disekeliling ovum
yg mempermudah dan mempertahankan pengikatan
sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Sperma lain
ternyata bs menembus di zona pellusida, ttpi hanya satu
yg terlihat mampu menembus oosit.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yg
mempunyai kromosom diploid( 44 autosom dan 2
gonosom) dan terbentuk jenis kelamin baru XX untuk
wanita dan XY untuk laki2.

Zigot membelah menjadi tingkat 2 sel( 30 jam),4


sel, 8 sel, sampai 16 sel disebut blastomer(3
hari), dan membentuk sebuah gumpalan
bersusun longgar. Setelah 3 hr sel- sel trsebut
akan membelah membentuk buah arbei dari 16
sel disebut morula( 4 hari). Saat morula masuk
rongga rahim, cairan mulai menembus zoa
pellusida masuk ke dalam ruang antar sel yg ada
di massa sel dalam.Berangsur-angsur ruang
antar sel menyatu & akhirnya terbentuklah
sebuah rongga atau blastokel shg disebut
blastokista(4 -5 hr).sel yg bagian dalam
disebut embrioblas & sel di luar disebut
trofoblas. Zona pellusida akhirnya menghilang
shg trofoblast bisa memasuki dinding
rahim(endometrium)dan siap berimplantasi(5 6hr)dalam bentuk blastokista tingkat lanjut

Nidasi atau implantasi adlh penanaman


sel telur yg sudah dibuahi(pada
stadium blastokista) ke dalam dinding
uterus pada tahap awal kehamilan.
Biasanya terjadi pada pars superior
korpus uteri bagian anterior atau
posterior. Pada saat implantasi, selaput
lendir rahim sedang berada pada fase
sekretorik(2-3hari setelah
ovulasi).pada saat ini, kelenjar rahim &
pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok.
Jaringan ini mengandung banyak
cairan.

Proses nidasi:
Blastokista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu
simpaidisebut trofoblas yg mampu
menghancurkan dan mencairkan dan
mencairkan jaringan.Ketika blastokista mencapai
rongga rahim, jaringan endometrium berada
dakam masa sekresi. Jaringan endometrium ini
banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel
besar yg banyak mengandung glikogen, serta
mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dg
bagian yg berisi massa sel dalam(inner-cell
mass)akan mudah masuk ke dalam desisua,
menyebabkan luka kecil yg kemudian sembuh
dan menutup lagi.itulah sebabnya, terkadang
saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka
desidua(Tanda hartman). Umumnya nidasi terjadi
pada dinding depan atau belakang
rahim(korpus)dekat fundus uteri.

Pertumbuhan dan perkembangan embrio


a. Masa pre embrionik
Berlangsung selama 2 mgg setelah
terjadinya fertilisasi, terjadi proses
pembelahan sampai nidasi. Kemudian bag
inner- cell mass akan membentuk 3
lapisan utama yaitu: ektoderm, indoderm
dan mesoderm.
b. Masa embrionik
berlangsung sejak 2- 8 mgg jantung
menonjol dr tbuh dan mulai berdenyut,
sering kali disebut masa organogenesis

c. Masa fetal
berlangsung setelah mgg ke 8 sampai dg bayi lahir

Mgg ke 12
panjang 9 cm, berat 14 gram, sirkulasi fetal telah berfungsi
secara penuh, traktus renalis mulai brfungsi terdapat refleks
menghisap dan menelan. Genetalia ekstrna telah tampak dan
dpt ditetapkan jenis kelaminnya.

Mgg ke 16
panjang badan kira- kira 16 cm, berat 100 gr, kulit sngat
tembus pandang sehingga fasa darah dpt terlihat, deposit
lemak subkutan terjadi, rambut mulai tumbuh pd kepala dan
lanugo mulai tumbuh pada tubuh

Mgg ke 20
kepala sekarang tegak dan merupakan separo panjang badan,
gambaran wajah telah nyata dengan telinga yang terletak
pada tempatnya yang normal, kelopak mata, alis mata, dan
kuku telah tumbuh sempurna, skeleton terlihat pada
pemeriksaan sinar x, kelenjar minyak telah aktif dan
fernikskaseosa akan melapisi tubuh vetus, gerakan janin dpat
dirasakan oleh ibu, setelah kehamilan minggu ke 18, traktus
renalis mulai berfungsi dan sebanyak 7-17 Ml urine
dikeluarkan setiap 24 jam

Minggu ke 24
Kulit sangat berkeriput karena terlalu sedikit lemak
subkutan, lanugo menjadi lebih gelap dan ferniks
kaseosa. Dari minggu ke 24 dst, fetus akan
menyepak dalam merespon rangsangan (stimulus)
misalnya bising yang keras dari luar. Bayi nampak
tenang apabila mendengarkan musik yang tenang
dan merdu.
Minggu ke 28
Mata terbuka, alis mata, bulu mata telah
berkeembang dengan baik, rambut menutupi
kepala, lebih banyak deposit lemak subkutan yang
menyebabkan kerutan kulit berkurang. Testis
,mengalami penurunan, dari abdomen ke skrotum,
Minggu ke 32
Lanugo mulai berkurang, tubuh mulai lebih
membulat, karena lemak didimpan disana, testis
terus turun

Minggu ke 36
Lanugo sebagian besar telah terkelupas tapi kulit
masih tertutup ferniks kaseosa, testis fetus laki
terdapat di dalam skrotum pada minggu ke 36,
ovarium perempuan masi terdapat disekitar kavitas
pelvis, kuku jari tangan dan kaki mencapai ujung
jari, umbilikus sekarang terletak lebih dipusat
abdomen
Minggu ke 40
Penulangan tulang tengkorak masih belum sempurna
tapi keadaan ini merupakan keuntungan dan
memudahkan lewatnya fetus melalui jalan lahir,
sekarang terdapat cukup jaringan lemak subkutan
dan fetus mendapatkan tambahan berat badan
hampir satu kg pada minggu tersebut
Saat lahir
Fetus mampu bergerak, bernafas dan menangis kuat,
minum asi, dlam gerakannya pada saat lahir,
mengeluarkan urine dan mekonium, fetus
memperlihatakan rangsang cahaya , suara dan
rabaaan

Ciri-ciri kimiawi
volum-volume air ketuban 1000-1500
Warna putih keruh
Bau amis
Reaksi agak alkalis atau netral
Terdiri dari 98 % air sisanya albumin, urea,

asam urik, kreatin, sel-sel epitel, rambut


lanugo, verniks, kasiosa

Untuk proteksi janin


Mencegah pelekatan janin
Agar janin dapat bergerak dengan bebas
Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu
Mungkin untuk menambah suplai cairan janin,
dengan cara ditelan atau diminum, yang
kemudian dikeluarkan melalui kencing janin
Meratakan tekanan intra-uterin dan
membersihkan jalan lahir bila ketuban pecah
Peredaran air ketuban dengan darah ibu cukup
lancar dan perputarannya cepat, kira-kira 350500 cc

Akhir-akhir ini air ketuban banyak menarik


perhatian para peneliti, terutama untuk
memonitori janin dalam kandungan
antara lain:

Jenis kelainan bayi


Golongan darah ABO
Rhesus iso-imunisasi
Maturitas janin
Pemeriksaan tentang penyakit-penyakit

untuk itu diperlukan analisa air ketuban


yang diambil denga cara amniosentesis
transvaginal atau transabdominal

Kencing janin
Transudasi (fetal urine)
Sekresi dari eiptel amnion
Asal campuran (mixed original)

Dengan lakmus
Makroskopis
Bau amis, adanya lanugo, rambut, dan

verniks kaseosa
Bercampur mekoneum

Mikroskopis
Lanugo dan rambut

Laboratorium : kadar urea (ureum)


rendah dibanding dengan air kemih

Tali pusat merupakan bagian janin yg


sangat penting unt kelangsungan hidup
janin, meskipun tdk menutup
kemungkinan juga tali pusat ini dapat
menyebabkan penyulit persalinan,
misalnya lilitan tali pusat.beberapa hal
penting yg harus diketahui tentang tali
pusat:

1.
a.
b.
c.

d.

Struktur tali pusat.


terdiri dari dua arteri umbilikus dan
satu vena urabilikus.
bagian luar tali pusat berasal dari
lapisan amnion.
didalamnya terdapat jariang yg
lembek, yg dinamakan selai Warthon.
Selai Warthon berfungsi melindungi 2
arteri dan satu vena umbulikalis yg
berada dlm tali pusat.
panjang rata- rata 50 cm.

2. Fungsi tali pusat


a. Media transportasi nutrisi dan oksigen
dari plasenta ke tubuh janin.
b. Media transportasi untuk pengeluaran
sisa metabolisme janin ke tubuh ibu
c. Media trasportasi zat antibodi dari ibu
ke janin
3. Sirkulasi tali pusat
Kedua arteri dan satu vena yg berada
dlm tali pusat menghubungkan sistem
kardiovaskuler janin dg plasenta

1.
a.
b.
c.
d.

Struktur
Berbentuk bundar atau hampir bundar dg
diameter 15- 20 cm, dan tebal 2- 2.5 cm
Berat rata- rata 500 gram
Letak plasenta umumnya di depau atau di
belakang dinding uterus, agak ke atas arah fundus
Terdiri atas dari 2 bagian yaitu sbb:
- pras maternal: bagian plasentan yg menempel
pd desidua. Terdapat kontiledon( 20 kontiledon) di
bagian ini tempat terjadinya pertukaran darah ibu
dan janin

pras fetal: terdapat tali pusat (insersio,


penanaman tali pusat):
Insersio centralis, penanaman tali pusat
ditengah plasenta
Insersio marginalis, penanaman tali
pusat di pinggir plasenta
Insersio felamentosa, penanaman tali
pusat di selaput jain atau amnion

2. Fungsi
a. Memberi makan kpd janin
b. Ekskresi hormon
c. Respirasi janin, tempat pertukaran O2
dan CO2 antara janin dan ibu
d. Membentuk hormon estrogen
e. Menyalurkan berbagai anti bodi dari ibu
f. Sebagai barier terhadap janin dari
kemungkinan masuknya
mikroorganisme kuman.

3. Sirkulasi darah janin

Darah mengalir dari palsenta ke janin melalui vena


umbilikus yg terdapat dlm tali pusat. Jumlah yg mengalir
dr tali pusat sekitar 125 ml/kg/BB/menit atau sekitar 500
ml/menit. Melalui vena umbilikus dan ductus venosus,
darah mengalir melalui vena cava inferior, bercampur
darah yg kembali dari bagian darah tubuh. Masuk atrium
kanan dimana darah aliran darah dr vena cava inferior
mengalir melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian
ke ventikel kiri melalui arkus aorta, darah mengalir ke
seluruh tubuh. Darah yg mengandung karbondioksida
dari tubuh bagian atas, memasuki venrikel kanan melalu
vena cava superior. Kemudian melalui arteri pilmonalis
besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta
melalui duktus arterious. Darah ini kembali ke plasenta
melalui aorta, arteri iliaca interna, dan arteri umblikalis
untuk melakukan pertukaran gas selanjutnya. Foramen
ovale dan duktus arteriosus berfungsi sebagai saluran
atau jalan pintas yg memungkinkan sebagian besar dari
curah jantung yg sedah terkombinasi kembali ke
plasenta tanpa melalui paru- paru.

Вам также может понравиться