Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.

Rancangan Penelitian
Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkap sejauh mana Pengaruh

Sertifikasi Guru Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri se-Kecamatan Bojonegoro


Kabupaten Bojonegoro. Oleh karena itu untuk mendapatkan data yang lengkap
dan mendalam dan memberi jawaban yang tepat terhadap masalah yang akan
diteliti maka digunakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian
asosiatif korelasional dengan satu variabel bebas (independent variable) yaitu
sertifikasi guru (X) dan satu variabel terikat (dependent variable) yaitu kinerja
guru (Y).
3.2.

Populasi dan Sampel


Sugiyono (2009:117) mendefenisikan populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[1] Suharsimi
Arikunto memberi patokan Apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik
diambil

semua,

sehingga

penelitiannya

merupakan

penelitian

populasi.

Selanjutnya jika jumlah subjek penelitian lebih besar dari 100, maka dapat
diambil antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % (Sugiyono, 2012: 61).

31

32

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2009: 118) juga mengemukakan bahwa yang dimaksud
dengan teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2012: 118).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri seKecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro. Jumlah SMA Negeri di
Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro adalah 4 SMA Negeri, sedangkan
jumlah guru SMA Negeri se-Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro yaitu
sebanyak 202 guru. Dari jumlah populasi seluruh guru yaitu sebanyak 202 guru
diperoleh sampel yaitu seluruh guru yang telah memperoleh serifikasi guru yaitu
sebanyak 145 guru.
3.3.
Instrumen Penelitian
Untuk pengembangan instrumen dalam penelitian ini telah ditempuh melalui
beberapa cara, yaitu (a) menyusun indikator penelitian; (b) menyusun kisi-kisi
instrumen; (c) melakukan uji coba instumen; dan (d) melakukan pengujian
validitas

dan

reliabilitas

instrument.

Instrumen

yang

digunakan

untuk

mengumpulkan data, dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, baik untuk


variabel bebas sertifikasi, maupun untuk variabel terikat, kinerja guru.
Sebelum kuisoner dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisi untuk setiap
variabel. Dari ketiga variabel dibuat skala penilaian dengan rentang jawaban 1
sampai dengan 5. Masing-masing opsi jawaban diberi skor: setiap item memiliki
lima jawaban alternatif yaitu A diberikan skor 1, B diberikan skor 2, C diberikan
skor 3, D diberikan skor 4, dan E diberikan skor 5, dan instrumen dikembangkan

33

berdasarkan indikator yang ada. Sebelum digunakan dalam penelitian, instrument


tersebut telah diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Butir-butir instrumen yang
valid digunakan untuk alat pengukuran dalam penilaian, sedangkan butir
instrument yang tidak valid dibuang atau diganti.
a.
Sertifikasi (Variabel X)
Instrumen untuk variabel sertifikasi ini terdiri dari 40 item dan setiap item
memiliki lima jawaban alternatif yaitu A = sangat tidak setuju diberikan skor 1, B
= tidak setuju, diberikan skor 2, C = ragu-ragu, diberikan skor 3, D = setuju,
diberikan skor 4, dan E = sangat setuju, diberikan skor 5. Kisi-kisi instrumen
dibuat berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan.
b.
Kinerja Guru (Variabel Y)
Instrumen untuk variabel kinerja guru ini terdiri dari 40 item dan setiap
item memiliki lima jawaban alternatife yaitu A = sangat tidak setuju diberikan
skor 1, B = tidak setuju, diberikan skor 2, C = ragu-ragu, diberikan skor 3, D =
setuju, diberikan skor 4, dan E = sangat setuju, diberikan skor 5. Kisi-kisi
instrumen dibuat berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan.
3.4.
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam kegiatan penelitian (Arikunto Suharsimi, 2002: 126). Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a.

Metode Kuesioner atau Angket


Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

diperlukan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002: 128). Sedangkan
menurut Soeratno dan Arsyad (1995: 96-98), dalam Tesis Sumarno kuesioner
(angket atau daftar pertanyaan) merupakan cara pengumpulan data dengan

34

memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Tujuan pembuatan


angket (kuesioner) adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan
penelitian dengan kesahihan yang cukup tinggi. Biasanya angket dilakukan untuk
mendapatkan informasi dari responden yang tersebar di daerah yang cukup luas.
Sedangkan menurut Sugiyono (2012: 199) Angket adalah teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini digunakan angket tertutup. Angket tertutup
memberikan pertanyaan dengan alternatif jawaban yang sudah disiapkan.
Responden hanya memilih jawaban yang sudah disediakan. Pertanyaan tertutup
lebih mudah ditabulasikan. Kuesioner juga dapat diberikan kepada responden
secara langsung atau tidak langsung (dikirim melalui pos atau internet). Bila
penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas sehingga kuesioner dapat
diantarkan langsung dan dalam waktu yang tidak terlalu lama, maka pengiriman
angket kepada responden tidak perlu melalui pos. Dengan adanya kontak
langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan suatu kondisi yang
cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan memberikan data obyektif
dan cepat (Sugiyono, 2004: 135).
b.
Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998: 236).
3.5.
Teknik Analisis Data
Untuk analisis data digunakan analisis regresi sederhana, dimana
dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau fungsional.

35

Analisis regresi sederhana digunakan apabila ingin mengetahui bagaimana


variabel terikat/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel bebas atau prediktor,
secara individual.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana yang berguna untuk
meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium),
bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi
(dinaik turunkan nilainya). Persamaan regresi dalam hipotesis penelitian ini
adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen atau bebas
yaitu sertifikasi guru (X) terhadap variabel terikat yaitu kinerja guru (Y) SMA
Negeri se-Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro.
Rumus matematis dari regresi linier berganda yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Y = a + b1X1 + e

Keterangan:
Y

Kinerja guru

Konstanta

b1 =

Koefisien regresi antara sertifikasi guru dengan kinerja guru.

X1 =

Variabel sertifikasi guru

error disturbances

3.5.1. Uji Parsial (Uji t)


Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas
secara parsial atau individual terhadap variabel terikat.
a. Rumusan Hipotesis.

36

H0 : i = 0 (Variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif


terhadap variabel dependen)
H1 : i > 0 (Variabel independen secara parsial berpengaruh positif
terhadap variabel dependen.
b. Taraf Signifikansi : = 5%
c. Keputusan :
Ho diterima jika t_hitung < t_tabel atau signifikansi > 0.05
Ho ditolak jika t_hitung > t_tabel atau signifikansi < 0.05
3.5.2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) persamaan regresi berguna untuk mengetahui
besarnya persentase pengaruh semua variabel independen tehadap nilai variabel
dependen. Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan 1. Semakin
mendekati nol besarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi, maka
semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel
dependen. Sebaliknya, semakin mendekat satu besarnya koefisien determinasi
suatu persamaan regresi, maka semakin besar pula pengaruh semua variabel
independen terhadap variabel dependen (Algifari, 2003).
Nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan nilai adjusted R2 dapat bernilai
negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati
(2003) jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai
adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2 = 1, maka
Adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R2 = (1 k)/(n
k). Jika k > 1,maka adjusted R2 akan bernilai negatif (Ghozali, 2005).

Вам также может понравиться