Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A.
Teori
identitas
sosial
(social
identity
theory)
Sudut
pandang
yang
Orang-orang
yang
lebih
cenderung
memperhatikan
identitas
yang
B.
Ketidakadilan Status
Hal yang dianggap sebagai ketidakadilan akan menciptakan ketidakseimbangan
yang mana menginspirasi bermacam-macam tipe perilaku yang korektif. Perbadaan
status yang besar di dalam kelompok juga berhubungan dengan kinerja individu yang
lebih buruk, kesehatan yang lebih rendah, dan keinginanyang kuat untuk
meninggalkan kelompok
5
kemalasan
social,
kecenderungan
bagi
individu
untuk
mengeluarkan sedikit upaya ketika bekerja secara kolektif daripada secara sendiri.
Salah satu penyebab kemalasan sosial misalkan; jika anda melihat orang lain
yang kurang berkompeten , anda akan menetapkan ulang keadilan dengan
mengurangi upaya anda. Penjelasan lainnya ialah penyebaran tanggung jawab.
Beberapa cara mencegah kemalasan social diantaranya :
1 - menetapkan tujuan kelompok
1 - meningkatkan kompetisi intrakelompok
1 - kontribusi
1
5. Properti Kelompok 5 : Kekompakan
Setiap kelompok memiliki kekompakan yang berbeda, dimana
kekompakan merupakan keadaan yang mana anggota tertarik satu sama lain dan
termotivasi untuk tetap bertahan di dalam kelompok. Hubungan antara
kekompakan dengan produktivitas bergantung pada norma yang terkait dengan
kinerja kelompok. Jika norma, kualitas, output, dan kerjasama dengan para pihak
luar tinggi, suatu kelompok yang kompak akan menjadi lebih produktif daripada
kelompok yang kurang kompak.
Langkah untuk mendorong kekompakan kelompok :
- Membuat kelompok menjadi lebih kecil
- Mendorong perjanjian dengan tujuan kelompok
- Meningkatkan waktu yang dihabiskan bersama-sama
6.
penilaian
mereka
dengan
cara
sistematis
tetapi
independen.
Studi Kasus
Konflik Buruh Dengan PT Megariamas
Sekitar 500 buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Garmen Tekstil dan
Sepatu-Gabungan Serikat Buruh Independen (SBGTS-GSBI) PT Megariamas
Sentosa, Selasa (23/9) siang menyerbu Kantor Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Nakertrans) Jakarta Utara di Jl Plumpang Raya, Kelurahan Semper Timur,
Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Mereka menuntut pemerintah mengambil tindakan
tegas terhadap perusahaan yang mempekerjakan mereka karena mangkir memberikan
tunjangan hari raya (THR).
Kami menuntut hak kami untuk mendapatkan THR sesuai dengan peraturan
yang berlaku. Dan jangan dikarenakan ada konflik internal kami tidak mendapatkan
THR, karena setahu kami perusahaan garmen tersebut tidak merugi, bahkan
sebaliknya. Jadi kami minta pihak Sudin Nakertrans Jakut bisa memfasilitasi kami,
jelas Abidin, koordinator unjuk rasa ketika berorasi di tengah-tengah rekannya yang
didominasi kaum perempuan itu, Selasa (23/9) di depan kantor Sudin Nakertrans
Jakut.
Sesuai peraturan, karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun berhak
menerima THR. Sementara bagi karyawan dengan masa kerja di bawah satu tahun di
atas tiga bulan, THR-nya akan diberikan secara proporsional atau diberikan sebesar
3/12X1 bulan gaji. Karyawan yang baru bekerja di bawah tiga bulan bisa daja dapat
tergantung dari kebijakan perusahaan.
Saut menambahkan, sejauh ini sudah ada empat perusahaan yang didemo
karena mangkir membayar THR. Sesuai dengan peraturan H-7 seluruh perusahaan
sudah harus membayar THR kepada karyawannya. Karena itu, kami upayakan
memfasilitasi. Untuk kasus karyawan PT Megariamas Sentosa memang sedang ada
sedikit permasalahan sehingga manajemen sengaja menahan THR mereka. Namun,
sebenarnya itu tidak boleh dan besok kami upayakan memfasilitasi ke manajemen
perusahaan.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk kawasan Jakarta Utara tercatat ada sekitar
3000 badan usaha atau perusahaan di sektor formal. Untuk melakukan monitoring,
pihaknya menugaskan 15 personel pengawas dan 10 personel mediator untuk
menangani berbagai kasus seperti kecelakaan kerja, pemutusan hubungan kerja,
tuntutan upah maupun upah normatif dan THR. Kami masih kekurangan personel,
idealnya ada 150 personel pengawas dan 100 personel mediator, tandas Saut
Tambunan
Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P.2015. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
10