Вы находитесь на странице: 1из 46

Profil U

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

29

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Tujuan dan Manfaat


Mahasiswa mampu memahami setiap gambar kerja yang disediakan untuk
praktek.

Agar mahasiswa memiliki kesabaran dan rasa disiplin yang tinggi dalam
bekerja.

Agar mahasiswa menguasai penggunaan alat alat praktek bengkel mekanik


sesuai dengan fungsinya.

Agar mahasiswa lebih teliti dalam pengerjaan suatu pekerjaan.

Agar mahasiswa memiliki daya tahan fisik yang kuat.

Agar mahasiswa menguasai cara menggergaji, mengebor, mengikir, mengukur,


menggores, menitik, dan mengamplas yang baik..

Mahasiswa dapat memahami gambar kerja yang disediakan untuk praktek.

Mahasiswa mengetahui fungsi dan cara kerja dari Mesin bor & Gergaji Besi.

Menumbuhkan kedisiplinan, dan kesabaran dalam suatu pekerjaan

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

30

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dipelajari secara detail bagaimana cara kerja dan
kegunaan dari alat kerja. Sebelum kita membahas satu persatu dari alat kerja perlu
kita ketahui bahwa setiap alat yang kita gunakan dikerjakan secara manual makan
diperlukan posisi dan keseimbangan tubuh yang ideal. Selain itu juga perlu
pengggunaan safety agar kita aman dari kecelakaan kerja.
2.1 Teori Plat
Yang dimaksud pengerjaan plat adalah pengerjaan membentuk benda kerja
berupa plat sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan.
Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan,
mesin atau perpadua darikeduanya. Dalam praktikum ini kita belajar cara
memotong, mengkikir dan membuat pola pada benda kerja plat.
2.2 Teori Menggergaji

Gambar 2.1 gergaji

Menggergaji benda kerja yang terbuat dari logam atau besi berbeda dengan
menggergaji benda yang lebih lunak seperti kayu. Selain itu gergaji yang
digunakan untuk menggergaji besi berbeda pula dengan gergaji pada umumnya.
Gergaji yang digunakan untuk memotong bahan-bahan besi biasanya disebut
dengan gergaji besi. Konstruksi dari gergaji besi ini terdiri dari bingkai atau frame
gergaji yang terbuat dari pipa besi yang keras dan kuat. Pada daun gergaji

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

31

terdapat tempat untuk mengaitkan gerigi pemotong. Jumlah dari gerigi pemotong
juga harus diperhatikan saat melakukan penggergajian.
Cara menggunakan gergaji adalah :
1. Sebelum melakukan kegiatan penggergajian tandai terlebih dahulu benda kerja
yang akan digergaji menggunakan penggores
2. Taruh gerigi gergaji tepat pada garis tanda yang telah dibuat
3. Setelah tepat maka lakukan penggergajian dengan mendorong dan menarik
gerigi gergaji secara perlahan-lahan terlebih dahulu agar tidak meleset dari
tanda
4. Setelah gerigi gergaji telah mencapai setengah dari proses penggergajian maka
gerakan gergaji bisa dipercepat namun harus tetap melihat kelurusan dari
proses penggergajian tersebut.
5. Apabila gerakan penggergajian terasa berat maka bisa
6. ditambahkan cairan pelicin seperti air sabun agar proses penggergajian bisa
lebih ringan.
Namun, sekarang proses penggergajian dalam produksi sudah tidak banyak
dipakai, menurut Comet Go (2013) Namun ketika proses produksi, sering juga
pemotongan ini dilakukan dengan mesin gerinda potong, gergaji mesin, ataupun
LPG blender.
2.3 Teori Mengikir
Menurut Eko (2012) Pengikiran ialah operasi yang menggunakan alat
berupa kikir. Biasa dilakukan untuk mengurangi ketebalan benda kerja,
membentuk, meratakan, hingga menghaluskan benda kerja. Bisa dikatakan
bahwa mengikir berfungsi untuk meratakan, membuat siku, bahkan menghaluskan
permukaan bidang kerja. Mengikir adalah mengurangi jumlah partikel-partikel
benda kerja dengan menggesekkan kikir pada permukaan benda kerja agar
terbentuk atau agar sesuai dengan target pencapaian. Alat yang dipergunakan
dalam mengikir disebut kikir. Ada banyak sekali alat-alat kikir yang tersedia di
pasar dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Berikut adalah macam-macam alat
kikir beserta fungsinya.

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

32

1. Kikir blok tebal


Tebal seluruh permukaan kikir sama, berbentuk persegi panjang dan lebar
ujungnya berkurang daripada pangkalnya. Fungsinya untuk meratakan benda
kerja dan membuat benda kerja lebih siku.
2. Kikir setengah bulat
Di satu bagian memiliki bentuk persegi empat rata dan pada bagian sebaliknya
membentuk setengah lingkaran. Fungsi dari kikir ini adalah untuk meratakan,
menghaluskan dan membuat bidang cekung pada benda kerja.
3. Kikir segi empat
Memiliki empat sisi dan membentuk persegi empat. Fungsinya untuk
meratakan permukaan dan menyiku antara satu bidang dengan bidang yang
lainnya.
4. Kikir bulat
Bentuknya bulat seperti tabung dan ujungnya semakin mengecil. Berfungsi
untuk menghaluskan permukaan bidang yang berbentuk lingkaran atau cekungan
serta untuk menambah ukuran diameter lubang bidang.
5. Kikir segi tiga
Memiliki tiga sisi yang membentuk segi tiga dan pada ujungnya lebih
mengecil daripada pangkalnya. Berfungsi untuk mengikir bidang yang memiliki
sudut 60 atau lebih besar.
6. Kikir pisau

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

33

Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi dan di salah satu sisi
membentuk sudut lancip. Fungsinya adalah untuk meratakan permukaan bidang
yang memiliki sudut 60 atau bahkan yang lebih kecil.

Gambar 2.2 macam-macam kikir

Cara mengikir yang baik adalah sebagai berikut :


1. Posisi badan di sebelah kiri ragum, dengan lutut dibentangkan dan jarak
antara kaki seukuran panjang kikir, sementara sudut antara poros ragum dan kaki
kiri membentuk sudut 30 sementara kaki kanan membentuk sudut 75.
2. Saat melakukan pengikiran badan dicondongkan ke depan, kaki kanan lurus
dan lutut kiri dibengkokkan.
3. Tangan kanan memegang kikir dengan kuat dengan ibu jari berada di atas
gagang dan jari lainnya di bawah gagang kikir. Sementara tangan kiri diletakkan di
ujung kikir dengan posisi telapak tangan dan ibu jari di atas kikir dan jari-jari yang
lain berada di luar kikir namun tidak menggenggamnya..

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

34

2.4 Teori Menggores

Gambar 2.3 penggores

Menurut Pahlevianto (2011) Penggores adalah alat yang berfungsi untuk


memberi garis atau goresan pada benda kerja. Penggores memiliki bentuk
runcing pada ujung-ujungnya, pada umumnya penggores memiliki dua bentuk
ujung yang berbeda. Penggores terbuat dari bahan baja yang kuat bahkan lebih
kuat dari pada benda kerja yang akan di gores. Penggores berfungsi seperti pensil
yang akan di gunakan untuk menggambar di atas kertas. Cara menggunakan
penggores ini adalah dengan menggoreskan ujung runcing penggores terhadap
permukaan benda kerja yang di tandai atau digambar.
2.5

Teori menitik
Penitik memiliki bentuk mirip sebuah obeng dan memiliki ujung runcing.

Bahan penyusun dari penitik ini adalah dari baja karbon kuat yang lebih kuat dari
bahan yang akan di beri tanda. Fungsi dari penitik ini adalah untuk memberikan
tanda pada benda kerja yang akan dibor. Selain itu penitik juga berfungsi untuk
memberikan lubang kecil pada benda kerja yang akan dibor sehingga mata bor
yang akan digunakan untuk mengebor tidak akan meleset atau tidak tepat
sasaran.
Cara menggunakan penitik adalah :
1. Tempatkan ujung runcing penitik pada posisi benda kerja yang akan dibor atau
ditandai.
2. Posisikan penitik pada posisi tegak lurus agar tanda yang akan dibuat tidak
miring.
3. Setelah penitik dirasa telah tepat maka pukul ujung atas penitik dengan palu.
4. Pemukulan tersebut harus dilakukan dengan sekali pukul namun keras, apabila
pemukulan dilakukan berulang-ulang dikhawatirkan akan membuat lebih dari
satu tanda.

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

35

BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang
ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri
(berlawanan arahjarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak
tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan
benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam). Bagianbagian pada Ragum
Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain :
1.

Rahang gerak

2.

Rahang tetap

3.

Tangkai

1,Macam-macam Ragum
Ragum, digunakan untuk menjepit benda kerja karena ukuran dan bentuk
benda kerja berbeda-beda maka disediakan juga bermacam-macam ragum.
Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
a. Ragum biasa (Ordinary Vise)

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

36

Gambar 2.4.1 ragum

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya


sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.
b. Ragum berputar (Rotating Vise)

Gambar 2.4.2 ragum berputar

Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk
sudut terhadap spindle. Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada
bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360o.
c. Ragum universal

Gambar 2.4.3 ragum universal

Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur


letaknya secara datar dan tegak.Penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

37

kerja.Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang
dijepitnya.Untuk

menghasilkan

penjepitan

yang

kuat

maka

pada

mulut

ragum/rahangnya dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit


dengan

kuat.

Rahang-rahang

ragum

digerakkan

oleh

batang

ulir

yang

dipasangkan pada rumah ulir. Apabila batang ulir digerakkan/diputar searah jarum
jam, maka rahang ragum akan menutup,tetapi bila diputar berlawanan dengan
arah jarum jam maka rahang ragum akan membuka .
Pemasangan ragum pada meja kerja harus disesuaikan dengan tinggi pekerja
yang akan bekerja.Sebagai patokan adalah apabila ragum dipasang pada meja
kerja, maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri
sempurna.Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan benda kerja
mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragum.Guna mengatasi
hal itu, maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja dengan ragum
hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapis.Pelapis tersebut terbuat dari
bahan yang lunak seperti baja lunak,pelat tembaga,karet pejal dan pelat seng
yang tebal.
3.2 Fungsi Ragum Meja
a) Ragum meja ini merupakan perlengkapan standar operasi sebuah perbengkelan
yangberfungsi sebagai pemegang kerja di sisi meja kerja dengan cara
menjepitnyadiantara kedua rahangnya atau untuk menjepit benda kerja secara
kuat dan benar, artinyapenjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda
kerja.Fungsi

ini

biasanya

digunakan

pada

pekerjaan

mengikir,

memahat,menggergaji, danlainnya.Karena dalam proses penjepitan, benda kerja


tidak diharapkan mengalamikerusakan atau cacat pada permukaannya maka
pada saat melakukan penjepitanbenda kerja dengan ragum hendaknya rahang
ragum dilapisi dengan pelapis.Pelapis tersebut dapat terbuat dari bahan yang
lunak seperti baja lunak, pelattembaga, karet pejal, dan pelat seng yang tebal. Di
sisi lainnya, ragum haruslebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya. Untuk
menghasilkan penjepitan yangkuat maka pada mulut ragum / rahangnya
dipasangkan baja bergerigi, sehinggabenda kerja dapat dijepit dengan kuat.
Rahang-rahang ragum digerakkan olehbatang ulir yang dipasangkan pada rumah
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

38

ulir. Apabila batang ulir digerakkan /diputar searah jarum jam maka rahang ragum
akan menutup, tetapi bila diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang
ragum akan membuka. Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa
yang tipis, digunakan bahantambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa,
sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan / perubah bentuk.
b) Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat ataumemberikan
tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagaimasalah
dalam produksi di bengkel-bengkel kecil, dimana umumnya memerlukan
penyesuaian peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-pekerjaan secara
manualdengan tangan. Operasi-operasi di bengkel besar akan memerlukan jig
atau alattekan yang dapat digabung dengan ragum tertentu atau alat lain dari
ragum biasa. Ragum meja ini dikategorikan sebagai ragum mejapresisi, memiliki
rahang

keras

rata

bergerigi/optional),

sisi

(dapat

diganti

permukaan

juga
yang

dengan
paralel

jenis

rahangkeras

dengan

kesejajaran

yangbertoleransi sempit. Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum
meja inidapat berbentuk persegi, bulat, panjang, atau pendek dengan dimensi
tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta batas
antararahang dan elemen poros penggerak rahang.

3.3 Cara Kerja Ragum Meja


a) Pertama-tama, lakukan pengaturan posisi ketinggian ragum. Beberapa hal
yang harus diperhatikan mengenai hal ini adalah tinggi ragum harus
disesuaikan dengan bentuk dari benda yang akan dikerjakan dan dengan
ketinggian orang yang menggunakan. Sebagai patokannya adalah apabila
ragum dipasang pada meja kerja maka tinggi mulut ragum harus sebatas siku
dari pekerja pada posisi berdiri sempurna. Untuk orang yang tinggi, biasanya
ketinggian ragum diatur oleh alas yang rata, sedangkan untuk orang yang
pendek, tinggi yang sesuai dapat diatur oleh alas kayu / jeruji di atas lantai.
Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada
pekerjaan akhir, benda kerja dapat di jepit lebih tinggi. Untuk pekerjaan yang
memerlukan gaya yang besar seperti memahat, menggergaji, mengikir,

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

39

mengetap, dan menyenai maka kedudukan benda kerja harus serendah


mungkin berada di atas rahang ragum.
b) Untuk membuka rahang ragum dilakukan dengan cara memutar tangkai / tuas
pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang berulir akan
menarik landasan bergerak pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya
untuk pekerjaan pencekaman benda kerja, tangkai pemutar diputar ke arah
kanan (searah jarum jam).

3.4 Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan dengan
ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Adapun fungsi utama dari
kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan benda kerja, Ukuran
panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah dengan tangkainya.
Mengikir adalah salah satu dari kerja bangku yang bertujuan untuk melakukan
proses pemakanan tatal tatal pada benda kerja yang proses pengerjaannya
secara manual. Kikir dibedakan dua jenis kikir halus dan kikir kasar.

Gambar 2.5.1 kikir

Derajat kekerasan kikir adalah kasar, setengah kasar dan sangat halus. Guratan
tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan ganda dipergunakan
untuk pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45, yang
lain 70, kedua-duanya terhadap sumbu memanjang kikir. Guratan parut
digunakan untuk pekerjaan kasar pada bahan lunak, misalnya alumunium.

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

40

Cara kerja kikir, pada usapan pertama y aitu usapan maju tekanan kedua tangan
maksimum dan fungsi tubuh mendorong kedepan.dan pada saat usapan kedua
yaitu kebelakang tekanan minimum.
3.4.1 Macam-macam kikir dan fungsinya
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan
menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya. Membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang
berbentuk dan sebagainya.

Gambar 2.5.2 macam-macam bentuk kikir

Adapun bentuk kikir itu dibuat bermacam-macam sesuai dengan fungsi dan
kebutuhannya. Berikut ini bentuk kikir dan fungsinya :
a) Kikir gepeng (plat) tebal kikir seluruhnya sama, lebar kikir kearah ujungnya
menirus kikir.Fungsinya untuk meratakan dan membuat bidang sejajar dan
tegak lurus.
b) Kikir blok lebar kikir seluruhnya sama,lebar kikir bagian ujungnya berkurang.
Fungsinya membuat rata, sejajar dan menyiku antara bidang satu dengan
bidang lainnya.
c) Kikir segi empat (square) , fungsinya membuat rata dan menyiku antara
bidang satu dengan bidang lainnya.
d) Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segi tiga,segitiga kikir pada bagian
ujungnya mengecil. Fungsinya untuk meratakan dan menghaluskan bidang
berbentuk sudut 60 atau lebih besar.
e) Kikir pisau (knife) bentuknya mirip pisau,fungsinya untuk meratakan dan
menghaluskan bidang berbentuk sudut 60 atau lebih kecil
f) Kikir setengah bulat (half round), fungsinya untuk menghaluskan,meratakan
dan membuat bidang cekung.
g) Kikir silang (crossing) fungsinya untuk menghaluskan bidang cekung,dan
membuat bidang cekung.
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

41

h) Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil.Fungsinya


untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat.
Menurut kasarnya gigi, kikir dibagi atas:
a) Gigi kasar (bastard) dipakai untuk pengerjaan awal.
b) Gigi sedang (second cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang
benda kerja.
c) Gigi halus (smooth cuts) dipakai untuk finishing atau menghaluskan bidang
benda kerja.

Gambar 2.5.3 bentuk kekasaran kikir

3.5 Penggores
Penggrores adalah suatu alat yang sederhana dan digunakan sebagai alat
tulis untuk melukis benda-benda keras. Alat ini dibuat dengan ujung yang runcing
dan tajam, serta lebih keras dari benda kerja yang digores (dilukis)
Ujung penggores umunya mempunyai sudut 20o 25o.
Macam-macam penggores yang sering digunakan di bengkel antara lain:

Gambar 2.5.4 penggores

i.
ii.
iii.

Penggores sederhana
Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok
Penggores dengan ujung yang dapat diganti-ganti

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

42

3.5.1 Cara menggores


- Tekan pengarah/penggaris besi, atau penyiku dengan kuat pada benda kerja

Gambar 2.5.5 cara menggores

- Penggores dimiringkan kearah luar dari pengarah.


- Miringkan penggores kearah gerakan penggoresan.
- Tekan dan goreslah benda kerja dengan sekali gores saja
3.6 Penitik Besi
Penitikan adalah suatu proses penandaan dengan jalan menekan pada
bagian yang diinginkan di benda kerja. Penekanan ini dilakukan terhadap benda
kerja yang lebih lunak dibanding dengan kekerasan dari penitik itu sendiri.

Gambar 2.6.1 penitik

Tujuan dari penitikan adalah:

Menentukan pusat pusat lingkaran atau lubang pada perpotongan garis untuk
memusatkan awal dari pengeboran.

Untuk menjelaskan garis hingga di mana bagian yang dikerjakan.

Untuk menjelaskan garis-garis goresan.

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

43

3.6.1 Cara menggunakan penitik


Pegang penitik di tangan kiri (yang bukan kidal)
Miringkan penitik dan geser sepanjang garis hingga tepat pada garis potong,
dimana tempat pusat titik akan dititik.
Penitik harus tegak lurus terhadap benda kerja
Penitik dipukul satu kali dengan pukulan ringan dan
periksa posisinya. Jika sudah tepat, pukul lebih keras.

Gambar 2.6.2 cara menitik

3.7 Pengaris Baja / Mistar Siku

Gambar 2.7 penggaris

Mistar baja adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menunjukkan
langsung dari benda yang diukur dengan beberapa skala asli. Alat ini terbuat dari
baja yang sangat kasar, tipis, dan sangat lentur. Kelenturannya berguna untuk
mengukur permukaan benda yang lengkung. Mistar ini sering digunakan di
bengkel walaupun mempunyai ketelitian yang rendah.
Cara menggunakan mistar baja :
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

44

1. Rapatkan benda ukur pada landasan tumpuan / balok landas.


2. Letakkan mistar baja di atas benda ukur, letakkan titik nol atau ujung mistar
bertumpu pada balok landas.
3. Baca dimensi / ukuran panjang benda ukur.
3.8

Penyiku

Gambar 2.8 penyiku

Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja. Biasa
digunakan untuk mengecek sudut suatu benda kerja apakah sudah siku-siku. Alat
ini terbuat dari bahan baja.
3.9 Palu Besi
Palu atau Martil adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan
kepada benda. Palu umum digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda,
penempaan logam dan menghancurkan suatu obyek. Palu dirancang untuk tujuan
tertentu dengan variasi dalam bentuk dan struktur. Bentuk umum palu terdiri dari
gagang palu dan kepala palu, dengan sebagian besar berat berada di kepala palu.
Desain dasar palu agar mudah digunakan, tetapi ada juga model palu mekanis
yang dioperasikan untuk keperluan yang lebih besar. Palu besar dalam Bahasa
Indonesia disebut dengan godam.

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

45

Gambar 2.9 palu besi

Palu mungkin adalah peralatan paling tua yang masih diketahui keberadaannya.
Palu dari batu diketahui telah digunakan sejak tahun 2.600.000 Sebelum
Masehi[1] Palu adalah peralatan dasar untuk banyak profesi. Sebagai analogi, palu
juga digunakan sebagai perangkat yang didesain untuk memberikan tumbukan,
contoh dalam mekanisme pelontar peluru pada pistol
3.10 Palu Karet
Palu karet merupakan sejenis palu yang fungsinya adalah untuk meratakan
usatu sisi logam. Dalam kerja bangku ini palu karet digunakan untuk meratakan
permukaan plat.

Gambar 2.10 palu karet

3.11 Jangka Pegas

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

46

Gambar 2.11 jangka pegas

Jangka berpegas terdiri dari sepasang kaki kaki dari baja, yang diatur oleh sebuah
mur dan baut yang disatukan dengan sebuah pegas bulat pada satu ujung.
Jangka berpegas berfungsi untuk:
1. Untuk membuat/menggores lingkaran-lingkaran atau garis lengkung pada besi.
2. Untuk memindahkan suatu ukuran dari penggaris (penandaan jarak)
3.Untuk mengukur suatu jarak, antara titik-titik dan membandingkan dengan skala
penggaris sebagai batasan ukuran
Untuk mendapatkan garis-garis yang tepat dan baik sebaiknya ujung-ujung jangka
dibuat setajam penggores. Dalam menggerinda ujung jangka harus dibuat sama
panjang dan saling bersentuhan.
3.11.1 Cara menggunakan jangka berpegas
Untuk mendapatkan garis-garis yang tepat, ujung jangka haruslah setajam ujung
penggores.
- Pemindahan ukuran.
Mengatur kaki-kaki jangka pada ukuran yang dikehendaki. Tempatkan satu jujung
pada suatu garis skala dan yang lain pada jarak yang dikehendaki (lihat gambar)
- Menggores lingkaran
Letakkan salah satu ujungnya pada titik pusat yang dikehendaki, goreslah benda
kerja dengan jangka dimiringkan pada arah perputaran
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

47

3.12 Mesin Bor


Di bengkel-bengkel kerja bangku pekerja logam kebanyakan menggunakan jenis
mesin bor, seperti mesin bor bangku, mesin bor tiang adakalanya menggunakan
mesin bor pistol atau bor dada.

Gambar 2.12 Mesin Bor

Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan mesin bor:


1. Kelengkapan mesin bor
2. Jenis bahan yang akan di Bor
3. Pelumasan
4. Ukuran garis tengah bor
5. Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor
6. Pencegahan kecelakaan

Mengebor dan Mengetap pada Plat.


Dalam pengeboran di bengkel mekanik, kita menggunakan 2 jenis mesin bor, yaitu
bor duduk dan bor pilar.
Diharuskan, pemotongan pada mesin bor dengan sisi potong
pada waktu bor beputar, dua gerakan yang dikehendaki dengan
bersama sama :
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

48

1.

Gerak

putaran

gerak

pemotongan

),

dan

memntukan kecepatan potong bor ( dalam m/min ).


2.

Pemakanan ( gerakan arah garis sumbu mata bor


terhadap benda kerja ), menentukan ketebalan dari
chip ( dalam mm/r, 1mm tiap putaran ).

Mesin bor dapat digunakan untuk bermacam - macam operasi seperti reaming
( pelebaran ),countersink, counterboring, boring, pemotongan ulir, dan beberapa
pekerjaan yang bulat.
Mesin bor dapat digolongkan, diantaranya :
a. Mesin bor tangan ( mekanik dan elektrik ), penggunaannya terutama dalam
benda yang telah dipasang dan benda terpasang ( fifting ), contohnya :

b. Mesin bor bangku ( dengan kaki ), digunakan


untuk mengebor

dari lubang - lubang yang

berdiameter kecil - 16 mm. Biasanya mesinnya


ditempatkan di atas bangku kerja / suatu alas
dari

lembar

besi.

Kepala

mesin

dapat

digerakkan ke atas dan ke bawah, sepanjang


tiang yang terpasang di meja kerja.
Motor Listrk memutarkan poros dengan sabuk pemutar
( belt ). Poros berputar di dalam rumah pipa ( drill
sleeve ) yang dapat digerakkan ke atas / bawah
dengan bantuan dari roda gigi dan balok bergigi. Roda
gigi berputar dengan tuas pemutar yang menghasilkan
tekanan pemakanan bagi alat potongnya.
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

49

c. Mesin bor tiang ( column ) / tegak ( tunggal / banyak poros ), terdiri dari sebuah
batang tegak dan dipasang kepala mesin bor dan meja kerja. Meja mesin dapat
digerakkan ke atas / ke bawah / ke samping. Meja bor tipe pilar hanya dapat
dinaik - turunkan.

Kedua tipe mesin bor ini biasanya dilengkapi dengan

pemakanan otomatis, disamping dengan tuas pemutar dengan tangan.


Tipe Column

Tipe Pillar

d. Mesin bor radial, cocok untuk benda kerja yang


lebar. Poros utama dari bor dipasang di saddle
( pelana ) yang dapat dipindahkan dalam arah
radial ( jari - jari radius ). Lengan dapat diputar
dan dinaik turunkan pada bidang tegak karena
itu dapat membantu poros mencapai titik pada
alas mesin dan mengurangi gerakkan dari benda
kerja.

Poros dapat digerakkan melalui tuas

penggerak dengan tangan / dengan otomatis.


e. Mesin - mesin jig bor , dikonstruksi
untuk membesarkan dan membuat lubang
dengan jarak pusat ke pusat yang tepat
pada diameter yang sangat teliti.

Meja

dibuat sebaga meja kombinasi dan dapat


digerakkan dengan arah memanjang dan
melintang.

Dengan pengukuran secara

optic, sistim dapat diatur sampai toleransi


0,001 mm.
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

50

Penjepitan perkakas dengan cekam


bor, dimaksudkan untuk memegang
perkakas potong yang batangnya
silindris. Cekam bisa mempunyai 2
atau 3 rahang. Ukurannya dapat
ditunjukkan sedalam mungkin pada
cekam, supaya tidak meleset ( slip )
selama pengerjaan.

Cekam dan mata bor dengan batang tirus dipegang


oleh lubang tirus pada batang pemutar utama. Bagian
dalam dan luar ketirusan tidak boleh rusak dan harus
dibersihkan sebelum disatukan. Luabang celah
menerima ujung yang tirus dan memutarkan mata bor.
Batang mata bor yang tirus disebut Morse Taper .
Sarung pengurang digunakan apabila ketirusan dari
cekam atau mata bor tidak cocok dengan ketirusan dari
batang pemutar utama. Sarung pengurang dapat
digunakan dengan kombinasi pada ketirusan luar dan
dalam.

Pekerjaan pelubangan harus selalu dijepit dengan pemegang ( ragum ).


1.

Benda kecil dapat dipegang dengan ragum tangan.

2.

Memegang benda kerja dengan ragum mesin.

3.

Penjepitan benda kerja pada meja mesin.

4.

Memegang benda kerja dengan tangan.


1.

2.

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

3.

4.

51

Alur bor, tidak saja digunakan untuk mengeluarkan beram tetapi juga membentuk
sudut tatal pada bibir pemotong. Besarnya sudut tatal ini tergantung dari macam
bahan yang dikerjakan.

A. Kuningan dan Perunggu.


B. Baja, Besi Tuang, Besi Biasa, dan
Baja Tuang.
C. Alumunium,

Tembaga,

Timah

Putih, Seng, Timah Hitam.

Kecepatan potong yang terbesar terdapat pada bibir mata bor dan juga tempat
tegangan serta panas yang terbesar. Kecepatan potong berkurang sampai V = 0
pada bibir serong, bibir serong praktis tidak ikut dalam pemotongan.

Untuk

menghindari mata bor menjadi lunak / tumpul, kecepatan potong ( v ) harus


disesuaikan.
Rumus Umum untuk Kecepatan Potong pada Bor.
V = 1000 x 25
xd
Ket :

= Kecepatan Potong pada Bor

1000

= Konstanta

25

= Kekerasan benda kerja ( 15 - 30 )


= 3,14

= Diameter

Pengetapan adalah suatu kerja yang berguna untuk membuat ulir di dalam lobang
hasil dari pengeboran.

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

52

Tap dibuat dari baja kecepatan tinggi, berbentuk ulir.


Jenisnya ada, Tap Tangan dan Tap Mesin. Pemegang Tap
seperti gambar di samping, mempunyai ukuran yang
memadai sehingga memungkinkan penjipatan yang baik
pada bagian segi empat dari tangkai tap.
Cara pengetapan dengan tangan ialah,
1. Jepit tap no.1 dengan pemegang tap.
2. Mulai pengetapan dengan tekan ke kanan dalam
arah ( searah ) lubang, putar beberapa kali.
3. Periksa dengan penyiku, apakah tap dengan
lubang ( tegak lurus ).
4. Jika mring, segera perbaiki.
5. Setelah lurus, diputar kembali, dan lanjutkan
dengan tap no. 2, dan no. 3.
Selain dengan cara manual, adapula cara lain yaitu dengan menggunakan alat
yang bernama PROTOTIPE OTOMASI TAP ULIR.
Alat ini menggunakan PLC Omron CM 1 A sebgaia otak dari mesin yang
mengontrol input dan output dari mesin. Alat ini dibuat untuk sebuah prototype
material handling (pembuatan Ulir Dalam). Aplikasi 2 buah proses kerja secara
otomatis dalam pembuatan ulir dalam. Catu daya yang digunakan ada 2 adaptor
dengan spesifikasi yang berbeda. Adaptor untuk motor 12 VDC - 5 A dan untuk
kontrol 24 VDC, 12 VDC, 8 VDC 5A. Mesin ini dalam hal mencari lubang sudah
otomatis dan juga dalam proses pengetapan sudah otomatis. Sebelum
menjalankan mesin ini cek power untuk mesin ini. Pastikan semua koneksi telah
terhubung dengan baik, dan juga pastikan semua aktuator berada pada posisi
minimal.
Dalam alat mesin yang presisi, perkakas dan

alat

pencetak kepala skrup harus disimpan di


tempat

yang

tertutup,

bersama

bagian

silindernya mata bor yang dipakai sebagai


sountersink yang digerinda secara khusus

harus

mempunyai diameter yang dikehendaki sesuai


LAPORAN BENGKEL MEKANIK

53

dengan bagian lingkarannya. Kecepatan potong countersink untuk logam kira kira 6 m/min.
A. Countersink, merupakan suatu kerja yang berguna untuk memperlebar luas
permukaan yang telah dibor. Lubang yang bulat dipersiapkan untuk suatu
makud tertentu meliputi memperbesar diameter lubang seperti kedudukan
kepala skrup dan paku keling. Alat yang digunakan untuk operasi ini disebut
countersink cutter.

Cara pengerjaan Countersink ialah, countersink cutter bekerja seperti mata bor
tapi dengan kecepatan potong yang lebih lambat. Countersink cutter mempunyai 1
atau lebih bibir pemotong dalam jumlah yang ganjil, misalnya ; 1, 3, 5, 7, untuk
menghindarkan tanda - tanda gerutan. Sudut countersink yang digunakn harus
sesuai dengan maksud penggunaannya.
deburing dari lubang bor

600

countersink paku keeling

750

countersink sekrup

900

sheet metal rivet


1200
Jikalau, countersink cutter tidak mampu di dalam
pengerjaannya, bisa diganti dengan menggunakan
mata bor spiral yang telah digerinda dengan sudut bibir pemotong yang
dikehendaki. Sudut besarnya tidak boleh lebih besar dari 1 0.
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

54

Dalam alat mesin yang presisi, perkakas dan alat


pencetak kepala skrup harus disimpan di tempat yang
tertutup, bersama bagian silindernya mata bor yang
dipakai sebagai sountersink yang digerinda secara
khusus harus mempunyai diameter yang dikehendaki
sesuai dengan bagian lingkarannya. Kecepatan potong
countersink untuk logam kira - kira 6 m/min.

BAB IV
LANGKAH KERJA
4.1

Alat-alat
Alat-alat yang diperlukan dalam pengerjaan plat baja yaitu

NO
1.

Nama alat

Gambar alat

Kikir plat kasar

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

55

2.

Kikir plat sedang

3,

Kikir plat halus

4.

Kikir
setengah
lingkaran 12 inch
Kikir
setengah
lingkaran 6 inch

5.
6.

Kikir bulat 12 inch

6.
4.

Kikir
persegi
empat 12 inch
Penitik

5.

Penggores

6.

Siku-siku

7.

Mistar siku

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

56

8.

Jangka Pegas

9.

Ragum

10.

Palu Karet

11.

Amplas

12

Sikat kikir

13

Mesin Bor

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

57

Table 2.1 macam-macam alat

4.2

Jurnal Kegiatan

Hari
Ke-

Hari/
Tanggal

Rabu/
4-112015

Jam

Kegiatan

09.0009.15

apel pagi
pengarahan yang
ketua kelompok

Mengetahui
pembimbing

dipimpin

09.1512.00

penggoresan pada plat baja dengan


ukuran yang telah ditentukan

12.0012.30

break

12.3013.00

penilaian hasil kerja plat baja oleh


dosen pembimbing

13.00
13.30

pengarahan job baru yaitu profil U

13.3014.30

pengukiran profil U

14.3015.00

pembersihan
pengarahan yang
dosen pembimbing
doa
kegiatan selesai

dipimpin

Table 2.2.1 jurnal kegiatan

Hari
Ke-

Hari/
Tanggal

Jam

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

Kegiatan

Mengetahui
pembimbing

58

Kamis/
05-1120 15

09.0009.15

apel pagi
pengarahan yang dipimpin
ketua kelompok

09.1512.00

pengikiran profil U agar memenuhi


standar yang telah ditentukan

12.0012.30

break

13.3014.30

melanjutkan kegiatan

14.3015.00

Tes narkoba yang diadakan oleh


BNN dan kegiatan selesai
Tabel 2.2.2 jurnal kegiatan

Hari
Ke-

Hari/
Tanggal

jumat/
06-112015

Jam

Kegiatan

07.0007.15

apel pagi
pengarahan yang dipimpin
ketua kelompok

07.1509.30

melanjutkan kegiatan pengerjaan


profil U

09.3010.00

break

10.0011.00

melanjutkan kegiatan

11.0011.45

Mengetahui
pembimbing

pembersihan
pengarahan yang dipimpin
dosen pembimbing
doa
kegiatan selesai

Tabel 2.2.3 jurnal kegiatan

Hari
Ke-

Hari/
Tanggal

Jam

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

Kegiatan

Mengetahui
pembimbing
59

Senin /
09-112015

09.0009.15

09.1512.00

apel pagi
pengarahan yang dipimpin
ketua kelompok
doa

melanjutkan kegiatan pengerjaan


profil U
break

12.0012.30
melanjutkan kegiatan
13.3014.30

14.3015.00

pembersihan
pengarahan yang dipimpin
dosen pembimbing
doa
kegiatan selesai

Table 2.2.4 jurnal kegiatan

Hari
Ke-

Hari/
Tanggal

Selasa
/
10-112015

Jam

Kegiatan

09.0009.15

09.1512.00

Mengetahui
pembimbing

apel pagi
pengarahan yang dipimpin
ketua kelompok
doa

melanjutkan kegiatan pengerjaan


profil U
break

12.0012.30
melanjutkan kegiatan
13.3014.30

14.30LAPORAN BENGKEL MEKANIK

pembersihan
pengarahan yang dipimpin
60

15.00

dosen pembimbing
doa
kegiatan selesai

Tabel 2.2.5 jurnal kegiatan

Hari
Ke-

Hari/
Tanggal

Rabu /
11-112015

Jam

Kegiatan

09.0009.15

09.1512.00

Mengetahui
pembimbing

apel pagi
pengarahan yang dipimpin
ketua kelompok
doa

melanjutkan kegiatan pengerjaan


profil U
break

12.0012.30
melanjutkan kegiatan
13.3014.30

14.3015.00

pembersihan
pengarahan yang dipimpin
dosen pembimbing
doa
kegiatan selesai

Tabel 2.2.6 jurnal kegiatan

Hari
Ke-

Hari/
Tanggal

kamis /
11-112015

Jam

Kegiatan

09.0009.15

09.1512.00

Mengetahui
pembimbing

apel pagi
pengarahan yang dipimpin
ketua kelompok
doa

melanjutkan kegiatan pengerjaan


profil U

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

61

break
12.0012.30
melanjutkan kegiatan
13.3014.30

14.3015.00

pembersihan
pengarahan yang dipimpin
dosen pembimbing
doa
kegiatan selesai

Table 2.2.7 jurnal kegiatan

Hari
Ke-

Hari/
Tanggal

jumat/
12-112015

Jam

Kegiatan

07.0007.15

apel pagi
pengarahan yang dipimpin
ketua kelompok

07.1509.30

melanjutkan kegiatan pengerjaan


profil U

09.3010.00

break

10.0011.00

melanjutkan kegiatan

11.0011.45

Mengetahui
pembimbing

pembersihan
pengarahan yang dipimpin
dosen pembimbing
doa
kegiatan selesai

Table 2.2.8 jurnal kegiatan

Hari
Ke-

Hari/
Tanggal

Jam

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

Kegiatan

Mengetahui
pembimbing

62

10

Senin /
13-112015

09.0009.15

09.1512.00

apel pagi
pengarahan yang dipimpin
ketua kelompok
doa

melanjutkan kegiatan pengerjaan


profil U
break

12.0012.30
mengumpulkan job profil U
13.3014.30

14.3015.00

pembersihan
pengarahan yang dipimpin
dosen pembimbing
doa
kegiatan selesai

Table 2.2.9 jurnal kegiatan

4.3 Langkah Kerja


1. Pertama-tama, ambil bahan yang diperlukan yaitu balok besi yang akan dibuat menjadi
profil U ST 37
2. Kedua, potonglah balok besi tersebut dengan ukuran panjang 100mm dengan cara
menjepit benda kerja tersebut pada ragum supaya benda kerja tersebut tidak bergerakgerak sehingga mudah memotongnya.
3. Kemudian tandai dengan ukuran 10mm dan lakukan lagi 8mm
4. Kemudian gergajilah bagian pada benda kerja tersebut yang telah ditandai dengan sabar
dan teliti agar hasil gergajinya rapi dan bagus
5. Setelah benda tersebut digergaji , akan didapat hasil benda kerja dengan panjang 82mm
6. Kemudian rapikanlah hasil gergajian tersebut dengan menggunakan kikir kasar sehingga
benda kerja tersebut ukurannya menjadi 80mm dan setalah hampir 80mm kikirlah bagian
tersebut dengan kikir halus sehingga benda kerja tersebut menjadi rapi.
7. Setelah didapati hasil 80mm tersebut kikirlah bagian atas dan sisi sebelah kiri dan kanan
sehingga menjadi simetris (rata) , untuk mengecek rata atau tidaknya bidang , gunakan
penyiku
8. Setelah bagian atas siku, kikirlah bagian kiri dan kanan secara bergiliran dan diharapkan
dengan merata , sehingga hasil kikirannya nanti tidak tebal sebelah
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

63

9. Kikirlah kedua bagian tersebut hingga ukuran yang tadinya 65mm menjadi 63mm , dan
ada baiknya mengikir dengan cara menyilang dengan sabar dan hati-hati agar hasil
kikirannya tidak miring
10. Setelah mendapatkan hasil kerja tersebut kita beralih pada bagian kaki dari benda kerja .
Potonglah bagian ujung-ujung dari kaki tersebut sehingga tinggi dari benda kerja menjadi
30mm dan sebelumnya mencapai 30mm kikirlah agar hasil kerjanya rapi
11. Dilanjutkan dengan menggergaji bagian kaki dari profil-U pada bagian kiri dan kanan
sebanyak 6 pasang penggergajian yang masing-masing berjarak 3mm dengan kedalaman
15mm dan berjarak 32mm dari sudut kaki profil U . Diharapkan pada saat menggergaji
benda kerja tersebut mahasiswa melakukannya dengan sangat hati-hati sebab apabila
tidak hati-hati hasil kerja tersebut rusak dan tidak akan sesuai dengan yang diharapkan
12. Mahasiswa kemudian kembali menggergaji bagian kaki dari profil U pada bagian kiri dan
kanan dengan panjang 10mm dan kedalaman 15mm dan berjarak 10mm dari sudut kaki
profil U . Bedanya cara menggergajinya seperti segitiga sehingga setelah titik gergajian
bertemu bagian tersebut akan terbuang . Setelah itu bagian yang telah digergaji tersebut
dengan dikikir setengah dan dilanjutkan dengan kikir kasar sehingga berbentuk seperti
yang telah ditandai
13. Kemudian mahasiswa mengikir bagian ujung kaki profil U dengan berpatokan pada
ukuran dengan radius ,sehingga tampak lingkaran . Caranya dengan mendorong naik
turun keatas dan kebawah secara kontinuitas yang akan membentuk sudut cembung
sesuai dengan tanda yang telah digores berdasarkan radius gauge
14. Setelah itu, sisi sebaliknya dimulai dengan menandai bagian setengah bulatan dengan
penggores yang berpatokan pada radius gauge R10 yang ditempelkan pada benda kerja ,
kemudian digergaji berbentuk segitiga sama seperti yang tadi , sehingga titik-titiknya
bertemu dan dapat menghilangkan bagian tersebut dan setelah digergaji kemudian benda
kerja tersebut dikikir dengan kikir bulat sehingga sama dengan yang telah ditandai
dengan penggores
15. Setelah selesai pada bagian kaki ,lanjut pada bagian badan benda kerja . Dimulai dengan
menitik bagian sesuai dengan job masing-masing dengan cara mengukur pada benda
kerja. Setelah semuanya ditandai mahasiswa langsung ketempat pengeboran untuk
mengebor bagian-bagian yang telah ditandai yang telah diberi titik menggunakan penitik .
Gunakan mata bor sesuai dengan petunjuk , diharapkan juga pada saat melakukan
pengeboran mahasiswa menggunakan perlengkapan keselamatan seperti kaca mata
pelindung dan sarung tangan . Pada saat mengebor jangan terlalu dipaksakan karena
LAPORAN BENGKEL MEKANIK

64

dapat menyebabkan mata bor tersebut patah dan sangat berbahaya . Ada baiknya pada
saat mengebor diselingan dengan melumuri
16. dengan oli agar tidak menimbulkan percikan bunga api
17. Kemudian bor bagian tengah dari badan profil U sesuai dengan tanda yang telah
diberikan menggunakan penitik dan radius . Sebelum mengebor mahasiswa mengukur
terlebih dahulu dengan mempertemukan 58mm dari bawah dan 30.. dari pinggir sehingga
titik temu langsung digunakan untuk membentuk pola setengah lingkaran . Cara
mengebornya pertam-tama menggunakan mata bor yang kecil keudian ditimpah terus
menerus dengan mata bor yang makin besar dan makin besar sampai mendekati garis
tanda yang telah dibuat dan diharapkan melakukannya dengan sangat hati-hatikarena
sangat berbahaya
18. Bagian yang telah dibor tersebut digergaji sehingga nantinya dapat dimasuki kikir .
Setelah selesai digergaji akan ditemukan lubang pada badan kerja yang tidak rata, Oleh
sebab itu bagian yang tidak rata tersebut diratakan dengan menggunakan kikir kecil
terlebih dahulu lalu yang lebih besar lagi . Setelah selesai mengikir dengan kikir plat
kemudian dilanjutkan dengan kikir bulat pada kedua sudutnya sehingga terbentuk
setengah lingkaran pada masing-masing sudut nya . Stamping dengan menggunakan tap
M5-08. Cara menStamping lubang tersebut yaitu memasukan tap kelubang kemudian
diputar searah jarum jam diputar terus sampai lubang lubang tersebut memiliki ulir
tersendiri yang dapat dimasuki mur.

4.4

Gambar Job

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

65

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

66

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

67

BAB V
HASIL
5.1

Pengerjaan Profil U

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

68

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

69

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

70

Gambar 2.13 hasil pengerjaan profil U

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

71

BAB VI
PEMBAHASAN
Butuhnya kesabaran dan ketekunan dalam pengerjaan profil U ini setiap
langkah yang kita lakukan harus benar-benar akurat dan setiap yang akan kita
lakukan harus dipikirkan dengan matang,jangan sampai kita melakukan kesalahan
karena kalau sampai kita melakukan kesalahan maka hal itu sangat berpengaruh
kepada hasil akhir nanti. Maka dari itu kita butuh bimbingan dari dosen
pembimbing kita dan dari rekan-rekan kerja kita agar kita dapat meminimalisir
kesalahan. Berdasarkan dengan hasil akhir Profil U yang telah saya kerjakan
terdapat kesalahan pada saat menggerjakan job kerja,dikarenakan kurangnya
pemahamam akan kondisi gergaji yang saya gunakan maka hasil yang saya
dapatkan kurang baik. Dan dari hasil keseluruhan job yang telah saya kerjakan
sudah hamper menyamai dengan job yang ada dibuku dan saya sangat puas akan
hasil tersebut.
6.1

Kesimpulan

Berdasarkan dengan kegiatan yang telah saya kerjakan,saya dapat menyimpulkan


bahwa :

Dalam pengerjaan Profil U modal awalan yaitu ketepatan dan ketelitian


Kita harus tau penggunaan dan cara kerja alat yang akan kita kerjakan
Dalam menggergaji job kita harus mengetahui kondisi gergaji yang akan kita
gunakan
Dalam mengikir kita harus sabar dan tekun agar mendapatkan hasil yang pas
Agar mendapatkan ukuran yang presisi kita harus teliti dan sabar
Butuhnya support dan bantuan dari rekan-rekan kerja
Agar mendapatkan hasil yang maksimal,fisik kita harus prima dan kita harus
mejaga kondisi tubuh kita
Dalam pengeboran perlunya safety mata agar mata kita terjaga
Perlunya ketelitian dalam hal penggoresan

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

72

6.2

Saran

Sebelum mengerjakan saya menyarankan agar :


1. Sebelum mengerjakan sebaiknya anda harus memeriksa kelengkapan alat-alat

2. Sebaiknya letakkan alat pada tempat yang telah ditentukan oleh instruktur atau
pembimbing.
3. Tanyakan segala sesuatu yang menurut anda itu sangat sulit untuk dikerjakan
atau anda masih bingung dalam pengerjaannya
4. Hati-hati dalam penggunaan mesin bor karena jika kita salah dalam
penggunaan mesin bor maka akan terjadi kecelakaan kerja

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

73

Daftar Pustaka

https://denipurwosari.wordpress.com/laporan/engineering26.blogspot.c
a/2011/12/janis-jenis-kikir.htm/m=1
http://www.karim.web.id/2012/02/alat-penandaan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Palu_(alat)
http://www.academia.edu/7606729/LAPORAN_LENGKAP_KERJA_BA
NGKU
http://www.pusathardware.com/images/watermarked/detailed/10/IBAC
HI_PENGGARIS_SIKU_ALUMINIUM14326071315563d99b3309c.jpg

LAPORAN BENGKEL MEKANIK

74

Вам также может понравиться

  • Data Jurusan
    Data Jurusan
    Документ7 страниц
    Data Jurusan
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Presentasi Plts
    Presentasi Plts
    Документ19 страниц
    Presentasi Plts
    Pratama Muhammad
    Оценок пока нет
  • Bahasa Indonesia 1
    Bahasa Indonesia 1
    Документ21 страница
    Bahasa Indonesia 1
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Data Jurusan
    Data Jurusan
    Документ7 страниц
    Data Jurusan
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • All in One
    All in One
    Документ40 страниц
    All in One
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Makalah Pak Nur
    Makalah Pak Nur
    Документ13 страниц
    Makalah Pak Nur
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Hakikat Manusia
    Hakikat Manusia
    Документ23 страницы
    Hakikat Manusia
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Faktor Daya Nurhaida 1
    Faktor Daya Nurhaida 1
    Документ1 страница
    Faktor Daya Nurhaida 1
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Hakikat Manusia
    Hakikat Manusia
    Документ23 страницы
    Hakikat Manusia
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Hakikat Manusia
    Hakikat Manusia
    Документ23 страницы
    Hakikat Manusia
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Hakikat Manusia
    Hakikat Manusia
    Документ23 страницы
    Hakikat Manusia
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Pengasutan Motor Induksi Pada Conveyor Dengan Metode Dol
    Pengasutan Motor Induksi Pada Conveyor Dengan Metode Dol
    Документ1 страница
    Pengasutan Motor Induksi Pada Conveyor Dengan Metode Dol
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Hakikat Manusia
    Hakikat Manusia
    Документ23 страницы
    Hakikat Manusia
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Soal-Soal Latihan Motor Listrik dan Jawabannya
    Soal-Soal Latihan Motor Listrik dan Jawabannya
    Документ4 страницы
    Soal-Soal Latihan Motor Listrik dan Jawabannya
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Present Participle Structure
    Present Participle Structure
    Документ11 страниц
    Present Participle Structure
    ahmad maulana
    0% (1)
  • Makalah Perawatan Dan Perbaikan Instalasi Listrik
    Makalah Perawatan Dan Perbaikan Instalasi Listrik
    Документ19 страниц
    Makalah Perawatan Dan Perbaikan Instalasi Listrik
    Arighi Denny Saputra
    100% (4)
  • Penyerahan Jurnal
    Penyerahan Jurnal
    Документ1 страница
    Penyerahan Jurnal
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Mikroprosesor vs Mikrokontroler
    Mikroprosesor vs Mikrokontroler
    Документ8 страниц
    Mikroprosesor vs Mikrokontroler
    Buchori Sumarno
    100% (2)
  • Jaringan Saraf
    Jaringan Saraf
    Документ2 страницы
    Jaringan Saraf
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • 4
    4
    Документ3 страницы
    4
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Halaman Pengesahan
    Halaman Pengesahan
    Документ1 страница
    Halaman Pengesahan
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Faktor Daya Nurhaida 1
    Faktor Daya Nurhaida 1
    Документ1 страница
    Faktor Daya Nurhaida 1
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Kerja Bangku
    Kerja Bangku
    Документ12 страниц
    Kerja Bangku
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Plat Baja Fox
    Plat Baja Fox
    Документ29 страниц
    Plat Baja Fox
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Mata Itik Fix
    Mata Itik Fix
    Документ15 страниц
    Mata Itik Fix
    ahmad maulana
    100% (1)
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Документ1 страница
    Lembar Pengesahan
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Документ1 страница
    Kata Pengantar
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Daftar Gambar
    Daftar Gambar
    Документ3 страницы
    Daftar Gambar
    ahmad maulana
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ2 страницы
    Daftar Isi
    ahmad maulana
    Оценок пока нет