Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TAHUN 2016
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Aktivasi Code Blue RS adalah hal yang niscaya harus dikelola dengan baik oleh
RS. Selain sebagai pra-syarat akreditasi RS versi KARS 2012 maupun standar Joint
Commmitte International (JCI), sistem pengelolaan keadaan gawat darurat yang dapat
diaktivasi dengan cepat dan tepat setiap saat sangat diperlukan. Aspek ini mendukung
pelayanan RS secara keseluruhan, maupun keselamatan pasien secara khusus. Dalam,
standar akreditasi setiap staf RS harus mengetahui bagaimana sistem ini dapat dijangkau
untuk diaktifkan segera.Pimpinan RS harus menjamin bahwa setiap staf baik medis
maupun non-medis memiliki kemampuan dasar BLS (Basic Life Support) serta
menyiapkan sistem dan sarana prasarana yang diperlukan guna memastikan Code Blue
tersebut dapat terlaksana.
Kesempatan pasien untuk bisa bertahan hidup berkurang 7 sampai 10 persen pada tiap
menit yang berjalan tanpa cardiopulmonary resusitation dan defibrilasi (American Heart
Assosiacion, 2010). Berdasarkan hasil penelitian dari American Heart Association pada
bulan Juni 1999 didapatkan data bahwa 64% pasien dengan cardiac arrest yang
mendapatkan penanganan segera dapat bertahan hidup tanpa kerusakan otak.
Inti dari penangan cardiac arrest adalah kemampuan untuk bisa mendeteksi dan
bereaksi secara cepat dan benar untuk sesegera mungkin mengembalikan denyut jantung
ke kondisi normal untuk mencegah terjadinya kematian otak dan kematian permanen.
Penanganan secara cepat dapat diwujudkan jika terdapat tenaga yang memiliki
kemampuan dalam melakukan chain of survival saat cardiac arrest terjadi. Keberadaan
tenaga inilah yang selama ini menjadi masalah/pertanyaan besar, bahkan di rumah sakit
yang notabene banyak terdapat tenaga medis dan paramedis. Tenaga medis dan
paramedis di Rumah Sakit sebenarnya sudah memiliki kemampuan dasar dalam
melakukan life saving, akan tetapi belum semuanya dapat mengaplikasikannya secara
maksimal.
Dan
seringkali
belum
terdapat
pengorganisian
yang
baik
dalam
2) Meningkatkan keterampilan resusitasi dan stabilisasi yang cepat bagi korban yang
mengalami kondisi darurat kardio respiratory arrest yang berada dalam kawasan RS.
3) Meningkatkan ketrampilan BLS dan Code Blue Team
1.3 TEMA
PENATALAKSANAAN
KEGAWATDARURATAN
KARDIOVASKULER
Ketua
Mustadi, SKepNs
Sekretaris
Bendahara
: 1. Ristunik, SKepNs
2. Umi Saadah, SKepNs
Sie Acara
Sie Ilmiah
Sie Konsumsi
Sie Perlengkapan
Sie Humas
1.9 PENDANAAN
Untuk melaksanakan kegiatan ini pendanaan kita dapatkan dari:
1) Komite Keperawatan
2) Diklat RSUD Dr Soegiri Lamongan
3) Sponsor
1.10 RENCANA ANGGARAN DAN SUSUNAN ACARA
Terlampir.
JADWAL KEGIATAN PELANTIKAN KOMPER
NO TANGGAL/JA
M
KEGIATAN
PENANGGUNG
JAWAB
1.
SABTU
21-05-2016
07.30-08.00
2.
08.00-09.00
3.
09.00-09.15
RegistrasI peserta
1. Pembukaan
2. Sambutan
a. Ketua Panitia
b.Laporan pertanggungjawaban
Ketua Komper periode 2012-2015
c. Pelantikan dan sambutan
Direktur RS
d. Ketua komper periode 2016- 2018
2. Penutup/Doa
Coffea Break
Panitia
Sie acara
Panitia
M
SABTU
21-05-2016
09.00-09.15
09.15-10.30
KEGIATA
NARA SUMBER
N
Coffea
PENANGGUNG
JAWAB
Panitia
Break
Materi 1.
3.
10.30-11.30
Materi 2.
4.
11.30-12.30
Tanya-
Moderator
H.Suwaji S.Kep.Ns
Jawab
KEGIATAN
2.
M
MINGGU
22-05-2016
08.00-08.15
08.30-11.00
workshop
3.
11.00-12.00
Tanya-Jawab
4.
12.00 12.10
Penutup &
1.
NARA SUMBER
PENANGGUNG
JAWAB
Panitia
Registrasi
peserta
Doa
H.Suwaji S.Kep.Ns
H.Suwaji S.Kep.Ns
1.11 PENUTUP
Demikian Proposal ini kami buat, semoga dapat dijadikan pertimbangan dalam
pelaksanaan kegiatan seminar dan workshop