Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Presentasi oleh:
ABDUS SOLIHIN
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
Bahan Polaroid Hanya Meneruskan Getaran Medan
Listrik Yang Sejajar Sumbu Transmisi Polaroid
Latar Belakang
Fenomena Tersebut Dikenal Dengan Polarisasi
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
TUJUAN
Tujuan dari eksperimen Polarisasi ini adalah:
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
MANFAAT YANG DIHARAPKAN
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
PEMBAHASAN LEBIH LANJUT
1. Tinjauan Pustaka
2. Metode Penelitian
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
1. Tinjauan Pustaka
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk
suatu gelombang transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya
terjadi pada gelombang transversal saja dan tidak dapat terjadi pada
gelombang longitudinal. (Krane, 1992: 334-335)
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
2. Metode Penelitian
12. Photometer
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
2. Metode Penelitian
Eksperimen Polarisasi cahaya Tanpa Bidang Penunda Eksperimen Polarisasi cahaya Dengan Bidang Penunda
Dilakukan Pencatatan Nilai Intensitas Cahaya Pada Fotometer Untuk Masing-masing Sudut
Dilakukan Analisa Kuantitatif Dengan Interpretasi Grafik Dari Hubungan Antara Intensitas Dengan Sudut
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
2. Metode Penelitian
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
3. Hasil dan Pembahasan
Grafik Hubungan antara Intensitas dengan Grafik Hubungan antara Intensitas dengan
Sudut Analyzer Pada Laser Tanpa Bidang Sudut Analyzer Pada Laser Dengan Bidang
pembatas pembatas
20
30
Intensitas (lux)
25 15
Intensitas (lux)
20 10
y = -0.372x + 38.38 y = -0.281x + 28.34
15
5
10
0
5
0 -5
0 20 40 60 80 100
Sudut Tetha (derajat)
Sudut Tetha (derajat)
Grafik Hubungan antara Intensitas dengan Grafik Hubungan antara Intensitas dengan
Sudut Analyzer Pada Cahaya Tampak Sudut Analyzer Pada Cahaya Tampak
Tanpa Bidang pembatas Dengan Bidang Pembatas
y = -0.372x + 38.38
3.5 1.4
Intensitas (lux)
Intensitas (lux)
3 1.2
2.5 1
y = -0.372x + 38.38
2 0.8
1.5 0.6
1 0.4
0.5 0.2
0 0
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
Sudut Tetha (derajat) Sudut Tetha (derajat)
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
4. Kesimpulan
Kesimpulan
1. Grafik hubungan antara sudut analizer θ dengan intensitas cahaya terpolarisasi untuk
laser He-Ne dan cahaya biasa menunjukkan pola yang berbanding terbalik, yaitu
semakin besar sudut analizer maka nilai intensitas cencedurng semakin mengecil.
2. Adanya bidang penunda (rhetarder) pada susunan eksperimen memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap nilai intensitas Cahaya, dimana nilai maksimum intensitas cahaya
maupun nilai intensitas untuk masing-masing sudut perlakuan pada eksperimen
dengan bidang penunda bernilai lebih kecil dibandingkan dengan eksperimen tanpa
bidang penunda.
3. Perbedaan jenis cahaya tidak berpengaruh pada pola grafik hubungan antara
intensitas dengan sudut , akan tetapi memiliki perbedaan dalam nilai intensitas pada
masing-masing perlakuan sudut .
4. Hubungan antara cahaya terpolarisasi Sebelum dan sesudah melewati Polarisator Ke-2
dirumuskan dengan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat dan pola Polarisasi pada cahaya meliputi
intensitas cahaya awal, sudut analizer yang dibentuk, dan ada tidak-nya bidang batas.
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
SARAN:
Untuk mendapatkan data yang lebih smooth, ada baiknya
memeriksa kalibrasi awal, khususnya yang berhubungan dengan
kesejajaran antara posisi polarizer pertama, Polarizer kedua,
sumber cahaya, dan layar pengamatan.
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember
Terima Kasih Atas Perhatiannya
Semoga Bermanfaat ..........
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Alam
Universitas Jember