Вы находитесь на странице: 1из 6

Suatu penelitian studi case-control untuk menilai kadar seng serum dalam sampel pasien

diabetes (baik tipe 1 dan tipe 2 diabetes) dibandingkan dengan kelompok kontrol sehat, dan
untuk memastikan hubungan antara kadar serum seng dengan beberapa variabel
epidemiologi. Selain itu, percobaan suplementasi zinc selama 3 bulan ini dilakukan untuk
menilai efek dari suplementasi zinc pada kontrol glikemik dari pasien diabetes tipe 2 yang
diteliti, dan faktor-faktor yang mempengaruhi respon terhadap suplemen ini. Hasilnya pasien
diabetes memiliki tingkat zinc serum lebih rendah signifikan dibandingkan dengan kontrol
yang sehat. Suplemen zinc untuk penderita diabetes type 2 memiliki efek menguntungkan
dalam meningkatkan tingkat serum zink, dan dalam meningkatkan kontrol glikemik yang
ditunjukkan oleh penurunan persentasi konsentrasi HbA1c mereka.
RA, Al-Maroof, Al-Sharbatti SS. 2006. Serum Zinc Levels In Diabetic Patients And Effect
Of Zinc Supplementation On Glycemic Control Of Type 2 Diabetics. 27(3):344-50.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16532095

Penelitinan double blind randomized untuk mengetahui efek terapi oral zink pada pasien
neuropathi diabetik dimana membandingkan kelompok kontrol, pasien neuropati DM dengan
terapi placebo dan kelompok neuropati DM dengn terapi suplemen zink sulfat. Hasilnya
terapi oral suplemen zinc dapat membantu dalam mencapai kontrol glikemik yang lebih
baik dan terdapat perbaikan keadaan neuropati perifer (P=< 0,001) yang dinilai dengan
MNCV (motor nerve conduction velocity).
R, Gupta , Garg VK, Mathur DK, Goyal RK. 1998. Oral zinc therapy in diabetic neuropathy.
46(11):939-42.. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11229219,

Suatu Penelitian cross sectional terhadap pasien DM di Poli Endokrin RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta dari Februari sampai Mei 2013. Sampel diperiksa NSS, NDS, laboratorium darah,
dan pemeriksaan elektrodiagnostik, lalu dilakukan analisis statistik. Penelitian ini bertujuan
untuk membuktikan bahwa neuropati DM paling banyak terjadi pada HbA1c yang tinggi,
membuktikan bahwa HbA1c berkorelasi dengan derajat neuropati DM, dan membandingkan
derajat neuropati DM yang dinilai dengan HbA1c dan kadar gula darah. Didapatkan
kesimpulan: neuropati DM lebih sering terjadi pada pasien DM dengan HbA1c yang tinggi.
HbA1c dan durasi DM yang lama berhubungan dengan derajat neuropati DM. HbA1c
berkorelasi positif dengan derajat neuropati DM secara klinis dan elektrodiagnostik. Terdapat
perbedaan penilaian derajat neuropati DM antara HbA1c dan kadar gula darah.
Harahap, Ervina Susanti. 2013. Peranan Glycosilated Haemoglobin (Hba1c) Terhadap Derajat
Neuropati
Diabetes
Melitus.
S2
Ilmu
Penyakit
Saraf
UGM
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?
mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=607
41

Seng (Zn)
Fungsi Zn

Zn memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, yaitu :


1. Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200 enzim.
2. Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitandengan
sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.
3. Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.
4. Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymeraseyang diperlukan
dalam sintesis DNA dan RNA.
5. Zn berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
6. Zn berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
7. Zn berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibodyoleh sel B.
Sumber Zn
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang, bijibijian(lengkap), sserelia, leguminosa dan telur.serelia tumbuk dan kacang-kacangan
merupakan sumber yang terbaik namun mempunyai ketersediaan biologic yang rendah.
Angka Kecukupan Zn Yang Dianjurkan
Angka kecukupan seng pada tingkat :
1.
2.
3.
4.
5.

Bayi : 3-5 mg2.


Anak-anak : 8-10 mg3.
Remaja dan dewasa : 15 mg(baik pria maupun wanita)4.
Ibu hamil : + 5 mg5.
Ibu menyusui : + 10 mg

Kekurangan Seng (Zn)


1. Akibat kekurangan seng pertumbuhan badan tidak sempurna(kerdil).
2. Gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan seksual.misalnya, pencernaan
terganggu, gangguan fungsi pangkreas, gangguan pembentukankilomikron dan
kerusakan permukaan saluran cerna.
3. Kekurangan Zn menganggu pusat system saraf dan ungsi otak.
4. Kekurangan Zn menganggu metabolisme dalam hal kekurangan vitamin A,gangguan
kelenjar tiroid, gangguan nafsu makan serta memperlambat penyembuhan luka.
Kelebihan Seng (Zn)
1. Kelebihan Zn hinggga 2 sampai 3 kali menurunkan absorpsi tembaga.
2. Kelebihan sampai 10 kali mempengaruhi metabolism kolesterol, mengubahnilai
lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
3. Kelebihan sampai sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah,diare, demam,
kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi.
Pencernaan Dan Penyerapan
Enzim yang sama berperan dalam pengeluaran amoniak dan didalam produksihidroklorida
yang diperlukan untuk pencernaan sebagai bagian dari enzim peptidase karbosil yang
terdapat didalam cairan pangkreas, dan dalam pencernaan protein. Zn juga dihubungkan
dengan hormone insulin yang dibentuk dida;lam pangkreas walaupun tidak berperan

langsung terhadap kegiatan insulin.Tingkat penyerapannya sedikit banyaknya ada hubungan


dengan status Zn lebih besar dari normal dalam defesiensi Zn . dayaguna Zn makanan juga
merupakanfactor dalam menentukan penyerapan, walaupun ini tidak banyak variasinya
atautidak sekritis Fe. Pitat dan serat yang banyak dalam biji-bijian merupakan factor-faktor
utama yang menut\runkan nilai gunanya pada waktu bersamaan tingkatkonsumsinya, keseimbangan Zn
sedikit kurang pada orang yang dengan diet berserat tinggi. Penyerapan Zn sedikit banyak
berkompetisi dengan ion-ion metaltransisi, terutama Fe 2+, Fe3+, Cu2+. Penyerapan Zn
memerlukan energy dan tingkatan oleh sitrat.dalam air susu manusia banyak Zn terikat dalam
sitrat dandaya gunanya lebih tinggi dari Zn yang terikat oleh protein. Setelah penyerapandan
pemindahan Zn dalam plasma, Zn terikat dalam 3 komponen yang satudengan yang
lainnya.sebagian diikat oleh albumin, walaupun cukup besar yangterikat pada antiprotease, makroglobulin.
http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/mikro-mineral/
Budiyanto, Agus Krisno. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Penerbit Universitas Muhammadiyah
Malang. Malang.

Fungsi mineral Seng (Zn) dalam tubuh


Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang tersebar dihampir semua sel. Sebagian
besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal,otot, dan tulang. Jaringan yang banyak
mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa, kulit, rambut,
dan kuku. Seng di dalam plasma hanya 0,1% dari seluruh seng di dalam tubuh.
Seng mempunyai peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, antara lain sebagai
bagian dari enzim atau sebagai kofaktor. Seng berperan dalam aspek metabolisme seperti
reaksi-reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipid, dan
asam nukleat. Seng berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa dengan cara
membantu

mengeluarkan

karbon

dioksida

dari

jaringan

serta

mengangkut

dan

mengeluarkan karbon dioksida dari paru-paru pada pernapasan.


Peranan penting lainnya adalah sebagai bagian integral enzim DNA polimerase dan
RNA polimerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA. Seng juga berperan da;lam
pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma. Seng tampaknya juga
berperan dalam metabolisme tulang, transpor oksigen, dan pemunahan radikal bebas,
pembentukan struktur dan fungsi membran serta proses penggumpalan darah (Almatsier
2004).
Metabolisme Seng (Zn) di dalam Tubuh
Metabolisme dan absorpsi seng menyerupai metabolisme dan absorpsi besi.
Absorpsi membutuhkan alat angkut dan terjadi di bagian atas usus halus (duodenum). Seng
diangkut oleh albumin dan transferin masuk ke aliran darah dan dibawa ke hati. Kelebihan

seng disimpan di hati dalam bentuk metalotionein.Selebihnya di bawa ke pankreas dan


jaringan tubuh lain. Seng di dalam penkreas digunakan untuk membuat enzim pencernaan.
Absorpsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesis di dalam sel dinding saluran
cerna. Apabila konsumsi seng tinggi, di dalam sel dinding saluran cerna sebagian diubah
menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga absorpsi berkurang. Bentuk simpanan
ini kana dibuang bersama sel-sel dinding usus halus yang umurnya adalah 2-5 hari.
Metalotionein di dalam hati mengikat seng hingga dibutuhkan oleh tubuh. Distribusi seng
antara cairan ekstraseluler, jaringan dan organ dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dan
situasi stres. Hati memegang peranan penting dalam redistribusi ini (Almatsier 2004).
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Seng (Zn)
Banyaknya seng yang diabsorpsi berkisar antara 15-40%. Seperti halnya besi,
absorpsi seng dipengaruhi oleh status seng tubuh. Apabila lebih banyak seng yang
dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorpsi. Selain itu, jenis makanan juga
mempengaruhi absorpsi seng. Serat dan fitat menghambat ketersediaan biologik seng.
Sebaliknya, protein histidin membantu absorpsi seng. Albumin dalam plasma merupakan
penentu utama absorpsi seng. Albumin merupakan alat transpor seng. Absorpsi seng
menurun apabila nilai albumin darah menurun, misalnya dalam keadaan gizi kurang atau
kehamilan.
Sebagian besar seng mengguankan transferin sebagai alat transpor yang juga
merupakan alat transpor besi. Pada keadaan normal kejenuhan transferin akan besi
biasanya kurang dari 50%. Apabila perbandingan antara besi denagn seng lebih dari 2:1,
maka transferin yang tersedia untuk seng berkurang, sehingga menghambat absorpsi seng.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Seng (Zn)
Defesiensi seng dapat terjadi pada usis rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil dan
menyusui serta orang tua. Tanda-tanda kekurangan seng adalah gangguan pertumbuhan
dan kematangan seksual. Fungsi pencernaan terganggu, karena gangguan fungsi pankreas,
gangguan pembentukan kilomikron, dan kerusakan permukaan saluran cerna. Selain itu
dapat terjadi diare dan gangguan fungsi kekebalan. Kekurangan seng kronis dapat
mengganggu sistem saraf dan fungsi otak. Kekurangan seng juga mengganggu fungsi
kelenjar tiroid dan laju metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan katajaman indera
serta menghambat penyembuhan luka.
Akibat kelebihan sen yaitu dapat menyebabkan degenerasi otot jantung. Kelebihan
sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai
lipoprotein, dan dapat memeprcepat timbulnya aterosklerosis. Dosis sebanayak 2 gram atau
lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan gangguan
reproduksi. Suplemen seng dapat menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam
dan disimpan di dalam kaleng yang dilapisi seng (Almatsier 2004).

Manusia yang kekurangan zink mengalami gejala-gejala "hipozinkemia". Orang yang mengalami
kekurangan zink dapat terkena diare dan malfungsi organ. Kemunduran dalam daya ingat dan
reaksi indera juga terjadi. Kemunculan jerawat juga diketahui terkait dengan defisiensi zink.
Ketombe dapat muncul karena sel-sel kulit kekurangan zink. Zink diperlukan dalam
produksi testosteron.

Angka Kecukupan Gizi Seng (Zn)


Wiyakarya Pangan dan Gizi tahun 1998 menetapkan angka kecukupan seng untuk
Indonesia sebagai berikut:
Bayi

: 3-5 mg

Usia 1-9 tahun

: 8-10 mg

Usia 10->60 tahun

: 15 mg (baik pria maupun wanita)

Ibu hamil

: +5 mg

Ibu menyusui

: + 10 mg
Metode Analisis Mineral In Vivo

Nilai biologis mineral pangan dan vitamin menggambarkan daya cerna, daya serap,
distribusi, dan masuknya vitamin dan mineral pangan ke dalam sel
untuk digunakan sebagai kofaktor enzim, bagian dari hormon atau bagian struktural sel.
Evaluasi nilai biologis dilakukan untuk menentukan jumlah vitamin dan mineral yang
terkandung dalam bahan pangan yang dapat diserap dan digunakan oleh sel untuk
keperluan metabolisme sel. Metode evaluasi dapat dilakukan secara in vivo maupun in vitro.
metode in

vivo dilakukan

dengan

menggunakan

hewan

percobaan atau

manusia, sedangkan metode in vitrodilakukan berdasarkan sistem pencernaan misalnya


secara enzimatis (Palupi et al.2002).
Analisis ketersediaan mineral secara in vitro didasarkan atas prinsip bahwa mineral
yang telah dicerna dalam sistem pencernaan oleh enzim-enzim pencernaan yaitu pepsin
secara tunggal atau diikuti dengan tripsin sendiri atau bersama dengan kimotripsin dalam
buffer dengan pH yangs sesuai. Kemudian mineral akan diserap melintasi dinding usus yang
disimulasikan dengan kantong dialisis berukuran 6000-8000 MWCO (moleculer weight cut
of) yang menyerupai usus dengan pori-pori yang sesuai. Mineral yang dapat melintasi
dinding usus (kantong dialisis) direaksikan dengan senyawa pewarna, dan intesitas warna
yang terbentuk diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang yang
sesuai (Palupi et al.2002).
Analisis yang dapat dilakukan sangat bervariasi tergantung dari metode analisis
kimia yang tersedia, tetapi secara singkat pertama-tama dilakukan pengabuan lalu
pengenceran, dan diukur dengan spektrofotmeter pada panjang gelombang yang sesuai.

sumber : Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Palupi,

Zakaria,
Prangdimurti. 2002. Evaluasi
nilai
biologis
vitamin
mineral.http://xa.yimg.com/kq/groups/20875559/1523764269/name/modul13

dan

Вам также может понравиться

  • Otitis Media Akut
    Otitis Media Akut
    Документ6 страниц
    Otitis Media Akut
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Napkin Eczema
    Napkin Eczema
    Документ4 страницы
    Napkin Eczema
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Otitis Eksterna
    Otitis Eksterna
    Документ4 страницы
    Otitis Eksterna
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Mor Bili
    Mor Bili
    Документ4 страницы
    Mor Bili
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Otitis Media Akut
    Otitis Media Akut
    Документ6 страниц
    Otitis Media Akut
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Otitis Eksterna
    Otitis Eksterna
    Документ4 страницы
    Otitis Eksterna
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Otitis Media Supuratif Kronik
    Otitis Media Supuratif Kronik
    Документ5 страниц
    Otitis Media Supuratif Kronik
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Napkin Eczema
    Napkin Eczema
    Документ4 страницы
    Napkin Eczema
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Migren
    Migren
    Документ7 страниц
    Migren
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Malaria
    Malaria
    Документ6 страниц
    Malaria
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Moluskum Kontaginosum
    Moluskum Kontaginosum
    Документ3 страницы
    Moluskum Kontaginosum
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Mastitis
    Mastitis
    Документ4 страницы
    Mastitis
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • MILIARIA
    MILIARIA
    Документ5 страниц
    MILIARIA
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Malabsorbsi Makanan
    Malabsorbsi Makanan
    Документ4 страницы
    Malabsorbsi Makanan
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Laserasi Kelopak Mata
    Laserasi Kelopak Mata
    Документ3 страницы
    Laserasi Kelopak Mata
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Malaria Serebral
    Malaria Serebral
    Документ4 страницы
    Malaria Serebral
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Luka Bakar Derajat I Dan II
    Luka Bakar Derajat I Dan II
    Документ2 страницы
    Luka Bakar Derajat I Dan II
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Liken Simpleks Kronik (Neurodermatitis Sirkumkripta)
    Liken Simpleks Kronik (Neurodermatitis Sirkumkripta)
    Документ4 страницы
    Liken Simpleks Kronik (Neurodermatitis Sirkumkripta)
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Intoleransi Makanan
    Intoleransi Makanan
    Документ3 страницы
    Intoleransi Makanan
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Lipoma
    Lipoma
    Документ3 страницы
    Lipoma
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Liken Simpleks Kronik (Neurodermatitis Sirkumkripta)
    Liken Simpleks Kronik (Neurodermatitis Sirkumkripta)
    Документ4 страницы
    Liken Simpleks Kronik (Neurodermatitis Sirkumkripta)
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Документ6 страниц
    Kejang Demam
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Laserasi Kelopak Mata
    Laserasi Kelopak Mata
    Документ3 страницы
    Laserasi Kelopak Mata
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Kehamilan Normal
    Kehamilan Normal
    Документ10 страниц
    Kehamilan Normal
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Infeksi Saluran Kemih
    Infeksi Saluran Kemih
    Документ4 страницы
    Infeksi Saluran Kemih
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Tugas PKM KK
    Tugas PKM KK
    Документ8 страниц
    Tugas PKM KK
    jihan
    Оценок пока нет
  • Infeksi Saluran Kemih
    Infeksi Saluran Kemih
    Документ4 страницы
    Infeksi Saluran Kemih
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Insomnia
    Insomnia
    Документ4 страницы
    Insomnia
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • Infeksi Saluran Kemih
    Infeksi Saluran Kemih
    Документ4 страницы
    Infeksi Saluran Kemih
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет
  • HIFEMA
    HIFEMA
    Документ4 страницы
    HIFEMA
    Tyfathan Panata
    Оценок пока нет